Anda di halaman 1dari 2

Nama : Marcela Dwi Wardani

Nim : 2100013268
Kelas :F
Matkul : Kep. Tipologi & Psikodinamik

a. Peran lingkungan/pola asuh terhadap anak

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama
mengadakan proses pengasuhan, artinya bahwa selama proses pengasuhan orangtua
memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak, mendidik,
membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan
sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Peran lingkungan keluarga
dalam perkembangan anak ini sangat penting untuk membentuk perilaku baik dalam
beretika, moral dan akhlaknya serta membangun kepercayaan anak terhadap orang lain
dan diri sendiri. Hal ini juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan
kognitif pada anak.

Dalam mengasuh anaknya, orang tua cenderung menggunakan pola asuh


tertentu. Anak tertua cenderung memiliki sifat sebagai pemimpin atau pengatur. Ia merasa
memiliki kekuasaan dan kontrol karena ekspektasi berlebihan yang didapatkan dari
orangtuanya. Sementara, anak bungsu akan lebih manja karena dianggap tidak bisa
melampaui kakak-kakaknya. Lalu anak tengah, mereka sesungguhnya mempunyai emosi
yang lebih stabil dibandingkan saudara-saudaranya. Akan tetapi, anak tengah sulit untuk
beradaptasi dengan lingkungannya karena berada di antara saudara yang lebih muda dan
lebih tua sekaligus. Penggunaan pola asuh tertentu ini memberikan sumbangan dalam
mewarnai perkembangan terhadap bentuk-bentuk perilaku sosial tertentu pada anaknya.
Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati
kedudukan yang sangat penting oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar
dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-
tahap kritisnya.

b. Karakter yang menonjol pada anak


Alfred Adler, dokter dan psikolog dari Austria, mengungkapkan sebuah teori
mengenai hubungan urutan kelahiran dengan karakteristik anak pada tahun 1964. Menurut
Adler, meskipun semua anak dirawat dengan cara yang sama, urutan kelahiran anak akan
memengaruhi psikologisnya.
Saya sebagai anak tengah sesungguhnya mempunyai emosi yang lebih stabil
dibandingkan saudara-saudara saya. Akan tetapi, saya sulit untuk beradaptasi dengan
lingkungan karena berada di antara saudara yang lebih muda dan lebih tua sekaligus.
Saya sebagai anak tengah yang jarang diperhatikan dan jarang mendapatkan pujian justru
bisa membentuk diri saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan fokus dibanding saudara-
saudara saya. Jika orangtua saya lebih memerhatikan kakak saya dan memanjakan adik
saya, saya sering merasa terlupakan dan diabaikan. Sebagai pelampiasan dari rasa
diabaikan tersebut, saya menjadi sosok pemberontak untuk mendapatkan perhatian penuh
dari orangtua saya.

Anda mungkin juga menyukai