Anda di halaman 1dari 65

A.

Asesmen Kebutuhan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA

B. Identitas Layanan
Komponen : Layanan Dasar Bidang: Sosial dan pribadi Fungsi : Informasi
Topik : sindrom kecemasan
Sasaran : Kelas XI

C. Materi, Metode Media


Materi : Cara mengenal kecemasan dan mengatasinya (Terlampir)
Metode : Bibliotheraphy & ceramah Media : LCD, PPT, Laptop
buku : Chicken Soup

D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit

E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan sosial

Khusus :
1. Peserta didik mampu mengenali kecemasan
2. Peserta didik dapat mengaplikasikannya untuk mengatasi kecemasan yang dimiliki
F. Pelaksanaan
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan, serta menanyakan kesiapan peserta didik.

2. Tahap Inti : 35 Menit


- Membacakan tentang kisah seseorang yang mengalami kecemasan
- Meminta peserta didik untuk menyampaikan inti cerita yang telah disampaikan
- Meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang menurutnya menjadi kecemasan nya
selama ini
- Memberikan tips cara mengenali dan mengatasi kecemasan yang berlebihan

3. Tahap Penutup : 5 Menit


- Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan dari pertemuan hari ini
- Guru BK meminta salah satu siswa untuk membacakan kecemasan yang sudah ditulis
oleh peserta didik
- Guru BK mengajak peserta didik yang lain untuk mencari solusi bagi temannya dari tips
yang telah disampaikan
- Guru BK menutup pelajaran dengan berdoa bersama

74
G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan
Proses dan kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir) didokumentasikan
ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
Hasil pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
(Terlampir) dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 6 Tambun Selatan Guru BK / Konselor

Yuliana, M.Pd Nuficha Sari, S.Pd


NIP. 198307172008012006 NIP. -

75
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

JENIS GANGGUAN KECEMASAN DAN CARA MENGATASINYA


Oleh : Afnida, S. Psi, M. Psi, Psikolog

1. Serangan Panik
Serangan panik yang terjadi tiba-tiba, berulang, ditandai dengan sensasi fisik yang kuat
(seperti: detak jantung yang bertambah cepat, nafas pendek, otot tegang, kepala pusing), pikiran
seakan-akan berada dalam kondisi sangat berbahaya, dan dorongan untuk terbebas dari kondisi
tersebut.
Seseorang yang mengalami serangan panik seringkali mengira mereka mengalami
serangan jantung, meskipun sebenarnya jantungnya sehat. Serangan panik ini dapat
berlangsung selama beberapa menit namun terkadang juga dalam beberapa jam. Ketakutan akan
terjadinya serangan kembali mengakibatkan seseorang untuk cenderung menghindari situasi
yang dapat memicu serangan panik. Pada individu yang memiliki kecenderungan panik,
penghayatannya atas suatu ancaman (baik dari dalam diri maupun luar dirinya) menyebabkan
munculnya perasaan cemas, yang kemudian diikuti dengan terjadinya perubahan sensasi fisik
(seperti: detak jantung bertambah cepat, dada sesak). Interpretasi yang irasional dan berlebihan
atas sensasi fisik ini semakin menguatkan penghayatannya atas sesuatu yang ia anggap sebagai
ancaman (misal: “Saya pasti kena serangan jantung nih. Tolong! Saya harus segera ditolong!”),
sehingga ia menjadi semakin cemas dan sensasi fisik lainnya pun bertambah. Proses ini
berlangsung terus-menerus seperti lingkaran
setan, hingga pada puncaknya akan keluar dalam bentuk serangan panik.
Apabila Anda mengalami serangan panik, maka ada beberapa cara yang dapat Anda
coba, antara lain: Cobalah mengambil nafas dalam dan perlahan, Gunakan paper bag untuk
bernafas. Karbondioksida di paper bag akan membantu Anda untuk lebih tenang karena ia
berfungsi menyeimbangkan kembali antara kadar oksigen dan karbondioksida, Katakan pada
diri Anda “Tenang, kamu belum akan mati, serangan ini akan segera berakhir”, Cari seseorang
yang Anda kenal dan percaya untuk mengajak Anda mengobrol tentang apapun sampai merasa
mampu mengendalikan diri kembali, Jangan terjebak untuk mengurung diri di rumah demi
menghindari terjadinya serangan lainnya, Konsultasikan dengan dokter mengenai sensasi fisik
yang Anda rasakan (jantung berdebar, sesak nafas, dll). Lebih baik untuk mendapat diagnosis
dari dokter daripada Anda hanya mengira-ngira penyakit Anda yang justru akan meningkatkan
kecemasan Anda. Apabila gangguan panik masih berlanjut, mintalah bantuan professional,
baik itu psikolog maupun psikiater. Bentuk treatment yang biasanya digunakan untuk
mengatasi Gangguan Panik adalah farmakoterapi dan Cognitive-Behavioral Therapy (CBT).
2. Gangguan Cemas Menyeluruh
Kecemasan yang tidak terbatas pada keadaan situasi tertentu, berlebihan dan sulit
dikendalikan. Seseorang yang mengalami Gangguan Cemas Menyeluruh cenderung untuk
meminta diyakinkan oleh orang lain bahwa semua akan baik-baik saja. Gangguan ini
menyebabkan terjadinya tekanan emosi yang mempengaruhi kehidupan seseorang, sehingga
seringkali gangguan ini muncul bersamaan dengan gangguan depresi, atau gangguan obsesif-
kompulsif. Bentuk treatment yang biasanya

76
digunakan untuk mengatasi gangguan ini adalah farmakoterapi dan Cognitive- Behavioral
Therapy (CBT).
3. Gangguan Fobia Khas
Ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Terdapat beberapa jenis Fobia
Khas, yaitu: takut hewan (serangga, anjing, dll), takut lingkungan alami (ketinggian, badai, air),
takut cidera injeksi darah (jarum suntik atau prosedur medis lainnya), takut situasi tertentu
(berada di ruang yang sempit, lift, pesawat). Umumnya (meski tidak semua) seseorang yang
mengalami fobia menyadari bahwa ketakutannya berlebihan dan tak beralasan. Fobia dapat
menjadi sebuah gangguan bila fobia tersebut sampai mengganggu aktivitas harian seseorang,
misal: seseorang takut naik kendaraan umum, sehingga apabila tidak ada anggota keluarga yang
dapat mengantarnya dengan kendaraan pribadi, maka ia memilih bolos bekerja meskipun
agenda hari itu sangat penting dan sangat berpengaruh pada penilaian kinerjanya. Seseorang
yang memiliki Fobia Khas akan mengalami ketakutan yang amat sangat dan mengalami sensasi
fisik (jantung berdebar, dll) ketika berhadapan dengan objek yang ia takuti, sehingga ia
cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk menghindari objek/situasi tersebut.
4. Gangguan Fobia Sosial
Ketakutan berlebihan untuk melakukan interaksi sosial sehingga memilih untuk
menghindar situasi tersebut, atau tetap melakukan interaksi sosial namun dengan perasaan
tertekan. Biasanya ditandai dengan ketakutan berlebihan atas evaluasi negatif dari orang lain,
seperti ketakutan akan ditolak, dihina, atau malu dalam situasi sosial. Gangguan Fobia Sosial
ini dapat menghambat seseorang untuk menyelesaikan pendidikannya, mencapai kemajuan
karir, atau mempertahankan pekerjaan- pekerjaan yang membutuhkan keterampilan berelasi
dengan orang lain.
5. Agorafobia
Rasa takut berlebihan dan perilaku menghindari tempat-tempat umum atau tempat
keramaian. Agorafobia bisa muncul setelah seseorang mengalami kehilangan dukungan dari
seseorang yang penting dalam hidupnya, misal: akibat kematian, perpisahan, atau perceraian.
Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengalami Agorafobia sangat takut untuk
meninggalkan rumahnya selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sehingga mereka juga
cenderung untuk bergantung pada dukungan/bantuan orang lain.
Secara umum penyebab Gangguan Fobik adalah faktor biologis dan faktor kognitif.
Faktor biologis yaitu karena Amygdala yang terlalu reaktif terhadap sinyal ancaman, takut, atau
penolakan, sementara itu prefrontal cortex memproses refleksi- diri terkait isyarat ancaman
terspebut. Faktor kognitif yaitu karena terlalu peka terhadap isyarat ancaman, sibuk dengan
pikiran mengenai ancaman bahaya yang akan terjadi, pikiran yang selalu mengalahkan diri
sendiri dan keyakinan-keyakinan irasional. Bentuk- bentuk treatment yang biasanya digunakan
untuk mengatasi Gangguan Fobik adalah Systemic Desensitization, Gradual Exposure,
Flooding, Virtual Reality Therapy, Cognitive-Behavioral Therapy, dan Farmakoterapi.
Daftar pustaka :
Afnida. (2018). Jenis Gangguan Kecemasan dan Cara Mengatasinya.
http://awalbros.com/kejiwaan/jenis-gangguan-kecemasan-dan-cara- mengatasinya/
(Diakes pada jam 08.49, 14 Mei 2020)

77
LAMPIRAN 2. CERITA PENGALAMAN

Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan,


Merasa Dikejar-kejar Sesuatu

Kim mengalami serangan panik pertama kali di sebuah kantor pada Oktober 2011. Saat itu, ia
mengaku tidak bisa melihat, harus berjalan perlahan, dan tekanan darahnya melonjak tinggi.
"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini
gejala kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim menceritakan
serangan panik pertamanya, dikutip dari laman Healthline.
"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini
gejala kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim.
Kecemasannya semakin bertambah saat dirinya menyadari bahwa keesokan harinya dia dan
suaminya akan melakukan perjalanan tanpa membawa anak dari Chicago ke California. Bahkan
gangguan kecemasannya semakin memburuk saat dirinya pulang dari perjalanan ke Lembah Napa
bersama suaminya.
"Ketika kembali ke rumah, aku tahu bahwa kecemasan ini telah mencapai puncaknya dan tidak
berkurang. Aku tidak nafsu makan dan tidak bisa tidur di malam hari, bahkan terkadang bangun
dalam keadaan panik."
"Aku bahkan tidak ingin membacakan cerita sebelum tidur pada anak-anakku, padahal itu
merupakan hal favoritku, dan itu membuatku tidak berdaya," kenang Kim.
Kecemasannya melanda hampir ke mana pun dia pergi. Namun, dia tahu bahwa tinggal di dalam
bersama dua anaknya bukanlah solusi. Kim terus mencoba melawannya terlepas dari betapa
mengerikannya ia tidur atau betapa cemasnya hari itu. Ia tidak pernah berhenti, meski setiap hari
terasa melelahkan dan penuh ketakutan. Akhirnya Kim memutuskan untuk pergi ke dokter guna
mengetahui apakah kecemasannya diperparah oleh alasan fisiologis dan psikologis. Hasil
pemerikasaan menunjukkan bahwa tiroidnya tidak berfungsi dengan baik dan dokter
meresepkannya obat. Seolah tak puas, Kim juga mengunjungi seorang ahli naturopati dan seorang
ahli gizi yang berusaha mengevaluasi apakah makanan tertentu memicu kecemasannya.
"Aku merasa seperti mengejar dan dikejar sesuatu karena ini tidak membantu," kata Kim.
Tak lama, seorang dokter kedokteran integratif meresepkan Xanax, sejenis obat penenang, yang
bisa diminumnya saat ia mengalami serangan panik. Namun, itu tidak berhasil untuknya. Ia merasa
selalu cemas dan tahu bahwa obat-obatan tersebut membuat ketagihan dan bukan solusi jangka
panjang.
Setelah bertahun-tahun berjuang akhirnya Kim menemukan terapis yang tepat dan terbukti dapat
membantu mengatasi kecemasannya. Kim didiagnosa dengan kecemasan umum dan terapisnya
menggunakan terapi perilaku kognitif (CBT), yang mengajarkan pasien untuk membingkai ulang
pikiran yang tidak membantu.

78
"Misalnya, 'Saya tidak akan pernah
cemas lagi' menjadi 'Saya mungkin memiliki kebiasaan baru, tetapi saya bisa hidup dengan
kecemasan,'" jelas Kim.
Selain itu, terapis juga menggunakan paparan dan pencegahan respons (ERP), yang membuat pasien
takut dan mencegah untuk menghindarinya.
"Ini sangat membantu. Gagasan di balik terapi pajanan adalah untuk mengekspos diri Anda pada
hal-hal yang ditakuti, berulang kali, dengan langkah bertahap," katanya.

"Eksposur berulang terhadap rangsangan yang ditakuti memungkinkan kita untuk 'terbiasa' dengan
kecemasan dan mengetahui bahwa kecemasan itu sendiri tidak begitu menakutkan."
Kim mulai terbiasa, saat dia menghadapi pemicu paniknya, ia tidak menghindarinya dan bahkan
menjadi lebih mudah untuk pergi ke tempat umum. Kim mengunjungi terapisnya beberapa kali
sebulan selama tiga tahun setelah serangan panik pertamanya. Dengan semua kemajuan yang dia
buat, dia merasakan dorongan untuk membantu orang lain yang mengalami kecemasan. Sekarang
Kim bekerja sebagai terapis dalam program rawat jalan di rumah sakit kesehatan perilaku di Illinois,
di mana ia menggunakan terapi paparan untuk membantu pasien dengan gangguan kepribadian
obsesif-kompulsif (OCPD), gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan kecemasan

Daftar Pustaka
Soesanti Harini Hartono. 2019. Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan, Merasa
Dikejar-kejar Sesuatu.https://health.grid.id/read/351646047/kisah- kim-walter-yang-
alami-gangguan-kecemasan-merasa-dikejar-kejar- sesuatu. (Diakses pada 3 Juni 2020)

79
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA

IDENTIFIKASI KECEMASAN
Petunjuk :
o Tuliskan 3 kecemasan yang kamu alami sekarang ?
o Termasuk dalam apakah jenis kecemasan kamu?
o Menurut mu apakah kamu butuh bantuan professional untuk mengatasi kecemasan
kamu?

No kecemasan jenis butuh bantuan


kecemasan professional ?
1

80
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
B. Identitas Layanan
- Guru BK/Konselor membuka
Komponen : Layanan Dasar dengan salam dan berdoa.
Bidang : Pribadi - Menyampaikan tujuan dan topik
Fungsi : Pemahaman
kegiatan, serta menanyakan
Topik : Meningkatkan
kesiapan peserta didik.
Kepercayaan Diri
Sasaran : Kelas XI
2. Tahap Inti : 35 Menit
C. Materi, Metode Media
- Guru BK/Konselor menayangkan
Materi : Kepercayaan Diri
sebuah video motivasi melawan
(Terlampir) rasa takut menjadi percaya diri
Metode : Ceramah, cinema therapy - Guru BK/Konselor meminta
Dan Brainstorming. peserta didik untuk
Media : PPT, LCD dan brainstorming/curah pendapat
Speaker Video : mengenai video yang telah
shorturl.at/hmnKY ditayangkan
- Guru BK/Konselor menjelaskan
D. Alokasi Waktu mengenai materi Meningkatkan
1 x 45 Menit Kepercayaan Diri dengan
tayangan PPT.
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari keunikan diri dalam 3. Tahap Penutup : 5 Menit
konteks kehidupan sosial - Guru BK memberikan penguatan
Khusus : atau merencanakan tindak lanjut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan - Memberikan lembar evaluasi hasil
pengertian percaya diri
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-
ciri orang yang memiliki percaya diri
tinggi dan orang yang tidak percaya
diri
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri

81
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 6 Tambun Selatan Guru BK / Konselor

Yuliana, M.Pd. Rizki Aryanti, S.Pd., Kons


NIP. 198307172008012006 NIP. 199512082022212005

82
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi
kegiatan, serta menanyakan
Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Meningkatkan
Kepercayaan Diri
2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas XI
- Guru BK/Konselor menjelaskan
teknik sosiodrama dan membagi
C. Materi, Metode Media
peran kepada peserta didik yang
Materi : Kepercayaan Diri
telah ditentukan dan meminta
(Terlampir) yang terpilih untuk memahami
Metode : Ceramah, dan Sosiodrama dan menghayati peran masing-
Media : Skenario masing
- Guru BK/Konselor meminta
D. Alokasi Waktu peserta didik yang lain untuk
1 x 45 Menit mengamati sosiodrama tersebut
- Guru BK/Konselor mengapresiasi
E. Tujuan Kegiatan peserta didik yang telah bermain
Umum : Menerima keunikan diri dalam dengan baik dan berani
konteks kehidupan sosial - Guru BK/Konselor meminta
peserta didik untuk merefleksikan
Khusus : diri mengenai manfaat dari
1. Peserta didik dapat menjelaskan kegiatan sosiodrama yang telah
pengertian percaya diri dilaksanakan
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-
3. Tahap Penutup : 5 Menit
ciri orang yang memiliki percaya diri
- Guru BK memberikan penguatan
tinggi dan orang yang tidak percaya
atau merencanakan tindak lanjut.
diri
- Memberikan lembar evaluasi hasil
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri

83
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 6 Tambun Selatan Guru BK / Konselor

Yuliana, M.Pd. Rizki Aryanti, S.Pd., Kons


NIP. 198307172008012006 NIP. 199512082022212005

84
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Meningkatkan Kepercayaan Diri


Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.

A. Definisi Percaya Diri


Percaya diri berasal dari bahasa Inggris yakni self confidence yang artinya percaya pada
kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa penilaian tentang
diri sendiri adalah berupa penilaian yang positif. Penilaian positif inilah yang nanti akan
menimbulkan sebuah motivasi dalam diri individu untuk lebih mau menghargai dirinya.
Menurut Davies dalam Marjanti (2015) rasa percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan-
kemampuan sendiri, keyakinan pada adanya suatu maksud di dalam kehidupan, dan
kepercayaan bahwa dengan akal budi mereka akan mampu melaksanakan apa yang mereka
inginkan, rencanakan dan harapkan. Rasa percaya diri merupakan keberanian menghadapi
tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting
daripada keberhasilan atau kegagalan (Hakim, 2005).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah
sikap percaya dan yakin akan kemampuan diri sendiri, yang dapat membantu diri sendiri untuk
memandang dirinya dengan positif dan realistis serta berani menghadapi tantangan atau sesuatu
hal yang baru sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain.

B. Ciri-ciri orang yang Mempunyai Percaya Diri Tinggi


a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul didalam berbagai situasi.
d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.
e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya.
f. Memiliki kecerdasan yang cukup.
g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
h. Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya
ketrampilan berbahasa asing.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan didalam
menghadapi berbagai cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya didalam
menghadapi berbagai masalah tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan
hidup. Dengan sikap ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa
percaya diri seseorang (Hakim, 2005)
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri peserta didik yang
memiliki rasa percaya diri tinggi adalah peserta didik yang memiliki sikap tenang,
mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai, mampu

85
menetralisasi ketegangan, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi, memiliki
kecerdasan, keahlian dan ketrampilan yang dapat menunjang kehidupan.

C. Ciri-ciri orang yang tidak percaya diri


Menurut Hakim (2005) ciri-ciri orang yang tidak percaya diri, antara lain:
a. Mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu.
b. Gugup dan terkadang bicara gugup.
c. Tidak tahu bagaimana cara mengembangkan diri untuk memiliki kelebihan tertentu.
d. Sering menyendiri dari kelompok yang dianggap lebih dari dirinya.
e. Mudah putus asa.
f. Cenderung bergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah.
g. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah. Misalnya dengan menghindari
tanggung jawab atau mengisolasi diri yang menyebabkan rasa tidak percaya dirinya
semakin buruk (Hakim, 2005).
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang ragu atau
kurang percaya diri biasanya selalu memandang negatif tentang dirinya sendiri pada saat
beraktivitas dalam proses pembelajaran. Selalu ada kekurangan di dalam dirinya
dibandingkan dengan orang lain. Peserta didik yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri
biasanya kurang dapat menyampaikan pesan kepada orang lain karena salah satu faktor
penyebab tidak percaya diri datang dari kemampuan berkomunikasi.
D. Strategi Meningkatkan Kepercayaan Diri
Menumbuhkan rasa percaya diri yang professional harus dimulai dari dalam diri
individu. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang
dapat mengatasi rasa tidak percaya diri yang sedang dialaminya. Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan jika individu mengalami krisis kepercayaan diri. Hakim (2005) menyatakan bahwa
sikap-sikap hidup positif yang mutlak harus dimiliki dan dikembangkan oleh mereka yang
ingin membangun rasa percaya diri yang kuat yaitu:
a. Bangkitkan Kemauan Yang Keras. Kemauan adalah dasar utama bagi seorang individu
yang membangun kepribadian yang kuat termasuk rasa percaya diri.
b. Membiasakan Untuk Berani. Dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu membangkitkan
keberanian dan berusaha menetralisir ketegangan dengan bernafas panjang dan rileks.
c. Bersikap Dan Berpikiran Positif. Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan
diri untuk berfikir yang positif, logis dan realistis, dapat membangun rasa percaya diri yang
kuat dalam diri individu.
d. Membiasakan Diri Untuk Berinisiatif. Salah atu cara efektif untuk membangkitkan rasa
percaya diri adalah dengan membiasakan diri berinisiatif dalam setiap kesempatan, tanpa
menunggu perintah dari orang lain.
e. Selalu Bersikap Mandiri. Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
f. Belajar Dari Pengalaman. Sikap positif yang harus dilakukan dalam menghadapi kegagalan
adalah siap mental untuk menerimanya, untuk kemudian mengambil

86
hikmah dan pelajaran dan mengetahui faktor penyebab dari kegagalannya tersebut.
g. Tidak Mudah Menyerah (Tegar). Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar
dalam menghadapi rintangan dan mau berfikiran kritis untuk menyelesaika masalah
merupakan sikap yang harus dilakukan seorang individu untuk membentuk rasa percaya
diri yang kuat dalam dirinya.
h. Membangun Pendirian Yang Kuat. Pendirian yang kuat teruju jika kita dihadapkan pada
berbagai masalah dan pengaruh negative sebagai imbas dari interaksi sosial. Individu yang
percaya diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendirianya meskipun
banyak pengaruh negatif di sekelilingnya.
i. Pandai Membaca Situasi. Situasi yang perlu dibaca dan dipahami misalnya nilai- nilai etika
yang berlaku, agama dan adat istiadat suatu masyarakat tertentu.
j. Pandai Menempatkan Diri. Seorang individu bisa menempatkan dirinya pada posisi yang
tepat, yang bisa membuat individu tersebut dihargai sehingga dirinya akan meningkat.
k. Pandai Melakukan penyesuaian dan Pendekatan Pada Orang Lain. Seseorang yang mampu
melakukan penyesuaian diri tanpa kehilangan jati dirinya dan melakukan pendekatan yang
wajar untuk bekerja sama, akan memudahkan individu untuk mencapai kesuksesan dan
menimbulkan pengaruh positif bagi peningkatan percaya dirinya.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri, seseorang harus terlebih dahulu memahami
dirinya sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal itu akan
membuat individu selalu berpikiran positif tentang dirinya dan orang lain, yang bisa
menimbulkan perasaan saling menghargai antar keduanya. Dalam keadaan seperti itu akan
memungkinkan terciptanya suatu komunikasi yang akrab, sehingga individu yang bersangkutan
dapat dengan mudah dan nyaman membuka diri dan mengemukakan pendapatnya.

Daftar Pustaka
Hakim, T. (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Marjanti, S. (2015). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok
Bagi Siswa X IPS 6 SMA 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Konseling
GUSJIGANG.

87
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA Naskah Sosiodrama :
Krisis Kepercayaan
Diri
Tokoh :
1. Fya (siswa 1) : Gadis pemalu, tidak percaya diri, takut dan suka gugup, pintar.
2. Rey (siswa 2) : Gadis berani, tegas dan sigap.
3. Tari (siswa 3) : Gadis pencemburu, tidak perduli dan licik.
4. Lia (Guru BK) : Wanita perhatian, pengertian dan baik hati serta adil.

Cerita :
Stage one : halaman sekolah.
Pada pagi hari, semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Termasuk anak- anak pergi
ke sekolah dengan semangatnya. Begitu pun dengan Fya, yang merupakan siswi SMAN 1
Darussalam. Pagi itu, seperti biasanya Fya pergi berangkat kesekolah dengan berjalan kaki dan tak
ketinggalan cara kebiasaanya berjalan, yaitu dengan wajah yang menunduk, tidak berani menatap
orang-orang disekelilingnya dan gerak kaki yang lamban dan pelan. Fya pun memasuki gerbang
sekolah.

Disekolah...
Fya : (berjalan dengan menundukkan kepala serta langkah kaki yang pelan)

Beberapa saat kemudian sahabatnya, Rey muncul menghampiri dan menyapa hangat Fya. Di
samping itu ternyata Tari, teman sekelas mereka melihat tingkah keduanya dengan wajah dan
senyum sinis.

Rey : “Assalamu’alaikum, Morning Fya” (jalan dengan cepat dating


mengagetkan Fya).
Fya : “Wa’alaikumsalam, hei Rey, morning.” (terkejut, kemudian menoleh kan
wajahnya dan tersenyum kepada Rey).
Rey : “Fya kalau jalan, tegak dong, mata juga lihatnya kedepan. Jangan nyari uang
jatuh terus” (sambil mempraktekkan didepan Fya).
Fya : “Iya, iya...” (hanya tersenyum kecil), “ayo cepat kita kekelas”
(menggandeng tangan Tari untuk cepat cepat menuju ke kelas).
Tari : Minggir ! (berjalan santai sambil memperhatikan Rey dan Fya sembari
tersenyum sinis).

Ke tiga siswi itu pun segera memasuki ruang kelas mereka. Disamping itu ternyata ada Ibu Reyhan
yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku ke tiga sisiwi tersebut di depan sekolah.

Bu Reyhan : Tari, Tari. (dengan wajah memperhatikan, tersenyum serta Menggelengkan kepala
ketika melihat tingkah ke tiga siswi tersebut)

Stage two : di dalam kelas


Seperti biasanya setiap hari Senin pagi, saatnya bimbingan konseling memberikan layanannya, yang
akan dilakukan oleh Ibu Reyhan kepada anak kelas X1. Kelas yang

88
diduduki Fya, Rey dan Tari. Bu Reyhan memberikan materi tentang Menumbuhkan Percaya Diri.
Diskusi kelas pun dimulai. Disertai peristiwa menarik di dalamnya.
Bu Reyhan : “Assalamu’alaikum anak-anak...” (sapa siswa-siswa dengan riang).
Siswa-siswa : “Wa’alaikumsalam Ibu”, (dengan wajah ceria, kecuali Tari dengan wajah yang biasa
saja).
Bu Reyhan : “Hari ini ibu ingin memberikan materi kepada kalian tentang “cara menumbuhkan rasa
percaya diri”, nah sebelum ibu mulai ibu mau tanya nih. Ayo siapa yang tau Percaya
Diri itu apa?,” (bertanya dengan wajah Memancing kepada siswa-siswa).
Rey : “Saya Bu!” (mengacungkan tangan dengan sigap dan memberikan argumennya).
(pemeran memberikan argumennya sesuai pemahan diri pemain).
Fya : (Ingin menjawab tetapi tidak berani).
Dila : (Melirik ke arah Rey dengan wajah sinis dan kesal).
Bu Reyhan : “Ya benar sekali, bagus Tari. Ok sekarang ibu akan menjelaskan lebih lanjut”.
(meberikan reward dengan pujian daan senyuman).

Selama setengah jam Bu Reyhan menjelaskan materinya dan tiba saatnya di sesi akhir kegiatan
pembelajaran Bu Reyhan melakukan penilaian segera pada siswa-siswanya dengan menyakanan
pendapat siswanya untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat siswanya dari
pembelajaran yang di berikan.

Bu Reyhan : “Dari yang sudah ibu jelaskan tadi, ibu mau bertanya dan ibu mau lihat sejauh mana
pemahaman siswa-siswa ibu tentang materi yang ibu sampaikan ini. Jadi tolong
dengarkan baik-baik ya..” (dengan tegas memberikan arahan).
Siswa-siswa : “Iyaa.. Bu...”
Fya : Hm, aku mau nanya Rey, tapi aku takut trus gak pede juga (dengan ekspresi gugup,
takut dan ragu).
Rey : Haduh Fya. Apa sih yang mesti ditakutin? Ayo dong ! (dengan ekspresi semangat
dan siap).
Tari : (melirik, dengan ekspresi cuek dan menganggap remeh kemudian bergumam
sendiri).
Bu Reyhan : “Pertanyaan nya adalah ‘bagaimana agar kita tidak kehilangan percaya diri?’, ayo
siapa yang mau jawaaab?!”. (dengan mata menyelidik melihat siswa-siswanya).

Siswa-siswa pun bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan Bu Reyhan sambil mendata
siswa-siswanya duduk menunggu jawaban. Siswa-siswa pun mulai mencoba menjawab pertanyaan.
Akan tetapi hanya satu yang bisa menjawab pertanyaan. Hanya saja ia memiliki masalah pada
kepercayaan dirinya. Siswa tersebut adalah Fya dan kejadian yang tidak diinginkan pun terwujud.

Tari : (dengan loyo menunduk disertai wajah cemberut tidak jadi menjawab dan menoleh
kepada temannya Fya) “Fya, aku ga tau jawabannya. Fya pasti tau jawabannya kan?
Buruan tunjuk tangan gih ! Ayo dong ”.

89
Fya : (menundukkan kepala sambil menoleh ke arah Rey). “Aku tau, tapi kalau
salah gimana? Trus aku pasti disorak sama anak-anak”.
Rey : “Ga apa-apa Fya. Kita kan lagi belajar, jadi kalo salah sedikit ya ga masalah.
Ayolah angkat tanganmu”. (Menyemangati Fya).
Fya : “Ga ah, ga berani takut salah nanti”, (menggelengkan kepala)
Rey : “Yaudah Rey mau tau jawaban Fya apa sih?” (keingintahuan Tari untuk
memancing Fya untuk menjawab).
Fya : “Jawabannya,..”, (menjawab permintaan Tari dengan berbisik), (dialog pemeran,
sesuai dari pemahaman pemeran mengenai pertanyaan yang di berikan).
Rey : Sip, Mantap ! Tunggu apalagi Fya, jawab terus..

Disamping itu ternyata Tari diam-diam menguping pembicaraan Fya dan Rey.

Tari : (dengan badan sedikit menggeser, serta kuping sedikit mendekat, untuk mendengar
pembicaraan Fya dan Rey dengan wajah sinisnya).

Tiba saatnya Bu Reyhan meminta Jawaban dari pertanyaan yang diajukannya kepada siswa-
siswanya, dan semua siswanya pun serentak melihat Bu Reyhan dan mendengarkan apa yang akan
dikatakan Bu Reyhan. Bu reyhan pun melihat wajah siswanya satu persatu dan tahu siapa yang bisa
menjawabnya. Hanya saja... (pembaca prolog membacakan teks dengan nada suara yang membuat
penasaran).

Bu Reyhan : “Ayo.. mana nih jawabannya? Siapa ayo yang mau menjawab?”, (dengan
ekspresi memancing siswa-siswanya untuk berbicara).
Fya : (Menunduk dan ragu-ragu).
Rey : (Menoleh ke arah Fya dan dengan sigap meraih tangan Fya dan
mengacungkannya), “Fya mau jawab bu!”.
Bu Reyhan : “iya Fya, Silahkan”.
Fya : “Engga bu, saya ga bisa”, (berbohong menurunkan tangan dan
menggelengkan kepala).

Akhirnya yang menjawab pertanyaan adalah Tari, hanya saja jawaban Tari adalah hasil menguping
jawabannya Fya.

Tari : “Bu, saya ingin Jawab !” (dengan wajah sombong dan PD nya). Bu
Reyhan : “Baik, silahkan Tari”
Tari : (menjawab pertnyaan dengan jawaban milik Fya), (pemeran berdialog untuk
mnjawab pertanyaan hasil percakapan berbisik antara Fya dengan Tari).

Mendengar sedikit jawaban yang baru dikeluarkan Tari. Fya dan Rey pun terkejut dan Rey segera
bersikap tegas.
Rey : (berdiri dengan sigap dan memotong perkataan Tari), “Maaf Bu (semua menoleh ke
arah Rey) Yang dijawab Tari itu jawabannya Fya.”, (Siswa pun bersorak ke arah
Tari).

90
Tari : “Tidak, Ini jawaban saya bu..”, (membela diri dan memperkuat suara serta menoleh bu
Reyhan meminta pembelaan).
Rey : “Bohong bu!”.
Bu Reyhan : “Sudah-sudah jangan bertengkar, kalian sebaiknya duduk dan diam dulu..”, (menoleh ke arah
Rey dan Tari untuk diam dan duduk dan kemudian menoleh ke arah Fya), “Fya apa betul
jawaban yang diungkapkan Tari itu jawaban kamu?”.
Fya : “Iya benar, bu”.
Tari : (Melirik ke arah Fya dengan sinisnya dan Marah).
Bu Reyhan : “Nah Tari, perbuatan seperti itu tidak baik. Ibu tau apa yang kalian lakukan. Jadi, Tari sekarang
minta maaf kepada Fya! ”, (dengan wajah bijaksana meminta Dila untuk meminta maaf).
Tari : (dengan wajah malu kepada bu Reyhan serta menoleh ke Fya dengan
wajah menyesal), “Fya maafkan Aku yaa”.
Bu Reyhan : “Ok, sekarang Fya bangun. Berikan jawaban mu kepada ibu!”,
(mempersilahkan Fya bangun).
Rey : Ayo Fya, Kamu bisa !

Fya pun dengan sedikit gemetar memberanikan diri untuk berbicara.

Bu Reyhan : “Nah, seperti yang dikatakan Fya. Jika PD kita tidak hilang, kita harus menepis semua rasa
cemas itu dan percaya bahwa kita telah memberikan yang terbaik tidak usah takut dan ragu.
Dan bagi Fya, jangan lagi takut. Kita semua sedang belajar jadi kalau salah dapat dimaklumi,
Fya harus percaya pada kemampuan Fya sendiri. Karna hal itulah yang menjadikan kekuatan
dan menumbuhkan keberanian pada iri kita. Serta untuk Tari, ibu tau Tari berani, dan ingin
mendapatkan perhatian, ingin menjawab. Tetapi harus dengan usaha sendiri, walaupun kita
mendapatkan hasil yang baik hal itu tidak menumbuhkan rasa puas atau bahagia dalam batin
kita karna itu bukan hasil dari kemampuan kita”. (dengan bijaksana menjelaskan argumennya
pada anak-anak).

Mendengar penjelasan Bu Reyhan semua siswa pun paham betul dan mencoba untuk merubah kesalahan
yang ada pada dirinya. Dengan demikian siswa pun mengerti apa itu Percaya Diri dan mau melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

91
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar - Ice Breaking “Ibu Berkata”
Bidang : Pribadi (Terlampir)
Fungsi : Pemahaman
- Menyampaikan tujuan dan topik
Topik : Berfikir Sebelum Bertindak
kegiatan, serta menanyakan
Sasaran : Kelas XI
kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
2. Tahap Inti : 30 Menit
Materi : Seni Mengenal Diri –
- Menayangkan media slide power
Kelemahan 9. Ceroboh
point Kecerobohan
(Terlampir)
- Mengajak peserta didik untuk
Metode : Diskusi dan Games berdiskusi mengenai sikap
TTS Media : LCD, Laptop dan PPT Kecerobohan dan hubungannya
TTS dengan sifat kurang bijaksana.
- Memberikan pemahaman
D. Alokasi Waktu mengenai hubungan ice breaking
1 x 45 Menit “Ibu berkata”, Dimana kuncinya
“kenapa salah karena anda
E. Tujuan Kegiatan mengabaikan hal-hal yang tidak
Umum : mempelajari cara-cara penting”, Karena orang yang
pengambilan keputusan dan pemecahan ceroboh biasanya sering tidak
masalah secara objektif menganggap penting banyak hal.
- Membagi siswa menjadi 2-4
Khusus : kelompok, kemudian Menjelaskan
1. Siswa dapat menjelaskan mengenai mengenai permainan TTS.
pentingnya sikap Bijak dalam - Mengevaluasi hasil diskusi
mengurangi kecerobohan atau kurang peserta didik
hati-hati
3. Tahap Penutup : 7 Menit
2. Siswa dapat menunjukan sikap bijak
Guru BK memberikan penguatan atau
dalam mengatasi kecerobohan atau
merencanakan tindak lanjut.
kurang hati-hati

G. Evaluasi
92
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 6 Tambun Selatan Guru BK / Konselor

Yuliana, M.Pd. Nuficha Sari, S.Pd


NIP. 198307172008012006 NIP. -

93
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING

Ice Breaking
“Ibu Berkata”

Tujuan :
1. Peserta didik dapat melatih konsentrasi
2. Peserta didik dapat berfikir sebelum bertindak

Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk menunjuk sesuatu yang diperintahkan Guru BK
2. Kemudian Guru BK bisa memulai dengan hal yang mudah seperti menunjuk hidung dengan
mencotohkan didepan menunjuk hidung, dan dengan waktu yang relatif lambat
3. Kemudian setelah beberapa kali mencoba, percepatlah perintah dan Guru BK bisa mengecoh
peserta didik dengan memperagakan yang tidak sesuai yang dikatakan.
4. Lakukanlah berulang hingga konsentrasi siswa kembali
5. Diakhir kegiatan Guru BK bisa memberikan pemahaman hubungan ice breaking “Ibu
berkata” dengan materi, Dimana kuncinya “kenapa salah karena anda mengabaikan hal-hal
yang tidak penting”, Karena orang yang ceroboh biasanya sering tidak menganggap penting
banyak hal.

94
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN

KELEMAHAN #9. CEROBOH


KURANG HATI-HATI, CEPLAS-CEPLOS DALAM BICARA, SEHINGGA
MENYINGGUNG ORANG LAIN

Kurang hati-hati atau ceroboh adalah sifat orang yang kekanak-kanakan dan kurang bijaksana
sehingga apa pun yang terlintas di dalam pikirannya akan dikeluarkannya. Sebenarnya orang
dengan sifat seperti ini suka terus terang dan tidak bisa menyembunyikan rahasia apa pun. Sifat
seperti ini sesungguhnya lebih banyak merugikan diri sendiri daripada menguntungkan karena
orang akan lebih sulit 'percaya' kepada orang yang kurang hati-hati. Karena takut banyak hal-hal
penting yang seharusnya disimpan sebagai data terbatas perusahaan atau organisasi akan ‘bocor’
kemana-mana . Apalagi bila pembicaraan sudah menyinggung perasaan orang lain, meskipun
mungkin hal yang dibicarakan tidak salah namun tidak perlu sampai menonjolkan kesalahan orang
lain. Orang bisa saja mendendam sehingga akan menimbulkan kesulitan di kemudian hari.

"Rekan saya orongnya tidak hati-hati, kalau bicara seenaknya sendiri, ceplas ceplos tanpa
dipikir dulu, alih-alih menyalahkan orang lain akibatnya malah dia yang disalahkan, sekarang
dia malahan banyak dijauhi dan dilecehkan rekan-rekannya."
Dalam berorganisasi setiap hal yang kita bicarakan mengatasnamakan organisasi atau perusahaan.
Oleh karenanya kita dituntut untuk lebth berhati-hati. Pembicaraan yang bersifat Internal
antarpegawai menunjukkan kemampuan kita dalam bekerja sehingga berdampak pada karier kita
dalam perusahaan. Pembicaraan dengan pihak luar selalu mencerminkan sikap perusahaan terhadap
pelanggan dan akan berdampak pada bisnis dengan pelanggan tersebut. Berbagai Informasi harus
disaring sebelum disampalkan kembali kepada orang-orang yang membutuhkannya agar
dampaknya lebih produktif Kecerobohan dan ketergesagesaan hanya akan menyinggung orang lain
dan menimbulkan kesalahpahaman.

UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN-KESALAHAN YANG TIDAK PERLU


SEBAIKNYA HINDARI KECEROBOHAN ANDA DENGAN MENGIKUTI BERAPA TIPS
BERIKUT :

1. Dengarkan sebelum Anda berbicara


Bila Anda bertemu rekan atau memimpin sebuah pertemuan, setelah saling memberi salam
usahakan agar Anda tidak langsung berbicara melainkan 'mendengarkan' terlehih dahulu.
Sampaikan secara singkat tujuan rapat yang Anda adakan kemudian berikan kesempatan pada
para peserta meeting untuk merespons topik-topik yang akan dibicarakan. Biarkan mereka yang
mengambil Intslatif berbicara. Billa situasinya memang tidak ada yang membuka pembicaraan
Anda bisa memancingnya dengan satu atau dua pertanyaan misalnya: "Rekan-rekan bagaimana
menurut Anda sekalian hasil kerja kita kemarin?". Bila di antara rekan Anda sudah menjawab
atau memberi komentar maka Anda bisa morespons seperlunya. Setelah mendengarkan Anda
bisa mengolah apa yang Anda dengar dan respons Anda akan jauh lebih baik daripada berbicara
tanpa masukan dari rekan Anda terlebih dahulu. Dengan mendengarkan

95
Anda bisa lebih memahami situasl yang mungkln dihadapi rekan-rekan Anda. Dan dengan lebih
memahami Anda lebih bisa mencari pilihan-pilihan atas solusi bagi permasalahan yang ada.

2. Anggap perbedoan sebagai suatu kewajaran


Bila ada 'perbedaan pendapat’ antara Anda dengan rekan maka Anda harus lebih berhati-hati.
Perbedaan pendapat biasanya akan lebih mendorong Anda untuk berbicara dibanding sebuah
'persamaan pendapat'. Dan apabila Anda selalu ingin orang mengikuti kemauan Anda maka
komentar Anda akan menjadi lehih keras, ditambah dengan sifat Anda yang ceroboh maka
serentetan kata-kata akan dengan mudah meluncur dari mulut Anda. Namun ketahuilah bahwa
di dunia Ini tidak ada orang yang seluruhnya sependapat dengan Anda maka sebaliknya Anda
bisa menganggap Perbedaan antara rekan Anda sebagal sesuatu yang wajar. Yang terpenting
adalah bahwa di antara perbedaan terbedaan Itu ada sesuatu yang bisa diteritma oleh semua
anggota kelompok. Perbedaan justru akan menambah kreativitas tim dalam memecahkan
masalah. Perbedaan juga bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman. Bukankah dunia
usaha memang penuh ketidak-pastian. Salah satunya dapat berbentuk perbedaan. maka Anda
akan bisa berjalan meskipun dengan sedlikit perhedaan.

3. Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri


Sesungguhnya harga diri Anda itu adalah sama dengan harga diri rekan-rekan Anda oleh
karenanya dengan menghargai orang lain artinya Anda menghargai diri sendiri juga. Dengan
berpikir seperti ini maka lebih bisa menahan diri apabila ingin menyalahkan atau merendahkan
orang lain karena artinya sama saja dengan merendahkan diri Anda sendiri. Sesungguhnya
dalam berbagai hal kita justru lebih banyak belajar dari orang lain bahkan dari mereka yang
kurang berpendidikan sekalipun. Banyak nilai-nilai lain di dalam hidup ini yang dapat dipelajari
bukan dari pendidikan melainkan dari aktivitas kehidupan itu sendiri. Orang-orang di desa
misalnya lebih bisa melestarikan budaya gotong royong daripada orang-orang yang hidup
dikota-kota besar yang masyarakatnya sudah lebih individual. Mereka lebih bisa saling
menghargai dibandingkan orang di kota yang lebih berpendidikan.

"Perbedaan adalah suatu yang wajar terjadi, ketika anda lebih mendengarkan anda
akan lebih mengerti maka anda akan lebih bisa menghargai perbedaan."

Daftar pustaka
Getol,Gunadi. (2012). Seni Mengenal Diri. Jakarta : Gramedia.

96
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
(Tampilkan dalam PPT)
TEKA TEKI SULIT

1)
P
2) E

2) I

I 3)

4) A

3) N

4)

5)

Pertanyaan Menurun :
1. Kata bantu PENDIDIKAN
2. Olahraga menyodok bola pasti... (Diliat, karena kalo tidak diliat gak bisa main)
3. Burung terbang dengan? (Semaunya, Bukan Sayapnya karena dia terbang kalau dia mau)
4. Burung adalah hewan yang bisa... (Temenan, Karena ada burung yang gak bisa
terbang)
Pertanyaan Mendatar :
1. Belajar matematika membuat kita .. (Pusing, Karena belum tentu bikin pinter tapi pasti bikin
pusing)
2. Sifat pelit membuat orang menjadi.. (Mikir, Karena membuat orang mikir kenapa dia pelit)
3. dampak wabah corona membuat siswa tidak bisa sekolah sehingga belajar di ... (Tempatnya,
karena belum tentu dirumah ada yang dikosan ada yang di hotel, di Group WA dll)
4. yang sering mendapat nilai 100 saat ulangan tertulis? (Kertas, Bukan Cerdas karena
nilainya ditulis di kertas)
5. untuk tinggal di luar negeri kita harus punya ... (Nama, karena kalo visa gak ada nama gak
bisa)

97
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi dan
kegiatan, serta menanyakan
Sosial Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Etika Pergaulan
Sasaran : Kelas XI
2. Tahap Inti : 33 Menit
C. Materi, Metode Media - Guru BK/Konselor menampilkan
Materi : Etika Pergaulan (Terlampir) sebuah video bertemakan etika
pergaulan
Metode : Menonton Video, Ceramah
- Guru BK / Konselor meminta
Brainstorming
peserta didik untuk
Media : Laptop, Sepaker dan LCD brainstorming/curah pendapat
Video : shorturl.at/izIZ1 mengenai video yang telah
ditayangkan
D. Alokasi Waktu - Guru BK/Konselor menjelaskan
1 x 45 Menit secara garis besar mengenai materi
Etika Pergaulan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mengenal keragaman sumber 3. Tahap Penutup : 7 Menit
norma yang berlaku di masyaraakat - Guru BK memberikan penguatan
atau merencanakan tindak lanjut.
Khusus : - Memberikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat menjelaskan Etika
pergaulan dengan teman sebaya yang
beragam latar belakangnya
2. Peserta didik dapat membedakan
perilaku yang boleh dan tidak boleh
dilakukan sesuai dengan etika
3. Peserta didik dapat menunjukan etika
pergaulan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 6 Tambun Selatan Guru BK / Konselor
98
Yuliana, M.Pd. Rizki Aryanti, S.Pd., Kons
NIP. 198307172008012006 NIP. 199512082022212005

99
A. Asesmen Kebutuhan 1. Pendahuluan : 5 Menit
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA - Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi dan
kegiatan, serta menanyakan
Sosial Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Etika Pergaulan
Sasaran : Kelas XII
2. Tahap Inti : 33 Menit
C. Materi, Metode Media
- Guru BK/Konselor membagi
Materi : Etika Pergaulan
peserta didik ke dalam 6
(Terlampir) Metode : Diskusi dan
kelompok.
Presentasi Media : LCD, HVS dan - Guru BK/Konselor membagikan
Pulpen lembar kerja dan menjelaskan cara
D. Alokasi Waktu mengerjakanya
1 x 45 Menit - Guru BK/Konselor meminta tiap
E. Tujuan Kegiatan kelompok secara bergantian untuk
Umum : mempelajari norma-norma dalam mempresentasikan hasil diskusi.
masyarakat serta dapat bersosialisasi dan dan mempersilahkan kelompok
bergaul dengan teman sebaya sesuai lain untuk menanggapinya.
dengan etika yang baik - Mengevaluasi hasil diskusi peserta
Khusus : didik
1. Peserta didik dapat menjelaskan Etika - Membuat catatan-catatan
pergaulan dengan teman sebaya yang observasi selama proses layanan
beragam latar belakangnya
2. Peserta didik dapat membedakan
3. Tahap Penutup : 7 Menit
- Guru BK menagjak peserta didik
perilaku yang boleh dan tidak boleh
untuk membuat kesimpulan dan
dilakukan sesuai dengan etika
memberikan penguatan atau
3. Peserta didik dapat menunjukan etika
merencanakan tindak lanjut.
pergaulan
- Membagikan lembar evaluasi hasil

F. Pelaksanaan

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 6 Tambun Selatan Guru BK / Konselor
100
Yuliana, M.Pd. Nuficha Sari, S.Pd
NIP. 198307172008012006 NIP. -

101
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Etika Pergaulan
Oleh Cahyani Wulandari, S.Pd.

A. Pendahuluan
Dalam bersosialisasi di lingkungan diperlukan etika dalam pergaulan untuk
kelangsungan hubungan yang sehat dan baik, banyak hal yang perlu diperhatikan untuk bergaul
dalam lingkungan. Etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku. Makmun (2005)
menyatakan bahwa pada fase remaja, seseorang sudah dapat memisahkan antara sistem nilai-
nilai atau kaidah-kaidah normatif yang universal. Sehingga dapat diartikan bahwa pada masa
remaja, seseorang sudah dapat membedakan sesuatu yang baik dan yang buruk baginya.
Fakta yang terjadi di lingkungan belum sesuai yang diharapkan, hal ini ditunjukan oleh
beberapa perilaku peserta didik yang belum memahami dengan baik cara bergaul yang baik
(Novita Anggriani, 2016). Apabila seorang remaja tidak menyadari dan memahami situasi yang
ada di sekitarnya maka bisa saja akan melakukan suatu hal yang melanggar norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu penting bagi peserta didik untuk memahami
etika pergaulan agar dapat mengaplikasikan dalam kehidupannya.
B. Definisi Etika Pergaulan
Bertens (2002) menyatakan bahwa etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Menurut
Priatna (2012) menyatakan bahwa etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut, dalam hubungan pertemanan tentu diperlukannya norma dalam
berteman, sehingga ketika dalam hubungan pertemenan terdapat norma atau aturan yang
mengatur bagaimana seseorang dalam menjalin pertemanan maka hal tersebut dapat
mendukung keberlangsungan hubungan pertemanan itu sendiri. Etika pergaulan adalah suatu
hubungan tingkah laku individu yang didalamnya terdapat suatu norma dan nilai-nilai yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta merupakan tolak ukur tingkah laku individu yang
digunakan masyarakat untuk menentukan baik buruknya suatu tindakan manusia dalam
kehidupan sehari-hari (Novita, 2015).
C. Etika yang perlu diperhatikan dalam Pergaulan
Hubungan pertemanan pun tentu menunjukkan bahwa dalam setiap pertemanan terdiri
dari setiap orang yang berbeda-beda dan beragam. Sehingga tentu diperlukannya cara untuk
menjaga hubungan dengan teman yang dapat dilakukan dengan berbagai hal yang tentunya
dengan menerapkan aturan dalam berteman (Bertens, 2002), yaitu:
1. Hormatilah teman. Pada hubungan pertemanan, tentu antar teman harus saling menghormati
dan menghargai satu sama lain.
2. Menjaga perkataan, jangan mengejek atau menyindir karena biasanya ada teman yang
mudah tersinggung.

102
3. Tidak bercanda keterlaluan.
4. Kumpul bersama. Biasanya jika ada waktu senggang ajak teman teman kita untuk main,
makan ataupun sekadar jalan jalan, hal ini berfungsi untuk mengakrabkan diri kita.
5. Membantu teman jika mengalami kesulitan, ingat membantu dalam yang postif. Jangan
sesekali membantu teman jika berbuat salah apalagi melanggar hukum.
6. Saling mengingatkan antar teman, apabila ada kesalahan yang telah dilakukan.
7. Berbagi, saling memberi jika mempunya rezeki lebih.
8. Memberi dan menerima inilah inti persahabatan. Salah satu tips menjaga persahabatan yang
paling ampuh.
9. Minta maaf dan saling memaafkan apabila terlibat dalam perselisihan antar teman.
10. Saling menyayangi dan memahami antar teman.
11. Bersikap ramah dan menyapa teman.
12. Menjalin komunikasi yang baik dalam hubungan pertemanan.
13. Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan etnis, kekayaan dan sebagainya.

Daftar Pustaka
Abin Syamsuddin Makmun (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Bertens, K. 2002. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Novita Anggriani, M. H. (2016). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan
Etika Pergaulan Siswa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP
Unsyiah.
Novita, Yani. 2015. Peran Orang Tua dalam Membentuk Etika Pergaulan Peserta Didik di Kelas
XI SMA N 14 Padang. Skripsi. Padang: Program Studi Bimbingan dan Konseling PGRI
Sumatera Barat.
Priatna, Tedi. 2012. Etika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

103
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Petunjuk:
1. Tuliskan nama kelompokmu.
2. Diskusikanlah pertanyaan dibawah ini bersama teman kelompokmu!

 Tindakan apa saja yang harus kalian lakukan untuk bisa memahami sesama teman dari tata
krama, lalu bagaimana caranya?
 Permasalahan atau sikap yang kurang baik apa saja yang sering kalian alami dalam
lingkungan pergaulan?
 Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut?

104
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar
- Ice Breaking “Tebak Warna”
Bidang : Pribadi dan
yang ditayangkan di Slide PPT,
Belajar Fungsi : Pemahaman
contohnya dalam Slide PPT
Topik : Meningkatkan Daya Ingat
berwarna ‘biru’ dan terdapat
Sasaran : Kelas XII
tulisan ‘putih’ maka pada tahap ini
C. Materi, Metode Media
peserta didik diminta untuk
Materi : Meningkatkan Daya Ingat
menyebutkan warnanya bukan
(Terlampir)
tulisannya.
Metode : Ceramah, Brainstorming - Menyampaikan tujuan dan topik
dan permainan daya ingat kegiatan, serta menanyakan
Media : PPT, Laptop dan LCD kesiapan peserta didik.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 2. Tahap Inti : 35 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Menayangkan PPT materi
Umum : mempelajari cara meminimalisir - Mengajak peserta didik untuk
kebiasaan lupa brainstorming/ curah pendapat
mengenai meningkatkan daya
Khusus : ingat seperti caranya dan
1. Peserta didik dapat menjelaskan manfaatnya
pengertian daya ingat - Memberikan pemahaman
2. Peserta didik dapat menyebutkan mengenai hubungan ice breaking
tahapan proses daya ingat “tebak warna”, yang dilakukan di
3. Peserta didik dapat menunjukkan cara awal kegiatan dengan materi
meningkatkan daya ingat meningkatkan daya ingat, dimana
kita harus dapat berkonsentrasi
untuk memudahkan diri kita
untuk mengingat.

3. Tahap Penutup : 5 Menit


- Guru BK memberikan penguatan
atau merencanakan tindak lanjut.
- Memberikan lembar evaluasi hasil

105
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

106
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi dan
kegiatan, serta menanyakan
Belajar Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Meningkatkan Daya Ingat
Sasaran : Kelas XII
2. Tahap Inti : 35 Menit
- Membagikan lembar kerja yang
C. Materi, Metode Media berbeda kepada peserta didik
Materi : Meningkatkan Daya Ingat untuk latihan mengingat secara
(Terlampir) berpasangan
Metode : Ceramah, Brainstorming - Menjelaskan cara mengerjakan
dan permainan daya ingat lembar kerja
Media : HVS, Laptop dan LCD - Menjelaskan cara untuk latihan
mengingatnya (Tips Terlampir
D. Alokasi Waktu pada lembar kerja)
1 x 45 Menit - Guru BK/Konselor meminta
peserta didik untuk refleksi
E. Tujuan Kegiatan mengenai manfaat dari kegiatan
Umum : mempelajari cara meminimalisir latihan mengingatyang telah
kebiasaan lupa dilaksanakan
- Mengevaluasi hasil diskusi
Khusus : peserta didik
1. Peserta didik dapat menjelaskan - Membuat catatan-catatan
pengertian daya ingat observasi selama proses layanan
2. Peserta didik dapat menyebutkan
tahapan proses daya ingat 3. Tahap Penutup : 5 Menit
3. Peserta didik dapat menunjukan cara - Guru BK memberikan penguatan
meningkatkan daya ingat atau merencanakan tindak lanjut.
- Memberikan lembar evaluasi hasil

107
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

108
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Meningkatkan Daya Ingat


Oleh: Cahyani Wulandari, S.Pd.

A. Pendahuluan
Kemampuan mengingat merupakan hal yang sering kita anggap sebagai hal yang
mudah, namun pada kenyataannya mengingat merupakan kegiatan otak yang melalui beberapa
proses yang tidak sesederhana yang kita pikirkan. Ormrod dalam Imam Syuhada Akbar (2015)
mengemukakan bahwa proses mengingat informasi yang telah disimpan sebelumnya yaitu
menemukan memori disebut pemanggilan. Pada dasarnya kegiatan mengingat diawali dengan
adanya informasi yang diterima oleh indera kita, yaitu indera penglihatan, pendengaran,
kinestetik, dan taktil. Selanjutnya stimulus tersebut akan diolah, diproses, dan akhirnya
disimpan di otak yaitu dibagian storage (penyimpanan). Storage (penyimpanan) yaitu proses
menempatkan informasi baru ke dalam memori. Informasi tersebut yang telah tersimpan
apabila dibutuhkan suatu kali waktu maka akan dengan cepat kita dapat mengungkapkannya.
Kemampuan mengingat pada setiap diri manusia berbeda-beda. Ada beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi kemampuan mengingat salah satunya adalah pendidikan. Dalam
pendidikan kemampuan mengingat sangatlah penting untuk kelancaran proses belajar
mengajar.

B. Definisi
Walgito (2004) menyatakan bahwa ingatan berhubungan dengan pengalaman-
pengalaman yang telah lalu, dapat dikatakan bahwa apa yang diingat merupakan hal yang
pernah dialami dan dipersepsi. Ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan pengalaman,
tetapi juga kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali. Menurut
Suryabrata (2006) menyatakan bahwa ingatan diartikan sebagai kemampuan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan. Aktivitas dan pribadi manusia tidak hanya
ditentukan oleh pengaruh dan proses-proses yang berlangsung waktu kini, tetapi juga oleh
pengaruh pengaruhdan proses-proses di masa lalu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa daya ingat adalah kemampuan otak manusia untuk menangkap atau
memasukkan, menyimpan, dan menimbulkan kembali atas informasi yang pernah dilihat
maupun dialaminya.

C. Proses Memori Bekerja


Kapadia (2003) berpendapat bahwa daya ingat bekerja dalam 4 tahap, yaitu:
(1) daya ingat mengenali sesuatu, (2) kesan tinggal di daya ingat, (3) daya ingat menyimpan
kesan, dan (4) daya ingat menyimpan apa yang perlu disimpan. Lima indera membantu
seseorang mengalami sesuatu, kesan yang ditinggalkan dibenak dapat disebut daya ingat.
Seseorang mengenali sesuatu dengan satu atau dua indera yang bekerja bersama, maka akan
meninggalkan kesan dalam bentuk daya ingat. Berdasarkan pendapat tentang proses memori
bekerja di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan lebih dari satu indera dan cara
penyampaian 13 pembelajaran dapat mengakibatkan informasi tersimpan lebih lama pada otak
anak.

109
D. Bentuk-bentuk Ingatan
Berbagai bentuk ingatan disimpan dalam daerah-daerah otak yang memiliki fungsi yang
berbeda. Menurut Rita L. Atkinson, ingatan dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Ingatan jangka pendek; adalah pengingatan informasi dengan rentang waktu untuk
beberapa detik. Menurut Kenneth L. Higbee memori jangka pendek menunjuk pada
beberapa banyak item yang ditangkap dalam waktu singkat. Kapadia (2006)
mendefinisikan ingatan jangka pendek sebagai ingatan yang disimpan sampai 20 detik atau
lebih jika ingatan secara sadar diulang-ulang.
b. Ingatan jangka panjang; meliputi informasi yang telah disimpan dalam ingatan dengan
rentang waktu beberapa menit atau sepanjang hidup (kenangan masa kecil). Hal ini senada
dengan pendapat Kapadia (2006), bahwa ingatan jangka panjang dapat disimpan seumur
hidup dan akan tetap aktif apabila sering melihat atau melakukan sesuatu yang dapat
mengaktifkan ingatan tersebut, misalnya saja masa-masa TK.
E. Prinsip-prinsip Peningkatan Daya Ingat
Menurut Tony Buzan (2002), untuk bisa mengingat dengan baik harus memasukan hal-
hal berikut ini ke dalam hubungan mental seseorang:
a. Pengindraan. Pengindraan mengacu pada gabungan antara berbagai indra. Sebagian besar
para pengingat sempurna dan semua mnemonistmengembangkan sensivitas indrawi
mereka, kemudian mengembangkan kemampuan indrawi tersebut untuk mengahasilkan
ingatan yang baik. Dalam mengembangakan ingatan, perlu meningkatkan kepekaan dan
melatih : 15 a) penglihatan, b) pendengaran, c) indra pembau, d) indra perasa, e) sentuhan,
f) kinesthesia.Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan bantuan. Bantuan tersebut
bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau linking (mengingat sesuatu
berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain), dan masih banyak metode lain.
b. Gerakan. Dalam sebuah gambar mnemonic, gerakan memberikan tambahan berbagai
kemungkinan bagi otak anda untuk dihubungkan dan secara otomatis juga diingat.Pada
saat gambar anda bergerak, buatlah menjadi tiga dimensi, sebagai tambahan atas gerakan
ini, gunakan ritme dalam gambar.Semakin banyak ritme dan variasi ritme yang terdapat
dalam gambar mental, maka semakin mudah dingat.
c. Asosiasi. Apapun yang ingin diingat, perlu di asosiasikan atau menghubungkannya dengan
hal yang lain yang sifatnya tetap dalam lingkungan mental.
d. Humor. Semakin lucu aneh, janggal, dan menggelikan gambar yang dibuat, semakin jelas
dan semakin mudah untuk diingat.
e. Imajinasi. Imajinasi adalah sumber kekuatan dari ingatan, Einstein mengatakan, imajinasi
lebih penting dari pengetahuan, karena pengetahuan sifatnya sementara, imajinasi
mencakup segala hal, mendorong kemajuan dan melahirkan evolusi. Semakin banyak
imajinasi yang diterapkan dalam ingatan semakin baik (dasar ingatan).
f. Bilangan Bentuk bilangan akan menambahkan sifat khusus dan efesien pada prinsip urutan
dan rangkaian.
g. Simbolisme Konsep umum yang membosankan dan abstrak dapat diganti dengan
gambaran yang lebih berarti untuk meningkatkan kemungkinan mengingat

110
kembali, atau dengan menggunakan simbol-simbol tradisional seperti tanda berhenti atau
bola lampu.
h. Warna Apabila sesuai dan memungkinkan gunakan seluruh warnaagar gagasan- gagasan
menjadi berwarna, sehingga lebih mudah diingat.
i. Urutan dan/atau Rangkaian Digabungkan dengan prinsip-prinsip lain, dan/atau rangkaian
memungkinkan referensi yang jauh lebih banyakdan meningkatkan kemungkinan otak
untuk melakukan akses secara acak.
j. Gambar. Positif Gambar positif dan menyenangkan diketahui lebih baik untuk tujuantujuan
ingatan karena membuat otak ingin kembali pada gambargambar tersebut. Gambar
negative tertentu, meskipun menerapkan semua prinsip diatas dan meskipun bisa diingat,
kemungkinan akan dihambat oleh otak karena tidak menyenangkan apabila harus kembali
kepada gambar itu.
k. Pembesaran. Besarakan ukuran, bentuk, dan suaranya, sehingga tingkat memorabilitasnya
menjadi besar. Menurut uraian diatas prinsip-prinsip ingatan sangat berpengaruh dalam
meningkatkan ingatan seseorang, dalam penelitian ini prinsip yang lebih ditekankan adalah
pengindraan, asosiasi, imajinasi, simbolis, warna, urutan dan gambar positif

F. Cara Meningkatkan Daya Ingat


Daya ingat pada seorang anak dapat ditingkatkan dengan berbagai faktor.Salah satunya
dengan meningkatkan pembelajaran yang efektif. Menurut Marilee (2011), Pembelajaran
efektif mencakup beberapa faktor, yaitu:
a. Frekuensi, kerja saraf perlu dibangun kuat oleh pengulangan dan eksplorasi belajar.
b. Ketekunan, belajar membutuhkan latihan keras.
c. Latihan silang, Untuk membangun memori yang baik, dibutuhkan jaringan yang kuat yang
saling berhubungan satu sama lain.
d. Adaptasi, Guru perlu mengawasi perkembangan siswa dan menyesuaikan situasi
mengajar/belajar dengan kebutuhan masingmasing siswa.
e. Motivasi dan perhatian. kedua faktor inilah yang membuat siswa tetap tertarik untuk
belajar.
Selain meningkatkan pembelajaran terhadap siswa, daya ingat dapat
dikembangkan dengan tujuh langkah pengajaran (Marilee, 2011), yaitu:
a. Reach atau menjangkau Siswa tidak lagi bertindak pasif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran melalui penemuan, penyelesaian masalah, pengerjaan proyek, dan
penyelidikan adalah cara-cara yang selama ini dipakai disekolah-sekolah.Supaya informasi
dapat tersimpan di otak, informasi tersebut perlu diterima melalui sensorik. Dengan
demikian hal tersebut akan mengarahkan kita pada perhatian, motivasi, gaya belajar,
emosi, dan makna.
b. Merefleksikan ada sebuah lelucon mengenai mengajar yang dianggap hanya sebagai
kemampuan guru untuk menyebarkan catatannya ke buku catatan siswa tanpa masuk ke
otak siswa tersebut.
c. Mengodekan ulang Penggunaan memori kerja dan akses pengetahuan yang utama melalui
ingatan jangka panjang dapat membuat siswa menyimpan informasi dengan kata-kata,
gambar-gambar, suara, atau gerakan mereka 19 sendiri.Materi yang diolah sendiri dengan
cara demikian akan lebih mudah diingat kembali.

111
d. Menguatkan Melalui rangkaian umpan balik, konsep dan proses, semua akan
disempurnakan. Umpan balik yang memotivasi, informatif, atau bersifat mengembangkan
akan menjadi pendorong yang kuat.
e. Berlatih Baik latihan menghafal maupun elaborasi, berpengaruh dalam membangun
informasi menjadi memori yang bersifat jangka panjang dan menetap. Berlatih dengan cara
berbeda melibatkan kemampuan berpikir tinggi, termasuk dalam menerapkan,
menganalisis, dan menciptakan.
f. Menguji kembali Proses latihan membuat informasi menjadi memori jangka panjang,
sementara menguji kembali memberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali
informasi tersebut dan memanipulasinya dalam sistem kerja memori. Hasil manipulasi itu
dapat menjadi memori jangka panjang. g) Pemanggilan kembali. Jenis penilaian dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam memanggil kembali informasi yang
tersimpan.Mengambil kembali simpanan memori berhubungan dengan petunjuk yang
spesifik. Proses perolehan ingatan juga dapat dipicu oleh teknis pengenalan seperti 20
memanggil kembali. Stres juga dapat menghambat seseorang dalam mengakses
memorinya.

Daftar Pustaka
Buzan, T. (2002). Use Both Sides Of Your Brain : Teknik Pemetaan Kecerdasan dan Kreativitas
Pikiran. Yogyakarta: Ikon Teralitera.
Imam Syuhada Akbar, M. (2015). Meningkatkan Kemampuan Mengingat Melalui Pemberian
Layanan Penguasaan Konten Teknik Loci Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 6 Medan T.A
2014/2015. Jurnal Diversita.
Kapadia, M. (2003). Daya Ingat (Bagaimana Mendapatkan yang Terbaik). Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
Kapadia, M. (2006). Mendongkrak Daya Ingat. Bandung: Jabal. Walgito, B.
(2004). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit Andi.

112
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Mari Latihan Mengingat


Petunjuk:
1. Bacalah dan hafalkan kata-kata dibawah ini dengan membuat cerita di otak agar
memudahkanmu untuk mengingat
2. Terdapat 2 kolom yang berbeda, kamu dan teman pasanganmu hanya menghafalkan masing-
masing satu kolom saja
3. Setiap peserta didik menghafal kalimat yang terdapat di lembar kerja (diberikan waktu 10
menit)
4. Setelah sudah hafal, kamu boleh langsung tes hafalanmu dengan teman pasanganmu secara
bergantian
5. Jika sudah selesai, pasanganmu memberikan nilai di lembar kerja tersebut kemudian
dikumpulkan kembali

Kolom 1
Kucing Buku Paku
Daun Kipas Karpet
HP Jemuran Tikus
Sepeda Roda Mobil

Nilai Daya Ingatku (diisi oleh teman pasanganmu):

Kolom 2
Dokter Lemari Kelinci
Bangku Ayam Wortel
Mobil Bunga Motor
Tas Apel Matahari

Nilai Daya Ingatku (diisi oleh teman pasanganmu):

tips menghafal

- buatlah cerita di otak untuk memudahkan mengingat. Misalkan dalam kertas ada kata ‘kucing, daun,
HP, sepeda’. Untuk menghafalnya dengan membuat cerita ‘ada kucing metik daun sambil main HP
dan mengangkat sepeda’.

113
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Belajar dan
kegiatan, serta menanyakan
Karier Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
dan
Pengembangan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Yuk temukan
- Guru BK memberikan materi
jodoh
yang telah disiapkan berupa PPT
pelajaranmu !
dan Video
Sasaran : Kelas XII
- Guru BK mempersilahkan peserta
didik untuk bertanya mengenai
C. Materi, Metode Media
materi yang sudah disampaikan
Materi : Minat Belajar
- Guru BK memberikan lembar
(Terlampir) Metode : Ceramah kerja kepada peserta didik dan
dan Diskusi Media : PPT, Video menjelaskan instruksi pengerjaan
dan Speaker Video :
shorturl.at/jpDTY 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK meminta perwakilan
D. Alokasi Waktu peserta didik untuk
1 x 45 Menit menyampaikan kesannya dalam
mengikuti pembelajaran hari ini.
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK menyimpulkan
Umum : menemukan alternatif minat pertemuan dan memberikan
pelajaran atau jurusan atau program yang apresiasi kepada kelas.
diikuti - Membagikan lembar evaluasi

Khusus :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi
mata pelajaran yang disukai dan
dikuasai serta mata pelajaran yang
tidak dikuasainya
2. Peserta didik dapat menyusun rencana
belajar/target nilai yang ingin dicapai
pada semester selanjutnya

114
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

115
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Belajar dan
kegiatan, serta menanyakan
Karier Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
dan
Pengembangan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Yuk temukan
- Guru BK mengulas materi
jodoh
pertemuan sebelumnya
pelajaranmu !
- Guru BK meminta Peserta didik
Sasaran : Kelas XII
berdiskusi dengan teman
sebangkunya agar mendapatkan
C. Materi, Metode Media
inspirasi dari rencana belajar yang
Materi : Minat Belajar
dibuat teman sebangkunya.
(Terlampir) Metode : Diskusi dan - Guru BK meminta Perwakilan
Presentasi Media : PPT, Laptop dan setiap baris mempresentasikan
LCD hasil pekerjaan individunya dan
juga hasil diskusi dengan teman
D. Alokasi Waktu sebangkunya (biasanya dalam satu
1 x 45 Menit kelas ada 4 baris )
- Guru BK menanggapi hasil
E. Tujuan Kegiatan pemaparan perwakilan peserta
Umum : Menemukan alternatif minat didik setiap barisnya
pelajaran atau jurusan atau program yang
diikuti 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK meminta perwakilan
Khusus : peserta didik untuk
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi menyampaikan kesannya dalam
mata pelajaran yang disukai dan mengikuti pembelajaran hari ini.
dikuasai serta mata pelajaran yang - Guru BK menyimpulkan
tidak dikuasainya pertemuan dan memberikan
2. Peserta didik dapat menyusun rencana apresiasi kepada kelas.
belajar/target nilai yang ingin dicapai - Membagikan lembar evaluasi
pada semester selanjutnya

116
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Yaih Ahyana, S.Pd


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 196610111991031004

117
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

ASPEK-ASPEK MINAT BELAJAR DAN INDIKATOR MINAT


BELAJAR
Oleh : Muftia Nurfajrina, S.Pd.

A. Pengertian
Minat belajar merupakan suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian
mendorong individu untuk mempelajari/menekuni segala hal yang berkaitan dengan minat
belajarnya tersebut. Minat belajar yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar
dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian menghasilkan suatu
penilaian, penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat belajar seseorang.
B. Aspek Minat Belajar menurut Elizabeth Hurlock
1. Aspek Kognitif, Aspek ini didasarkan pada konsep yang dikembangkan seseorang mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat belajar. Konsep yang membangun aspek kognitif di
dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
2. Aspek Afektif, Aspek afektif ini yaitu suatu konsep yang membangun konsep kognitif dan
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat belajar.
Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam meminatkan tindakan seseorang.
Berdasarkan uraian diatas maka minat belajar terhadap mata pelajaran yang dimiliki
seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan
penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap hal ini juga berarti bahwa, jika proses
penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat belajar adalah positif maka akan
menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat belajar.
C. Indikator Minat Belajar
Ada beberapa indikator peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat
diketahui melalui proses belajar di kelas dan di rumah, diantaranya yaitu :
1. Kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran
2. Kehadiran peserta didik bagi yang mengikuti pembelajaran
3. Kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan
4. Semangat peserta didik dalam menjawab pertanyaan
5. Perhatian peserta didik dalam pembelajaran
6. Ketekunan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal latihan
7. Rasa ketertarikan peserta didik untuk menjawab pertanyaan
Minat dapat diekpresikan anak didik melalui :
1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya,
2. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta
3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa
menghiraukan yang lain (fokus)

Adapun indikator Minat Belajar dari pendapat lain yaitu:

118
1. Perasaan Senang, Apabila seorang peserta didik memiliki perasaan senang terhadap
pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
2. Keterlibatan Peserta didik, Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek
tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari
guru.
3. Ketertarikan, Berhubungan dengan daya dorong peserta didik terhadap ketertarikan pada
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari
guru.
4. Perhatian Peserta didik, Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
penggunaan sehari-hari, perhatian peserta didik merupakan konsentrasi peserta didik
terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Peserta didik
memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek
tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa


Menurut Syah (2003) membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:
1. Faktor internal
a. aspek fisiologis
aspek sisiologis merupakan kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai
tingkat kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam pembelajaran.
b. aspek psikologis
aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi,
bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
2. Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan social dan faktor
lingkungan nonsosial
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas
b. Lingkungan Nonsosial
Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi pelajaran,
waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.
3. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam
menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu

Daftar pustaka
Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 2003)
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Slameto.
2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

119
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Tuliskan dibawah ini semua mata pelajaran yang kamu pelajari, urutkan dari yang paling dikuasai sampai yang tidak dikuasai

Nama Mata Pelajaran


1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16.

Tuliskan dibawah ini nilai pengetahuanmu dari hasil rapot semester 1 sampai dengan semester 3

Mata pelajaran Jumlah Rata-


Nilai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Nilai Rata Nilai
Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Semester 5
Setelah melihat perbandingan nilai setiap semesternya buatlah mind map rencana belajarmu setiap harinya !

120
A. Asesmen Kebutuhan 2. Peserta didik dapat membedakan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA kelebihan dan kekurangan dari
macam-macam pilihan karir
B. Identitas Layanan
3. Peseta didik dapat mengkategorikan
Komponen : Layanan Dasar
prioritas pilihan karir yang dipilih
Bidang : Karier
Fungsi : Penyaluran
F. Pelaksanaan
Topik : Keputusan Karir
1. Pendahuluan : 5 Menit
Setelah Lulus SMA
- Guru BK/Konselor membuka
Sasaran : Kelas XII
dengan salam dan berdoa
C. Materi, Metode Media
- Menyampaikan tujuan dan topik
Materi : Choose your Career!
kegiatan, serta menanyakan
(Terlampir)
kesiapan peserta didik
Metode : Diskusi Kelompok dan
Pembuatan Poster Media
2. Tahap Inti : 30 Menit
: LCD, Laptop, Video,
- Guru BK menampilkan dan
dan
menjelaskan materi berupa PPT
Canva
dan video
Video : shorturl.at/cIJT3
- Mengajak peserta didik untuk
berdiskusi mengenai materi
D. Alokasi Waktu
- Membagi peserta didik menjadi 6
1 x 45 Menit
kelompok dengan tema
E. Tujuan Kegiatan
melanjutkan Kuliah, Bekerja,
Umum : Mengembangkan alternatif
Menikah, Kursus, Membuka
perencanaan karir dengan
Usaha, dan Pekerja Mandiri)
mempertimbangkan kemampuan,
- Memberikan lembar penugasan
peluang dan ragam karir
dan menjelaskan cara
Khusus : mengerjakannya (Terlampir)
1. Peserta didik dapat menyebutkan
3. Tahap Penutup : 10 Menit
macam-macam pilihan karir setelah
- Guru BK memberikan penguatan
tamat SMA
- Membagikan lembar evaluasi

121
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

122
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Karier
kegiatan, serta menanyakan
Fungsi : Penyaluran
kesiapan peserta didik
Topik : Keputusan Karir setelah
Lulus
2. Tahap Inti : 30 Menit
SMA
- Guru BK menentukan urutan
Sasaran : Kelas XII
kelompok yang akan presentasi.
C. Materi, Metode Media - Peserta didik secara bergantian
Materi : Choose your Career! mempresentasikan poster yang
(Terlampir) telah dibuat dipertemuan
Metode : Presentasi dan sebelumnya
- Guru BK meminta peserta didik
Diskusi Media : Poster
lain untuk mendengarkan
D. Alokasi Waktu presentasi
- Setelah presentasi selesai Guru
1 x 45 Menit
BK mengajak peserta didik untuk
E. Tujuan Kegiatan menanggapi presentasi yang telah
Umum : Mengembangkan alternatif dilakukan
perencanaan karir dengan - Guru BK meminta setiap peserta
mempertimbangkan kemampuan, didik menuliskan prioritas
peluang dan ragam karir pilihan- pilihan karir yang telah
dipresentasikan
Khusus :
1. Peserta didik dapat membedakan 3. Tahap Penutup : 10 Menit
kelebihan dan kekurangan dari - Guru BK memberikan penguatan
macam-macam pilihan karir - Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peseta didik dapat mengkategorikan
prioritas pilihan karir yang di pilih

123
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

124
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

CHOOSE YOUR CAREER!


Setelah kelulusan kelas 3 SMA, euforianya pasti masih terasa. Tetapi mungkin tidak
berlama-lama karena setelah itu masuk masa-masa kebingungan, mau kemana setelah tamat. Ketika
masih SMA, hal ini mungkin belum terpikirkan dengan jelas, karena masih terfokus untuk belajar
materi-materi pelajaran di sekolah dan juga tuntutan harus mencapai nilai tertentu agar dapat lulus
Ujian Akhir Nasional. Sekarang setelah lulus, pertanyaan-pertanyaan itu semakin bergema dalam
pikiran.
Ada beberapa pilihan yang mungkin terpikirkan dan yang dapat dipilih.
Diantaranya yaitu:
1. Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau kuliah.
Bagi sebagian orang yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, biasanya sejak SMA
sudah buat rencana, akan kuliah dimana, di jurusan apa. Memilih untuk kuliah, pastinya tidak
mudah. Pertama-tama, sebaiknya sesuaikan jurusan yang dipilih dengan minat dan kemampuan
kamu. Tidak perlu ikut-ikutan teman karena teman dekatnya ingin masuk Kedokteran, jadinya
ingin kuliah Kedokteran juga, padahal selama ini mungkin kamu lebih suka mengutak-atik
komputer. Jadi, pilihkan jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat. Bila adik belum
mengetahui apa yang menjadi minat dan kemampuannya, mungkin dapat dibantu dari meminta
pendapat guru ataupun dari Tes Bakat Minat yang disedikan oleh Lembaga Psikologi Terapan
atau Biro Psikologi. Hal kedua dalam memilih melanjutkan kuliah ini, pertimbangkan juga
Perguruan Tinggi yang akan dimasuki, bagaimana akreditasinya, bagaimana mutu dosen-
dosennya, bagaimana lingkungan kampusnya, fasilitasnya, citranya di mata
masyarakat. Hal ketiga, bahwa Indonesia mengenal jalur pendidikan diploma dan pendidikan
sarjana. Pendidikan Diploma biasanya fokus pada skills, jadi lebih banyak mengasah
keterampilan kerja dan biasanya lebih siap pakai ketika terjun ke dunia kerja nantinya.
Pendidikan Sarjana fokus pada pengembangan keilmuannya, jadi akan lebih banyak berpikir
dan menganalisa konsep. Hal ke-empat yang menjadi pertimbangan
tentunya adalah biaya.
Untuk hal ini perlu memperhitungkan sumber daya, apakah dari orangtua, beasiswa, atau
membiayai sendiri. Tentunya hal ini perlu dibicarakan dengan donatur kamu. Hal kelima yang
dapat dipertimbangkan, apakah akan kuliah diluar kota atau di dalam kota, atau apakah tetap
tinggal dengan orangtua atau pergi merantau. Mungkin saja jurusan yang adik ingin pilih tidak
terdapat di universitas yang ada di kota adik sehingga harus pergi merantau. Contoh jika adik
tinggal di Medan dan ingin kuliah di Teknik Penerbangan, satu-satunya hanya terdapat di ITB
Bandung, berarti adik harus pergi ke Bandung.
2. Pilihan yang kedua adalah bekerja
Hal ini mungkin dipilih setelah melihat kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, atau mungkin karena keinginan adik sendiri agar segera
mandiri secara ekonomi. Untuk pilihan ini, pertimbangkan lapangan kerja yang tersedia.
Mengingat lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan SMA atau SMK sangat sedikit sekali,
apalagi untuk menjadi PNS yang memang hampir- hampir tidak ada lagi kesempatan. Karena
itu, perlu melihat lapangan kerja seperti apa

125
yang menerima lulusan SMA/SMK. Biasanya yang masih menerima perusahaan swasta adalah
untuk posisi Customer Service, Office Boy, Cleaning Service, dan Administrasi. Bagi kamu
lulusan SMK, biasanya lebih sesuai dengan jurusan SMK-nya, contohnya lulusan SMK
Otomotif dapat bekerja di bengkel-bengkel motor atau mobil.

3. Pilihan yang ketiga adalah menikah


Di beberapa daerah di Indonesia, masih sering kita jumpai bahwa anak-anak perempuan
tamat SMA hanya menunggu ‘dilamar’. Namun, tentunya menikah bukanlah pilihan yang
bijaksana, karena menikah menuntut kematangan emosi, sosial, psikologis mengingat
tanggungjawab yang akan dipikul sebagai individu yang menikah juga akan besar sekali.

Terdapat beberapa alternatif lainnya, yaitu:


1. Kursus
Tujuan kursus adalah meningkatkan keterampilan teknis yang siap pakai. Jadi kursus lebih
banyak praktek daripada teori. Bahkan sering dilengkapi dengan magang atau praktek kerja.
Jenis kursus yang bisa ditempuh pun banyak dengan biaya dan fasilitas yang bervariasi.
Bagi mereka yang suka komputer bisa kursus desain grafis supaya bisa merancang logo,
desain kaos, banner dan sebagainya. Bisa juga bikin komik atau film kartun kalau kursus
animasi 3 dimensi. Merancang website keren dipelajari di kursus desain web. Buat yang suka
mode ikutan aja kursus desain fashion, kamu bisa jadi desainer top. Kursus menjahit atau
memasak pun bukan hal tabu untuk diikuti. Banyak penjahit bagus bisa berpenghasilan tinggi
dengan membuka usaha menjahit di rumah. Begitu juga dengan koki atau chef yang bisa
menyajikan masakan enak, bisa buka usaha sendiri atau kerja di restoran ternama. singkat.
Ilmu dan keterampilan yang didapatkan bisa langsung diterapkan untuk melamar kerja atau
buka usaha.

2. Buka Usaha Sendiri


Mungkin masih jarang di negara kita, lulus sekolah terus berwirausaha alias punya bisnis
sendiri. Padahal ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Kalau punya orangtua pengusaha,
biasanya anak akan mudah mengikuti jadi pengusaha. Sayangnya sebagian besar orangtua
berharap anaknya jadi pekerja.
Banyak usaha yang bisa dilakukan oleh anak muda. Orang sering menyebut modal uang sebagai
kendala, padahal semestinya tidak. Untuk memulai usaha hanya perlu 1 M yaitu MAU. Kalau
ada kemauan pasti ada jalan. Modal uang bisa dicari dari keluarga sendiri atau pinjam sana sini.
Tidak semua usaha perlu modal uang besar untuk memulainya.
Buka usaha bisa disesuaikan dengan minat atau hobi yang kita miliki. Mungkin yang suka
ngoprek motor bisa bikin bengkel. Bikin warnet dan game online, buka distro, kios pulsa, cafe
atau warung makan, dan sebagainya. Jangan gengsi menjadi pengusaha karena statusnya yang
masih dianggap kurang keren di mata masyarakat. Padahal kalau mau kaya mestinya jadi
pengusaha.
3. Pekerja Mandiri
Pekerja mandiri artinya kita bekerja untuk diri kita sendiri. Tanpa ada atasan dan bawahan.
Contoh pekerja mandiri adalah pengajar les privat, desainer web, pelatih

126
olahraga, dan sebagainya. Untuk bekerja mandiri, kita harus punya ilmu dan keterampilan yang
memadai.
Lulusan SMA bisa mengajar les privat untuk anak SD atau SMP. Tentu kita harus tahu dan
menguasai bahan pelajaran apa saja yang dipelajari oleh anak-anak. Tidak perlu modal hanya
perlu mencari murid di sekitar tempat tinggal. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan
brosur ke sekolah terdekat atau ke rumah-rumah yang punya anak usia sekolah.
Bagi mereka yang punya kemampuan desain web bisa menerima order pembuatan website.
Order bisa diterima secara online maupun offline. Cukup dengan modal komputer dan koneksi
internet anda bisa mulai bekerja sendiri. Promosi bisa dilakukan melalui media online dengan
membuat website, blog atau menyebarkan informasi di media sosial
Jagoan olahraga bisa menjadi pelatih untuk anak-anak. Caranya sederhana kita bisa
bekerjasama dengan pemilik lapangan futsal, lapangan bola, bulutangkis dan semacamnya. Kita
akan membuat klub olahraga untuk anak-anak dengan latihan rutin. Tiap anak yang ikut
dikenakan iuran bulanan. Sistem usahanya dengan format bagi hasil untuk kita sebagai pelatih
dan pemilik lapangan.

Daftar Pustaka
I Putu Edi Sutarjo. Mau Kemana Setelah Tamat SMA dan SMK???.
idolakonseling.weebly.com. http://idolakonseling.weebly.com/mau-kemana- setelah-
lulus-smasmk.html. (Diakses pada 1 April 2020).

LAMPIRAN 2. LEMBAR PENUGASAN

Project Poster
Macam – Macam Pilihan Karir Setamat SMA

Petunjuk :
1. Diskusikanlah dengan kelompokmu perbandingan, keuntungan dan kerugian dari tema yang
telah dibagikan (Kuliah, Bekerja, Menikah, Kursus, Membuka Usaha, dan Pekerja Mandiri)
2. Buatlah poster yang memuat hasil diskusi berukuran A3
3. Poster dapat dibuat menggunakan canva atau aplikasi design lainya
Persiapkan poster yang telah dibuat untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya !

127
A. Asesmen Kebutuhan 3. Peserta didik dapat menjalankan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA kegiatan wirausaha berdasarkan
keterampilan yang dimilikinya.
B. Identitas Layanan
4. Peserta didik dapat mendeteksi
Komponen : Layanan Dasar
penyebab keuntungan atau kerugian
Bidang : Pribadi
usaha yang dijalankannya
Fungsi : Pemahaman
Topik : Jadi Studentpreneur? Siapa
F. Pelaksanaan
Takut!
1. Pendahuluan : 5 Menit
Sasaran : Kelas XII
- Guru BK/Konselor membuka
C. Materi, Metode Media dengan salam dan berdoa.
- Menyampaikan tujuan dan topik
Materi : Keterampilan yang harus
kegiatan, serta menanyakan
dimiliki seorang
kesiapan peserta didik.
wirausahawan
(Terlampir)
2. Tahap Inti : 30 Menit
Metode : presentasi, group project
- Membuka topik bahasan
Media : Laptop, LCD Projector
mengenai wirausaha.
- Mempresentasikan keterampilan
D. Alokasi Waktu yang harus dimiliki seorang
1 x 45 Menit wirausahawan.
- Meminta peserta
E. Tujuan Kegiatan didik membentuk
Umum : mempelajari keterampilan yang kelompok terdiri dari 8-9 orang
harus dimiliki seorang wirausahawan dan membagi tim dalam tiap
kelompok sesuai arahan yang
Khusus : terlampir di lampiran penugasan
1. Peserta didik dapat menyimpulkan kelompok.
keterampilan yang harus dimiliki
seorang wirausahawan 3. Tahap Penutup : 10 Menit
2. Peserta didik dapat memformulasikan - Membagikan lembar evaluasi dan
strategi pengembangan usaha dalam closing statement.
kelompok

128
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk
(Terlampir) mengukur tingkat pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

129
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

Jadi Studentpreneur? Siapa Takut!


Oleh : Yovita Vina Permatasari
Keterampilan yang harus dimiliki seorang wirausahawan (Rahmawan, 2013):
1. Kreativitas dan Inovasi, Keterampilan ini sangat perlu dikuasai bagi seorang wirausahawan
karena kemampuan inilah nantinya yang akan menjadikan seorang wirausahawan berbeda
dibandingkan yang lain. Persaingan yang ketat seringkali membuktikan bahwa mereka yang
terlambat bahkan tidak memfokuskan diri pada investasi kreativitas dan inovasi cepat atau
lambat akan hancur. Dalam manajemen kualitas, kita perlu melakukan perbaikan secara terus-
menerus. Tidak perlu dalam lompatan besar, namun perbaikan nilai tambah yang kecil saja
cukup asalkan konsisten.
2. Kepemimpinan dan Pengembangan Organisasi, Pada awalnya, seorang wirausahawan
mungkin akan sendiri. Tetapi di sinilah yang kemudian membedakan mana wirausahawan dan
self-employee atau freelance: menciptakan sistem organisasi yang membuat bisnis bisa berjalan
secara otomatis. Organisasi perlu dikembangkan mulai dari visi misi, posisi apa saja yang perlu
untuk diisi, bagaimana kriteria orang yang mumpuni untuk itu, dan lain sebagainya. Maka,
karena pengembangan organisasi itu penting, kamu perlu menguasai ilmu tentang
kepemimpinan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau.
3. Manajemen atau Pengembangan Manusia, Sebuah prestasi bisnis akan setara dengan kualitas
sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Maka penting untuk mengetahui teknik-teknik
rekrutmen, pengembangan SDM, serta evaluasi kinerja. The right man in the right place at the
right time merupakan apa yang diharapkan dari keterampilan ini.
4. Pemasaran dan Penjualan, Alasan mengapa McD memenangkan perang burger melawan
Burger King karena ternyata pendiri McD, Ray Crocs adalah seorang pemasar dan penjual yang
handal. Orang lebih banyak tahu dan pernah memakan burger McD dibandingkan Burger King.
Maka, keterampilan memasarkan dan menjual menjadi menu wajib untuk terus dikembangkan
bagi seorang wirausahawan karena inilah yang menjadi ujung tombak keberhasilan bisnis.
5. Mengelola Keuangan, Keterampilan mengelola keuangan dimulai dengan pencatatan keuangan
yang rapi dan teliti, kemudian dianalisis untung ruginya, berapa alokasi yang akan digunakan
untuk investasi kembali, dan berapa yang boleh dipakai untuk konsumsi. Sesuka apapun dan
seidealis apapun kita terhadap bisnis, realitanya bisnis yang baik adalah yang mencetak
keuntungan. Banyak proyeksi bisnis yang gagal mencapai target di atas kertas hanya karena
keuangannya tidak bisa dikalkulasi, tidak diawasi, atau bahkan tidak ditagih pembayarannya.
Maka, suka atau tidak suka, mau dan tidak mau, keterampilan mengelola keuangan menjadi
sangat penting adanya.
6. Operasional dan Pengembangan Sistem,Keterampilan terakhir ini adalah keterampilan untuk
membangun sebuah produk atau jasa dengan kualitas yang sesuai dengan apa yang dijanjikan,
membuat standardisasi, kemudian melipatgandakan pelayanan yang diberikan dengan konsisten.
Daftar Pustaka:
Rahmawan, A. (2013). Studentpreneur guidebook: berani memulai bisnis sejak muda.
Jakarta: GagasMedia.

130
LAMPIRAN 2. PENUGASAN KELOMPOK

STUDENTPRENEUR FEST!
Buatlah kelompok terdiri dari 8-9 orang. Tiap kelompok diminta untuk menentukan ketua
kelompok, tim pemasaran dan penjualan (3 orang), pengelola keuangan (1 orang), dan tim
operasional (3-4 orang).

1. Setelah memiliki tim wirausaha, guru BK akan membagikan modal awal untuk semua
kelompok sama rata (nominal disesuaikan dengan persetujuan sekolah) yang nantinya harus
dikembalikan lagi setelah acara “STUDENTPRENEUR FEST!” terselenggara.
2. Tiap kelompok berdiskusi dalam kelompoknya mengenai jenis usaha yang akan dijalankan,
jelaskan deskripsi produknya.
3. Tiap tim dalam kelompok dipersilahkan berdiskusi mengenai strateginya masing- masing untuk
melakukan pemasaran dan penjualan, mengelola keuangan, dan mengoprasionalkan penjualan
dengan arahan awal dari ketua kelompok.
4. Persiapan dan penyusunan strategi dilakukan selama 1 minggu, kemudian di minggu
berikutnya, tim pemasaran dan penjualan sudah diperbolehkan memasarkan produk dengan
berbagai media. Tim operasional disarankan sudah mempersiapkan bahan-bahan produksi
minimal h-2 penyelenggaraan “STUDENTPRENEUR FEST!” dengan uang modal dari
pengelola keuangan.
5. Semua produk boleh dijual hanya ketika acara “STUDENTPRENEUR FEST!”
diselenggarakan, tidak boleh dijual sebelum dan setelah acara “STUDENTPRENEUR FEST!”
terselenggara.
6. H+1 penyelenggaraan acara “STUDENTPRENEUR FEST!” adalah deadline pengumpulan
laporan keuangan tiap kelompok dan pengembalian uang modal dari sekolah.
7. Pertemuan dalam mata pelajaran BK di minggu berikutnya akan diisi dengan evaluasi hasil
kegiatan “STUDENTPRENEUR FEST!” dari tiap kelompok yang memuat evaluasi dari tiap
tim dan hasil analisis keuntungan atau kerugian kelompok (dianalisis dengan alasan yang jelas).

131
A. Asesmen Kebutuhan mempertimbangkan kemampuan,
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA peluang dan ragam karier
B. Identitas Layanan
F. Pelaksanaan
Komponen : Layanan Dasar
1. Pendahuluan : 5 Menit
Bidang : Karier
- Guru BK membuka dengan salam
Fungsi : Pemahaman dan Informasi
dan berdoa.
Topik : Merencanakan Masa
- Menyampaikan tujuan dan topik
Depan
kegiatan, serta menanyakan
Sasaran : Kelas XII
kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Pemilihan Karier 2. Tahap Inti : 35 Menit
(Terlampir) - Melakukan Brainstorming tentang
Metode : Peta Masa Depan masa depan dengan peserta didik
- Memberikan materi berupa PPT
Media : Proyektor, PPT, dan Laptop - Meminta peserta didik
memikirkan gambaran secara
D. Alokasi Waktu garis besar masa depan yang ingin
1 x 45 Menit mereka capai
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari kemampuan diri, 3. Tahap Penutup : 5 Menit
peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan, - Guru BK memberikan penguatan
dan aktifitas yang terfokus pada dan memberikan penugasan peta
pengembangan alternatif karir yang lebih
“My Future Plan” (Terlampir)
terarah
- Memberikan lembar evaluasi hasil
- Guru BK menutup kegiatan
Khusus :
1. Peserta didik dapat menginternalisasi layanan dengan mengajak peserta
nilai yang melandasi pertimbangan didik bersyukur/berdoa,
pemilihan alternatif karier mengakhiri dengan salam dan
2. Peserta didik dapat mengembangkan tepuk tangan yang meriah.
alternatif perencanaan karier dengan

132
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk
(Terlampir) mengukur tingkat pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

133
A. Asesmen Kebutuhan mempertimbangkan kemampuan,
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA peluang dan ragam karier
B. Identitas Layanan
F. Pelaksanaan
Komponen : Layanan Dasar
1. Pendahuluan : 5 Menit
Bidang : Karier
- Guru BK membuka dengan salam
Fungsi : Pemahaman dan Informasi
dan berdoa.
Topik : Merencanakan Masa
- Menyampaikan tujuan dan topik
Depan
kegiatan, serta menanyakan
Sasaran : Kelas XII
kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Pemilihan Karier 2. Tahap Inti : 35 Menit
(Terlampir) - Mereview pertemuan pertama.
- Meminta peserta didik untuk
Metode : Peta Masa Depan
mempersiapkan presentasinya
Media : Proyektor, PPT, dan Laptop
- Menyampaikan aturan presentasi
dimana setiap peserta didik
D. Alokasi Waktu
memperhatikan temannya yang
1 x 45 Menit
sedang didepan kelas.
E. Tujuan Kegiatan
- Menentukan urutan memanggil
Umum : mempelajari kemampuan diri, peserta didik yang akan
peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan, melakukan presentasi.
dan aktifitas yang terfokus pada - Mempersilahkan peserta didik
pengembangan alternatif karir yang lebih untuk memberikan pendapat atau
terarah pertanyaan.

Khusus : 3. Tahap Penutup : 5 Menit


1. Peserta didik dapat menginternalisasi - Guru BK memberikan penguatan
nilai yang melandasi pertimbangan dan menyimpulkan pertemuan
pemilihan alternatif karier hari ini.
2. Peserta didik dapat mengembangkan - Memberikan lembar evaluasi hasil
alternatif perencanaan karier dengan

134
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk
(Terlampir) mengukur tingkat pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.

Mengetahui : Bekasi, Juli 2022


Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Guru BK / Konselor

Didi Rosidi, S.Pd. Ade Cahyadi, S.Ag


NIP. 19711008 199903 1 001 NIP. 197710102022211006

135
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
PEMILIHAN KARIER
-----------------------------------------------------------------------------------------
---------
Salah satu yang penting dilakukan pada masa remaja adalah memilih karir dan bersiap-siap
untuk memasuki dunia kerja. Ini dimulai dengan memilih jurusan atau program pendidikan yang
sesuai dengan bidang pekerjaan atau karir yang kelak kamu geluti.
Sebenarnya ‘memilih karir’ itu untuk apa sih? Memilih karir atau pekerjaan merupakan
sebuah proses membuat keputusan yang berlangsung terus menerus. Dalam proses itu kita
memperkirakan/memperhitungkan berulang-ulang bagaimana kita dapat meningkatkan kecocokan
antara kegiatan karir kita dengan kenyataan yang ada pada dalam diri kita dan lingkungan kita.
Tujuan supaya kita bisa menikmati pekerjaan kita, sehingga kita menjalankannya dengan baik serta
merasakan kepuasan besar dalam menjalaninya.
Masalahnya sekarang, seringkali kita bingung mau memilih yang mana, ragu bahkan sama
sekali tidak punya pilihan apa-apa. Atau mungkin juga tahu mau pilih apa tapi merasa tidak
berbakat dibidang itu. Nah, supaya kamu bisa membuat pilihan yang bijaksana, kamu perlu
memperhatikan beberapa hal:
1. Pemahaman tentang diri kamu sendiri, bakat yang kamu punya, kemampuan- kemampuan yang
kamu miliki, minat atau kesukaan kamu, ambisi/keinginan/cita-cita kamu, sumber daya,
keterbatasan atau hambatan kamu dan penyebab- penyebabnya.
2. Pemahaman tentang aneka macam pekerjaan yang ada. Apa saja syaratnya atau kemampuan
yang diperlukan dalam pekerjaan itu, keuntungan dan kerugiannya, imbalannya, kesempatan
dan prospeknya, di kemudian hari.
3. Kecocokan antara keduanya.
Untuk bisa memahami diri, bisa dilakukan dengan mencermati diri kamu sendiri, misalnya
dengan mengingat-ingat pengalaman yang kamu alami yang bisa menunjukkan bagaimana kamu
(termasuk pengalaman dalam belajar sekolah). Kamu juga bisa bertanya kepada orang disekitar
kamu tentang apa yang ada pada diri kamu. Selain itu, kamu juga bisa memahami diri kamu dengan
ikut tes Minat dan Bakat (misal di Lembaga Psikolog Terapan UI, Salemba) yang bisa mengukur
apa minat kamu dan bakat-bakat yang ada pada diri kamu.
Langkah kedua, yaitu mencari tahu tentang berbagai jurusan pendidikan atau bidang
pekerjaan yang ada. hal ini bisa kamu lakukan dengan bertanya pada orang lain yang tahu atau yang
berkecimpung dibidangnya (bisa orangtua, kakak, om-tante, guru, kenalan, dll) dan seharunya juga
pada ibu guru BK (Bimbingan Konseling) yang ada pada sekolah kamu. Cara lain dengan banyak
membaca dan cari tahu, info dari media massa. Langkah ketiga, yaitu mencocokkan antara apa yang
ada pada diri kamu dengan tuntunan bidang atau pekerjaan yang ada. Pertimbangan alasan-alasan
yang tepat yang menghubungkan antara kedua hal tersebut keliatan bergengsi tapi ternyata tidak
cocok
atau sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Selain minat dan kemampuan kamu, kepribadian kamu juga bisa menunjukkan bidang apa
yang sesuai buat kamu. Menurut John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan
antara kepribadian dengan minat pekerjaan, ada 6 tipe atau orientasi kepribadian pada manusia:

136
1. Tipe realistic, menyukai pekerjaan yang sifatnya, konkrit yang melibatkan kegiatan yang
sistematis seperti mengoperasikan mesin, peralatan; tidak banyak membutuhkan keterampilan
komunikasi atau hubungan dengan orang lain; memiliki fisik yang kuat. Mereka baik untuk
berkarir di bidang seperti peburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruksi.
2. Tipe Intelektual/investigative, menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual; cenderung
sebagai pemikir dari pada pelaku tindakan, senang menganalisa dan memahami sesuatu;
biasanya menghindari hubungan social yang akrab. Tipe ini cocok untuk bekerja
dilaboratorium penelitian seperti peneliti, ilmuwan dan ahli matematika.
3. Tipe social, senang membantu atau bekerja dengan orang lain; kegiatan yang melibatkan
kemampuan berkomunikasi dan keterampilan berhubungan dengan orang lain; biasanya kurang
dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai yaitu guru/pengajar, konselor,
pekerja social, guide bartender.
4. Tipe konvensional, menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya; mengolah data
dengan aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai yaitu sebagai sekretaris, teller, filing, akuntan.
5. Tipe usaha/entrepreneur, cenderung mempunyai kemampuan verbal/komunikasi yang baik
dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, mempromosikan
produk atau gagasan. Sesuai untuk bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara, agensi
iklan.
6. Tipe artistic, cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan,
lebih menyukai tugas-tugas yang memugnkinkan ia mengekspresikan diri. Karir yang sesuai
yaitu sebagai musisi, seniman, decorator, penari, penulis.

Seseorang mungkin saja tidak murni memiliki satu tipe tertentu, tetapi gabungan antara
beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar atau kecenderungan pada satu tipe tertentu.
Selain minat, kemampuan, kepribadian dan jenis pekerjaan, yang juga menjadi
pertimbangan adalah nilai-nilai yang kamu pegang. Nilai-nilai ini menjadi acuan buat kamu dalam
memilih mana yang penting, kurang penting, mana yang baik dan mana yang buruk.

Daftar Pustaka :
Nurbowo dkk. 2010. Pengembangan Materi Bimbingan konseling berbasis Multimedia.
Yogyakarta: Paramitra Publishing

137
LAMPIRAN 2. LEMBAR PENUGASAN

PERTEMUAN PERTAMA
My Future Plan

Petunjuk :

1. Buatlah gambaran mengenai hal-hal yang ingin kamu raih di masa depan pada kotak
dibawah ini
2. Kemudian buatlah dengan menggunakan karton dan potongan-potongan gambar yang
diambil dari koran atau majalah, lalu ditempel ke karton.
3. Penugasan akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya dan nantinya masing- masing peserta
didik diminta untuk menceritakan di depan kelas.

138

Anda mungkin juga menyukai