Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KEBUTUHAN KONSEP DIRI: GANGGUAN CITRA TUBUH


Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KDK II

Dosen Pengampu : Ns. Kiki R.A., M.Kep

Disusun oleh :

Annisa Zahrotul Fuadah


Gita Mustika Aini

Program Studi Pendidikan Ners


STIKes Budi Luhur Cimahi
1. Definisi
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh
perubahan ukuran, bentuk, struktus, fungsi, makna, objek yang sering kontak dengan tubuh.
Gangguan tersebut diakibatkan kegagalan dalam penerimaan diri akibat adanya persepsi yang
negatif terhadap tubuhnya secara fisik (Muhith, 2015).

2. Etiologi / Penyebab
 Perubahan struktur/bentuk tubih (mis. Amputasi, trauma, luka bakar, obesitas, jerawat)
 Perubahan fungsi tubuh (mis. Proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan)
 Perubahan fungsi kognitif
 Ketidaksesuaian budaya, keyakinan atau sistem nilai
 Transisi perkembahan
 Gangguan psikososial
 Efek tindakan/pengobatan (mis. Pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi)

3. Tanda dan Gejala (Mayor dan Minor)


 Mayor
Subjektif Objektif
 Mengungkapkan  kehilangan bagian tubuh
kecacatan/kehilanganbagian  fungsi/struktur tubuh
tubuh berubah/hilang

 Minor
Subjektif Objektif
 Tidak mau mengungkapkan  Menyembunyikan/menunjukan
kecacatan/kehilangan bagian bagian tubuh secara berlebihan
tubuh  Menghindari melihat dan menyentuh
 Mengungkapkan perasaan bagian tubuh
negative tentang perubahan  Focus berlebihan pada perubahan
tubuh tubuh
 Mengungkapkan kekhawatiran  Respon nonverbal pada perubahan
pada penolakan/reaksi orang dan persepsi tubuh
lain  Focus pada penampilan dan kekuatan
 Mengungkapkan perubahan masa lalu
gaya hidup  Hubungan social berubah

4. Tahap Perkembangan konsep diri

Konsep diri itu berkembang melalui lima tahap, yaitu sebagai berikut :
1) Perkembangan dari sense of trust vs sense of mistrust, pada anak usia 1,5-2 tahun. Pada
tahap ini akan menciptakan konsep diri yang didasarkan dari hubungan antara orang tua
dengan anaknya. Jika seorang anak yakin bahwa orang tuanya dapat memberi perlindungan
dan rasa aman bagi dirinya, pada diri anak akan timbul rasa percaya terhadap orang dewasa
yang nantinya akan berkembang menjadi berbagai perasaan yang sifatnya positif.
2) Perkembangan dari sense of anatomy vs shame and doubt, pada anak usia 2-4 tahun. Pada
tahap ini dapat mengembangkan sikap mandiri pada anak, jika anak diberi kesempatan untuk
melakukan segala sesuatu menurut kemampuannya, sekalipun kemampuan yang terbatas,
tanpa terlalu banyak ditolong ataupun dicela. Sebaliknya, anak akan merasa malu dan ragu-
ragu, jika tidak diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.
3) Perkembangan dari sense of imitative vs sense of guilt, pada anak usia 4-7 tahun. Pada
tahap ini seorang anak mulai menunjukkan rasa ingin tahunya, jika pada tahap ini anak
mendapatkan hukuman dari perilaku yang menunjukkan rasa ingin tahunya, kelak akan
membuat anak tersebut merasa bersalah dan takut-takut.
4) Perkembangan dari sense of industry vs inferiority, pada usia 7-12 tahun. Pada tahap ini
anak mulai memasuki remaja awal, ia mulai berkompetisi dan berusaha menunjukkan
prestasi. Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan negatif diri jika tidak ada yang
memberikan motivasi dan penguatan.
5) Perkembangan dari sense of identity diffusion, remaja mulai mencari tahu siapa dirinya,
menentukan jati diri dengan mengumpulkan informasi dari konsep diri masa lalunya. Jika
informasi kenyataan, perasaan, pengalaman yang dimiliki tidak dapat terintegrasi hingga
membentuk konsep diri yang utuh, maka remaja akan mengalami kebingungan akan identitas
atau konsep dirinya.

5. Faktor yang memengaruhi konsep diri

1. Orang Sekitar Anda


Faktanya, tidak semua individu memberikan pengaruh apalagi pengaruh yang besar yang sama
terhadap diri kita. Anda bisa bayangkan bagaimana anda bisa berubah jika setiap bertemu
individu baru anda akan terpengaruh. Semua pasti ada batasannya.

Adapun yang biasanya bisa memberikan pengaruh yaitu orang-orang yang paling dekat dengan
kita ataupun mereka yang ada disekitar anda. Dalam dunia psikologi disebut sebagai significant
others. Siapa saja mereka ? orang tua, saudara dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita,
dan biasanya tetangga yang sering ada di lingkungan rumah kita.

2. Keberhasilan
Konsep diri bisa didapatkan ketika seseorang mendapatkan keberhasilan atas apa  yang telah
dialaminya. Keberhasilan seringkali  mempengaruhi konsep diri dan adaptasi pribadi seseorang.
Selain itu, kehidupan sosialnya juga, dan ini berarti mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
konsep dirinya. Seringkali keberhasilan merupakan produk utama untuk mendapatkan
kebanggaan. Biasanya ada perasaan bangga dan juga puas.

3. Kegagalan
Selain keberhasilan kegagalan juga bisa menjadi hal utama yang paling dibutuhkan oleh
seseorang atau yang sudah pasti hadir dalam konsep diri seseorang. Mengingat bahwa kegagalan
seringkali membawa hikmah atau introspeksi dan pelajaran untuk banyak orang.

4. Reaksi Orang Lain


Ketika anda menjalankan kehidupan sehari-hari orang akan memandang individu sesuai dengan
pola perilaku yang ditunjukkan mereka sendiri. Harry Stack Sullivan (Jalaludin Rakhmat, 1996:
101) telah menjelaskan dengan jelas bahwa jika anda ingin diterima, dihormati dan juga
disenangi maka anda harus ikut menghormati, menerima dan juga membuat orang lain merasa
diterima oleh kita. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan diri sendiri maka anda tidak
bisa menyalahkan diri sendiri saja. Itulah konsep diri yang tepat dan benar.

5. Keadaan Fisik
Seringkali orang lain melihat penampilan luar diri seseorang. Maka keadaan fisik seseorang
dapat mempengaruhi individu dalam menumbuhkan konsep dirinya seperti apa dan juga
bagaimana ia memandang orang lain atau sebaliknya. Individu yang memiliki cacat tubuh sudah 
tentu akan memandang dirinya rendah, mengingat orang lain juga memandang dia seperti itu.

Beberapa orang juga justru sengaja dan juga membiasakan diri dengan kelemahan,  seperti
munculnya perasaan malu, minder, tidak berharga dan perasaan ganjil karena melihat dirinya
berbeda dengan orang lain. Padahal hal itu memang benar-benar membuat diri mereka tidak
dihargai.

6. Tuntutan Orang Tua


Apakah anda sudah menjadi orang tua ? seringkali cita-cita yang tidak tercapai menjadi
penyebab atau menjadi permasalahan utama anak-anak. Banyak anak yang bermasalah karena
mendapatkan tekanan dari orang tua yang selalu menuntut anak untuk menjadi individu yang
sangat diharapkan oleh mereka. Membebaskan anak untuk menemukan passion nya meskipun
tidak mudah, tetap harus bisa.

Tuntutan yang seringkali dirasakan anak terkadang menerima hambatan dan juga mendapatkan
tuntutan yang menyebabkan anak tidak berkembang. Selain itu, sikap orang tua yang berlebihan
untuk melindungi anaknya juga akan menyebabkan anak tidak dapat berkembang dan
mengakibatkan anak menjadi kurang tingkat percaya dirinya dan memiliki konsep diri yang
rendah.

7. Ras, Kulit dan lainnya


Konsep diri selanjutnya bisa dipengaruhi oleh  Perbedaan mulai dari ras, kulit, lingkungan,
keturunan dan lainnya. R Pudjijogyanti (1995: 29) dalam penelitian menyatakan bahwa
kelompok ras minoritas dan kelompok sosial ekonomi rendah cenderung mempunyai konsep diri
yang rendah. Tentu hal ini berefek dari tekanan dan juga berbagai permasalahan ke arah mereka
dibandingkan dengan kelompok ras mayoritas dan kelompok sosial ekonomi tinggi, selain itu
untuk jenis kelamin terdapat perbedaan konsep diri antara perempuan dan laki-laki sehingga
menyebabkan konsep diri berbeda dengan yang hidup dalam lingkungan yang baik.

8. Mycrosystems
Mycrosystems merupakan pengertian dari sebuah realita psikologis di kehidupan realita atau
sebenarnya yang seringkal dilakukan oleh masyarakat setiap harinya. Mikrosistem terdiri dari
lingkungan fisik tempat individu berada. Dimana tentu anda ketahui bahwa banyak konsep diri
yang terbentuk dari lingkungan sosial di sekitar individu. Begitupun dengan interaksi antara
kedua lingkungan di mana individu ikut berpartisipasi.

9. Mesosystems
Ada lagi yang disebut dengan mesosystems, dimana hubungan antara mikrosistem di mana
individu yang sedang berkembang dan mengalami kenyataan hidup. Dengan adanya kekuatan
dan lengkap jaringan di antara setting realita maka mesosistem akan semakin kuat dalam
mempengaruhi perkembangan individu. Untuk itu mesosystems cukup berperan dalam
pembentukan diri atau konsep diri mereka.

10. Kondisi Keluarga


Apa yang anda bayangkan jika kondisi keluarga tidak baik ? maka akan berdampak dan
menyebabkan lingkungan tidak baik. Anak yang baik dapat ditandai dengan adanya intregitas
dan tenggang rasa yang tinggi serta sikap positif dari anggota keluarga. Karena mereka terbiasa
dengan kebiasaan baik dan juga benar. Adanya kondisi semacam itu menyebabkan anak
memandang orang tua sebagai figur yang berhasil dan menganggap orang tua dapat dipercaya
sebagai tokoh yang dapat mendukung dirinya dalam memecahkan seluruh persoalan hidupnya.
Sehingga konsep diri lebih matang dan lebih baik.

6. Kondisi Klinis Terkait


1) Mastektomi
2) Amputasi
3) Jerawat
4) Parut atau luka bakar yang terlihat
5) Obesitas
6) Hiperpigmentasi pada kehamilan
7) Gangguan psikiatrik
8) Program terapi neoplasma
9) Alopecia chemically induced

7. Pathways

Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan Keterbatasan


ukuran tubuh bentuk tubuh struktur tubuh fungsi tubuh fisik

Perubahan Gambar Diri

Gangguan Citra Tubuh

Respon Respon Mal Adaptif

Menunjukkan rasa sedih Perilaku yang bersifat merusak,


dan duka cita berbicara tentang perasaan tidak
berharga atau perubahan
kemampuan dalam menyesuaikan
diri dengan kondisi yang sedang
8. Penatalaksanaan Klinis dialaminya
a. Medis

b. Keperawatan
- Diskusikan persepsi klien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini, perasaan dan
harapan terhadap citra tubuhnya saat ini.
- Motivasi klien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap, bantu klien
menyentuh bagian tubuh tersebut.
- Observasi respon klien terhadap perubahan bagian tubuh
- Diskusikan kemampuan klien mengatasi masalah bagian tubuh
- Diskusikan bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu
- Bantu klien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sehat
- Ajarkan klien melakukan afirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat
- Beri kesempatan klien mendemontrasikan afirmasi positif (3 kali)
- Beri pujian yang realistis atas kemampuan klien
- Ajarkan klien untuk meningkatkan citra tubuh dan melatih bagaian tubuh yang
terganggu dengan cara berikut : Menggunakan protese, kosmetik atau alat lain
sesegera mungkin dan gunakan pakaian yang baru..
- Motivasi klien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukan tubuh
yang ideal.
- Susun jadwal kegiatan sehari-hari
- Motivasi klien untuk melakukan aktivitas dan terlibat dalam aktivitas keluarga dan
sosial
- Edukasi pasien dan keluarga : Pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga
dengan gangguan citra tubuh.

9. Pengkajian
a. Anamnesa
- Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien.
- Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji keluhan-keluhan yang dirasakan serta penyakit yang di derita saat ini.
Biasanya klien mengalami perubahan kondisi fisik, seperti adanya fraktur, luka bakar,
mengalami penganiayaan fisik yang dapat menimbulkan masalah psikologis pada klien.
- Riwayat Kesehatan Dahulu
Mengkaji riwayat penyakit dahulu yang pernah di derita dan faktor apa saja yang
menjadi pencetus keluhan pada klien tersebut.
b. Pemeriksaan Fisik
Meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, tinggi badan, berat badan dan keluhan fisik yang
dirasakan klien seperti adanya fraktur.
c. Pengkajian Psikologis
1) Genogram
Genogram menggambarkan mengenai silsilah dan riwayat penyakit klien dan
keluarga.
2) Konsep Diri
- Citra Tubuh
Kaji mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan
bagian tubuh yang tidak disukai. Persepsi klien terhadap citra tubuhnya dapat
positif maupun negatif
- Identitas Diri
Kaji mengenai status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap
status dan posisinya serta keunikan yang dimilikinya sesuai dengan jenis kelamin
klien.
- Harga Diri
Kaji mengenai hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi, dampak
pada klien dalam berhubungan dengan orang lain, ideal diri tidak sesuai harapan,
dan penilaian klien terhadapa pandangan atau penghargaan orang lain terhadap
dirinya.
- Ideal Diri
Kaji mengenai harapan klien terhadap keadaan tubuh yang ideal, tugas, pekerjaan,
lingkungan serta peran klien dalam keluarga.
- Peran Diri
Kaji mengenai tugas atau peran klien dalam keluarga, pekerjaan, kelompok
masyarakat, kemampuan klien dalam melaksanakan fungsi dan perannya,
perubahan yang terjadi saat klien dirawat serta perasaan klien terhadap perubahan
tersebut.

d. Analisa Data
1. Data Etiologi Masalah
Data Mayor Kehilangan/penuruna Gangguan citra
DO : n bentuk dan fungsi tubuh
- Kehilangan bagian tubuh tubuh
- Fungsi/ struktur tubuh
berubah atau hilang
DS : Perubahan ganbar diri
- Mengungkapkan kecacatan/
kehilangan bagian tubuh
Data Minor Gangguan citra tubuh
DO :
- Menyembunyikan/
menunjukkan bagian tubuh
secara berlebihan
- Menghindari melihat atau
menyentuh bagian tubuh
- Fokus berlebihan pada
perubahan tubuh
- Respon non verbal pada
perubahan dan persepsi
tubuh
- Fokus pada penampilan dan
kekuatan masa lalu
- Hubungan sosial berubah
DS :
- Tidak mau mengungkapkan
kecacatan/kehilangan
bagian tubuh
- Mengungkapkan perasaan
negatif tentang perubahan
tubuh
- Mengungkapkan
kekhawatiran pada
penolakan/reaksi orang lain
- Mengungkapkan perubahan
gaya hidup

10. Diagnosis Keperawatan


Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur/bentuk tubuh, perubahan fungsi tubuh d.d
fungsi/struktur tubuh berubah dan kehilangan bagian tubuh.

11. Perencanaan Keperawatan


No. Diagnosa Kep Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan Citra Obervasi :


Tubuh  Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
Terapeutik :
 Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan penkes
sesuai
kesepakatan
 Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
 Jelaskan tindakan
terapeutik untuk
mengatasi
masalah atau
gangguan fisik
yang dialami.
 Jelaskan
kemungkinan efek
samping akibat
terapi/pengobatan
saat in (mis.
Perubahan bentuk
fisik, hilang minat
atau hasrat)
 Ajarkan cara
mengidentifikasi
kemampuan
beradaptasi
terhadap tuntutan
kondisi/masalah
saat ini.
 Ajarkan cara
mengidentifikasi
adanya
depresi,gangguan
proses pikir dan
ekspresi ide
bunuh diri.
 Ajarkan cara
mengidentifikasi
kesulitan adaptasi
yang dialami

DAFTAR PUSTAKA

Tim pokja SDKI DPP PPNI, (2016), standar diagnosa keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan perawat Indonesia. Alimul, Azis 2009. Buku saku kebutuhan dasar manusia.
Jakarta : Salemba medika Brunner & suddarth.2001. keperawatan Medical Bedah. Jakarta:EGC.

Irianto Kus.2004. Struktur dan fungsi tubuh manusia. Bandung : Yrama Widya Sjamsuhidajat R
& Wim, De Jong. 1997. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta :EGC

Tarwoto, Wartonah. 2006. Buku ajar kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2147/1/KTI%20%20%20SUGENG%202%20fIXS.pdf

Anda mungkin juga menyukai