Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
Cerdas
Analitis dan logis
Tidak terlalu ramah
Lebih suka bekerja sendiri
Tidak terlalu suka basa-basi
Menyukai percakapan mendalam
Lebih suka berkumpul dengan orang-orang dengan sifat yang sama
Konsisten dengan tujuannya
Percaya diri
Ekstrovert
Mandiri
Cenderung keras kepala
Kreatif
Tidak mudah terbawa arus pergaulan
Namun sifat korelis yang keras kepala dan mudah emosi bisa menjadi sifat
buruknya terutama jika suatu pekerjaan berjalan lambat. Kepribadian koleris
juga dikenal suka menghabiskan waktu bersama orang-orang yang memiliki
banyak pembicaraan serius. Kemampuan alami koleris akan baik jika
ditempatkan pada pekerjaan yang terkait dengan teknologi, statistik, teknik
dan bidang pemrograman.
Ciri-ciri :
Sangat detail
Menjunjung tinggi kualitas
Taat aturan
Cemas jika berada di lingkungan baru
Bisa agresif di saat-saat tertentu
Cenderung introvert dan tertutup
Sangat logis, faktual, dan analitis dalam berpikir
Selalu membuat rencana detail sebelum melakukan sesuatu
Rapi
Tepat waktu
Tidak malu bertanya dan mencari tahu lebih dalam sebelum
memutuskan sesuatu
Mudah curiga
Teliti
Ciri-ciri :
Namun sifat buruk seorang plegmatis ialah sering memendam masalah karena
tidak enak dengan orang lain sehingga merugikan hidupnya. Sifat plegmatis
juga cenderung lama dalam mengambil keputusan karena selalu mementingkan
orang lain terlebih dahulu. Kepribadian alami plegmatis akan baik jika
ditempatkan pada suatu pekerjaan seperti perawat, guru, psikolog,
konseling
Di sisi lain, sudah ada tes kepribadian atau tes psikologis lain yang sudah
memenuhinya, seperti The Big Five. The Big Five adalah penilaian kepribadian
seseorang yang dilihat dari lima aspek, yaitu:
Perlu kita ingat pengelompokan tersebut bukanlah sesuatu yang pasti. Secara
ilmiah, para pakar psikologi pun seringkali tidak menganggap hal ini sebagai hal
serius. Jadi, jika Anda ingin tahu lebih jauh soal kepribadian secara tepat,
sebaiknya berkonsultasilah dengan psikolog maupun psikiater.
Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan yang
dideduksi atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum (Metafisika, Epistemologi, Aksiologi)
yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Hal ini dapat dipahami sebagaimana disajikan oleh
Callahan and Clark (1983) dalam karyanya “Foundations of Education”, dan sebagaimana disajikan
Edward J. Power (1982) dalam karyanya Philosophy of Education, Studies in Philosophies, Schooling and
Educational Policies.
Berdasarkan kedua sumber di atas dapat Anda pahami bahwa terdapat hubungan implikasi antara
gagasan-gagasan dalam cabang-cabang filsafat umum terhadap gagasangagasan pendidikan. Hubungan
implikasi antara gagasan-gagasan dalam cabang-cabang filsafat umum terhadap gagasan pendidikan
tersebut dapat divisualisasikan seperti berikut ini:
BAGAN IMPLIKASI KONSEP FILSAFAT UMUM TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN KONSEP FILSAFAT UMUM
KONSEP PENDIDIKAN
KONSEP PENDIDIKAN
KONSEP FILSAFAT UMUM
-HAKIKAT REALITAS -TUJUAN PENDIDIKAN
-HAKIKAT MANUSIA
-HAKIKAT PENGETAHUAN -KURIKULUM PENDIDIKAN
-HAKIKAT NILAI
-METODE PENDIDIKAN
Menurut Pidarta (2007:194) Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari
jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani,
yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Jiwa manusia berkembang sejajar
dengan pertumbuhan jasmani. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia, sehingga landasan psikologis pendidikan merupakan suatu landasan
dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan
manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan
menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan
untuk memudahkan proses pendidikan.