Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 5

Pengkajian
Psikologis
1. Deviana Y
2. Indah Permata S
3. Sinta Sintia M
4. Nyoman Desky
5. Purnama Alam
Psikologis pada pasien NANDA (2015) menyatakan bahwa
Paliatif kecemasan adalah perasaan tidak
nyaman atau kekhawatiran yang diseratai
Masalah psikologi yang paling sering oleh respon otonom, perasaan takut yang
dialami pasien paliatif adalah disebabkan oleh antisipasi terhadap
kecemasan. Hal yang menyebabkan bahaya. Kecemasan yang tidak
terjadinya kecemasan ialah diagnose terdiagnosis dan tidak di intervensi dapat
menjadi lebih berat dan juga
penyakit yang membuat pasien pasien
menyebabkan ketidakberdayaan.
takut sehingga menyebabkan
Sedangkan kejadian depresi ditemukkan
kecemasan bagi pasien maupun
sekitar 20-30 % pada pasien disetting
keluarga (Misgiyanto & Susilawati, 2014).
paliatif. sekitar 80% dari kasus depresi
tidak tertangani dengan baik.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan mengapa
penting melalukan identifikasi pada pasien depresi, yaitu :

Lebih dari 80% pasien depresi memberikan respon positif terhadap pengobatan
Depresi yang tidak tertangani dapat memicu pasien menarik diri dari kehidupan
sosial sehingga terjadi isolasi sosial
Mencegah pasien dari ketidakmampuan pasien untuk menyelesaikan urusan atau
kegiatannya.
Depresi yang tidak tertangani juga dapat mempengaruhi gejala yang lainnya baik
fisik maupun psikis
Gejala yang dialami pasien dapat menjadi lebih buruk dibandingkan dengan kondisi
penyakit pasien itu sendiri (Rosser & Walsh, 2014).
Pengkajian Psikologis
MENGKAJI KONDISI PSIKOLOGIS BISA DILAKUKAN DENGAN CARA :

1. Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS)


adalah instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran tingkat kecemasan dan depresi.
Instrumen HADS dikembangkan oleh Zigmond and Snaith (1983) dalam Campos, Gimares, Remein (2010)
dan dimodifikasi oleh Tobing (2012). Instrumen ini terdiri dari 14 item total pertanyaan yang meliputi
pengukuran kecemasan (pertanyaan nomor 1, 3, 5, 7, 10, 11, 13), pengukuran depresi (pertanyaan nomor
2, 4, 6, 8, 9, 12, 14). Semua pertanyaan terdiri dari pertanyaan positif (favorable) dan pertanyaan negatif
(unfavorable). Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya bias. Item favorable dengan pilihan ansietas
dan depresi terdapat pada nomer 2, 4, 9, 10, 12, 14 dengan pengukuran skala likert skor 0=selalu,
1=sering, 2=jarang dan 3=tidak pernah. Item unfavorable dengan pilihan ansietas dan depresi terdapat
pada nomor 1, 3, 7, 8, 11, 13 dengan skoring 0=tidak pernah, 1=jarang, 2=sering dan 3=selalu.
Penggolongan nilai skor merupakan penjumlahan seluruh hasil jawaban adalah normal (skor 0-7), ringan
(skor 8-10), sedang (skor 11-14) dan berat (skor 15-21). HADS mempunyai nilai minimal 0 dan maksimal
42 (komposit) dengan rentang ansietas dan depresi rendah 0-20, sedang 21-28 dan tinggi 28-42
(Kusumawati, Keliat dan Nursasi, 2015).
2. DISTRESS TERMOMETER

Dapat digunakan untuk menilai tingkat distress pasien.


Distress Thermometer merupakan instrument yang
menggunakan skala visual analog, sehingga penggunanya
menjadi lebih mudah terutama pada pasien paliatif. pasien
diminta untuk menentukan skor atau nilai yang tertera
pada thermometer tersebut yang mana skor atau milai
terseubut menggambarkan derajat distress yang dialami
oleh pasien.
PEMERIKSAAN SKALA CEMAS DAN
DEPRESI RUMAH SAKIT (HOSPITAL
ANXIETY AND DEPRESSION SCALE - HADS)

"BACALAH PERNYATAAN DIBAWAH INI DENGAN


BAIK BARU ANDA SESUAIKAN PILIHAN DENGAN
KEADAAN KELUHAN ANDA DALAM SEMINGGU INI"
Kuesioner HADS masing-masing memiliki 7 pertanyaan yang terbagi atas poin A
untuk ansietas (yaitu pertanyaan no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, dan 13) serta poin D
untuk depresi ( yaitu pertanyaan No. 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14). Skor total 0-7
menunjukkan rentang normal, 8-10 menunjukkan borderline abnormal, dan 11 atau
lebih menunjukkan adanya suatu masalah gangguan klinis
Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai