Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM

KEPERAWATAN

RESUME ANSIETAS

Disusun oleh:

SANTI SUSANTI
NIM: C.0105.22.227

KELAS TRASFER UMUM STIKES BUDI LUHUR CIMAHI


2022
Kecemasan / Ansietas
Definisi
Kecemasan atau ansietas merupakan reaksi emosional terhadap stressor yang
subyektif dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus
penyebabnya. Kecemasan menggambarkan keadaan khawatir, gelisah yang tak
menentu, tidak tenteram, kadang disertai berbagai keluhan fisik.

Menurut Herdman (2017), dalam bukunya NANDA-1 Diagnosis Keperawatan


Definisi dan Klasifikasi disebutkan bahwa kecemasan merupakan perasaan tidak
nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons otonom, perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Sumber kecemasan sering kali
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu.

Kecemasan sering timbul ketika tubuh tidak mampu mengantisipasi terhadap


stressor, antara lain: biopsikososial, ketidaknyamanan, rasa takut, trauma, ancaman
bahaya bahkan kondisi medis yang diketahui atau tidak diketahui.

Etiologi
Penyebab gangguan ini biasanya disebabkan oleh interaksi pada aspek-aspek
biopsikososial termasuk genetik dengan beberapa situasi, stres atau trauma yang
merupakan stressor. Faktor genetik secara signifikan mempengaruhi risiko banyak
gangguan kecemasan. Faktor lingkungan seperti trauma anak usia dini juga dapat
berkontribusi terhadap risiko gangguan kecemasan di kemudian hari. Perdebatan
apakah gen atau lingkungan merupakan hal utama dalam gangguan kecemasan
telah berkembang menjadi pemahaman yang lebih baik tentang peran penting
interaksi antara gen dan lingkungan. Beberapa individu tampak tahan terhadap
stres, sementara yang lain rentan terhadap stres, yang memicu gangguan
kecemasan.

Sebagian besar gangguan kecemasan yang muncul adalah gangguan kejiwaan


fungsional. Teori-teori psikologi berkisar dari menjelaskan kecemasan sebagai
perpindahan dari konflik intrapsikis (model psikodinamik) ke paradigma
pengkondisian (yang dipelajari) (model perilaku-kognitif). Banyak dari teori ini
menangkap bagian dari gangguan tersebut.
Teori psikodinamik menyebutkan bahwa kecemasan akibat dari konflik antara id dan
ego. Perawatan menggunakan eksplorasi dengan tujuan memahami konflik yang
mendasarinya. Teori kognitif telah menjelaskan kecemasan sebagai kecenderungan
untuk melebih-lebihkan potensi bahaya. Pasien dengan gangguan kecemasan
cenderung membayangkan skenario terburuk dan menghindari situasi yang mereka
pikir berbahaya, seperti keramaian, ketinggian, atau interaksi sosial.

Faktor Predisposisi

 Dilihat dari sudut pandang psikodinamik dan psikoanalitik, ansietas


disebabkan konflik emosional antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
ego, serta diakibatkan trauma (misalnya: perpisahan dan kehilangan yang
menimbulkan kelemahan spesifik)
 Dilihat dari sudut pandang interpersonal, ansietas disebabkan oleh perasaan
takut terhadap tidak adanya penerimaan hubungan interpersonal.
 Dilihat dari sudut pandang perilaku, segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuannya yang menyebabkan
frustasi dapat berakibat terjadinya kecemasan.
 Dilihat dari kajian keluarga juga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan
merupakan hal yang biasa dijumpai dalam suatu keluarga.
 Dilihat dari kajian biologis, menunjukkan bahwa di dalam otak terdapat
reseptor khusus bernama benzodiapine. Saat terjadinya kecemasaan
dimungkinkan reseptor tersebut menghambat kinerja asam gamma
aminobutric (GABA). Ketika GABA terganggu hasilnya adalah orang tersebut
menjadi tegang, cemas dan gelisah.

Faktor Presipitasi

 Berdasarkan hasil pengkajian faktor presipitasi, Sifat Stresor: biologi,


diketahui seluruh klien mengalami masalah kesehatan fisik (100%). Hal ini
senada dengan pernyataan Peate dan Whiting (2006) bahwa penyebab
ansietas pada klien adalah kondisi sakit yang dialaminya. Stresor psikologis,
ditemukan adanya perasaan takut, kehilangan sebanyak 20 orang (57.14%).
Stresor sosial budaya semua klien mengalami kekhawatiran pada anggota
keluarga dan perubahan peran sebanyak 100%. Asal Stresor: seluruh klien
mempunyai sumber permasalahan yang ditemukan berasal dari dalam
individu (internal) dan dari luar individu (eksternal) sebanyak 100%. Stresor
eksternal teridentifikasi dari stresor sosial budaya. Sedangkan stresor internal
teridentifikasi dari stresor biologi dan psikologi. Hal ini sesuai dengan konsep
adaptasi stres (Stuart & Laraia, 2009) yang menyatakan bahwa asal stresor
dapat berasal dari internal dan eksternal. Waktu dan lamanya stresor:
sebagian besar klien yang telah terpapar dengan stresor sekitar > 3 tahun
sebanyak 20 orang(57.14%) dan paling rendah terpapar stresor selama 1
tahun sebanyak 7 orang(20%). Jumlah Stresor: hasil pengkajian seluruh klien
mempunyai stresor lebih dari 2 stresor (100%). Semakin banyak jumlah
stresor yang dialami maka tingkat ansietas yang dialami oleh klien semakin
meningkat. Hal ini memperkuat pernyataan Stuart dan Laraia (2009) yang
menyatakan bahwa jumlah stresor lebih dari satu yang dialami oleh individu
dalam satu waktu akan lebih sulit diselesaikan dibandingkan dengan satu
stresor yang dialami Sumber Koping Sumber koping terdiri dari 4 kom

Tanda Gejala / Manifestasi Klinis


Tanda gejala yang sering ditemukan pada orang yang mengalami kecemasan antara
lain:

 Cemas, khawatir, mempunyai firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri,


mudah tersinggung.
 Merasa tegang, tidak tenang, mudah terkejut dan gelisah.
 Takut sendirian, takut berada pada keramaian.
 Gangguan pola tidur, sering bermimpi yang menegangkan.
 Gangguan konsentrasi dan menurunnya daya ingat.
 Keluhan-keluhan somatik, misalnya gangguan pencernaan, gangguan
perkemihan, sakit kepala, rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran
berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, dan sebagainya.

Seperti itulah penjelasan singkat mengenai kecemasan. Jika teman – teman


mengalami gejala yang sama dengan diatas, tetaplah tenang dan temukan sumber
stressornya kemudian antisipasi. Gunakan terapi relaksasi napas dalam untuk
memberikan kenyamanan dan agar irama detak jantung menjadi lebih tenang.

Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah


Kecemasan

1. Tanda dan Gejala


Subyektif :
1. Tidak nafsu makan
.2. Diare/konstipasi
3. Gelisah
4. Berkeringat
5. Tangan gemetar
6. Sakit kepala dan sulit tidur
7. Lelah
8. Sulit berfikir
9. Mudah lupa
10. Merasa tidak berharga
11. Perasaan tidak aman
12. Merasa tidak bahagia
13. Sedih dan sering menangis
14. Sulit menikmati kegiatan harian
15. Kehilangan minat gairah

Obyektif :
1. nadi dan tekanan darah naik
2. tidak mampu menerima informasi dari luar
3. berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
4. Ketakutan atas sesuatu yang tidak spesifik/jelas
5. Pekerjaan sehati-hari terganggu
6.Tidak mampu melakukan kegiatan harian
7. Gerakan meremas tangan
8. Bicara berlebihan dan cepat

2. Diagnosa Keperawatan
Kecemasan (Anxiety)

3. Tindakan Keperawatan untuk pasien


Tujuan klien mampu :
1. Pasien mampu mengenal ansietas
2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui distraksi
4. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari
5. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual (Benson Terapi)

Tindakan keperawatan pada klien ansietas


1. Mendiskusikan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, akibat
2. Melatih teknik relaksasi fisik
3. Melatih mengatasi ansietas dengan distraksi
4. Melatih mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari
5. Melatih mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual

4. Tindakan keperawatan pada keluarga klien ansietas


Tujuan keluarga mampu :
1. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pasien dan masalah merawat
pasien ansietas
2. Keluarga mampu mengambil keputusan merawat klien dengan ansietas
3. Merawat klien dengan ketidakberdayaan
4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dengan ansietas
5.Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk follow-up dan
menccegah kekambuhan klien dengan ketidakberdayaan.

Tindakan keperawatan pada keluarga ansietas


1.Mendiskusikan masalah keluarga dalam merawat klien ansietas. Mendiskusikan
masalah yang dihadapi dalam merawat klien Menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala, dan proses terjadinya ansietas
2. Mendiskusikan akibat yang mungkin terjadi pada klien ansietas
3. Menjelaskan dan melatih keluarga klien ansietas cara : relaksasi fisik, distraksi,
hipnotis 5 jari dan spiritual
4. Menjelaskan lingkungan yang terapeutik untuk klien. Mendiskusikan anggota
keluarga yang dapat berperan dalam merawat klien Mendiskusikan setting
lingkungan rumah yang mendukung dalam perawatan klien Melibatkan pasien
dalam aktivitas keluarga
5. Melatih, memotivasi, membimbing dan memberikan pujian pada klien ansietas
6. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk follow-up dan
mencegah kekambuhan klien. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang tersedia dimasyarakat Follow up Menjelaskan kemungkinan
pasien relaps dan mencegah kekambuhan Mengidentifikasi tanda-tanda relaps
dan rujukan

6. Tindakan keperawatan spesialis jiwa


1. Terapi Individu: TS, PMR, Logo, ACT
2. Terapi Keluarga : FPE
3. Terapi Kelompok : Supportif Terapi
Daftar Pustaka
Penulis: Deby Kurniadi
https://www.pakmantri.com/2020/06/kecemasan-ansietas.html
https://www.researchgate.net/profile/Jek-Amidos
/publication/
346848955_Standar_Asuhan_Keperawatan_Jiwa_Dengan_Masalah_Kecemasan/
links/5fdd695da6fdccdcb8de2930/Standar-Asuhan-Keperawatan-Jiwa-Dengan-
Masalah-Kecemasan.pdf

Anda mungkin juga menyukai