Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KEBUTUHAN KONSEP DIRI: GANGGUAN CITRA TUBUH


Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KDK II

Disusun oleh :

1. Annisa Zahrotul Fuadah


2. Gita Mustika Aini

Program Studi Pendidikan Ners


STIKes Budi Luhur Cimahi
1. Definisi
Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur dan fungsi fisik individu

2. Etiologi / Penyebab
 Perubahan struktur/bentuk tubih (mis. Amputasi, trauma, luka bakar, obesitas, jerawat)
 Perubahan fungsi tubuh (mis. Proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan)
 Perubahan fungsi kognitif
 Ketidaksesuaian budaya, keyakinan atau sistem nilai
 Transisi perkembahan
 Gangguan psikososial
 Efek tindakan/pengobatan (mis. Pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi)

3. Tanda dan Gejala (Mayor dan Minor)


 Mayor
Subjektif Objektif
 Mengungkapkan  kehilangan bagian tubuh
kecacatan/kehilanganbagian tubuh  fungsi/struktur tubuh
berubah/hilang

 Minor
Subjektif Objektif
 Tidak mau mengungkapkan  Menyembunyikan/menunjukan
kecacatan/kehilangan bagian bagian tubuh secara berlebihan
tubuh  Menghindari melihat dan menyentuh
 Mengungkapkan perasaan bagian tubuh
negative tentang perubahan tubuh  Focus berlebihan pada perubahan
 Mengungkapkan kekhawatiran tubuh
pada penolakan/reaksi orang lain  Respon nonverbal pada perubahan
 Mengungkapkan perubahan gaya dan persepsi tubuh
hidup  Focus pada penampilan dan kekuatan
masa lalu
 Hubungan social berubah

4. Tahap Perkembangan konsep diri

konsep diri itu berkembang melalui lima tahap, yaitu sebagai berikut :
1) Perkembangan dari sense of trust vs sense of mistrust, pada anak usia 1,5-2 tahun. Pada tahap ini akan
menciptakan konsep diri yang didasarkan dari hubungan antara orang tua dengan anaknya. Jika seorang anak
yakin bahwa orang tuanya dapat memberi perlindungan dan rasa aman bagi dirinya, pada diri anak akan timbul
rasa percaya terhadap orang dewasa yang nantinya akan berkembang menjadi berbagai perasaan yang sifatnya
positif.
2) Perkembangan dari sense of anatomy vs shame and doubt, pada anak usia 2-4 tahun. Pada tahap ini dapat
mengembangkan sikap mandiri pada anak, jika anak diberi kesempatan untuk melakukan segala sesuatu menurut
kemampuannya, sekalipun kemampuan yang terbatas, tanpa terlalu banyak ditolong ataupun dicela. Sebaliknya,
anak akan merasa malu dan ragu-ragu, jika tidak diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.
3) Perkembangan dari sense of imitative vs sense of guilt, pada anak usia 4-7 tahun. Pada tahap ini seorang anak
mulai menunjukkan rasa ingin tahunya, jika pada tahap ini anak mendapatkan hukuman dari perilaku yang
menunjukkan rasa ingin tahunya, kelak akan membuat anak tersebut merasa bersalah dan takut-takut.
4) Perkembangan dari sense of industry vs inferiority, pada usia 7-12 tahun. Pada tahap ini anak mulai memasuki
remaja awal, ia mulai berkompetisi dan berusaha menunjukkan prestasi. Kegagalan yang dialami dapat
menimbulkan negatif diri jika tidak ada yang memberikan motivasi dan penguatan.
5) Perkembangan dari sense of identity diffusion, remaja mulai mencari tahu siapa dirinya, menentukan jati diri
dengan mengumpulkan informasi dari konsep diri masa lalunya. Jika informasi kenyataan, perasaan, pengalaman
yang dimiliki tidak dapat terintegrasi hingga membentuk konsep diri yang utuh, maka remaja akan mengalami
kebingungan akan identitas atau konsep dirinya.

5. Faktor yang memengaruhi konsep diri

1. Orang Sekitar Anda

Faktanya, tidak semua individu memberikan pengaruh apalagi pengaruh yang besar yang sama terhadap diri

kita. Anda bisa bayangkan bagaimana anda bisa berubah jika setiap bertemu individu baru anda akan

terpengaruh. Semua pasti ada batasannya.

Adapun yang biasanya bisa memberikan pengaruh yaitu orang-orang yang paling dekat dengan kita ataupun

mereka yang ada disekitar anda. Dalam dunia psikologi disebut sebagai significant others. Siapa saja mereka ?

orang tua, saudara dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita, dan biasanya tetangga yang sering ada di

lingkungan rumah kita.


2. Keberhasilan

Konsep diri bisa didapatkan ketika seseorang mendapatkan keberhasilan atas apa  yang telah dialaminya.

Keberhasilan seringkali  mempengaruhi konsep diri dan adaptasi pribadi seseorang. Selain itu, kehidupan

sosialnya juga, dan ini berarti mempunyai pengaruh yang nyata terhadap konsep dirinya. Seringkali

keberhasilan merupakan produk utama untuk mendapatkan kebanggaan. Biasanya ada perasaan bangga dan

juga puas.

3. Kegagalan

Selain keberhasilan kegagalan juga bisa menjadi hal utama yang paling dibutuhkan oleh seseorang atau yang

sudah pasti hadir dalam konsep diri seseorang. Mengingat bahwa kegagalan seringkali membawa hikmah atau

introspeksi dan pelajaran untuk banyak orang.

4. Reaksi Orang Lain

Ketika anda menjalankan kehidupan sehari-hari orang akan memandang individu sesuai dengan pola perilaku

yang ditunjukkan mereka sendiri. Harry Stack Sullivan (Jalaludin Rakhmat, 1996: 101) telah menjelaskan

dengan jelas bahwa jika anda ingin diterima, dihormati dan juga disenangi maka anda harus ikut menghormati,

menerima dan juga membuat orang lain merasa diterima oleh kita. Sebaliknya, bila orang lain selalu

meremehkan diri sendiri maka anda tidak bisa menyalahkan diri sendiri saja. Itulah konsep diri yang tepat dan

benar.

5. Keadaan Fisik

Seringkali orang lain melihat penampilan luar diri seseorang. Maka keadaan fisik seseorang dapat

mempengaruhi individu dalam menumbuhkan konsep dirinya seperti apa dan juga bagaimana ia memandang

orang lain atau sebaliknya. Individu yang memiliki cacat tubuh sudah  tentu akan memandang dirinya rendah,

mengingat orang lain juga memandang dia seperti itu.

Beberapa orang juga justru sengaja dan juga membiasakan diri dengan kelemahan,  seperti munculnya

perasaan malu, minder, tidak berharga dan perasaan ganjil karena melihat dirinya berbeda dengan orang lain.

Padahal hal itu memang benar-benar membuat diri mereka tidak dihargai.

6. Tuntutan Orang Tua


Apakah anda sudah menjadi orang tua ? seringkali cita-cita yang tidak tercapai menjadi penyebab atau menjadi

permasalahan utama anak-anak. Banyak anak yang bermasalah karena mendapatkan tekanan dari orang tua

yang selalu menuntut anak untuk menjadi individu yang sangat diharapkan oleh mereka. Membebaskan anak

untuk menemukan passion nya meskipun tidak mudah, tetap harus bisa.

Tuntutan yang seringkali dirasakan anak terkadang menerima hambatan dan juga mendapatkan tuntutan yang

menyebabkan anak tidak berkembang. Selain itu, sikap orang tua yang berlebihan untuk melindungi anaknya

juga akan menyebabkan anak tidak dapat berkembang dan mengakibatkan anak menjadi kurang tingkat

percaya dirinya dan memiliki konsep diri yang rendah.

7. Ras, Kulit dan lainnya

Konsep diri selanjutnya bisa dipengaruhi oleh  Perbedaan mulai dari ras, kulit, lingkungan, keturunan dan

lainnya. R Pudjijogyanti (1995: 29) dalam penelitian menyatakan bahwa kelompok ras minoritas dan

kelompok sosial ekonomi rendah cenderung mempunyai konsep diri yang rendah. Tentu hal ini berefek dari

tekanan dan juga berbagai permasalahan ke arah mereka dibandingkan dengan kelompok ras mayoritas dan

kelompok sosial ekonomi tinggi, selain itu untuk jenis kelamin terdapat perbedaan konsep diri antara

perempuan dan laki-laki sehingga menyebabkan konsep diri berbeda dengan yang hidup dalam lingkungan

yang baik.

8. Mycrosystems

Mycrosystems merupakan pengertian dari sebuah realita psikologis di kehidupan realita atau sebenarnya yang

seringkal dilakukan oleh masyarakat setiap harinya. Mikrosistem terdiri dari lingkungan fisik tempat individu

berada. Dimana tentu anda ketahui bahwa banyak konsep diri yang terbentuk dari lingkungan sosial di sekitar

individu. Begitupun dengan interaksi antara kedua lingkungan di mana individu ikut berpartisipasi.

9. Mesosystems

Ada lagi yang disebut dengan mesosystems, dimana hubungan antara mikrosistem di mana individu yang

sedang berkembang dan mengalami kenyataan hidup. Dengan adanya kekuatan dan lengkap jaringan di antara

setting realita maka mesosistem akan semakin kuat dalam mempengaruhi perkembangan individu. Untuk itu

mesosystems cukup berperan dalam pembentukan diri atau konsep diri mereka.

10. Kondisi Keluarga


Apa yang anda bayangkan jika kondisi keluarga tidak baik ? maka akan berdampak dan menyebabkan

lingkungan tidak baik. Anak yang baik dapat ditandai dengan adanya intregitas dan tenggang rasa yang tinggi

serta sikap positif dari anggota keluarga. Karena mereka terbiasa dengan kebiasaan baik dan juga benar.

Adanya kondisi semacam itu menyebabkan anak memandang orang tua sebagai figur yang berhasil dan

menganggap orang tua dapat dipercaya sebagai tokoh yang dapat mendukung dirinya dalam memecahkan

seluruh persoalan hidupnya. Sehingga konsep diri lebih matang dan lebih baik.

6. Pengalaman masa lalu

7. Tingkat tumbuh kembang

8. Pathways
9. Penatalaksanaan Klinis
a. Medis

b. Keperawatan
10. Pengkajian
a. Anamnesa
- Keluhan Utama
- Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Kesehatan Dahulu
b. Pemfis
c. Analisa Data
11. Diagnosis Keperawatan
12. Perencanaan Keperawatan
13. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai