Asesmen Kebutuhan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA
B. Identitas Layanan
Komponen : Layanan Dasar Bidang: Sosial dan pribadi Fungsi : Informasi
Topik : sindrom kecemasan
Sasaran : Kelas XI
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan sosial
Khusus :
1. Peserta didik mampu mengenali kecemasan
2. Peserta didik dapat mengaplikasikannya untuk mengatasi kecemasan yang dimiliki
F. Pelaksanaan
1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.
- Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan, serta menanyakan kesiapan peserta didik.
74
G. Evaluasi
Evaluasi Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan
Proses dan kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir) didokumentasikan
ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat
Hasil pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang
(Terlampir) dimiliki siswa setelah menerima layanan.
75
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
1. Serangan Panik
Serangan panik yang terjadi tiba-tiba, berulang, ditandai dengan sensasi fisik yang kuat
(seperti: detak jantung yang bertambah cepat, nafas pendek, otot tegang, kepala pusing), pikiran
seakan-akan berada dalam kondisi sangat berbahaya, dan dorongan untuk terbebas dari kondisi
tersebut.
Seseorang yang mengalami serangan panik seringkali mengira mereka mengalami
serangan jantung, meskipun sebenarnya jantungnya sehat. Serangan panik ini dapat
berlangsung selama beberapa menit namun terkadang juga dalam beberapa jam. Ketakutan akan
terjadinya serangan kembali mengakibatkan seseorang untuk cenderung menghindari situasi
yang dapat memicu serangan panik. Pada individu yang memiliki kecenderungan panik,
penghayatannya atas suatu ancaman (baik dari dalam diri maupun luar dirinya) menyebabkan
munculnya perasaan cemas, yang kemudian diikuti dengan terjadinya perubahan sensasi fisik
(seperti: detak jantung bertambah cepat, dada sesak). Interpretasi yang irasional dan berlebihan
atas sensasi fisik ini semakin menguatkan penghayatannya atas sesuatu yang ia anggap sebagai
ancaman (misal: “Saya pasti kena serangan jantung nih. Tolong! Saya harus segera ditolong!”),
sehingga ia menjadi semakin cemas dan sensasi fisik lainnya pun bertambah. Proses ini
berlangsung terus-menerus seperti lingkaran
setan, hingga pada puncaknya akan keluar dalam bentuk serangan panik.
Apabila Anda mengalami serangan panik, maka ada beberapa cara yang dapat Anda
coba, antara lain: Cobalah mengambil nafas dalam dan perlahan, Gunakan paper bag untuk
bernafas. Karbondioksida di paper bag akan membantu Anda untuk lebih tenang karena ia
berfungsi menyeimbangkan kembali antara kadar oksigen dan karbondioksida, Katakan pada
diri Anda “Tenang, kamu belum akan mati, serangan ini akan segera berakhir”, Cari seseorang
yang Anda kenal dan percaya untuk mengajak Anda mengobrol tentang apapun sampai merasa
mampu mengendalikan diri kembali, Jangan terjebak untuk mengurung diri di rumah demi
menghindari terjadinya serangan lainnya, Konsultasikan dengan dokter mengenai sensasi fisik
yang Anda rasakan (jantung berdebar, sesak nafas, dll). Lebih baik untuk mendapat diagnosis
dari dokter daripada Anda hanya mengira-ngira penyakit Anda yang justru akan meningkatkan
kecemasan Anda. Apabila gangguan panik masih berlanjut, mintalah bantuan professional,
baik itu psikolog maupun psikiater. Bentuk treatment yang biasanya digunakan untuk
mengatasi Gangguan Panik adalah farmakoterapi dan Cognitive-Behavioral Therapy (CBT).
2. Gangguan Cemas Menyeluruh
Kecemasan yang tidak terbatas pada keadaan situasi tertentu, berlebihan dan sulit
dikendalikan. Seseorang yang mengalami Gangguan Cemas Menyeluruh cenderung untuk
meminta diyakinkan oleh orang lain bahwa semua akan baik-baik saja. Gangguan ini
menyebabkan terjadinya tekanan emosi yang mempengaruhi kehidupan seseorang, sehingga
seringkali gangguan ini muncul bersamaan dengan gangguan depresi, atau gangguan obsesif-
kompulsif. Bentuk treatment yang biasanya
76
digunakan untuk mengatasi gangguan ini adalah farmakoterapi dan Cognitive- Behavioral
Therapy (CBT).
3. Gangguan Fobia Khas
Ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Terdapat beberapa jenis Fobia
Khas, yaitu: takut hewan (serangga, anjing, dll), takut lingkungan alami (ketinggian, badai, air),
takut cidera injeksi darah (jarum suntik atau prosedur medis lainnya), takut situasi tertentu
(berada di ruang yang sempit, lift, pesawat). Umumnya (meski tidak semua) seseorang yang
mengalami fobia menyadari bahwa ketakutannya berlebihan dan tak beralasan. Fobia dapat
menjadi sebuah gangguan bila fobia tersebut sampai mengganggu aktivitas harian seseorang,
misal: seseorang takut naik kendaraan umum, sehingga apabila tidak ada anggota keluarga yang
dapat mengantarnya dengan kendaraan pribadi, maka ia memilih bolos bekerja meskipun
agenda hari itu sangat penting dan sangat berpengaruh pada penilaian kinerjanya. Seseorang
yang memiliki Fobia Khas akan mengalami ketakutan yang amat sangat dan mengalami sensasi
fisik (jantung berdebar, dll) ketika berhadapan dengan objek yang ia takuti, sehingga ia
cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk menghindari objek/situasi tersebut.
4. Gangguan Fobia Sosial
Ketakutan berlebihan untuk melakukan interaksi sosial sehingga memilih untuk
menghindar situasi tersebut, atau tetap melakukan interaksi sosial namun dengan perasaan
tertekan. Biasanya ditandai dengan ketakutan berlebihan atas evaluasi negatif dari orang lain,
seperti ketakutan akan ditolak, dihina, atau malu dalam situasi sosial. Gangguan Fobia Sosial
ini dapat menghambat seseorang untuk menyelesaikan pendidikannya, mencapai kemajuan
karir, atau mempertahankan pekerjaan- pekerjaan yang membutuhkan keterampilan berelasi
dengan orang lain.
5. Agorafobia
Rasa takut berlebihan dan perilaku menghindari tempat-tempat umum atau tempat
keramaian. Agorafobia bisa muncul setelah seseorang mengalami kehilangan dukungan dari
seseorang yang penting dalam hidupnya, misal: akibat kematian, perpisahan, atau perceraian.
Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengalami Agorafobia sangat takut untuk
meninggalkan rumahnya selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sehingga mereka juga
cenderung untuk bergantung pada dukungan/bantuan orang lain.
Secara umum penyebab Gangguan Fobik adalah faktor biologis dan faktor kognitif.
Faktor biologis yaitu karena Amygdala yang terlalu reaktif terhadap sinyal ancaman, takut, atau
penolakan, sementara itu prefrontal cortex memproses refleksi- diri terkait isyarat ancaman
terspebut. Faktor kognitif yaitu karena terlalu peka terhadap isyarat ancaman, sibuk dengan
pikiran mengenai ancaman bahaya yang akan terjadi, pikiran yang selalu mengalahkan diri
sendiri dan keyakinan-keyakinan irasional. Bentuk- bentuk treatment yang biasanya digunakan
untuk mengatasi Gangguan Fobik adalah Systemic Desensitization, Gradual Exposure,
Flooding, Virtual Reality Therapy, Cognitive-Behavioral Therapy, dan Farmakoterapi.
Daftar pustaka :
Afnida. (2018). Jenis Gangguan Kecemasan dan Cara Mengatasinya.
http://awalbros.com/kejiwaan/jenis-gangguan-kecemasan-dan-cara- mengatasinya/
(Diakes pada jam 08.49, 14 Mei 2020)
77
LAMPIRAN 2. CERITA PENGALAMAN
Kim mengalami serangan panik pertama kali di sebuah kantor pada Oktober 2011. Saat itu, ia
mengaku tidak bisa melihat, harus berjalan perlahan, dan tekanan darahnya melonjak tinggi.
"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini
gejala kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim menceritakan
serangan panik pertamanya, dikutip dari laman Healthline.
"Jantungku berdebar kencang, aku merasa sesak napas, dan mulutku seperti kapas. Aku tahu ini
gejala kecemasan yang telah aku coba lawan dan sembunyikan," ungkap Kim.
Kecemasannya semakin bertambah saat dirinya menyadari bahwa keesokan harinya dia dan
suaminya akan melakukan perjalanan tanpa membawa anak dari Chicago ke California. Bahkan
gangguan kecemasannya semakin memburuk saat dirinya pulang dari perjalanan ke Lembah Napa
bersama suaminya.
"Ketika kembali ke rumah, aku tahu bahwa kecemasan ini telah mencapai puncaknya dan tidak
berkurang. Aku tidak nafsu makan dan tidak bisa tidur di malam hari, bahkan terkadang bangun
dalam keadaan panik."
"Aku bahkan tidak ingin membacakan cerita sebelum tidur pada anak-anakku, padahal itu
merupakan hal favoritku, dan itu membuatku tidak berdaya," kenang Kim.
Kecemasannya melanda hampir ke mana pun dia pergi. Namun, dia tahu bahwa tinggal di dalam
bersama dua anaknya bukanlah solusi. Kim terus mencoba melawannya terlepas dari betapa
mengerikannya ia tidur atau betapa cemasnya hari itu. Ia tidak pernah berhenti, meski setiap hari
terasa melelahkan dan penuh ketakutan. Akhirnya Kim memutuskan untuk pergi ke dokter guna
mengetahui apakah kecemasannya diperparah oleh alasan fisiologis dan psikologis. Hasil
pemerikasaan menunjukkan bahwa tiroidnya tidak berfungsi dengan baik dan dokter
meresepkannya obat. Seolah tak puas, Kim juga mengunjungi seorang ahli naturopati dan seorang
ahli gizi yang berusaha mengevaluasi apakah makanan tertentu memicu kecemasannya.
"Aku merasa seperti mengejar dan dikejar sesuatu karena ini tidak membantu," kata Kim.
Tak lama, seorang dokter kedokteran integratif meresepkan Xanax, sejenis obat penenang, yang
bisa diminumnya saat ia mengalami serangan panik. Namun, itu tidak berhasil untuknya. Ia merasa
selalu cemas dan tahu bahwa obat-obatan tersebut membuat ketagihan dan bukan solusi jangka
panjang.
Setelah bertahun-tahun berjuang akhirnya Kim menemukan terapis yang tepat dan terbukti dapat
membantu mengatasi kecemasannya. Kim didiagnosa dengan kecemasan umum dan terapisnya
menggunakan terapi perilaku kognitif (CBT), yang mengajarkan pasien untuk membingkai ulang
pikiran yang tidak membantu.
78
"Misalnya, 'Saya tidak akan pernah
cemas lagi' menjadi 'Saya mungkin memiliki kebiasaan baru, tetapi saya bisa hidup dengan
kecemasan,'" jelas Kim.
Selain itu, terapis juga menggunakan paparan dan pencegahan respons (ERP), yang membuat pasien
takut dan mencegah untuk menghindarinya.
"Ini sangat membantu. Gagasan di balik terapi pajanan adalah untuk mengekspos diri Anda pada
hal-hal yang ditakuti, berulang kali, dengan langkah bertahap," katanya.
"Eksposur berulang terhadap rangsangan yang ditakuti memungkinkan kita untuk 'terbiasa' dengan
kecemasan dan mengetahui bahwa kecemasan itu sendiri tidak begitu menakutkan."
Kim mulai terbiasa, saat dia menghadapi pemicu paniknya, ia tidak menghindarinya dan bahkan
menjadi lebih mudah untuk pergi ke tempat umum. Kim mengunjungi terapisnya beberapa kali
sebulan selama tiga tahun setelah serangan panik pertamanya. Dengan semua kemajuan yang dia
buat, dia merasakan dorongan untuk membantu orang lain yang mengalami kecemasan. Sekarang
Kim bekerja sebagai terapis dalam program rawat jalan di rumah sakit kesehatan perilaku di Illinois,
di mana ia menggunakan terapi paparan untuk membantu pasien dengan gangguan kepribadian
obsesif-kompulsif (OCPD), gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan kecemasan
Daftar Pustaka
Soesanti Harini Hartono. 2019. Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan, Merasa
Dikejar-kejar Sesuatu.https://health.grid.id/read/351646047/kisah- kim-walter-yang-
alami-gangguan-kecemasan-merasa-dikejar-kejar- sesuatu. (Diakses pada 3 Juni 2020)
79
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
IDENTIFIKASI KECEMASAN
Petunjuk :
o Tuliskan 3 kecemasan yang kamu alami sekarang ?
o Termasuk dalam apakah jenis kecemasan kamu?
o Menurut mu apakah kamu butuh bantuan professional untuk mengatasi kecemasan
kamu?
80
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
B. Identitas Layanan
- Guru BK/Konselor membuka
Komponen : Layanan Dasar dengan salam dan berdoa.
Bidang : Pribadi - Menyampaikan tujuan dan topik
Fungsi : Pemahaman
kegiatan, serta menanyakan
Topik : Meningkatkan
kesiapan peserta didik.
Kepercayaan Diri
Sasaran : Kelas XI
2. Tahap Inti : 35 Menit
C. Materi, Metode Media
- Guru BK/Konselor menayangkan
Materi : Kepercayaan Diri
sebuah video motivasi melawan
(Terlampir) rasa takut menjadi percaya diri
Metode : Ceramah, cinema therapy - Guru BK/Konselor meminta
Dan Brainstorming. peserta didik untuk
Media : PPT, LCD dan brainstorming/curah pendapat
Speaker Video : mengenai video yang telah
shorturl.at/hmnKY ditayangkan
- Guru BK/Konselor menjelaskan
D. Alokasi Waktu mengenai materi Meningkatkan
1 x 45 Menit Kepercayaan Diri dengan
tayangan PPT.
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari keunikan diri dalam 3. Tahap Penutup : 5 Menit
konteks kehidupan sosial - Guru BK memberikan penguatan
Khusus : atau merencanakan tindak lanjut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan - Memberikan lembar evaluasi hasil
pengertian percaya diri
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-
ciri orang yang memiliki percaya diri
tinggi dan orang yang tidak percaya
diri
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri
81
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
82
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi
kegiatan, serta menanyakan
Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Meningkatkan
Kepercayaan Diri
2. Tahap Inti : 35 Menit
Sasaran : Kelas XI
- Guru BK/Konselor menjelaskan
teknik sosiodrama dan membagi
C. Materi, Metode Media
peran kepada peserta didik yang
Materi : Kepercayaan Diri
telah ditentukan dan meminta
(Terlampir) yang terpilih untuk memahami
Metode : Ceramah, dan Sosiodrama dan menghayati peran masing-
Media : Skenario masing
- Guru BK/Konselor meminta
D. Alokasi Waktu peserta didik yang lain untuk
1 x 45 Menit mengamati sosiodrama tersebut
- Guru BK/Konselor mengapresiasi
E. Tujuan Kegiatan peserta didik yang telah bermain
Umum : Menerima keunikan diri dalam dengan baik dan berani
konteks kehidupan sosial - Guru BK/Konselor meminta
peserta didik untuk merefleksikan
Khusus : diri mengenai manfaat dari
1. Peserta didik dapat menjelaskan kegiatan sosiodrama yang telah
pengertian percaya diri dilaksanakan
2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-
3. Tahap Penutup : 5 Menit
ciri orang yang memiliki percaya diri
- Guru BK memberikan penguatan
tinggi dan orang yang tidak percaya
atau merencanakan tindak lanjut.
diri
- Memberikan lembar evaluasi hasil
3. Peserta didik dapat menunjukan cara
membangun rasa percaya diri
83
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
84
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
85
menetralisasi ketegangan, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi, memiliki
kecerdasan, keahlian dan ketrampilan yang dapat menunjang kehidupan.
86
hikmah dan pelajaran dan mengetahui faktor penyebab dari kegagalannya tersebut.
g. Tidak Mudah Menyerah (Tegar). Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar
dalam menghadapi rintangan dan mau berfikiran kritis untuk menyelesaika masalah
merupakan sikap yang harus dilakukan seorang individu untuk membentuk rasa percaya
diri yang kuat dalam dirinya.
h. Membangun Pendirian Yang Kuat. Pendirian yang kuat teruju jika kita dihadapkan pada
berbagai masalah dan pengaruh negative sebagai imbas dari interaksi sosial. Individu yang
percaya diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendirianya meskipun
banyak pengaruh negatif di sekelilingnya.
i. Pandai Membaca Situasi. Situasi yang perlu dibaca dan dipahami misalnya nilai- nilai etika
yang berlaku, agama dan adat istiadat suatu masyarakat tertentu.
j. Pandai Menempatkan Diri. Seorang individu bisa menempatkan dirinya pada posisi yang
tepat, yang bisa membuat individu tersebut dihargai sehingga dirinya akan meningkat.
k. Pandai Melakukan penyesuaian dan Pendekatan Pada Orang Lain. Seseorang yang mampu
melakukan penyesuaian diri tanpa kehilangan jati dirinya dan melakukan pendekatan yang
wajar untuk bekerja sama, akan memudahkan individu untuk mencapai kesuksesan dan
menimbulkan pengaruh positif bagi peningkatan percaya dirinya.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri, seseorang harus terlebih dahulu memahami
dirinya sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal itu akan
membuat individu selalu berpikiran positif tentang dirinya dan orang lain, yang bisa
menimbulkan perasaan saling menghargai antar keduanya. Dalam keadaan seperti itu akan
memungkinkan terciptanya suatu komunikasi yang akrab, sehingga individu yang bersangkutan
dapat dengan mudah dan nyaman membuka diri dan mengemukakan pendapatnya.
Daftar Pustaka
Hakim, T. (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Marjanti, S. (2015). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok
Bagi Siswa X IPS 6 SMA 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Konseling
GUSJIGANG.
87
LAMPIRAN 2. LEMBAR
KERJA Naskah Sosiodrama :
Krisis Kepercayaan
Diri
Tokoh :
1. Fya (siswa 1) : Gadis pemalu, tidak percaya diri, takut dan suka gugup, pintar.
2. Rey (siswa 2) : Gadis berani, tegas dan sigap.
3. Tari (siswa 3) : Gadis pencemburu, tidak perduli dan licik.
4. Lia (Guru BK) : Wanita perhatian, pengertian dan baik hati serta adil.
Cerita :
Stage one : halaman sekolah.
Pada pagi hari, semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Termasuk anak- anak pergi
ke sekolah dengan semangatnya. Begitu pun dengan Fya, yang merupakan siswi SMAN 1
Darussalam. Pagi itu, seperti biasanya Fya pergi berangkat kesekolah dengan berjalan kaki dan tak
ketinggalan cara kebiasaanya berjalan, yaitu dengan wajah yang menunduk, tidak berani menatap
orang-orang disekelilingnya dan gerak kaki yang lamban dan pelan. Fya pun memasuki gerbang
sekolah.
Disekolah...
Fya : (berjalan dengan menundukkan kepala serta langkah kaki yang pelan)
Beberapa saat kemudian sahabatnya, Rey muncul menghampiri dan menyapa hangat Fya. Di
samping itu ternyata Tari, teman sekelas mereka melihat tingkah keduanya dengan wajah dan
senyum sinis.
Ke tiga siswi itu pun segera memasuki ruang kelas mereka. Disamping itu ternyata ada Ibu Reyhan
yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku ke tiga sisiwi tersebut di depan sekolah.
Bu Reyhan : Tari, Tari. (dengan wajah memperhatikan, tersenyum serta Menggelengkan kepala
ketika melihat tingkah ke tiga siswi tersebut)
88
diduduki Fya, Rey dan Tari. Bu Reyhan memberikan materi tentang Menumbuhkan Percaya Diri.
Diskusi kelas pun dimulai. Disertai peristiwa menarik di dalamnya.
Bu Reyhan : “Assalamu’alaikum anak-anak...” (sapa siswa-siswa dengan riang).
Siswa-siswa : “Wa’alaikumsalam Ibu”, (dengan wajah ceria, kecuali Tari dengan wajah yang biasa
saja).
Bu Reyhan : “Hari ini ibu ingin memberikan materi kepada kalian tentang “cara menumbuhkan rasa
percaya diri”, nah sebelum ibu mulai ibu mau tanya nih. Ayo siapa yang tau Percaya
Diri itu apa?,” (bertanya dengan wajah Memancing kepada siswa-siswa).
Rey : “Saya Bu!” (mengacungkan tangan dengan sigap dan memberikan argumennya).
(pemeran memberikan argumennya sesuai pemahan diri pemain).
Fya : (Ingin menjawab tetapi tidak berani).
Dila : (Melirik ke arah Rey dengan wajah sinis dan kesal).
Bu Reyhan : “Ya benar sekali, bagus Tari. Ok sekarang ibu akan menjelaskan lebih lanjut”.
(meberikan reward dengan pujian daan senyuman).
Selama setengah jam Bu Reyhan menjelaskan materinya dan tiba saatnya di sesi akhir kegiatan
pembelajaran Bu Reyhan melakukan penilaian segera pada siswa-siswanya dengan menyakanan
pendapat siswanya untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat siswanya dari
pembelajaran yang di berikan.
Bu Reyhan : “Dari yang sudah ibu jelaskan tadi, ibu mau bertanya dan ibu mau lihat sejauh mana
pemahaman siswa-siswa ibu tentang materi yang ibu sampaikan ini. Jadi tolong
dengarkan baik-baik ya..” (dengan tegas memberikan arahan).
Siswa-siswa : “Iyaa.. Bu...”
Fya : Hm, aku mau nanya Rey, tapi aku takut trus gak pede juga (dengan ekspresi gugup,
takut dan ragu).
Rey : Haduh Fya. Apa sih yang mesti ditakutin? Ayo dong ! (dengan ekspresi semangat
dan siap).
Tari : (melirik, dengan ekspresi cuek dan menganggap remeh kemudian bergumam
sendiri).
Bu Reyhan : “Pertanyaan nya adalah ‘bagaimana agar kita tidak kehilangan percaya diri?’, ayo
siapa yang mau jawaaab?!”. (dengan mata menyelidik melihat siswa-siswanya).
Siswa-siswa pun bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan Bu Reyhan sambil mendata
siswa-siswanya duduk menunggu jawaban. Siswa-siswa pun mulai mencoba menjawab pertanyaan.
Akan tetapi hanya satu yang bisa menjawab pertanyaan. Hanya saja ia memiliki masalah pada
kepercayaan dirinya. Siswa tersebut adalah Fya dan kejadian yang tidak diinginkan pun terwujud.
Tari : (dengan loyo menunduk disertai wajah cemberut tidak jadi menjawab dan menoleh
kepada temannya Fya) “Fya, aku ga tau jawabannya. Fya pasti tau jawabannya kan?
Buruan tunjuk tangan gih ! Ayo dong ”.
89
Fya : (menundukkan kepala sambil menoleh ke arah Rey). “Aku tau, tapi kalau
salah gimana? Trus aku pasti disorak sama anak-anak”.
Rey : “Ga apa-apa Fya. Kita kan lagi belajar, jadi kalo salah sedikit ya ga masalah.
Ayolah angkat tanganmu”. (Menyemangati Fya).
Fya : “Ga ah, ga berani takut salah nanti”, (menggelengkan kepala)
Rey : “Yaudah Rey mau tau jawaban Fya apa sih?” (keingintahuan Tari untuk
memancing Fya untuk menjawab).
Fya : “Jawabannya,..”, (menjawab permintaan Tari dengan berbisik), (dialog pemeran,
sesuai dari pemahaman pemeran mengenai pertanyaan yang di berikan).
Rey : Sip, Mantap ! Tunggu apalagi Fya, jawab terus..
Disamping itu ternyata Tari diam-diam menguping pembicaraan Fya dan Rey.
Tari : (dengan badan sedikit menggeser, serta kuping sedikit mendekat, untuk mendengar
pembicaraan Fya dan Rey dengan wajah sinisnya).
Tiba saatnya Bu Reyhan meminta Jawaban dari pertanyaan yang diajukannya kepada siswa-
siswanya, dan semua siswanya pun serentak melihat Bu Reyhan dan mendengarkan apa yang akan
dikatakan Bu Reyhan. Bu reyhan pun melihat wajah siswanya satu persatu dan tahu siapa yang bisa
menjawabnya. Hanya saja... (pembaca prolog membacakan teks dengan nada suara yang membuat
penasaran).
Bu Reyhan : “Ayo.. mana nih jawabannya? Siapa ayo yang mau menjawab?”, (dengan
ekspresi memancing siswa-siswanya untuk berbicara).
Fya : (Menunduk dan ragu-ragu).
Rey : (Menoleh ke arah Fya dan dengan sigap meraih tangan Fya dan
mengacungkannya), “Fya mau jawab bu!”.
Bu Reyhan : “iya Fya, Silahkan”.
Fya : “Engga bu, saya ga bisa”, (berbohong menurunkan tangan dan
menggelengkan kepala).
Akhirnya yang menjawab pertanyaan adalah Tari, hanya saja jawaban Tari adalah hasil menguping
jawabannya Fya.
Tari : “Bu, saya ingin Jawab !” (dengan wajah sombong dan PD nya). Bu
Reyhan : “Baik, silahkan Tari”
Tari : (menjawab pertnyaan dengan jawaban milik Fya), (pemeran berdialog untuk
mnjawab pertanyaan hasil percakapan berbisik antara Fya dengan Tari).
Mendengar sedikit jawaban yang baru dikeluarkan Tari. Fya dan Rey pun terkejut dan Rey segera
bersikap tegas.
Rey : (berdiri dengan sigap dan memotong perkataan Tari), “Maaf Bu (semua menoleh ke
arah Rey) Yang dijawab Tari itu jawabannya Fya.”, (Siswa pun bersorak ke arah
Tari).
90
Tari : “Tidak, Ini jawaban saya bu..”, (membela diri dan memperkuat suara serta menoleh bu
Reyhan meminta pembelaan).
Rey : “Bohong bu!”.
Bu Reyhan : “Sudah-sudah jangan bertengkar, kalian sebaiknya duduk dan diam dulu..”, (menoleh ke arah
Rey dan Tari untuk diam dan duduk dan kemudian menoleh ke arah Fya), “Fya apa betul
jawaban yang diungkapkan Tari itu jawaban kamu?”.
Fya : “Iya benar, bu”.
Tari : (Melirik ke arah Fya dengan sinisnya dan Marah).
Bu Reyhan : “Nah Tari, perbuatan seperti itu tidak baik. Ibu tau apa yang kalian lakukan. Jadi, Tari sekarang
minta maaf kepada Fya! ”, (dengan wajah bijaksana meminta Dila untuk meminta maaf).
Tari : (dengan wajah malu kepada bu Reyhan serta menoleh ke Fya dengan
wajah menyesal), “Fya maafkan Aku yaa”.
Bu Reyhan : “Ok, sekarang Fya bangun. Berikan jawaban mu kepada ibu!”,
(mempersilahkan Fya bangun).
Rey : Ayo Fya, Kamu bisa !
Bu Reyhan : “Nah, seperti yang dikatakan Fya. Jika PD kita tidak hilang, kita harus menepis semua rasa
cemas itu dan percaya bahwa kita telah memberikan yang terbaik tidak usah takut dan ragu.
Dan bagi Fya, jangan lagi takut. Kita semua sedang belajar jadi kalau salah dapat dimaklumi,
Fya harus percaya pada kemampuan Fya sendiri. Karna hal itulah yang menjadikan kekuatan
dan menumbuhkan keberanian pada iri kita. Serta untuk Tari, ibu tau Tari berani, dan ingin
mendapatkan perhatian, ingin menjawab. Tetapi harus dengan usaha sendiri, walaupun kita
mendapatkan hasil yang baik hal itu tidak menumbuhkan rasa puas atau bahagia dalam batin
kita karna itu bukan hasil dari kemampuan kita”. (dengan bijaksana menjelaskan argumennya
pada anak-anak).
Mendengar penjelasan Bu Reyhan semua siswa pun paham betul dan mencoba untuk merubah kesalahan
yang ada pada dirinya. Dengan demikian siswa pun mengerti apa itu Percaya Diri dan mau melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
91
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 8 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar - Ice Breaking “Ibu Berkata”
Bidang : Pribadi (Terlampir)
Fungsi : Pemahaman
- Menyampaikan tujuan dan topik
Topik : Berfikir Sebelum Bertindak
kegiatan, serta menanyakan
Sasaran : Kelas XI
kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
2. Tahap Inti : 30 Menit
Materi : Seni Mengenal Diri –
- Menayangkan media slide power
Kelemahan 9. Ceroboh
point Kecerobohan
(Terlampir)
- Mengajak peserta didik untuk
Metode : Diskusi dan Games berdiskusi mengenai sikap
TTS Media : LCD, Laptop dan PPT Kecerobohan dan hubungannya
TTS dengan sifat kurang bijaksana.
- Memberikan pemahaman
D. Alokasi Waktu mengenai hubungan ice breaking
1 x 45 Menit “Ibu berkata”, Dimana kuncinya
“kenapa salah karena anda
E. Tujuan Kegiatan mengabaikan hal-hal yang tidak
Umum : mempelajari cara-cara penting”, Karena orang yang
pengambilan keputusan dan pemecahan ceroboh biasanya sering tidak
masalah secara objektif menganggap penting banyak hal.
- Membagi siswa menjadi 2-4
Khusus : kelompok, kemudian Menjelaskan
1. Siswa dapat menjelaskan mengenai mengenai permainan TTS.
pentingnya sikap Bijak dalam - Mengevaluasi hasil diskusi
mengurangi kecerobohan atau kurang peserta didik
hati-hati
3. Tahap Penutup : 7 Menit
2. Siswa dapat menunjukan sikap bijak
Guru BK memberikan penguatan atau
dalam mengatasi kecerobohan atau
merencanakan tindak lanjut.
kurang hati-hati
G. Evaluasi
92
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
93
LAMPIRAN 1. ICE BREAKING
Ice Breaking
“Ibu Berkata”
Tujuan :
1. Peserta didik dapat melatih konsentrasi
2. Peserta didik dapat berfikir sebelum bertindak
Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pada Tahap ini peserta didik diminta untuk menunjuk sesuatu yang diperintahkan Guru BK
2. Kemudian Guru BK bisa memulai dengan hal yang mudah seperti menunjuk hidung dengan
mencotohkan didepan menunjuk hidung, dan dengan waktu yang relatif lambat
3. Kemudian setelah beberapa kali mencoba, percepatlah perintah dan Guru BK bisa mengecoh
peserta didik dengan memperagakan yang tidak sesuai yang dikatakan.
4. Lakukanlah berulang hingga konsentrasi siswa kembali
5. Diakhir kegiatan Guru BK bisa memberikan pemahaman hubungan ice breaking “Ibu
berkata” dengan materi, Dimana kuncinya “kenapa salah karena anda mengabaikan hal-hal
yang tidak penting”, Karena orang yang ceroboh biasanya sering tidak menganggap penting
banyak hal.
94
LAMPIRAN 2. MATERI KEGIATAN
Kurang hati-hati atau ceroboh adalah sifat orang yang kekanak-kanakan dan kurang bijaksana
sehingga apa pun yang terlintas di dalam pikirannya akan dikeluarkannya. Sebenarnya orang
dengan sifat seperti ini suka terus terang dan tidak bisa menyembunyikan rahasia apa pun. Sifat
seperti ini sesungguhnya lebih banyak merugikan diri sendiri daripada menguntungkan karena
orang akan lebih sulit 'percaya' kepada orang yang kurang hati-hati. Karena takut banyak hal-hal
penting yang seharusnya disimpan sebagai data terbatas perusahaan atau organisasi akan ‘bocor’
kemana-mana . Apalagi bila pembicaraan sudah menyinggung perasaan orang lain, meskipun
mungkin hal yang dibicarakan tidak salah namun tidak perlu sampai menonjolkan kesalahan orang
lain. Orang bisa saja mendendam sehingga akan menimbulkan kesulitan di kemudian hari.
"Rekan saya orongnya tidak hati-hati, kalau bicara seenaknya sendiri, ceplas ceplos tanpa
dipikir dulu, alih-alih menyalahkan orang lain akibatnya malah dia yang disalahkan, sekarang
dia malahan banyak dijauhi dan dilecehkan rekan-rekannya."
Dalam berorganisasi setiap hal yang kita bicarakan mengatasnamakan organisasi atau perusahaan.
Oleh karenanya kita dituntut untuk lebth berhati-hati. Pembicaraan yang bersifat Internal
antarpegawai menunjukkan kemampuan kita dalam bekerja sehingga berdampak pada karier kita
dalam perusahaan. Pembicaraan dengan pihak luar selalu mencerminkan sikap perusahaan terhadap
pelanggan dan akan berdampak pada bisnis dengan pelanggan tersebut. Berbagai Informasi harus
disaring sebelum disampalkan kembali kepada orang-orang yang membutuhkannya agar
dampaknya lebih produktif Kecerobohan dan ketergesagesaan hanya akan menyinggung orang lain
dan menimbulkan kesalahpahaman.
95
Anda bisa lebih memahami situasl yang mungkln dihadapi rekan-rekan Anda. Dan dengan lebih
memahami Anda lebih bisa mencari pilihan-pilihan atas solusi bagi permasalahan yang ada.
"Perbedaan adalah suatu yang wajar terjadi, ketika anda lebih mendengarkan anda
akan lebih mengerti maka anda akan lebih bisa menghargai perbedaan."
Daftar pustaka
Getol,Gunadi. (2012). Seni Mengenal Diri. Jakarta : Gramedia.
96
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA
(Tampilkan dalam PPT)
TEKA TEKI SULIT
1)
P
2) E
2) I
I 3)
4) A
3) N
4)
5)
Pertanyaan Menurun :
1. Kata bantu PENDIDIKAN
2. Olahraga menyodok bola pasti... (Diliat, karena kalo tidak diliat gak bisa main)
3. Burung terbang dengan? (Semaunya, Bukan Sayapnya karena dia terbang kalau dia mau)
4. Burung adalah hewan yang bisa... (Temenan, Karena ada burung yang gak bisa
terbang)
Pertanyaan Mendatar :
1. Belajar matematika membuat kita .. (Pusing, Karena belum tentu bikin pinter tapi pasti bikin
pusing)
2. Sifat pelit membuat orang menjadi.. (Mikir, Karena membuat orang mikir kenapa dia pelit)
3. dampak wabah corona membuat siswa tidak bisa sekolah sehingga belajar di ... (Tempatnya,
karena belum tentu dirumah ada yang dikosan ada yang di hotel, di Group WA dll)
4. yang sering mendapat nilai 100 saat ulangan tertulis? (Kertas, Bukan Cerdas karena
nilainya ditulis di kertas)
5. untuk tinggal di luar negeri kita harus punya ... (Nama, karena kalo visa gak ada nama gak
bisa)
97
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi dan
kegiatan, serta menanyakan
Sosial Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Etika Pergaulan
Sasaran : Kelas XI
2. Tahap Inti : 33 Menit
C. Materi, Metode Media - Guru BK/Konselor menampilkan
Materi : Etika Pergaulan (Terlampir) sebuah video bertemakan etika
pergaulan
Metode : Menonton Video, Ceramah
- Guru BK / Konselor meminta
Brainstorming
peserta didik untuk
Media : Laptop, Sepaker dan LCD brainstorming/curah pendapat
Video : shorturl.at/izIZ1 mengenai video yang telah
ditayangkan
D. Alokasi Waktu - Guru BK/Konselor menjelaskan
1 x 45 Menit secara garis besar mengenai materi
Etika Pergaulan
E. Tujuan Kegiatan
Umum : Mengenal keragaman sumber 3. Tahap Penutup : 7 Menit
norma yang berlaku di masyaraakat - Guru BK memberikan penguatan
atau merencanakan tindak lanjut.
Khusus : - Memberikan lembar evaluasi hasil
1. Peserta didik dapat menjelaskan Etika
pergaulan dengan teman sebaya yang
beragam latar belakangnya
2. Peserta didik dapat membedakan
perilaku yang boleh dan tidak boleh
dilakukan sesuai dengan etika
3. Peserta didik dapat menunjukan etika
pergaulan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
99
A. Asesmen Kebutuhan 1. Pendahuluan : 5 Menit
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA - Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi dan
kegiatan, serta menanyakan
Sosial Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Etika Pergaulan
Sasaran : Kelas XII
2. Tahap Inti : 33 Menit
C. Materi, Metode Media
- Guru BK/Konselor membagi
Materi : Etika Pergaulan
peserta didik ke dalam 6
(Terlampir) Metode : Diskusi dan
kelompok.
Presentasi Media : LCD, HVS dan - Guru BK/Konselor membagikan
Pulpen lembar kerja dan menjelaskan cara
D. Alokasi Waktu mengerjakanya
1 x 45 Menit - Guru BK/Konselor meminta tiap
E. Tujuan Kegiatan kelompok secara bergantian untuk
Umum : mempelajari norma-norma dalam mempresentasikan hasil diskusi.
masyarakat serta dapat bersosialisasi dan dan mempersilahkan kelompok
bergaul dengan teman sebaya sesuai lain untuk menanggapinya.
dengan etika yang baik - Mengevaluasi hasil diskusi peserta
Khusus : didik
1. Peserta didik dapat menjelaskan Etika - Membuat catatan-catatan
pergaulan dengan teman sebaya yang observasi selama proses layanan
beragam latar belakangnya
2. Peserta didik dapat membedakan
3. Tahap Penutup : 7 Menit
- Guru BK menagjak peserta didik
perilaku yang boleh dan tidak boleh
untuk membuat kesimpulan dan
dilakukan sesuai dengan etika
memberikan penguatan atau
3. Peserta didik dapat menunjukan etika
merencanakan tindak lanjut.
pergaulan
- Membagikan lembar evaluasi hasil
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
101
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
Etika Pergaulan
Oleh Cahyani Wulandari, S.Pd.
A. Pendahuluan
Dalam bersosialisasi di lingkungan diperlukan etika dalam pergaulan untuk
kelangsungan hubungan yang sehat dan baik, banyak hal yang perlu diperhatikan untuk bergaul
dalam lingkungan. Etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku. Makmun (2005)
menyatakan bahwa pada fase remaja, seseorang sudah dapat memisahkan antara sistem nilai-
nilai atau kaidah-kaidah normatif yang universal. Sehingga dapat diartikan bahwa pada masa
remaja, seseorang sudah dapat membedakan sesuatu yang baik dan yang buruk baginya.
Fakta yang terjadi di lingkungan belum sesuai yang diharapkan, hal ini ditunjukan oleh
beberapa perilaku peserta didik yang belum memahami dengan baik cara bergaul yang baik
(Novita Anggriani, 2016). Apabila seorang remaja tidak menyadari dan memahami situasi yang
ada di sekitarnya maka bisa saja akan melakukan suatu hal yang melanggar norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu penting bagi peserta didik untuk memahami
etika pergaulan agar dapat mengaplikasikan dalam kehidupannya.
B. Definisi Etika Pergaulan
Bertens (2002) menyatakan bahwa etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Menurut
Priatna (2012) menyatakan bahwa etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut, dalam hubungan pertemanan tentu diperlukannya norma dalam
berteman, sehingga ketika dalam hubungan pertemenan terdapat norma atau aturan yang
mengatur bagaimana seseorang dalam menjalin pertemanan maka hal tersebut dapat
mendukung keberlangsungan hubungan pertemanan itu sendiri. Etika pergaulan adalah suatu
hubungan tingkah laku individu yang didalamnya terdapat suatu norma dan nilai-nilai yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta merupakan tolak ukur tingkah laku individu yang
digunakan masyarakat untuk menentukan baik buruknya suatu tindakan manusia dalam
kehidupan sehari-hari (Novita, 2015).
C. Etika yang perlu diperhatikan dalam Pergaulan
Hubungan pertemanan pun tentu menunjukkan bahwa dalam setiap pertemanan terdiri
dari setiap orang yang berbeda-beda dan beragam. Sehingga tentu diperlukannya cara untuk
menjaga hubungan dengan teman yang dapat dilakukan dengan berbagai hal yang tentunya
dengan menerapkan aturan dalam berteman (Bertens, 2002), yaitu:
1. Hormatilah teman. Pada hubungan pertemanan, tentu antar teman harus saling menghormati
dan menghargai satu sama lain.
2. Menjaga perkataan, jangan mengejek atau menyindir karena biasanya ada teman yang
mudah tersinggung.
102
3. Tidak bercanda keterlaluan.
4. Kumpul bersama. Biasanya jika ada waktu senggang ajak teman teman kita untuk main,
makan ataupun sekadar jalan jalan, hal ini berfungsi untuk mengakrabkan diri kita.
5. Membantu teman jika mengalami kesulitan, ingat membantu dalam yang postif. Jangan
sesekali membantu teman jika berbuat salah apalagi melanggar hukum.
6. Saling mengingatkan antar teman, apabila ada kesalahan yang telah dilakukan.
7. Berbagi, saling memberi jika mempunya rezeki lebih.
8. Memberi dan menerima inilah inti persahabatan. Salah satu tips menjaga persahabatan yang
paling ampuh.
9. Minta maaf dan saling memaafkan apabila terlibat dalam perselisihan antar teman.
10. Saling menyayangi dan memahami antar teman.
11. Bersikap ramah dan menyapa teman.
12. Menjalin komunikasi yang baik dalam hubungan pertemanan.
13. Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan etnis, kekayaan dan sebagainya.
Daftar Pustaka
Abin Syamsuddin Makmun (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Bertens, K. 2002. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Novita Anggriani, M. H. (2016). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan
Etika Pergaulan Siswa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP
Unsyiah.
Novita, Yani. 2015. Peran Orang Tua dalam Membentuk Etika Pergaulan Peserta Didik di Kelas
XI SMA N 14 Padang. Skripsi. Padang: Program Studi Bimbingan dan Konseling PGRI
Sumatera Barat.
Priatna, Tedi. 2012. Etika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
103
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Petunjuk:
1. Tuliskan nama kelompokmu.
2. Diskusikanlah pertanyaan dibawah ini bersama teman kelompokmu!
Tindakan apa saja yang harus kalian lakukan untuk bisa memahami sesama teman dari tata
krama, lalu bagaimana caranya?
Permasalahan atau sikap yang kurang baik apa saja yang sering kalian alami dalam
lingkungan pergaulan?
Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut?
104
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar
- Ice Breaking “Tebak Warna”
Bidang : Pribadi dan
yang ditayangkan di Slide PPT,
Belajar Fungsi : Pemahaman
contohnya dalam Slide PPT
Topik : Meningkatkan Daya Ingat
berwarna ‘biru’ dan terdapat
Sasaran : Kelas XII
tulisan ‘putih’ maka pada tahap ini
C. Materi, Metode Media
peserta didik diminta untuk
Materi : Meningkatkan Daya Ingat
menyebutkan warnanya bukan
(Terlampir)
tulisannya.
Metode : Ceramah, Brainstorming - Menyampaikan tujuan dan topik
dan permainan daya ingat kegiatan, serta menanyakan
Media : PPT, Laptop dan LCD kesiapan peserta didik.
D. Alokasi Waktu
1 x 45 Menit 2. Tahap Inti : 35 Menit
E. Tujuan Kegiatan - Menayangkan PPT materi
Umum : mempelajari cara meminimalisir - Mengajak peserta didik untuk
kebiasaan lupa brainstorming/ curah pendapat
mengenai meningkatkan daya
Khusus : ingat seperti caranya dan
1. Peserta didik dapat menjelaskan manfaatnya
pengertian daya ingat - Memberikan pemahaman
2. Peserta didik dapat menyebutkan mengenai hubungan ice breaking
tahapan proses daya ingat “tebak warna”, yang dilakukan di
3. Peserta didik dapat menunjukkan cara awal kegiatan dengan materi
meningkatkan daya ingat meningkatkan daya ingat, dimana
kita harus dapat berkonsentrasi
untuk memudahkan diri kita
untuk mengingat.
105
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
106
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 10 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa.
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Pribadi dan
kegiatan, serta menanyakan
Belajar Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
Topik : Meningkatkan Daya Ingat
Sasaran : Kelas XII
2. Tahap Inti : 35 Menit
- Membagikan lembar kerja yang
C. Materi, Metode Media berbeda kepada peserta didik
Materi : Meningkatkan Daya Ingat untuk latihan mengingat secara
(Terlampir) berpasangan
Metode : Ceramah, Brainstorming - Menjelaskan cara mengerjakan
dan permainan daya ingat lembar kerja
Media : HVS, Laptop dan LCD - Menjelaskan cara untuk latihan
mengingatnya (Tips Terlampir
D. Alokasi Waktu pada lembar kerja)
1 x 45 Menit - Guru BK/Konselor meminta
peserta didik untuk refleksi
E. Tujuan Kegiatan mengenai manfaat dari kegiatan
Umum : mempelajari cara meminimalisir latihan mengingatyang telah
kebiasaan lupa dilaksanakan
- Mengevaluasi hasil diskusi
Khusus : peserta didik
1. Peserta didik dapat menjelaskan - Membuat catatan-catatan
pengertian daya ingat observasi selama proses layanan
2. Peserta didik dapat menyebutkan
tahapan proses daya ingat 3. Tahap Penutup : 5 Menit
3. Peserta didik dapat menunjukan cara - Guru BK memberikan penguatan
meningkatkan daya ingat atau merencanakan tindak lanjut.
- Memberikan lembar evaluasi hasil
107
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
108
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pendahuluan
Kemampuan mengingat merupakan hal yang sering kita anggap sebagai hal yang
mudah, namun pada kenyataannya mengingat merupakan kegiatan otak yang melalui beberapa
proses yang tidak sesederhana yang kita pikirkan. Ormrod dalam Imam Syuhada Akbar (2015)
mengemukakan bahwa proses mengingat informasi yang telah disimpan sebelumnya yaitu
menemukan memori disebut pemanggilan. Pada dasarnya kegiatan mengingat diawali dengan
adanya informasi yang diterima oleh indera kita, yaitu indera penglihatan, pendengaran,
kinestetik, dan taktil. Selanjutnya stimulus tersebut akan diolah, diproses, dan akhirnya
disimpan di otak yaitu dibagian storage (penyimpanan). Storage (penyimpanan) yaitu proses
menempatkan informasi baru ke dalam memori. Informasi tersebut yang telah tersimpan
apabila dibutuhkan suatu kali waktu maka akan dengan cepat kita dapat mengungkapkannya.
Kemampuan mengingat pada setiap diri manusia berbeda-beda. Ada beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi kemampuan mengingat salah satunya adalah pendidikan. Dalam
pendidikan kemampuan mengingat sangatlah penting untuk kelancaran proses belajar
mengajar.
B. Definisi
Walgito (2004) menyatakan bahwa ingatan berhubungan dengan pengalaman-
pengalaman yang telah lalu, dapat dikatakan bahwa apa yang diingat merupakan hal yang
pernah dialami dan dipersepsi. Ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan pengalaman,
tetapi juga kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali. Menurut
Suryabrata (2006) menyatakan bahwa ingatan diartikan sebagai kemampuan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan. Aktivitas dan pribadi manusia tidak hanya
ditentukan oleh pengaruh dan proses-proses yang berlangsung waktu kini, tetapi juga oleh
pengaruh pengaruhdan proses-proses di masa lalu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa daya ingat adalah kemampuan otak manusia untuk menangkap atau
memasukkan, menyimpan, dan menimbulkan kembali atas informasi yang pernah dilihat
maupun dialaminya.
109
D. Bentuk-bentuk Ingatan
Berbagai bentuk ingatan disimpan dalam daerah-daerah otak yang memiliki fungsi yang
berbeda. Menurut Rita L. Atkinson, ingatan dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Ingatan jangka pendek; adalah pengingatan informasi dengan rentang waktu untuk
beberapa detik. Menurut Kenneth L. Higbee memori jangka pendek menunjuk pada
beberapa banyak item yang ditangkap dalam waktu singkat. Kapadia (2006)
mendefinisikan ingatan jangka pendek sebagai ingatan yang disimpan sampai 20 detik atau
lebih jika ingatan secara sadar diulang-ulang.
b. Ingatan jangka panjang; meliputi informasi yang telah disimpan dalam ingatan dengan
rentang waktu beberapa menit atau sepanjang hidup (kenangan masa kecil). Hal ini senada
dengan pendapat Kapadia (2006), bahwa ingatan jangka panjang dapat disimpan seumur
hidup dan akan tetap aktif apabila sering melihat atau melakukan sesuatu yang dapat
mengaktifkan ingatan tersebut, misalnya saja masa-masa TK.
E. Prinsip-prinsip Peningkatan Daya Ingat
Menurut Tony Buzan (2002), untuk bisa mengingat dengan baik harus memasukan hal-
hal berikut ini ke dalam hubungan mental seseorang:
a. Pengindraan. Pengindraan mengacu pada gabungan antara berbagai indra. Sebagian besar
para pengingat sempurna dan semua mnemonistmengembangkan sensivitas indrawi
mereka, kemudian mengembangkan kemampuan indrawi tersebut untuk mengahasilkan
ingatan yang baik. Dalam mengembangakan ingatan, perlu meningkatkan kepekaan dan
melatih : 15 a) penglihatan, b) pendengaran, c) indra pembau, d) indra perasa, e) sentuhan,
f) kinesthesia.Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan bantuan. Bantuan tersebut
bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau linking (mengingat sesuatu
berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain), dan masih banyak metode lain.
b. Gerakan. Dalam sebuah gambar mnemonic, gerakan memberikan tambahan berbagai
kemungkinan bagi otak anda untuk dihubungkan dan secara otomatis juga diingat.Pada
saat gambar anda bergerak, buatlah menjadi tiga dimensi, sebagai tambahan atas gerakan
ini, gunakan ritme dalam gambar.Semakin banyak ritme dan variasi ritme yang terdapat
dalam gambar mental, maka semakin mudah dingat.
c. Asosiasi. Apapun yang ingin diingat, perlu di asosiasikan atau menghubungkannya dengan
hal yang lain yang sifatnya tetap dalam lingkungan mental.
d. Humor. Semakin lucu aneh, janggal, dan menggelikan gambar yang dibuat, semakin jelas
dan semakin mudah untuk diingat.
e. Imajinasi. Imajinasi adalah sumber kekuatan dari ingatan, Einstein mengatakan, imajinasi
lebih penting dari pengetahuan, karena pengetahuan sifatnya sementara, imajinasi
mencakup segala hal, mendorong kemajuan dan melahirkan evolusi. Semakin banyak
imajinasi yang diterapkan dalam ingatan semakin baik (dasar ingatan).
f. Bilangan Bentuk bilangan akan menambahkan sifat khusus dan efesien pada prinsip urutan
dan rangkaian.
g. Simbolisme Konsep umum yang membosankan dan abstrak dapat diganti dengan
gambaran yang lebih berarti untuk meningkatkan kemungkinan mengingat
110
kembali, atau dengan menggunakan simbol-simbol tradisional seperti tanda berhenti atau
bola lampu.
h. Warna Apabila sesuai dan memungkinkan gunakan seluruh warnaagar gagasan- gagasan
menjadi berwarna, sehingga lebih mudah diingat.
i. Urutan dan/atau Rangkaian Digabungkan dengan prinsip-prinsip lain, dan/atau rangkaian
memungkinkan referensi yang jauh lebih banyakdan meningkatkan kemungkinan otak
untuk melakukan akses secara acak.
j. Gambar. Positif Gambar positif dan menyenangkan diketahui lebih baik untuk tujuantujuan
ingatan karena membuat otak ingin kembali pada gambargambar tersebut. Gambar
negative tertentu, meskipun menerapkan semua prinsip diatas dan meskipun bisa diingat,
kemungkinan akan dihambat oleh otak karena tidak menyenangkan apabila harus kembali
kepada gambar itu.
k. Pembesaran. Besarakan ukuran, bentuk, dan suaranya, sehingga tingkat memorabilitasnya
menjadi besar. Menurut uraian diatas prinsip-prinsip ingatan sangat berpengaruh dalam
meningkatkan ingatan seseorang, dalam penelitian ini prinsip yang lebih ditekankan adalah
pengindraan, asosiasi, imajinasi, simbolis, warna, urutan dan gambar positif
111
d. Menguatkan Melalui rangkaian umpan balik, konsep dan proses, semua akan
disempurnakan. Umpan balik yang memotivasi, informatif, atau bersifat mengembangkan
akan menjadi pendorong yang kuat.
e. Berlatih Baik latihan menghafal maupun elaborasi, berpengaruh dalam membangun
informasi menjadi memori yang bersifat jangka panjang dan menetap. Berlatih dengan cara
berbeda melibatkan kemampuan berpikir tinggi, termasuk dalam menerapkan,
menganalisis, dan menciptakan.
f. Menguji kembali Proses latihan membuat informasi menjadi memori jangka panjang,
sementara menguji kembali memberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali
informasi tersebut dan memanipulasinya dalam sistem kerja memori. Hasil manipulasi itu
dapat menjadi memori jangka panjang. g) Pemanggilan kembali. Jenis penilaian dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam memanggil kembali informasi yang
tersimpan.Mengambil kembali simpanan memori berhubungan dengan petunjuk yang
spesifik. Proses perolehan ingatan juga dapat dipicu oleh teknis pengenalan seperti 20
memanggil kembali. Stres juga dapat menghambat seseorang dalam mengakses
memorinya.
Daftar Pustaka
Buzan, T. (2002). Use Both Sides Of Your Brain : Teknik Pemetaan Kecerdasan dan Kreativitas
Pikiran. Yogyakarta: Ikon Teralitera.
Imam Syuhada Akbar, M. (2015). Meningkatkan Kemampuan Mengingat Melalui Pemberian
Layanan Penguasaan Konten Teknik Loci Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 6 Medan T.A
2014/2015. Jurnal Diversita.
Kapadia, M. (2003). Daya Ingat (Bagaimana Mendapatkan yang Terbaik). Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
Kapadia, M. (2006). Mendongkrak Daya Ingat. Bandung: Jabal. Walgito, B.
(2004). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit Andi.
112
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Kolom 1
Kucing Buku Paku
Daun Kipas Karpet
HP Jemuran Tikus
Sepeda Roda Mobil
Kolom 2
Dokter Lemari Kelinci
Bangku Ayam Wortel
Mobil Bunga Motor
Tas Apel Matahari
tips menghafal
- buatlah cerita di otak untuk memudahkan mengingat. Misalkan dalam kertas ada kata ‘kucing, daun,
HP, sepeda’. Untuk menghafalnya dengan membuat cerita ‘ada kucing metik daun sambil main HP
dan mengangkat sepeda’.
113
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Belajar dan
kegiatan, serta menanyakan
Karier Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
dan
Pengembangan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Yuk temukan
- Guru BK memberikan materi
jodoh
yang telah disiapkan berupa PPT
pelajaranmu !
dan Video
Sasaran : Kelas XII
- Guru BK mempersilahkan peserta
didik untuk bertanya mengenai
C. Materi, Metode Media
materi yang sudah disampaikan
Materi : Minat Belajar
- Guru BK memberikan lembar
(Terlampir) Metode : Ceramah kerja kepada peserta didik dan
dan Diskusi Media : PPT, Video menjelaskan instruksi pengerjaan
dan Speaker Video :
shorturl.at/jpDTY 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK meminta perwakilan
D. Alokasi Waktu peserta didik untuk
1 x 45 Menit menyampaikan kesannya dalam
mengikuti pembelajaran hari ini.
E. Tujuan Kegiatan - Guru BK menyimpulkan
Umum : menemukan alternatif minat pertemuan dan memberikan
pelajaran atau jurusan atau program yang apresiasi kepada kelas.
diikuti - Membagikan lembar evaluasi
Khusus :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi
mata pelajaran yang disukai dan
dikuasai serta mata pelajaran yang
tidak dikuasainya
2. Peserta didik dapat menyusun rencana
belajar/target nilai yang ingin dicapai
pada semester selanjutnya
114
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
115
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Belajar dan
kegiatan, serta menanyakan
Karier Fungsi : Pemahaman
kesiapan peserta didik.
dan
Pengembangan
2. Tahap Inti : 30 Menit
Topik : Yuk temukan
- Guru BK mengulas materi
jodoh
pertemuan sebelumnya
pelajaranmu !
- Guru BK meminta Peserta didik
Sasaran : Kelas XII
berdiskusi dengan teman
sebangkunya agar mendapatkan
C. Materi, Metode Media
inspirasi dari rencana belajar yang
Materi : Minat Belajar
dibuat teman sebangkunya.
(Terlampir) Metode : Diskusi dan - Guru BK meminta Perwakilan
Presentasi Media : PPT, Laptop dan setiap baris mempresentasikan
LCD hasil pekerjaan individunya dan
juga hasil diskusi dengan teman
D. Alokasi Waktu sebangkunya (biasanya dalam satu
1 x 45 Menit kelas ada 4 baris )
- Guru BK menanggapi hasil
E. Tujuan Kegiatan pemaparan perwakilan peserta
Umum : Menemukan alternatif minat didik setiap barisnya
pelajaran atau jurusan atau program yang
diikuti 3. Tahap Penutup : 10 Menit
- Guru BK meminta perwakilan
Khusus : peserta didik untuk
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi menyampaikan kesannya dalam
mata pelajaran yang disukai dan mengikuti pembelajaran hari ini.
dikuasai serta mata pelajaran yang - Guru BK menyimpulkan
tidak dikuasainya pertemuan dan memberikan
2. Peserta didik dapat menyusun rencana apresiasi kepada kelas.
belajar/target nilai yang ingin dicapai - Membagikan lembar evaluasi
pada semester selanjutnya
116
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
117
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
A. Pengertian
Minat belajar merupakan suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian
mendorong individu untuk mempelajari/menekuni segala hal yang berkaitan dengan minat
belajarnya tersebut. Minat belajar yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar
dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian menghasilkan suatu
penilaian, penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat belajar seseorang.
B. Aspek Minat Belajar menurut Elizabeth Hurlock
1. Aspek Kognitif, Aspek ini didasarkan pada konsep yang dikembangkan seseorang mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat belajar. Konsep yang membangun aspek kognitif di
dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
2. Aspek Afektif, Aspek afektif ini yaitu suatu konsep yang membangun konsep kognitif dan
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat belajar.
Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam meminatkan tindakan seseorang.
Berdasarkan uraian diatas maka minat belajar terhadap mata pelajaran yang dimiliki
seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan
penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap hal ini juga berarti bahwa, jika proses
penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat belajar adalah positif maka akan
menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat belajar.
C. Indikator Minat Belajar
Ada beberapa indikator peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat
diketahui melalui proses belajar di kelas dan di rumah, diantaranya yaitu :
1. Kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran
2. Kehadiran peserta didik bagi yang mengikuti pembelajaran
3. Kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan
4. Semangat peserta didik dalam menjawab pertanyaan
5. Perhatian peserta didik dalam pembelajaran
6. Ketekunan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal latihan
7. Rasa ketertarikan peserta didik untuk menjawab pertanyaan
Minat dapat diekpresikan anak didik melalui :
1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya,
2. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta
3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa
menghiraukan yang lain (fokus)
118
1. Perasaan Senang, Apabila seorang peserta didik memiliki perasaan senang terhadap
pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
2. Keterlibatan Peserta didik, Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek
tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari
guru.
3. Ketertarikan, Berhubungan dengan daya dorong peserta didik terhadap ketertarikan pada
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari
guru.
4. Perhatian Peserta didik, Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
penggunaan sehari-hari, perhatian peserta didik merupakan konsentrasi peserta didik
terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Peserta didik
memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek
tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Daftar pustaka
Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 2003)
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Slameto.
2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
119
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Tuliskan dibawah ini semua mata pelajaran yang kamu pelajari, urutkan dari yang paling dikuasai sampai yang tidak dikuasai
Tuliskan dibawah ini nilai pengetahuanmu dari hasil rapot semester 1 sampai dengan semester 3
120
A. Asesmen Kebutuhan 2. Peserta didik dapat membedakan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA kelebihan dan kekurangan dari
macam-macam pilihan karir
B. Identitas Layanan
3. Peseta didik dapat mengkategorikan
Komponen : Layanan Dasar
prioritas pilihan karir yang dipilih
Bidang : Karier
Fungsi : Penyaluran
F. Pelaksanaan
Topik : Keputusan Karir
1. Pendahuluan : 5 Menit
Setelah Lulus SMA
- Guru BK/Konselor membuka
Sasaran : Kelas XII
dengan salam dan berdoa
C. Materi, Metode Media
- Menyampaikan tujuan dan topik
Materi : Choose your Career!
kegiatan, serta menanyakan
(Terlampir)
kesiapan peserta didik
Metode : Diskusi Kelompok dan
Pembuatan Poster Media
2. Tahap Inti : 30 Menit
: LCD, Laptop, Video,
- Guru BK menampilkan dan
dan
menjelaskan materi berupa PPT
Canva
dan video
Video : shorturl.at/cIJT3
- Mengajak peserta didik untuk
berdiskusi mengenai materi
D. Alokasi Waktu
- Membagi peserta didik menjadi 6
1 x 45 Menit
kelompok dengan tema
E. Tujuan Kegiatan
melanjutkan Kuliah, Bekerja,
Umum : Mengembangkan alternatif
Menikah, Kursus, Membuka
perencanaan karir dengan
Usaha, dan Pekerja Mandiri)
mempertimbangkan kemampuan,
- Memberikan lembar penugasan
peluang dan ragam karir
dan menjelaskan cara
Khusus : mengerjakannya (Terlampir)
1. Peserta didik dapat menyebutkan
3. Tahap Penutup : 10 Menit
macam-macam pilihan karir setelah
- Guru BK memberikan penguatan
tamat SMA
- Membagikan lembar evaluasi
121
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
122
A. Asesmen Kebutuhan F. Pelaksanaan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA 1. Pendahuluan : 5 Menit
- Guru BK/Konselor membuka
B. Identitas Layanan
dengan salam dan berdoa
Komponen : Layanan Dasar
- Menyampaikan tujuan dan topik
Bidang : Karier
kegiatan, serta menanyakan
Fungsi : Penyaluran
kesiapan peserta didik
Topik : Keputusan Karir setelah
Lulus
2. Tahap Inti : 30 Menit
SMA
- Guru BK menentukan urutan
Sasaran : Kelas XII
kelompok yang akan presentasi.
C. Materi, Metode Media - Peserta didik secara bergantian
Materi : Choose your Career! mempresentasikan poster yang
(Terlampir) telah dibuat dipertemuan
Metode : Presentasi dan sebelumnya
- Guru BK meminta peserta didik
Diskusi Media : Poster
lain untuk mendengarkan
D. Alokasi Waktu presentasi
- Setelah presentasi selesai Guru
1 x 45 Menit
BK mengajak peserta didik untuk
E. Tujuan Kegiatan menanggapi presentasi yang telah
Umum : Mengembangkan alternatif dilakukan
perencanaan karir dengan - Guru BK meminta setiap peserta
mempertimbangkan kemampuan, didik menuliskan prioritas
peluang dan ragam karir pilihan- pilihan karir yang telah
dipresentasikan
Khusus :
1. Peserta didik dapat membedakan 3. Tahap Penutup : 10 Menit
kelebihan dan kekurangan dari - Guru BK memberikan penguatan
macam-macam pilihan karir - Membagikan lembar evaluasi hasil
2. Peseta didik dapat mengkategorikan
prioritas pilihan karir yang di pilih
123
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur
(Terlampir) tingkat pemahaman siswa dan memberikan pernyataan mengenai
sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.
124
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
125
yang menerima lulusan SMA/SMK. Biasanya yang masih menerima perusahaan swasta adalah
untuk posisi Customer Service, Office Boy, Cleaning Service, dan Administrasi. Bagi kamu
lulusan SMK, biasanya lebih sesuai dengan jurusan SMK-nya, contohnya lulusan SMK
Otomotif dapat bekerja di bengkel-bengkel motor atau mobil.
126
olahraga, dan sebagainya. Untuk bekerja mandiri, kita harus punya ilmu dan keterampilan yang
memadai.
Lulusan SMA bisa mengajar les privat untuk anak SD atau SMP. Tentu kita harus tahu dan
menguasai bahan pelajaran apa saja yang dipelajari oleh anak-anak. Tidak perlu modal hanya
perlu mencari murid di sekitar tempat tinggal. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan
brosur ke sekolah terdekat atau ke rumah-rumah yang punya anak usia sekolah.
Bagi mereka yang punya kemampuan desain web bisa menerima order pembuatan website.
Order bisa diterima secara online maupun offline. Cukup dengan modal komputer dan koneksi
internet anda bisa mulai bekerja sendiri. Promosi bisa dilakukan melalui media online dengan
membuat website, blog atau menyebarkan informasi di media sosial
Jagoan olahraga bisa menjadi pelatih untuk anak-anak. Caranya sederhana kita bisa
bekerjasama dengan pemilik lapangan futsal, lapangan bola, bulutangkis dan semacamnya. Kita
akan membuat klub olahraga untuk anak-anak dengan latihan rutin. Tiap anak yang ikut
dikenakan iuran bulanan. Sistem usahanya dengan format bagi hasil untuk kita sebagai pelatih
dan pemilik lapangan.
Daftar Pustaka
I Putu Edi Sutarjo. Mau Kemana Setelah Tamat SMA dan SMK???.
idolakonseling.weebly.com. http://idolakonseling.weebly.com/mau-kemana- setelah-
lulus-smasmk.html. (Diakses pada 1 April 2020).
Project Poster
Macam – Macam Pilihan Karir Setamat SMA
Petunjuk :
1. Diskusikanlah dengan kelompokmu perbandingan, keuntungan dan kerugian dari tema yang
telah dibagikan (Kuliah, Bekerja, Menikah, Kursus, Membuka Usaha, dan Pekerja Mandiri)
2. Buatlah poster yang memuat hasil diskusi berukuran A3
3. Poster dapat dibuat menggunakan canva atau aplikasi design lainya
Persiapkan poster yang telah dibuat untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya !
127
A. Asesmen Kebutuhan 3. Peserta didik dapat menjalankan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA kegiatan wirausaha berdasarkan
keterampilan yang dimilikinya.
B. Identitas Layanan
4. Peserta didik dapat mendeteksi
Komponen : Layanan Dasar
penyebab keuntungan atau kerugian
Bidang : Pribadi
usaha yang dijalankannya
Fungsi : Pemahaman
Topik : Jadi Studentpreneur? Siapa
F. Pelaksanaan
Takut!
1. Pendahuluan : 5 Menit
Sasaran : Kelas XII
- Guru BK/Konselor membuka
C. Materi, Metode Media dengan salam dan berdoa.
- Menyampaikan tujuan dan topik
Materi : Keterampilan yang harus
kegiatan, serta menanyakan
dimiliki seorang
kesiapan peserta didik.
wirausahawan
(Terlampir)
2. Tahap Inti : 30 Menit
Metode : presentasi, group project
- Membuka topik bahasan
Media : Laptop, LCD Projector
mengenai wirausaha.
- Mempresentasikan keterampilan
D. Alokasi Waktu yang harus dimiliki seorang
1 x 45 Menit wirausahawan.
- Meminta peserta
E. Tujuan Kegiatan didik membentuk
Umum : mempelajari keterampilan yang kelompok terdiri dari 8-9 orang
harus dimiliki seorang wirausahawan dan membagi tim dalam tiap
kelompok sesuai arahan yang
Khusus : terlampir di lampiran penugasan
1. Peserta didik dapat menyimpulkan kelompok.
keterampilan yang harus dimiliki
seorang wirausahawan 3. Tahap Penutup : 10 Menit
2. Peserta didik dapat memformulasikan - Membagikan lembar evaluasi dan
strategi pengembangan usaha dalam closing statement.
kelompok
128
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
(Terlampir) kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk
(Terlampir) mengukur tingkat pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
129
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
130
LAMPIRAN 2. PENUGASAN KELOMPOK
STUDENTPRENEUR FEST!
Buatlah kelompok terdiri dari 8-9 orang. Tiap kelompok diminta untuk menentukan ketua
kelompok, tim pemasaran dan penjualan (3 orang), pengelola keuangan (1 orang), dan tim
operasional (3-4 orang).
1. Setelah memiliki tim wirausaha, guru BK akan membagikan modal awal untuk semua
kelompok sama rata (nominal disesuaikan dengan persetujuan sekolah) yang nantinya harus
dikembalikan lagi setelah acara “STUDENTPRENEUR FEST!” terselenggara.
2. Tiap kelompok berdiskusi dalam kelompoknya mengenai jenis usaha yang akan dijalankan,
jelaskan deskripsi produknya.
3. Tiap tim dalam kelompok dipersilahkan berdiskusi mengenai strateginya masing- masing untuk
melakukan pemasaran dan penjualan, mengelola keuangan, dan mengoprasionalkan penjualan
dengan arahan awal dari ketua kelompok.
4. Persiapan dan penyusunan strategi dilakukan selama 1 minggu, kemudian di minggu
berikutnya, tim pemasaran dan penjualan sudah diperbolehkan memasarkan produk dengan
berbagai media. Tim operasional disarankan sudah mempersiapkan bahan-bahan produksi
minimal h-2 penyelenggaraan “STUDENTPRENEUR FEST!” dengan uang modal dari
pengelola keuangan.
5. Semua produk boleh dijual hanya ketika acara “STUDENTPRENEUR FEST!”
diselenggarakan, tidak boleh dijual sebelum dan setelah acara “STUDENTPRENEUR FEST!”
terselenggara.
6. H+1 penyelenggaraan acara “STUDENTPRENEUR FEST!” adalah deadline pengumpulan
laporan keuangan tiap kelompok dan pengembalian uang modal dari sekolah.
7. Pertemuan dalam mata pelajaran BK di minggu berikutnya akan diisi dengan evaluasi hasil
kegiatan “STUDENTPRENEUR FEST!” dari tiap kelompok yang memuat evaluasi dari tiap
tim dan hasil analisis keuntungan atau kerugian kelompok (dianalisis dengan alasan yang jelas).
131
A. Asesmen Kebutuhan mempertimbangkan kemampuan,
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA peluang dan ragam karier
B. Identitas Layanan
F. Pelaksanaan
Komponen : Layanan Dasar
1. Pendahuluan : 5 Menit
Bidang : Karier
- Guru BK membuka dengan salam
Fungsi : Pemahaman dan Informasi
dan berdoa.
Topik : Merencanakan Masa
- Menyampaikan tujuan dan topik
Depan
kegiatan, serta menanyakan
Sasaran : Kelas XII
kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Pemilihan Karier 2. Tahap Inti : 35 Menit
(Terlampir) - Melakukan Brainstorming tentang
Metode : Peta Masa Depan masa depan dengan peserta didik
- Memberikan materi berupa PPT
Media : Proyektor, PPT, dan Laptop - Meminta peserta didik
memikirkan gambaran secara
D. Alokasi Waktu garis besar masa depan yang ingin
1 x 45 Menit mereka capai
E. Tujuan Kegiatan
Umum : mempelajari kemampuan diri, 3. Tahap Penutup : 5 Menit
peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan, - Guru BK memberikan penguatan
dan aktifitas yang terfokus pada dan memberikan penugasan peta
pengembangan alternatif karir yang lebih
“My Future Plan” (Terlampir)
terarah
- Memberikan lembar evaluasi hasil
- Guru BK menutup kegiatan
Khusus :
1. Peserta didik dapat menginternalisasi layanan dengan mengajak peserta
nilai yang melandasi pertimbangan didik bersyukur/berdoa,
pemilihan alternatif karier mengakhiri dengan salam dan
2. Peserta didik dapat mengembangkan tepuk tangan yang meriah.
alternatif perencanaan karier dengan
132
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk
(Terlampir) mengukur tingkat pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
133
A. Asesmen Kebutuhan mempertimbangkan kemampuan,
Alat Ungkap Masalah Umum SLTA peluang dan ragam karier
B. Identitas Layanan
F. Pelaksanaan
Komponen : Layanan Dasar
1. Pendahuluan : 5 Menit
Bidang : Karier
- Guru BK membuka dengan salam
Fungsi : Pemahaman dan Informasi
dan berdoa.
Topik : Merencanakan Masa
- Menyampaikan tujuan dan topik
Depan
kegiatan, serta menanyakan
Sasaran : Kelas XII
kesiapan peserta didik.
C. Materi, Metode Media
Materi : Pemilihan Karier 2. Tahap Inti : 35 Menit
(Terlampir) - Mereview pertemuan pertama.
- Meminta peserta didik untuk
Metode : Peta Masa Depan
mempersiapkan presentasinya
Media : Proyektor, PPT, dan Laptop
- Menyampaikan aturan presentasi
dimana setiap peserta didik
D. Alokasi Waktu
memperhatikan temannya yang
1 x 45 Menit
sedang didepan kelas.
E. Tujuan Kegiatan
- Menentukan urutan memanggil
Umum : mempelajari kemampuan diri, peserta didik yang akan
peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan, melakukan presentasi.
dan aktifitas yang terfokus pada - Mempersilahkan peserta didik
pengembangan alternatif karir yang lebih untuk memberikan pendapat atau
terarah pertanyaan.
134
G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan
kesesuaian program, dan antusias/perhatian peserta didik) dan
(Terlampir)
didokumentasikan ke dalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan Peserta didik lembar pertanyaan untuk
(Terlampir) mengukur tingkat pemahaman Peserta didik dan memberikan pernyataan
mengenai sikap/perasaan yang dimiliki Peserta didik setelah menerima
layanan.
135
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN
PEMILIHAN KARIER
-----------------------------------------------------------------------------------------
---------
Salah satu yang penting dilakukan pada masa remaja adalah memilih karir dan bersiap-siap
untuk memasuki dunia kerja. Ini dimulai dengan memilih jurusan atau program pendidikan yang
sesuai dengan bidang pekerjaan atau karir yang kelak kamu geluti.
Sebenarnya ‘memilih karir’ itu untuk apa sih? Memilih karir atau pekerjaan merupakan
sebuah proses membuat keputusan yang berlangsung terus menerus. Dalam proses itu kita
memperkirakan/memperhitungkan berulang-ulang bagaimana kita dapat meningkatkan kecocokan
antara kegiatan karir kita dengan kenyataan yang ada pada dalam diri kita dan lingkungan kita.
Tujuan supaya kita bisa menikmati pekerjaan kita, sehingga kita menjalankannya dengan baik serta
merasakan kepuasan besar dalam menjalaninya.
Masalahnya sekarang, seringkali kita bingung mau memilih yang mana, ragu bahkan sama
sekali tidak punya pilihan apa-apa. Atau mungkin juga tahu mau pilih apa tapi merasa tidak
berbakat dibidang itu. Nah, supaya kamu bisa membuat pilihan yang bijaksana, kamu perlu
memperhatikan beberapa hal:
1. Pemahaman tentang diri kamu sendiri, bakat yang kamu punya, kemampuan- kemampuan yang
kamu miliki, minat atau kesukaan kamu, ambisi/keinginan/cita-cita kamu, sumber daya,
keterbatasan atau hambatan kamu dan penyebab- penyebabnya.
2. Pemahaman tentang aneka macam pekerjaan yang ada. Apa saja syaratnya atau kemampuan
yang diperlukan dalam pekerjaan itu, keuntungan dan kerugiannya, imbalannya, kesempatan
dan prospeknya, di kemudian hari.
3. Kecocokan antara keduanya.
Untuk bisa memahami diri, bisa dilakukan dengan mencermati diri kamu sendiri, misalnya
dengan mengingat-ingat pengalaman yang kamu alami yang bisa menunjukkan bagaimana kamu
(termasuk pengalaman dalam belajar sekolah). Kamu juga bisa bertanya kepada orang disekitar
kamu tentang apa yang ada pada diri kamu. Selain itu, kamu juga bisa memahami diri kamu dengan
ikut tes Minat dan Bakat (misal di Lembaga Psikolog Terapan UI, Salemba) yang bisa mengukur
apa minat kamu dan bakat-bakat yang ada pada diri kamu.
Langkah kedua, yaitu mencari tahu tentang berbagai jurusan pendidikan atau bidang
pekerjaan yang ada. hal ini bisa kamu lakukan dengan bertanya pada orang lain yang tahu atau yang
berkecimpung dibidangnya (bisa orangtua, kakak, om-tante, guru, kenalan, dll) dan seharunya juga
pada ibu guru BK (Bimbingan Konseling) yang ada pada sekolah kamu. Cara lain dengan banyak
membaca dan cari tahu, info dari media massa. Langkah ketiga, yaitu mencocokkan antara apa yang
ada pada diri kamu dengan tuntunan bidang atau pekerjaan yang ada. Pertimbangan alasan-alasan
yang tepat yang menghubungkan antara kedua hal tersebut keliatan bergengsi tapi ternyata tidak
cocok
atau sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Selain minat dan kemampuan kamu, kepribadian kamu juga bisa menunjukkan bidang apa
yang sesuai buat kamu. Menurut John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan
antara kepribadian dengan minat pekerjaan, ada 6 tipe atau orientasi kepribadian pada manusia:
136
1. Tipe realistic, menyukai pekerjaan yang sifatnya, konkrit yang melibatkan kegiatan yang
sistematis seperti mengoperasikan mesin, peralatan; tidak banyak membutuhkan keterampilan
komunikasi atau hubungan dengan orang lain; memiliki fisik yang kuat. Mereka baik untuk
berkarir di bidang seperti peburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruksi.
2. Tipe Intelektual/investigative, menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual; cenderung
sebagai pemikir dari pada pelaku tindakan, senang menganalisa dan memahami sesuatu;
biasanya menghindari hubungan social yang akrab. Tipe ini cocok untuk bekerja
dilaboratorium penelitian seperti peneliti, ilmuwan dan ahli matematika.
3. Tipe social, senang membantu atau bekerja dengan orang lain; kegiatan yang melibatkan
kemampuan berkomunikasi dan keterampilan berhubungan dengan orang lain; biasanya kurang
dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai yaitu guru/pengajar, konselor,
pekerja social, guide bartender.
4. Tipe konvensional, menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya; mengolah data
dengan aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai yaitu sebagai sekretaris, teller, filing, akuntan.
5. Tipe usaha/entrepreneur, cenderung mempunyai kemampuan verbal/komunikasi yang baik
dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, mempromosikan
produk atau gagasan. Sesuai untuk bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara, agensi
iklan.
6. Tipe artistic, cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan,
lebih menyukai tugas-tugas yang memugnkinkan ia mengekspresikan diri. Karir yang sesuai
yaitu sebagai musisi, seniman, decorator, penari, penulis.
Seseorang mungkin saja tidak murni memiliki satu tipe tertentu, tetapi gabungan antara
beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar atau kecenderungan pada satu tipe tertentu.
Selain minat, kemampuan, kepribadian dan jenis pekerjaan, yang juga menjadi
pertimbangan adalah nilai-nilai yang kamu pegang. Nilai-nilai ini menjadi acuan buat kamu dalam
memilih mana yang penting, kurang penting, mana yang baik dan mana yang buruk.
Daftar Pustaka :
Nurbowo dkk. 2010. Pengembangan Materi Bimbingan konseling berbasis Multimedia.
Yogyakarta: Paramitra Publishing
137
LAMPIRAN 2. LEMBAR PENUGASAN
PERTEMUAN PERTAMA
My Future Plan
Petunjuk :
1. Buatlah gambaran mengenai hal-hal yang ingin kamu raih di masa depan pada kotak
dibawah ini
2. Kemudian buatlah dengan menggunakan karton dan potongan-potongan gambar yang
diambil dari koran atau majalah, lalu ditempel ke karton.
3. Penugasan akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya dan nantinya masing- masing peserta
didik diminta untuk menceritakan di depan kelas.
138