Anda di halaman 1dari 12

Psikologi Kepribadian

OLEH:

Minarni M.Matolai
Mata Kuliah: Psikologi

Dosen : Ibu Andi Bungawati SKM.,M,si

D-lll Keperawatan tingkat 1

POLTEKKES KEMENKES PALU 2020/2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kepribadian merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan
pemikiran, kajian-kajian, atau hasil temuan hasil praktik penanganan kasus para ahli.
Objek kajian kepribadian adalah human behavior, perilaku manusia, yang
pembahasannya terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimanan perilaku tersebut.
Hasil dan temuan para ahli ternyata beragam, sehingga melahirkan teori-teori yang
beragam pula. Adanya keragaman tersebut sangat dipengaruhi oleh aspek personal
(refleksi pribadi), kehidupan beragama, lingkungan sosial budaya, dan filsafat yang
dianut oleh tersebut. Pembahasan tentang kepribadian atau tipologi manusia
berdasarkan temperamen akan di bahas dalam makalah ini secara terbuka dan jelas.
B.     Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi tipologi?
2. Jelaskan teori tentang tempramen yang terdapat pada manusia
3. Apa saja pembagian temperamen psikologis manusia?
4. Bagaimana coping strategi tipologi dalam menghadapi konflik?
C. Tujuan
1.  Untuk memahami definisi tipologi
2.  Untuk mengetahui dan memahami macam-macam temperamen psikologis
3. Untuk mengetahui pembagian dalam tempramen manusia
4. Untuk mengetahui bagaimana coping strategi tipologi dalam menghadapi konflik
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
1.Manfaat bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa
terhadap Tipologi Tempramen
2.Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis
sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah psikologi
kepribadian
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Tipologi
Dalam bab ini akan dipaparkan bahwa usaha-usaha untuk memahami dan
menyingkap perilaku dan kepribadian manusia antara lain menghasilkan pengetahuan
yang disebut tipologi. Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan
manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya
karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan seterusnya.
2. Teori Tempramen pada Manusia
Dalam dunia psikologi, terdapat banyak teori yang membahas tentang
karakter seseorang. Salah satu teori yang paling terkenal saat ini adalah teori 16
kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Jung. Namun, sebelum teori kepribadian ini
berkembang, jauh sebelum itu ada teori empat temperamen yang sudah ditemukan
dari zaman dahulu kala.
Kepribadian seseorang dapat dibedakan berdasarkan temperamennya,
penemuan ini berawal dari tabib Yunani Hippocrates yang menggabungkan empat
temperamen ini sebagai bagian dari teori pengobatannya. Ia mengemukakan bahwa
empat cairan di dalam tubuh dapat membedakan karakter dan kebiasaan seseorang.
Tipologi ini merupakan bagian dari konsep medis kuno, yang disebut sebagai
humorism. Humorism di sini mengacu pada cairan tubuh. Setiap orang memiliki
cairan tubuh yang berbeda. Dipercaya cairan tubuh yang paling unggul ini
mempengaruhi temperamen dan psikologi seseorang.
Di samping itu, ada beberapa orang yang memiliki karakter campuran. Yang
dimaksud karakter campuran adalah seseorang tidak bisa direpresentasikan hanya
dengan satu karakter yang terdapat pada teori psikologi. Contohnya, pada empat
temperamen ini, karakter seseorang dibedakan menjadi empat grup ada sanguinis,
koleris, melankolis, dan plegmatis. Sedangkan pada karakter campuran, seseorang
dapat diidentifikasi bahwa ia adalah sanguinis melankolis.
3. Pembagian Temperamen Psikologis Manusia

A.Sanguinis

Darah sebagai cairan tubuh dan tubuh astral adalah yang menyimbolkan tipe
sanguinis. Tubuh astral direfleksikan pada sistem saraf agar sistem tersebut
memegang kendali. Sistem saraf mampu menyerap ide-ide, visualisasi atau gambar
dan sensasi. Aktivitas sistem saraf ini tertahan oleh sirkulasi darah. Jika tidak ditahan
oleh sirkulasi darah, maka mental image akan menjadi liar, yang membawa pada
halusinasi dan ilusi. Inilah yang menjadi batasan untuk para sanguinis.

Orang-orang dengan karakter sanguinis ini biasanya selalu optimis, riang, antusias
dan memiliki semangat hidup yang tinggi. Selalu menarik perhatian atau butuh orang-
orang memperhatikannya. Mereka juga gemar mengambil risiko, maka jangan heran
jika karakter sanguinis ini menjadi orang-orang yang suka sekali melakukan
petualangan karena tipe ini juga suka sekali mencari kesenangan. Saking sukanya
dengan tantangan dan hal-hal baru, mereka jadi mudah bosan.

Sanguinis adalah tipe yang tidak mampu menopang ketertarikannya cukup lama.
Ia selalu menginginkan pengalaman-pengalaman baru, sehingga mudah terkesan,
mudah juga hilang minat. Ini yang membuat mereka mudah berubah-ubah
pikirannya.Orang-orang dengan tipe ini cocok jika bekerja sebagai entertainer,
karena pekerjaan ini akan membuat mereka menjadi sorotan penonton, dan
mengharuskan mereka untuk selalu tampil antusias tidak peduli apa yang terjadi.

Mereka dapat menyerap ide-ide, sehingga pekerjaan dengan kreativitas cocok


untuk mereka, contohnya pekerjaan di bidang fashion, kuliner, travelling, dan
marketing. Di bidang marketing, orang-orang dengan tipe sanguinis akan 
menghasilkan strategi-strategi baru untuk menjual produk dan kemajuan perusahaan.
Bahkan mereka orang yang percaya diri untuk mengambil risiko.
2. Plegmatis

Lendir dan tubuh eterik menjadi simbol cairan dari karakter ini. Orang tipe
plegmatis lebih fokus pada apa yang terjadi dalam dirinya, sehingga ia membiarkan
apa yang ada di luar terjadi sebagaimana mestinya. Tidak heran orang-orang dengan
tipe ini menyukai kedamaian. Yang mereka cari dari sebuah hubungan adalah
keharmonisan dan keakraban. Mereka selalu berusaha untuk menghindari konflik
yang ada, itu membuat mereka menjadi pasangan yang penuh cinta dan setia. Terlibat
dalam kegiatan charity adalah kegiatan yang menyenangkan untuk mereka.  Penuh
cinta dan selalu menolong sesama.

Namun terkadang ia merasa tidak terhubung dengan sekitarnya, karena fokus


aktivitasnya ada pada tubuh eteriknya. Sehingga, pada kehidupan sosial, ia cenderung
menjadi pendiam. Karena ia membiarkan hal yang di luar tubuh eteriknya berjalan
sebagaimana mestinya, ini membuatnya menjadi kurang berorientasi pada tujuan.
Namun, orang-orang dengan tipe plegmatis cocok dengan pekerjaan yang
berhubungan dengan hal-hal sosial, seperti pengajar, perawat, dan jasa sosial lainnya,
karena karakter cinta damai yang ia miliki. Ini juga karena mereka mencari koneksi
yang ‘intim’ dari sebuah hubungan, seperti ia terkoneksi secara ‘intim’ dengan
dirinya sendiri.

3. Koleris

Empedu kuning dan ego mendominasi pada tipe koleris. Karena ego yang
memegang kendali, koleris sangat agresif dan harus selalu mendapatkan apa yang ia
inginkan dengan caranya. Orang dengan tipe koleri sangat berorientasi pada target,
analitis, dan logis. Tipe-tipe seorang pemimpin. Karakter koleris ini juga tidak
menyukai basa-basi, ia lebih suka menghabiskan waktu dengan hal bermanfaat. Jadi
ia akan lebih menyukai percakapan yang jelas tujuan dan intinya. Oleh karena itu,
mereka lebih suka berkumpul dengan orang-orang yang memiliki profesi dan
kegemaran yang sama.
Biasanya pekerjaan yang cocok untuk tipe koleris adalah di bidang manajemen,
teknologi, statistik, teknik, dan programming. Karena mereka dapat bertahan jika
harus bekerja sendirian, dan mereka sangat berorientasi pada target.

4. Melankolis

Empedu hitam dan tubuh fisik mendominasi tipe melankolis. Melankolis merasa
bahwa ia bukanlah tuan dari tubuhnya dan terikat dengan rasa sakit. Tubuhnya
dikendalikan oleh ketiga bagian lain, sehingga ia kehilangan keinginannya untuk
bertindak sendiri. Perumpaannya, tubuh fisik hanya menjadi ‘penggerak saja’,
sementara yang menggerakkan adalah ketiga bagian lainnya. Padahal seharusnya
tubuh fisik menjadi instrumen tertinggi, sebab tanpa fisik, ketiga bagian yang lain itu
tidak akan ada.

Tipe melankolis sering berkorban untuk orang lain, cenderung sensitif,


penyayang, senang berada di balik layar, namun juga seorang yang pemikir. Ia
diibaratkan harus menjadi penggerak, dan memberi kesempatan pada bagian tubuh
lainnya, sehingga ia akan sensitif dan memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah.
Ia seorang yang cukup kreatif karena dapat berpikir dari berbagai sudut pandang.
Memikirkan bagian tubuh lain, membuatnya melihat dari berbagai sudut pandang.

Karena ingin semua bagian puas, tipe ini cenderung perfeksionis dan rendah diri.
Sulit melupakan rasa sakit yang terjadi di masa lalu. Bahkan ia mudah larut dalam
pikiran-pikiran negatifnya. Merasa tak memiliki kendali, kadang membuatnya
terombang-ambing.

Pekerjaan yang cocok untuk melankolis adalah bidang administrasi,


manajemen, akuntansi, dan pekerja sosial. Berpikir dari berbagai sudut pandang
mampu membuat seorang melankolis memperhitungkan keakuratan dengan baik.

4.Coping Strategi Tipologi dalam Menghadapi Konflik


Karakter manusia memiliki 4 kepribadian yang berbeda seperti yang sudah
dibahas di atas. Selain itu, setiap kepribadian manusia pastinya memiliki kekurangan,
maka cara coping strategi atau cara menghadapi masalah menurut 4 kepribadian itu
dapat kita lihat sebagai berikut :

 Sanguinis
Karakter sanguinis memiliki beberapa kekurangan yaitu mereka sering lupa dan
mudah kehilangan benda-benda disekitarnya. Mereka tidak bisa disiplin dan
kurang bisa diikat dengan peraturan. Dari sisi emosional mereka sedikit labil.
Menganggap segala sesuatu yang di hadapi amat penting, tapi segera dapat
melupakannya sama sekali sesaat kemudian. Mereka juga pada umumnya
berpikiran pendek dan tidak teratur. Mereka akan stres jika menghadapi situasi
dimana hidupnya terasa tidak menyenangkan karena orang sanguinis takut tidak
populer.
Cara mengahadapinya:
 Karakter sanguinis adalah mereka yang ingin selalu diperhatikan, butuh kasih
sayang, dukungan dan penerimaan dari orang-orang sekelilingnya. Mereka juga
sangat haus pujian. Mereka melakukan segala sesuatu oleh niat untuk
mendapatkan pujian.  Sekecil apapun pujian dan penghargaan mereka pasti akan
menyukainya. Seandainya dia sedang marah, kita harus lebih sabar untuk bisa
menyenangkan hatinya dengan cara mencoba untuk membuat dia perhatian
terhadap kita dengan menyuguhkan sesuatu yang menarik hatinya.  Jangan
sampai kita bersifat acuh terhadapnya. Jangan sekali-kali mengoreksinya ketika
dia sedang marah karena marahnya tidak cepat reda. Carilah waktu yang tepat
untuk mengingatkannya.  Berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik.
 Plegmatis
Kelemahan dari karater plegmatis ialah mereka biasanya kurang bisa bergerak
cepat, lambat kurang displin, dan senang dengan yang santai. Mereka cenderung
tidak mau berbagi atau kikir. Mereka selalu beranggapan bahwa apa yang mereka
miliki hanya akan dibaginya dengan orang-orang yang sudah cukup akrab
dengannya. Orang-orang plegmatis juga suka menunda-nunda pekerjaan. Hal
tersebut terjadi karena orang-orang plegmatis tidak memiliki motivasi dalam
setiap aktivitasnya sehingga ia sering bekerja asal-asalan.  Mereka lebih suka
dipimpin. Mereka biasanya lebih cocok menjadi pendengar yang baik. Plegmatis
juga memiliki sifat penakut. Selama mereka masih dikuasai oleh rasa takut,
kemungkinan mereka maju sangatlah kecil.
Cara menghadapinya:
Orang-orang plegmatis tidak menyukai orang-orang yang sama pasifnya atau
lebih pasif dari mereka. Pada dasarnya, mereka lebih suka dipimpin dan mencari
orang-orang yang bisa memotivasinya. Jika mereka dalam masalah biasanya
cuma diam dan butuh waktu lama untuk menceritakan permasalahannya. Mereka
paling tidak suka bila dipaksa untuk menceritakannya permasalahannya dan lebih
suka menangis. Mereka akan berbicara jika suasana hatinya sudah membaik.
Plegmatis lebih suka dengan solusi dan paling tidak suka memperpanjang
masalah. Paling tidak ada dua cara menghadapinya. Yang pertama, jangan
terburu-buru untuk segera menyelesaikan masalah dengan mereka. Kedua,
biarkan saja supaya mereka bisa berpikir lama, menilai, dan mencermati
sikapnya sendiri.  

 Koleris
Kelemahan dari karakter koleris ialah mereka cenderung sarkastik, dingin,tidak
mau kalah dan ceroboh. Selain itu mereka tidak mudah bersimpati terhadap orang
lain. Mereka bukan orang yang mudah mengekspresikan perasaannya terhadap
orang lain. Mereka cenderung tidak peka akan kebutuhan orang lain. Salah satu
sisi negatif dari orang-orang  koleris adalah sifat pemarahnya dan sulit
memaafkan sebuah kesalahan.
Cara menghadapinya:
Orang-orang koleris sama sekali tidak menyukai kritikan. Namun sebaliknya,
mereka sangat suka mengkritik orang lain. Mereka suka berdebat, tetapi inti
perdebatan itu adalah kemenangan baginya bukan mencari kebenaran. Jadi, jika
kita terlibat pedebatan dengan orang-orang koleris, maka usahakan untuk tidak
mengkritik opini mereka. Apabila kita tidak menyukai opini mereka, cukup
kemukakan opini kita tanpa harus mematahkan opini dan argumentasi mereka.

 Melankolis
Karakter melankolis memiliki beberapa  kelemahan. Mereka cenderung tertutup,
kurang bermasyarakat,sering berpikiran negatif dan suka menyalahkan dirinya
sendiri tiap kali ada hal buruk yang menimpanya.  Perasaan mereka yang sensitif
membuat mereka jadi pendendam dan sering terlihat murung. Mereka suka
mengungkit-ungkit kesalahan orang lain di masa lalu.
Cara menghadapinya :
Dalam menghadapi karakter melankolis ini memang tidak mudah. Kita harus
peka dan segera mengoreksi diri kita sebelum ia mengoreksi kita. Jika ia sedang
marah jangan langsung diajak berbicara. Diamkanlah dan akuilah kesalahan kita
walau sebenarnya kita tidak salah. Cara ini lebih aman dan nyaman . melankolis
butuh waktu untuk menenangkan diri karena mereka sibuk memikirkan dan
mengoreksi kesalahan orang lain. Biasanya mereka sangat butuh dukungan untuk
membenarkan pendapatnya. Untuk mengingatkan kesalahannya, mereka perlu
diajak berpikir logis dengan mengembalikan kata-katanya. Kita perlu argumen
yang kuat untuk meluluhkan hatinya. Orang-orang melankolis menginginkan
orang lain bisa memberinya dukungan, terutama dukungan yang bersifat moril.
Terkadang mereka tidak bisa memecahkan permasalahan yang sedang mereka
hadapi. Oleh karena itu kita harus mendengarkan keluh kesahnya dengan
seksama. Jangan memotong pembicaraannya sebelum ia mempersilahkan kita
menanggapi permasalahannya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pemaparan dapat disimpulkan bahwa setiap individu mempunyai
karakter, ciri, dan kepribadian yang berbeda, baik itu di peroleh dari garis keturunan
atau perubahan dari lingkungan, semua itu sangat perpengaruh bagi setiap individu
untuk bisa beradaptasi di setiap lingkungannya.

B.     Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Tipologi Kepribadian
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

            Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://kpuisi.blogspot.com/2013/10/tipologi-kepribadian_128.html

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/mengenal-karakter-
manusia/

https://tulisandaripikiran.blogspot.com/2015/10/cara-menghadapi-
tipe-kepribadian.html

https://khomaidinhu.blogspot.com/2016/12/psikologi-kepribadian-
tipologi.html

Anda mungkin juga menyukai