Anda di halaman 1dari 12

KEPRIBADIAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar


Psikologi”

DOSEN PENGAMPU :
Mayrina Eka Prasetyo Budi., M.Psi., Psikolog

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9 / BPI B

Nanda Rizqi Fauziah (303230032)

Rovini Zahiyatul Azifah (303230015)

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS USLUHUDIN, ADAB, DAN DAKWAH
INSTITUT AAGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Penulis panjatkan kehadirat


ilahi robbi yang telah melimpahkan rahmat, Taufik, serta hidayahnya kepada kita
semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"KEPRIBADIAN".
Sholawat serta salam Semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita
Kanjeng Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya sahabatnya serta pengikutnya
yang telah menghantarkan kita dari zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah.
Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Mayrina Eka
Prasetyo Budi., M.Psi., Psikolog yang telah memberikan banyak arahan serta
masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi yang
berjudul "Kepribadian" dan juga sebagai bahan penambahan ilmu pengetahuan.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun masih sangat
dibutuhkan demi perbaikan penulis agar lebih baik pada masa mendatang. Kami
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua dan memberikan
pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Ponorogo, 25 Agustus 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATA BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Kepribadian.......................................................................................2
B. Jenis-Jenis Kepribadian.......................................................................................3
C. Kepribadian Islam................................................................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. KESIMPULAN...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepribadian merupakan dinamika sebuah organisasi psikofisik fungsional
manusia yang berubah menjadi pola-pola tingkah laku yang spesifik dalam
menghadapi kehidupan. Jadi, manifestasi dari kepribadian yaitu semua tingkah
laku diri kita sendiri. Setiap individu memiliki keunikan fungsional sistem
organisasi psikofisik mereka dalam lingkungan hidup. Dalam berinteraksi
dengan orang-orang yang ada di lingkungan hidupnya, setiap individu akan
memiliki tipe kepribadian masing-masing dalam beradaptasi, menyesuaikan
diri, atau menyerah dalam lingkungan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kepribadian?
2. Apa saja jenis-jenis kepribadian?
3. Apa itu kepribadian Islam?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian kepribadian
2. Mengetahui jenis-jenis kepribadian
3. Mengetahui kepribadian Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian secara umum diartikan sebagai kebiasaan, sikap, sifat yang
dimiliki seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang
lain.Kepribadian juga sering diartikan dengan ciri tertentu yang menonjol pada
diri individu. Sehingga kepribadian menunjuk bagaimana individu tampil atau
menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Yunani-kuno
prosopon atau persona yang artinya “topeng”, yang biasa dipakai artis dalam
teater. Jadi, konsep awal dari pengertian personality (pada masyarakat awam)
adalah tingkah laku yang ditampakkan pada lingkungan sosial, kesan mengenai
diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial.
Pengertian kepribadian banyak diungkapkan oleh para pakar dengan definisi
berbeda berdasarkan paradigma dan teori yang digunakan. Beberapa definisi
kepribadian:
1. Kepribadian adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan
menampilkandiri secara mengesankan (Hilgard & Marquis).
2. Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual,
unik, kemampuannya bertahan, membuka, serta memperoleh pengalaman.
(Stern)
3. Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik pada diri seseorang. (Guilford)
4. Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang yang mengakibatkan
pola yang menetap dalam merespon suatu situasi. (Pervin)
5. Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang
stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik
dalam waktu yang panjang dan tidak dapat difahami secara sederhana
sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologik saat itu (Maddy atau
Burt).
6. Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari
sistem-sistem psikofisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik
atau khusus dari individu tersebut terhadap lingkungannya. (Gordon W.
Allport).
B. JENIS-JENIS KEPRIBADIAN
Sekalipun kepribadian itu unik, yaitu berbeda pada tiap-tiap orang, tetapi ada
pakar psikologi yang tetap berusaha menggolong-golongkan kepribadian dalam
beberapa jenis. Usaha ini adalah usaha yang sukar sekali, karena itu penggolongan
yang mereka buat hanya dapat didasarkan pada satu atau dua aspek saja dari
keseluruhan kepribadian. Beberapa diantara penggolongan kepribadian itu akan
diuraikan di bawah ini:
1. Penggolongan Yunani kuno
Menurut Hipokrates (460-375 SM) Bapak ilmu kedokteran berpendapat
bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh cairan-cairan dalam tubuh.
Meskipun pada saat ini Teori ini tidak relevan lagi namun tipologinya masih
banyak dipakai. Teori-teorinya yaitu:
a. Sanguinis
Sangunis adalah seseorang yang memiliki tipe kepribadian ini
merupakan individu yang optimis serta selalu bersemangat atau identik
dengan ekstrovert. Orang Sanguinis juga selalu kreatif dan ramah
dengan orang lain. Mereka memiliki sifat yang mudah bergaul dan
ramah dengan orang lain, suka berbicara di depan publik, suka
diperhatikan, kreatif, dan cenderung mendominasi dalam kelompok.
Kepribadian ini dipengaruhi sebagian besar oleh darah.
b. Melankolis
Melankolis adalah tipe kepribadian yang cenderung perfeksionis,
pendiam, dan sensitif. Berbeda dengan sanguinis, mereka dengan
karakter melankolis biasanya adalah orang-orang introvert. Orang
melankolis sering mengekspresikan diri dengan tindakan atau aksi nyata
daripada kata-kata. Seseorang dengan tipe kepribadian melankolis
adalah seseorang yang tidak menyukai kerumunan dan perhatian.
Kepribadian ini dipengaruhi sebagian besar oleh empedu hitam.
c. Phlegmatis
Plegmatis adalah kepribadian yang tidak mudah galau, senang, atau
marah. Seseorang dengan karakter plegmatis lebih suka mengobservasi.
Mereka akan merasa lebih nyaman apabila berkomunikasi dengan
memerhatikan sekelilingnya. Para plegmatis dikenal sebagai sosok yang
introvert dan tidak suka dengan keramaian. Kepribadian ini dipengaruhi
sebagian besar oleh kelenjar ludah.
d. Koleris
Koleris dikenal sebagai tipe kepribadian yang cerdas dan selalu
mengedepankan logika. Kepribadian satu ini identik dengan seseorang
yang menggebu-gebu dan ambisius. Hal ini yang menjadi kekuatan para
koleris dan membuat mereka menjadi sosok yang dominan. Para koleris
mampu memengaruhi orang lain dengan kemampuan komunikasi yang
dimiliki. Kepribadian ini dipengaruhi sebagian besar oleh empedu
kuning.

2. Tipologi yang lebih modern


Menurut Carl Gustav Jung (1875-1961) yang mendasarkan
penggolongannya pada perilaku atau karakteristik psikologis saja, yaitu:
a. Tipe Introvert
Orang dengan kepribadian introvert ini cenderung menarik diri dan
menyendiri Terutama ketika dalam keadaan sedang menghadapi masalah
atau konflik. Iya pemalu dan lebih suka menyendiri daripada bergabung
dengan orang lain. Namun, orang dengan kepribadian introvert ini
adalah seseorang yang mampu mendengar dan mengamati dengan baik.
b. Tipe Ekstrovert
Tipe orang yang ekstrovert yaitu orang yang dalam keadaan tertekan
justru ia akan menggabungkan diri dengan banyak orang sehingga ia
merasa bahwa bebannya berkurang. Orang yang ekstrovert memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan baik.
c. Tipe Ambivert
Orang yang ambivert yaitu orang yang tidak termasuk introvert
maupun ekstrovert. Orang yang memiliki kepribadian ini akan lebih
mengerti Kapan ia harus mendengarkan dan kapan ia harus berbicara
kepada orang lain.

C. KEPRIBADIAN ISLAM

Kepribadian menurut psikologi islami adalah integrasi sistem kalbu, akal, dan
nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku. Aspek nafsani manusia memiliki
tiga daya, yaitu:
1. Qalbu (fitrah ilahiyah) sebagai aspek supra- kesadaran manusia yang
memiliki daya emosi (rasa);
2. Akal (fitrah insaniah)sebagai aspek kesadaran manusia yang memiliki daya
kognisi (cipta);
3. Nafsu (fitrah hayawaniyah) sebagai aspek pra atau bawah kesadaran manusia
yang memiliki daya konasi (karsa).
Ketiga komponen nafsani ini berintegrasi untuk mewujudkan suatu tingkah
laku.Qalbu memiliki kecenderungan natur ruh, nafs (daya syahwat dan ghadhab)
memiliki kecenderungan natur jasad, sedangkan akal memiliki kecenderungan
antara ruh dan jasad.
Kepribadian sesungguhnya merupakan produk dari interaksi di antara ketiga
komponen tersebut, hanya saja ada salah satu yang lebih mendominasi dari
komponen yang lain. Dalam interaksi itu kalbu memiliki posisi dominan dalam
mengendalikan suatu kepribadian. Prinsip kerjanya cenderung pada fitrah asal
manusia, yaitu rindu akan kehadiran Tuhan dan kesucian jiwa. Aktualitas kalbu
sangat ditentukan oleh sistem kendalinya
Akal prinsip kerjanya adalah mengejar hal-hal yang realistik dan rasionalistik.
Oleh sebab itu, maka tugas utama akal adalah mengikat dan menahan hawa nafsu.
Apabila tugas utama ini terlaksana maka akal mampu untuk mengaktualisasikan
sifat bawaan tertingginya, namun jika tidak maka akal dimanfaatkan oleh nafsu.
Sementara nafsu prinsip kerjanya hanya mengejar kenikmatan duniawi dan ingin
menggambarkan nafsu-nafsu impulsifnya. Apabila sitem kendali kalbu dan akal
melemah, maka nafsu mampu mengaktualkan sifat bawaannya, tetapi apabila
sistem kendali kalbu dan akal tetap berfungsi, maka daya nafsu melemah.

Macam-macam kepribadian dakam Islam


1. Kepribadian Ammarah (nafsal-ammarah)
Kepribadian ammarah adalah kepribadian yang cenderung pada tabiat jasad
dan mengejar prinsip-prinsip kenikmatan (pleasure principle). Kepribadian
ammarah adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh dorongan-dorongan bawah
sadar manusia. Barangsiapa yang berkepribadian ini, maka sesungguhnya tidak
lagi memiliki identitas manusia, sebab sifat-sifat humanitasnya telah hilang.
Manusia yang berkepribadian ammarah tidak saja dapat merusak dirinya
sendiri, tetapi juga merusak diri orang lain. Keberadaannya ditentukan oleh dua
daya, yaitu:
a. Syahwat yang selalu menginginkan birahi, kesukaan diri, ingin tau dan
campur tangan urusan orang lain, dan sebagainya.
b. Daya ghadah yang selalu menginginkan tamak, serakah, mencekal,
berkelahi, ingin menguasai orang, keras kepala, sombong, angkuh, dan
sebagainya.
Jadi orientasi kepribadian ammarah adalah mengikuti sifat binatang.
Kepribadian ammarah dapat beranjak ke kepribadian yang baik apabila telah
diberi rahmat oleh Allah SWT. Hal tersebut diperlukan latihan atau riyadhah
khusus untuk menekan daya nafsu dari hawa, seperti dengan berpuasa, shalat,
berdoa dan sebagainya.

2. Kepribadian Lawwamah (nafsal-lawwamah)


Kepribadian lawwamah adalah kepribadian yang telah memperolah cahaya
kalbu, lalu ia bangkit untuk memperbaiki kebimbangan antara dua hal. Dalam
upaya yaitu kadang-kadang tumbuh perbuatan yang buruk yang disebutkan oleh
watak gelapnya, namun kemudian ia diingatkan oleh nurilahi, sehingga ia
mencela perbuatannya dan selanjutnya ia bertaubat dan beristighfar.14Hal itu
dapat dipahami bahwa kepribadian lawwamah berada dalam kebimbangan
antarA kepribadian ammarah dan kepribadian muthmainnah.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah membagi kepribadian lawwamah menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Kepribadian lawwamahmalumah, yaitu kepribadian lawwamah yang
bodoh dan zalim.
b. Kepribadian lawwamah ghayrmalumah, yaitu kepribadian yang mencela
atas perbuatannya yang buruk dan berusaha untuk memperbaikinya.
3. Kepribadian Muthmainnah (nafsal-muthmainnah)
Kepribadian muthmainnah adalah kepribadian yang telah diberi
kesempurnaan nur kalbu, sehingga dapat meninggalkan sifat-sifat yang baik.
Kepribadian ini selalu berorientasi pada komponen kalbu untuk mendapatkan
kesucian dan menghilangkan segala kotoran, sehingga dirinya menjadi tenang.
Al-Ghazali menyatakan bahwa daya kalbu yang mendominasi kepribadian
muthmainnah mampu mencapai pengetahuan ma’rifat melalui daya cita rasa
(zaqw) dan rasa terbukanya tabir misteri yang menghalangi penglihatan batin
manusia. Dengan kekuatan dan kesucian daya kalbu, maka manusia mampu
memperoleh pengetahuan wahyu dan ilham dari Tuhan. Wahyu diberikan pada
para nabi, sedang ilham diberikan pada manusia suci biasa. Kebenaran
pengetahuan ini bersifat suprarasional, sehingga bisa jadi ia tidak mampu
diterima oleh akal. Pengetuahuan yang dapat ditangkap oleh akal seharusnya
dapat pula ditangkap oleh qalbu, sebab qalbu sebagian dayanya ada yang
digunakan untuk berakal. Namun sebaliknya, pengetahuan yang diterima oleh
qalbu belum tentu dapat diterima oleh akal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri
dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik
atau khusus dari individu tersebut terhadap lingkungannya. Kepribadian itu
bentukan diri, murni. tetapi seiring berjalannya waktu ia dapat berubah tergantung
faktor. kaya faktor lingkungan, keluarga, ekonomi dan lain". setelah berubah
dinamakan sikap. tetapi dari sikap tersebut mengandung sifat sifat yang tidak
bisa dihilangkan atau tetap saja terpengaruh kepribadiann atau sifat dia.
Kepribadian Islami merupakan akumulasi dari berbagai karakter dan sifat yang
melekat pada diri individu yang berwujud pada perilaku sehari-hari yang
mengarah pada nilai-nilai Islami.
DAFTAR PUSTAKA
i
i
Hasanah, Muhimmatul. 2015. Dinamika Kepribadian Menurut Psikologi Islam. Jurnal
Ummul Qura Vol VI, No 2. (Online) https://core.ac.uk/download/pdf/268132869.pdf

Sarwono, Sarlito W. 2009. Buku Pengantar Psikologi Umum.Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai