Anda di halaman 1dari 7

5.

 Apakah peserta didik diperbolehkan berkembang bebas?


atau diarahkan ke nilai tertentu ?
Keterampilan berbahasa seorang anak harus diarahkan dan bina secak usia anak dini,
kemampuan berbahasa seseorang menunjukkan kecerdasanya dalam mengungkapkan kata-
kata dan kalimat-kalimat tersentu secara teratur dan tepat. Kemampuan bercerita anak
dipengaruhi oleh kemampuan dasar imajinasi anak tersebut, setiap anak memiliki kemampuan
imajinasi yang bervariasi, maka secara psikologis guru harus mampu membina dan
mengembangkan kemampuan dasar imajinasi anak agar dapat mencerdaskan anak tersebut
dalam berpikir dan menuangkan imajinasinya ke dalam hal-hal yang positif. Melalui tulisan ini
ingin diungkapkan bagaimana peran guru dalam mengembangkan imajinasi anak dalam
bercerita, dan bagaimana peran guru untuk mengasah kemampuan anak dalam bercerita Guru
memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan imanisi anak, mengasah
kemampuan anak agar mampu bercerita melalui imanisi yang ada, penggunaan metode dan
media pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan guru dalam mengembangkan
kemampuan bercerita anak usia dini. Guru dapat menggunakan metode yang bersesuaian
dengan media yang diterapkan, dalam menembangkan imajinasi anak untuk bercerita guru
dapat menggunakan media visua berupa gambar dan media audio visual berupa film kartun
yang bernuansa Islami.

6.Bagaimana Sifat manusia itu?


Pada umumnya manusia memiliki beragam karakter dan sifat yang berbeda-
beda. Biasanya orang lebih mengenal sebutan introvert, ekstrovert dan
ambivert sebagai kategori kepribadian. Namun sebenarnya, ilmu psikologi
memiliki teori yang luas dan bermacam-macam. Hingga saat ini, karakteristik
manusia sudah banyak dikelompokkan ke dalam berbagai kategori yang
berbeda.

 pembagian karakter tersebut dapat dikategorikan dilihat dari tingkat


tempramen yang berbeda-beda, seperti berikut :

 Sanguinis si optimis, humoris, dan aktif

Sanguinis memiliki unsur kepribadian yang panas. Sanguinis dikenal memiliki


pembawaan ceria, aktif dan optimis. Biasanya pribadi seperti ini sangat mudah
bergaul dan mudah membangun suasana menjadi lebih menyenangkan.
Sanguinis juga dikenal sebagai orang yang percaya diri dan dapat dipercaya.
Selain itu, sanguinis juga memiliki sifat yang mudah bosan dan terkesan
berantakan. Sehingga terkadang sering terlihat semaunya.

Ciri-ciri : 

 Mudah bergaul dengan orang lain


 Punya energi yang besar
 Cenderung ekstrovert
 Aktif
 Optimistis
 Impulsif
 Punya selera humor yang baik
 Ekspresif
 Tidak ragu menunjukkan rasa sayang ke orang lain
 Perhatian mudah teralih ketika bosan
 Cenderung pelupa
 Kurang tertata
 Kompetitif

Kepribadian sanguinis dikenal kreatif dan cocok menjadi seniman. Kemampuan


alami sanguinis juga baik jika memilih pekerjaan yang berhubungan
dengan dunia hiburan, travel, fashion, kuliner, dan marketing

 Koleris si emosional, logis, dan keras kepala

Koleris memiliki unsur kepribadian yang kering. Koleris dikenal memiliki


pembawaan emosional, logis dan keras kepala. Biasanya pribadi seperti ini
banyak dipilih menjadi pemimpin. Hal ini karena koleris memiliki kepribadian
yang keras kepala dan logis sehingga bisa mengambil keputusan dengan tepat.
Selain itu, koleris memiliki kepribadian yang fokus dan mandiri serta  berani
mengambil risiko dalam keputusan yang mereka buat.

