Anda di halaman 1dari 11

Mengenal Kepribadian Introvert

Lebih Dalam

Kepribadian introversion atau introvert adalah satu dari 3 macam tipe kepribadian. Ada juga
kepribadian ambivert dan ekstrovert. Mereka yang termasuk dalam kepribadian introversion
adalah orang yang cenderung fokus kepada pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari
dalam diri sendiri alias internal, dibandingkan dengan mencari stimulasi yang berasal dari luar.
Yuk, cari tahu lebih dalam lagi tentang kepribadian dan arti introvert.

Asal-usul kepribadian introvert


Dipopulerkan oleh Carl Jung, arti introvert, ambivert dan ekstrovert menjadi salah satu teori
kepribadian yang banyak digunakan saat ini. Menurut beberapa teori, seseorang bisa memiliki
kedua kepribadian introvert dan ekstrovert, tetapi biasanya akan cenderung mengarah ke
salah satunya.

Orang dengan kepribadian introversion secara umum terlihat lebih senang menyendiri. Tidak
seperti ekstrovert yang senang dan mendapatkan energi dari interaksi sosial, seorang introvert
justru merasa harus mengeluarkan banyak energi saat harus bersosialisasi.

Jika mengunjungi suatu pesta di mana terdapat banyak orang, biasanya setelah itu mereka
cenderung perlu menyendiri dan memiliki “me time” untuk me-recharge alias memulihkan
kembali tenaga mereka.

Meskipun sering disalahartikan sebagai pendiam, pemalu, dan penyendiri, sebenarnya seorang
introversi bukan jenis orang yang selalu menutup diri dari dunia luar.

Ciri-ciri orang introvert


Beberapa ciri umum dari introvert adalah:
 Introvert adalah kepribadian yang cenderung menyimpan perasaan sendiri.
 Terlihat pendiam atau menarik diri ketika berada di tengah-tengah sekumpulan orang yang
tidak mereka kenal baik.
 Sangat sadar diri dan memikirkan segala sesuatu sebelum bertindak.
 Merupakan pengamat yang baik dan cenderung mempelajari situasi sekitarnya melalui
pengamatan terlebih dahulu.
 Lebih mudah bersosialisasi jika bersama dengan orang yang sudah mereka kenal baik.
 Jika Anda termasuk dalam kategori kepribadian ini, maka besar kemungkinannya Anda akan
sering menyadari atau lebih suka berdiam diri ketika berada di tengah banyak orang, terlebih
lagi jika orang-orang di sekeliling Anda adalah orang yang belum dikenal.

Beberapa ciri lain yang kemungkinan masuk dalam kategori introvert adalah:

Cenderung menghindari kontak mata dengan orang lain

Pasalnya orang dengan kepribadian ini akan cenderung menghindari kontak mata, terutama
dengan orang yang belum mereka kenal. Mereka dapat merasa malu jika berhadapan dengan
orang baru dan terkesan menghindari orang tersebut, padahal sebenarnya orang sedang
mencoba melindungi dirinya sendiri dan tidak ingin merasa terintimidasi dengan keberadaan
orang tersebut.

Lebih sering melakukan self talking atau berbicara pada diri sendiri

Namun tidak perlu terlalu khawatir, kepribadian introversion yang Anda miliki cenderung lebih
ke arah mengekspresikan perasaan tanpa ingin merasa dihakimi sehingga lebih mudah bagi
mereka berbicara kepada diri sendiri atau bahkan kepada benda mati. Anda tidak gila, ini
memang keunikan dan karakter yang kepribadian Anda miliki.

Bagaimana cara menghadapi kepribadian


tipe ini?
Arti introvert terkadang disalahartikan sebagai pemalu, tetapi sebenarnya introversion dan
pemalu tidaklah sama. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi orang
dengan kepribadian ini.

1. Pahami apa sebenarnya arti introvert itu


Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengerti betul apa arti introvert. Dengan begini,
Anda mengetahui kemungkinan yang dapat terjadi, berikut tantangan yang muncul di
kemudian hari.

Banyak orangtua terkadang khawatir ketika anak mereka mengurung diri di dalam kamar dan
tidak mau berbicara terkait apa yang ia rasakan. Padahal ini hanya karakter dari kepribadian
dan cara memahaminya saja yang berbeda.

Perilaku orang dengan kepribadian ini terkadang suka disalahartikan sebagai tanda-tanda
depresi. Namun sebaiknya Anda jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Yang perlu Anda
pahami adalah introversion bukanlah suatu respon terhadap rangsangan yang terjadi dari luar,
tetapi merupakan suatu tipe kepribadian.

2. Pahami kecenderungan perilaku orang dengan


kepribadian ini
Sebagai contoh, orang introvert terkadang hanya memiliki satu atau dua orang teman dekat.
Ini adalah termasuk salah satu ciri orang introvert, Mereka lebih nyaman dengan lingkaran
pertemanan yang kecil, bukan berada di grup penuh dengan orang. Jumlah teman yang sedikit
pada orang introvert bukan selalu indikasi orang tersebut mengalami masalah bersosialisasi.

3. Jangan paksa untuk mengubah kepribadiannya

Karena sering disalahartikan sebagai pemalu dan penyendiri, orang introvert terkadang
dianggap sebagai orang yang bermasalah. Jika orang dengan kepribadian ini memilih untuk
menyendiri di kamar atau lebih asik sendiri dengan hal yang sedang ia lakukan, biarkan ia
untuk melakukan hal tersebut karena saat itulah mereka merasa nyaman dengan dirinya.

Jangan lupa, orang introvert butuh waktu sendiri untuk mencerna kejadian-kejadian baru yang
dialaminya. Hindari juga memaksa orang introversion untuk bersosialisasi, terutama jika
berada di lingkungan baru. Biarkan ia mengamati dulu sejenak sebelum ikut bergabung dengan
orang barunya.

Kesehatan mental dan fisik orang introvert

1. Lebih mudah stres di lingkungan yang ramai


Bila Anda sudah paham arti introvert dan memiliki kepribadian tersebut, Anda pasti lebih peka
dan awas terhadap lingkungan di sekitar. Akan tetapi, menurut Laurie Helgoe, Ph.D., asisten
profesor psikologi di Davis & Elkins College dan penulis Introvert Power, kadang hal ini justru
bikin Anda rentan stres.

Bahkan dengan banyaknya orang atau sekadar berbasa-basi dalam waktu yang lama, hal itu
bisa menguras mental dan membuat stres para introvert. Padahal, bisa dibilang hampir
mustahil bagi seseorang untuk menghindari situasi-situasi sosial seperti itu sepenuhnya.
Bahkan ketika berangkat ke kantor saja, orang yang duduk di sebelah Anda di kendaraan
umum mungkin akan mengajak Anda bicara basa-basi.

Karena itu, introvert adalah kepribadian atau orang yang akan lebih mudah stres daripada
orang ekstrovert yang memang menikmati perkumpulan atau interaksi sosial dengan banyak
orang.
2. Orang introvert lebih berisiko terkena depresi
Ternyata, orang introvert sangat mungkin mengalami depresi. Hubungan ini dikaitkan oleh
adanya ciri khas dari arti introvert yang cenderung merasakan gejala depresi.

Orang introvert biasanya memang banyak berpikir mendalam soal dirinya dan kehidupannya,
tapi dengan kacamata yang realistis. Bila seseorang terlalu tenggelam dalam pikirannya, inilah
yang mungkin memicu pemikiran atau perasaan putus asa khas orang depresi.

3. Orang introvert mungkin lebih sering sakit


Menurut sebuah studi tahun 2014 dari University of Nottingham dan University of California,
Los Angeles (UCLA) mengatakan bahwa orang yang ekstrovert punya sistem kekebalan tubuh
(imun) yang lebih kuat dibanding introvert.

Orang yang ekstrovert tampaknya memiliki sistem imun yang mampu menangani infeksi
secara efektif. Ini mungkin karena sifat sosial mereka yang sering lebih sering pergi keluar
sehingga tubuhnya jadi lebih kebal terhadap kuman atau virus.

Sedangkan peneliti mengatakan bahwa sistem imun orang introvert mungkin agak lebih lemah
karena mereka cenderung lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah. Selain itu, orang
introvert adalah orang yang biasanya lebih jarang mau periksa ke dokter ketika punya keluhan
kesehatan tertentu dibandingkan orang ekstrovert.

Biasanya orang dengan kepribadian introversi lebih memilih untuk mengobati sendiri
keluhannya dengan obat bebas atau menunggu sampai sembuh sendiri.

4. Lebih cukup tidur dan istirahat


Cukup tidur dan istirahat sangat penting bagi kesehatan seseorang, baik psikis maupun fisik.
Nah, menurut penelitian tahun 2010 dari Walter Reed Army Institute, seorang introversi lebih
mudah tidur di malam hari daripada seorang ekstrovert.

Hal ini diduga karena setelah seharian penuh terjaga dan berinteraksi dengan banyak orang,
mereka yang punya kepribadian introversi cenderung lebih lelah dan kehabisan tenaga di
malam hari. Karena itu, mereka lebih cepat tidur.

Akan tetapi, semua ini kembali lagi pada kondisi, sifat, dan kebiasaan masing-masing orang.
Kesehatan seseorang memang dipengaruhi oleh banyak hal, bukan cuma faktor kepribadian
saja.

Ada beberapa mitos yang salah tentang


orang intovert
1. Katanya, orang introversi susah untuk jadi
pemimpin
Siapa bilang demikian? Tidak juga, kok. Sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Corinne
Bendersky dan Neha Shah dan diterbitkan dalam jurnal Academy of Management mengatakan,
bahwa rang-orang introvert bekerja dengan sangat baik dalam proyek grup.

Kemampuan sosial dan introversi sebenarnya tidak saling berkaitan. Karakteristik introversi
seseorang sebenarnya bisa memberikan kontribusi terhadap kesuksesan, karena orang-orang
introvert biasanya lebih teliti dan teratur dalam melakukan penelitian, membaca,
merencanakan sesuatu, dan tugas-tugas lainnya yang membutuhkan konsentrasi dan
ketenangan.

2. Katanya, kepribadian introversi ini bisa


disembuhkan atau diubah
Tidak benar demikian. Jika Anda seorang introvert, Anda mungkin sudah biasa merasa tidak
dimengerti oleh orang lain dan segala tindak-tanduk Anda sering disalahpahami. Anak introvert
seringkali menerima kritikan dari sekitarnya untuk lebih aktif dan bicara lebih banyak di
sekolah, atau coba untuk berbaur dengan teman sebaya lainnya.

Tidak seperti sifat pemalu dan antisosial, yang merupakan karakteristik psikologis yang
dipengaruhi faktor luar, introversi adalah kondisi biologis yang disebabkan oleh over-
sensitivitas terhadap dopamin; artinya, saat orang introvert terlalu banyak menerima
rangsangan dari luar seperti misalnya bersosialisasi, tenaga mereka (fisik dan mental) akan
terkuras.

3. Katanya, orang introversi sombong dan ansos


Salah. Perlu diketahui bahwa orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak
perlu. Terkadang, mereka lebih suka memerhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam
dalam pikirannya sendiri. Mungkin, orang lain mengartikan sikap tersebut sebagai orang yang
membosankan, padahal menurut orang introvert, aksi observasi dan memperhatikan orang-
orang ini termasuk menyenangkan.

