Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan

Jiwa Ansietas
1. HANNA BERLITA 20
1 0 05 0
2. ISHMAH SALSABILA
SAPUTRI 2010052
3. JOESEVINA DEVA AN
ANDA PRASONKO 20100
54
Pengertian
Ansietas adalah perasaan ketakutan yang tidak memiliki penyebab
yang jelas dan tidak didukung oleh situasi,kecemasan dapat
dirasakan oleh setiap orang jika mengalami tekanan dan perasaan
1
yang mendalam menyebabkan masalah kejiwaan dan
berkembangan dalam jangka panjang (Pardede, Simanjuntak &
Manulu, 2020).
Reaksi umum terhadap stress adalah Ansietas, satu kondisi
kegelisahan mental, keprihatinan, ketakutan, atau perasaan putus
asa karena pengancaman yang akan terjadi atau ancaman antisipasi
yang tidak dapat diidentifikasi terhadap diri sendiri atau terhadap
hubungan yang bermakna. Ansietas dapat dialami pada tingkat
sadar, setengah sadar, atau tidak sadar (Angkat, 2017).
Tingkatan ansietas
1. Ansietas ringan
Terjadi pada saat ada ketegangan dalam hidup sehari-hari. Selama ini seseorang waspada
dan lapang tersepsi meningkat, kemampuan seseorang untuk melihat, medengar, dan
menangkap dari sebelumnya.
2. Ansietas sedang
Terjadi ketika seseorang hanya berfokus pada hal yang penting saja dan lapang persepsi
menyempit.
3. Ansietas berat
Terjadi ditandai dengan penurunan yang signifikan dilapang persepsi.
4. Panik
Panik dikaitkan dengan rasa takut dan terror.
Tanda & gejala
ANSIETAS

Keluhan yang sering ditemukan pada seseorang yang mengalami ansietas antara lain
sebagai berikut (Universitas Indonesia, 2016) :
 
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, dan mudah
tesinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih,
pegal,sakit kepala dan sakit leher.
5. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis
ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare.
Pengkajian

Ansietas dapat diekspresikan secara langsung


melalui perubahan fisiologis dan perilaku dan secara
tidak langsung dapat timbul gejala atau mekanisme
koping sebagai upaya untuk melawan ansietas.
Peningkatan ansietas perilaku dan meningkat sejalan
dengan meningkatnya ansietas.
Analisa Data
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul,
didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk
menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk
.
1 masuk Rumah Sakit, selama klien
mengatasi masalah-masalah klien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien
dirawat secara terus menerus, serta pengkajian ulang untuk menambah/melengkapi data.
1. Tujuan pengumpulan data:
• Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
• Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
• Untuk menilai keadaan kesehatan klien
• Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
2. Data yang perlu dikaji ada dua tipe yaitu sebagai berikut:
• Data Subyektif
Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi
tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide pasien tentang status
1 kecemasan
kesehatannya, misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan,
.
lemah,
• Data Obyektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur,dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium,
raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan,
tingkat kesadaran.
3. Masalah yang mungkin muncul pada pasien ansietas berdasarkan buku
NANDA Internasional diagnosis Keperawatan adalah sebagai berikut :
• Ansietas
• Domain : 9 Koping/Toleransi terhadap stress
• Kelas 2 : Respon koping
• Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon autonomy (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui
oleh individu, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
• Batasan karakteristik:
 Gelisah
 Insomnia
 Nyeri
 Peningkatan tekanan darah
• Faktor yang berhubungan : Ancaman perubahan pada status kesehatan.
4. Perencanaan
Langkah selanjutnya dari proses keperawatan adalah perencanaan dimana perawat akan menyusun rencana yang akan dilakukan
pada klien untuk mengatasi masalahnya, perencanaan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan (Purba).
Pada klien dengan ansietas ringan,tidak ada intervensi khusus, sebab pada ansietas ringan ini klien masih mampu mengontrol dirinya
dan mampu membuat keputusan yang tepat dalam penyelesaian masalah.sedangkan pada ansietas sedang, intervensi yang dapat
dilakukan adalah dengan mengembangkan pola mekanisme koping yang positif. Pada ansietas berat dan panik, terdapat strategi khusus
yang perlu diperhatikan oleh perawat dalam pemberian asuhan keperawatan.
Prinsip intervensi keperawatan pada klien tersebut adalah melindungi klien dari bahaya fisik dan memberikan rasa aman pada klien
karena klien tidak dapat mengendalikan perilakunya.
Perencanaan/intervensi yang dapat diterapkan pada diagnosa keperawatan yang terkait ansietas adalah:
• Tenangkan klien
• Berusaha memahami keadaan klien
• Berikan informasi tentang diagnosa,prognosis dan tindakan
• Kaji tingkat ansietas dan reaksi fisik pada tingkat ansietas
• Gunakan pendekatan dan sentuhan
• Temani klien untuk mendukung keamanan dan rasa takut
• Instruksikan kemampuan klien untuk menggunakan tekhnik relaksasi
• Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
Kesimpulan & Saran

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari makalah ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa Ansietas adalah. gangguan kecemasan yang
ditandai dengan gejala somatik, vegetatif dan kognitif sebagai respon terhadap tidak adanya rasa aman atau
ketidakmampuan dalam mengatasi suatu masalah. Ansietas juga dapat dialami siapa saja tanpa memandang
usia, jenis kelamin, latar belakang sosial maupun ekonomi.
.
Ansietas adalah satu kondisi kegelisahan mental, keprihatinan, ketakutan, atau firasat, atau perasaan putus asa
karena ancaman yang akan terjadi atau ancaman antisipasi yang tidak dapat di identifikasi terhadap diri sendiri
atau terhadap hubunan yang bermakna. Ansietas dapat dialami pada tingkat sadar, setengah sadar, atau tidak sadar.
Dimana pasien yang mengalami gangguan ansietas biasanyaa mengalami peningkatan tekanan darah, gelisah,
menarik diri, berkeringat seluruh badan, kehilangan nafsu makan, mual, nyeri pada abdomen, sering berkemih dan
mengalai gangguan tidur. 
Saran
Menurut kami, pada makalah yang kami sudah buat mencukupi apa saja mengani makalah ansietas. Oleh karena
itu, mungkin jika terdapat kekurangan kami mohon maaf sebesar-besarnya .
Terima Semoga
hari Anda

!
indah.

kasih

Anda mungkin juga menyukai