Ciri-ciri : 
 Cerdas
 Analitis dan logis
 Tidak terlalu ramah
 Lebih suka bekerja sendiri
 Tidak terlalu suka basa-basi
 Menyukai percakapan mendalam
 Lebih suka berkumpul dengan orang-orang dengan sifat yang sama
 Konsisten dengan tujuannya
 Percaya diri
 Ekstrovert
 Mandiri
 Cenderung keras kepala
 Kreatif
 Tidak mudah terbawa arus pergaulan

Namun sifat korelis yang keras kepala dan mudah emosi bisa menjadi sifat
buruknya terutama jika suatu pekerjaan berjalan lambat. Kepribadian koleris
juga dikenal suka menghabiskan waktu bersama orang-orang yang memiliki
banyak pembicaraan serius. Kemampuan alami koleris akan baik jika
ditempatkan pada pekerjaan yang terkait dengan teknologi, statistik, teknik
dan bidang pemrograman. 

 Melankolis si serius, sensitif, dan tekun

Melankolis memiliki unsur kepribadian yang basah. Melankolis dikenal memiliki


pembawaan yang serius dan tekun sehingga dalam membuat perencanaan akan
dilakukan secara detail. Selain itu, melankolis juga tipe yang mencintai keluarga
dan berjiwa sosial.

Ciri-ciri : 

 Sangat detail
 Menjunjung tinggi kualitas
 Taat aturan
 Cemas jika berada di lingkungan baru
 Bisa agresif di saat-saat tertentu
 Cenderung introvert dan tertutup
 Sangat logis, faktual, dan analitis dalam berpikir
 Selalu membuat rencana detail sebelum melakukan sesuatu
 Rapi
 Tepat waktu
 Tidak malu bertanya dan mencari tahu lebih dalam sebelum
memutuskan sesuatu
 Mudah curiga
 Teliti

Sifat buruk melankolis yang terlalu sensitif membuatnya mudah khawatir


dengan apa yang akan terjadi pada hidup. Kepribadian melankolis juga
cenderung susah untuk percaya dengan orang lain. Kepribadian alami
melankolis akan sangat baik jika ia memilih menjadi manajer, akuntan,
pekerja sosial dan administrasi.

 Plegmatis si santai, tenang, dan teratur

Plegmatis memiliki unsur kepribadian yang dingin. Plegmatis memiliki


pembawaan yang santai dan cinta damai. Biasanya pribadi seperti ini memiliki
hubungan yang baik dengan keluarga termasuk tetangga. Selain itu kepribadian
plegmatis dikenal sebagai seorang yang sabar dan lembut sehingga sangat baik
jika ikut dalam acara  amal atau bakti sosial.

Ciri-ciri : 

 Pembawaannya tenang atau kalem


 Setia pada pasangan dan keluarga
 Selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan teman lama
 Cenderung menghindari konflik
 Sering jadi penengah dalam suatu masalah
 Senang beramal
 Sering ikut menjadi relawan
 Pasif
 Cenderung tidak punya ambisi
 Mudah setuju dengan keputusan orang lain
 Apabila bertengkar atau kehilangan kepercayaan, akan sulit dipulihkan
 Sulit beradaptasi dengan kebiasaan baru

Namun sifat buruk seorang plegmatis ialah sering memendam masalah karena
tidak enak dengan orang lain sehingga merugikan hidupnya. Sifat plegmatis
juga cenderung lama dalam mengambil keputusan karena selalu mementingkan
orang lain terlebih dahulu. Kepribadian alami plegmatis akan baik jika
ditempatkan pada suatu pekerjaan seperti perawat, guru, psikolog,
konseling

Di sisi lain, sudah ada tes kepribadian atau tes psikologis lain yang sudah
memenuhinya, seperti The Big Five. The Big Five adalah penilaian kepribadian
seseorang yang dilihat dari lima aspek, yaitu:

 Agreeableness (kecenderungan mendahulukan kepentingan orang lain


dibandingkan diri sendiri dan menghindari konflik)
 Conscientiousness (menilai kadar disiplin dalam diri seseroang)
 Extraversion (menilai kecenderungan seseorang dalam mencari
stimulasi dari luar)
 Openness to experience (menilai kecenderungan seseorang berpikir
secara abstrak dan kompleks)
 Neuroticism (menilai kecenderungan seseorang mengalami emosi
negatif, seperti takut, sedih, cemas, dan malu)

Perlu kita ingat pengelompokan tersebut bukanlah sesuatu yang pasti. Secara
ilmiah, para pakar psikologi pun seringkali tidak menganggap hal ini sebagai hal
serius. Jadi, jika Anda ingin tahu lebih jauh soal kepribadian secara tepat,
sebaiknya berkonsultasilah dengan psikolog maupun psikiater.

7.  jelaskan landasan filosofis terhadap pendidikan!


Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari
filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Struktur Landasan Filosofis Pendidikan.

Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan yang
dideduksi atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum (Metafisika, Epistemologi, Aksiologi)
yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Hal ini dapat dipahami sebagaimana disajikan oleh
Callahan and Clark (1983) dalam karyanya “Foundations of Education”, dan sebagaimana disajikan
Edward J. Power (1982) dalam karyanya Philosophy of Education, Studies in Philosophies, Schooling and
Educational Policies.

Berdasarkan kedua sumber di atas dapat Anda pahami bahwa terdapat hubungan implikasi antara
gagasan-gagasan dalam cabang-cabang filsafat umum terhadap gagasangagasan pendidikan. Hubungan
implikasi antara gagasan-gagasan dalam cabang-cabang filsafat umum terhadap gagasan pendidikan
tersebut dapat divisualisasikan seperti berikut ini:

BAGAN IMPLIKASI KONSEP FILSAFAT UMUM TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN KONSEP FILSAFAT UMUM
KONSEP PENDIDIKAN

KONSEP PENDIDIKAN
KONSEP FILSAFAT UMUM
-HAKIKAT REALITAS -TUJUAN PENDIDIKAN
-HAKIKAT MANUSIA
-HAKIKAT PENGETAHUAN -KURIKULUM PENDIDIKAN
-HAKIKAT NILAI
-METODE PENDIDIKAN

-PERANAN PENDIDIK DAN


PESERTA DIDIK

Karakteristik Landasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan berisi tentang


gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang bersifat normatif atau preskriptif. Landasan filosofis
pendidikan dikatakan bersifat normatif atau preskriptif, sebab landasan filosofis pendidikan
tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya (faktual), melainkan berisi tentang
konsep-konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan (ideal), yang disarankan
oleh filsuf tertentu untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan/atau studi
pendidikan.
Aliran dalam Landasan Filosofis Pendidikan. Sebagaimana halnya di dalam filsafat umum, di
dalam landasan filsafat pendidikan juga terdapat berbagai aliran. Sehubungan dengan ini
dikenal adanya landasan filosofis pendidikan Idealisme, landasan filosofis pendidikan Realisme,
landasan filosofis pendidikan Pragmatisme, dsb.

8.  Apa saja landasan psikologis dalam pendidikan?


kemudian jelaskan!
Pengertian Landasan Psikologis dalam Pendidikan

Psikologi sebagai sebuah landasan dalam pendidikan adalah bahwa dalam


pelaksanaan pendidikan haruslah menerapkan unsur-unsur psikologis karena yang
menjadi sasaran pendidikan tersebut adalah manusia. Oleh karena itu,
dalam penyelenggaraannya, pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia. Untuk memahami berbagai karakteristik siswa yang beragam maka
diperlukan psikologi dalam pendidikan. Pendidikan memposisikan manusia sebagai
objek dan subjeknya sehingga sangat diperlukan psikologi sebagai landasan
pendidikan.

Menurut Pidarta (2007:194) Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari
jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani,
yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Jiwa manusia berkembang sejajar
dengan pertumbuhan jasmani. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia, sehingga landasan psikologis pendidikan merupakan suatu landasan
dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan
manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan
menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan
untuk memudahkan proses pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai