Shinta Mayasari
Riwayat
Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya
manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur
terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa
kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu.
Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-
mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya
menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak.
Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan
unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy:
kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan
yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).
Riwayat
Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam system
psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya
yang unik dalam lingkungannya.
Suatu fenomena dinamik yang memiliki elemen
psikologik dan fisiologik, yang berkembang dan berubah,
yang memainkan peran aktif dalam berfungsinya
individu.
Hereditas memainkan peran penting dalam temperamen,
sebagai bahan baku bersama-sama kecerdasan dan fisik
membentuk kepribadian.
Definisi kepribadian
Memiliki 3 unsur pokok:
Nyata
Trait itu bukan konsep abstrak tetapi obyek nyata, yakni struktur neuropsikis.
Suatu hari nanti, neurofisiologi akan dapat menjelaskan (misalnya pada trait
takut, agresif, kejujuran, introversi, ekstraversi, dll)
Empiric
Pembuaktian empiric. Pertama, trait disimpulkan dari terjadinya tingkahlaku berulang
yang mempunyai makna yang sama, mengikuti rentangan stimulus tertentu yang memiliki
makna personal yang sama. Kedua, trait disimpulkan berdasarkan keajegan tingkahlaku.
Ketiga, trait disimpulkan dari jawaban atau kegiatan merespon stimuli kuesioner.
Trait Individual
Merupakan manifestasi trait umum pada diri seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu,
konstruk neuropsikik yang membimbing, mengarahkan, dan memotivasi tingkah laku
penyesuaian yang khas. Sifat unik itu merupakan gambaran yang tepat dari struktur kepribadian
seseorang.
Perbedaan antara trait umum dengan trait individual bukan sekedar bahwa trait umum berlaku
pada sekelompok orang, sedang trait individual diterapkan khusus kepada individu orang
perorang, karena secara mendasar trait individual bias ditempatkan sebagai subkategori atau
aspek pengkhususan dari trait umum. Menurut Allport pentingnya membedakan dua jenis trait ini
lebih kepada perbedaan pendekatan riset. Trait individu atau disposisi pribadi memiliki tingkat
generalitas yang berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku seseorang secara umum, ada
pula yang mempengaruhi tingkah laku tertentu saja.
Tingkatan disposisi
Disposisi Kardinal (Cardinal Disposition): sifat luar biasa khas yang hanya memiliki sedikit orang, sifat yang sangat
berperan dan mendominasi keseluruhan hidupnya. Umumnya orang tidak memiliki disposisi cardinal, hanya
beberapa orng memilikinya dan kemudian dikenal dengan sifat khasnya itu. Allport mengidentifikasi beberapa tokoh
sejarah dan karakter fiktif yang memiliki disposisi ini, bahkan mereka samapai menjadi frasa baru dalam bahasa
sehari-hari. Misalnya, quixotic, chauvinistic, narcisstic, sadistic, don yuan, dan sebagainya. Karena disposisi personal
bersifat individual dan tidak ditularkan kepada orang lain, hanya Don Quixote yang benar-benar bersifat quixotic
(pelamun berat), hanya Narcissus yang benar-benar narcistic (memperoleh kepuasaan dari diri sendiri), dan hanya
Marquis de Sade yang memiliki disposisi cardinal sadism (memperoleh kepuasan dengan menyiksa orang lain).
Kalau nama-nama itu dipakai untuk mendiskripsi karakter seseorang, hal itu hanya untuk memudahkan pemahaman
bahwa yang bersangkutan mempunyai sifat yang sama, atau dengan kata lain nama-nama atau cardinal disposisi itu
menjadi trait umum (sifat yang sama yang dimiliki beberapa orang).
Disposisi Sentral (central disposition): kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, yang menjadi titik pusat
tingkah lakunya. Trait sentral adalah sifat-sifat yang biasa ditulis dalam surat rekomendasi yang menjelaskan sifat-
sifat seseorang, seperti: posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi, dan agresif.
Disposisi Sekunder (Secondary Disposition): adalah trait yang semakin tidak umum, dan kurang penting untuk
menggambarkan kepribadian. Trait sekunder tidak menyolok, jarang dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan
yang sangat khusus. Allport menyarankan manakala secondary disposition itu hanya bangkit oleh rentang stimulus
situasi yang sempit, lebih tepat disebut sikap (attitude) alih-alih sifat (trait). Misalnya, orang yang biasanya sabar
menjadi marah meledak-ledak ketika seseorang menghina kelompok etnik penyabar itu; sifat marah itu disposisi
sekunder karena sehari-hari dia memakai disposisi sentral penyabar.
Traits – Habit – Atitude
Allport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait-attitude-habit-type yang dalam kehidupan sehari-hari
dianggap sinonim. Trait, attitude, dan habit semua predisposisi, mereka bias unik, mereka semua produk factor genetic
dan belajar, dan masing-masing mungkin mengawali atau membimbing tingkah laku. Type biasa dianggap sebagai super-
ordinasi dari ketiga konsep lainnya.
Sifat (Trait) adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip, penentu kecenderungan
yang bersifat umum; dapat dipakai dalam lebih banyak situasi, dan memunculkan lebih banyak variasi respon. Trait
merupakan kombinasi atau taraf umum dari dua habit atau lebih.
Kebiasaan (Habit) seperti traits tetapi sebagai penentu kecenderungan habit bersifat khusus, hanya dipakai untuk
merespon satu situasi atau stimulus dan pengulangan dari situasi atau stimulus itu.
Sikap (Attitude) lebih umum disbanding habit tetapi kurang umum disbanding trait. Attitude terentang dari yang
sangat spesifik sampai yang sangat umum. Attitude berbeda dengan habit dan trait dalam hal sifatnya yang evaluatif.
Misalnya, sikap pria terhadap persamaan hak antara pria dan wanita mungkin positif (menyetujui persamaan hak) atau
negative (tidak setuju, mengabaikan bahkan menghalangi persamaan hak).
Tipe (Type) adalah kategori nomotetik, dan konsep yang jauh lebih luas disbanding tiga konsep diatas. Sebagai suatu
kategori, tipe akan mengelompokkan manusia menjadi beberapa jenis atau model tingkahlaku. Tipe merangkum ketiga
konsep yang lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-atitud yang secara teoritik dapat ditemui pada diri seseorang.
Namun manakala kita menganalisis individu dalam hal tepenya, kita kehilangan pengamatan mengenai sifat
keunikannya. Karena tidak ada orang yang cocok dengan tipe secara sempurna, tipe menjadi pembeda artifisial yang
mengaburkan realita.
Trait dan Konsestensi Pribadi
Allport (kerja bersama Odberg) mengumpulkan hamper 18.000 kata, umumnya kata sifat dalam bahasa
Inggris yang bermakna trait, tidak termasuk kata-kata majemuk yang menggabungkan beberapa sifat,
seperti pecinta-sejati, atau kasih-kasih sayang.
Proporium
Adalah aspek kepribadian yang teoritisi lain memberi nama self atau ego, istilah yang Allport tidak
mau memakainya, karena keduanya sudah diberi makna yang bermacam-macam oleh banyak teoritisi.
Propium adalah sesuatu yang mengenainya kita segera sadar, sesuatu yang kita fikirkan sebagai bagian
yang hangat, sentral, dan privat dari kehidupan kita, sehingga menjadi inti dari kehidupan.
Konsep Allport
Dalam mengemukakan pandangan ini, Allport (1937-1961) menunjukkan bahwa pandangannya
menggemakan beberapa perumusan sebelumnya; misalnya, ucapan yang terkenal dari Woodwort
(1918) bahwa mekanisme-mekanisme dapat ditransformasikan menjadi dorongan-dorongan; Stren
(1935) bahwa fenomotif-fenomotif dapat menjadi genomotif dan pernyataan.
Untuk mensahkan konsep tersebut, Allport menunjuk pada observasi dari sejumlah bidang yang
semuanya membenarkan adanya kecederung pada organisme untuk mempertahankan suatu respon
tertentu, walaupun alas an semula untuk memberikan respon itu tidak ada lagi.
Cobalah tes kepribadian ini!
Kunjungi situs berikut, lalu kerjakan tes nya
https
://www.arealme.com/big-five-personality-traits-tes
t/id
/
Foto hasil kepribadianmu dan kumpulkan di Vclass
Unila