Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UTS

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Dosen Pengampu: Nina Fitriani, S.Sos., M.Pd.

Zahrani Nursyifa (221340110)


Kelas : BKI 3 D
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2023
1. Saya cenderung memiliki tipe kepribadian intovert. Istilah introvert dan extrovert
pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1920 oleh Carl Gustav Jung, seorang tokoh
psikoanalisis dan psikiater asal Swiss. Dalam bukunya yang berjudul 'Psychological
Types', Jung membedakan cara seseorang memperoleh dan mendapatkan energi
dengan menggunakan istilah introvert dan extrovert. Introvert seperti namanya yang
mengandung kata “in” yang berarti dalam. Artinya, fokus utama mendapatkan energi
dari kepribadian ini adalah dari dalam diri. Hal ini berarti orang yang memiliki
kepribadian introvert mendapatkan energinya saat dia sedang sendiri dan akan
mengeluarkan energi ketika berada dalam keramaian. Begitupun hal nya dengan
saya, jika setelah bertemu dengan banyak orang saya merasa begitu lelah karena
telah mengeluarkan energi yang banyak dan kembali menyendiri untuk
mengumpulkan energi itu.
Berdasarkan teori Jung (dalam Eysenck, 2006. Hal: 293) yang menyatakan beberapa
ciri orang yang introvert, yaitu terutama dalam keadaan emosional atau konflik,
orang dengan kepribadian ini cenderung untuk menarik diri dan menyendiri. Mereka
lebih menyukai pemikiran sendiri daripada berbicara dengan orang lain. Mereka
cenderung berhati-hati, pesimis, kritis dan selalu berusaha mempertahankan sifat-
sifat baik untuk diri sendiri sehingga dengan sendirinya mereka sulit untuk
dimengerti. Tapi tidak setiap saat saya berkepribadian seperti itu (intovert), karena
semua tergantung situasi, tempat dan dengan siapa saya berbicara. Saya bisa
berperilaku ekstrovert jika berada didekat orang/ teman yang sudah sangat dekat
dengan saya, jadi saya tidak merasa canggung dan bebas berekspresi apapun semau
saya. Begitupun sebaliknya, saya bisa berperiaku introvert jika berada di tempat baru
dan bertemu orang asing atau orang yang baru dikenal, saya lebih cenderung diam
apabila tidak ditanya duluan oleh seseorang, saya tidak bakal bersuara atau memulai
percakapan. Tapi itu semua dulu sekali sebelum saya merasa sadar karena memang
begitu melelahkan mempunyai kepribadian introvert ini.
Baru-baru ini, beberapa peneliti telah mengusulkan keunggulan ambivert. Mereka
berteori bahwa ambivert adalah individu yang berada di tengah skala introvert dan
extrovert. Sempat brfikir kalau saya termasuk ke kepribadian ambivert karena
ambivert memiliki keunggulan berbeda dibandingkan introvert dan extrovert. Karena
kepribadian ini tidak terlalu condong ke kedua arah, bisa berperilaku berdasarkan
situasi. Hal ini memungkinkan saya untuk terhubung lebih mudah, dan lebih dalam,
dengan lebih banyak variasi orang.
Ciri-Ciri Tipe Kepribadian Kepribadian Ambivert:
1) Beberapa orang melihat saya aktif dalam dunia sosial namun juga tidak terlalu
banyak berbicara.
2) Suka melakukan tugas sendiri atau dalam kelompok.
3) Interaksi sosial tidak membuat saya tidak nyaman, tetapi saya terlalu lelah
berada di sekitar banyak orang.
4) Tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian dalam waktu yang lama.
5) Tidak suka banyak menghabiskan tenaga, tetapi terlalu banyak waktu luang
membuat saya merasa bosan.
6) Tidak mudah percaya sesuatu tapi suka mengambil resiko.
7) Sendirian bisa terasa bosan, di kerumunan orang saya merasa lelah.
8) Pendengar dan komunikator yang baik.
9) Memiliki kemampuan untuk mengatur dan menyeimbangi.
10) Empati datang secara alami dalam diri.
11) Ambivert dapat menunjukkan bahwa bisa mengerti orang lain.

Dalam bukunya sendiri, Jung tidak menyebut tentang kepribadian ambivert. Jung
mengatakan bahwa setiap orang memiliki sisi introvert dan extrovert. Namun, walaupun
setiap orang memiliki kedua kepribadian tersebut, pasti akan condong ke salah satunya.
Jadi dengan kata lain, kepribadian itu sejatinya merupakan suatu kecenderungan.
Contohnya, jika seseorang memiliki sisi introvert 55% dan extrovert 45%, maka orang
tersebut tetap dikategorikan sebagai introvert karena memang sisi introvert-nya yang
lebih mendominasi, bahkan jika perbedaannya hanya 1%. Nah dengan begitu saya
mengatakan bahwa kepribadian saya lebih cenderung ke introvert.
2. Ya, kepribadian saya tergolong sehat. Beberapa ciri-ciri kepribadian tergolong sehat
yaitu,
a) Menerima keadaan diri sendiri apa adanya. Saya merasa dapat menerima diri
sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan tanpa mencoba berpura-pura
menjadi orang lain. Dengan begitu saya sangat bersyukur atas apapun yang
ada pada diri saya.
b) Tidak bereaksi berlebihan. Dalam hal apapun itu, saat saya mengalami
kesengangan atau kebahagian sebisa mungkin saya akan bersikap sewajarnya.
Begitu pun sebaliknya, jika saya telah mengalami kesedihan, sebisa mungkin
saya juga bersikap untuk sewajarnya tidak sampai mengalami depresi. Dalam
Al-qur’an juga dijelaskan dalam surat Al-A'raf Ayat 31, Allah menegaskan
bahwa tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
c) Ketulusan. Saya selalu menunjukkan siakp tulus dalam hal apapun, baik itu
menolong, memberi atau semacamnya. Saya sama sekali tidak mengharapkan
imbalan apapun dari orang lain karena saya menolong memang ikhlas dari
dalam hati saya.

3. Terbentuknya pola kepribadian diri saya sendiri pertama dari warisan genetik,
terutama dari ayah saya. bisa dikatakan hampir 70% sikap kepribadian ayah menurun
kepada saya, yaitu pendiam, tidak banyak bicara apalagi kepada orang yang baru
dikenal, mandiri tidak terlalu bergantungan kepada orang lain, kadang acuh kepada
lingkungan sekeliling dan omongan- omongan orang-orang disekitar. Tapi dengan
begitu saya bisa mengontrol emosi saya dan tidak sembarangan meluapkan atau
melampiaskan kepada orang-orang sekitar.
Yang kedua yaitu dari pengaruh Sosial. Lingkungan sosial, seperti teman sebaya,
sekolah, dan komunitas, juga berperan dalam membentuk pola kepribadian diri saya.
karena semakin saya bertambah umur dan akan mengalami fase dewasa saya
berusaha untuk mengubah keprbadian atau kebiasaan yang kurang bagus, saya terus
meng –upgrade diri agar bisa menyeimbangkan lingkungan sekitar dan dunia yang
begitu keras ini. Saya terus belajar agar tidak melulu menutup diri dan bisa
berinteraksi dengan banyak orang, berbicara didepan khalayak umum untuk melatih
public speaking saya yang terbilang sangat jauh dari kata bagus.

4. Biasanya jika saya mengalami kecemasan pasti akan merasakan panik, nah jika hal
itu telah terjadi salah satu hal yang bisa dilakukan oleh diri sendiri untuk mengurangi
kecemasan adalah dengan menyediakan waktu untuk diri sendiri dan melakukan
relaksasi. Selanjutnya saya melakukan teknik pernapasan dalam dengan cara tarik
napas dalam-dalam lewat hidung lalu keluarkan lewat mulut, hal ini dapat membantu
menenangkan pikiran saya dengan sekejap. Mencari tahu pemicu stres dan cemas
yang saya alami juga dapat membantu mengatasi kecemasan. Ditambah dengan
menjaga pola makan serta tidur yang cukup.

5. Untuk mencintai diri sendiri dan memiliki kepribadian yang utuh, saya dapat
melakukan beberapa langkah:
1) Meningkatkan pengembangan diri, melalui perkembangan diri saya dapat
meningkatkan kemampuan potensi diri, dengan cara mengikuti kegiatan
menarik seperti membaca buku, mendengarkan podcast yang bermanfaat,
atau bergabung dengan komunitas yang relevan.
2) Menjaga keseimbangan hidup, kita perlu memberikan waktu untuk diri
sendiri dan menjaga keseimbangan antara tugas kuliah, waktu luang, dan
kehidupan pribadi. Ini termasuk melakukan aktivitas yang menyenangkan,
menjaga kesehatan fisik dan mental, dan menghindari stres yang berlebihan.
3) Menghargai dan merawat diri sendiri, penting untuk menghargai diri sendiri
dan merawat diri dengan baik. Ini meliputi menjaga kesehatan fisik, menjaga
kebersihan, memberi waktu untuk relaksasi dan hobi, serta merawat
kebutuhan emosional dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai