Anda di halaman 1dari 34

CARING DALAM KEPERAWATAN

BY
Meilati Suryani, S.Kp.,M.Kep
PERNAHKAH ANDA MENGALAMI
SAKIT?
SITUASI I
Perawat masuk ke kemar anda, melihat
cairan intravena yang tergantung,
memeriksa tanda-tanda vital, memberi
salam tanpa duduk atau menyentuh anda.
Perawat melakukan kontak mata saat anda
dalam posisi horizontal. Perawat bertanya
beberapa pertanyaan tentang keadaan anda
dan kemudian pergi
SITUASI II
Perawat masuk ke kamar anda, memberi
salam hangat kepada anda dan menyentuh
pundak anda, melakukan kontak mata,
duduk beberapa menit dan menanyakan apa
yang menjadi pikiran dan perhatian anda,
mendengarkan cerita anda, melihat cairan
intravena yg tergantung, memeriksa tanda-
tanda vital, memberi salam dan
meninggalkan anda
PENGERTIAN
Fitzpatrick (1991)yang menjelaskan bahwa
perilaku caring yang diharapkan oleh pasien
terhadap perawat mencakup kepribadian
yang ramah, dedikasi terhadap tugas,
mengetahui pasien secara keseluruhan,
respon yang cepat terhadap kebutuhan
pasien serta waktu yang cukup dalam
memberikan asuhan keperawatan
PENGERTIAN
Paley (2001) menyatakan caring sebagai proses
pertukaran pikiran dan perasaan yang terjadi antara
perawat dan pasien di mana dalam proses tersebut
terjadi kerja sama, pembelajaran dan pengajaran.
Brilowsky dan Wendler (2005), menjelaskan
caring sebagai serangkaian atribut yang terdiri dari
relationship (hubungan antar manusia), action
(tindakan), attitude (sikap), acceptance
(penerimaan terhadap kondisi pasien) serta
variability (bervariasi tergantung kebudayaan).
TEORI CARING
Medeleine Leining – Cultural Care Diversity and
Universality
Josephine Paterson and Loretta Zdard’s teori
humanistik
Jean Watson : Theory of human caring
Kristen Swanson: Theory of Caring
WATSON (SEPULUH FAKTOR
KARATIF)
a) Membentuk dan menghargai sistem nilai humanistik dan
altruistik,
b) Menanamkan sikap penuh pengharapan,
c) Menanamkan sensitifitas terhadap diri sendiri dan orang lain,
d) Mengembangkan hubungan saling percaya dan saling
membantu,
e) Meningkatkan dan menerima ekpresi perasaan positif dan
negatif,
f) Menggunakan metoda sistematis dalam pemecahan masalah
dengan menumbuhkan kemampuan pengambilan keputusan
pada klien dan keluarga,
LANJUTAN
g) Meningkatkan proses belajar-mengajar
interpersonal,
h) Menciptakan lingkungan fisik, mental,
sosiokultural dan spiritual yang suportif, protektif
dan korektif,
i) Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia,
serta
j) Menghargai adanya kekuatan existenstial-
phenomenologikal-spiritual.
Membentuk sistem nilai
humanistik dan altrusitik
Nilai-nilai seperti kebaikan, empati, perhatian, cinta
terhadap diri sendiri dan orang lain merupakan
serangkaian nilai-nilai humanistik dan altruistik yang
mendasari caring.
Menanamkan kepercayaan dan
harapan
Faktor karatif kedua ini sangat penting karena pasien
yang memilki harapan dan kepercayaan dapat
menerima informasi yang diberikan oleh perawat
tentang kondisi kesehatannya sehingga diharapkan
dapat merubahan perilaku pasien untuk meningkatkan
kesehatannya (Watson, 1979 dalam Carson, 2004).
Menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan
orang lain

Menumbuhkan kepekaan terhadap diri sendiri


merupakan langkah awal dari seorang perawat dalam
proses caring untuk menumbuhkan kepekaan terhadap
pasien. Perawat yang terbiasa peka terhadap perasaan
dan kebutuhan dirinya sendiri maka akan lebih mudah
untuk merasakan kebutuhan dan perasaan pasien.
Mengembangkan hubungan saling
percaya dan membantu

Untuk menciptakan hubungan saling percaya dan


membantu, maka hal pertama yang harus diciptakan
adalah dengan membangun sebuah hubungan baik
(rapport) antara perawat dan pasien. Jika sebuah
hubungan baik telah dimiliki maka secara alamiah
kepercayaan dan saling membantu akan terjadi
Meningkatkan penerimaan terhadap
ekspresi perasaan positif dan negatif.

Pasien yang sadar dengan perasaan yang dirasakannya


dapat mengeliminasi perasaan yang tidak rasional serta
memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengontrol pikiran dan perasaannnya. Perawat dapat
membantu pasien untuk bersikap realistis terhadap
pikiran dan perasaan sesuai dengan kondisi yang
dialaminya
Menggunakan proses pemecahan
masalah yang sistematis

kegiatan perawat dalam menggunakan metode


sistematis adalah dengan penggunaan proses
pemecahan masalah dalam praktik pelayanan
keperawatan yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Meningkatkan proses pembelajaran dan
pengajaran interpersonal

Dalam kegiatan pembelajaran dan pengajaran ini,


perawat bekerja melalui kerangka berpikir pasien,
memberikan arti dan pentingnya sebuah informasi
terhadap pasien sambil mengkaji sejauh mana pasien
dapat menerima informasi yang diberikan.
dan spiritual yang suportif, protektf dan
korektif

Beberapa hal yang merupakan komponen dari faktor karatif


ini adalah memberikan privacy, keamanan, kebersihan dan
memberikan lingkungan estetik
Menjaga privacy pasien dapat dilakukan dengan cara
menjaga privacy fisik dan privacy psikologis (menjaga
kerahasiaan pasien).
Sedangkan aspek keamanan yang diberikan pada pasien
diberikan dengan memperhatikan umur, kondisi atau tingkat
mobilitas pasien, setting ruangan, deficit dari system sensori,
tingkat kesadaran, penggunaan restrain, penggunaan alat
bantu prostetik serta kontrol terhadap infeksi.
Rasa nyaman pasien dilakukan dengan cara melakukan
kontrol terhadap variabel eksternal yaitu faktor
lingkungan berupa stimulus yang mengganggu seperti
cahaya dan suara, pengontrolan suhu ruangan,
penggantian posisi pasien sehingga pasien merasa
nyaman. melakukan latihan ROM, menggosok
punggung atau pemijatan pada daerah tertentu, serta
meditasi atau latihan nafas dalam
Membantu kebutuhan dasar

Kebutuhan tingkat rendah terdiri dari kebutuhan


makanan, minuman, eliminasi, ventilasi, aktivitas dan
inaktivitas serta seksualitas. Sedangkan kebutuhan
tingkat tinggi terdiri dari pencapaian, afiliasi serta
aktualisasi diri
Menghargai kekuatan eksistensial,
fenomenologi dan spiritual
Faktor ini menjelaskan bahwa perawat harus
menghargai pasien sebagai personal, membantu pasien
dalam menentukan koping yang baik dalam
menghadapi berbagai situasi yang berhubungan
dengan kondisi penyakitnya, dan menemukan makna
kehidupan pribadinya. Inti dari faktor ini adalah
kesadaran terhadap kekuatan yang dimiliki oleh pasien
Menyediakan lingkungan yang suportif terhadap aspek
spiritual pasien adalah dengan cara menjaga
kebersihan lingkungan serta menambahkan nuansa
estetika seperti penempatan furniture yang sesuai,
pemilihan warna serta penempatan dan penambahan
asesoris seperti berbagai macam literatur, puisi, dan
musik
MENGAPA HARUS CARING????
KEUNTUNGAN BAGI PASIEN
menjaga martabat dan integritas pasien,
meningkatkan status pemulihan pasien,
menurunkan gejala yang dirasakan pasien,
meningkatkan kepuasan pasien serta terciptanya
kualitas pelayanan keperawatan yang tinggi.
meningkatkan kesejahteraan emosi atau spiritual
(martabat, kontrol diri),
meningkatkan hubungan saling percaya,
 meningkatkan penyembuhan fisik, keamanan,
biaya perawatan lebih rendah, serta menimbulkan
perasaan lebih nyaman.
KEUNTUNGAN BAGI PERAWAT
 meningkatkan rasa solidaritas,
 empowerment (kewenangan),
 harapan, kenyamanan, keamanan,
 peningkatan harga diri,
 peningkatan orientasi terhadap realita,
 pengembangan pribadi, penurunan terhadap kecemasan dan
ketakutan.
 kemampuan untuk bertoleransi terhadap ketidakpastian,
dan peningkatan empowerment (kewenangan perawat)
dalam praktik keperawatan.
 memperbaharui energi, memberikan semangat baru, serta
meningkatkan kepuasan kerja.
KEHADIRAN
Kehadiran adalah suatu pertemuan orang dengan
orang yang merupakan sarana untuk lebih
mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring.
Frederiksson (1999) menjelaskan bahwa kehadiran
berarti “ada di” dan “ ada dengan”
“ ada di” tidak hanya kehadiran secara fisik tetapi
juga termasuk komunikasi dan pengertian
“ ada dengan” berarti hubungan interpersonal.
Perawat memberikan dirinya yang berarti selalu
bersedia dan ada untuk klien.
LANJUTAN
Kehadiran perawat, kontak mata, bahasa tubuh,
nada suara, mendenagrkan serta memiliki sikap
positif akan membentuk suasana keterbukaan dan
saling mengerti. (klien dan perawat saling belajar)
Kehadiran juga penting saat klien sedang berada
dalam kejadian atau situasi tertekan. Seperti
menunggu laporan tes dari dokter, mempersiapkan
terhadap prosedur yg tdk diduga, merencanakan
pulang ke rumah
SENTUHAN
Sentuhan dapat berupa kontak dan non-kontak.
Sentuh kontak seperti kontak langdung kulit dengan
kulit sedangkan sentuhan non kontak adalah kontak
mata
Tiga ketegori: sentuhan berorientasi tugas, sentuhan
pelayanan, sentuhan perlindungan
Sentuhan berorientasi tugas: saat melakukan tugas
atau prosedur. Tindakan dilakukan dengan hati-hati,
pengaturan posisi klien, penjelasan degan suara
pelan kepada klien serta dukungan dan ketenangan
LANJUTAN
Sentuhan pelayanan (caring), bentuk komunikasi
non verbal yg dapat mempengaruhi kenyaman dan
keamanan klien, meningkatkan harga diri klien.
Dilakukan dnegan memegang tangan klien,
memberikan pijatan pada punggung, menempatkan
klien dengan hati-hati, ikut serta dalam pembicaraan
Sentuhan perlindungan, bentuk sentuhan yg
digunakan untk melindungi klien atau perawat,
contoh: menjaga dan mengingatkan supaya terhindar
dari jatuh.
MENDENGARKAN DAN
MEMAHAMI
PERILAKU CARING PERAWAT
Menjelaskan sesuatu informasi di luar pemahaman pasien
Menggunakan nada suara lembut saat melakukan
tindakan
Menyempatkankan waktu untuk menyapa pasien
Memahami dan berbagi pengalaman dengan pasien
Menyusun rencana perawatan yang selalu berubah
Menyentuh pasien dengan lembut
Masuk kamar pasien dengan mengetuk pintu
Mendengarkan dengan seksama keluhan pasien
Memperhatikan kebutuhan spiritual pasien
Memberikan penjelasan setiap melakukan tindakan
Membuat lingkungan kamar pasien bersih dan nyaman
Menunjukan wajah yang ramah dan penuh perhatian
Menjawab panggilan pasien dengan waktu yang tidak lama
Memanggil nama pasien dengan benar
Mengoperasikan peralatan kesehatan dengan benar
Menanyakan keluhan pasien
Membantu pasien melakukan pemenuhan aktivitas sehari-
hari
Berpakaian rapih dan bersih ketika melaksanakan pekerjaan
Sering mengunjungi kamar pasien
Mengecek kondisi pasien dengan teratur
Memperkenalkan namanya kepada pasien
Menghormati privasy pasien
PERILAKU CARING PERAWAT
..\BAHAN\PERILAKU CARING PERAWAT.doc

Anda mungkin juga menyukai