Anda di halaman 1dari 8

KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

PENDAHULUAN
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi
dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering
diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti
kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”.
Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada
orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut
“tidak punya kepribadian”. Berdasarkan psikologi, Gordon
Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi
(berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan
sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat
berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara
teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh
individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya
dengan dirinya sendiri atau lingkungannya, yang mencakup sistem atau
organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik (mati). Perilaku
adalah respons yang dikomputasi dari sebuah sistem atau organisme
terhadap berbagai rangsangan atau input, baik internal atau
eksternal, sadar atau bawah sadar, terbuka atau rahasia,
dan sukarela atau tidak sukarela.
Introvert merupakan sebuah kepribadian atau personaliti yang kerap
dikaitkan dengan pemalu. Padahal sebenarnya, introvert sama sekali berbeda
dengan pemalu. Seorang pemalu cenderung merasa khawatir atau kurang
nyaman ketika berada dalam situasi sosial tertentu. Terlebih, jika harus
berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya. Pemalu lebih ke arah
gangguan kecemasan sosial yang masih tergolong ringan. Sementara
introvert, cenderung lebih senang menyendiri agar bisa mengumpulkan
energinya. Mereka juga cenderung tidak suka mencari perhatian atau
keterlibatan sosial, karena hal tersebut membuat energi mereka terkuras. Tapi
sebenarnya, mereka tidak memiliki masalah ketika harus berada di
lingkungan sosial. Introvert yang cenderung menyendiri tentu berbanding
terbalik dengan ekstrovert yang lebih ceria dan suka berinteraksi dengan
orang lain. Karena bagi ekstrovert, interaksi sosial membuatnya mendapatkan
suntikan energi lebih. Menurut seorang psikolog Carl Jung, sejatinya setiap
orang mempunyai dua tipe kepribadian berbeda dalam dirinya. Akan tetapi,
hanya ada satu tipe yang lebih dominan. Bisa ekstrovert ataupun introvert,
dan masing-masing individu bisa saja berbeda. Bahkan dua anak kembar
sekalipun pasti memiliki kepribadian yang berbeda meski sama-sama seorang
introvert. Jadi tidak ada yang benar-benar berkepribadian murni introvert
ataupun ekstrovert.

Tipe kepribadian introvert saya biasa di gambarkan seperti:

 Lebih menikmati waktu saat sedang sendiri


 Meski seorang diri, saya tidak pernah merasa kesepian
 Cenderung enggan berinteraksi atau terlibat dengan seseorang yang
memiliki emosi negatif
 Mampu berpikir lebih jernih dan juga kreatif ketika sendiri
 Suka mengamati lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitarnya
 Memiliki empati yang lebih terasah karena kerap memperhatikan
lingkungan sekitar

Introvert berbeda dengan pemalu:


Banyak yang sering beranggapan bahwa introvert merupakan seorang
pemalu yang kurang gaul. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar lho.
Keduanya memang memiliki karakteristik yang sama, terutama dalam
keterbatasan interaksi sosial. Tapi perbedaannya ada pada tindakan yang
dilakukan. Seorang pemalu sebetulnya punya keinginan untuk berinteraksi
dengan siapa saja. Tapi, rasa takut dan malu menghambat dirinya. Sementara
seorang introvert mampu berinteraksi dengan siapa saja tanpa rasa malu atau
takut, meski memang tidak banyak. Satu hal yang harus diingat, bahwa tipe
kepribadian, baik introvert maupun ekstrovert tidak mempengaruhi
kemampuan dalam interaksi sosial. Orang dengan tipe kepribadian ekstrovert
sangat mungkin memiliki pertemanan yang terbatas karena kemampuan
interaksi sosialnya yang rendah. Meski demikian, ekstrovert tetap bisa
mendapatkan energi dari lingkaran pertemanannya tersebut. Sebaliknya,
seorang introvert juga sangat mungkin memiliki kemampuan berinteraksi
sosial yang tinggi. Akan tetapi, mereka menjadi mudah lelah saat melakukan
interaksi terlalu lama. Seorang introvert cenderung lebih pilih-pilih soal
lingkar pertemanannya. Mereka cenderung memilih berdasarkan kualitas
dibandingkan kuantitas. Meskipun sedikit, mereka justru lebih senang
menjalin pertemanan dengan seseorang yang memang sesuai
dengannya. Biasanya, hubungan pertemanan mereka jauh lebih lekat dan
solid, karena mereka merasa lebih nyaman dengan relationship yang lebih
mendalam dan sangat personal. Seseorang dengan kepribadian introvert
bisaka menjadi seorang pemimpin hebat? Siapa bilang tidak bisa, mereka ini
cenderung berpegang teguh dengan prinsip-prinsipnya, sehingga tidak
gampang terpengaruh dengan hal-hal negatif. Saat dihadapkan dengan
persoalan yang rumit, mereka akan mampu melakukan analisis dengan
cermat dan membuat keputusan tanpa merasa harus mendapatkan persetujuan
sosial. Mereka ini juga punya banyak ide untuk membantunya menemukan
solusi dari setiap permasalahan. Ketika menjadi seorang pemimpin,
seseorang dengan tipe kepribadian ini akan jauh lebih tenang, tidak egois dan
mampu menuntun timnya mencapai tujuan. Sebagai seorang dengan
kemampuan observasi, menjadikan tipe kepribadian ini memiliki rasa empati
yang tinggi.

Keterkaitan antara tipe kepribadian dan kebahagiaan

Ada sejumlah anggapan yang menyebutkan jika kepribadian bisa


mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Hal ini tentu saja keliru. Apapun tipe
kepribadiannya, setiap individu berhak untuk merasa bahagia. Di berbagai
jurnal penelitian, memang cukup banyak disebutkan jika seseorang dengan
kepribadian ekstrovert cenderung lebih bahagia. Akan tetapi, umumnya
penelitian yang dilakukan menggunakan skala pengukuran dengan standar
kebahagiaan yang berbeda. Misalnya dari aktivitas maupun interaksi
sosialnya. Meski tak semua dimensi mengukur interaksi sosial, tetapi hal itu
tentu saja berpengaruh pada hasil penelitian. Penciptaan skala pengukuran
sangat berkaitan erat dengan adat budaya dari lokasi dimana alat ukur
tercipta. Umumnya, budaya barat cenderung lebih menyukai tipe ekstrovert
yang cenderung lebih ceria, ramah dan mudah bergaul. Seorang introvert
yang berada di tengah budaya tersebut akan lebih merasa tekanan. Sehingga
membuat kecemasan dan stress meningkat serta membuat kebahagiaan
menurun. Tetapi di lingkungan budaya yang lain, bisa saja terjadi sebaliknya.

Ciri orang yang berkepribadian introvert


Berikut adalah beberapa ciri orang yang memiliki kepribadian introvert:
 Membutuhkan suasana yang tenang untuk berkonsentrasi
 Membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan
 Lebih merasa nyaman ketika sendiri
 Jika melakukan interaksi dengan banyak orang maka energinya akan terkuras
 Sering banyak berpikir untuk menyelesaikan masalah
 Tenggelam dalam pikirannya sendiri

Jenis introvert
Untuk memahami bahwa seseorang dengan kepribadian introvert tidak
selalu pemalu, berikut adalah beberapa jenis introvert:
 Introvert sosial
Yaitu kepribadian introvert yang lebih menyukai kelompok kecil dan
suasana tenang daripada keramaian
 Introvert pemikir
Merupakan kepribadian introvert yang cenderung akan banyak
menghabiskan waktu  untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah. Pikiran-
pikiran tersebut juga sering kali kreatif dan imajinatif. Ketika membuat
keputusan, orang dengan kepribadian ini selalu mencari dan mendahulukan
fakta.
 Introvert yang tidak suka keramaian
Merupakan kepribadian introvert yang cenderung menghabiskan waktu
sendiri karena merasa canggung, malu, dan tidak nyaman ketika berada di
tengah sekumpulan orang banyak.
Jenis kepribadian ini merupakan kepribadian orang-orang yang cenderung
memerlukan waktu berpikir sebelum berbicara atau melakukan suatu
tindakan Jadi orang dengan kepribadian introvert belum tentu pemalu dan
orang yang pemalu belum tentu introvert. Memang benar sangat mungkin
seseorang dengan kepribadian introvert memiliki sifat pemalu. Namun jangan
lupa bahwa introvert itu banyak jenisnya.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang introvert dan ekstrovert
merespon dopamin secara berbeda. Dopamin adalah zat kimia dalam
otak yang terkait dengan sistem penghargaan.

Pada orang ekstrovert, interaksi dengan orang lain membuat zat dopamin


di otak diproduksi secara maksimal, sehingga mereka merasa bahagia
dan nyaman. Di sisi lain, rangsangan zat dopamin justru memberikan
efek berlebihan pada orang introvert. Akibatnya, mereka malah jadi
tidak nyaman saat terlalu banyak interaksi dengan orang lain.

Jenis-jenis introvert adalah sebagai berikut:

1. Introvert sosial (social introversion)

Orang dengan introvert jenis ini tidak terlalu suka bersosialisasi,


sehingga lebih memilih menyendiri dan menghindari keramaian.
Contohnya saat di pesta, mereka akan menepi karena keramaian
justru akan membuatnya cepat lelah. 

Orang dengan introvert sosial hanya akan berbicara dengan teman-teman


terdekatnya. Mereka sangat pemilih dengan siapa mereka bisa
berinteraksi.

2. Introvert yang suka cemas (anxious introversion)

Pada anxious introversion, seseorang lebih suka berada di dalam rumah


daripada pergi ke acara-acara tertentu. Mereka melakukannya karena
alasan tertentu yang berkaitan dengan kecemasan, misalnya merasa tidak
percaya diri atau perlu persiapan yang matang sebelum berinteraksi
dengan orang lain.

3.Introvert pemikir (thinking introversion)

Jika Anda berpikir bahwa introvert adalah orang-orang yang pendiam,


bisa jadi itu artinya mereka sedang memikirkan sesuatu. Ada jenis
introvert pemikir, yaitu orang-orang yang sering memikirkan segala
sesuatunya sebelum bertindak. 

4.Introvert yang terkendali (restrained introversion)

Tidak semua orang introvert pendiam, kok. Contohnya orang-orang


yang termasuk restrained introversion, mereka hanya membutuhkan
waktu untuk mulai berinteraksi dengan orang lain secara leluasa.

Awalnya, orang dengan jenis introvert ini akan dicap sombong atau
angkuh karena irit bicara. Namun, lama-kelamaan mereka akan lebih
banyak berbicara, bahkan tak jarang lebih heboh, saat sudah merasa
nyaman dengan lawan bicaranya.

Ciri-ciri introvert adalah...


Memiliki sifat pemalu atau penyendiri tidak selalu menandakan
Anda orang yang introvert. Secara umum, ciri-ciri orang yang introvert
adalah sebagai berikut:

1. Berada di keramaian membuat Anda cepat lelah dan tidak fokus


2. Lebih suka menghabiskan waktu sendirian
3. Lebih suka menulis daripada berbicara
4. Sedikit pertemanan, tapi sangat dekat dengan teman-teman ini
5. Senang bekerja sendiri daripada dalam tim
6. Suka berimajinasi untuk menyelesaikan masalah
7. Diam-diam suka memantau kondisi lingkungan sekitar
8. Sering mengintrospeksi diri
Bagaimanapun, kebanyakan orang tidak sepenuhnya murni introvert
atau ekstrovert. Bisa juga kombinasi keduanya atau yang sering disebut
dengan ambivert. Namun, tentunya ada beberapa karakteristik
yang lebih kuat sehingga bisa dicondongkan sebagai introvert atau
ekstrovert.

PENUTUP

KESIMPULAN:

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi


dan berinteraksi dengan individu lain. Berdasarkan psikologi, Gordon
Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi
(berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan
sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat
berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara
teratur tumbuh dan mengalami perubahan. Perilaku adalah
serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem,
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau
lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya
serta lingkungan fisik (mati). Perilaku adalah respons yang dikomputasi
dari sebuah sistem atau organisme terhadap berbagai rangsangan atau
input, baik internal atau eksternal, sadar atau bawah
sadar, terbuka atau rahasia, dan sukarela atau tidak sukarela.

Anda mungkin juga menyukai