Dosen
Drs.H.MOH.HAMDAH,M.Ag
Disusun Oleh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puja syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat memnyelesaikan makalah tentang “Haid, Nifas dan
Istihadhah”.
Makalah ini telah kami buat semaksimal mungkin dan dibantu beberapa rekan kami, oleh
karena itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada rekan kami yang telah ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari
susunan kalimat maupun tata bahasa dari makalah ini, oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran maupun kritik dari ibu Bapak Drs.H.MOH.HAMDAH,M,Ag agar
dapat kami perbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.I Pengertian Darah Haid,Nifas dan Istihadhah....................,.....4
2.2 Batasan Waktu Bersuci dari Haid,Nifas,dan Istihadhah........5
2.3 Tata Cara Bersuci dari Haid,Nifas dan Istihadhah.................6
Daftar Pustaka..............................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
Hadas adalah istilah untuk hal-hal yang bisa menghalangi sahnya shalat seseorang atau dengan
kata lain,hadas adalah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak dapat melaksanakan shalat jika
berada dalam keadaan tersebut,atau shalatnya batal jika kondisi itu terjadi saat shalat.
Dalam ilmu fikih,hadas dibagi menjadi dua macam yaitu hadas kecil dan hadas besar. Hadas
kecil menyebabkan seseorang harus melaksanakan wudu untuk melaksanakan shalat. Sedangkan
hadas besar menyebabkan seseorang melakukan mandi oleh orang Indonesia dinamai dengan
mandi besar- juga wudu jika akan melaksanakan shalat.
Junub,haid,dan nifas merupakan hal-hal yang menyebabkan hadas besar. Oleh karena itu,penting
bagi umat islam mengetahui apa itu haid,nifas,dan istihadhah serta bagaimana cara bersuci dari
hadas besar.
Istikhadloh.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara bersuci dari Haid, Nifas dan istikhadloh
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian darah Haid,Nifas dan Istihadhoh
1. Haid
adalah darah yang keluar dari rahim wanita yang sudah mencapai usia 9 tahun h atau 8 tahun 8
bulan 23 hari 19 jam 12 menit,atau pada saat baligh tidak dikarenakan penyakit atau sebab
melahirkan. Sedangkan definisi haid secara klinis adalah pendarahan secara teratur dari rahim
wanita dengan disertai pelepasan endometrium.
2. Nifas
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita setelah selesai melahirkan, walaupun
anak yang dilahirkan belum berwujud manusia atau masih berupa darah kental atau segumpal
daging
3.Istihadhoh
Istikhadloh adalah darah yang keluar melebihi batas maksimal haid / nifas atau darah yang tidak
mungkin keluar pada waktu haid atau nifas, seperti darah yang keluar pada waktu suci yang belum
genap 15 hari 15 malam, atau darah yang keluar melebihi masa maksimal haid dan masa maksimal
nifas.
Istikhadloh juga bisa didefinisikan darah yang keluar dari seorang wanita di luar kebiasaan dan
kewajaran karena sakit atau yang lainya. Bila seorang wanita terus menerus keluar darah dari
kemaluanya,tanpa berhenti maka untuk mengetahui apakah darah tersebut darah haid ataukah
darah istikhadloh bisa dengan 2 cara berikut ini secara berurutan.
(1) Apabila sebelum mengalami hal tersebut ia memiliki kebiasaan haid maka ia kembali pada
kebiasaanya.Ia teranggap haid di waktu –waktu tersebut, adapun selebihnya berarti
istikhadloh.Selesai masanya,ia mandi dan ia boleh melakukan ibadah puasa dan sholat (walau
darahnya terus keluar karena wanita istikhadloh pada umumnya sama hukumnya dengan wanita
yang suci.
(2) Bila ternyata si wanita tidak memiliki kebiasaan dan darahnya bisa dibedakan, disebagian
waktu darahnya haid pekat dan kental dan diwaktu lain encer ,atau sebagian waktu daranya
hitam,diwaktu lain merah ,darahnya berbau busuk/ tidak sedap dan di waktu lain tidak busuk.
Maka darah yang pekat / kental , bewarna hitam dan berbau busuk itu adalah darah lainya adalah
darah istikhadloh
4
Kalau haid atau nifas telah selesai tetapi belum mandi atau telah mandi tetapi tidak benar (tidak
sah) maka tetap haram melakukan perkara-perkara yang diharamkan sbab haid/nifas ,kecuali 5
perkara :
1. Puasa. seumpama di malam hari bulan rmadhan haid telah selesai,maka besok paginya wajib
puasa meskipun belum mandi.
2. Dicerai
3. Bersuci
4. Lewat dalam masjid
5. Sholat bagi orang yang tak menemukan air dan debu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita yang sudah mencapai usia 9 tahun atau
telah baligh, tidak dikarenakan penyakit atau sebab melahirkan. Sedangkan definisi haid
secara klinis adalah pendarahan secara teratur dari rahim wanita dengan disertai pelepasan
endometrium.
• Nifas adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita setelah selesai melahirkan,
walaupun anak yang dilahirkan belum berwujud manusia atau masih berupa darah kental
atau segumpal daging
• Istikhadloh adalah darah yang keluar melebihi batas maksimal haid / nifas atau darah yang
tidak mungkin keluar pada waktu haid atau nifas, seperti darah yang keluar pada waktu
suci yang belum genap 15 hari 15 malam, atau darah yang keluar melebihi masa maksimal
haid dan masa maksimal nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, Muhammad. 2011. Risalah Haidl Nifas Istikhadloh. Surabaya: Al-MiftahFiqh Wanita,
(2012).Pengertian Haid, Nifas, Istihadhah [Online].
Tersedia:http://www.fiqihwanita.com/pengertian-haid-nifas-dan-istihadhah/[29 September 2016]