Anda di halaman 1dari 4

Teori Perkembangan Kepribadian menurut:

1. GORDON ALLPORT
Gordon Willard Allport lahir di Montezuma, Indiana pada tanggal 11 November 1897.
Allport merupakan anak bungsu dan semua kakaknya adalah laki-laki. Setelah lulus SMA,
Allport mengikuti jejak kakaknya mengambil kuliah Psikologi (Sarjana-Ph.D) di Harvard. Allport
juga pernah menerima undangan dari kakak laki-lakinya untuk tinggal bersama di Wina.
Disanalah Allport bertemu dengan Sigmund Freud, yang kemudian mempengaruhi ide-ide yang
dimiliki Allport mengenai kepribadian. Pada tahun 1925, Allport menikahi Ada Lufkin Gould
dan memiliki seorang anak bernama Robert. Pada tanggal 9 Oktober 1967, Allport yang
merupakan perokok berat, meninggal akibat dari kanker paru-paru.1
Gordon Allport (1897-1967) tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat
dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar. Kepribadian-kepribadian yang matang
tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang
neurotis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-
orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah
masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Dalam pandangan Allport, orang yang neurotis
beroperasi dalam gangguan konflik-konflik dan pengalaman-pengalaman kanak-kanak dan
kepribadian sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi.
Allport menyatakan bahwa pribadi yang sehat didasari oleh motivasi yang disadari,
dimana individu dewasa yang sehat menyadari perilaku mereka dan alasan melakukan perilaku
tersebut. Manusia yang matang secara psikologis memiliki karakteristik berupa perilaku proaktif,
yaitu mampu bertindak secara sadar dalam lingkungannya melalui pendekatan-pendekatan yang
baru dan inovatif, serta membuat lingkungan individu memberikan respon terhadap mereka.
Perilaku proaktif tidak hanya sekedar mengurangi tekanan, namun juga untuk membentuk
tekanan baru. Kepribadian yang matang lebih dapat termotivasi oleh proses sadar daripada
kepribadian yang terganggu, yang dapat membuat individu menjadi lebih fleksibel dan mandiri
dibanding pribadi yang tidak sehat, yang akan tetap terdominasi oleh motif-motif tidak sadar
yang berasal dari pengalaman masa kecilnya.
Sifat (trait) merupakan predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang
mirip, suatu struktur neuropsikis yang memiliki kemampuan untuk menjadikan banyak stimuli
berfungsi ekuivalen, dan memulai serta membimbing bentuk-bentuk tingkah laku yang adaptif
dan ekspresif. Sifat-sifat yang terpenting dari trait adalah sebagai berikut:
1. Nyata: trait bukan konsep yang abstrak tetapi objek nyata, yakni struktur neuropsikis.
2. Membuat banyak stimuli berfungsi ekuivalen: yang artinya trait telah menetapkan kepada
individu bahwa berbagai stimulus memiliki makna yang sama dan merespon stimuli
dengan tingkah laku yang mirip.
3. Mengubah atau menentukan tingkah laku : traits yang kuat memiliki kekuatan motif
untuk menggerakkan tingkah laku. Mendorong orang mencari stimulus yang sesuai
sehingga dapat menampung ekspresi trait itu.
4. Empirik: trait dapat disimpulkan dari terjadinya tingkah laku berulang yang mempunyai
makna yang sama, mengikuti rentangan stimulus tertentu yang memiliki makna personal
yang sama. Trait juga disimpulkan dari kesatuan keselarasan dari berbagai manifestasi
tingkah laku, dan disimpulkan dari kegiatan merespon stimulus yang diberikan.
Terdapat beberapa kategori traits, antara lain:
1. Common Traits
Merupakan sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang, dipakai untuk
membandingkan orang dari latar budaya yang berbeda. Asumsi yang mendasari adalah
persamaan evolusi dan pengaruh sosial.
2. Personal Dispositions
Merupakan gambaran struktur kepribadian yang bersifat unik antar individu. Personal
disposisi memiliki tingkat generalitas yang berbeda-beda, ada yang mempengaruhi
tingkah laku seseorang secara umum atau tingkah laku tertentu saja.
Tingkatan personal dispositions:
a. Cardinal Dispositions, sifat atau karakteristik yang mencolok yang sangat
mendominasi hidup individu, dimiliki oleh sebagian orang seperti narsistik, don
juan, dll GIVE HASTES.
b. Central Dispositions, kecenderungan individu yang sangat khas atau sering
berfungsi, serta mudah ditandai, seperti pandai, pemalu, lamban, dan lain lain.
c. Secondary Dispositions, sifat yang tidak terlalu jelas, tidak terlalu umum atau
tidak terlalu konsisten.
d. Motivational Disposition, disposisi yang memiliki motivasi kuat. Contohnya
berpakaian utk menghangatkan tubuh.
e. Stylistic Disposition, disposisi yang kekuatan motivasinya kurang kuat.
Contohnya penampilan dan dandanan rapi.

Proprium merupakan aspek kepribadian yang dikenal dengan MASTER nama lain yaitu
self atau ego. Proprium adalah sesuatu yang dapat kita sadari dengan segera, sesuatu yang
dipikirkan individu sebagai bagian yang hangat, sentral, dan privat dari kehidupan individu,
sehingga menjadi inti dari kehidupan. Pengertian proprium ini mencakup semua aspek
kepribadian yang menimbulkan perbedaan kehidupan emosional antar individu, membuat
kehidupan diri menjadi terpisah dengan orang lain, dan menciptakan unitas dari persepsi, sikap,
dan tujuan hidup seseorang.
Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui 7 tingkat "diri",
yaitu: Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkembangan proprium-
diri jasmaniah. Berkembangnya suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada "dalam
saya" dan hal-hal lain "di luarnya". Tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas-
diri. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah
bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan
tentang "saya" atau "diri" tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang
berubah-ubah. Tingkat ketiga dalam perkembangan proprium adalah timbulnya harga-diri. Inti
dari munculnya harga-diri ialah kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini kelihatan dalam tingkah
lakunya yang negatif sekitar usia 2 tahun, ketika anak kelihatannya selalu menentang segala
sesuatu yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya. Sekitar usia 6-7 tahun harga diri lebih
ditentukan oleh semangat bersaing dengan kawan-kawan sebayanya. Tingkat keempat, perluasan
diri (self extension), mulai sekitar usia 4-5 tahun. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik
seperti yang terungkap dalam kata "kepunyaanku". Tingkat kelima, gambaran diri. Hal ini
menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Tingkat keenam,
diri sebagai pelaku rasional. Setelah anak mulai sekolah aturan-aturan dan harapan-harapan baru
dipelajari. Tingkat yang terakhir, perjuangan proprium (Propriate Striving). Allpport percaya
bahwa masa adolesensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan.
Perkembangan kepribadian yang sehat Ada 7 kriteria kepribadian yang matang, yaitu:
1. Memiliki PERLUASAN PERASAAN DIRI, artinya kemampuan untuk berpartisipasi dan
menyukai rentang aktivitas yang luas. Namun, aktivitas itu harus merupakan aktivitas
yang relevan dan penting bagi diri kita sendiri.
2. Memiliki HUBUNGAN HANGAT DENGAN ORANG LAIN, artinya kemampuan
untuk membina hubungan yang intim dengan keluarga, teman, dan anak.
3. Memiliki RASA AMAN SECARA EMOSIONAL, artinya kemampuan menerima emosi
diri dengan rasa aman, tanpa tertekan.
4. Memiliki PERSEPSI REALISTIS, artinya kemampuan memandang dunia secara
obyektif atau apa adanya.
5. Memiliki KETERAMPILAN, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan,
tugas atau masalah. Orang yang sehat secara psikis dapat melakukan pekerjaan dengan
dedikasi, komitmen, dan keterampilan yang dimiliki.
6. Memiliki PEMAHAMAN DIRI, artinya kemampuan untuk melihat persamaan dan
perbedaan antara gambaran diri ideal dengan kondisi diri yang sesungguhnya, mampu
melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri.
7. Memiliki FILSAFAT HIDUP YANG MEMPERSATUKAN, artinya kemampuan
mengarahkan dirinya ke masa depan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan
tersebut tentunya dibarengi dengan nilai-nilai yang melekat kuat dalam pribadi seseorang

2. BIG FIVE PERSONALITY


Big five personality adalah model konseptual yang dibangun pada lima dimensi personal
yang berbeda dan mendasar yang tampaknya universal bagi manusia.
Big five personality pertama kali di perkenalkan oleh Lewis R. Goldberg pada tahun
1981. Istilah untuk trait-deskriptif dari allport digunakan sebagai awal analisis struktur
kepribadian oleh Raymond Cattel, oleh karena itulah Goldberg menyatakan bahwa Cattell
merupakan bapak intelektual dari teori big five personality.
Traits didefinisikan sebagai suatu dimensi yang menetap dari karakteristik kepribadian
yang membedakan antar individu. OCEAN adalah sifat-sifat yang ada dalam teori Big five.
Struktur kepribadian:
1. OPENNESS TO EXPERIENCE
Openness mengacu pada bagaimana seseorang mau atau bersedia melakukan penyesuaian
dengan ide- ide atau lingkungan baru.
2. CONSCIENTIOUSNESS
Menilai kemampuan individu untuk berorganisasi, baik melalui ketekunan atau motivasi
untuk mencapai tujuan dan menjadi pelaku secara langsung
3. EXTRAVERSION
Dimensi Kepribadian Extraversion ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang
dalam berinteraksi dengan orang lain, taksiran kuantitas dan intensitas interaksi
interpersonal, tingkat atau level aktivitasnya
4. AGREEABLENESS
Dimensi ini menilai kecenderungan seseorang yang tunduk kepada orang lain mereka
cenderung orang yang komparatif dan mudah bersepakat dan mempercayai orang lain.
5. NEUROTICISM
Trait ini menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi, menggambarkan seseorang yang
mempunyai masalah dengan emosi yang bersifat negatif, secara emosional mereka labil

Contoh Teori Big five Personality dalam kehidupan sehari-hari:


➢ Opennes to Experience
Siswa yang aktif dan selalu mencari tahu hal-hal yang baru.
➢ Conscientiousness
Ketua osis yang bertanggung jawab dan pekerja keras
➢ Extraversion
Seorang pembawa hiburan yang humble dan ceria
➢ Agreeableness
Seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya dan selalu peduli serta memberikan
perhatian
➢ Neuroticism
Seseorang yang mudah marah dan stress apabila menghadapi persoalan

DAFTAR PUSTAKA
Ringwald, W. R., Manuck, S. B., Marsland, A. L., & Wright, A. G. (2022). Psychometric
evaluation of a Big Five personality state scale for intensive longitudinal studies. Assessment, 29(6),
1301-1319.

Intikah, A. Z., Yulianto, B., & Laili, E. N. (2020). GORDON ALLPORT’S PSYCHOLOGICAL
ANALYSIS IN THE MAIN CHARACTERS OF “MEMOIRS OF A GEISHA” BY ARTHUR
GOLDEN. Journal of Education, Linguistics, Literature and Language Teaching, 3(02), 37-51.

Iban, A., Sili, S., & Asanti, C. (2019). ANTI-RACISM: A STUDY OF THE MAIN
CHARACTERS IN THE HELP (2009) NOVEL BY KATHRYN STOCKETT. Jurnal Ilmu Budaya Vol,
3(3).

Anda mungkin juga menyukai