Anda di halaman 1dari 13

GORDON ALLPORT

DISUSUN OLEH: SALSABILAH OKTAVIANI.F


GORDON ALLPORT
(KEUNIKAN INDIVIDU)
Gordon Alport, (lahir di Montezuma, Indiana , 11 November 1897 – meninggal di Cambridge, Massachusetts , 9
Oktober 1967 pada umur 69 tahun) merupakan seorang psikolog.[1] [2] Ia meraih gelar doktor psikologi dari
Harvard pada tahun 1922. Ia menghabiskan kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-
persoalan sosial, seperti prasangka, kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian.[1]

Menurut Allport, salah satu yang paling memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan biologisnya.[1] Kecenderungan ini disebut Allport dengan pemfungsian oportunistik.[1]
Pemfungsian oportunistik bersifat reaktif, berorientasi masa lalu, dan biologis.[1] Sekalipun demikian, Allport
menganggap pemfungsian oportunistik ini tidak terlalu penting dalam memahami perilaku manusia, justru
kebanyakan perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang lain, sesuatu yang berfungsi dalam rangka ekspresi
diri, yang oleh Allport disebut ''pemfungsian Propriate''.[1] Maksudnya adalah apapun yang dilakukan seseorang
dalam hidup biasanya adalah demi menunjukkan siapa dirinya.[1] Pemfungsian diri ini bersifat proaktif,
berorientasi masa depan, dan psikologis.[1] Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep diri.
[1] Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri
sehati-hati mungkin.[1]
STRUKTUR
KEPRIBADIAN

1. SIFAT ( TRAIT)

Traits (Personality Traits)


Traits menurut teori Allport adalah sistem mental/neuropsikis yang digeneralisasikan dan mampu
mengarahakan stimulus yang akan menghasilkan perilaku yang adaptif atau ekspresif. Tekanan terhadap
individualitas dan kesimpulan bahwa kecenderungan itu tidak hanya terikat pada sejumlah kecil stimulus atau
reaksi, melainkan seluruh pribadi manusia. Pernyataan “sistem neuropsikis” menunjukkan jawaban affirmatif
yang diberikan oleh Allport terhadap pertanyaan apakah “trait” itu benar-benar ada pada individu.

Karakter Traits
Menurut Allport ada beberapa karakteristik traits:

 nyata dan benar-benar ada di setiap individu, bukan hanya sekadar label dan sebutan (claim)
 menjadi kausal (sebab) dari suatu perilaku yang biasanya terjadi
 empiris (bisa di identifikasi indra)
 masing masing salaing berkorelasi
 fleksibel dan berubah sesuai situasi(versatilitas)
Trait umum (common trait) – trait individu (individual traits)
Allport membedakan antara trait umum (common trait) dengan trait invidividu ( individual traits):

● Trait umum

adalah sifat-sifat yang di miliki bersama oleh banyak orang, di pakai untuk
membandingkan orang dari latar budaya yang berbeda, sekelompok orang lebih suka terbuka
atau lebih sopan di banding sekelompok lain. Asumsi yang mendasari trait ini adalah persamaan
evolusi dan pengaruh sosial.

• Traits individual

Merupakan manisfestasi trait umumnpada diri seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu,
konstruk neuropsikik yang membimbing,mengarahkan,dan memotivasi tingkakh laku
penyesuaian yang khas. Sifat unik itumerupakan gamabaran yang tepat dari struktur
kepribadian
Tingkatan disposisi

trait individu atau disposisi pribadi memiliki tingkat generalitas yang berbeda-beda. Ada yang di pengaruhi oleh tingkah
laku seseorang secara umum, adapula yang hanya mempengaruhi tingkah laku tertentu saja. Adatiga tingkatan
disposisi

01 02 03

disposisi sentral Disposisi Sekunder


Disposisi kardinal

Yaitu kecenderungan sifat yang yaitu sifat yang tidak umum, dan kurang
yaitu sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang, penting untuk menggambarkan
sifat yang sangat berperan dan mendominasi seluruh menjadi ciri seseorang, dan kepribadian. Sifat ini tidak menyolok,
hidupnya. Disposisi ini sangat jelas, tidak dapat menjadi titik pusat tingkah jarang digunakan, dan hanya digunakan
disembunyikan, karena tercermin pada semua tingkah laku lakunya. Sifat seperti ini biasa pada kesempatan khusus. Misalnya : A itu
ditulis dalam surat rekomendasi adalah wanita yang sabar (Disposisi
orang yang memilikinya. Pada umumnya, orang tidak memiliki Sentral), namun pada suatu hari seorang
disposisi ini, karena hanya beberapa orang yang yang menjelaskan sifat
teman menghina orangtuanya, maka A
memilikinya. Misalnya, narsis, hedonis, dsb. seseorang. Misalnya, ambisius, menjadi marah meledak-ledak (Disposisi
jujur, senang berkompetisi, dan Sekunder). 
lain sebagainya. 
2. Traits – habit - atitud
Alport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait –
attitude habit-type yang dalam kehidupan sehari-hari
dianggap sinonim.

1. Sifat (trait), adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok


stimuli yang mirip, penentu kecendrungan yang bersifat umum; dapat di
pakai dalam lebih banyak situasi, dan memunculkan lebih banyak variasi
repon.
Trait merupakan kombinasi atau taraf umum dari dua habit atau
lebih

2. Kabiasaan (habbit), seperti traits tetapi sebagai penentu kecendrungan


habit bersifat khusus, hanya di pakai untuk
merespon satu situasi atau stimulus atau penggulangan dari situasi atau
stimulus itu

3. Sikap (attitude) lebih umum di banding habit tetapi kurang umum di banding
trait.

4. Tipe (type) adalah kategori nomotetik, dan konsep yang jauh lebih luas di
banding 3 konsep di atas. Sebagai suatu kategori, tipe akan menggelompkkan
manusia menjadi beberapa jenis atau model tingkah laku. Tipe merangkup
ketiga jenis konsep yang lain, menggambarkan kombinasi secara teoritik
dapat di temui pada diri seseorang
3. TRAIT DAN KONSISTENSI PRIBADI

Allport (kerja bersama Odberg) mengumpulkan hamper 18.000 kata,


umumnya kata sifat dalam bahasa Inggris yang bermakna trait,
tidak termasuk kata-kata majemuk yang menggabungkan beberapa
sifat, seperti pecinta-sejati, atau kasih-kasih sayang.
4. Proprium
● Adalah aspek kepribadian yang teoritisi lain memberi nama self atau ego, istilah yang Allport tidak mau
memakainya, karena keduanya sudah diberi makna yang bermacam-macam oleh banyak teoritisi. Propium adalah
sesuatu yang mengenainya kita segera sadar, sesuatu yang kita fikirkan sebagai bagian yang hangat, sentral,
dan privat dari kehidupan kita, sehingga menjadi inti dari kehidupan.


Ada delapan aspek proprium yang berkembang bertahap mulai dari bayi hingga dewasa, yaitu: Usia 0 – 3 tahun,
mencakup tiga aspek proprium. Sense of Bodily Self, yaitu kesadaran tentang fisik. Misalnya : “Ini tanganku”.
Sense of Continuing Self Identity, yaitu kesadaran adanya identitas diri yang berkesinambungan. Misalnya : anak
menyadari bahwa pada usianya yang ketiga, ia masih merupakan orang yang sama dengan waktu usia 1 atau 2
tahun. Self Esteem, yaitu berkembangnya perasaan bangga akan kemampuan diri. Usia 4 – 6 tahun, mencakup
dua aspek proprium. Extension of Self, yaitu kesadaran akan keberadaan objek dan orang lain. Misalnya : “Itu
ibuku, itu mainanku, dsb”. Self Image, yaitu kesadaran akan gambaran diri yang mencakup pandangan aktual dan
ideal mengenai diri sendiri. Usia 6 – 12 tahun, mencakup satu aspek proprium. Self as Rational Coper, yaitu
kesadaran akan adanya kemampuan berpikir rasional yang dimilikinya, yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah. Usia Remaja, mencakup satu aspek proprium. Propriate Striving, yaitu kesadaran eksistensi diri dalam
pencapaian tujuan jangka panjang, dengan menyusun rencana. Allport meyakini bahwa ketika orang dapat
membuat rencana jangka panjang, maka bangunan self menjadi lengkap. Usia Dewasa, mencakup satu aspek
proprium. Self as Knower, yaitu kesadaran mengenai diri sendiri yang mencakup totalitas dari tujuh aspek
sebelumnya.
Perkembangan kepribadian

Perkembangan masa
dewasa
Perkembangan masa bayi
Menurut allport sumber motivasi tingkah laku bayi Penentu utama tingkah laku dewasa yang masak adalah
adalah arus aktivitas yang mengatur bayi untuk seperangkat sifat (trait) yang teroganisir dan seimbang, yang
beraksi. Sesuai dengan tingkat perkembangan bayi, mengawali dan membimbing tingkah laku sesuai dengan
motivasinya lebih sarat dari tingkat dari warna biologis; perinsip otonomi fungsional
tegangan yang menuntut kepuasan dan menghindar
dari rasa sakit
Peluasan diri
Kualitas kepribadian yang masak
01 (extension of the
sense of self)

Mengakrabkan diri
02 dengan orang lain
(warn leaning of self
to others)

Keamanan emosional,
03 penerimaan diri

Persepsi,
keterampilan, tugas
yang realistis
04

05 Objektifikasi diri

Menyatukan filsafat
06 hidup
Aplikasi
Pendekatan Psikoterapi
morfrgenik
Bagi allport pribadi yang
sehat dan masak adalah
Pendekatan idiografik orang yang terus menerus
oleh allpoet kemudian dalam kondisi berubah
di kembangkan (becoming), sedang
menjadi mendekatan peribadi yang tak sehat
morfogenik dan tidak masak adalah
yang perkembangan nya
mandeg
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai