Anda di halaman 1dari 4

Tugas kelompok (Pendidikan Agama Kristen)

Kelompok 1

Nama Anggota :

- Selly Stania ( 12230751 )


- Indi Anjelita Ziliwu ( 12230754 )
- Feisy Felisya Ferriyus ( 12230761 )
- Alesandro Verovius Wiliam Wakman ( 12230744 )
- Anugrah Sinurat ( 12230756 )

1. Jelaskan teori kepribadian menurut Gordon Alport

Manusia adalah makhluk rasional yang digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa
depan, dan bukan masa lalu. Allport meyakini bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang
terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat orang
terus bergerak. Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam sistem psikofisik
individu yang menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya.

Kepribadian : Peorganisasian dinamis dalam diri individu sistem psikofisiknya menentukan


karakteristik perilaku dan pikirannya (Allport 1961)

Alport menekankan pentingnya motivasi yang disadari

• Orang yg sehat=sadar dengan apa yg dikerjakan dan alasan mengerjakannya

Asumsi umum Alport tentang pribadi dewasa

• Bersikap positif

• Didominasi oleh motif' yang disadari

7 kriteria kepribadian mature (dewasa) menurut Alport :

1.Extension of the sense of self

2.Warm relating of self to others

3.Emotional security

4.Realistic perception

5.Skills and assignments

6.Self objectification:insight and humor

7.Unifying philosophy of life

2. Tuliskan kesimpulan kelompok mengenai kepribadian manusia/orang menurut alport


ASUMSI DAN DEFINISI KEPRIBADIAN MENURUT ALPORT

Allport meyakini bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak,
sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak.
Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu
yang menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya. Empat unsur pokok dalam
definisi kepribadian tersebut, yaitu:
1. Istilah dynamic organization.
Istilah ini mengacu kepada:
(a) adanya perubahan dan perkembangan kepribadian yang berperan aktif dalam individu
menyesuaikan diri dengan lingkungan
(b) dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian,
lalu menghubungkan satu dengan yang lainnya.
2. Istilah psychophysical systems. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan hanya
konstruk hipotetik, namun merupakan fenomena nyata yang mencakup aspek mental dan
fisik, kemudian disatukan dalam kesatuan kepribadian.
3. Istilah determine. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan sekedar konsep yang
menentukan tingkah laku seseorang, tetapi bagian dari individu yang berperan aktif dalam
tingkah laku orang tersebut.
4. Istilah unik atau khas. Istilah ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang benar-benar
sama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga tidak ada dua orang yang
memiliki kepribadian yang sama.

STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN

Menurut Allport, struktur kepribadian dinyatakan dalam sifat (traits), dan dinamika
kepribadian didorong juga oleh sifat (traits). Sifat (Trait) adalah predisposisi atau
kecenderungan untuk merespon secara sama terhadap kelompok stimulus yang mirip.
Allport membedakan trait menjadi dua, yaitu:
1. Trait Umum (Nomothetic Trait). Trait umum adalah sifat bersama yang dimiliki oleh banyak
orang, dan digunakan untuk membandingkan orang dari budaya berbeda. Asumsi yang
mendasari trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial. Misalnya, orang Batak
memiliki sifat lebih terbuka dibanding suku lain. Atau orang Jawa memiliki sifat lebih sopan
dalam berbicara dibanding suku lain.
2. Trait Individual (Personal Disposition atau Morphological Trait atau Idiographic Trait). Trait
individual adalah manifestasi trait umum seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu. Sifat
unik ini merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian. Trait individual merupakan
subkategori dari trait umum, yang memiliki tingkat generalitas berbeda-beda, ada yang
mempengaruhi tingkah laku secara umum, ada yang hanya mempengaruhi tingkah laku
tertentu saja.
Allport membedakan penggunaan istilah trait, attitude, habit, type, yang dalam kehidupan
sehari-hari dianggap sama.

Ada dua ciri teori motivasi dari Allport, yaitu :


