PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Dosen Pengampu: Nina Fitriani, S.Sos., M.Pd.
Dalam bukunya sendiri, Jung tidak menyebut tentang kepribadian ambivert. Jung
mengatakan bahwa setiap orang memiliki sisi introvert dan extrovert. Namun, walaupun
setiap orang memiliki kedua kepribadian tersebut, pasti akan condong ke salah satunya.
Jadi dengan kata lain, kepribadian itu sejatinya merupakan suatu kecenderungan.
Contohnya, jika seseorang memiliki sisi introvert 55% dan extrovert 45%, maka orang
tersebut tetap dikategorikan sebagai introvert karena memang sisi introvert-nya yang
lebih mendominasi, bahkan jika perbedaannya hanya 1%. Nah dengan begitu saya
mengatakan bahwa kepribadian saya lebih cenderung ke introvert.
2. Ya, kepribadian saya tergolong sehat. Beberapa ciri-ciri kepribadian tergolong sehat
yaitu,
a) Menerima keadaan diri sendiri apa adanya. Saya merasa dapat menerima diri
sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan tanpa mencoba berpura-pura
menjadi orang lain. Dengan begitu saya sangat bersyukur atas apapun yang
ada pada diri saya.
b) Tidak bereaksi berlebihan. Dalam hal apapun itu, saat saya mengalami
kesengangan atau kebahagian sebisa mungkin saya akan bersikap sewajarnya.
Begitu pun sebaliknya, jika saya telah mengalami kesedihan, sebisa mungkin
saya juga bersikap untuk sewajarnya tidak sampai mengalami depresi. Dalam
Al-qur’an juga dijelaskan dalam surat Al-A'raf Ayat 31, Allah menegaskan
bahwa tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
c) Ketulusan. Saya selalu menunjukkan siakp tulus dalam hal apapun, baik itu
menolong, memberi atau semacamnya. Saya sama sekali tidak mengharapkan
imbalan apapun dari orang lain karena saya menolong memang ikhlas dari
dalam hati saya.
3. Terbentuknya pola kepribadian diri saya sendiri pertama dari warisan genetik,
terutama dari ayah saya. bisa dikatakan hampir 70% sikap kepribadian ayah menurun
kepada saya, yaitu pendiam, tidak banyak bicara apalagi kepada orang yang baru
dikenal, mandiri tidak terlalu bergantungan kepada orang lain, kadang acuh kepada
lingkungan sekeliling dan omongan- omongan orang-orang disekitar. Tapi dengan
begitu saya bisa mengontrol emosi saya dan tidak sembarangan meluapkan atau
melampiaskan kepada orang-orang sekitar.
Yang kedua yaitu dari pengaruh Sosial. Lingkungan sosial, seperti teman sebaya,
sekolah, dan komunitas, juga berperan dalam membentuk pola kepribadian diri saya.
karena semakin saya bertambah umur dan akan mengalami fase dewasa saya
berusaha untuk mengubah keprbadian atau kebiasaan yang kurang bagus, saya terus
meng –upgrade diri agar bisa menyeimbangkan lingkungan sekitar dan dunia yang
begitu keras ini. Saya terus belajar agar tidak melulu menutup diri dan bisa
berinteraksi dengan banyak orang, berbicara didepan khalayak umum untuk melatih
public speaking saya yang terbilang sangat jauh dari kata bagus.
4. Biasanya jika saya mengalami kecemasan pasti akan merasakan panik, nah jika hal
itu telah terjadi salah satu hal yang bisa dilakukan oleh diri sendiri untuk mengurangi
kecemasan adalah dengan menyediakan waktu untuk diri sendiri dan melakukan
relaksasi. Selanjutnya saya melakukan teknik pernapasan dalam dengan cara tarik
napas dalam-dalam lewat hidung lalu keluarkan lewat mulut, hal ini dapat membantu
menenangkan pikiran saya dengan sekejap. Mencari tahu pemicu stres dan cemas
yang saya alami juga dapat membantu mengatasi kecemasan. Ditambah dengan
menjaga pola makan serta tidur yang cukup.
5. Untuk mencintai diri sendiri dan memiliki kepribadian yang utuh, saya dapat
melakukan beberapa langkah:
1) Meningkatkan pengembangan diri, melalui perkembangan diri saya dapat
meningkatkan kemampuan potensi diri, dengan cara mengikuti kegiatan
menarik seperti membaca buku, mendengarkan podcast yang bermanfaat,
atau bergabung dengan komunitas yang relevan.
2) Menjaga keseimbangan hidup, kita perlu memberikan waktu untuk diri
sendiri dan menjaga keseimbangan antara tugas kuliah, waktu luang, dan
kehidupan pribadi. Ini termasuk melakukan aktivitas yang menyenangkan,
menjaga kesehatan fisik dan mental, dan menghindari stres yang berlebihan.
3) Menghargai dan merawat diri sendiri, penting untuk menghargai diri sendiri
dan merawat diri dengan baik. Ini meliputi menjaga kesehatan fisik, menjaga
kebersihan, memberi waktu untuk relaksasi dan hobi, serta merawat
kebutuhan emosional dan spiritual.