Anda di halaman 1dari 12

TEORI ALLPORT : PSIKOLOGI INDIVIDU

KELOMPOK II
NAMA :
PRATIWI (181414008)
RISKA ANDINI (181414005)
SANDRA FALISA Hsb (181414011)
ANISAH (191414022)
A. Biografi Gordon Allport
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di
Montezuma, Indiana, anak keempat dan bungsu dari John E.
Allport dan Nellie Wise Allport. Ayah Allport pernah melakukan
sejumlah petualangan bisnis sebelum menjadi dokter kira-kira
pada waktu Gordon lahir. Karena tidak memiliki kantor yang
memadai dan fasilitas klinis, dr. Allport mengubah rumahnya
menjadi sebuah rumah sakit kecil-kecilan.
Floyd Allport, kakak laki-lakinya yang 7 tahun lebih tua, yang
menjadi psikolog terkenal juga, melukiskan ibu mereka sebagai
perempuan saleh yang sangat menekankan pentingnya agama
(F.Allport, 1974).
Allport muda mengembangkan ketertarikan awal terhadap persoalan-
persoalan filosofis dan religius, dan memiliki fasilitas yang lebih banyak
terhadap kata-kata daripada permainan. Dia menggambarkan dirinya
“terisolasi” secara social untuk menunjukkan tingginya lingkaran
aktivitasnya sendiri. Meskipun lulus dengan ranking kedua dari 100
siswa SMA-nya, Allport tidak menganggap dirinya pandai (Allport,
1967). Saat menerima gelar sarjananya pada 1919 dengan topic
tentang filsafat dan ekonomi, dia masih tidak merasa pasti dengan
karier ke depannya.
Ketika mendapat tawaran untuk mengajar di Turki, dia melihatnya
sebagai kesempatan untuk menyelidiki apakah dia akan menikmati
tugas mengajar itu. Dia menghabiskan tahun akademis 1919 – 1920 di
Eropa dengan mengajarkan bahasa Inggris dan sosiologi di Robert
College di Istambul. Pada 9 Oktober 1967 Allport seorang perokok
berat, dan meninggal karena kanker paru-paru.
B. Definisi Kepribadian Allport
Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Allport
meyakini bahwa manusia adalah makhluk rasional yang
digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini,
masa depan, dan bukan masa lalu. Allport meyakini
bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang terus
menerus bergerak, sehingga konsep utama teorinya
adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak.
Tiga unsur pokok dalam definisi kepribadian
tersebut, yaitu:
Istilah dynamic organization.
Istilah ini mengacu kepada: (a) adanya perubahan dan
perkembangan kepribadian yang berperan aktif dalam
individu menyesuaikan diri dengan lingkungan ; dan (b)
dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi
semua komponen kepribadian, lalu menghubungkan
satu dengan yang lainnya.

Istilah psychophysical systems.


Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan hanya
konstruk hipotetik, namun merupakan fenomena nyata
yang mencakup aspek mental dan fisik, kemudian
disatukan dalam kesatuan kepribadian.
Istilah determine.
Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan
sekedar konsep yang menentukan tingkah laku
seseorang, tetapi bagian dari individu yang
berperan aktif dalam tingkah laku orang tersebut.
C. Struktur dan Dinamika Kepribadian

Jika kita membahas teori kepribadian yang lain, maka kita


menemukan adanya pembahasan mengenai struktur dan
dinamika kepribadian secara terpisah. Namun hal ini tidak berlaku
jika kita membahas teori Allport. Hal ini disebabkan karena
menurut Allport, struktur kepribadian dinyatakan dalam sifat
(traits), dan dinamika kepribadian didorong juga oleh sifat (traits).
Oleh karena itu, struktur dan dinamika kepribadian itu pada
dasarnya adalah hal yang sama. Berdasarkan hal ini, banyak yang
menyebutkan teori Allport itu sebagai “Trait Psychology”.
Sifat (Trait) adalah predisposisi atau kecenderungan
untuk merespon secara sama terhadap kelompok
stimulus yang mirip. Misalnya, hari ini A marah
karena B menghilangkan pena kesayangannya, maka
jika C menghilangkan buku kesayangannya, A akan
marah juga. Hal ini menunjukkan bahwa trait
berfungsi konsisten, baik waktu, stimulus, atau
tempat. Allport membedakan trait menjadi dua,
yaitu:
• Trait Umum (Nomothetic Trait).
Trait umum adalah sifat bersama yang dimiliki oleh
banyak orang, dan digunakan untuk membandingkan
orang dari budaya berbeda. Asumsi yang mendasari
trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial.
Misalnya, orang Batak memiliki sifat lebih terbuka
dibanding suku lain. Atau orang Jawa memiliki sifat lebih
sopan dalam berbicara dibanding suku lain.

• Trait Individual (Personal Disposition atau


Morphological Trait atau Idiographic Trait). Trait
individual adalah manifestasi trait umum seseorang,
sehingga selalu unik bagi orang itu. Sifat unik ini
merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian.
Trait individual merupakan subkategori dari trait umum,
yang memiliki tingkat generalitas berbeda-beda, ada
yang mempengaruhi tingkah laku secara umum, ada
yang hanya mempengaruhi tingkah laku tertentu saja.
Kepribadian yang Sehat dan Matang
menurut Allport

Ada lima kriteria dari pribadi yang matang, yaitu:

Memiliki PERLUASAN PERASAAN DIRI, artinya


kemampuan untuk berpartisipasi dan menyukai rentang
aktivitas yang luas. Namun, aktivitas itu harus merupakan
aktivitas yang relevan dan penting bagi diri kita sendiri.

Memiliki HUBUNGAN HANGAT DENGAN ORANG


LAIN, artinya kemampuan untuk membina
hubungan yang intim dengan keluarga, teman, dan
anak.
Memiliki RASA AMAN SECARA EMOSIONAL, artinya
kemampuan menerima emosi diri dengan rasa aman,
tanpa tertekan. Misalnya, tidak menyembunyikan rasa
marah, namun mengendalikannya dengan tepat, tidak
menyerah pada kekecewaan, dsb.

Memiliki PEMAHAMAN DIRI, artinya kemampuan untuk


melihat persamaan dan perbedaan antara gambaran diri
ideal dengan kondisi diri yang sesungguhnya, mampu
melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri.

Memiliki FILSAFAT HIDUP YANG MEMPERSATUKAN,


artinya kemampuan mengarahkan dirinya ke masa depan
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan
tersebut tentunya dibarengi dengan nilai-nilai yang
melekat kuat dalam pribadi seseorang. Misalnya, menjadi
orang yang jujur, dengan prinsip atau nilai kejujuran yang
dipegang sejak muda.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai