Anda di halaman 1dari 8

Manusia sebagai makhluk yang unik, artinya antara yang satu dengan yang lain berbeda,

tentu mempunyai jawaban yang berbeda pula dalam menjabarkan pernyataan di atas dan
tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan hidup anda jabaran itupun dapat berubah-
ubah. Hal ini dikarenakan proses pengenalan dan pemahaman diri akan terus berlangsung
dengan waktu yang tidak terbatas dan sepanjang waktu itu pula manusia akan terus
berkembang.
Orang yang tak mau meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri berarti membuang
kesempatan emas untuk menjadikan hidupnya bermakna dan berharga.Berikut ini ada tipe-
tipe manusia menurut Kant yang bisa membantu kita mengenal diri sendiri dan Menurut
Florence Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus (world’s best seller) beliau
mengatakan ada 4 kepribadian manusia
1.      Sanguinis (Berdarah Ringan/ si popular, si matahari keceriaan). Born to coloring the world,
ciri-cirinya :
 Sering berjanji tapi jarang ditepati, karena tidak dipikir dulu masak-masak.
 Tidak dapat diandalkan.
 Sukar bertobat, tak pernah kapok, jarang menyesal.
 Ramah dan periang.
 Dalam masalah-masalah yang serius cepat bosan, tapi dalam soal hiburan tak bosan-bosannya.
 Suka dan pandai bicara, bercerita, bercanda
 Menghidupkan suasana
 Sangat menarik, atraktif, dan suka memukau pendengar (orang yang di ajak bicara)
 Antusias dan ekspresif
 Penuh rasa ingin tahu (kepo)
 Kreatif dan inovatif
 Mengilhami dan mempesona orang lain
 Menyukai permainan, dan bersenang – senang. Selamanya akan menjadi anak – anak.
 Selebor, slordig, kurang terorganisir, kurang serius
 Mereka yang disebut si eksis, si kocak, si biang keramaian
Pekerjaan bagi orang yang dominan berkepribadian ini adalah orang yang lebih banyak
membutuhkan bicara saat kerja, seperti PR, MC, Marketing, Distributor, Jubir, Bussiness
Consultant, pelawak, artis, entertainer. Orang-orang sanguinis dunia antara lain : Tukul
Arwana, Fitri Tropika, Paris Hilton
2.      Melankholis (Berdarah Berat/ si pemikir dan perasa, terorganisir).Born Genius, ciri-cirinya :
 Perhatiannya tertuju pada kesulian-kesulitannya.
 Kurang puas akan dirinya sendiri. Kurang suka melihat orang lain senang (iri, dengki).
 Tidak mudah percaya pada orang lain.
 Selalu menepati janji.
 Selalu bimbang/ragu.
 Berpikir mendalam, penuh, pikiran dan analitis
 Rapi dalam segala hal dan terorganisir
 Jenius dan intelek
 Berbakat dan kreatif
 Terperinci, logis, sistematis dan menyukai detail
 Bercitarasa tinggi, perfeksionis
 Realistis cenderung pesimistis
 Terlahir untuk skeptis, kritis, dan pesimistis
 Sensitif dan perasa
 Mereka yang sering disebut Si geek, eksentrik, autis dan freak
Betapa dunia ini memerlukan melankolis. Hidup menjadi lebih teratur, dan terorganisir,
karena mereka sangat rapi, dan sangat memperhatikan detail.Pekerjaan untuk si dominan
melankolis adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran dan konsentrasi mendalam,
menyukai kerapian, detail dan terorganisir seperti : Ilmuan, dokter, arsitek, ahli laboratorium,
seniman, ahli statistic dan survey, dll. Orang-orang melankolis dunia : Thomas Alfa Edison,
Beethoven, Billy Joe Amstrong, Chairil Anwar, Leonardo da Vinci
3.      Choleris (Berdarah Panas/ si pemimpin, suka mengontrol) . Born Leader. ciri-cirinya :
 Cepat terbakar (marah) tapi cepat pula padamnya.
 Tindakan-tindakannya cepat tapi tidak tetap.
 Dilahirkan sebagai pemimpin
 Suka memerintah.
 Mereka yang disebut : si boss, si ketua
 Mengejar kehormatan, suka dipuji (riya).
 Suka formalitas.
 Cinta pada diri sendiri.
 Kalau berpakaian selalu rapi agar terkesan cerdas.
 Kompetitif, tidak mau kalah
 Menyukai keadaan dalam kontrolnya
 Berorientasi pada tujuan
 Kuat sendirian, tidak terlalu butuh teman
 Merasa diri selalu benar
 Kalo uda bilang “A” ya “A”, ga bakal bisa berubah jadi “B” atau “C”. Keras kepala, kukuh
pada pendirian dan prinip
 Dingin, cool, karena menunjukkan emosi dianggap kelemahan. Suatu yang haram bagi koleris
yang kuat
 Kalo sudah pengin sesuatu dikejar terus mati – matian/ pantang menyerah.
Alangkah dunia ini memerlukan koleris. Masyarakat dunia perlu bimbingan, dan
munculah para koleris ini untuk mengontrol keadaan dan memimpin mereka. Seorang Koleris
perlu dibatasi kewenangannya, terlalu dominan sehingga memiliki kecenderungan akan
sewenang - sewenang dan seenaknya sendiri. Selain itu koleris juga perlu waktu untuk
bersantai, karena mereka adalah para workaholic. Mengapa bisa demikian? Karena hasrat dan
keinginan mereka untuk HARUS mendapat apa yang mereka mau dan tujuan mereka
merupakan kekuatan untuk terus bekerja tanpa kenal waktu. Para koleris juga perlu untuk
sedikit kendur, dan belajar untuk fleksibel, karena mereka adalah orang - orang yang keras
kepala dan prinsipil.
Hampir semua pekerjaan koleris bisa lakukan, karena mereka punya keinginan untuk
mengontrol dan menguasai profesinya, mereka juga tidak menyukai ketidakmampuan
melakukan sesuatu. Namun koleris yang dominan sangat cocok untuk menjadi politisi, polisi,
presiden, pasukan densus 88 dll. Orang-orang koleris dunia : Soekarno, Soeharto, Hittler,
Alex Ferguson
4.      Phlegmatis (Berdarah Dingin/ si pencinta kedamaian, si penyabar, si jiwa social) . Born to
patient, listen to people and make peace in the world, ciri-cirinya :
  Fleksibel dan sangat nyantai dan rileks
  Menghindari untuk menyakiti hati orang
  Cenderung mengalah untuk menghindari konflik
  Seorang pendengar yang baik, sabar banget
  Peragu
  Orang yang cenderung mau ketika disuruh karena mereka berasumsi menolak akan
menimbulkan konflik, orang yang sering ngomong, “ya uda deh”, “yaudalah gpp”.
  Seorang mediator atau penengah masalah yang baik
  Cinta dengan kedamaian dan ketenangan hidup. Hidup ga usah ribet dan neko - neko, nyatai
aja
  Kurang motivasi, enggan meninggalkan zona nyaman
  Mereka yang disebut : si tong curhat, kebapakan atau keibuan, sabar banget, si nyantai dan
males - malesan
Dalam arti negative
 Tidak peka, lamban. Dorongan yang kuatpun tak mampu membuatnya bertindak.
 Malas
 Cenderung bosan dan mengantuk.
Dalam arti positif
 Tidak mudah marah, tapi kalau sudah marah awet.
 Tidak mudah bergerak, tapi kalau sudah bergerak tahan lama.
 Tidak risau dengan keadannya itu.
 Cocok untuk tugas-tugas ilmiah.
Phlegmatis adalah mereka yang dicari ketika butuh seseorang untuk diajak curhat. Apapun
yang dikatakannya kepadanya, mau dibentak, dihina, mereka akan diam dan menerimanya.
Tujuan utama phlegmatic adalah hidup dalam kedamaian dan ketenangan. Menurut mereka
hidup itu rileks, nikmatin aja, ga usah neko – neko begitulah. Sangat mudah terpengaruh
bujukan, karena mereka cenderung menghindari konflik. Padahal mereka belum tentu
menyukai dan sepaham dengan ajakan itu. Namun mereka sejatinya adalah orang - orang
yang memiliki jiwa sosial tinggi. Mengapa? Karena hidup mereka tidak terlalu mengejar
tujuan dan ambisi (materi), jadi memberi untuk orang merupakan dorongan hidup
mereka.Orang yang dominan phlegmatis cocok di lapangan kerja sosial seperti: suster,
psikolog, dll. Orang phlegmatic dunia:  Bunda Theresa

B.     Manfaat Memahami Diri Sendiri


1.    Bisa menggunakannya untuk belajar dari kesalahan atau dari suksesmu di masa lalu,
sehingga kamu bisa memanfaatkan intelijensimu yang lainnya dengan sebaik-baiknya.
2.    Digunakan  menetapkan sasaran-sasaran masa depan / karir.
3.    Digunakan untuk memahami perasaan-perasaanmu dan mengekspresikannya dengan cara-
cara yang sehat.
4.    Untuk memaksimalkan potensi diri.
http://misscounseling.blogspot.com/2011/09/mengenali-dan-memahami-karakteristik.html
Pada zaman Yunani Kuno para Filsuf besar mengakui pentingnya pengetahuan mengenal diri sendiri.
Socrates, seorang filsuf besar mengatakan : lebih dari segalanya, ketahuilah diri Anda. Namun
kebanyakan kita merasa kurang tertarik atau kurang penting untuk meluangkan waktu seperlunya
agar sadar terhadap diri kita. Sedangkan yang lain merasa bahwa melewatkan waktu hanya untuk
memahami diri itu adalah perbuatan yang egois, karena itu lebih baik waktu digunakan berupaya
untuk memahami orang lain.

Mengapa perlu mengenal diri sendiri?


1.    untuk mengetahui identitas diri
2.    untuk mengetahui tentang persepsi diri agar tidak mudah dipengaruhi dan terpengaruh oleh
orang lain
3.    untuk bisa menerima diri sendiri dengan segala sikap negatif yang dimiliki dan mau mengadakan
koreksi perubahan sikap negatif pada diri yang dimiliki

Apa itu kepribadian?


•    Kepribadian bukan sesuatu yang dapat kita pakai dan lepas begitu saja, seperti mode pakaian
yang mutakhir.
•    Kepribadian  membentuk diri kita menjadi sesuatu yang bersifat unik
•    Kepribadian tercermin melalui cara atau sikap : Bagaimana kita tampil, bertingkah laku di rumah
maupun di tempat kerja dan di dalam kebanyakan situasi sosial lainnya dalam kehidupan kita

Kenapa penting mempelajari kepribadian?


1.    Untuk bisa menerima diri sendiri
2.    Mengembangkan perasaan harga diri dan percaya diri
3.    Meningkatkan “pengertian” diri, nilai-nilai diri dan  kebutuhan diri sehingga bisa mengontrol
orang lain melakukan hal yang sama
4.    Untuk memperoleh pengertian kepribadian orang lain, sehingga terjadi umpan balik pengalaman
yang positif
5.    Mempelajari perubahan dalam gaya hidup (life style) yang berkembang

Mentransformasikan diri dari orang biasa menjadi orang yang penuh dengan percaya diri tidaklah
mudah. Tapi bukan pula berarti tidak mungkin dilakukan. ”Orang biasa akan percaya jika dia melihat
dulu. Sementara orang yang mentransformasikan hidupnya untuk suatu tujuan akan melihat sesuatu
karena ia mempercayainya”. Itu semua mengisyaratkan bahwa setiap orang sebenarnya dalam
bertindak sangat dipengaruhi oleh apa yang dipikirkannya.

Faktor yang memengaruhi terbentuknya kepribadian


1.    Faktor bawaan
Bawaan genetik yg menentukan diri fisik primer (warna kulit, mata, bentuk  hidung), juga
kecenderungan dasar, misalnya kepekaan, penyesuaian diri.
2. Faktor lingkungan
    sekolah, lingkungan sosial budaya (teman, guru, tetangga)
       Contoh : Perluasan wawasan => Pendidikan formal/informal, pergaulan
3. Interaksi antara bawaan dan lingkungan
    Mengakibatkan perasaan ”Aku/Diriku” dalam seseorang
Contoh : Pengalaman masa kanak-kanak => anak sering dipukuli,   
                    maka cenderung pada saat dewasa menjadi sadis/kejam.

Langkah-langkah membentuk kepribadian yang positif :


1.    Antusias dan bertanggung jawab (sense of  responsibility)
Orang yang tidak mau menerima tanggung jawab, cenderung membebankan kesalahan kepada
Tuhan. Dengan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, seseorang akan melaksanakan tugas yang
diberikan secara tuntas, sehingga membuahkan hasil akhir yang memuaskan baik terhadap atasan
maupun terhadap rekan sekerja terlebih juga terhadap customer.
2.    Perhatian (sense of  caring)
Hanya mereka-mereka yang tidak didominasi oleh sikap egosentris yang memiliki kepekaan terhadap
kepntingan orang lain dan sekitarnya. Apabila kita memiliki sikap penuh perhatian, maka kita akan
mampu menganalisa situasi secara tepat. Kalau kita ingin memiliki sahabat, maka kita harus bisa
menjadi seorang sahabat.
3.    Memilih kata-kata dengan cermat (choice of  words)
Orang bodoh berbicara tanpa berfikir, orang yang bijaksana berfikir sebelum berbicara.
Membiasakan menggunakan magic words yaitu dapat membuat senang orang yang mendengarnya,
misalnya : tolong, terima kasih dan kata maaf.
4.    Kebiasaan mengkritik dan mengeluh (judge mental)
Berawal dari sifat ingin mengubah orang lain agar sesuai dengan keinginan kita, membuat kita sering
mengkritik perilaku orang lain. Kebiasaan mengeluh sering kita jumpai bagi mereka yang tidak
memiliki “sikap bersyukur”, juga menunjukkan kepribadian yang kekanak-kanakan karena ingin
selalu diperhatikan.
5.    Tersenyum dan bersikap ramah (gracious)
Senyum meningkatkan nilai pada wajah serta memiliki efek menular dan juga merupakan cara yang
murah untuk memperbaiki penampilan. Senyum yang tulus mengalir dari suasana hati yang gembira
karena kebaikan. Begitu juga senyum yang tidak tulus akan mudah dirasakan oleh orang yang
menerimanya. Kebiasaan selalu bersikap ramah dan tersenyum mengkomunikasikan bahwa kita
bersedia menerima dan melayani keberadaan orang lain.
6.    Jadilah pendengar yang baik (be a good listener)
Mendengar menunjukkan kita memiliki kepedulian. Jika kita memiliki sikap peduli kepada orang lain,
maka orang tersebut merasa dirinya penting. Hubungan timbal balik akan kita peroleh setelah kita
mampu berperan sebagai pendengar terlebih dahulu.
7.    Penghargaan (reward)
Hubungan yang dapat bertahan lama adalah hubungan yang menghasilkan nilai win-win dan
bukannya hubungan sesaat atau sepihak.

Di dalam organisasi atau dunia kerja, sikap saling melayani merupakan cerminan bahwa kita memiliki
integritas dalam mencapai keberhasilan. Dimulai dari melayani dan mencintai diri sendiri terlebih
dahulu, barulah kita akan mapu mencintai serta melayani orang lain baik horizontal/vertikal
Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh
Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya
menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang berinteraksi. Jendela Johari ini
mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-
kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

• Open
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila
bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara
formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui
kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat
mengenalinya.
• Blind
Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan
motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap
seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan
sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering
disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur
dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.
• Hidden
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering
teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang.
“Saya ingat betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu
mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak
pernah melupakannya.
• Unknown
Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam
kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius
Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri
maupun orang lain.
Orang tipe I:
Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain
menilai dan memberi masukan tentang dirinya.
Orang tipe II :
Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya
ada hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang
sakit hati dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.
Orang tipe III:
Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat,
perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya.
Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang
sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.
Orang tipe IV:
Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima
pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah
orang yang misterius.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari
self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang
diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati
cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.
Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran,
yaitu OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.
- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri dan orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and
motivation known to self and others)
- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh
orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers
to behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)
- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh
diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant,
refers to behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)
- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak
diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown
quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)
Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes.
Dari 55 kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat
yang paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan
diberikan daftar yang sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang
menurut mereka paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek
silang dan dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia.
Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring,
cheerful, clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly,
giving, happy, helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind,
knowledgeable, logical, loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient,
powerful, proud, quiet, reflective, relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive,
self-conscious, sensible, sentimental, shy, silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan
trustworthy.
Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan
mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang
berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita
anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita
memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta
hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.
Demikianlah konsep Jendela Johari
http://duniailmukomunikasi.blogspot.com/2011/05/jendela-johari-johari-window.html

Anda mungkin juga menyukai