PENDAHULUAN
Setiap manusia tentu tidak lepas dari proses sosialisasi. Akan tetapi, setiap manusia
tidaklah sama, cara dan proses sosialisasi antara satu manusia dengan manusia yang
bersosialisasi.
bersosialisasi.
Makalah ini terdiri atas tiga bab. Bab I berupa pendahuluan yang berisi latar
penulisan.
Bab II merupakan isi atau pemaparan terkait topik yang akan dibahas. Bab ini
terdiri atas empat subbab. Subbab pertama berisi pengertian introversi dan
1
Subbab ketiga berisi karakteristik dan cara bersosialisasi ekstrover. Subbab keempat
2
BAB II
TIPE KEPRIBADIAN
Salah satunya adalah sikap jiwa. Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah
dari energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi
manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energi psikis itu dapat ke luar
ataupun ke dalam, dan demikian pula arah orientasi manusia terhadap dunianya,
orang yang minatnya ditujukan seluruhnya kepada yang ada di luar dirinya dan
tidak ditujukan kepada yang ada dalam pikiran dan perasaannya sendiri.
3
bersangkutan mempunyai tipe ekstrover. Ekstraversi mungkin merupakan sifat
yang paling luas dipelajari dibandingkan dengan yang lain karena perilaku yang
pengalamannya sendiri daripada ke alam luar dan fenomena sosial. Orang yang
sebagai sifat suka memendam rasa dan pikiran sendiri serta tidak
mengutarakannya kepada orang lain. Orang yang demikian ini biasa kita sebut
subjektif. Bahaya tipe introver ini ialah jarak dengan dunia objektif yang
terlalu jauh dapat menyebabkan orang introver lepas dari dunia objektifnya.2
introver sensitif terhadap rasa sakit dan mudah lelah. Para introver
1
Gosling, et al., 1998
2
Suryabrata, 2012. Hlm. 162
4
berprestasi di sekolah khususnya dalam bidang studi yang lebih sukar.
mempunyai kemampuan kerja sama yang baik. Namun demikian, bagi orang
introver, jika terlalu lama berada di antara orang banyak, hal itu membuat
energinya terkuras dan mereka cepat merasa lelah. Untuk mengisi ulang
analisis faktor terhadap empat tipe temperamen atau kepribadian dasar yang
bahkan tak jarang disebut sebagai antisosial dan asosial4. Apakah itu berarti
3
Buku Ajar MPKT A Universitas Indonesia
4
5
seorang introver tidak dapat bersosialisasi? Bagaimanapun, seorang introver
tidak lepas dari proses sosialisasi. Akan tetapi proses, cara, dan durasi
jumlah introver yang lebih sedikit daripada ekstrover, introver tak jarang
kejadian yang ada di dunia. Sebagai suatu hasil, rangsang sosial yang sangat
intens (misalnya, suatu pesta yang bising) membuat mereka terlalu tergugah–
suatu kondisi aversif yang mereka hindari. Perilaku introver lebih terbatas
bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, dan kurang dapat menarik
hati orang lain. Akan tetapi, penyesuaian dengan batinnya sendiri baik.6
Kesulitan lainnya yang juga kerap mereka temui pada saat bersosialisasi
adalah penerimaan mereka terhadap masukan dari orang lain. Orang introver
5
Cervone, 2012. Hlm. 320
6
Suryabrata, 2011. Hlm. 162
7
Op. cit. hlm. 321
6
cenderung lebih sulit diberikan masukan karena kesensitifan mereka. Oleh
Introver juga identik dengan sifat pemalu. Namun, hal tersebut tidak
banyak orang, mereka hanya ingin berkomunikasi dengan satu, dua, atau tiga
orang saja. Orang yang introver bukan berarti pula tidak bisa menjalin
ini ini ialah ikatan kepada dunia luar yang terlampau kuat dapat
7
menyebabkan ia tenggelam di dalam dunia objektif, kehilangan dirinya atau
disebabkan oleh alasan akademis. Para ekstrover lebih sering memilih untuk
suara yang lebih tinggi dan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk
analisis faktor terhadap empat tipe temperamen atau kepribadian dasar yang
mudah tersentuh, tidak kenal lelah, agresif, mudah berubah, optimistis, dan
stabil.
8
Orang ekstrover bersikap positif terhadap masyarakatnya. Hatinya
terbuka, mudah bergaul, dan hubungannya dengan orang lain lancar. Para
introver sebagai akibat dari suatu stimulus. Oleh karena itu, mereka mencari
Introver Ekstrover
Berpikir, baru bertindak Bertindak, lalu (atau sambil) berpikir
Berpikir dalam “kepala” Cenderung berpikir dengan bersuara
Lebih pribadi, lebih suka membagi Mudah “dibaca” dan mudah ditebak;
informasi membagi informasi pribadi dengan bebas
pribadi kepada orang tertentu saja
Lebih banyak mendengarkan daripada Lebih banyak bicara daripada mendengarkan
berbicara
Antusias disimpan hanya bagi dirinya Berkomunikasi dengan antusias
sendiri
Memberi respons setelah berpikir panjang; Memberi respons dengan cepat; menyukai
lebih suka pacu pembicaraan yang lambat pacu pembicaraan yang cepat
Lebih menyukai pembicaraan yang Lebih menyukai pembicaraan yang luas
mendalam daripada mendalam
daripada yang meluas
9
2.4.2 Perbandingan Cara Bersosialisasi Antarkepribadian
Introver Ekstrover
Semangat dengan menghabiskan Semangat dengan kehadiran orang lain
waktu sendiri
Menghindar dari pusat perhatian Senang menjadi pusat perhatian
Dipengaruhi oleh dunia subjektif Dipengaruhi oleh dunia objektif
Lebih sensitif terhadap rasa sakit dan Kurang sensitif terhadap rasa sakit
mudah lelah dan tidak mudah lelah
Berhenti dari sekolah karena alasan Berhenti dari sekolah karena alas an
psikiatri akademik
Cenderung berprestasi dalam bidang Cenderung kurang berprestasi dalam
studi yang sukar bidang studi yang sukar
Memiliki temperamen melankolis Memiliki temperamen sanguinis atau
atau flegmatis koleris
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
tidak akan lepas dari proses sosialisasi dan melakukan sosialisasi dengan cara
yang berbeda. Orang ekstrover bersosialisasi dengan baik karena memiliki sikap
3.2 Rekomendasi
dihilangkan karena setiap orang telah dilahirkan dan Tuhan takdirkan memiliki
11
DAFTAR PUSTAKA
Cervone, Daniel, Lawrence A. Pervin. 2011. Kepribadian: Teori dan Penelitian. Edisi
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat
12
RIWAYAT PENULIS
Data Pribadi
Nama : Mario Excel Elfando
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 16 Mei 1999
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat surel : mario_elfando@windowslive.com
Data Pendidikan
Formal
2005–2011 SD Paskalis 1, Kota Jakarta Pusat
2011–2014 SMP Paskalis 1, Kota Jakarta Pusat
2014–2017 SMA Negeri 31, Kota Jakarta Timur
Program Peminatan: Ilmu Bahasa dan Budaya
2017–sekarang Universitas Indonesia
Jenjang : S-1
Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya
Program Studi : Sastra Arab
Nonformal
2009–2013 Madrasah DTA Darul Ma‘arif, Kota Jakarta Pusat
Data Pekerjaan
Data Organisasi
ROHIS SMA NEGERI 31 JAKARTA
JABATAN : SEKRETARIS DIVISI AKADEMIK
PERIODE : 2015–2016
PASKIBRA SMA NEGERI 31 JAKARTA
JABATAN : SEKRETARIS
PERIODE : 2015–2016
MADING DAN JURNALISTIK SMA NEGERI 31 JAKARTA
JABATAN : WAKIL KETUA
PERIODE : 2015–2016
PRAMUKA SMA NEGERI 31 JAKARTA
JABATAN : SEKRETARIS
PERIODE : 2015–2016
PEMUDA DAN REMAJA MASJID AL-JIHAD
JABATAN : ANGGOTA BIASA
PERIODE : 2015
KOMUNITAS FAKTABAHASA DEPOK
JABATAN : TUTOR
PERIODE : 2017
13
Data Penghargaan
Sertifikat
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
Skor: 600 Predikat: Unggul
Fit in Deutsch A1
Skor: 53 Predikat: sehr gut (sangat baik)
TOEFL Prediction Test
Skor: 460 Predikat: –
14