1
Al-Maqassary, Ardi. “Gordon Allport (Tokoh Psikologi Humanistik)”
https://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-psikologi.html (diakses pada 05 Oktober
2022, pukul 21.35)
2
Ibid
C. Pandangan tentang Perilaku Kepribadian Manusia
Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut
dengan fungsi proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas
diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya
kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari
kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”.
Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan
berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self
hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri
berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya
muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6
dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-
masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka
panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan penjelasan seperti dia atas, Allport ingin menghindari pendapat yang mengundang
pertanyaan dari banyak teoritikus yang menyatakan bahwa diri atau ego itu serupa manusia
mikro (homunculus) atau “manusia yang berada di dalam dada” yang melakukan tugas
mengorganisasikan, memegang kendali dan menjalankan sistem kepribadian. Ia mengakui pentingnya
semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha keras menghindari
teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak kepribadian. Bagi allport, diri dan
ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh
bidang kepribadian.
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi
fungsional.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus
(misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai
persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak
sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama
pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan
arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak
semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal
tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Organisasi dinamis dalam seseorang yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang
menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Dua hal yang menjadi tekanan utama
adalah kepribadian merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait. Dalam
pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati menyadari istilah karakter dan
temperamen.
· Karakter (watak) adalah segi kepribadian yang dinilai. Seseorang sering dinilai memiliki karakter
baik atau buruk.
· Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor biologis atau fisik. Dalam hal ini
hereditas memainkan peranan penting dan bersama intelegensi dan fisik membentik kepribadian.
Sifat adalah Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu ; tendensi neuropsiki.
Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan melainkan kenyataan objektif.
Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi nominal.
Dalam sebuah kelompok ada 20 orang menunjukkan sifat keagresifan (common trait). Tapi
kita tidak bisa mengtakan 20 orang itu menunjukkan/mewujudkan keagresifannya lewat jalan yang
sama. Mungkin ada yang asertif dan kompetitif, sarkastic dan bermusuhan, dan mungkin lewat
kekerasan fisik. Personal deposisi dapat disebut sebagai sub kategori atau jalan khusus sifat terwujud.
Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi juga memulai tingkah laku dan dalam
beberapa hal memerankan peran memotivasi yang penting.
Contoh :
Seseorang yang punya sifat ramah/suka bergaul, tidak suka duduk sendiri di rumah menunggu
orang lain menghubunginya. Dia akan mencari teman-temannya.
Akan tetapi sebuah sifat tidak pernah sebagai motivator murni tingkah laku beberapa
dorongan baik internal maupun eksternal yang mendahului tindakan.
Contoh :
Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka bergaul tapi ada
tingkah laku khusus bahwa dia suka mendengarkan musik.
Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor
genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada stimulus
tertentu, kurang evaluatif.
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk
berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif.
§ Disposisi Pokok :Sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu.
Contoh :
Orang Narcistik adalah orang yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada
kebutuhan dan ketertarukannya.
Contoh:
§ Disposisi Sekunder: Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih
terpusat pad respon yangt dicocokinya.
Contoh:
Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah ketika seseorang menghina
kelompoknya.
Dua kekhususan teori Allport adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil bagian
penting dalam motivasi dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan pada
motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci petunjuk yang penting tentang
bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh
individu.
Self merupakan satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk
melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari
distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan
struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan
belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas,
menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
dalam hidupnya, manusia selalu mempunyai perasaan dan kebutuhan untuk dicintai, disukai
dan diterima oleh orang lain.dan oleh karena itu self akan berkembang secara utuh-keseluruhan,
menyentuh semua bagian-bagian jika tercapai.
adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog.
Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan batin,
preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual. Sebagian besar psikometrik penelitian telah
menunjukkan bahwa kualitas ini secara statistik berkorelasi. Dengan demikian, keterbukaan dapat
dipandang sebagai ciri kepribadian global yang terdiri dari satu set ciri-ciri khusus, kebiasaan, dan
kecenderungan yang berkumpul.
sebagian didasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia. Perasaan
kesendirian ini menyebabkan perasaan ketakbermaknaan yang dapat diatasi hanya dengan orang itu
sendiri menciptakan nilai-nilai dan makna. Ini menunjukkan bahwa dalam membuat pilihan-pilihan
kita sendiri kita menerima tanggung jawab penuh atas hasil dan menyalahkan siapa pun kecuali diri
kita sendiri jika hasilnya kurang dari apa yang diinginkan.
Mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa yang datang secara
alami.
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
5) kreativitas (creativity)
Full partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan orang lain
Otonomi Fungsional
Contoh:
Seorang pemburu tetap saja kan memburu meskipun tidak ada nilai instrumentalnya (semata-
mata senang berburu)
Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang, tugas yang belum selesai mendapat
interupsi dan cenderung diingat dari pada tugas yang selesai.
Seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena
diperlukan tapi belajar untuk hidup.
Perkembangan Kepribadian
Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya
memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi
yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dalam
Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1) 0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri
berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang
penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai periode terakhir dimanan\ anak ingin melakukan sesuatu,
membuatnya terwujud, dan mengontrol dunianya.
2) 4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan
orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia
tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkuangan tersebut adalah bagian dirinya.
Gambaran diri; terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan
pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribbadiannya kelak.
3) 6-12 tahun:
4) Remaja
5) Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi
fungsional.
Contoh : terlibat dalam kegiatan masyarakat (senat, karang taruna, partai politik,dll)
Kemampuan diri dan minat-minatnya denga orang lain beserta minat mereka.
Contoh: Saya yang punya minat dalam olah raga juga mengenali minat oprang lain yang sama atau
pun berbeda.
contoh: Keinginan jadi dokter, membuat perencanaan strudi dan membayangkan apa yang mau
dilakuakn setelah jadi dokter.
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal :
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian
masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa
panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti.
Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua
orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa
tahu apa yang ia lakukan.
Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian,
gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara
hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan
kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal,
serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maqassary, Ardi. (Maret 2010) Gordon Allport (Tokoh Psikologi Humanistik, Blog
Psychology Mania: https://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-
psikologi.html
Bastaman H.D.2007.’’logo terapi: psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih
hidup bermakna.’’Jakarta: PT RajaGrafindo persada