(1) menolak masa lalu sebagai elemen penting dari motivasi
(2) pentingnya proses kognitif, seperti tujuan dan perencanaan, sebagai dasar motivasi. Dua
teori ini menunjukkan keyakinan Allport bahwa manusia adalah makhluk sadar dan rasional,
yang bertingkah laku berdasar apa yang diharapkan dapat dicapai, bukan karena keinginan
primitif atau pengalaman traumatik masa lalu.
Dalam mempelajari motivasi, kita mengenal istilah Otonomi Fungsional, yang memandang
motif orang dewasa beraneka ragam, mandiri sebagai sistem kontemporer, berkembang dari
sistem anteseden, tetapi secara fungsi tidak bergantung kepada sistem. Artinya, suatu
tingkah laku dapat merupakan tujuan akhir dari tingkah laku itu sendiri, walaupun awalnya
memiliki tujuan lain. Banyak tingkah laku orang dewasa yang tetap terjadi karena prinsip
sederhana. Namun, kematangan seseorang diukur dari seberapa jauh motivasi menjadi
fungsional otonom. Ada dua tingkat Otonomi Fungsional menurut Allport, yaitu :
1. Perseverative Functional Autonomy, yaitu kecenderungan suatu pengalaman
mempengaruhi pengalaman berikutnya. Perilaku yang masuk dalam kategori ini adalah
perilaku yang berulang dan rutin. Misalnya, kita minum kopi karena ingin mengatasi rasa
kantuk. Namun setelah itu, kita minum kopi bukan untuk mengatasi rasa kantuk lagi, tetapi
karena sudah terbiasa.
2. Propriate Functional Autonomy, yaitu kecenderungan yang dekat dengan inti kepribadian,
seperti minat yang dipelajari, nilai, sentimen, tujuan, motif pokok, disposisi pribadi,
gambaran diri, atau gaya hidup. Motivasi yang berhubungan dengan gambaran diri tersebut
lah yang disebut motivasi proprium yang fungsional otonom. Misalnya, X bekerja karena
ingin mendapat uang. Ketika mulai bekerja, pekerjaan itu tampak membosankan. Namun,
setelah satu tahun, X menyukai pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, kemudian bukan uang
yang menahan X di tempat kerja, melainkan pekerjaan itu sendiri yang menjadi motivasi
dalam bekerja.
Namun, tidak semua tingkah laku dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep otonomi
fungsional. Ada delapan jenis tingkah laku yang tidak berada di bawah kendali motif otonomi
fungsional, yaitu :
1) Tingkah laku yang berasal dari dorongan biologis, seperti makan, minum, tidur, bernafas
2) Refleks, seperti mengedip, mengangkat lutut, proses pencernaan
3) Peralatan Konstitusi, seperti kecerdasan, bentuk tubuh temperamen, kesehatan
4) Habit
5) Tingkah laku yang tergantung pada penguat primer
6) Motif yang terkait langsung dengan usaha mereduksi dorongan dasar
7) Tingkah laku non produktif, seperti kompulsi, fiksasi, regresi
8) Sublimasi.

KEPRIBADIAN YANG SEHAT DAN MATANG MENURUT ALLPORT

teori kepribadian yang Allport kemukakan itu menggunakan sudut pandang yang positif,
yaitu bahwa kepribadian merupakan akumulasi trait yang mengarahkan tingkah laku sesuai
dengan prinsip otonomi fungsional. Penekanan Allport bukanlah pada pribadi yang neurotis,
tetapi pada pribadi yang normal, sehat dan matang. Ada tujuh kriteria dari pribadi yang
matang, yaitu:
1. Memiliki PERLUASAN PERASAAN DIRI, artinya kemampuan untuk berpartisipasi dan
menyukai rentang aktivitas yang luas. Namun, aktivitas itu harus merupakan aktivitas yang
relevan dan penting bagi diri kita sendiri.
2. Memiliki PERLUASAN PERASAAN DIRI, artinya kemampuan untuk berpartisipasi dan
menyukai rentang aktivitas yang luas. Namun, aktivitas itu harus merupakan aktivitas yang
relevan dan penting bagi diri kita sendiri.
3. Memiliki RASA AMAN SECARA EMOSIONAL, artinya kemampuan menerima emosi diri
dengan rasa aman, tanpa tertekan. Misalnya, tidak menyembunyikan rasa marah, namun
mengendalikannya dengan tepat, tidak menyerah pada kekecewaan
4. Memiliki PERSEPSI REALISTIS, artinya kemampuan memandang dunia secara obyektif atau
apa adanya.
5. Memiliki KETERAMPILAN, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas
atau masalah. Orang yang sehat secara psikis dapat melakukan pekerjaan dengan dedikasi,
komitmen, dan keterampilan yang dimiliki.
6. Memiliki PEMAHAMAN DIRI, artinya kemampuan untuk melihat persamaan dan
perbedaan antara gambaran diri ideal dengan kondisi diri yang sesungguhnya, mampu
melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri.
7. Memiliki FILSAFAT HIDUP YANG MEMPERSATUKAN, artinya kemampuan mengarahkan
dirinya ke masa depan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut tentunya
dibarengi dengan nilai-nilai yang melekat kuat dalam pribadi seseorang. Misalnya, menjadi
orang yang jujur, dengan prinsip atau nilai kejujuran yang dipegang sejak muda.

3. Apa pengaruhnya/ hubungannya dari kepribadian manusia terhadap/dengan keberagaman


keyakinan/agama

Karena dalam pengaruh kepribadian manusia ini sangat dipandang positif karena penekanan
Allport dalam hal ini adalah menjadi pribadi yang sehat dan matang. Sehingga walaupun kita
memiliki berbagai macam ras, suku, bahasa, agama, kita tetap dapat menghargai
keberagaman itu karena adanya pengaruh kepribadian manusia ini.
Contohnya
1. Memiliki perluasaan perasaan diri - melakukan aktivitas apa saja dari beragam budaya,
agama, ras, dll. Yang pastinya penting bagi kita.
2. Memiliki rasa aman secara emosional - bisa mengendalikan emosi, dan pantang
menyerah.
3. Memiliki persepsi realistis - memandang dari seluruh aspek yang baik.
4. Memiliki keterampilan - Dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan komitmen.
5. Memiliki pemahaman diri - Mampu melihat dan memahami diri sendiri.
6. Memiliki filsafat hidup yang mempersatukan - kemampuan untuk mengarahkan dirinya ke
tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai