Anda di halaman 1dari 10

PEMETAAN RANTING/CABANG MUHAMMADIYAH

PKL KEMUHAMMADIYAHAN TAHUN 2023


(KEGIATAN MINGGU KE-3)

1. TUJUAN :
1.1 Mahasiswa mampu mengeksplor atau menggali sekaligus mengidentifikasi
kondisi Ranting/Cabang Muhammadiyah di Lokasi PKL-PP

1.2 Mahasiswa mampu mengungkap point of view kondisi nyata aktivitas


Ranting/Cabang Muhammadiyah setempat.

1.3 Mahasiswa mampu memetakan kondisi Ranting/Cabang Muhammadiyah sesuai


Pedoman Pemetaan Ranting/Cabang menurut LPCR (Lembaga Pemberdayaan
Cabang dan Ranting) PP Muhammadiyah.

2. METODE PENGUMPULAN DATA (Observasi, Wawancara dan Dokumen)

Nama Lokasi PKL-PP : Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa


Jungkare

Kelompok :B

Unit : Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas : UMS

Dosen Pembimbing : Dr. Saifudin, M.Ag


Lapangan

Anggota 1. Liana Veranika


2. Anisa Fajar
3. Pramesti Cahyani Putri
4. Isni Alfiani
5. Endah Dian Puspitasari
6. Juni Bahtiar
7. Fatma Nurul Hidayah
8. Ayu Wina Egasari
3. LAPORAN KEGIATAN
3.1 Kondisi Ranting/Cabang Muhammadiyah di Lokasi PKL-PP
Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) adalah sebuah organisasi yang
berada di tingkat desa. Organisasi ini bertanggung jawab dalam mengkoordinir
kegiatan Muhammadiyah di tingkat desa atau kelurahan. Pimpinan Ranting
Muhammadiyah bertugas dalam mengembangkan potensi masyarakat setempat
dengan memberikan bimbingan dan arahan tentang ajaran Islam yang benar. Hal
ini merupakan ujung tombak bagi gerakan dakwah Islamiyah yang dilaksanakan
Muhammadiyah, karena Pimpinan Ranting Muhammadiyah menjangkau dan
berinteraksi secara langsung dengan warga Muhammadiyah. Sebagai ujung
tombak dari gerakan dakwah Islamiyah yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah,
Pimpinan Ranting Muhammadiyah adalah kekuatan paling nyata dimiliki
Muhammadiyah, karena di level inilah sebenarnya basis-basis gerakan
Muhammadiyah bisa dilaksanakan secara nyata.
Dalam melaksanakan gerak dakwah Islamiyah, Pimpinan Ranting
Muhammadiyah dipimpin oleh seorang Ketua yang dibantu oleh beberapa
pengurus lainnya. Biasanya, para pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah
dipilih melalui musyawarah yang dihadiri oleh seluruh anggota Muhammadiyah
di tingkat desa atau kelurahan.
Pimpinan ranting Muhammadiyah mempunyai seperangkat pengurus yang
berfungsi untuk melaksanakan program-program Muhammadiyah di tingkat
ranting atau desa. Tugas utama Pimpinan Ranting Muhammadiyah adalah
mengembangkan dakwah Islam di lingkungan masyarakat setempat. Mereka juga
bertanggung jawab dalam mengadakan kegiatan sosial dan keagamaan seperti
pengajian, pengobatan gratis, bantuan bagi kaum dhuafa, dan lain sebagainya.
Dalam menjalankan tugasnya, Pimpinan Ranting Muhammadiyah harus selalu
mengedepankan nilai-nilai keislaman dan keakraban antar sesama anggota
Muhammadiyah. Dengan demikian, diharapkan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat setempat. Di samping itu, untuk proses kaderisasi,
Pimpinan Ranting Muhammadiyah juga melakukan pembinaan dan kaderisasi
melalui organisasi-organisasi otonom Muhammadiyah di level ranting yang
mempunyai segmentasi tersendiri, seperti Aisyiyah (yang bergerak dalam dakwah
Islamiyah di kalangan wanita atau ibu-ibu), Pemuda Muhammadiyah (yang
bergerak dalam dakwah Islamiyah di kalangan pemuda), Nasyi’atul Aisyiyah
(yang bergerak dalam dakwah Islamiyah di kalangan wanita-wanita muda), Ikatan
Remaja Muhammadiyah (yang bergerak dalam dakwah Islamiyah di kalangan
remaja dan pelajar).
Pengambilan keputusan di Pimpinan Ranting Muhammadiyah dilaksanakan
secara demokratis dalam bentuk permusyawaratan. Permusyawaratan tertinggi
ialah Musyawarah Ranting Muhammadiyah yang berfungsi untuk memilih
pengurus dalam Pimpinan Ranting Muhammadiyah, program dakwah
Muhammadiyah, mengevalusasi gerakan dakwah pada periode kepengurusan
sebelumnya, dan lain-lain yang penting untuk diputuskan dalam permusyawaratan
tersebut. Musyawarah Ranting Muhammadiyah melibatkan seluruh warga
Muhammadiyah di wilayah ranting atau desa tersebut.
Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam melakukan gerakan dakwah juga
bekerjasama dengan elemen-elemen lain dalam masyarkat, baik pemerintahan
desa, organisasi masyarakat lain, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan
sebagainya.
Sebagaimana dengan jaringan kelembagaan Muhammadiyah di beberapa
daerah lain, Desa Jungkare adalah salah satu kelurahan yang ada dalam wilayah
Kecamatan Karanganom di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di Desa Jungkare
terdapat struktural kelembagaan ranting Kemuhammadiyahan yaitu Ranting
Jungkare. yang diketuai oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) yang
pada saat ini dijabat oleh Bapak Sutrisno, warga Desa Jungkare yang beralamat
lengkap di RT 05 RW 03 Jungkare, Karanganom. Ranting Jungkare juga berada di
bawah koordinasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Karanganom (PCM), yang
bernama Bapak Joko Supono, yang juga merupakan salah satu warga Desa
Jungkare. Musyawarah Ranting Muhammadiyah terakhir diadakan pada tahun
2016 di Ranting ini.
Ranting Jungkare terletak di kawasan perdesaan di wilayah Jungkare, yang di
sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Karanganom, sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Majungan, sebelah timur berbatasan dengan Desa
Kadirejo, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Jambeyan.
Ranting Jungkare juga memiliki kantor PRM/Gedung Sekretariat Pimpinan
Ranting dengan status hak milik ranting, yang beralamat di Gedung TPA Darul
Husna RT 06/RW 03 Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
Ranting Jungkare juga memiliki Sekretaris Ranting yang dijabat oleh Bapak
Wachid Hasyim, yang beralamat di Desa Jungkare RT 10 RW 05 Jungkare,
Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.

3.2 Kondisi nyata aktivitas Ranting/Cabang Muhammadiyah setempat.


Struktur organisasi Muhammadiyah disusun bertingkat dari bawah yaitu
Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah dan Pusat. Ranting memiliki kedudukan yang
penting dalam sebuah persyarikatan. Bahkan Ranting merupakan ujung tombak
dalam sebuah persyarikatan. Karena Ranting memiliki peran penting dalam
menyebarkan agama Islam dan merekrut para kader. Ranting Muhammadiyah
Desa Jungkare merupakan salah satu Ranting yang berada di bawah Cabang
Muhammadiyah Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Ranting
Muhammadiyah di Desa Jungkare telah menunjukkan kiprahnya di bidang
pendidikan untuk masyarakat. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah Islam
Amar ma’rūf nahī munkar dan tajdīd. Tujuan berdirinya Muhammadiyah yaitu
untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam skala yang lebih kecil,
berdirinya ranting Muhammadiyah memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
memperkuat dakwah Islam dan meningkatkan kesejahteraan umat di lingkungan
setempat.
Beberapa tujuan berdirinya organisasi Muhammadiyah di cabang ranting
antara lain :
a. Menjalin kerja sama antara umat Islam dalam memperkuat dakwah Islam di
lingkungan setempat.
b. Meningkatkan kesadaran umat Islam akan pentingnya belajar dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah.
c. Memperkuat tali silaturahmi antar umat Islam dan masyarakat setempat,
sehingga tercipta kebersamaan dan keharmonisan dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari.
d. Membantu masyarakat dalam berbagai hal, seperti pendidikan, kesehatan,
sosial dan ekonomi.
e. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di lingkungan setempat
melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan.

Dengan berdirinya cabang ranting Muhammadiyah yang memiliki tujuan


tersebut, diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi umat Islam dan
masyarakat di lingkungan setempat, serta memberikan kontribusi positif bagi
kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Upaya tersebut dilakukan melalui
penyelenggaraan lembaga pendidikan baik formal maupun non – formal yang
ditujukan untuk semua usia, antara lain pengajian – pengajian bulanan serta
harian, Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), PAUD dan Taman Kanak – Kanak
(TK), Ranting memiliki peran penting dalam mendukung penyelenggaraannya.
Tujuan penyelenggaraan pendidikan ini diharapkan mampu memberikan
pemahaman – pemahaman agama kepada masyarakat sesuai dengan Al – Quran
dan As – Sunnah agar tidak terperosok kedalam hal – hal negatif yang dapat
merusak moral serta akhlak manusia.
Di Ranting Jungkare memiliki program kegiatan Kemuhammadiyahan yang
sudah menjadi program kerja selama lebih dari 5 tahun terakhir, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Pengajian anggota ranting
Pengajian anggota ranting dilakukan 2 (dua) kali dalam sebulan, diadakan
setiap hari Ahad malam, di minggu pertama dan ketiga. Yang bertempat di
kediaman Ketua Cabang Muhammadiyah Karanganom (Bapak Joko Supono).
Pengajian anggota ranting ini terkadang sekaligus mengadakan Rapat Bersama
Pengurus Ranting, apabila memang terdapat hal – hal yang perlu didiskusikan
dan di musyawarahkan oleh para pengurus.
2. Pengajian umum
Pengajian umum warga ini berlangsung di Masjid Muhammadiyah yang
berada di lingkungan Ranting Jungkare. Pengajian ini diadakan tiap 1 minggu
sekali di Masjid Jami’ Al Badi’ Jungkare.
3. Kegiatan amal usaha, yaitu PAUD, TK, dan Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TPA).
Untuk kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) diadakan setiap hari
Senin sampai dengan Jumat pukul 16.00-17.00 WIB di Gedung TPA Darul
Husna yang beralamat di Dusun 1, Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom,
Kabupaten Klaten. Untuk usia pesertanya sendiri di TPA (Taman Pendidikan
Al – Quran) bervariasi di kisaran usia pra – sekolah TK dan SD. Dengan
jumlah peserta berkisar antara 50 – 100 anak.
Selain program kegiatan keagamaan dan pendidikan yang disebutkan di atas,
Ranting Jungkare juga memiliki program kegiatan yang melibatkan pemuda –
pemudi Muhammadiyah dan Nasyi’atul Aisyiyah (NA), hanya saja aktivitas
dakwah kedua kegiatan tersebut akhir-akhir ini memang kurang aktif dikarenakan
kesibukan para pemuda dan pemudi warga Muhammadiyah di Ranting Jungkare.
Sehingga kegiatan tersebut jarang dilakukan oleh pemuda – pemudi Ranting
Jungkare.
Ranting di Desa Jungkare memiliki masjid yang digunakan sebagai pusat
kegiatan jama’ah Muhammadiyah, seperti shalat wajib berjama’ah, shalat tarawih
berjama’ah, pengajian tarjih Kemuhammadiyahan, serta kegiatan – kegiatan
keagamaan yang lainnya. Di dalam Ranting Jungkare sendiri terdapat penduduk
kurang lebih sekitar 100 – 500 warga yang tinggal di wilayah tersebut.
3.3 Kondisi Ranting/Cabang Muhammadiyah sesuai Pedoman Pemetaan
Ranting/Cabang menurut LPCR (Lembaga Pemberdayaan Cabang dan
Ranting) PP Muhammadiyah.
Hambatan dan tantangan merupakan suatu hal yang pasti ada dalam
pelaksanaan dalam keberlangsungan sebuah organisasi. Hambatan dan tantangan
tersebut dapat berupa hambatan yang bersifat internal dan eksternal. Hambatan
internal adalah hambatan yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri,
sedangkan hambatan eksternal merupakan hambatan yang berasal dari luar
organisasi.
Demikian juga yang dialami oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah
Jungkare. Hambatan dan tantangan juga hal yang mewarnai dinamika organisasi
tersebut. Hambatan dan tantangan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jungkare
sendiri semuanya berasal dari eksternal organisasi.
Adapun, hambatan dan tantangan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jungkare
dari sisi eksternal, diantaranya yaitu :
a. Pemetaan tingkat ekonomi warga yaitu menengah ke bawah dan bermata
pencaharian yang rata-rata masih bekerja serabutan/beberapa ada yang masih
pengangguran. Hal ini menyebabkan jama’ah lebih berfokus untuk mencari
nafkah daripada mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan
Ranting. Dan mengakibatkan kurangnya kesadaran warga Muhammadiyah
akan pentingnya ilmu keislaman yang sebenar – benarnya.
b. Kendala Regulasi, dalam hal ini pimpinan ranting sering menghadapi kendala
dalam memenuhi persyaratan regulasi yang diberikan oleh pemerintah atau
lembaga terkait.
c. Persaingan, dalam hal ini pimpinan ranting Muhammadiyah kadang kala
mengalami persaingan dengan organisasi atau kelompok lain yang memiliki
tujuan yang sama atau serupa.
d. Perubahan Sosial: Perubahan sosial seperti modernisasi, urbanisasi, dan
globalisasi dapat mempengaruhi jalannya organisasi Muhammadiyah yang
terdapat di Ranting Jungkare.
e. Perbedaan Budaya: Pimpinan Ranting Muhammadiyah kadang kala
mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perbedaan budaya yang ada di
lingkup masyarakat setempat.
Dalam menghadapi hambatan-hambatan tersebut, Pimpinan ranting
Muhammadiyah Jungkare sudah melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan
kualitas pelayanan, memperkuat hubungan dengan lembaga terkait, dan
mengoptimalkan sumber daya yang ada.
LAMPIRAN DOKUMENTASI (FOTO – FOTO KEGIATAN)

Anda mungkin juga menyukai