2
Merupakan salah satu teori dalam psikologi yang diaplikasikan dalam hubungan
sosial. Menurut Erick Erickson yang kajiannya adalah psikoanalisa mengemukakan
bahwa sebuah teori sosial dengan nama psikososial. Ia mengembangkan teori–teori
yang disebut teori perkembangan psikososial dimana ia membagi tahap–tahap
perkembangan manusia menjadi 8 tahapan (mulai dari bayi hingga usia lanjut/life
span).
3
melakukan aktivitas secara lebih meluas dan bervariasi oleh karena itu konflik yang di
hadapi anak dalam tahap ini adalah perasaan mandiri vs perasaan malu dan ragu-
ragu. Pengakuan, pujian, perhatian serta dorongan yang akan menimbulkan perasaan,
percaya diri, memperkuat egonya. Bila sebaliknya yang terjadi, maka akan
berkembang perasaan ragu-ragu. Kedua orang tua merupakan obyek social terdekat
bagi anak.
3
dengan orang lain akan mendapatkan kemesraan dan keintiman. Sedang yang tidak
dapat membagi kasih akan merasa terasing atau terkecil.
3
4
5
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-
sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional. Kualitas Kepribadian yang matang menurut
allport sebagai berikut:
• Penerimaan diri
Pribadi yang matang menerima diri mereka apa adanya, dan memiliki apa yang
6
disebut Allport (1961) sebagai keseimbangan emosional. Kemampuan untuk
mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal:
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri.
• Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan
tujuan dan arti. Contohnya lewat agama dan Kepercayaan kita.
• Kepribadian Manusia
Pada dasarnya pola kelakuan tiap manusia sebenarnya unik dan berbeda dengan
manusia-manusia lainnnya karena suatu kelakuan manusia tidak hanya timbul dan
ditentukan oleh sistem organik biologinya saja, melainkan sangat dipengaruhi dan
ditentukan oleh akal dan jiwanya.
Pola kelakuan berbeda dengan tingkah laku karena ahli antropologi, sosiologi atau
psikologi menyatakan bahwa pola kelakuan mempunyai arti suatu kelakuan
organisme manusia yang ditentukan oleh naluri, dorongan- dorongan, refleks-refleks
atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi atau ditentukan oleh akal dan
jiwanya yaitu kelakuan manusia yang membabi buta. Sedangkan pola tingkah laku
adalah unsur-unsur dan akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu, yang dapat kita sebut sebagai
kepribadian (personality). Dalam bahasa populer kepribadian juga memiliki arti
sebagai suatu ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan
kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.
6
pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan
atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan
semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
6
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah unsur dalam kepribadian manusia yang mengisi akal dan alam
jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung didalam otaknya.
Pengetahuan tersebut diterima oleh manusia melalui pengalaman pancaindera
seperti cahaya dan warna, suara, berat-ringan, panas-dingin, dsb. Pengalaman yang
didapat kemudian dipancarkan atau diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi
suatu penggambaran tentang lingkungannya. Seluruh proses akal manusia yang sadar
itu dalam psikologi dinamakan persepsi.
Persepsi merupakan salah satu unsur yang membentuk pengetahuan selain dari
apersepsi, pengamatan, konsep dan fantasi. Apersepsi adalah suatu penggambaran
baru dengan lebih banyak pengertian baru tentang keadaan dari lingkungannya.
Karena banyaknya penggambaran baru dari lingkungan maka terjadi pemusatan akal
yang lebih intensif pada penggambaran tadi akibat adanya ketertarikan yang disebut
sebagai pengamatan. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian membentuk suatu
penggambaran yang lebih baru dan abstrak yaitu konsep.
Manusia juga memiliki suatu kemampuan untuk menggambarkan suatu lingkungan
dengan penambah-an atau perbesar-besaran bahkan pengurangan hingga sekecil-
kecilnya pada BAB-BAB tertentu. Penggambaran tersebut dapat pula digabung-
7
gabungkan hingga menciptakan suatu penggambaran yang baru sama sekali, ini
disebut sebagai fantasi. Unsur-unsur pengetahuan inilah yang pada akhirnya
membingkai azas-azas kehidupan dan kebudayaan di dalam masyarakat.
2. Perasaan
Perasaan adalah suatu kesadaran dalam kesadar-an manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif dan negatif. Keadaan positif yaitu
apersepsi dari kenikmatan yang dirasakan oleh manusia tersebut, sedangkan keadaan
negatif yaitu persepsi dari individu yang melihat sesuatu yang buruk atau mendengar
suara yang tidak menyenangkan, dan sebagainya sehingga menimbulkan perasaan
yang negatif.
Perasaan mengisi penuh alam kesadaran manusia pada tiap saat dalam hidupnya dan
selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian yang menimbulkan suatu
kehendak dalam kesadaran seorang individu. Suatu kehendak dapat menjadi keras
bila kehendak tersebut tidak mudah diperoleh atau sebaliknya. Jika kehendak yang
telah menjadi keras itu tidak terpenuhi sehingga mengakibatkan rasa penasaran dan
menciptakan sesuatu yang disebut keinginan. Bila suatu keinginan tidak tercapai yang
sudah terlanjur diinginkan maka bisa membangkitkan nafsu untuk memperolehnya
bahkan melakukan apa saja untuk mendapatkannya.
3. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap mahluk
manusia. Dalam naluri diri manusia secara umum terdapat tujuh macam dorongan
naluri, yaitu:Dorongan untuk mempertahan-kan hidup
Dorongan ini memang merupakan suatu kekuatan biologi yang juga ada pada semua
mahluk di dunia ini dan yang menyebabkan bahwa semua jenis mahluk mampu
mempertahankan hidupnya dimuka bumi ini.
4. Dorongan Sex
Dorongan ini timbul pada tiap individu yang normal tanpa terkena pengaruh
pengetahuan dan dorongan ini mempunyai landasan biologi yang mendorong mahluk
manusia untuk membentuk keturunan yang melanjutkan jenisnya.
7
susunya, tanpa dipengaruhi oleh pengetahuan tentang adanya hal-hal itu tadi.
Dorongan ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna kebudayaan di antara
mahluk manusia karena adanya dorongan ini manusia mengembangkan adat yang
memaksanya berbuat konform dengan manusia sekitarnya.
Dorongan ini mungkin ada dalam naluri manusia karena manusia merupakan mahluk
yang hidup kolektif sehingga untuk dapat hidup bersama dengan manusia lain secara
serasi ia perlu mempunyai suatu landasan biologi untuk mengembangkan rasa
altruistik, rasa simpati, rasa cinta, dan sebagainya yang memungkinkannya hidup
bersama itu. Kalau dorongan untuk berbagai hal itu diekstensikan dari sesama
manusianya kepada kekuatan-kekuatan yang oleh perasaannya dianggap berada di
luar akalnya, maka akan timbul religi.
7
Aneka warna stuktur kepribadian pada tiap individu yang satu dengan yang lain
adalah berbeda. Ini disebabkan adanya aneka warna materi yang mengisi
pengetahuan, perasaan, kehendak serta keinginan dan perbedaan kualitas hubungan
antara berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran tiap individu.
Didalam kepribadian terdapat sistem atikal seluruh materi yang menjadi objek dan
sasaran unsur kepribadian manusia, yaitu:
Aneka warna kebutuhan organik diri sendiri, aneka warna kebutuhan serta dorongan
psikologi diri sendiri, dan aneka warna kebutuhan serta dorongan organik maupun
psikologi sesama manusia yang lain daripada diri sendiri; sedangkan kebutuhan-
kebutuhan tadi dapat dipenuhi atau tidak dipenuhi oleh individu yang bersangkutan,
sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya, atau tidak memuaskan dan bernilai
negatif.
Aneka warna hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri
sendiri atau identitas aku, baik aspek fisik maupun psikologinya dan segala hal yang
bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam kategori
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda, zat, kekuatan dan gejala alam, baik
yang nyata maupun yang gaib dalam lingkungan sekelilingnya.
Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan
8
atau mempergunakan aneka warna kebutuhan dari hal tersebut diatas sehingga
tercapai keadaan memuaskan dalam kesadaran individu yang bersangkutan.
Pelaksanaan berbagai macam cara dan jalan tersebut terwujud dalam aktivitas hidup
sehari-hari dari seorang individu.
8
Dalam melakukan penelitian kepribadian umum suatu suku bangsa masyarakat dapat
menggunakan dua metode, yaitu: Dengan metode pengumpulan data mengenai
kepribadian bangsa itu, yaitu dengan mengumpulkan suatu sampel dari individu-
individu warga masyarakat yang menjadi objek penelitian. Kemudian tiap-tiap
individu dalam sampel itu diteliti kepribadiannya dengan test-test psikologi. Sehingga
didapat hasil test ciri-ciri watak sampel tersebut yang secara statistik telah mewakili
warga masyarakat itu.
9
Konsep kepribadian barat dan timur merupakan dua konsep kontras yang dahulu
mulanya digunakan oleh para sarjana kebudayaan, penyair Eropa, dll. namun konsep
tersebut sering bersifat kabur, misalnya mengenai sifat keramah- tamahan dalam
kebudayaan timur. Pada umumnya memang menyaratkan sifat ramah tamah, tetapi
hanya keramahan lahiriah. Terutama dalam adat sopan santun Jawa, orang tetap
harus bersikap ramah walaupun dalam batinnya mungkin membenci seseorang itu.
Sebaliknya dalam kebudayaan barat yang dikatakan tidak sama sekali mengenal unsur
keramahan. Padahal apabila orang Amerika misalnya bersikap ramah, maka ia
sungguh-sungguh ramah secara spontan dan tidak hanya ramah lahiriah saja. Dalam
menanggapi kekolektivisme-individualisme Timur-Barat, seorang sarjana Amerika
keturunan Cina yaitu Francis L. K. Hsu dalam bukunya yang berjudul Psychological
Homeostasis and Jen yang mengkombinasikan dalam dirinya suatu keahlian dalam
ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat serta kesusteraan Cina klasik untuk
dikaitkan dengan konsep tentang kepribadian Timur-Barat. Hsu menyatakan suatu
konsepsi bahwa alam jiwa manusia sebagai mahluk sosial budaya itu mengandung
delapan daerah yang berwujud seolah-olah seperti lingkaran konsentrikal sekitar diri
pribadinya yang disebut sebagai gambar psiko-sosiogram manusia.
10
Ada dua faktor yang menentukan sifat tabet manusia yakni pembawaan sejak ia
dilahirkan (heredity) dan lingkungan hidupnya (environment). Yang menjadi dasar dari
watak sifat tabeat seseorang ialah sifat-sifat yang dimilikinya begitu ia dilahirkan, sifat
mana adalah warisan dari orang tuanya dan nenek moyangnya.
11
yang satu berbeda dengan orang lainnya. Dan itulah yang menimbulkan perbedaan
sifat tabeat manusia. Karena itu untuk mengetahui pribadi seseorang tidak cukup
mengenal individu itu saja tetapi harus mengetahui pula kehidupan orang tua dan
nenek moyangnya.
Diantara keempat fungsi psihis tersebut yang pokok adalah pikiran dan perasaan,
yang dua lainnya hanya sebagai pembantu. Tetapi biasanya pikiranlah yang melebihi
lainnya. Pikiranlah yang menuntun dan pikiran tidak dapat bekerja sendiri, tetapi
dibantu oleh penginderaan atau instuisi. Jika pikiran seseorangbekerja-sama dengan
penginderaan, ia berpokir secara empiris, yakni berfikir tentang kenyataan
berdasarkan tangkapan inderanya berdasarkan empirisnya. Dan jika pikiran
seseorangbekerja-sama dengan instuisi, ia berfikir intuitif, yakni berfikir tidak
bersadarkan kenyataan, melainkan berdasarkan firasat.
11
12
13
14
15
16