Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Psikologi Kepribadian

“Teori kepribadian Allport”

Dosen Pengampu:
Wina Diana Sari, S.Psi., M.B.A

Di susun oleh:
Reza valefi (228110250)

Jagat putri widiarti (228110309)

Fajriati Rahmah (228110301)

PROGRAM STUDI ILMU PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Psikologi kepribadian dengan judul
“Teori kepribadian Allport”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ibu Wina Diana Sari, S.Psi., M.B.A
selaku dosen pengajar mata kuliah Psikologi kepribadian yang telah mengajarkan materi
ini kepada penulis.
Kiranya hasil pengerjaan makalah ini tidaklah sampai pada titik kesempurnaan. Dimana
kami sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, semoga dengan kritik dan masukkan saran akan berguna
dalam penulisan tugas selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi segenap mahasiswa lain, dan apabila ada
kekurangan atau kesalahan, penulis mohon dimaafkan.

Pekanbaru,3 April 2022

Penulis
PEMBAHASAN
Kepribadian menurut Allport : Organisasi dinamis dari sistem Psiko-Fisik manusia yang
menentukan caranya yang khas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta
menentukan karakteristik perilaku dan pikiran seseorang. (Allport, 1961).

Struktur dan Dinamika kepribadian


Menurut Allport, struktur kepribadian dinyatakan dalam sifat (traits) dan dinamika kepribadian
di dorong juga oleh sifat (traits).
Allport membedakan trait menjadi dua, yaitu:
 Morfologenik (trait individual)
Trait individual adalah manifestasi trait umum seseorang, sehingga selalu unik bagi orang
itu. Sifat unik ini merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian. Trait individual
merupakan subkategori dari trait umum, yang memiliki tingkat generalitas berbeda-beda,
ada yang mempengaruhi tingkah laku secara umum, ada yang hanya mempengaruhi
tingkah laku tertentu saja.
 Nomotetik (trait umum)
Trait umum adalah sifat bersama yang dimiliki oleh banyak orang, dan digunakan untuk
membandingkan orang dari budaya berbeda. Asumsi yang mendasari trait ini adalah
persamaan evolusi dan pengaruh sosial. Misalnya, orang Batak memiliki sifat lebih
terbuka dibanding suku lain. Atau orang Jawa memiliki sifat lebih sopan dalam berbicara
dibanding suku lain.

Kepribadian yang Sehat dan Matang menurut Allport


Ada 6 kriteria dari pribadi yang matang, yaitu:
 Perluasan perasaan diri: mengembangkan minat yang tidak egosentris serta aktif terlibat
dalan aktivitas social.
 Hubungan yang hangat dengan orang lain: mempunyai kapasitas untuk menciintai dengan
cara yang dewasa, intim dan simpatik tanpa posesif maupun egois. Memperlakukan orang
lain dengan sopan.
 Keamanan emosional dan penerimaan diri: Menerima diri apa adanya serta memiliki
keseimbangan emosional.
contoh : tidak terus berkutat dengan hal-hal kecil, maupun sedih yang berkepanjangan.
 Persepsi realistis: Berfokus pada masalah, bukan pribadi. Tidak membelokan kenyataan
agar sesuai dengan harapan.
contoh : Pembenaran diri atas kegagalan.
 Insight dan Humor: Melihat diri secara objektif, dapat melihat hal-hal yang absurd dan
mustahil dalam kehidupan. Memiliki selera humor yang tidak kasar, berbau kekerasan
maupun sex.
 Filosofi Kehidupan yang Integral Memiliki pandangan yang jelas megenai tujuan hidup.

Struktur kepribadian tersusun atas:


1. Disposisi personal: struktur neuropsikis umum yang khas bagi individu untuk memberikan
respon terhadap banyak stimulus. Bertanggung jawab untuk memulai dan mengarahkan perilaku
adaptif dan ekspresif yang konsisten. Bersifat Individual
2. Proprium: karakteristik umum yang dimiliki banyak orang.
Contoh: cara berkomunikasi dalam suatu budaya tertentu.
Orang jawa cenderung penurut dan sopan dalam berbicara.
Sifat tersebut hanya dimiliki oleh beberapa orang.

Tingkatan disposisi personal:


1. Disposisi pokok yaitu sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang, sifat yang
sangat berperan dan mendominasi seluruh hidupnya. Disposisi ini sangat jelas, tidak
dapat disembunyikan, karena tercermin pada semua tingkah laku orang yang
memilikinya. Pada umumnya, orang tidak memiliki disposisi ini, karena hanya beberapa
orang yang memilikinya.
Misalnya, narsis, hedonis, dsb.
2. Disposisi sentral yaitu kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, dan menjadi titik
pusat tingkah lakunya. Sifat seperti ini biasa ditulis dalam surat rekomendasi yang
menjelaskan sifat seseorang.
Misalnya, ambisius, jujur, senang berkompetisi, dan lain sebagainya.
3. Disposisi sekunder yaitu sifat yang tidak umum, dan kurang penting untuk
menggambarkan kepribadian. Sifat ini tidak menyolok, jarang digunakan, dan hanya
digunakan pada kesempatan khusus.
Misalnya : A itu adalah wanita yang sabar (Disposisi Sentral), namun pada suatu hari
seorang teman menghina orangtuanya, maka A menjadi marah meledak-ledak (Disposisi
Sekunder).

Motivasi
Kebanyakan orang termotivasi oleh dorongan yang dirasakannya daripada kejadian yang
terjadi di masa lalu.
Menyadari apa yang mereka lakukan dan mempunyai pengetahuan atas alasan mengapa
mereka melakukannya.
Dalam mempelajari motivasi, kita mengenal istilah otonomi fungsional:
 Bersifat memelihara yaitu motif menyelesaikan atau melakukan sesuatu secara otonom
atau terbebas dari motif awalnya. Artinya, suatu tingkah laku dapat merupakan tujuan
akhir dari tingkah laku itu sendiri, walaupun awalnya memiliki tujuan lain. Misalnya,
perilaku membaca, awalnya memiliki tujuan agar dapat memahami sesuatu. Ini yang
disebut prinsip sederhana. Namun kemudian perilaku membaca menjadi otonom.
Perilaku membaca dilakukan karena orang hanya ingin membaca atau merasa puas
setelah dapat membaca.
 Bersifat sentral yaitu motif yang terus bertahan, lama kelamaan berhubungan dengan
proprium.

Proprium
Merujuk pada perilaku dan karakteristik yang dianggap manusia sebagai sesuatu yang
sentral dan hangat yang meliputi aspek-aspek kehidupan yang dianggap penting oleh
seseorang dalam merasakan identitas diri serta peningkatakan diri.
Mencakup nilai-nilai yang dimiliki seseorang sifatnya personal dan konsisten.
Kesadaran yang tergeneralisisa dalam suatu kultur tertentu berada di luar proprium
contoh : Suku batak berbicara dengan nada yang tingg
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol (2009). Psikologi Kepribadian, Edisi Revisi. Malang : UMM Press
Feist, J & Gregory Feist (2010). Teori Kepribadian, Edisi 7, Buku 1. Jakarta : Salemba
Humanika

Anda mungkin juga menyukai