Anda di halaman 1dari 7

BIOPSIKOLOGI

REVIEW DIRI

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Ghea Arpandy, M.Psi, Psikolog

Disusun Oleh :

Aisya Lintang Puri


(2273201110003)

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2023
REVIEW DIRI

a. Pengenalan Diri

Saya lahir pada tanggal 23 agustus 2004 di Tabalong, Kalimantan selatan. Saya
merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Saya memiliki ayah yang berkerja sebagai
wiraswasta, dan ibu sebagai ibu rumah tangga, saya memiliki kakak laki-laki yang terpaut
usia 3 tahun dari saya. Kakak saya adalah orang yang pintar dibandingkan saya sendiri.
Ayah saya berkerja di luar kota dan bisa pulang kerumah (cuti) setelah 40 hari kerja.
Ayah saya sangat keras kepala tetapi ayah saya juga orang yang humoris. Ibu saya adalah
ibu yang sangat disiplin waktu, dan tempramen. Tetapi ibu saya adalah pendengar yang
baik pada anak-anaknya. Kedua orang tua saya bisa di bilang teman untuk kakak saya dan
saya sendiri. Karena orang tua saya selalu bisa memahami apa yang di lakukan, dan di
kehendaki anaknya. Orang tua saya menerapkan pola asuh permisif yaitu cenderung
memprioritaskan kenyamanan anak, sehingga mereka akan bersikap layaknya teman
kepada anak. Namun di sisi lain, orang tua menjadi lemah terhadap setiap keinginan
anak. Sehingga mereka tidak bisa mengatakan “tidak” dan cenderung memanjakan
anaknya.
Saya memiliki hobi berenang, menggambar, bermain badminton, dan
mendengarkan musik. Saya merupakan seorang yang di siplin waktu, saya tidak bisa
mengerjakan sesuatu dengan santai, dan saya kurang bisa fokus mendengerkan sesuatu
hal. Saya orang yang gampang bergaul namun saya sulit untuk bersosialisasi. Saya juga
termasuk orang yang tidak enakan kepada orang lain.
Saya termasuk orang yang gampang terdistrak akan sesuatu hal, dan sering
melupakan hal-hal kecil. Saya juga kadang merasa takut akan sesuatu hal yang akan
terjadi, tetapi pada kenyataannya tidak seburuk apa yang saya pikirkan sebelumnya. Saya
kurang bisa memberi saran apabila ada teman saya yang sedang kesulitan.
Menurut beberapa teman saya, dan sepemahaman mereka, mereka menyatakan
bahwa saya adalah orang yang asik dan lucu, santai, mereka juga menyatakan bahwa saya
seorang pendengar yang baik, namun saya kurang bisa memberi saran kepada mereka.
Menurut mereka kekurangan saya adalah gampang emosi, mudah lupa dalam hal-hal
kecil, dan tidak pede.

b. Analisa Diri

Urutan kelahiran disebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi


karakteristik seseorang, hal ini dikemukakan oleh Alfred Adler dengan teori Psikologi
Individualnya. Urutan kelahiran mempengaruhi individu dalam berbagai kondisi
diantaranya bagaimana pandangan individu terhadap peran yang harus dilakukan.
Perkembangan sosial yang baik terjadi pada anak sulung, hal ini dikarenakan anak
sulung memiliki nilai tertinggi dalam keluarga karena besar harapan dan keinginan orang
tua terhadapanak sulung, maka dari itu anak sulung didorong untuk mencapai standar
prestasi yang tinggi. Adler juga menyatakan jika anak sulung memiliki lebih banyak
persoalan di masa kanak-kanak dibanding adik-adiknya, anak sulung juga memiliki sisi
positif yaitu cerdas dan berbakat serta lebih konservatif. dibanding dengan adik-adiknya.
Lalu anak kedua sejak lahir sudah terbiasa berbagi perhatian orang tua dengan kakaknya
dan hal tersebut membuat anak kedua atau anak tengah lebih mudah untuk bekerja sama
dibanding dengan anak sulung. Anak kedua atau anak tengah memiliki ciri khas yaitu
seolah-olah dalam situasi perlombaan untuk dapat terus mengejar dan mengungguli
kakaknya. Mereka sering bermimpi namun terkadang tergesa-gesa dalam mencapainya.
Gaya hidup menurut Adler merupakan sebuah tujuan utama dari
kehidupan demi tercapainya superioritas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan
dengan menggunakan cara yang berbeda-beda melalui pengembangan pola
kebiasaan, karakteristik, atau pola perilaku yang begitu unik.
Dari penjelasan di atas, saya merasakan sebagai anak kedua yang harus selalu
bersaing dalam hal apapun, dan saya dapat merasakan dampak dari urutan kelahiran
dalam pembentukan karakteristik yang saya miliki seperti bagaimana agar mencapai
prestasi yang tinggi, dan bagaimana saya bisa mengungguli kakak saya dalam bidang
akademik yang membentuk saya menjadi seseorang yang cerdas. Namun posisi alamiah
saya sebagai anak kedua dan menjadi seorang yang kompetitif, walaupun saya berteman
saya tetap merasa perlu unggul dalam suatu hal dan perlu satu langkah dari teman saya
ataupun saudara saya sendiri, untuk membuktikan kelayakan dan kemampuan yang saya
miliki.
Menurut Jung (1921), orang-orang yang memiliki sikap ekstrovert lebih terlibat
dalam rangsangan atau stimulus dari luar dirinya. Ini ditandai dengan sikap ekstrovert
yang memimpin energi mereka di luar – misalnya: dengan orang lain – dan dapat menjadi
energi dari luar. Ekstrovert ini lebih terpengaruh oleh lingkungan eksternal mereka
daripada dunia batin mereka sendiri. Para introvert dijelaskan oleh Jung (1921) sebagai
orang yang memfokuskan energi mereka “di dalam”, menuju kegiatan dengan diri mereka
sendiri atau disebut aktivasi yang dipantulkan. Jadi, mereka cenderung suka merenung,
sibuk dengan aktivitas mereka sendiri, fantasi, imajinasi, impian, dan persepsi mereka
sendiri yang padat di kepala.
Berdasarkan teori dari Jung, mengenali kepribadian yang berkembang, saya
termasuk ENTP, yaitu Ekstrovert, Intuition, Thinking, Perceiving atau seseorang yang
idealis. Sikap ekstrovert adalah kepribadian yang berorientasi pada kuantitas interaksi
sosial, bersemangat menghabiskan waktu dengan orang lain, dan berorientasi pada
tindakan alih-alih pemikiran. Selanjutnya ada Intuition yang cenderung berpikir abstrak,
berimajinasi, dan mengandalkan intuisi. Kemudian Thinking yaitu seseorang yang
memutuskan secara impersonal berdasarkan data empiris dan fakta yang cenderung logis
dan konsisten. Dan yang terakhir Perceiving, mereka yang cenderung fleksibel, adaptif,
bahkan dengan hal-hal yang belum pernah dihadapi maupun terlintas di pikiran
sebelumnya.
Seseorang yang memiliki kepribadian Ekstrovert ialah kepribadian yang lebih cenderung
menikmati ruang bebas yang aktif dengan cara bergaul dan suka berbicara dengan orang
sekitarnya. Tipe kepribadian ENTP merupakan sosok yang blak-blakan. Mereka tak ragu
bila harus memecahkan masalah dengan cara-cara yang menantang, namun sekaligus
strategis. Tipe ENTP menyukai kegiatan-kegiatan yang menarik dan mudah merasa jenuh
dengan rutinitas.
Berdasarkan pemaparan di atas, saya setuju jika saya tergolong tipe kepribadian
ENTP, di jelaskan bagaimana seorang ang memiliki tipe kpribadian ENTP di sebut
sebagai seseorang yang kreatif dan cenderung selalu memiliki ide-ide baru. Mereka tidak
suka dibatasi oleh perintah atau rutinitas. Mereka sering ingin berdebat dan mendengar
perspektif lain di luar mereka sendiri.
Kelemahan yang saya miliki juga tertulis dalam kepribadian ENTP diantaranya,
tidak suka di atur-atur, kurang peka, kurang bisa menjaga fokus, mudah jenuh pada
rutinitas , dan sangat keras kepala bila ingin mempertahankan opini atau pendapatnya.
Kadang karena sikapnya yang kurang peka, seorang ENTP dianggap kurang ramah.
Walau bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang, tapi karena kadang
terlalu suka berdebat dan agak keras kepala, dia bisa dijauhi oleh beberapa orang. Selain
itu, salah satu kekurangan seorang ENTP adalah jarang bisa menyelesaikan sesuatu yang
sudah dimulai karena lebih fokus pada gambaran utuh dari sesuatu yang akan terjadi di
masa depan.
PENUTUP

c. kesimpulan

Kepribadian, karakter, dan watak seseorang dapat ditentukan oleh berbagai faktor
seperti dari keturunan, lingkungan, kebudayaan, pengalaman dan masih banyak lagi. Hal
ini saling berkaitan dan dapat menggambarkan bagaimana tingkah laku dari seseorang
dan menjadikan orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Menurut Carl Gustav Jung kepribadian merupakan keseluruhan pikiran, perasaan dan
tingkah laku baik sadar maupun tidak sadar. Kepribadian ini berfungsi untuk
membimbing orang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Carl Gustav Jung membagi kepribadian manusia menjadi 2 kelompok besar yaitu
Introvertdan Ekstrovert. Jung membagi tipe kepribadian ini berdasarkan atas sikap jiwa
yang dimiliki oleh individu. dalam teorinya ia mengatakan jika urutan kelahiran akan
mempengaruhi tingkah laku dan tindak sosial dari suatu individu dan ia membagi urutan
kelahiran menjadi empat diantaranya anak tunggal, anak sulung, anak tengah dan anak
bungsu. Berdasarkan urutan kelahiran seseorang memunculkan sifat positif dan sifat
negatif yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
 Feist, J. F. (2016). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
 https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-jenis-pola-
asuh-orang-tua
 https://wahidpriyono.com/carl-gustav-jung-memaknai-kepribadian-
introvert-dan-ekstrovert/

Anda mungkin juga menyukai