Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 9

Agama Kristen

Anggota:
 Mahduri Dixit

 Selma Resina

 Stevany Paskarina Salim

 Yula Septryana

Materi: Tipe-tipe kepribadian


DEFINISI TENTANG KEPRIBADIAN
1. KEPRIBADIAN SECARA UMUM
“Personality” atau kepribadian berasal dari kata “persona”, kata persona merujuk
pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di zaman Romawi. Secara
umum kepribadiaan menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan
kesan bagi individu lainnya.

2. KEPRIBADIAN MENURUT PSIKOLOGI


Kami akan menyajikan dari berbagai definisi yang diberikan oleh beberapa tokoh
psikologi, antara lain:

a. Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam


diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tinggak laku
individu yang bersangkutan. Allport menekankan bahwa kepribadian adalah suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku
dan pikiran individu secara khas.

b. Sigmud Freud mandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga
sistem yaitu Id, Ego, dan Superego.

c. Paul D. Meier, M.D, kepribadian adalah pola prilaku, pemikiran, dan perasaan
yang melekat pada diri seseorang secara konsisten dalam situasi dan waktu.
Definisi Kepribadian:

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang invidu bereaksi


dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering
di deskripsikan dalam istilah sifat yang bisa di ukur yang di
tunjukan oleh seseorang.

Disamping itu kepribadian sering di artikan sebagai ciri ciri yang


menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yg pemalu
“berkepribadian pemalu". Jadi kepribadian merupakan sesuatu
yang dapat berubah secara eksplisit menyebutkan, kepribadian
secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Aspek aspek kepribadian yang di dalamnya mencakup: karakter


yaitu kansekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,
tempramen yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat
lambatnya mereaksi terhadap perangsangan rangsangan yang
datang dari lingkungan.
Tipe- tipe kepribadian

1. Sanguinis

Orang dengan tipe kepribadian sanguinis cenderung hidup, optimis,


ringan, dan riang. Tipe ini juga menyukai petualangan dan memiliki
toleransi tinggi akan risiko. Selain itu, tipe sanguin biasanya lemah dalam
menoleransi kebosanan, serta akan mencari variasi dan hiburan. Secara
alami, sifat ini kadang-kadang negatif dalam memengaruhi hubungan
percintaan dan lainnya. Karena kepribadian ini berperilaku mencari
kesenangan, banyak orang dengan kepribadian sanguinis cenderung
berjuang dengan kecanduan (ingin suatu hal dengan terus-menerus).
Orang sanguin juga dikenal sangat kreatif dan bisa menjadi seniman serta
penghibur yang hebat dan akan berhasil jika memilih karier di industri
hiburan. Kemampuan alami orang sanguinis sangat cocok jika memilih
pekerjaan yang berhubungan dengan marketing, travel, fashion,
memasak/kuliner, atau olahraga.
2. Plegmatis

Seseorang dengan kepribadian plegmatis biasanya adalah orang-


orang yang cinta damai. Tipe ini biasanya mencari keharmonisan
antar-pribadi dan hubungan dekat yang membuat orang-orang
plegmatis menjadi pasangan yang setia dan orang tua yang penuh
kasih. Orang-orang plegmatis suka menjaga hubungan dengan
teman-teman lama, anggota keluarga yang jauh, dan tetangga.
Dalam hal kepribadian, tipe plegmatis cenderung menghindari
konflik dan selalu berusaha menengahi orang lain untuk
memulihkan perdamaian dan harmoni. Plegmatis juga sangat suka
beramal dan membantu orang lain. Karier yang ideal untuk tipe
kepribadian plegmatis antara lain perawat, guru, psikolog,
konseling, atau layanan sosial
3. Koleris

Seseorang dengan kepribadian koleris biasanya orang yang sangat


berorientasi pada tujuan. Orang yang koleris terkenal sangat
cerdas, analitis, dan logis, sangat praktis dan langsung, tetapi tipe
ini tidak harus menjadi teman baik atau orang yang ramah. Seorang
koleris tidak menyukai pembicaraan singkat dan menikmati
percakapan yang mendalam dan bermakna. Mereka lebih suka
sendirian daripada di perusahaan dengan orang berkepribadian
lemah. Idealnya, tipe ini suka menghabiskan waktu bersama orang-
orang yang memiliki minat profesional yang serupa. Pekerjaan ideal
untuk seorang koleris terkait dengan industri tentang pengelolaan,
teknologi, statistik, teknik, dan pemrograman
4. Melankolis

Orang-orang dengan kepribadian melankolis menyukai tradisi.


Misalnya wanita memasak untuk laki-laki, laki-laki membuka pintu
bagi wanita. Tipe melankolis rata-rata mencintai keluarga dan
teman-temannya, tidak seperti orang-orang sanguinis. Melankolis
tidak suka mencari hal-hal baru dan petualangan dan bahkan
cenderung akan sangat menghindarinya. Seseorang dengan
kepribadian melankolis tidak mungkin menikah dengan orang asing
atau meninggalkan tanah airnya ke negara lain. Orang yang
melankolis juga dikenal sangat sosial dan berupaya berkontribusi
pada komunitas, sangat teliti dan akurat. Tipe ini adalah manajer
yang fantastis dengan kepribadian yang baik. Karier yang
sempurna untuk tipe kepribadian melankolis antara lain dalam
bidang pengelolaan/ manajemen, akuntansi, pekerjaan social, atau
bagian administrasi.
TEORI TENTANG KEPRIBADIAN

Beberapa pendekatan tentang teori kepribadian diantaranya:

a. Teori Watak
Hippocrates (400 S.M) dan Galen (150 M), mengelompokan orang kedalam empat tipe
kepribadian, yaitu: sanguinis (lincah periang, tidak stabil), koleris (mudah marah),
melankolis (pesimistis), dan plegmatis (lamban suka murung).

b. Teori Psikoanalitik
Menurut Freud kepribadian terdiri dari tiga sistem yaitu: id, ego, dan superego. Id
adalah sumber asli dari kepribadiaan, yang sudah ada sejak bayi lahir.

c. Teori Belajar Sosial


Teori ini berpusat pada pola perilaku yang dipelajari oleh seseorang dalam menghadapi
lingkungannya. Perbedaan perilaku setiap individu merupakan akibat dari perbedaan
kondisi belajar yang ditemui oleh masing-masing individu.

d. Teori Humanistik
Abraham Maslow berpendapat, konsep yang paling penting dalam teori kepribadian
humanistik adalah konsep diri (self-concept) atau gambaran diri (self-image). Didalam
konsep diri tersebut termasuk kesadaran tentang “siapakah diriku” dan “apa yang
dapat aku lakukaan?”. Jadi konsep diri hanya perasaan kita terhadap diri kita sendiri,
atau bagaimana kita melihat diri kita sendiri.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK KEPRIBADIAN

a. Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system
syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.

b.Faktor lingkungan fisik (geografis)


Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-
sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya
budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.

c. Faktor lingkungan social


1) Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua dan
saudaranya
2) Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus
ditegaskan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.

d. Faktor kebudayaan yang berbeda-beda


Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang,
kebudayaan petani, kebudayaan kota.
KEPRIBADIAN MENURUT IMAN KRISTEN

Berbicara tentang kepribadian menurut iman Kristen atau kepribadian sesuai


dengan Alkitab merupakan pembahasan yang sangat luas dan kompleks, karena
hal ini merupakan tugas dan fungsi akhir dari tujuan pendidikan Kristen,
sebagaimana Rasul Paulus maksudkan, yaitu :“…..sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan
mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang
adalah Kepala”. (Efesus 4: 13-15).

Mengapa kita mendirikan Sekolah Kristen? Mengapa ada Sekolah Minggu?


Mengapa ada guru-guru agama Kristen dan guru-guru Sekolah Minggu? Justru
kita sebagai seorang Kristen, selain memberikan hidup kepada orang-orang yang
kita didik, kita mengharapkan mereka memiliki hidup di dalam didirinya yang
sudah dilahirkan kembali. Mereka juga membentuk karakter atau kepribadian di
luar.
Kepribadian seseorang merupakan pekerjaan Roh Kudus melalui
Firman yang kita beritakan atau kabarkan; melalui Injil yang kita
tegakkan sebagai pusat iman, kita ‘melahirkan’ mereka melalui
kuasa Injil dan Firman oleh Roh Kudus di dalam kuasa Allah. Maka
sebagai akhir tujuan pendidikan Kristen, mereka memiliki
kepribadian atau karakter Kristus. Apakah Karakter atau
kepribadian Kristen?
Untuk mengetahui kepribadian Kristen atau kepribadian sesuai
dengan Alkitab, maka kita harus belajar dari Tuhan Yesus sebagai
Guru Agung kita. Dia bukan hanya mengajar, sebagaimana
dilakukan oleh Ahli Taurat dan orang Farisi, tetapi Dia mengajar
dengan penuh hikmat kuasa seperti disaksikan oleh Matius, "Dan
setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu
mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai
orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. (Matius
7:28-29). Sebagai hasil pengajaranNya, orang banyak berbondong-
bondong mengikuti Dia (Matius 8:1).
Beberapa kepribadian Kristen yang dicontohkan dan
dilakukan Yesus Kristus sebagai Guru dan Juruselamat
antara lain:
1. Lemah Lembut dan Rendah Hati (Matius 11: 29)
2. Melayani dan memberi (Matius 20: 28).
3. Mengasihi musuh dan semua orang (Matius 5:46)
4. Sabar dan mau mengampuni (Kolose 3:13)
5. Taat (Filipi 2: 8).
6. Kebaikkan. Kemurahan, kesetiaan, penguasaan diri dll
(Galatia 5:22-23)
Pembentukan karakter atau kepribadian Kristen
membutuhkan kasih yang sungguh-sungguh, keadilan
yang tegas, bijaksana untuk mengatur keduanya dan
kebajian serta keberanian untuk meneruskan seluruh
kehidupannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai