Anda di halaman 1dari 12

Teori Allport : Psikologi Individu Riwayat Allport Gordon W.

Allport di lahirkan di Indiana pada tahun 1897 tetapi dibesarkan serta mendapat pendidikan yang mula mula di Cleveland. Ayahnya seorang dokter, saudaranya tiga orang dan semuanya laki laki. Dia menyelesaikan pelajaran Undergraduate nya di Harvard University. Pada Tahun 1919 menyelesaikan pelajarannya dengan keahlian pokok ilmu Ekonomi dan filsafat. Setelah itu ia mengajar di Istambul dalam mata kuliah Sosiologi dan Bahasa Inggris. Kemudian kembali lagi ke Harvard untuk belajar dan tahun 1922 mendapat Ph. D. dalam psikologi. Pokok-pokok Teori Allport 1. Struktur dan Dinamika Kepribadian Bagi Allport struktur kepribadian dinyatakan dalam sifat sifat (traits) dan tingkah laku di dorong oleh sifat- sifat (traits). Jadi struktur dan dinamika itu pada umumnya satu dan sama. Sikap eklektis Allport nyata sekali dalam banyak konsepsi (pengertian) yang diterimanya sebagai sesuatu yang berguna untuk memahami tingkah laku manusia. Allport berpendapat bahwa masing masing pengertian refleks bersyarat, kebiasaan, sikap, sifat, diri (self) dan kepribadian itu kesemuanya masing masing adalah bermanfaat. Definisi Alport tentang Kepribadian a. Kepribadian Watak dan Temperamen 1. Kepribadian Allport mendefinisikan kepribadian itu sebagai What a man really is. Tetapi definisi itu dianggapnya sendiri kurang memadai dan terlampau singkat, dan karena itu lalu dikemukakannya definisi yang lebih memadai, Menurut Allport, Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. 2. Watak (Karakter) Allport menunjukan bahwa biasanya kata watak menunjukan arti normatif, dia menyatakan bahwa character is personality evaluated and personality is character devaluated. (Allport 1951, p. 52)

3.

Tempramen Tempramen adalah disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fisiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami modifikasi di dalam perkembangan. Peranan keturunan atau dasar disini lebih penting/ besar daripada segi segi kepribadian yang lain. Tempramen adalah gejala karakteristik dari pada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari pada fluktuasi dan intensitat suasana hati, gejala ini tergantung kepada factor konstitusional dan karenanya terutama berasal dari keturunan. (Alport, 1951, p. 54)

b.

Sifat (Trait) Sifat adalah Sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara sama (Allport, 1951,p.289) Perbedaan sifat dengan beberapa pengertian yang lain:

a) Kebiasaan (habit) Sifat (trait) dan Kebiasaan (habit) kedua duanya adalah tendens determinasi, akan tetapi sifat itu lebih umum, baik dalam situasi yang dicocokinya maupun dalam response yang terjelma darinya. b) Sikap (attitude) Menurut Allport perbedaan antara sifat (trait) dan sikap (attitude) sukar diberikan, kedua duanya itu adalah predisposisi untuk berespons, kedua duanya adalah khas, kedua duanya dapat memulai atau membimbing tingkah laku, keduanya adalah hasil dari factor genetis dan belajar. c) Tipe Allport membedakan antara sifat dan tipe. Menurut dia orang dapat memiliki sesuatu sifat, tetapi tidak dapat memiliki suatu tipe. Tipe adalah konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan dengan tipe itu tapi dengan konsekuensi diabaikan sifat sifat khas individunya. c. Proprium

Allport mengemukakan, hendaknya semua fungsi self atau ego disebut fungsi proprium (propiate function) daripada kepribadian. Fungsi- fungsi ini (termasuk kesadaran jasmani, self identity, self es-teem, self extention, rational thinking, self image, propriate striving dan fungsi mengenal) semuanya adalah bagian bagian yang vital dari pada kepribadian. d. Otonomi Fungsional (Functional Autonomy) Otonomi fungsional berbeda dari pengertian umum bahwa sesuatu tingkah laku itu, misalnya mula mula pemburu itu berburu untuk mencari makan, kalau ini sudah terpenuhi dia berburu untuk menyatakan dasar agresinya. Otonomi fungsional menyatakan bahwa pemburu akan tetap berburu walaupun tidak ada arti instrumentalnya artinya tanpa ada dorongan agresi atau kebutuhan yang lebih pokok dari itu yang mendasari perbuatan itu. 2. Perkembangan Kepribadian Melihat dari teori otonomi fungsional itu nyatalah bahwa individu itu dari lahir mengalami perubahan perubahan yang penting. a) Kanak-kanak Allport memandang neonatus itu semata mata sebagai makhluk yang diperlengkapi dengan keturunan keturunan, dorongan- dorongan/ nafsu-nafsu dan refleks- refleks. Jadi belum memiliki bermacam- macam sifat yang kemudian dimilikinya. Dengan kata lain belum memiliki kepribadian. b) Transformasi kanak kanak Macam macam mekanisme atau prinsip yang dipakai untuk membuat deskripsi mengenai perubahan perubahan sejak kanak kanak sampai dewasa yaitu; diferensiasi, integrasi, pemasakan, belajar, kesadaran diri, sugesti, self-esteem, Inferiority dan kompensasi, mekanisme mekanisme psikoanalitis, otonomi fungsional, reorientasi mendadak trauma, extension of self, self-obyektification, instink dan humor, pandangan hidup pribadi. c) Orang Dewasa Pada orang dewasa faktor faktor yang menentukan tingkah laku adalah sifat sifat (traits) yang terorganisasikan dan selaras. Sifat sifat ini timbul dalam berbagai cara dari perlengkapan perlengkapan yang dimiliki neonatus.

Psikologi Individual Allport : selalu mementingkan adanya sifat, kompleks dan khas dari tingkah laku manusia. Semua itu memiliki dasar / kesatuan / unitas. Tingkah laku yang disadari adalah yang terpenting. Allport => mementingkan ego / self 1. Struktur dan dinamika kepribadian Di teori lain, struktur dan dinamika dibahas secara terpisah. Namun oleh allport semua itu dinyatakan dalam bentuk sifat. Antara struktur dan dinamika itu sama. Sifat adalah penekanan teori allport sehingga sering disebut dengan traits psychology. Definisi allport tentang kepribadian adalah : organisasi dinamik dalam individu sebagai sistem sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya. Organisasi dinamik menekankan bahwa kepribadian selalu berkembang dan berubah. Psikofisis menunjukan bahwa kepribadian bukan hanya mental dan neural, namun jiwa dan raga menjadi suatu kesatuan pribadi. Kepirbadian individu dipengaruhi oleh kepribadian masing masing dari istilah menentukan. Yang dimaksudkan dengan khas / unik adalah allport memberi penekanan pada individualitas, bahwa tidak ada 2 orang yang benar benar sama dalam hal kepribadian. Kepribadian itu memiliki arti sebagai adaptasi / penyesuaian diri dengan lingkungan. Watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu dimana individu akan dinilai perilakunya. Watak sebagai kepribadian yang di evaluasi dalam arti normatif. Watak yang baik adalah watak yang sesuai dengan norma yang berlaku. Temperamen biasanya menunjuk pada disposisi disposisi yang erat kaitannya dengan faktor faktor biologis / fisiologis dan sedikit sekali mengalami perubahan dalam perkembangan dan memiliki peran yang besar dibanding aspek aspek lain.

Temperamen adalah gejala karakteristik dari sifat individu , termasuk mudah tidaknya kena rangsangan emosi , cepat / tidak berekasi, kualitas hidup. Bergantung pada faktor konstitusional, terutama keturunan. sifat adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan. Sifat memiliki eksistensi dalam diri individu. Sifat dibedakan dengan habits. Kebiasaan merupakan kecenderungan

kecenderungan bersifat menentuka. Sifat merupakan sifat gabungan dari beberapa kebiasaan. Menurut allport, sifat dan sikap adalah predisposisi untuk merespon dan khas , dapat membimbing tingkah laku, merupakan hasil belajar dan faktor genetis. sikap, berhubungan dengan suatu objek sehingga lebih luas. Makin besar objek dikenai sifat, maka sifat dan sikap akan menjadi semakin mirip. Sikap biasanya mengandung penilaian terhadap suatu objek. Orang dapat memiliki suatu sifat tapi tidak dapat memiliki suatu tipe. Sifat dapat memunculkan keunikan pribadi, sedangkan tipe menenggelamkannya. Pembagian sifat : 1. sifat kardinal ( pokok ) Sangat menonjol, sehingga pengaruhnya dapat langsung dilihat. Jenisnya relatif kurang biasa sehingga tidak tampak. Sifat kardinal nampak pada setiap orang tapi tidak semua orang punya sifat ini 2. Sifat sentral Merupakan kecenderungan kecenderungan yang sangat khas pada individu, sering muncul dan sangat mudah disimpulkan . contoh : ekstravert dan introvert 3. Sifat sekunder

Gordon Alport, (lahir di Montezuma, Indiana , 11 November 1897 meninggal di Cambridge, Massachusetts , 9 Oktober 1967 pada umur 69 tahun) merupakan seorang psikolog.[1] [2] Ia meraih gelar doktor psikologi dari Harvard pada tahun 1922. Ia menghabiskan kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan sosial, seperti prasangka, kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian. [1] Menurut Allport, salah satu yang paling memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya.[1] Kecenderungan ini disebut Allport dengan pemfungsian oportunistik.[1] Pemfungsian oportunistik bersifat reaktif, berorientasi masa lalu, dan biologis.[1] Sekalipun demikian, Allport menganggap pemfungsian oportunistik ini tidak terlalu penting dalam memahami perilaku manusia, justru kebanyakan perilaku manusia

dimotivasi oleh sesuatu yang lain, sesuatu yang berfungsi dalam rangka ekspresi diri, yang oleh Allport disebut ''pemfungsian Propriate''.[1] Maksudnya adalah apapun yang dilakukan seseorang dalam hidup biasanya adalah demi menunjukkan siapa dirinya.[1] Pemfungsian diri ini bersifat proaktif, berorientasi masa depan, dan psikologis.[1] Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep diri.[1] Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin.[1] Dalam melihat konsep diri tersebut, Allport memakai dua pendekatan yakni fenomenologi dan fungsional.[1] Secara fenomenologis artinya diri sebagaimana yang dialami sehari-hari yakni yang terdiri dari berbagai aspek yang essensial (lawan dari aspek yang insidental dan aksidental), hangat (lawan dari diri yang dingin dan kabur), dan sentral (lawan dari diri sampingan).[1] Sementara itu, definisi fungsional mencakup hal-hal ysng muncul dalam perkembangan seseorang dalam usia-usia tertentu, yakni:[1] [3] 1. indra jasmani (berkembang di usia 0-2 tahun) 2. identitas diri (berkembang di usia 0-2 tahun) 3. harga diri (berkembang di usia 2-4 tahun) 4. perluasan diri (berkembang di usia 4-6 tahun) 5. citra diri (berkembang di usia 4-6 tahun) 6. peniruan rasional ((berkembang di usia 6-12 tahun) 7. dorongan untuk mengejawantahkan diri (muncul ketika seseorang berusia 12 tahun ke atas) Menurut Allport, jika seseorang memiliki proprium yang berkembang dengan baik dan memiliki disposisi yang adaptif (keunikan individu dengan individu lainnya), berarti ia telah mencapai tahap kedewasaan psikologis (orang yang kesehatan mentalnya terjaga).[1] Tujuh tanda seseorang yang memiliki kedewasaan psikologis:[1] 1. memiliki perluasan diri yang jelas dan spesifik

2. memiliki teknik dan cara-cara tertentu agar pergaulannya dengan orang lain dapat lancar dan baik (misalnya kepercayaan, empati. kejujuran, toleransi) 3. memiliki kestabilan emosional dan menerima diri sendiri 4. memiliki pendapat yang realistis 5. memfokuskan perhatian pada masalah dan mengembangkan kemampuan untuk memecahkannya 6. mampu meliht diri sendiri secara objektif yaitu menilai perilaku sendiri dan mampu "menertawakan diri sendiri" 7. memiliki filsafat hidup yang utuh, termasuk orientasi nilai yang partikular, sentimen keagamaan yang terdifferensiasi, dan kesadaran yang terpersonlisasi Teori kepribadian individual Gordon Allport

A. Struktur dan Dinamika Kepribadian Definisi Kepribadian: Organisasi dinamis dalam seseorang yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Dua hal yang menjadi tekanan utama adalah kepribadian merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait. Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati menyadari istilah karakter dan temperamen. Karakter (watak) adalah segi kepribadian yang dinilai. Seseorang sering dinilai memiliki karakter baik atau buruk. Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor biologis atau fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan bersama intelegensi dan fisik membentik kepribadian. Sifat-sifat dan Disposisi-disposisi Personal : Sifat adalah Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu ; tendensi neuropsiki. Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan melainkan kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi nominal.

2 pembedaan sifat : Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang. Disposisi Personal: keunikan-kekhususan (sifat) pada individu Contoh : Dalam sebuah kelompok ada 20 orang menunjukkan sifat keagresifan (common trait). Tapi kita tidak bisa mengtakan 20 orang itu menunjukkan/mewujudkan keagresifannya lewat jalan yang sama. Mungkin ada yang asertif dan kompetitif, sarkastic dan bermusuhan, dan mungkin lewat kekerasan fisik. Personal deposisi dapat disebut sebagai sub kategori atau jalan khusus sifat terwujud. Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi juga memulai tingkah laku dan dalam beberapa hal memerankan peran memotivasi yang penting. Contoh : Seseorang yang punya sifat ramah/suka bergaul, tidak suka duduk sendiri di rumah menunggu orang lain menghubunginya. Dia akan mencari teman-temannya. Akan tetapi sebuah sifat tidak pernah sebagai motivator murni tingkah laku beberapa dorongan baik internal maupun eksternal yang mendahului tindakan. Contoh : Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka mendengarkan musik. Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder Disposisi Pokok :Sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu. Contoh : Orang Narcistik adalah orang yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan dan ketertarukannya. Disposisi Sentral: Kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin kita menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif, melankolis, dramatik. Disposisi Sekunder: Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan

lebih terpusat pad respon yangt dicocokinya. Contoh: Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah ketika seseorang menghina kelompoknya. Dua kekhususan teori Allport adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil bagian penting dalam motivasi dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan pada motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci petunjuk yang penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu. Hubungan Sifat, Kebiasaan, Sikap dan Tipe Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang . Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif. Contoh: Huming ketika mendengarkan musik, membaca dengan bersuara. Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu. Tipe: Abstraksi/pengelompokan sifat-sifat; mementingkan keajegan/keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe menyembunyikan (sifat)keunikan pribadi dan menunjukan perbedaan perbuatan yang tidak begitu cocok dengan kenyataan. Proprium Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ego. Proprium menggambarkan ego sebagai sesuatu yang dengan segera dapat kita sadari meliputi perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, rasa keakuan, gambaran diri. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang karena perkembangan individu. Allport menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian. Otonomi Fungsioanal Otonomi fungsional memandang motivasi dewasa bermacam-macam, sistem self sustaining,

pertumbuhan sistem antecedent, tapi secara fungsional tak terkait. Otonomi fungsional juga pendorong dan pembentukan perilaku masa kini dan lepas lepas dari masa lalu. Apa yang dilakukannya semata-mata dikhususkan begitu saja demi tujuan berbeda dari semula. Contoh: Seorang pemburu tetap saja kan memburu meskipun tidak ada nilai instrumentalnya (sematamata senang berburu) Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin. Orang dewasa yang sehat ditandai dengan serangkaian sifat yang teratur dan kongruen yang berfungsi sebagaian besar secara rasional dan sadar. Maka untuk memahami orang dewasa maka harus memahami maksud dan aspirasi mereka. Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang, tugas yang belum selesai mendapat interupsi dan cenderung diingat dari pada tugas yang selesai. Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimensentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian. Contoh: Seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena diperlukan tapi belajar untuk hidup. B. Perkembangan Kepribadian Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya. DalamPerkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut: 1. 0-3 tahun : Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor

yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai periode terakhir dimanan\ anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan mengontrol dunianya. 1. 4-6 tahun: Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orangorang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkuangan tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri; terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribbadiannya kelak. 1. 6-12 tahun: Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat. 1. Remaja Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, apakah saya seorang anak atau dewasa? Kedewasaan Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional. Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut: 1. Ekstensi sense of self Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas. Contoh : terlibat dalam kegiatan masyarakat (senat, karang taruna, partai politik,dll) Kemampuan diri dan minat-minatnya denga orang lain beserta minat mereka. Contoh: Saya yang punya minat dalam olah raga juga mengenali minat oprang lain yang sama atau pun berbeda. Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana) contoh: Keinginan jadi dokter, membuat perencanaan strudi dan membayangkan apa yang mau

dilakuakn setelah jadi dokter. 1. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang) 1. Penerimaan diri Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional. 1. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak. 1. Objektifikasi diri: insight dan humor Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain. 1. Filsafat Hidup Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama. Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan. C. Beberapa catatan mengenai Teori Allport Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.

Anda mungkin juga menyukai