TEORI
INTERPERSONAL
SULLIVAN
Anggota Kelompok
Ketegangan
yaitu potensi tindakan yang dialami dalam kondisi sadar dan tidak sadar.
Sullivan menyatakan dua jenis ketegangan, yaitu kebutuhan dan kecemasan.
1. Kebutuhan, merupakan ketegangan yang dibawa oleh ketidakseimbangan
biologis dan psikis. Kebutuhan bersifat sementara, karena jika sudah
terpuaskan maka akan melemah, namun dapat muncul kembali di lain
waktu.
2. Kecemasan. Sullivan percaya bahwa kecemasan muncul karena ditransfer
dari orangtua ke anak melalui proses empati. Kecemasan ini memiliki efek
merusak pada masa dewasa, karena menghambat perkembangan hubungan
inetrepersonal yang sehat.
Teori
Transformasi Energi
yaitu usaha mengubah ketegangan menjadi tingkah laku tersembunyi atau terbuka, untuk memuaskan
kebutuhan dan mengurangi kecemasan. Tingkah laku tersembunyi dapat berupa emosi, pikiran, atau
tingkah laku yang tersembunyi. Dalam transformasi energi, tingkah laku yang konsisten akan disebut
dengan dinamisme, atau sifat, atau pola kebiasaan. Dinamisme memiliki dua kelas, yaitu dinamisme
yang berhubungan dengan zona khusus pada tubuh dan dinamisme yang berkaitan dengan
ketegangan. Dinamisme yang berkaitan dengan ketegangan terdiri dari tiga kategori, yaitu disjungtif,
mengasingkan, dan konjungtif
Teori
Mengasingka
Disjungtif Konjungtif
n
yaitu pola tingkah laku yang
yaitu pola tingkah laku tidak berhubungan dengan yaitu pola tingkah laku
destruktif, berkaitan dengan hubungan interpersonal, seperti yang bermanfaat, seperti
konsep kedengkian nafsu seksual, yang tidak butuh keintiman dan sistem diri.
siapapun untuk memenuhinya
Teori
Tingkat Kognisi
Dalam teorinya, Sullivan menyebutkan mengenai tingkat kognisi, yaitu suatu hal yang mengacu pada
proses merasa, membayangkan, dan memahami. Sullivan membagi kognisi menjadi tiga tingkat, yaitu
Tahapan Perkembangan
Sullivan menyatakan bahwa ada tujuh tahap perkembangan yang dapat mempengaruhi pembentukkan
kepribadian manusia. Selain dapat dibentuk atau terbentuk, kepribadian juga dapat mengalami perubahan.
Perubahan kepribadian dapat terjadi pada saat apapun, namun cenderung terjadi pada masa transisi, dari satu
tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya
1. Gangguan Kepribadian
Dalam Teori Interpersonal, Sullivan meyakini bahwa gangguan psikologis disebabkan karena faktor
interpersonal. Oleh karena itu, gangguan ini dapat dipahami dengan memahami kondisi lingkungan
sosial
2. Psikoterapi
Sullivan meyakini bahwa gangguan psikologis disebabkan karena adanya hambatan dalam hubungan
interpersonal. Oleh karena itu, ia membuat prosedur psikoterapinya berdasarkan usaha memperbaiki
hubungan klien dengan orang lain. Proses ini dilakukan dengan cara terapis berperan sebagai pengamat
partisipan, yaitu menjadi bagian dari hubungan interpersonal klien, melakukan tatap muka dengan klien,
dan memberi kesempatan klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kekurangan dan Kelebihan
KELEBIHAN KEKURANGAN
• Teori kepribadian Sullivan cukup luas bagi •Teori ini sangat menekankan pada hubungan
beberapa peneliti. interpersonal, yang melemahkan kemampuannya untuk
• Secara aktif menyelidiki hipotesis yang mengatur informasi.
dirumuskan terutama dari teori Sullivan. •Kurangnya pengujian teori Sullivan mengurangi
• Banyak masalah praktis dapat diselesaikan dengan kegunaannya sebagai panduan praktis bagi orang tua,
menggunakan teori Sullivan sebagai pedoman. guru, psikoterapis, dan lainnya yang tertarik pada
• pendidikan anak dan remaja.
Sullivan menggunakan beberapa istilah yang tidak •Kesediaannya untuk menemukan istilah sendiri dan
biasa, tetapi melakukannya secara konsisten dalam kecanggungan dalam menulis menambah banyak teori
tulisan dan pidatonya. bahwa akan jauh lebih berguna menggunakan istilah
• Teorinya konsisten dan sangat mudah dimengerti umum.
penjelasannya.
kritik
Erik Erikson
Erik H. Erikson adalah salah satu tokoh psikoanalisa yang lahir di
Frankurt, Jerman, 15 Juni 1902. Ayah kandung Erikson adalah seorang
pria kebangsaan Denmark yang meninggalkan Erikson pada usia tiga
tahun sehingga ibu Erikson yang bernama Karla Abrhamsen menikah
lagi dengan Theodore Homberger yang menjadi ayah tiri Erikson dan
nama Hamberger kini menjadi bagian dari nama Erikson. Setelah lulus
SMA, Erikson menjadi seniman namun tidak mengambil kuliah seni dan
memelih berkeliling Eropa untuk menikmati dan belajar seni.
Pengertian
Erikson berpendapat jika seseorang tidak mampu menyelesaikan tugas perkembangan di masing masing
tahap perkembangannya, maka ia akan mengalami krisis kehidupan.
Jika tidak ditangani, krisis ini dapat membuat individu menjadi lebih rentan untuk mengalami masalah yang
lebih besar dalam kehidupannya.
Teori
dasar dari teori erikson yaitu sebuah konsep yang memiliki tingkatan.
6. keintiman vs isolasi : tahap yang terjadi dimasa dewasa awal adalah tentang
menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. sukses mengarah pada
kemampuan untuk membentuk hubungan yang berkomitmen, langgeng, dan
memelihara dengan orang lain.
teori
7. generativity vs stagnation : pada tahap yang terjadi selama masa dewasa
menengah, orang menjadi prihatin dengan kontribusi sesuatu kepada
masyarakat dan meninggalkan jejak mereka di dunia. membesarkan keluarga
dan memiliki karier adalah dua kegiatan utama yang berkontribusi pada
kesuksesan pada tahap ini.
Aplikasi
Teori Erikson terfokus pada perkembangan sosial, sehingga aplikasinya terutama di bidang pendidikan sosial, khususnya
pada usia anak-anak dan remaja. Memperhatikan teori Erikson akan berdampak kepada perlakuan orang dewasa kepada
perlakuan orang dewasa kepada anak lebih sesuai dengan kebutuhan usia anak-anak itu. Konsep krisis indetitas ternyata
aplikatif untuk menginterpretasi lima ranah sumber krisis
pemuda (di Amerika), yakni1.
1. Problem pilihan pekerjaan
2. Konflik dengan orang tu
3. Keanggotaan kelompok sebaya
4. Hubungan cinta remaja
5. Pengunaan obat psikotropik
Dibidang psikoterapi, analisis konflik sosial dapat membantu pemahaman kepribadian klien, namun Erikson tidak
mengusulkan tritment yang khas sesuai dengan fokus teori psikososialnya.Dibidang pengukuran. Erikson
.
mengembangkan PlayConstrucion Test, dan Rosenthal bersama dengan Guney dan Moore mengembangkan .Erikson
Psychosocial Stage Inventory
. .
.
. .
1. Play Contruction TestAnak (usia bermain dan usia sekolah), diminta membanyangkan didinya menjadi sutradara dan
membuat adegan film yang menarik, memakai mainan yang di sediakan. Mainan itu meliputi orang, binatang, peralatan
rumah tangga. mobil, rumah dan apa saja yang diimajinasikan anak. Mamakai peralatan audiovisual, skenario anak itu di
analisis sebagai ekspresi sejarah kehidupannya secara tak sadar
2. Erikson Psychosicial Stage Inventory (EPSI)Kuesioner dengan 72 item, mengungkap keberhasilan anak mengatasi 6
tahap (dari bayi sampai dengan dewasa muda) konflik psikososialnya. EPSI mengukur tingkat kepercayaan,otonomi, .
inisiatif, ketekunan, indetity, dan intimasi dalam skala .
.
.
.
.
• KELEBIHAN DAN KEKURANGAN . .
.
.
.
.
• Kelebihan Teori EriksonErikson
menekankan kesadaran individu untuk menyesuaikan diri dengan pengaruh sosial.
Erikson memandang ego sebagai struktur kepribadian yang otonom. serta berfokus
pada kualitas ego yang muncul di setiap periode perkembangan. Tahap perkembangan
lebih kompleks karena mengembangkan teori insting Freud
kritik
ritik terhadap Erikson dalam hal metodologi, hampir sarga dengan metodologi dari teori
psikoanalisis lainnya. Nilai ilmiah pengukuran yang dia lakukan, observasi terhadap anak-
anak, dan analisis kesejajaran. Sayang data-data yang subjektif, dan dianalisis secara
subjektif pula.dari metodologinya sesungguhnya ada pada beberapa metodadikumpulkannya,
termasuk data observasi dideskripsi secara
. .
. . .
Thank you Title of your presentation.
Thank You!
Do you have any questions?