Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INTROVERT PADA REMAJA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi
Dosen Pengampu : Kliwon, S.Psi, M.Psi

Disusun oleh :

Nama : Ikha Anggun Pramesti


NIM : P27229021131
Prodi : D4 Terapi Wicara
Kelas : 1A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI WICARA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Introvert pada Remaja”
tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin penyusun upayakan dan didukung bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu
tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada penyusun membuka pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Pada akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan penyusun dapat menginspirasi para pembaca dan khususnya
bagi penyusun sendiri.

Salatiga, 26 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
A. Latar Belakang...............................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................iii
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................iii
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
A. Pengertian Introvert.........................................................................................................1
B. Ciri dan Sifat Kepribadian Introvert...............................................................................1
C. Dampak Kepribadian Introvert.......................................................................................3
D. Cara Mengatasi Kepribadian Introvert pada Remaja......................................................3
BAB III.......................................................................................................................................4
PENUTUP..................................................................................................................................4
Kesimpulan............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja ini manusia
tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja
adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Oleh karena itu pada masa ini
pola pikir remaja pun belum matang. Pola pikir remaja mudah terpengaruh dengan keadaan di
lingkungan sekitarnya. Perubahan zaman dan juga kemajuan teknologi juga dapat
mempengaruhi psikologis pada remaja.

Di dalam ilmu psikologi, terdapat penggolongan kepribadian manusia bedasarkan


bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Penggolongan ini terbagi atas dua kepribadian,
yaitu ekstrovert dan introvert. Pada makalah ini penulis ingin meneliti tentang penyebab,
dampak, dan cara mengatasi kepribadian intovert yang terjadi pada remaja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kepribadian Intovert?
2. Apa ciri dan sifat kepribadian introvert pada remaja?
3. Apa dampak yang timbul akibat kepribadian introvert?
4. Bagaimana cara mengatasi kepribadian introvert tersebut?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian kepribadian introvert.
2. Untuk mengetahui ciri dan sifat kepribadian introvert pada remaja.
3. Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat kepribadian introvert.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kepribadian introvert.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Introvert
Kepribadian merupakan karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya
konsistensi perasaan, pemikiran dan perilaku. kepribadian introvert adalah individu yang
memiliki karakteristik yang berlawanan dengan tipe kepribadian ekstrovert, yang cenderung
pendiam, pasif, tidak mudah bergaul, teliti, pesimis, tenang dan terkontrol (Feist & Feist,
2010).

Individu yang tergolong introvert akan lebih memperhatikan pikiran, suasana hati dan
reaksi-reaksi yang terjadi dalam diri mereka. Hal ini membuat individu yang tergolong
introvert cenderung lebih pemalu, memiliki control diri yang kuat, dan memiliki keterpakuan
terhadap hal-hal yang terjadi dalam diri mereka serta selalu berusaha untuk mawas diri,
tampak pendiam, tidak ramah, lebih suka menyendiri, dan mengalami hambatan pada kualitas
tingkah laku yang ditampilkan.

Dalam kesehariannya, individu dengan tipe kepribadian introvert cenderung pemalu,


tertutup dan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.
Saputra (2013) menyebutkan bahwa pada umumnya introvert adalah pribadi yang mengarah
pada pengalaman subyektif, memusatkan diri pada dunia dalam dan privat, dimana realita
hadir dalam bentuk hasil amatan, cenderung menyendiri, pendiam, tidak ramah dan anti
sosial.

B. Ciri dan Sifat Kepribadian Introvert


Berdasarkan teori Jung (Suryabrata, 2005:293) yang menyatakan beberapa ciri orang yang
introvert, yaitu :

1. Keadaan emosional atau konflik, orang dengan kepribadian ini cenderung untuk
menarik diri dan menyendiri.
2. Mereka lebih menyukai pemikiran sendiri daripada berbicara dengan orang lain.
3. Mereka cenderung berhati-hati, pesimis, kritis, dan selalu berusaha mempertahankan
sifat-sifat , baik untuk diri sendiri sehingga dengan sendirinya mereka sulit untuk
dimengerti.

1
Menurut Eysenck dan Wilson, maka sifat-sifat dari dimensi Introversion merupakan
pasangan kebalikan dari masing-masing sifat tersebut, yaitu :

1. Inaktivitas

Aspek ini mengukur bagaimana individu dalam melakukan aktivitasnya, apakah lamban
dan tidak bergiarah atau energik dan gesit. Individu Introvert cenderung tidak aktif secara
fisik dan tidak bergairah dalam beraktivitas apalagi pada lingkungan sosial.

2. Ketidakmampuan bergaul (Unsociability)

Aspek ini menjelaskan bagaimana individu melakukan kontak sosial, apakah senang
menyendiri dan minder atau senang berkegiatan dan bertemu dengan banyak orang, sulit
beradaptasi atau mudah beradaptasi, menyukai suasana ramah tamah atau sebaliknya.
Individu Introvert cenderung senang menyendiri, memiliki rasa minder dan menghindari
kontak sosial, lebih memilih komunikasi dengan menulis, merasa lelah saat berada
disekeliling banyak orang.

3. Kehati-hatian (Carefulness)

Aspek ini mengukur apakah individu berani mengambil risiko atas tindakannya dan
menyukai tantangan dalam aktivitasnya atau sebaliknya. Individu Introvert menyukai
zona aman aktivitas keseharian, tidak mudah menerima perubahan dan jarang menyukai
tantangan dalam beraktivitasnya, sebaliknya individu Ekstrovert sangat aktif, selalu ingin
mencoba kegiatan yang baru dan tantangan baru dalam kesehariannya.

4. Kontrol (Control)

Aspek ini untuk membedakan kecenderungan Ekstrovert dan Introvert berdasarkan cara
individu mengambil tindakan, apakah cenderung impulsif, tanpa berfikir atau mengambil
tindakan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Individu Introvert sangat berhati-hati
dan mempertimbangkan segala hal sebelum mengambil keputusan, sebaliknya individu
Ekstrovert cenderung berani bertindak tanpa terlalu lama berfikir.

5. Menahan diri (Inhibition) :

Aspek ini mengukur bagaimana individu mengekspresikan emosinya. Apakah cenderung


mampu mengendalikan dan mengontrol pikiran, tenang, dan dingin atau cenderung
sentimental, penuh perasaan, mudah berubah pendirian, dan demonstratif. Individu
Introvert menyimpan semangat ekspresi dalam hati dan lebih bisa mengontrol fikiran dan
tenang.

6. Kedalaman berfikir (Reflectiveness)

Aspek ini mengukur bagaimana ketertarikan individu pada ide, abstrak, pernyataan
filosofis, apakah indviidu cenderung suka berfikir teoritis daripada bertindak dan
melakukan. Individu Introvert fokus kepada sedikit hobi namun mendalam, kurang
tertarik dan update pada berita yang sedang heboh dilingkungan.

2
7. Tanggung jawab (Responsibility)

Individu berdasarkan tanggugjawab terhadap tindakan maupun pekerjaannya. Individu


Introvert memiliki tanggung jawab dan kesadaran akan tindakannya.

C. Dampak Kepribadian Introvert


Kepribadian Introvert memiliki dampak positif dan negative. Menurut Eysenk (Suryabrata,
2011: 293) “orang-orang Introvert itu memiliki dampak positif dan negative pada dirinya,
meliputi :

1. Dampak Positif
a. Fokus pada bidang yang sangat diminati dan mempelajarinya secara mendalam.
b. Selektif dan sangat berhati-hati dalam berteman.
c. Pendengar dan penyimpan rahasia yang baik.
2. Dampak Negatif
a. Kurangnya kepercayaan diri saat menghadapi situasi ramai.
b. Kurang pandai bersosialisai ditengah masyarakat.
c. Cenderung pemikir dan minim berbicara, terkadang membuat orang lain salah
paham.
d. Sering dibilang sombong, “cuek dan judes”.

D. Cara Mengatasi Kepribadian Introvert pada Remaja


Cara mengatasi kepribadian introvert dengan cara, memberikan layanan konseling
individu, konseling individu ini dapat mengatasi problem penyesuaian diri siswa introvert
yang melalui 3 (tiga) tahapan yaitu tahap pra konseling, tahap proses konseling dan tahap
pasca konseling.

Adapun cara untuk mengatasi introvert dengan melaksanakan konseling behavioristik


teknik desensitisasi sistematis yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan konseling, konseling
behavioristik yaitu pendekatan teoritis dan praktis mengenai model pengubahan perilaku
konseli dalam proses konseling dan psikoterapi, pendekatan ini bertujuan menghilangkan
perilaku negatif dan mengubah tingkah laku adaptif dengan cara memperkuat tingkah laku
yang diharapkan serta berusaha menemukan cara-cara bertingkah laku yang baru.

permasalahan dampak negatif introvert dapat dijelaskan bahwa dalam pertemuan pertama
merupakan bagian penggalian masalah, menentukan faktor penyebab, pemahaman tentang
masalah, dan melakukan pencegahan masalah dengan memberikan bantuan berupa teknik
konseling yaitu desensitisasi sistematis. Pada pertemuan kedua konseli belum sepenuhnya
mampu mengatasi kecemasan dengan baik. Pada pertemuan ketiga terjadi perubahan yang
lebih baik, konseli sudah mampu mengatasi kecemasan dan melakukan perubahan tingkah
laku dan mampu menerapkan teknik desensitisasi sistematis dengan baik.

3
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Individu yang tergolong introvert akan lebih memperhatikan pikiran, suasana hati dan
reaksi-reaksi yang terjadi dalam diri mereka. Hal ini membuat individu yang tergolong
introvert cenderung lebih pemalu, memiliki control diri yang kuat, dan memiliki keterpakuan
terhadap hal-hal yang terjadi dalam diri mereka serta selalu berusaha untuk mawas diri,
tampak pendiam, tidak ramah, lebih suka menyendiri, dan mengalami hambatan pada kualitas
tingkah laku yang ditampilkan.

Ciri orang yang introvert, yaitu :

1. Keadaan emosional atau konflik, orang dengan kepribadian ini cenderung untuk
menarik diri dan menyendiri.
2. Mereka lebih menyukai pemikiran sendiri daripada berbicara dengan orang lain.
3. Mereka cenderung berhati-hati, pesimis, kritis, dan selalu berusaha mempertahankan
sifat-sifat , baik untuk diri sendiri sehingga dengan sendirinya mereka sulit untuk
dimengerti.

Kepribadian Introvert memiliki dampak positif dan negative. Menurut Eysenk


(Suryabrata, 2011: 293) “orang-orang Introvert itu memiliki dampak positif dan negative
pada dirinya kemudian cara mengatasi kepribadian introvert dengan cara, memberikan
layanan konseling individu, konseling individu ini dapat mengatasi problem penyesuaian diri
siswa introvert yang melalui 3 (tiga) tahapan yaitu tahap pra konseling, tahap proses
konseling dan tahap pasca konseling. Adapun cara untuk mengatasi introvert dengan
melaksanakan konseling behavioristik teknik desensitisasi sistematis yang dilakukan dalam
tiga kali pertemuan konseling.

4
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Syafitri, d. (2019). Mengatasi Dampak Negatif Introvert. Jurnal Prakarsa Paedagogia,
147.

HASANAH, U. (2018). DESKRIPSI TENTANG PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI


KEPRIBADIAN INTROVERT KELAS X SMA NEGERI 5 PONTIANAK.
ARTIKEL PENELITIAN, 4-5.

Herdiyanto, K. S. (2013). Perbedaan Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial antara


Tipe Kepribadian. Jurnal Psikologi Udayana, 108-109.

Riadi, M. (2020, July 28). KajianPustaka.com. Dipetik November 26, 2021, dari Konseling
Behaviour (Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Teknik dan Langkah-langkahnya):
https://www.kajianpustaka.com/2020/07/konseling-behavior.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai