Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Oleh :

Setiajeng Putriani

NIM: 2021001801

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

MALANG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Kecemasan pada pasien Hemodialisis

Sasaran : 1 pasien hemodialisis rutin dan keluarga jaga.

Hari/tangga : Sabtu/29 Mei 2021 Waktu : 09.00 – 09.15 WIB (15menit)

Tempat : Di Ruang Hemodialisis RSUD Lawang

A. Latar Belakang

Hemodialisa berasal dari kata hemo = darah, dan dialisis = pemisahan atau filtrasi.

Hemodialisis adalah suatu metode terapi dialis yang digunakan untuk mengeluarkan

cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika secara akut ataupun secara progresif

ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut. Tetapi ini dilakukan dengan

menggunakan sebuah mesin yang dilengkapi dengan membran penyaring

semipermeabel (ginjal buatan). Hemodialisis dapat dilakukan pada saar toksin atau zat

beracun harus segera dikeluarkan untuk mencegah kerusakan permanen atau

menyebabkan kematian (Mutaqin & Sari, 2011).

Kecemasan merupakan suatu respon psikologis maupun fisiologis individu

terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan, atau reaksi atas situasi yang

dianggap mengancam (Hulu & Pardede, 2016).

Pasien dengan gagal ginjal kronis sering berakhir dengan rutin melakukan terapi

hemodialisis untuk mempertahankan hidupnya. Proses hemodialisa itu sendiri yang

membuat semua pasien yang akan dan sudah menjalani hemodialisa memiliki trauma

tersendiri yang memicu terbentuknya perasaan cemas. Karena pada umumnya pasien

akan merasakan rasa sakit saat insersi akses, rasa bosan karena saat proses pasien
dilarang untuk banyak bergerak, proses hemodialisa itu sendiri dalam satu sesi

memakan waktu kurang lebih 4 sampai dengan 5 jam.

Pasien sudah lama menjalani hemodialisa juga rentan terhadap rasa cemas,

cemas terhadap waktu kematian yang akan datang karena hemodialisis merupakan

suatu alat untuk memperpanjang usia bukan untuk menyembuhkan.

Tenaga kesehatan dan juga keluarga selalu berusaha agar pasien tidak merasakan

cemas dengan berbagai macam cara. Diharapkan dengan berkurangnya rasa cemas

maka pasien juga dapat menikmati hidupnya dengan baik dengan teman maupun

keluarga tercinta.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, Setelah dilakukan penyuluhan dengan

topik Cara Mengatasi Cemas Pada Pasien Hemodialisa, diharapkan keluarga

khususnya pasien dapat mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang cara

mengatasi cemas pada pasien hemodialisa..

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:

a. Menjelaskan pengertian cemas,

b. Menyebutkan tingkatan dari kecemasan,

c. Menyebutkan penyebab terjadinya kecemasan,

d. Menyebutkan tanda-tanda kecemasan, dan

e. Menjelaskan cara mengatasi kecemasan.

C. Pokok Bahasan

Kecemasan pada pasien yang menjalani Hemodialisis


D. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian cemas

b. Tingkatan atau klasifikasi dari cemas

c. Penyebab kecemasan

d. Tanda-tanda cemas

e. Cara mengurangi cemas

E. Metode

Diskusi dan tanya jawab

F. Media

Leaflet

G. Proses Pelaksanaan

No Tahapan & Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien

Waktu

1 Pembukaan - Memberi salam - Menjawab salam


(2 menit) - Menjelaskan tujuan - Mendengarkan dan
dan materi yang memperhatikan
akan diberikan
2 Kegiatan (10 - Menjelaskan - Menanggapi dan
menit) Pengertian Cemas Memperhatikan
- Klasifikasi cemas - Mendemontrasikan
- Penyebab batuk efektif
terjadinya
kecemasan
- Tanda-tanda
terjadinya
kecemasan
- Menjelaskan cara
mengatasi
kecemasan
3 Penutup (5 menit) - Menyimpulkan Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
H. Materi Kecemasan

1. Pengertian

Kecemasan merupakan suatu respon psikologis maupun fisiologis individu terhadap

suatu keadaan yang tidak menyenangkan, atau reaksi atas situasi yang dianggap

mengancam (Hulu & Pardede, 2016).

2. Klasifikasi

 Ansietas ringan.

Ansietas ringan sering kali berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan

sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan memperluas

pandangan persepsi. Ansietas ringan memiliki aspek positif yaitu memotivasi

individu untuk belajar dan menghasilkan serta meningkatkan pertumbuhan dan

kreativitas

 Ansietas sedang.

Pada ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal

yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami

perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.

 Ansietas Berat.

Pada ansietas berat pasien lapangan persepsi pasien menyempit. Seseorang

cendrung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat

berfikir tentang hal lain. Semua perilaku pasien hanya ditujukan untuk mengurangi

ketegangan. Pasien tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat

memusatkan pada suatu area lain

 Tingkat Panik.
Perilaku yang tampak pada pasien dengan ansietas tingkat panik adalah pasien

tampak ketakutan dan mengatakan mengalami teror, tidak mampu melakukan


sesuatu walaupun dengan pengarahan serta disorganisasi kepribadian. Terjadi

peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan

orang lain, persepsi menyimpang, kehilangan pemikiran rasional.

3. Penyebab

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari gangguan kecemasan umum.

Meski demikian, kombinasi berbagai faktor diduga berkontribusi dalam memicu

munculnya gangguan kecemasan umum. Faktor-faktor tersebut adalah:

 Memiliki riwayat trauma atau pernah mengalami peristiwa yang membuat stres,

seperti bullying atau perundungan.

 Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan kecemasan umum.

 Memiliki penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, seperti arthritis.

 Memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang atau kecanduan minuman

keras.

 Memiliki riwayat gangguan pada sistem saraf.

4. Tanda- tanda terjadinya cemas

 Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah

tersinggung.

 Pasien merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut.

 Pasien mengatakan takut bila sendiri, atau pada keramaian dan banyak orang.

 Mengalami gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menegangkan.

 Gangguan konsentrasi dan daya ingat.

 Adanya keluhan somatik, mis rasa sakit pada otot dan tulang belakang, pendengaran

yang berdenging atau berdebar-debar, sesak napas, mengalami gangguan

pencernaan berkemih atau sakit kepala


5. Cara mengatasi cemas

 Hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh,

atau minuman berenergi, karena dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan.

 Lakukan olahraga secara teratur, seperti joging, senam aerobik, dan bersepeda, untuk

membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

 Cukupi waktu istirahat selama 7–9 jam setiap malam.

 Coba untuk curhat atau bercerita kepada orang terdekat mengenai perasaan Anda

dan masalah yang Anda hadapi.

 Hindari konsumsi minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, dan merokok karena

bisa memperparah gangguan kecemasan yang dialami.

 Kecemasan berlebihan tidak bisa hilang begitu saja tanpa adanya penanganan medis.

Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, jika Anda

merasakan kecemasan berlebihan yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau

kehidupan sosial Anda

-
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin. 2020. Kecemasan Berlebihan, Kenali Gejala Dan Cara Efektif Mengatasinya.
https://www.alodokter.com/kecemasan-berlebihan-kenali-gejala-serta-cara-efektif-
mengatasinya#:~:text=Lakukan%20olahraga%20secara%20teratur%2C%20seperti,dan
%20masalah%20yang%20Anda%20hadapi. Diakses pada 28/5/21
Nurhalimah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Keperawatan Jiwa. Jakarta:
KEMENKES

Anda mungkin juga menyukai