Orang introvert cenderung memilih untuk berinteraksi tatap muka dengan satu orang saja di
satu waktu. Bukannya sombong atau dingin, introvert pada umumnya menyukai orang lain,
tapi lebih menghargai waktu kebersamaan, dan mementingkan kualitas daripada kuantitas
hubungan.

Mengenal tipe kepribadian lainnya

Lalu, apa yang dimaksud dengan ekstrovert?


Lawan dari arti introvert, orang ekstrovert adalah kepribadian yang cenderung lebih suka dan
mencari rangsangan sosial dengan bergaul atau bersosialisasi dengan orang lain.

Ekstrovert adalah individu yang sering digambarkan sebagai orang yang penuh dengan
kehidupan, energi dan pikiran positif. Jika berada di dalam situasi kelompok, ekstrovert
(extraverts) cenderung sering berbicara dan menonjolkan dirinya.
Ekstrovert adalah kepribadian yang secara umum sering digambarkan sebagai orang yang
terlalu banyak bicara atau mencari perhatian. Pada kenyataannya, mereka hanya butuh dan
mendapatkan energi dari bergabungnya mereka saat berinteraksi sosial. Orang yang memiliki
kepribadian ekstroversi yang tinggi bahkan memerlukan stimulasi sosial untuk merasa
bersemangat. Mereka juga bisa mendapatkan inspirasi dan rasa senang dari berbicara dan
mendiskusikan ide dengan orang lain.

Ekstrovert adalah kepribadian yang sering ditandai oleh sejumlah ciri berikut.

 Hangat dan ramah pada orang lain


 Senang bersosialisasi dan bersenang-senang kegembiraan
 Suka berbincang
 Suka menjadi pusat perhatian
 Antusias dan mudah bergaul

Apa itu ambivert?


Ambivert adalah mereka yang memiliki kepribadian yang seimbang antara introvert dan
ekstrovert. Kepribadian ambivert adalah kepribadian yang dapat digambarkan saat mereka
senang bersosialisasi, tapi juga membutuhkan waktu untuk menyendiri.

Adam Grant, seorang psikolog dari Wharton School of the University of Pennsylvania di
Amerika Serikat, menemukan bahwa dua pertiga manusia di dunia tidak bisa digolongkan
dalam kepribadian introvert maupun ekstrovert. Maka semenjak itulah dicetuskan kepribadian
ambivert adalah kecenderungan pada kedua kepribadian, baik introvert maupun ekstrovert.

Anda mungkin masih ragu apakah Anda termasuk introvert, ekstrovert, atau ambivert. Namun,
bila Anda cenderung merasakan hal-hal di bawah ini, maka Anda mungkin memiliki kepribadian
ambivert. Kepribadian ambivert adalah:

 Ambivert adalah kepribadian orang yang bisa mengerjakan tugas secara individu maupun
dalam kelompok.
 Ambivert adalah kepribadian yang senang menjadi pusat perhatian, tapi lama-lama risih juga
dalam kondisi tersebut.
 Beberapa orang mengira Anda orangnya tertutup, sementara yang lainnya menganggap Anda
sangat terbuka.
 Anda merasa tidak perlu banyak melakukan aktivitas di luar, tapi bila berdiam diri terlalu lama
membuat Anda merasa bosan.
 Ambivert adalah orang yang suka bicara dengan banyak orang atau berbasa-basi terasa
menyenangkan. Akan tetapi, kalau sudah terlalu banyak orang atau percakapannya didominasi
dengan basa-basi, Anda akan lelah juga.
 Jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu menyendiri, Anda merasa bosan. Namun, terlalu
banyak waktu dengan orang lain membuat energi Anda terkuras.

Sering Tidak Sadar, Ini 4 Tanda Anda


Suka Mengejek Fisik Orang Lain
(Body Shaming)
Oleh Adelia Marista SafitriInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus -
Dokter Umum.

 85Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) 85



Klik
Klik untuk
untuk berbagi pada Tumblr(Membuka
berbagi via
pada Twitter(Membuka di jendela
di jendela yang
jendela yang baru)
yang baru)
baru)
Klik untuk berbagi Google+(Membukadidi
 Klik
Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka jendela yang baru)
untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)
“Kamu kok ngemil terus sih? Nggak mau coba diet biar kurusan?” Anda tentu pernah
mendengar atau bahkan secara tidak sadar mengucapkannya kepada orang lain. Anda
mungkin berniat baik supaya teman Anda bisa terlihat lebih ramping, singset, dan bertubuh
ideal. Namun hati-hati, ini justru pertanda Anda melakukan body shaming, lho!
Bagaimanapun, body shaming adalah tindakan buruk yang tanpa disadari bisa mengikis
kepercayaan diri seseorang.

Body shaming adalah bullying jenis verbal,


lho!
Body shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh diri sendiri
maupun orang lain dengan cara yang negatif. Entah itu mengejek tubuh gendut, kurus,
pendek, atau tinggi, sama seperti saat Anda melakukan bullying secara verbal.

Bukan cuma bikin minder, korban body shaming umumnya akan menarik diri dari keramaian
untuk menenangkan diri. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of Behavioral
Medicine tahun 2015, ada banyak perubahan sikap yang akan terjadi, misalnya mudah
tersinggung, pendiam, malas makan, hingga depresi.

Ciri-ciri melakukan body shaming kepada


orang lain
Sering kali tidak disadari, berikut ciri-ciri Anda melakukan body shaming adalah:

1. Menganggap tubuhnya paling gemuk, padahal


kenyataannya tidak
Anda mungkin secara tidak sadar sering membanding-bandingkan tubuh sendiri dengan orang
lain. Sekurus apa pun wanita, biasanya ia akan selalu merasa paling gemuk di antara teman-
temannya. Padahal, kenyataannya tubuhnya terbilang ideal.

Menurut psikoterapis Karen R. Koenig, M.Ed, LCSW, komentar ini bisa jadi sangat menyakitkan
bagi orang lain. Bila Anda melakukannya, hal ini dapat mempermalukan teman Anda yang
berat badannya berlebih, lho!

2. Menyuruh orang lain untuk olahraga


“Sudah coba olahraga zumba belum? Cobain, deh. Bisa bikin cepat kurus, lho!” Pernah
mengatakan hal ini pada orang lain? Jika iya, berarti Anda baru saja mengejek fisik orang lain
alias melakukan body shaming.

Anda mungkin mengira bahwa Anda hanya sekadar memberikan informasi penting yang patut
dicoba oleh orang lain. Padahal, bisa jadi teman Anda malah tersinggung dan menganggap
Anda menyuruhnya olahraga karena tubuhnya gemuk.

3. Senang membandingkan tubuh orang lain


Salah satu ciri Anda melakukan body shaming adalah menganggap tubuh sendiri paling ideal di
antara teman-teman Anda. Eits, ini bukan berarti baik karena rasa percaya diri Anda sedang
meningkat, tapi justru tanda body shaming yang harus dihindari.

Secara tidak sadar, Anda sedang membandingkan tubuh diri sendiri dengan teman lain yang
bertubuh gemuk atau kurus daripada Anda. Apalagi sampai menganggap diri Anda telah sukses
menjalani hidup sehat, sedangkan yang lain tidak.

4. Mengomentari makanan orang lain


“Kamu kok makan junk food? Junk food bikin gemuk, lho! Ganti sayur saja.”

Bahkan, Anda juga mengatakan bahwa makanan tersebut mengandung tinggi kalori dan lemak
yang bisa membuat berat badannya naik. Apalagi kalau Anda sampai menyuruhnya diet, hati-
hati Anda baru saja melakukan body shaming terhadap teman Anda.

Anda mungkin juga menyukai