Anda di halaman 1dari 120

https://hellosehat.

com/hidup-sehat/psikologi/tentang-kepribadian-introvert/

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakkatuh

Saya Zalza Faradilla (033192055) , baiklah disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari rizka zakia
ulfa yang pertanyaannya yaitu " Dalam perkembangan sosial kita sering mendengar individu introvert
dan extrovert, jadi yg saya tanyakan jika seseorang yg baru memulai beradaptasi dengan lingkungan nya
maka ia akan cenderung lebih pendiam salah satunya jika berkumpul dengan orang yg masih asing
baginya, apakah ini tergolong individu introvert, dan bagaimana cara menghadapi seseorang yg menarik
diri dari lingkungan sosial nya ? "

Kepribadian introversion atau introvert adalah satu dari 3 macam tipe kepribadian. Ada juga kepribadian
ambivert dan ekstrovert. Mereka yang termasuk dalam kepribadian introversion adalah orang yang
cenderung fokus kepada pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal,
dibandingkan dengan mencari stimulasi yang berasal dari luar. Menurut beberapa teori, seseorang bisa
memiliki kedua kepribadian introvert dan ekstrovert, tetapi biasanya akan cenderung mengarah ke salah
satunya.

Orang dengan kepribadian introversion secara umum terlihat lebih senang menyendiri. Tidak seperti
ekstrovert yang senang dan mendapatkan energi dari interaksi sosial, seorang introvert justru merasa
harus mengeluarkan banyak energi saat harus bersosialisasi.

Jika mengunjungi suatu tempat di mana terdapat banyak orang, biasanya setelah itu mereka cenderung
perlu menyendiri dan memiliki “me time” untuk me-recharge alias memulihkan kembali tenaga mereka.
Meskipun sering disalahartikan sebagai pendiam, pemalu, dan penyendiri, sebenarnya seorang
introversi bukan jenis orang yang selalu menutup diri dari dunia luar.

Ciri-ciri orang INTROVERT :

- Introvert adalah kepribadian yang cenderung menyimpan perasaan sendiri.

- Terlihat pendiam atau menarik diri ketika berada di tengah-tengah sekumpulan orang yang tidak
mereka kenal baik.

- Sangat sadar diri dan memikirkan segala sesuatu sebelum bertindak.

Jadi jika seseorang yang baru memulai beradaptasi dengan lingkungan nya maka ia akan cenderung
lebih pendiam salah satunya jika berkumpul dengan orang yg masih asing baginya tergolong kedalam
Individu INTROVERT .
Cara menghadapi pribadi Introvert :

Arti introvert terkadang disalahartikan sebagai pemalu, tetapi sebenarnya introversion dan pemalu
tidaklah sama. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi orang dengan kepribadian ini
yaitu

1. kita harus memahami terlebih dahulu apa arti dari Introvert itu.

Banyak orangtua terkadang khawatir ketika anak mereka mengurung diri di dalam kamar dan tidak mau
berbicara terkait apa yang ia rasakan. Padahal ini hanya karakter dari kepribadian dan cara
memahaminya saja yang berbeda.

Perilaku orang dengan kepribadian ini terkadang suka disalah artikan sebagai tanda-tanda depresi.
Namun sebaiknya kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Yang perlu kita pahami adalah
introversion bukanlah suatu respon terhadap rangsangan yang terjadi dari luar, tetapi merupakan suatu
tipe kepribadian.

2. Memahami kecenderungan perilaku orang dengan kepribadian ini.

Sebagai contoh, orang introvert terkadang hanya memiliki satu atau dua orang teman dekat. Ini adalah
termasuk salah satu ciri orang introvert, Mereka lebih nyaman dengan lingkaran pertemanan yang kecil,
bukan berada di grup penuh dengan orang. Jumlah teman yang sedikit pada orang introvert bukan selalu
indikasi orang tersebut mengalami masalah bersosialisasi.

3. Jangan memaksa untuk mengubah kepribadian nya.

Karena sering disalahartikan sebagai pemalu dan penyendiri, orang introvert terkadang dianggap
sebagai orang yang bermasalah. Jika orang dengan kepribadian ini memilih untuk menyendiri di kamar
atau lebih asik sendiri dengan hal yang sedang ia lakukan, biarkan ia untuk melakukan hal tersebut
karena saat itulah mereka merasa nyaman dengan dirinya.

Jangan lupa, orang introvert butuh waktu sendiri untuk mencerna kejadian-kejadian baru yang
dialaminya. Hindari juga memaksa orang introversion untuk bersosialisasi, terutama jika berada di
lingkungan baru. Biarkan ia mengamati dulu sejenak sebelum ikut bergabung dengan orang barunya.

2. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Saya maya selvia (0303192047) akan menambahkan jawaban dari saudari zalza dari pertanyaan saudari
rizka

Mengenai bagaimana cara mengahadapi seorang anak yang menarik diri dari lingkungan sosial nya
(introvert) ?

Menghadapi orang introvert memang tidak mudah. Seringnya banyak kesalahpahaman yang
ditimbulkan pada orang introvert. Namun itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menjauhinya ya, Dear!
Introvert membutuhkan teman juga, tetapi dia bersosialisasi dengan cara yang berbeda dari seorang
ekstrovert. Karena ketika mereka terhubung dan bersosialisasi dengan orang lain bisa sangat menguras
tenaga bagi introvert. Itu sebabnya, mereka memiliki beberapa aturan dasar. Nah ini cara menghadapi
orang introvert!

1. Jangan tiba-tiba mengunjungi rumahnya tanpa ada janji temu

Sebagian besar ekstrovert tampaknya tidak memiliki masalah dan mereka suka disambut dengan kejutan
yang tak terduga. Tapi, tidak demikian bagi introvert. Mereka perlu waktu untuk mempersiapkan mental
untuk melihat dan bertemu dengan orang lain. Dan bagi mereka rumah adalah ruang pribadi. Perlu
diingat, jangan melanggar ruang suci mereka tanpa meminta izin terlebih dahulu.

2. Jika seharusnya hanya kalian berdua, jangan undang orang lain lagi

Seorang introvert ingin menjadi sesuatu yang berarti bagimu. Karena jika kamu teman, kamu akan
menjadi sangat berarti bagi mereka. Karena energi introvert yang terbatas, mereka tidak membiarkan
siapa pun masuk ke dalam lingkaran batinnya. "Orang-orang introvert menghargai hubungan dekat yang
telah mereka lakukan dengan begitu banyak hal."- Adam S. McHugh Jika kamu harus mengundang orang
lain, setidaknya beri mereka kesempatan. Nyaris tidak ada yang lebih buruk bagi para introvert daripada
disergap oleh kerumunan orang ketika mereka mengharapkan obrolan intim hanya denganmu.

3. Menghadapi orang introvert dengan menghindari membawanya di kerumunan

4. Beri dia koneksi nyata saat kalian mengobrol

Bagaimana kabarmu? Apa yang sebenarnya ada di pikiranmu? Ceritakan kepada introvert tentang krisis
eksistensial yang kamu alami atas kenyataan kamu semakin tua dan hidupmu tidak seperti yang
dipikirkan sebelumnya. Introvert lebih tahu apa yang terjadi di dalam dirimu. Mereka tahu apa yang
sebenarnya terjadi, daripada hanya melihat bagian depan dirimu yang telah dipoles yang kamu
tampilkan kepada orang lain. “Ketika seorang introvert peduli dengan seseorang, dia juga ingin kontak,
bukan untuk mengikuti peristiwa-peristiwa dalam kehidupan orang lain, tetapi untuk mengikuti apa yang
ada di dalamnya: evolusi ide, nilai, pemikiran, dan perasaan. "

5. Menghadapi orang introvert dengan mendorongnya untuk membagikan pemikirannya

sering membutuhkan dorongan untuk bersosialisasi, terutama ketika mereka bersama sekelompok
orang yang tidak dikenal. Seringkali, mereka tidak akan berbicara tentang dirinya atau memberikan
pendapatnya tentang XYZ, kecuali jika ditanya. Itu hanya sifatnya dengan menjaga pikirannya untuk
dirinya sendiri dan hanya berbicara jika mereka pikir mereka memiliki sesuatu yang bernilai nyata untuk
ditambahkan ke percakapan. Kadang itu tidak menyadarkan mereka untuk mengatakan apa yang
mengalir dalam pikirannya. Selain itu, mereka sering merasa telah terpojok oleh banyak orang
ekstrovert yang terlalu banyak bicara, jadi mereka sangat sensitif untuk mendominasi percakapan.
Tanyakan bagaimana keadaannya atau apa yang sedang mereka pikirkan. Nah, jadi itu tadi Dear cara
menghadapi orang introvert..

Terimakasih..

3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Saya Sukma Permata Sari

Nim 0303192054

Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Putri Evita.

Pertanyaannya ialah

*Hampir semua studi menunjukkan bahwa setelah mencapai puncaknya pada usia antara 18 dan 25
tahun. kebanyakan kemampuan manusia terus menerus mengalami kemunduran.* Maksud dari kalimat
ini bagaimana dan apa faktor yang menyebabkannya Mohon di jelaskan !.*

Bagi kebanyakan orang, awal masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan
fisik. Mulai dari usia sekitar 18-25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak refleks
mereka sangat cepat. Demikian juga dengan kemampuan reproduksi mereka. Meskipun pada masa ini
kondisi kesehatan fisik mencapai puncak, namun selama periode ini mereka juga mengalami penurunan
keadaan fisik. Sejak usia 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini
sebagian besar bersifat kuantitatif daripada kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik
mengalami kemunduran, sehingga lebih mudah terserang penyakit.

Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama masa pertengahan dewasa adalah
perubahan dalam hal kemampuan reproduksi, menopause, dan hilangnya kesuburan. Bagi laki-laki,
proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara, karena tidak ada tanda-tanda
fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haid pada perempuan.

Witherington dalam bukunya, "Educational Psychology", menyebutkan 3 faktor penyebab terjadinya


kemunduran kemampuan.
a. Ketiadaan kapasitas dasar.

Orang dewasa tidak akan memiliki kemampuan belajar bila pada usia mudanya juga tidak memiliki
kemampuan belajar yang memadai.

b. Terlampau lamanya tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat intelektual.

Orang-orang yang sudah berhenti membaca bacaan-bacaan yang "berat" dan berhenti melakukan
pekerjaan intelektual, akan terlihat bodoh dan tidak mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan semacam
itu.

c. Faktor budaya.

Faktor yang dimaksud terutama dengan cara-cara seseorang memberikan sambutan, seperti kebiasaan,
cita-cita, sikap, dan prasangka-prasangka yang telah mengakar, sehingga setiap usaha untuk
mempelajari cara sambutan yang baru akan mendapat tantangan yang kuat.

4. Saya akan menambahkan jawaban dari saudari sukma.

Adapun faktor yang berasal dari diri siswa (internal) adalah :

a) Faktor

sikap,

b) Faktor malas,

c)Faktor waktu,

Itulah faktor yang berasal dari diri siswa.

Adapun faktor eksternal yaitu faktor yang berada diluar diri siswa atau individu

(lingkungan siswa itu sendiri) antara lain:


a) Lingkungan Keluarga atau orang tua,

b) Lingkungan Sekolah,

c) Lingkungan Masyarakat.

5. Assalamu'alaikum

Terima kasih kepada moderator yg telah memberi saya kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari
suadara/i sekalian

Baiklah disini saya

Nama :NURIN SYAFITRI

NIM : 0303192071

Akan mencoba menjawab pertanyaannya dari Nurul Liza yaitu :

Jelaskan apa saja kesulitan kesulitan terbesar yang akan dihadapi anak dalam mempelajari prilaku sosial
yang akan diterimanya dilingkungan sekitar.

Menurut Dini P. Daeng S (1996: 114)

ada beberapa faktor yang berpengaruh/ kesulitan kesulitan yang akan dihadapi anak

yaitu :

a. Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang disekitarnya dari

berbagai usia dan latar belakang. Banyak dan bervariasinya pengalaman dalam

bergaul dengan orang-orang di lingkungannya

b. Adanya minat dan motivasi untuk bergaul. Banyaknya pengalaman


yang menyenangkan yang diperoleh melalui pergaulan dan aktivitas sosialnya.

c. Adanya bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi model

bagi anak.. Adanya bimbingan dan pengajaran yang secara sengaja diberikan

oleh orang yang dapat dijadikan model bergaul yang baik bagi anak.

d. Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak. Adanya

kemampuan berkomunikasi yang dapat membicarakan topik yang dapat

dimengerti dan menarik bagi orang lain yang menjadi lawan bicaranya.

Terima Kasih

6. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Saya Vera Yuliza

Nim (0303192080)

Saya akan menambahkan jawaban dari saudari Nurin Syahfitri. Yang pertanyaan dari Nurul Liza.

Kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik

Banyak kondisi yang menimbulkan kesulitan bagi anak untuk melakukan penyesuaian diri dengan baik
tetapi ada empat kondisi yang paling berpengaruh, yaitu:

Bila pola pola perilaku sosial yang buruk di kembangkan dirumah.


Anak akan menemui kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik diluar rumah, meskipun
dia diberi motivasi kuat untuk melakukannya.

Bila rumah kurang memberi model perilaku untuk ditiru.

Anak akan mengalami hambatan serius dalam penyesuaian sosialnya di luar rumah, anak yang ditolak
oleh orang tuanya atau yang maniru perilaku orang tuanya yang menyimpang akan mengembangkan
kepribadian yang tidak stabil, agresif yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang penuh
dendam atau bahkan kriminalitas ketika mereka beranjak dewasa.

Kurangnya motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian sosial.

Sering timbul dari pengalaman sosial awal yang tidak menyenangkan dirumah atau diluar rumah.

Anak tidak mendapatkan bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar.

Meskipun memiliki motivasi kuat untuk belajar melakukan penyesuaian sosial yang baik tetapi anak
tidak mendapat bimbingan tetap saja anak tidak akan mendapatkan hasil yang baik.

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1987: 228) untuk menjadi orang yang mampu

bersosialisasi memerlukan tiga proses. Masing-masing proses terpisah dan sangat

berbeda satu sama lain, tetapi saling berkaitan. Kegagalan dalam satu proses akan

menurunkan kadar sosialisasinya. Ketiga proses sosialisasi tersebut adalah :


1) Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial

Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang

perilaku yang dapat diterima.

2) Memainkan peran sosial yang dapat diterima.

Setiap kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah ditentukan dengan

seksama oleh para anggotanya dan dituntut untuk dipatuhi.

3) Perkembangan sikap sosial.

Untuk bersosialisasi dengan baik, anak-anak harus menyenangi orang orang dan

kegiatan sosial. Jika mereka dapat melakukannya, mereka akan berhasil dalam

penyesuaian sosial dan diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat mereka

bergaul.

7. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Miranda Firdika Rully (0303192072) ingin menambahkan jawaban dari Nurin Syahfitri yang
pertanyaannya di tanyakan oleh saudari Nurul liza.
Tugas perkembangan sosial remaja dapat ditunjukkan melalui kemampuannya untuk memahami orang
lain (Yusuf, 2012). Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik dari sifat pribadi
maupun perasaannya. Pemahaman ini mendorong remaja menjalin hubungan sosial yang akrab dengan
teman sebaya. Santrock (dalam Desmita, 2013) melakukan investigasi dan menemukan bahwa anak
yang berhubungan dengan teman sebaya 10% dari waktunya setiap hari pada usia 2 tahun, 20% pada
usia 4 tahun, dan lebih dari 40% pada usia antara 7-11 tahun.

Masalah dalam perkembangan sosial Anak/Remaja adalah adanya pengetahuan tentang strategi yang
tepat atau tidak tepat dalam mencari teman yang berhubungan dengan penerimaan dari teman sebaya
dan perilaku prososial (Wentzel dan Erdley dalam Sandrock, 2003). Strategi dalam pertemanan yang
tidak tepat, akan menyebabkan Anak/Remaja mendapatkan penolakan dari teman sebaya dan
sebaliknya. Penolakan dari teman sebaya, dalam keadaan yang ekstrim dapat menyebabkan remaja itu
melakukan bunuh diri.

Hal ini terjadi karena dalam perkembangan sosial remaja, Anak/Remaja melakukan dua macam gerak
yaitu gerakan untuk memisahkan diri dari orang tua di satu sisi dan bergerak menuju kearah teman
sebaya di sisi lain, sehingga ketika Anak sudah bergerak memisahkan diri dari orang tua tapi mengalami
penolakan dari teman sebayanya maka Anak/Remaja akan mengalami alienasi yang selanjutnya bisa
stress, depresi dan pada ujungnya memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Masalah lain yang dihadapi Anak/Remaja ketiga bergerak untuk mandiri dari rasa ketergantungan
terhadap orang tuanya adalah adanya tuntutan dari orang tua untuk terus mengikuti kemauannya
(Sarwono, 2013). Penelitian Kagitcibasi (dalam Sarwono, 2013), menunjukkan bahwa lebih dari 80% ibu-
ibu Jawa dan Sunda mengharapkan anak mereka menuruti keinginan orang tuanya, sehingga
Anak/Remaja menghadapi konflik di dalam dirinya, yaitu antara keinginannya untuk mandiri dan
kehendak orang tua, karena pada masa ini mereka berada pada tahapan usia sekolah dan masih
tergantung secara ekonomi dari orang tuanya.

Dalam hubungan persahabatan, remaja memilih teman yang memiliki kualitas psikologis yang relatif
sama dengan dirinya dalam ketertarikan, sikap, nilai dan kepribadiannya. Pada masa ini berkembang
sikap konformitas yang merupakan kecenderungan untuk mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
kegemaran atau keinginan teman sebayanya (Desmita, 2013). Sesungguhnya konformitas kelompok juga
bersifat positif karena dapat membantu Anak/Remaja dalam menemukan identitas diriinya.
Sejalan dengan yang dikemukakan Erikson (Desmita, 2013) yang melihat trend perkembangan dari
perspektif normative-life-crisis, dimana teman memberikan umpan balik dan informasi yang konstruktif
tentang definisi diri dan penerimaan komitmen. Namun, konformitas dapat juga memberikan efek
negative bila nilai dan norma kelompok teman sebaya bertentangan dengan nilai dan norma orang tua
atau masyarakat.

Dalam usaha untuk melepaskan diri dari pengaruh orang dewasa, Anak/Remaja membentuk kelompok.
Kecenderungan kohesi meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi interaksi anggota
Anak/Remaja dengan kelompoknya. Dalam kelompok dengan kohesi yang kuat, berkembanglah iklim
dan norma kelompok yang sangat ditentukan oleh pemimpin dalam kelompok.   Anak/Remaja akan lebih
mementingkan norma dan moral kelompok dibandingkan norma dan moral yang dia terima dari orang
tuanya sehingga dia sulit untuk dapat mengembangkan norma dan moralnya sendiri.

8. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Saya Anjani Farras Arifany (0303193202).

Akan menjawab pertanyaan dari saudari Annisa Fitri, yang pertanyaannya adalah:

Beberapa metode penelitian tentang bagaimana para psikolog perkembangan dalam melakukan tugas
psikologi perkembangan, diantaranya:

1. Pendekatan yang umum

2. Pendekatan cross-sectional

3. Pendekatan longitudinal

4. Pendekatan sekuensial

5. Pendekatan cross-cultural.

Jelaskan masing-masing poin tersebut!

Uraian pembahasan bentuk metode penelitian psikologi perkembangan.

1. Pendekatan umum

Pendekatan yang lebih umum mengandung dua pengertian, yaitu memberikan lebih banyak data
mengenai keseluruhan perkembangan atau beberapa aspeknya dan meninjau pengaruh faktor endogen
(bawaan) dan eksogen (lingkungan, khususnya kebudayaan) bagi perkembangan seseorang.
2. Pendekatan cross-sectional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian
terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif singkat.

3. Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki
anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan seseorang dari lahir sampai
mati atau mengikuti perkembangan seseorang dalam jangka waktu tertentu, seperti selama masa kanak-
kanak atau selama masa remaja.

4. Pendekatan sekuensial adalah kombinasi dari pendekatan cross-sectional dan pendekatan


longitudinal.

5. Pendekatan cross-cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan


faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh dalam perkembangan anak.

[18/5 08:53] Nikene Bki2: Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Saya Nikene Sampin (0303192076).

Akan menambahi jawaban Anjani Farras Arifany. Yang menjawab pertanyaan saudari Annisa Fitri, yang
pertanyaannya adalah:

Beberapa metode penelitian tentang bagaimana para psikolog perkembangan dalam melakukan tugas
psikologi perkembangan, diantaranya:

1. Pendekatan yang umum

2. Pendekatan cross-sectional

3. Pendekatan longitudinal

4. Pendekatan sekuensial

5. Pendekatan cross-cultural.

Jelaskan masing-masing poin tersebut!

Uraian pembahasan bentuk metode penelitian psikologi perkembangan.

1. Pendekatan umum

Pendekatan yang lebih umum mengandung dua pengertian, yaitu memberikan lebih banyak data
mengenai keseluruhan perkembangan atau beberapa aspeknya dan meninjau pengaruh faktor endogen
(bawaan) dan eksogen (lingkungan, khususnya kebudayaan) bagi perkembangan seseorang. Di antara
pendekatan yang digunakan dalam studi-studi psikologi perkembangan adalah pendekatan kros-
seksional, longitudinal, sekuensial, dan kros-budaya.

2. Pendekatan cross-sectional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian
terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif singkat. Dalam pendekatan ini
penelitian dilakukan terhadap orang-orang atau kelompok orang dari tingkatan umur yang berbeda-
beda. Suatu studi kros-seksional yang umum dapat mencakup sekelompok anak berusia 5 tahun, 8
tahun, dan 11 tahun; kelompok lain dapat mencakup kelompok anak remaja dan orang dewasa berusia
15 tahun, 25 tahun, dan 45 tahun.

3. Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki
anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan seseorang dari lahir sampai
mati atau mengikuti perkembangan seseorang dalam jangka waktu tertentu, seperti selama masa kanak-
kanak atau selama masa remaja. Dengan pendekatan ini biasanya diteliti beberapa aspek tingkah laku
pada satu atau dua orang yang sama dalam waktu beberapa tahun. Dengan begitu akan diperoleh
gambaran aspek perkembangan secara menyeluruh.

4. Pendekatan sekuensial adalah kombinasi dari pendekatan cross-sectional dan pendekatan


longitudinal. Kombinasi pendekatan kros-seksional dan longitudinal ini dinamakan pendekatan
sekuensial.

5. Pendekatan cross-cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan


faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh dalam perkembangan anak. Belakangan,
pendekatan ini banyak digunakan untuk mengetahui perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan
perkembangan anak pada beberapa latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

[18/5 09:04] +62 812-5321-7011: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Nur Alfi Ramadani akan menjawab pertanyaan dari saudari Azzur Aini Harahap.

Yang pertanyaannya apa itu perkembangan Generativitas?

Merupakan tahapan ke-7 yang dialami oleh dewasa pertengahan 40-an s/d 50-an generativitas
merupakan upaya seseorang mentransmisi kan sesuatu yang positif pada generasi selanjutnya dengan
pengajaran, parenting, atau dengan peran lainnya. maka inilah yang membantu regenerasi selanjutnya
untuk mengembangkan hidup yang berguna.

generativitas adalah tahapan perkembangan psikososial ke-7 yang dialami individu selama pertengahan
masa dewasa ciri utama tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan, keturunan
ide-ide dan sebagainya generativitas pada masa usia baya ini ialah suatu rasa kekhawatiran mengenai
bimbingan dan persiapan bagi generasi yang akan datang jadi pada tahap ini nilai pemeliharaan
berkembang pemeliharaan terungkap dalam kepedulian seseorang pada orang lain dalam keinginan
memberikan perhatian kepadamereka yang membutuhkannya serta berbagi dan membagi pengetahuan
serta pengalaman dengan mereka nilai pemeliharaan ini tercapai lewat kegiatan membesarkan anak dan
mengajar dengan memberi contoh.

Terimakasih semoga dapat diterima🙏

[18/5 09:04] Emak Ika: Assalamualaikum.

Baik la disini saya Nama: MONICA FEBI FC PUTRI NIM:0303193203.

akan menjawab pertanyaan saudari azur aini yg pertanyaannya adalah Coba jelaskan dengan bahasa
yang mudah dimengerti, saya kurang paham pada bagian perkembangan generativitas.

Jawabannya adalah:

Generativitas(generativity) adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu


selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang
dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide, dan sebagainya ).

Serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi mendatang. Transmisi nilai-nilai
sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila
generativitas lemah atau tidak di ungkapkan maka kepribadian akan mundur, mengalami kemiskinan,
dan stagnasi.

Sekian dan terimakasih🙏

[18/5 09:08] Laylan Bki: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Lailan Maharani
(0303192074) ingin menambahkan jawaban dari saudari ika yang pertanyaannya ditanyakan oleh
saudari aini

Secara psikologis, generativitas adalah kepedulian untuk masa depan, kebutuhan untuk memelihara dan
membimbing orang muda dan berkontribusi untuk generasi berikutnya. [5] Erikson berpendapat bahwa
ini biasanya berkembang selama usia paruh baya (yang mencakup usia 40 hingga 64) sesuai dengan
model tahap perkembangan psikososialnya . [6] Setelah mengalami usia tua sendiri, Erikson percaya
bahwa generativitas mempertahankan peran yang lebih penting dalam kehidupan di kemudian hari
daripada yang ia pikirkan sebelumnya.
Dalam teori Erikson, Generativitas bertolak belakang dengan Stagnasi. [6] Selama tahap ini, orang
berkontribusi pada generasi berikutnya melalui kepedulian, mengajar, terlibat dalam pekerjaan kreatif
yang berkontribusi bagi masyarakat. Generativitas melibatkan menjawab pertanyaan "Bisakah Saya
Menghasilkan Kehidupan Saya?", Dan dalam proses ini, menemukan pekerjaan hidup Anda dan
berkontribusi pada pengembangan orang lain melalui kegiatan-kegiatan seperti menjadi sukarelawan,
membimbing, dan berkontribusi kepada generasi mendatang. Itu juga telah digambarkan sebagai
kepedulian terhadap warisan seseorang, menerima kehidupan kemandirian keluarga dan meningkatkan
upaya filantropis. [4] Perhatian generatif mengarah pada tujuan dan tindakan nyata seperti
"menyediakan skema naratif diri generatif kepada generasi berikutnya". [7]

[4]McADAMS,DP & Dp St. Aubin, E (1992)

[5]1902-1994.,Erikson Erik H (Erik Homburger) (1979-05-17)

[6]HQ, Psychology

[7]Cheng, S.-T.

[18/5 09:12] Haura(bki): Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya HAURA HAZIMA (0303192069).

Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Fuji aida lestari Saragih (0303193198), yang
pertanyaannya :

1) Coba jelaskan dan berikan contoh teori psikodinamik, teori kognitif, teori kontekstual, dan teori
perilaku (behavior) & belajar sosial ?

2) dan bagaimana cara mengatasi hambatan dalam proses perkembangan remaja?

Penyelesaian

1) Coba jelaskan dan berikan contoh teori psikodinamik, teori kognitif, teori kontekstual, dan teori
perilaku (behavior) & belajar sosial ?

Jawab

1. Teori Psikodinamik
Teori ini menjelaskan mengenai hakikat serta perkembangan kepribadian seseorang. Unsur-unsur
penting yang dijelaskan dalam teori ini adalah emosi, motivasi, serta faktor-faktor lainnya. Di dalam teori
ini juga dijelaskan jika perkembangan kepribadian akan disebabkan oleh konflik-konflik yang umumnya
terjadi pada masa kanak-kanak. Para pencetus teori ini juga percaya jika perkembangan merupakan
proses yang dinamis dan aktif yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor individual yang ada sejak lahir
serta pengalaman emosional dan sosial. Teori psikodinamik yang cukup terkenal yaitu dicetuskan oleh
Sigmund Freud dan Erik Erikson.

Untuk teori yang dikembangkan oleh Freud, beliau menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat
terpengaruh dari masalah pada alam bawah sadar. Contohnya : Secara tak langsung, peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi kehidupan di masa selanjutnya.

2. Teori Kognitif

Berbeda dengan teori psikoanalisis, pada teori ini lebih menekankan pada pikiran-pikiran sadar
seseorang. Di dalam teori kognitif, didasarkan pada asumsi jika kemampuan kognitif merupakan hal yang
fundamental serta dapat memimbing perilaku anak. Contohnya : pada saat kita terbangun oleh
deringnya jam beker,kita bisa memutuskan tindakan apa yang kita lakukan, mematikan jam beker lalu
bangun , apa mematikan jam beker kemudian tidur lagi. Kemudian kita melakukan mematikan jam beker
dan melanjutkan tidur. Disinilah kita sudah melakukan proses kognisi, dimana kita bisa menerima
informasi,mengolah, dan memutuskan suatu informasi tersebut.

3. Teori Kontekstual

Istilah konteks yang dimaksudkan disini adalah untuk menunjukkan suatu kondisi yang mengelilingi
sebuah proses mental yang mana dapat mempengaruhi siginifikasi atau maknanya. Teori kontekstual
lebih memandang perkembangan sebagai sebuah proses yang terbentuk dari berbagai proses timbal
balik antara anak dengan konteks perkembangan sistem fisik, budaya, histori, sosial yang mana terjadi di
dalam proses tersebut. Secara garis besar teori ini menjelaskan jika perilaku sosial ada di dalam gen.
Serta terdapat pula insting dalam setiap individu yang digunakan untuk mengembangkan perilakunya.

4. Teori Perilaku (Behaviour) dan Belajar Sosial

Di dalam teori behaviour (perilaku) lebih menekankan jika kognisi tidak penting ketika memahami
perilaku. Menurut B.F Skinner yang merupakan pakar behaviouris ternama, perkembangan merupakan
perilaku yang dapat diamati serta ditentukan oleh hadiah atau hukuman yang didapatkan dari
lingkungan. Sebagai contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat
dan gurunya pun sudah mengajarkan dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat
mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.

Sedangkan dalam teori belajar sosial yang dikembangkan Albert Bandura dkk, meskipun proses kognitif
sangat lah penting namun lingkungan menjadi faktor yang paling penting dalam mempengaruhi perilaku
individu. Di dalam teori ini, menjelaskan jika manusia memiliki kemampuan dalam mengendalikan
tingkah lakunya sendiri.Contohnya : seorang pelajar melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya
karena perbuatannya, maka ia kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin
dipuji oleh gurunya.

2. Permasalahan dan Cara mengatasi hambatan / masalah dalam proses perkembangan remaja

Jawab

1. Penampilan

Penampilan merupakan masalah nomor satu pada hampir setiap kehidupan remaja. Hal tersebut
dikarenakan oleh beberapa bagian tubuhnya yang terus berubah dan mereka harus mengatasi
perubahan tersebut. Terlebih lagi, mereka akan terus melihat dan mendengar sosok-sosok yang
sempurna di media sosial.

Media dan tekanan teman sebaya juga akan membuat mereka semakin memperhatikan penampilannya
secara berlebihan. Untuk mengatasi masalah yang satu ini, Mama dapat mendiskusikan pada mereka
mengenai penampilan yang benar-benar mereka inginkan, bukan hanya sekadar mengikuti mode.
Pastikan juga agar gadis remaja mama tidak mengkonsumsi makan yang tidak sehat atau junk food.

2. Pendidikan

Masa remaja juga merupakan masa dimana gadis remaja mama harus terus membuktikan
keberaniannya dengan mencetak nilai setinggi mungkin serta meraih prestasi yang membanggakan.
Meskipun baik bagi masa depannya nanti, namun jika dipaksakan maka hal ini akan menciptakan
tekanan besar pada anak remaja mama, bahkan ia dapat stres jika tidak dapat mengatasi itu semua.
Untuk mengatasi hal tersebut, tetaplah berikan pengertian padanya bahwa ia harus belajar dengan baik
dan mendapat nilai yang bagus.

Namun jelaskan juga padanya bahwa nilai bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur kemampuan
seseorang. Mendapatkan nilai rendah bukan berarti orang tersebut tidak berpendidikan atau kurang
berbakat, karena akan ada hal lain yang bisa membuktikan kemampuan dari setiap orang. Selain itu,
doronglah mereka untuk melakukan kegiatan ekstra kurikuler yang disukai. Hal tersebut akan
membantunya untuk lebih santai sekaligus dapat membangun lebih banyak fokus dan konsentrasi.
3. Cinta

Aliran hormon yang meningkat secara tiba-tiba di dalam tubuh membuatnya semakin memiliki banyak
masalah, salah satunya mengenai percintaan. Mungkin Mama saat ini telah menyadari bahwa anak
remaja mama sudah mulai menyukai lawan jenisnya. Meskipun hal tersebut wajar dirasakan, namun
pastikan juga bahwa ia tidak melakukan hal di luar norma. Selama hanya cinta monyet, maka biarkanlah
mereka merasakan indahnya jatuh cinta.

Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan, Mama dapat mengatakan padanya bahwa cinta itu
merupakan hal yang normal dirasakan oleh semua orang. Namun ingatkan dan berikan edukasi padanya
mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apalagi saat ia sudah mulai berpacaran.

4. Bullying

Penindasan atau yang biasa dikenal dengan bullying adalah salah satu masalah remaja lainnya yang
sangat mengganggu kehidupan mereka. Hal tersebut bahkan dapat mempengaruhi kepribadian dan
perilaku mereka.

Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka Mama perlu memastikan bahwa gadis
remaja mama selalu mendiskusikan semuanya dengan Mama. Jika Mama merasa ia sedang ditindas,
berikanlah saran padanya tentang cara menghadapi dan melawan itu semua.

Ajari mereka untuk bisa keluar dari situasi seperti itu dan ceritakan juga padanya bagaimana Mama juga
dulu pernah mengalami hal tersebut. Anak-anak harus tahu bahwa mereka bukanlah satu-satunya yang
menghadapi masalah seperti itu.

5. Persahabatan

Remaja membuat setiap hubungan tampak rumit. Bahkan ikatan pertemanan yang indah sering
dibumbui dengan masalah-masalah sepele. Pasalnya sebagai remaja, anak mama saat ini sedang
mengembangkan keterampilan sosialnya. Oleh karena itu, cara mengatasinya adalah dengan
menjelaskan pada mereka bahwa boleh saja untuk memiliki pendapat yang berbeda dengan teman-
teman.

Cara terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan mendiskusikan masalah tersebut dan kemudian
melupakannya. Jangan lupa juga untuk tetap memantau pertemanan mereka. Pastikan anak berada di
lingkungan yang tepat.

6. Harga diri
Anak remaja, khususnya perempuan memiliki kebiasaan membanding-bandingkan diri mereka. Baik dari
tubuh hingga penampilan mereka dengan gadis-gadis sebayanya. Hal ini tanpa disadar akan
menciptakan tekanan pada diri mereka sendiri.

Perubahan tubuh gadis remaja mungkin akan semakin membuatnya ragu pada dirinya sendiri, dan hal
tersebut dapat mempengaruhi harga dirinya. Maka dari itu, untuk mengatasinya, Mama perlu
memastikan bahwa ia tidak mengidolakan model dan aktris secara berlebihan. Dengan sabar jelaskanlah
padanya bahwa setiap orang berbeda satu sama lain. Kita semua unik dan kita semua memiliki sisi
positif dan negatif kita sendiri. Dorong mereka untuk menikmati kegiatan favoritnya dan mengasah
keterampilannya agar tidak terlalu fokus pada apa yang mereka dambakan.

7. Tekanan dari teman sebaya

Tekanan teman sebaya memaksa anak remaja untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang sudah
mereka sepakati sebelumnya. Dengan menerapkan peraturan tersebut, maka bukan tidak mungkin jika
mereka merasa solid dengan rekan-rekan mereka.

Hal ini bahkan membuat mereka melakukan kebiasaan yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak
mereka minati. Mama dapat mengatasinya dengan cara menjelaskan pada anak bahwa ia unik dengan
caranya sendiri. Ia dapat memilih untuk menyukai band tertentu yang mungkin tidak disukai oleh
teman-teman sebayanya. Ia juga dapat memilih untuk memiliki pendapat, pandangan, pilihan, hobi,
selera mode, bahkan makan favorit agar membuatnya benar-benar seperti dirinya sendiri.

[18/5 13:11] Rizka Zakya BkI2: Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatu, Nama saya Rizka Zakia
Ulfa (0303192058) saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari afni khoiriyah lubis

Proses persalinan itu dipengarui 3 faktor utama yaitu Power, Passage, Passanger (3P). Jadi proses
persalinan melintang itu dipengaruhi oleh kesiapan kondisi janin menghadapi proses persalinan
(passanger).

jika petugas kesehatan menyatakan bahwa posisi janin melintang maka terdapat masalah pada faktor
Passanger. Normalnya pada minggu-minggu akhir persalinan, kepala bayi sudah berada dibawah
mendekati jalan lahir, melintang membuat kepala janin berada di samping perut ibu sehingga proses
persalinan normal tidak mungkin terjadi.

Semua proses persalinan di luar keadaan normal tentu akan meningkatkan risiko terjadi komplikasi
selama prosesnya. Posisi janin melintang yang tidak diketahui dan baru disadari saat proses persalinan
sudah dimulai merupakan keadaan yang sangat mengancam nyawa ibu dan janin.

Risiko kematian ibu dan janin dapat dikurangi dengan melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin
dibantu alat bantu USG (ultrasonography), untuk mengetahui secara dini ada tidaknya masalah pada
kehamilan ibu. Kehamilan melintang dapat ditangani dengan perencanaan yang lebih matang jika
diketahui sebelum persalinan dimulai.

Penyebab janin melintang: Ari-ari yang menutupi jalan lahir, Tali pusat yang pendek, Janin prematur,
Hamil kembar, Tumor rahim, Panggul sempit, Bayi besar.

Penanganan kehamilan dengan janin melintang dilakukan berdasarkan kondisi rahim dan usia
kehamilan ibu.

Langkah penanganan tersebut dengan cara sebagai berikut:

*Wait and See*

Usaha menunggu dan berharap posisi janin akan berubah dengan sendirinya. 

*Versi Luar*

Usaha memutar posisi janin agar posisi janin berubah memanjang, tindakan ini perlu pengawasan ketat
denyut jantung janin, dilakukan 4-6 minggu sebelum persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dan
dilakukan di fasilitas kesehatan dengan ketersediaan peralatan melakukan operasi cesar.

*Operasi Cesar*

Operasi dilakukan jika versi luar tidak berhasil atau terdapat hal yang menyebabkan versi luar tidak
boleh dilakukan seperti misalnya pada kasus bayi kembar, risiko robeknya rahim atau sudah pecahnya
kantung ketuban.

[18/5 13:11] +62 813-7343-3032: Terima kasih moderator telah memberikan saya waktu untuk
menambahkan jawaban saudari riska untuk pertanyaan saudari afni

Nama: putri purnama sari (0303193196)

Hamil dengan posisi bayi melintang atau sungsang (breech position) terjadi ketika kaki si Kecil berada di
bawah dekat jalan lahir dan kepala di atas. Posisi ini berkebalikan dengan posisi lahir pada umumnya,
yakni kepala berada di jalan lahir.

Dikutip dari Healthline, jelang persalinan pada umumnya bayi akan secara otomatis mengambil posisi di
mana kepalanya berada di bawah alias dekat jalan lahir. Posisi bayi melintang atau sungsang pun
menjadi salah satu hambatan persalinan normal, baik bagi Mama maupun bayi si Kecil.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi berada dalam posisi melintang.
Beberapa di antaranya seperti hamil dengan janin kembar, punya riwayat hamil dengan persalinan
prematur, terdapat terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban, serta memiliki rahim dengan
bentuk tidak normal.

Berikut cara mengatasi posisi bayi melintang jelang persalinan:

1. Teknik external cephalic version (ECV)

Teknik external cephalic version atau ECV hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis yang memang
berpengalaman. Oleh sebab itu, teknik ini pun umumnya dilakukan di rumah sakit atau klinik yang
memiliki fasilitas lengkap, termasuk ultrasound.

Pada teknik ECV, dokter akan menggunakan tangannya untuk mengubah posisi bayi dengan mendorong
perut ibu dengan ekstra hati-hati. Tindakan ini dilakukan supaya posisi bayi yang melintang bisa berubah
menjadi posisi normal yang seharusnya.

Dikutip dari Today’s Parent, teknik ECV biasanya paling baik dilakukan pada usia kehamilan antara 35-38
minggu. Tanda-tanda vital bayi akan dipantau secara ketat, baik sebelum maupun sesudah prosedur.

Menurut literatur medis, teknik ECV memiliki tingkat keberhasilan sekitar 40-70 persen. Prosedur ini
hanya memakan waktu beberapa menit saja, walaupun mungkin akan terasa tidak nyaman bagi Mama.

2. Melakukan posisi forward-leaning inversion

Posisi forward-leaning inversion dilakukan dengan posisi mirip seperti bersujud, di mana ibu bertumpu
dengan telapak tangan dan lutut, baik di kasur maupun di lantai yang beralas.

Saat posisi tersebut ibu merasa sudah nyaman dan seimbang, secara perlahan ganti tumpuan dari
telapak tangan ke siku, sehingga posisi kepala menjadi lebih dekat dengan lantai daripada sebelumnya.
Lakukan selama 30-45 detik, minimal 3-5 kali dalam sehari.

Dengan melakukan posisi forward-leaning inversion, diharapkan ada ruang lebih pada rahim bagian
bawah supaya kepala bayi bisa bergerak turun. Posisi tersebut juga membantu merelaksasikan otot-otot
panggul dan tarikan gravitasi di dalam rahim
3. Berbaring dengan posisi pelvic tilt

Saat ibu sedang bersantai, cobalah untuk berbaring dengan posisi pelvic tilt atau breech tilt. Posisi ini
dilakukan dengan cara berbaring seperti biasa, kemudian angkat pinggul ibu. Tubuh pun bertumpu pada
punggung dan kedua kaki.

Memanfaatkan gaya gravitasi, posisi ini juga diyakini dapat membantu mengatasi posisi bayi melintang
jelang persalinan.

Lakukan posisi pelvic tilt dengan periode waktu semampu ibu. Jika lama-kelamaan ibu merasa sudah
nyaman dan seimbang, cobalah lakukan dengan waktu yang lebih lama misalnya sekitar 10-15 menit.

4. Berenang

Pakar kesehatan kandungan, Ruth Comfort, menyebutkan bahwa berenang juga bisa membantu
mengatasi posisi bayi melintang.

Selain membantu mengatasi posisi bayi melintang, Comfort menyebut berenang juga memiliki manfaat
lain untuk ibu hamil. Di antaranya seperti melatih kelenturan otot dan mengatasi pegal-pegal pada
trimester ketiga kehamilan.

5. Memperdengarkan musik pada janin

Memperdengarkan musik pada janin dikenal bermanfaat untuk melatih otak janin, tapi selain itu ada
manfaat lain yang juga bisa didapat. Dilansir American Pregnancy Association, mengarahkan musik pada
bagian bawah perut dapat ‘membujuk’ bayi untuk mengubah posisinya.

Ini berarti, musik digunakan sebagai ‘pemancing’ supaya bayi mengikuti suara musik, yakni ke bagian
bawah perut dekat jalan lahir.

Terdapat dua jenis alat bantu yang biasa digunakan dokter, yakni forceps dan vakum. Forceps terbuat
dari bahan logam dan tersedia dalam beberapa jenis, ada yang hanya untuk menarik saja, dan ada yang
dapat digunakan untuk menarik dan memutar. Prinsip kerjanya alat ini akan menjepit kepala bayi pada
sisi kiri dan kanannya, kemudian menariknya keluar. Forceps digunakan jika saat proses persalinan
hanya butuh tarikan, ketika posisi kepala bayi sudah menghadap ke bawah.
Sedangkan vakum memiliki ujung penyedot berbentuk mangkuk yang terbuat dari bahan logam dan ada
juga yang terbuat dari bahan elastis seperti karet. Prinsip kerjanya, menciptakan udara kosong di
permukaan yang menempel pada kepala bayi, jadi kepala bayi bisa diputar lalu ditarik perlahan-lahan
keluar. vakum digunakan jika dokter butuh untuk memutar posisi kepala bayi yang agak melintang. (PT)

[18/5 13:18] Aini Bki2: Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Sukma

Pubertas dini adalah perubahan tubuh anak menjadi dewasa diusia yang lebih awal dari seharusnya yang
dimana pubertas dini untuk wanita sebelum umur 8 tahun dan untuk pria sebelum umur 9 tahun.

Pubertas dini menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran tubuh, perkembangan tulang dan otot, serta
perkembangan kemampuan dan alat reproduksi.

Tadi saudari sukma bilang jika sekarang banyak anak yang mengalami pubertas dini, saya rasa itu tidak
benar dan saudari sukma salah mengartikan karena akan hal perubahan bentuk tubuh pada anak zaman
sekarang Meski pubertas dini identik dengan perubahan bentuk tubuh pada anak, ada perubahan tubuh
anak yang terjadi lebih awal namun bukan disebabkan pubertas dini. Perubahan ini dapat berupa
pertumbuhan payudara dini (premature therarche) saja, atau pertumbuhan rambut kemaluan dan
rambut ketiak dini (premature pubarche) saja.

Jika anak mengalami pubertas dini, kita sebagai orang tua memang harus khawatir Pubertas dini adalah
perubahan tubuh anak menjadi dewasa diusia yang lebih awal dari seharusnya yang dimana pubertas
dini untuk wanita sebelum umur 8 tahun dan untuk pria sebelum umur 9 tahun.

Pubertas dini menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran tubuh, perkembangan tulang dan otot, serta
perkembangan kemampuan dan alat reproduksi.

Tadi saudari sukma bilang jika sekarang banyak anak yang mengalami pubertas dini, saya rasa itu tidak
benar dan saudari sukma salah mengartikan karena akan hal perubahan bentuk tubuh pada anak zaman
sekarang Meski pubertas dini identik dengan perubahan bentuk tubuh pada anak, ada perubahan tubuh
anak yang terjadi lebih awal namun bukan disebabkan pubertas dini. Perubahan ini dapat berupa
pertumbuhan payudara dini (premature therarche) saja, atau pertumbuhan rambut kemaluan dan
rambut ketiak dini (premature pubarche) saja. kalau anak mengalamai pubertas dini kita sebagai orang
tua memang harus khawatir dan segeralah membawanya ke dokter agar segera di tangani karena Anak
yang mengalami pubertas dini akan memiliki tinggi badan dan perawakan yang berbeda dari teman-
teman seusianya Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri dan merasa canggung.

[18/5 13:22] Lilis Bki 2: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya lilis sartika (0303192056)
akan menjawab pertanyaan dari saudara sukma ataupun menambahkan jawaban dari saudara aini.
Jika anak mengalami pubertas dini, sebenarnya pasti kita atau orang tua terutama ibu akan merasa
khawatir bahkan kadang bisa menimbulkan kepanikan, tapi rasa khawatir cukup seperlunya atau
sewajarnya saja. Karena,jarang ditemukan bahwa pubertas dini lantaran adanya masalah medis serius.
Untuk itu, ada baik nya jika orang tua/ibu memberikan pengertian pada anak perempuannya, yaitu
bagaimana cara merawat diri dengan baik dan benar. Dan juga orang tua harus lebih mengawasi
perkembangan pribadi maupun sosial pada anak, mengingat anak usia dini biasanya rentan mengalami
pelecehan seksual.

[18/5 13:24] Ikhwan: Terimakasih kepada moderator telah memberikan saya waktu untuk
menambahkan jawaban saudari Aini untuk pertanyaan saudari Sukma.

Nama : ikhwanarozaq (0303191005)

Pada zaman sekarang terlalu banyak anak yang mengalami pubertas dini , apakah hal tersebut perlu di
khawatirkan adakah hal yang harus kita lakukan ?

Penyebab Pubertas Dini

Pubertas normal terjadi saat awal masa remaja, ketika anak sudah berusia 10 tahun ke atas. Pubertas ini
dipicu oleh hormon gonadotropin (GnRH), yaitu hormon yang merangsang produksi hormon esterogen
pada anak perempuan dan hormon testoteron pada anak laki-laki.

Pada pubertas dini, pubertas terjadi lebih awal. Ada 2 jenis pubertas dini, yaitu yang disebabkan oleh
pelepasan hormon gonadotropin sama seperti pubertas normal (central precocious puberty) dan yang
tidak disebabkan hormon GnRH (peripheral precocious puberty).

Kedua jenis pubertas dini ini sama-sama meningkatkan produksi homon estrogen dan testoteron dalam
tubuh.

Central precocious puberty (CPP)

Belum diketahui secara jelas apa yang menjadi penyebab pelepasan hormon gonadotropin secara dini
pada penderita central precocious puberty. Meski demikian, CPP bisa terjadi pada kondisi-kondisi
berikut:

Hipotiroidisme.

Hiperplasia andrenal kongenital.


Tumor atau cedera pada otak dan sumsum tulang belakang.

Kondisi cacat otak saat lahir, seperti hidrosefalus.

Peripheral precocious puberty

Peningkatan hormon testosteron dan estrogen pada penderita pubertas dini ini tidak disebabkan oleh
hormon gonadotropin, namun akibat penyakit atau faktor pemicu lainnya.

Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya peripheral precocious puberty adalah:

Tumor pada kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari.

Sindrom McCune-Albright.

Tumor atau kista indung telur pada anak perempuan.

Tumor dalam sel penghasil sperma atau sel penghasil testosteron pada anak laki-laki.

Selain penyakit-penyakit di atas, ada beberapa faktor pemicu lain yang dapat meningkatkan risiko
seorang anak mengalami pubertas dini, di antaranya:

Obesitas.

Riwayat kelainan genetik dari orang tua atau saudara kandung.

Paparan estrogen dan testosteron dari luar, misalnya melalui penggunan krim atau salep.

Menjalani radioterapi pada kepala dan tulang belakang.

Diagnosis Pubertas Dini

Dokter akan menanyakan mengenai gejala, serta penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh anak
dan keluarganya. Dokter juga akan memeriksa perubahan fisik pada tubuh anak, dan melakukan tes
darah serta tes urine untuk memeriksa kadar hormon dalam tubuh anak.

Selanjutnya, dokter akan melakukan stimulasi GnRH untuk mencari tahu jenis pubertas dini yang
diderita anak. Pada tes ini, dokter akan mengambil sampel darah anak, lalu menyuntik anak dengan
hormon GnRH, dan melakukan pengambilan sampel darah lagi setelah beberapa waktu.

Ada beberapa tes tambahan yang mungkin juga akan dilakukan oleh dokter, di antaranya:
Tes hormon tiroid, untuk melihat apakah ada penurunan jumlah hormon tiroid (hipotiroidisme), yang
merupakan salah satu kondisi penyebab pubertas dini.

MRI, untuk melihat adanya kelainan pada otak yang memicu pubertas dini.

Pada pubertas dini, kondisi tulang anak tidak sesuai dengan usianya.

USG, untuk memastikan tidak ada gangguan lain yang menyebabkan pubertas dini.

Pengobatan Pubertas Dini

Penderita pubertas dini pada awalnya akan bertumbuh lebih tinggi dari anak-anak seusianya.

Oleh karena itu, pengobatan pubertas dini bertujuan agar anak tumbuh secara normal hingga dewasa,
terutama dalam hal tinggi badan.

Pengobatan pubertas dini dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Pubertas dini yang tidak
disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu dapat diobati dengan dengan terapi analog GnRH.

Apabila pubertas dini disebabkan oleh penyakit tertentu, dokter akan mengobati penyebabnya terlebih
dahulu. Sebagai contoh, jika pubertas dini disebabkan oleh hormon yang dikeluarkan tumor, dokter
bedah akan mengangkat tumor tersebut.

Ada beberapa dampak negatif yang dapat terjadi pada anak di kemudian hari bila pubertas dini tidak
diobati, di antaranya:

Masalah emosional dan sosial

Perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh seorang anak dapat membuatnya malu dan stres karena
merasa dirinya berbeda dari teman-teman sebayanya. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko anak
mengalami depresi.

Memiliki tubuh yang pendek

Anak yang mengalami pubertas dini akan tumbuh lebih cepat, sehingga akan terlihat lebih tinggi dari
anak-anak sebayanya. Namun, hal ini menyebabkan tulang menjadi cepat matang dan berhenti
bertumbuh sebelum waktunya. Akibatnya, tubuh anak akan menjadi lebih pendek daripada rata-rata
ketika ia dewasa nanti.

Pencegahan Pubertas Dini


Penyebab pubertas dini kebanyakan tidak dapat dicegah, misalnya akibat kelainan genetik yang
diturunkan. Namun karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko pemicu pubertas dini, Anda perlu
membantu anak untuk menjaga berat badannya agar tidak berlebih, dengan memberikan makanan yang
sehat dan mendorongnya untuk aktif bergerak dan berolahraga.

Paparan krim atau salep yang mengandung hormon tertentu juga dapat memicu terjadinya pubertas
dini. Oleh karena itu, jangan memberikan anak krim atau obat-obatan apa pun tanpa berkonsultasi
dahulu dengan dokter, khususnya krim dan obat-obatan yang berisi hormon.

Terimakasih.🙏🏻

[18/5 13:31] Fuji Ayda Bki2: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Fuji Ayda Lestari Saragih (0303193198)

Akan menjawab pertanyaan dari saudari Sinta Amalia

Pada bab XI terdapat kategori stress pada masa usia madya dalam penyesuain pribadi dan sosial salah
satu nya yaitu stress somatik. Apa itu stress somatik dan bagaimana cara penyesuaian diri agar tidak
mengalami stress somatik?

Gangguan somatisasi adalah suatu kelompok kelainan psikiatrik yang bentuknya dapat berupa berbagai
gejala fisik yang dirasakan oleh pasien, tapi tidak ditemukan penyebabnya secara medis.

Gangguan somatoform dapat menyebabkan seseorang mengeluhkan satu atau lebih gejala penyakit,
termasuk rasa nyeri, sakit perut, masalah neurologis, gangguan pernapasan, masalah seksual, dan
lainnya. Gejala gangguan somatoform bisa saja tidak diketahui penyebab fisiknya atau kondisi medis
lainnya secara umum.

Orang dengan gangguan somatisasi tidak memalsukan gejala mereka. Rasa sakit yang mereka alami
adalah nyata, terlepas dari apakah ditemukan penyebab fisiknya atau tidak. Ditambah lagi, gejala sakit
yang muncul akibat gangguan ini dapat menyebabkan stres emosional berat hingga memengaruhi
aktivitasnya sehari-hari.

Gangguan somatoform sangat umum dan lebih sering menyerang wanita dibandingkan dengan pria.
Gangguan somatoform dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Gangguan somatisasi dapat
ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih
lanjut.
ada beberapa cara menghilangkan stres yang bisa diterapkan dengan rutin agar kesehatan mental selalu
terjaga.

Mencoba olahraga lari. Menurut hasil penelitian yang dilansir Health Me Up, olahraga lari bisa
membantu memperbaiki mood, meningkatkan produksi endorphin (hormon bahagia), dan membantu
menyalurkan pikiran-pikiran negatif dengan cara sehat.

Belajar yoga. Teknik pernapasan dan meditasi dalam yoga sudah terbukti ampuh untuk memperbaiki
mood bagi penderita stres dan depresi. Cobalah rutin yoga, minimal dengan pose-pose penangkal stres
seperti sukhasana, child's pose, triangle pose, atau camel pose.

Puasa gadget. Penelitian di University of California menemukan bahwa mengecek e-mail setiap saat
mampu menyebabkan stres. Pengguna internet yang sangat aktif juga 5 kali lebih rentan terhadap
depresi. Jadi ketika Anda merasa stres, ada baiknya mengurangi kontak dengan gadget.

Menulis jurnal atau diary. Penelitian pada tahun 2010 yang diterbitkan dalam Anxiety, Stress, & Coping
menemukan bahwa menulis mengenai hal yang membuat depresi selama 20 menit selama 2 hari
mampu menurunkan kadar stres.

Kurangi konsumsi gula, kafein, dan daging merah. Meskipun terlihat remeh, membatasi konsumsi ketiga
makanan ini merupakan cara menghilangkan stres yang cukup efektif. Dalam porsi yang berlebihan,
gula, kafein, dan daging merah bisa meningkatkan hormon stres serta memicu kegelisahan.

Memelihara binatang. Berinteraksi dengan binatang bisa membantu tubuh untuk melepaskan hormon
oxytocin dan menurunkan level kortisol.

Meminta medikasi dari psikiater. Kalau stres berat sudah mengarah ke depresi, ada baiknya jika Anda
mengunjungi psikiater untuk mendapatkan penanganan profesional. Biasanya pasien juga akan dibekali
dengan obat untuk mengatasi depresi.

Itulah cara-cara menghilangkan stres yang bisa diterapkan setiap hari.

[18/5 13:32] +62 813-9674-1043: Baiklah saya akan menambahkan jawaban dari saudari fuji yg akan
menjawab pertanyaan saudari sinta

Nama :Endah cahya ningtiyas

Nim : 0303192048

Gangguan somatisasi adalah suatu kelompok kelainan psikiatrik yang bentuknya dapat berupa berbagai
gejala fisik yang dirasakan oleh pasien, tapi tidak ditemukan penyebabnya secara medis.

Gangguan somatoform dapat menyebabkan seseorang mengeluhkan satu atau lebih gejala penyakit,
termasuk rasa nyeri, sakit perut, masalah neurologis, gangguan pernapasan, masalah seksual, dan
lainnya. Gejala gangguan somatoform bisa saja tidak diketahui penyebab fisiknya atau kondisi medis
lainnya secara umum.

Orang dengan gangguan somatisasi tidak memalsukan gejala mereka. Rasa sakit yang mereka alami
adalah nyata, terlepas dari apakah ditemukan penyebab fisiknya atau tidak. Ditambah lagi, gejala sakit
yang muncul akibat gangguan ini dapat menyebabkan stres emosional berat hingga memengaruhi
aktivitasnya sehari-hari.

Gangguan somatoform sangat umum dan lebih sering menyerang wanita dibandingkan dengan pria.
Gangguan somatoform dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Gangguan somatisasi dapat
ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih
lanjut.

Bagaimana cara mengobati gangguan somatoform?

Langkah awal untuk menghentikan gangguan somatisasi adalah menerima bahwa gejala yang timbul
berasal dari pikiran. Dengan sikap menerima, Anda akan lebih mudah untuk mengatasi gejala yang
diderita. Kemudian, hentikan kebiasaan “belanja dokter” secara bertahap. Periksakan gejala yang Anda
alami konsisten pada satu dokter dan bangun kepercayaan pada dokter tersebut.

Anda juga sebaiknya mengontrol tingkat stress yang dapat memicu gejala tersebut datang menghampiri.
Caranya dengan banyak melakukan aktivitas fisik, hobi, olahraga, ataupun rekreasi bersama keluarga.

Selain itu, olahraga yang memadukan olah fisik dan pikiran seperti yoga, dapat dicoba sebagai
pengalaman baru. Relaksasi dan olah napas juga dapat membantu meredakan gejala yang dialami.

Keluhan yang dialami berasal dari pikiran, sehingga Anda harus mampu mengendalikan jika keluhan
tersebut mulai datang. Perbanyak komunikasi dengan keluarga dan sahabat tanpa membantu
melupakan gejala tersebut. Bergabung dengan komunitas baru juga mampu mengusir gejala yang
selama ini Anda alami secara bertahap.

Jika memungkinkan, Anda bisa meminta dokter kepercayaan untuk mengikuti program tertentu. Salah
satu program untuk penderita gangguan ini adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT). Terapi ini
merupakan salah satu tatalaksana yang efektif untuk mengelola gangguan somatoform dalam jangka
panjang.

[18/5 13:39] Putri Evita: ‌Assalamualaikum warahmatullahi wabaraakatuh.


Nama : Putri Evita Sari Nst

Nim : 0303192065

Bailah terima kasih kepada moderator Yang telah memberikan saya kesempatan untuk menjawab
pertanyaan dari saudari zalza Faradilla

pertanyaannya :

Di dalam makalah CBR pada Bab VII (Masa Puber) dituliskan akibat perubahan masa puber pada sikap
dan perilaku diantaranya:

1. Ingin menyendiri

2. Bosan

3. Inkoordinasi

4. Antagonisme Sosial

5. Emosi yang meninggi

6. Hilangnya kepercayaan diri

7. Terlalu sederhana

Pertanyaan saya *bagaimana yang dimaksud dengan hal tersebut coba jelaskan Ke tujuh point tersebut
serta jika ada cara untuk mengantisipasi hal tersebut, coba jelaskan bagaimana cara untuk
mengantisipasinya*.

Baiklah saya akan menjelaskan ketujuh point tersebut, yang dimaksud dengan akibat perubahan masa
puber pada sikap dan perilaku pada masa puber diantaranya :

1. Ingin menyendiri

Kalau perubahan pada masa puber mulai terjadi, anak-anak biasanya mwnarik diri dari teman-teman
dan berbagai kegiatan keluarga. Dan sering bertengkar dengan teman dan anggota keluarga. Anak puber
kerap melamun betapa seringnya ia tidak di mengerti dan diperlakukan dengan kurang baik, dan ia juga
mengadakan, eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala menarik diri ini mencakup ketidak inginkan
berkomunikasi dengan orang-orang lain.

2.Bosan

Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat di gemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan
sosial, dan kehidupan pada umumnya. Akibatnya anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi-nya di
berbagai bidang menurun. Anak menjadi terbiasa untuk tidak berprestasi khususnya karena sering
timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3. Inkoordinasi

Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan, anak akan merasa
kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik
secara bertahap.

4. Antagonisme sosial

Anak puber seringkali tidak mau bekerjasama, sering membantah dan menentang, permusuhan terbuka
antara dua seks yang berlainan diungkapkan dalam kritik, dan berkomentar-komentar yang
merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat
diajak bekerjasama dan lebih sabar kepada orang lain.

5. Emosi yang meninggi

Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecendrungan untuk menangis, karena hasutan yang sangat
kecil merupakan ciri-ciri awal masa puber. Pada masa ini anak menjadi khawatir, gelisah dan cepat
marah. Sedih dan mudah marah dan suasana hati yang negati sangat sering terjadi, selama masa pra
haid dan awal periode haid. dengan semakin matangnya keadaan fisik anak, Ketegangan lambat laun
berkurang dan anak sudah mulai mampu mengendalikan emosinya.

6. Hilangnya kepercayaan diri

Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang menjadi kurang percaya diri, dan
takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurunkan karena kritik yang bertubi-tubi datang dari
orangtua dan teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan perempuan setelah masa puber mempunyai
perasaan rendah diri.

7. Terlalu sederhana

Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan anak menjadi sangat sederhana dalam
segala penampilannya karena takut orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan
memberikan komentar yang buruk.

Dan cara untuk mengantisipasinya adalah dengan cara orangtua harus mendampingi anak nya. Sekian
jawaban dari saya jika ada salah kata mohon di maafkan. Terima kasih.

[18/5 13:48] Liza BKI2: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Nama : Nurul liza

Nim : 0303192052

Baiklah terimakasih kepada moderator. Disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari utami widya
lestari.
Di antara sekian banyak tugas

perkembangan orang dewasa dini, tugas –

tugas yang berkaitan dengan pekerjaan dan

hidup keluarga merupakan tugas yang sangat

banyak, sangat penting dan sangat sulit

diatasi. Bagi sebagian besar pria dewasa di

Amerika sekarang, kebahagiaan bergantung

pada kesesuaian antara bakat, minat dan

tugas yang diemban. Artinya, makin cocok

bakat dan minatnya dengan jenis

pekerjaannya, makin tinggi pula tingkat

kepuasan yang diperoleh.Penyesuaian pertama yang dianggap

pokok adalah memilih bidang yang cocok


dengan bakat, minat dan faktor psikologis. beberapa orang dewasa telah

menentukan pilihannya jauh – jauh hari

sebelum mereka bekerja sehingga jauh –

jauh hari pula mereka melatih diri sesuai

dengan prasyarat yang diperlukan untuj jenis

tugas yang mereka anggap cocok dengan

minat dan bakatnya. Sebaliknya, masih

banyak juga orang dewasa muda yang

bingung tentang apa yang akan mereka

kerjakan dalam hidupnya setelah selesai dari

pendidikan tinggi SLTA, akademi bahkan

yang tamat dari perguruan tinggi. Makin berhasil seseorang


mengatasi masalah hidup pada masa dewasa,

maka konsep pribadinya akan makin

menyenangkan dan rasa percaya dirinya

makin teguh, mantap dan semakin tentram.Keberhasilan

penyesuaian diri dengan masa dewasa dapat

dinilai dengan tiga kriteria yaitu prestasi

dalam pola pekerjaan dan pola hidup yang

dipilih seseorang, tingkat kepuasan yang

diperoleh dari pekerjaan dan pola hidup

yang dipilih, dan keberhasilan dari

penyesuaian personal.

[18/5 13:48] Ilham Kosma Bki2: Assalamu'alaikum wr.wb.

Nama : ilham hamzah hasibuan

Nim : 0303193164
Baiklah saya akan menambahi jwaban atas pertanyaan saudari utami widya lestari, yang pertanyaan
nya :

Kenapa pada masa dewasa dini: Penyesuaian Perkerjaan dan keluargaan Keberhasilan atau kegagalan
dalam melakukan penyesuaian diri sangat berpengaruh dalam kehidupan orang dewasa?coba jelaskan

Karena pada saat usia dewasa muda lah (di penghujung usia remaja) dia akan mulai memikirkan
bagaimana masa depan nanti nya suatu hari nanti, baik itu pekerjaan, keluarga, sosial, dll. Oleh karena
itu ia akan menyiapkan berbagai planning (rencana) bagaimana agar ia nanti dapat meraih apa yang di
harapkan nya (cita-cita nya).

Kalau pada masa ini seseorang tidak memikikirkan hal tersebut, maka akan berpengaruh pula pada nasib
nya di masa dewasa yang sesungguh nya, karena kesuksesan (keberhasilan) itu tidak dapat diraih
dengan mudah dan mulus, akan selalu ada duri dan rintangan yang di hadapi...

Dan Kalau dia gagal dalam menyiap kan segala sesuatu yang akan di raih serta cara meraihnya dimasa
mendatang maka dia akan hidup susah dan selalu terpuruk dalam segala kondisi...

Mohon maaf apabila ada salah dalam jawaban yang saya lontarkan dan berharap rekan-rekan sekalian
mampu menambah kan dan kepada bapak dosen pengampu mata kuliah saya berharap dapat
meluruskan dan memperbaiki serta menyempurnakan jawaban saya🙏🏻

Terima kasih...

Wassalam...

[18/5 13:55] Zaura Bki: Terimakasih moderator

Saya disini akan menjawab pertanyaan dari saudari vera

Nama : Siti Zaurah Ritonga


Nim : 0303192073

Adapun pertanyaan saudari vera yakni:

Pada umumnya para usia lanjut mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri

terhadap pekerjaan dan kehidupan keluarga, yang juga mereka hadapi pada masa kehidupan

sebelumnya.

Jadi pertanyaan saya, apa saja masalah dalam menyesuaikan diri

terhadap pekerjaan dan kehidupan keluarga pada usia lanjut, dan bagaimana cara mengetasi
permasalahan terssebut?

Pada masa usia lanjut masalah dalam menyesuaikan diri terhadap pekerjaan adalah orang-orang pada
usia lanjut sering dianggap sudah kurang mampu dalam menjalankan pekerjaan dengan sempurna.

cara mengatasi permasalahan tersebut bisa seperti tetap mengasah dan menunjukkan sisa-sisa potensi
diri dan bekerja semampu usia dan tetap mau menerima pelajaran meski dari yang lebih mudah sekali
pun.

pada masa usia lanjut juga terdapat masalah dalam menyesuaikan diri terhadap kehidupan keluarga
berupa sensitifnya perasaan seperti merasa dikucilkan dan kembali ke pemikiran seperti anak-anak
selalu merasa terasingkan dan menjadi beban dalam keluarga. masalah ini dapat diatasi dengan cara
terbuka dan selalu bercerita tentang keluh kesah jangan takut dan jangan merasa selalu diasingkan
tetaplah berbaur dalam keluarga.

[18/5 14:03] +62 822-6759-0869: Assalamualaikum nama saya Nada Afifah (0303192045),disini saya
akan menjawab pertanyaan dari nikene yg pertanyaannya Maksud dari pertumbuhan atau evolusi dan
kemunduran atau involusi. Yaitu yg pertama maksud dari pertumbuhan atau Evolusi yaitu proses
perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang
biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik. Kemudian yg
kedua maksud dari kemunduran atau involusi yaitu pertumbuhan kembali menjadi bentuk yang lebih
sederhana, khususnya tentang protozoa yang tidak berkesempatan tumbuh secara sempurna atau wajar
(sebagaimana mestinya), tetapi dapat menjadi normal dalam kondisi yang lebih baik. Arti lainnya adalah
perubahan bagian tubuh kembali ke ukuran normal (seperti rahim yang kembali mengecil sesudah
bersalin) dan kemunduran dalam perkembangan (seperti kemunduran alat-alat tubuh karena ketuaan).
Terimahkasih🙏

[18/5 14:06] +62 858-0562-3413: Saya azzahra agna (0303192046) ingin menambahkan jawaban dari
saudari nada yg pertanyaan nya dari saudari nikene

Maksud dari pertumbuhan evolusi yaitu pertumbuhan yg berjalan secara bertahap,dari awal masa bayi
sampai ia benar benar membentuk pertumbuhan nya yg sempurna.

Contohnya,seorang bayi yang belum bisa berjalan akan terus dilatih pertumbuhan nya dari awal dia
merangkak,berdiri dan mulai berjalan dan bisa sampai titik dimana ia bisa berjalan dengan sempurna.

Kalau maksud dari kemunduran involusi yaitu penurunan fungsi tubuh atau pelemahan pada fungsi
tubuh. Involusi ini banyak terjadi pada masa tua yang mengakibatkan fungsi tubuh jadi berubah karna
faktor umur

Contohnya seperti susah mendengar atau susah melihat atau pun sudah susah untuk berjalan dengan
sempurna. Penyebab dari itu semua diakibatkan adanya penurunan fungsi tubuh atau melemah nya
fungsi dari tubuh tersebut.

[18/5 14:12] Anggun Bki2: Terima kasih kepada moderator yang telah mempersembahkan saya untuk
menjawab

Nama : Anggun puspita

Nim : 0303193199 pertanyaan dari saudari Anjani

Cara mengatasi masalah teknik yg pertama itu tahap pengantaran yaitu bagimana seorang konselor
menngadakan hubungan konseling yg baik melalaui penuturan bahasa

Yg kedua yaitu tahap pengajakn mengajak yaitu mendalami mencari faktor akar permasalahan

Yg ketiga tahap penafsiran yaitu menyimpulkan masalah yg dialami oleh kliyen.

Kemudian untuk menyelesaikan masalahnya dapat dilakulan dengan beberapa pendekatan konseling

Yg pertama pendekatan konseling legothrapy (religius) proses pengobatan menemukan makna hidup
dengan jalan spritual untuk mengambil hikmah dalam kehidupan dalam islam untuk mengatasi masalah
sosial dalam hidup sudah dijelaskan dalam alquran yaitu allah tidak memberi cobaan hidup yang tidak
sesuai dengan kesanggupannya dalam ayat lain jg dijelaskan karena sesungguhnya dibalik kesusahan ada
kemudahan untuk mengarahkan klien mengambil hikmah dr setiap permasalahan yg dihadapinya dan
dimasa tuanya untuk diarahkan semamin meningkatkan nilai2 kebaikan baik ibadah mahdoh ataupun
ghairu mahdoh, Yg kedua pendekatan konseling realitas yaitu pendekatan memberikan informasi bahwa
saat ini mereka sudah dalam usia lanjut meninggalkan masa muda meninggalkan anak yg sudah menikah
dan lain lain. meyakinkan klien inilah kenyataan yg dialami, dengan penuh rasa syukur masih diberi
kesehatan keselamatan dan kesempatan hidup. terimakasih

[18/5 19:26] Imey Bki 2: Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh saya Siti Maimunah Tambak
(0303192068) saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Nur Alfi ramadani yang pertanyaannya
ialah:

Keadaan seperti apa yang menyebabkan hubungan antara anak dan orang tua berubah?

Yang menyebabkan perubahan suatu hubungan antara anak dengan orang tua ialah pernikahan.

Pernikahan bisa membuat hubungan dengan orangtua berjarak.

Berikut sejumlah alasan umum terjadinya perubahan hubungan dengan orangtua setelah menikah.

1. Perubahan prioritas

Pernikahan mengubah prioritas Anda karena Anda berada di ambang pintu kehidupan baru. Dan
pastinya orangtua kita tak menjadi yang pertama. Hal ini secara bertahap akan memengaruhi hubungan
Anda dan orangtua setelah menikah.

2. Mandiri

Sebelum menikah, Anda mungkin tergantung dengan orangtua Anda untuk segala sesuatunya. Tapi,
setelah Anda menikah semua adegan akan berubah dan Anda tak bergantung lagi dengan orangtua
Anda. Ini akan mengubah hubungan Anda dan orangtua setelah menikah.

3. Hubungan baru

Sekarang Anda terikat dalam hubungan baru. Ini adalah waktunya Anda fokus untuk menjadi yang
terbaik dalam menjaga hubungan baru. Tanpa Anda sadari, ada pergeseran dalam hubungan orangtua
dan anak setelah menikah.
4. Tak ada waktu

Anda memiliki kehidupan baru dan tanggung jawab baru. Anda mungkin tak memiliki banyak waktu
untuk menelepon atau mengunjungi rumah orangtua Anda. Ini akan memperlihatkan garis pemisah
antara Anda dan orangtua Anda. Ahli hubungan menyarankan penting bagi anak untuk memberikan
waktu untuk orangtua Anda.

5. Dukungan ekstra

Sekarang Anda sudah memiliki pasangan yang akan memberikan dukungan tambahan. Anda mungkin
tak bisa berbagi semua hal dengan orangtua saat ini dan nanti. Itulah yang tanpa sengaja menciptakan
kesenjangan emosional dalam hubungan orangtua dan anak setelah menikah.

6. Tanggung jawab baru

Hidup Anda mengalami perubahan besar setelah menikah. Anda memiliki tanggung jawab baru untuk
keluarga Anda dan ini akan memberikan Anda sedikit waktu untuk memikirkan orangtua Anda.

Sekian dari saya dan terima kasih🙏🏻☺️

[18/5 19:36] Annisa Fitri: Assalamualaikum wr.wb nama saya Annisa Fitri ( 0303192059) disini saya akan
menjawab pertanyaan saudari Putri Evita yang pertanyaannya:

1.Apa yang menjadi perbedaan antara anak prasekolah dengan anak sekolah?

- Yang dimaksudkan dengan anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun menurut
Biechler dan Snowman (1993). Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan kindergarten.
Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan -5
tahun) dan Kelompok Bermain (usia3 tahun), sedangkan pada usia4-6 tahun biasanya mereka mengikuti
program Taman Kanak-Kanak.

- Sedangkan anak sekolah adalah anak yang sedang berada pada periode usia pertengahan yaitu anak
yang berusia 6 - 12 tahun (santrock, 2008), sedangkan menurut yusuf ( 2011 ) , anak sekolah merupakan
anak usia 6 - 12 tahun yang sudah dapat mereaksikan rangsang intelektual atau melaksanakan tugas-
tugas belajar yang menuntut kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis dan menghitung)
2. Apa yang akan dipelajari anak sekolah maupun anak prasekolah?

- Yang akan dipelajari anak prasekolah yaitu a.mempelajari tentang ketuhanan, hubungan dengan
sesama dan hubungan dengan alam dengan begitu anak terlatih bahwa dalam hidupnya kelak ia akan
menjadi insan yang taqwa pada tuhan, sangat manusiawi dan mencintai alamnya.

b. Mempelajari keterampilan mengurus diri, sopan santun, nilai -nilai norma dan mengenai berbagai
objek disekitarnya.

Sedangkan yang akan dipelajari anak sekolah yaitu:

a. Pendidikan disiplin, pendidikan disiplin ini sangat penting ditanamkan kepada anak sejak usia sekolah
agar bisa menjadi kebiasaan yang akan terus dibawah hingga kehidupan bermasyarakat.

b.pendidikan moral dan akhlak, pelajaran ini sangat penting karena merupakan pondasi utama
kepribadian siswa.

c. Pendidikan hukum dasar, disini anak mempelajari dan mengetahui beberapa perbuatan buruk dan
hukumannya, seperti mencemooh kawan, berkelahi dan perbuatan buruk lainnya. Diharapkan setelah
anak belajar hukum dasar mereka akan terbiasa berfikir sebelum berbuat buruk dan ini akan menjadi
kebiasaan yang baik dimasa yang akan datang.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, saya kembali kepada moderator. Terimakasih🙏

[18/5 19:48] Sitam-tam🐒: Assalamualaikum wr.wb

Terima kasih kepada moderator, disini saya Utami Widya Lestari (0303192061). Akan menjawab
pertanyaan dari saudari Intan Khairiah sitorus yang pertanyaan nya

Apa yang di maksud dengan masa pra natal tersebut?

Masa pranatal ataupun biasa disebut dengan masa sebelum lahir yaitu masa awal perkembangan
manusia yang di mulai sejak indung telur wanita (ovum) dibuahi oleh sperma laki-laki hingga masa
kelahiran tiba seorang wanita tersebut. Sedangkan jangka waktu untuk masa prenatal ini hanya singkat
yaitu kurang lebih selama 9 bulan 10 hari ataupun bisa di kalkulasikan hari sebanyak 280 hari akan tetapi
meskipun masa ini singkat justru perkembgan yang sangat dahsyat dan cepat terjadi pada masa ini.

Adapun untuk periode pranatal mempunyai lima ciri penting yang masing-masing ciri mempunyai akibat
yang lambat pada perkembangan selama rentang waktu kehidupan. Ciri-crinya adalah :
1.Ketika ini adalah sifat-sifat bauran, yang mempunyai fungsi sebagai dasar bagi perkembangan
selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya.

2.Adapun keadaan yang baik dalam tubuh ibu ketika ini dapat menunjang perkembangan sifat bawaan
sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya bahkan sampai mengganggu
pola perkembangan yang akan datang.

3.Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-
kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.

4.Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode pranatal
dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu.

5.Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis di
karenakan dapat membentuk sikap dan karakter yang di inginkan.

Sedangkan hal-hal yang mempengaruhi masa pranatal adalah sebagai berikut:

1.Kesehatan Ibu

Kesehatan ibu bisa dikatakan sangat urgen sekali dikarenakan untuk menopang segalanya, bisa
dikatakan juga jika ibunya sehat dan bugar maka kemungkinan besar bayinya juga sehat seperti ibunya.

2.Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu

Pemakaian bahan kimia harus di pilih secara selektif karena sangat pengaruh terhadap perkembangan
jadi lebih baik mengikuti saran medis yang di bidang ahlinya.
3.Gizi ibu

Gizi yang berkucukupan bagi ibu maka juga akan menunjak pertumbuhan si bayi tersebut agar bayi juga
tidak kekuranagn gizi.

4.Keadaan dan ketegangan emosi ibu

Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan masa prenatal. Karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres
dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya
pernafasan dan sekresi oleh kelenjar.

Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan,
kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan
dengan ibu yang relatif tenang dan aman.

Terima kasih🙏

[18/5 21:16] Sri Hartati BKI2: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama saya SriHartati
Munthe(0303192070)Dsini saya akan menjawab pertanyaan dari nada afifah.Pertanyaannya adalah
Jelaskan faktor" yg mempengaruhi adanya variasi dalam pengaruh kelompok sosial! Dan jelaskan salah
satu kesulitan terbesar yg dihadapi anak dalam mempelajari perilaku sosial yg dapat diterima.

Jawabannya:

•>Faktor yang ikut mempengaruhi perbedaan pengaruh kelompok sosial adalah:

a. Kemampuan untuk dapat diterima kelompok.

Anak-anak yang populer dan melihat kemungkinan memperoleh penerimaan kelompok lebih
dipengaruhi kelompok dan kurang dipengaruhi keluarga dibandingkan dibandingkan dengan anak-anak
yang pergaulannya dengan kelompok tidak begitu akrab.
b. Keamanan karena status dalam kelompok.

Anak-anak yang merasa aman di dalam kelompok akan merasa bebas mengekspresikan
ketidakcocokan mereka dengan pendapat anggota lainnya. Sebaliknya, mereka yang merasa tidak aman
akan menyesuaikan diri sebaik mungkin dan akan mengikuti anggota lainnya.

c. Tipe kelompok.

Pengaruh kelompok berasal dari jarak sosial yaitu derajat hubungan kasih sayang di antara para
anggota kelompok.

d. Perbedaan anggota dalam kelompok.

Dalam sebuah kelompok, pengaruh terbesar biasanya timbul dari pimpinan kelompok dan pengaruh
yang terkecil berasal dari anggota yang paling tidak populer.

e. Kepribadian.

Anak-anak yang merasa tak mampu atau rendah diri lebih banyak dipengaruhi oleh kelompok
dibandingkan dengan mereka yang memilih kiepercayaan pada diri sendiri yang besar dan yang lebih
menerima diri sendiri.

f. Motif menggabingkan diri.

Semakin kuat motif anak-anak untuk menggabungkan diri (affiliation motive) yaitu keinginan untuk
diterima semakin rentan mereka terhadap pengaruh dari mereka yang mempunyai status tinggio dalam
kelompok. Semakin menarik kelompok itu bagi anak, semakin ingin mereka diterima dan bersedia
dipengaruhi oleh kelomjpok tersebut.

•>Salah satu kesulitan terbesar yg dihadapi anak dalam mempelajari perilaku sosial yaitu bahwa setiap
sub budaya dalam masyarakat mempunyai ketentuan masing" tentang hal" yg dapat diterima.Sebagai
contoh,perilaku agresif diterima sementara sub-budaya tetapi ditolak oleh sub-budaya lain.

Sekian dan terimakasih🙏🏻


[18/5 21:20] Fahmi Bki2: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya lilis sartika(0303192056)
ingin bertanya kepada kelompok 3.

Disitu dikatakan bahwa Dalam periode akhir tahun pertama sampai dengan tahun ke empat banyak

sekali kemajuan yang dicapai anak dalam perkembangan motorik, sosial dan

kognitif. Jadi pertanyaan saya kemajuan seperti apa yang dicapai anak dalam perkembangan motorik,
sosial dan kognitif?

Jawab:

1. Motorik

Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak sudah dapat
terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya.

2. Perkembangan berfikir/kognitif

Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan.
Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak
mampu menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara
penyelesaiannya.

3. Perkembangan Sosial

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya,
orang tua maupun saudara-saudaranya.

[18/5 21:24] Rizky Handayani Nst: Assalamualaikum Wr. Wb

Nama : Rizky Handayani Nasution

Nim : 0303192077
Di sini Saya akan menjawab pertanyaaan dari saudari sukma permata sari

Kenakalan dalam pendidikan

Memang sudah umum terjadi, namun tidak semua anak yang nakal

dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk,

karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar.

Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya:

1. membolos sekolah

2. tidak mau mendengarkan guru

3. tidur dalam kelas

4. Kurang Memahami Materi Pelajaran

5. Tidak Mengetahui Untuk Apa Mereka Belajar

Ini yang paling banyak terjadi pada anak. Mereka tidak mengetahui untuk apa mereka harus sekolah.
Akibatnya, mereka hanya menjalani satu rutinitas membosankan yang harus mereka hadapi setiap
harinya

Keadaan Lingkungan sosial yang tidak baik

Akan memunculkan ketidakserasian dan


ketegangan yang berdampak pada sikap dan lingkungan pergaulan.

Perubahan jaman yang begitu cepat dan arus informasi yang tidak

terkontrol akan membuat seseorang mudah terpengaruh serta

lingkungan yang negatif akan menjerumuskan anak pada perilaku

nakal.

Lingkungan Bermain yang Salah Akan menentukan sikap dan perilaku pada anak yang mereka miliki. Jika
lingkungan bermain anak adalah orang-orang berprestasi maka mereka juga akan merasa lebih mudah
untuk belajar karena adanya dukungan dari teman-temannya.

Sayangnya, jika anak bergaul dengan anak yang tidak berperstasi dan berperilaku kurang baik. Maka
anak juga akan menyerap dan menjadikan sikap dominan dalam kelompok yang tidak baik, dan anak
tersebut sifat nya berubah seperti mereka.

Sehingga mengakibatkan anak

sering menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang

Maka dari itu pendidikan yang baik dan keadaan lingkungan sosial yang baik akan menimbulkan sikap
dan sifat anak yang baik pula.

Terima kasih 🙏

[18/5 21:30] Lylaa: Saya lila madani monthana(0303192078) akan menjawab pertanyaan saudari fuji
Kesulitan komunikasi
Masalah komunikasi yang kerap dialami anak penderita autisme, antara lain sulit bicara, menulis,
membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai. Hal ini kemudian
membuatnya sulit untuk memulai percakapan dan memahami maksud dari suatu perkataan atau
petunjuk yang diberikan orang lain.

Tak jarang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang beberapa waktu lalu
didengarnya, mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang bersenandung, atau
sering tantrum.

Gangguan dalam berhubungan sosial

Salah satu ciri-ciri anak autis adalah sulit bersosialisasi. Anak dengan autisme sering kali terlihat asyik
dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Terkadang anak
dengan autisme juga terlihat kurang responsif atau sensitif terhap perasaannya sendiri atau pun orang
lain.

Oleh karena itu, anak autis biasanya tidak mudah berteman, bermain dan berbagi mainan dengan
teman, atau fokus terhadap suatu objek atau mata pelajaran di sekolah.

Gangguan perilaku

Berikut ini adalah beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme:

Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas

Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu

Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau
memutar-mutarkan badan

Hanya menyukai objek atau topik tertentu

Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau
membenturkan kepala ke dinding

Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku

Sulit tidur
[18/5 21:34] Sentaa🙄: Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Saya sinta amalia (0303192049) saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Helvi Serah Dalimunthe
yang pertanyaannya ialah:

Dibagian objek dan metode psikologi perkembanganbada beberapa teori mengenai perkembangan,
diantaranya: biologis, kerohanian, lingkungan. Jadi pertanyaanya apakah masih ada teori lain selain yang
disebutkan. Jikalau ada coba jelaskan dan berikan contohnya yang bisa dimengerti!

Dan jawaban saya adalah ada yaitu teori psikodinamika, interaksionisme, dan teori perkembangan dan
pendidikan: teori mengenal tugas-tugas perkembangan.

Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembagan kepribadian.
Teori ini di dasarkan pada asumsi bahwa prilaku berasal dari gerakan dan interaksi dalam fikiran
manusia, kemudian pikiran merangsang prilaku dan keduanya saling mempengaruhi dan di pengaruhi
oleh lingkungan sosialnya. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan pergerakan dalam fikiran
kita. Kunci utama untuk memahami manusia menurut paradigma psikodinamika adalah mengenali
semua sumber terjadinya prilaku, baik itu berupa dorongan yang di disadari maupun yang tidak di
sadari.

Contoh kasus :

klien pernah mengalami trauma diperkosa oleh pamannya sehingga sangat membenci pamannya dan
berusaha melupakannya. Terapis mencoba menggali informasi dengan membuat klien mengingatnya
sehingga memancing emosi klien maka klien diberikan katarsis (pelampiasan) yaitu sebuah ruangan
dimana klien dapat mengekspresikan kemarahannya seperti berteriak sekeras-kerasnya didalam
ruangan katarsis atau meninju boneka.

Ini merupakan contoh kasus dari asosiasi bebas dimana klien dibiarkan untuk memunculkan
ketidaksadarannya. Hal ini juga berkaitan dengan proses katarsis.

Teori Interaksi Simbolik merupakan teori yang memiliki asumsi bahwa manusia membentuk makna
melalui proses komunikasi. Teori interaksi simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi
yang dimiliki iindividu berdasarkan interaksi dengan individu lain. Teori interaksionisme simbolik
menganalisis masyarakat berdasarkan makna subjektif yang diciptakan individu sebagai basis perilaku
dan tindakan sosialnya. Individu diasumsikan bertindak lebih berdasarkan apa yang diyakininya, bukan
berdasar pada apa yang secara objektif benar. Apa yang diyakini benar merupakan produk konstruksi
sosial yang telah diinterpretasikan dalam konteks atau situasi yang spesifik. Hasil interpretasi ini disebut
sebagai definisi situasi.
Contoh Kasus: tindakan orang yang merokok. Fakta objektif yang ditunjukkan ilmu medis menyatakan
bahwa merokok berakibat buruk bagi organ tubuh. Namun sekelompok anak muda memilih untuk
merokok bukan karena mereka tidak tahu kebenaran objektif yang menjadi resiko merokok, tetapi
karena mereka meyakini bahwa merokok itu meningkatkan image positif tentang dirinya setidaknya
dilingkungan pergaulannya.

Teori perkembangan merupakan pendidikan, penyesuaian dan perubahan yang teratur dan berlangsung
sepanjang perjalanan hidup. Aspek-aspek dalam teori perkembangan psikologi pendidikan
perkembangan ini dapat berupa teori perkembangan fisik, kognitif dan emosional.

Contoh Kasusnya:

Kasus memori jangka pendek menurut Cowan mengatakan bahwa sejumlah proses dapat menyimpan
sebuah informasi berjumlah terbatas yang dapat diakses untuk waktu minim.

Contoh kasus seseorang yang mendapat tugas yang harus ia dikerjakan, maka ia menerima beberapa
potong informasi yang akan digunakan dalam memori kerjanya.

Apabila seseorang memiliki beberapa potongan informasi dalam memori kerjanya pada satu titik waktu
tertentu, maka hanya sebagian kecil dari informasi itu yang dapat difokuskan pada saat yang mampu
dikerjakan.

Hal ini tentu menjadi salah satu memori pendek apabila ia tidak mampu mengulang kembali informasi
itu secara berulang.

[18/5 21:39] Wahyuu Bki: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Trima kasih kepada moderator yang telah memberikan saya kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
dari saudari Chusnul Hidayati

Saya Wahyu (0303192044)

Yang pertanyaan nya adalah :


Apakah pendidikan dan keadaan lingkungan yang tidak baik akan menmyebabkan delinkuensi? Dan
dalam makalah kalian di jelaskan bahwasanya strategi penanganan delinkuensi adalah dengan berbagai
jenis terapi,jenis terapi yg bagaimana yg di maksud?

Jawab :

Mengenai delikuensi yaitu permasalahan anak yang kebanyakan disebabkan oleh pendidikan dan
lingkungan yang tidak baik. Delikuensi juga membutuhkan suatu penanganan yang terarah dalam jangka
waktu yang panjang dengan menggunakan berbagai jenis terapi sebagai berikut :

1. Terapi psikoanalitas

2. Terapi non-direktif

Kedua terapi ini hanya bermanfaat, bila keadaannya tidak berat dan penyebabnya jelas karena
pendidikan yang terlalu keras atau terlalu lemah. Delikuensi seperti itu disebut Mik (1965)sebagai
tingkah laku "dissosial". Tetapi terutama bila struktur kepribadiannya ditandai oleh perkembangan kata
hati yang terhambat, maka dibutuhkan berbagai terapi yang memberikan struktur, seperti misalnya
terapi tingkah laku. Di sini metode dan tekniknya dilakukan berdasarkan penelitian empiris dan
sistematis mengenai proses belajar. Terutama disini di perhatikan prinsip dan teknik-teknik
reinforsemen sosial misalny : memuji tingkah laku positif, dan belajar model

[18/5 21:43] Rizki Asingkili Bki 2: Assalamualaikum Wrwb

NAMA :RIZKI ASSINGKILY

NIM : 0303193197

Saya akan menjawab pertanyaan dari saudara Ilham Hamzah Hasibuan dan pertanyaan

Bagaimana mana yang dimaksud dengan periode menuju kearah kebebasan masa dewasa? Berikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang kita ketahui, masa remaja merupakan masa pencarian jati diri yang penuh dengan gelora
jiwa mudanya. Masa badai bagi mereka dalam membentuk karakter diri untuk menentukan masa
dewasa dan masa tuanya. Pembaca sendiri pasti pernah berhasil melewati masa ini, berhasil tidaknya
kita tergantung pada diri kita sendiri dan juga kontrol keluarga terutama. Tidak jarang bagian dari
remaja, yang dipertanyakan masa depan mereka mempertimbangkan masa terberat dan lebih banyak
menimbulkan konflik sehingga memunculkan psikologis mereka. Namun
Bicara remaja di zaman sekarang dan zaman dulu, tentu sangat berbeda. Hal ini terjadi karena
Lingkungan yang membentuk mereka pun berbeda jauh. Kita menjadi remaja era 80 dan 90-an, dunia
remaja yang suka dunia remaja yang selayaknya tumbuh. Jika sudah dapat diketahui lawan jenis, jika ada
keinginan untuk menjalin hubungan lebih penting (pacaran) mereka tidak vulgar masih terkesan malu-
malu untuk mengumumkannya. Sekarang ini mereka bentuk pun bukan sebebas sekarang ini.
Komunikasi yang terbina pun masih dalam batasan komunikasi menggunakan surat, telepon dan kapan
pun ingin bertemu sering menggunakan pihak ketiga. Jika membandingkan pada remaja saat ini,
pemandangan menakjubkan yang khawatir melihat pergaulan mereka yang harus ada kata
"KEBEBASAN" Jadi memunculkan pergaulan di luar batas norma masyarakat yang ada. Misalkan saja
bergaul dengan kekasihnya ada kata "KEBEBASAN" akhirnya menjadilah Seks Bebas.

Selain itu, menantang diri sendiri dengan "KEBEBASAN" yang akhirnya ini melampaui batas tradisi atau
masyarakat, akhirnya menjadilah KEBEBASAN dalam mengumbar Aurat untuk remaja perempuan dan
menindik, bertato, balapan pembohong dijalan, tawuran dilihat untuknya rema laki-laki. KEBEBASAN di
usia remaja ini, bahkan tidak jarang harus dirayakan. Ini katanya sebagai pembuktian diri mereka sudah
besar, dan dewasa.

[18/5 21:50] Afni Bki 2: Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terimakasih kepada moderator. Baikla nama saya *Afni khoiriyah lubis* nim *0303192060* Disini saya
akan menjawab pertanyaan dari saudari Haura hazima yang pertanyaannya "mengapa justru dalam
psikologi perkembangan metode longitudinal begitu penting ? Dan mengapa psikologi perkembangan
masih menggunakan metode-metode yang lain"?

Dan jawaban saya adalah "Karena, pendekatan longitudinal adalah suatu pendekatan yang
dipergunakan untuk memahami perkembangan perilaku dan pribadi seseorang atau sejumlah kasus
tertentu ( bisa berupa atau mengenai satu atau sejumlah aspek perilaku dan pribadi tertentu ), dengan
cara , mengikuti proses perkembangan dari satu titik waktu atau fase tertentu ke titik waktu atau fase
yang berikutnya. Oleh karena itu, tekniknya biasanya berupa case study ( studi kasus ) case history,
eksperimentasi dan lain sebagainya.

Dan dikarenakan psikologi perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus.
pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan
lintas budaya. Dan bukan berarti hanya menggunakan metode longitudinal saja. Dari pendekatan ini
terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja
dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya
kebudayaan. Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan
suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan
dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan".

Sekian

Terimakasih
[18/5 21:54] Fanii Bki: Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatu. Saya Siti Fani Aldilah
(0303192043) akan menjawab pertanyaan dari saudari Lailan Maharani

Pertanyaannya adalah

Di dalam BAB 1 terdapat beberapa teori yaitu teori yang berorientasi biologis, lingkungan, psikodinamis
serta kerohanian. Coba anda paparkan isi dari teori tersebut.

Jawabannya :

1. Teori yang berorientasi biologis

Teori ini mnitik beratkan pada apa yang disebut bakat, jadi faktor keturunan dan konstitusi yang
dibawa sejak lahir. Perkembangan anak dilihat sebagai pertumbuhan dan pemasakan organisme.
Perkembangan bersifat endogen, artinya perkembangan tidak hanya berlangsung sepontan saja,
melainkan harus dimengerti sebagai pemekaran pre-disposisi yang telah ditenttukan secara biologis dan
tidak dapat berubah lagi.

2. Teori Lingkungan

Disebut juga teori belajar,Milieu (lingkungan primer), sosialisasi yang bersifat positif dan sosiologis.
Disini individu beerkembang dengan lingkungan, belajar untuk bersosialisasi dengan sesama dalam
menjalin hubungan, belajar untuk memahami karakteristik suatu kelompok. Dalam lingkungan
perkembangan berjalan seiring dengan prinsip sosialisasi/ proses belajar. Dalam bahasa antropologi
disebut ekulturasi. Perkembangan dalam teori ini dipandang sebagai bentuk perubahan dalam disposisi
(potensi untuk bertingkah laku dan bersikap) seseorang yang bersifat relatif tetap.

3. Teori psikodinamika

Teori ini menjelaskan mengenai hakikat serta perkembangan kepribadian seseorang. Unsur-unsur
penting yang dijelaskan dalam teori ini adalah emosi, motivasi, serta faktor-faktor lainnya. Di dalam teori
ini juga dijelaskan jika perkembangan kepribadian akan disebabkan oleh konflik-konflik yang umumnya
terjadi pada masa kanak-kanak.

4. Teori Kerohanian

Menurut Dilthey (1833-1911) Spranger mengumakakan bahwa gejala psikis seseorang sulit
diterangkan seperti halnya menerangkan gejala fisik. Mungkin hal itu dapat dilakukan terhadap gejala
fisiologis yang timbul misalanya pada permulaab pemasakan seksual (masa pubertas).

Sekin dan terimakasih wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

1. Assalamu'alaikum warohmatullohiwabarokattuh
disini saya akan memberikan jawaban dari pertanyaan saudari lailan

Saya akan menjelaskan sedikit mengenai masa remaja ini dimana perkembangan di masa ini sngatlah
labil dimana mamasuki masa awal remaja mungkin ukuran usia nya sama dan tiba memasuki masa
remaja akhir semua kematangan perkembangan,dan pertumbuhan,d setiap remaja pasti tidak akan
sama masa akhir nya ia di masa remaja ini

Jadi faktor terjadinya istilah di atas tadi di pengaruhi oleh perkembangan biologis,perkembangan
kognitif dan perkembangan sosial-emosional nya jadi hal tersebutlah yang memungkinkan istilah
tersebut terjadi sekian assalamualaikum warohmatullohiwabarokattuh

2. Terima kasih kepada saudari endah,yang telah memberikan saya kesempatan untuk menjawab
pertanyaan dari saudari sukma.

Baik,lansung saja saya akan menjawab pertanyaannya yaitu " bagaimana cara yang tepat dan baik
untuk mengatasi remaja yang merasa dirinya sudah mandiri,dan dia menolak bantuan orang tua dan
guru?"

Jadi jawabannya itu " mau tak mau orang tua harus mengajak anak tersebut bicara dari hati ke hati,
dan melakukan pendekatan personal pada anak,kenali anak tersebut secara mendalam,bicara empat
mata. Apabila si anak menolak di ajak diskusi ,beri pengertian bahwa orang tua itu sangat perduli
terhadap dirinya, walaupun memang si anak ingin dirinya mandiri,tapi tetap saja harus ada pantauan
dari orang tua nya tersebut,agar orang tua juga bisa mengetahui bahwa si anak masih tetap pada
koridornya , ini memang memerlukan proses dan kesabaran.

Atau jika orang tua tak bisa memantau terus keadaan si anak ,orang tua bisa bekerja sama dengan
orang-orang terdekatnya di sekolah,ataupun di lingkungan lain

Misalkan bekerja sama dengan sahabatnya, untuk melihat (memantau) bagaimana anak tersebut di
luar rumah,jika kemandiriannya sesuai koridor berarti tugas orang tua hanya memantau,mana tau si
anak sudah agak melenceng baru di ingatkan dan berikan pengertian kepada si anak tersebut.

3. Terimakasih kepada saudari endah, yang telah memberikan saya kesempatan menjawab pertanyaan
dari saudari Nada Afifah, baiklah saya akan menjawab pertanyaannya...Jadi, Pola asuh adalah pola
interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak. Pola asuh yang berbeda dapat membuat anak bingung
untuk mengukutin aturan ibu atau ayah nya, maka dari itu orang tua dari anak tersebut harus memiliki
kesepakatan untuk sih anak. Jika orang tua ingin menurutin kemauan anak nya sebaiknya orang tua
memastikan kemauan sih anak terlebih dahulu itu mengarah ke baik atau tidak kemauannya tersebut.
Dampak dari orang tua yang selalu memanjakan anaknya itu dapat menjadikan anak tersebut tidak
dapat mandiri, mudah menyerah, tidak tanggung jawab, egois dan dapat menjadi anak yang
pemberontak jika keinginan nya tidak dipenuhi.
4. Assalamualaikum..

Terimakasih kepada saudari endah..

Disini saya akan menjawab pertanyaan dari azzahra agna yg pertanyaannya adalah BAGAIMANA
SEORANG REMAJA YANG BARU SAJA TERLEPAS DARI MASA KANAK-KANAK NYA MENYESUAIKAN
DIRINYA TERHADAP LINGKUNGANNYA YANG BARU?

Baik, cara seorang anak menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru tu dengan cara :

1. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk sosial

2. Belajar bergaul dengan teman sebaya nya

3. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya atau mencapai peran sosial sebagai pria
dan wanita

4. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung

5. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari hari

6. Megembangkan kata hati misalnya kita tu harus bisa belajar mengembangkan atau mengetahui hal
tersebut baik buat kita atau buruk buat kita

7. Belajar meperoleh kebebasan yang bersifat pribadi

8. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial

5. Assalamualaikum wr.wb

Terimakasih kepada moderator,

baik disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari utami widya lestari yaitu Kondisi kondisi yang
dapat mempengaruhi minat pada masa dewasa antara lain :

1.Perubahan dalam kondisi kesehatan

Menjelang usia setengah baya, umumnya orang merasa bahwa kekuatan dan daya tahannya tidak lagi
seperti semula. Oleh sebab itu mereka bergeser pada minat – minat yang tidak begitu memerlukan
kekuatan dan daya tahan, terutama dalam rekreasi mereka.

2. Perubahan dalam Status Ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal –
hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi mengalami
kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung
untuk mempersempit minat mereka.

3. Perubahan dalam Pola Kehidupan

Orang muda harus meninjau kembali minat – minat lama mereka dari segi waktu, tenaga, dana dan
persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal – hal ini sesuai dengan pola – pola kehidupan
mereka yang baru atau apakah hal – hal itu masih memberikan kepuasan.

4Perubahan dalam Nilai

Nilai – nilai yang diperoleh seseorang mempengaruhi minat yang sudah ada atau dapat menumbuhkan
minat baru.

5. Perubahan dari Status Belum Menikah ke Status Menikah

Karena pola kehidupan yang berbeda, orang – orang yang tidak menikah mempunyai minat yang
berbeda dari mereka yang menikah yang sama usianya.

6. Menjadi Orang Tua

Pada waktu orang – orang muda itu menjadi orangtua, mereka umumnya tidak mempunyai waktu, uang
atau tenaga untuk tetap melanjutkan minat mereka. Minat mereka berubah.

7. Perubahan dalam Tekanan – tekanan Budaya dan Lingkungan

Pada tiap tahapan umur, minat seseorang dipengaruhi oleh tekanan – tekanan dari kelompok sosialnya.
Jika nilai – nilai kelompok sosialnya berubah, minat juga akan berubah.

6. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terimaksih kepada moderator. Disini saya lilis sartika
akan menjawab pertanyaan dari saudara aini. Yang dimaksud perkembangan sosioemosional dimasa
dewasa awal ialah masa dimana seseorang mulai mencari dan menemukan calon pasangan hidup nya
guna membina rumah tangga karena pada masa ini mereka sudah memiliki kematangan fisiologis
(seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual
dengan lawan jenisnya, mereka juga mulai meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan
ekonomi rumah tangga karena masa dewasa awal adalah masa dimana memasuki dunia kerja dan
karier.

7. Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatu, terima kasih kepada modrator, Nama saya Rizka Zakia
Ulfa, baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari anggun jadi Teori perkembangan Psikososial
(Psychosocial) adalah hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan kondisi
sosialnya. Istilah psikososial merupakan gabungan antara psikologis dan sosial. Dengan demikian,
pengertian perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi atau mental
seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Jadi, perkembangan psikososial merupakan
perubahan atau perkembangan kepribadian yang berkaitan dengan hubungan sosial.

Adapun biografi dari Erikson:

Erik Erikson dilahirkan pada 15 Juni 1902 di Danish dekat kota Frankfurt, Jerman.

Sejak lahir ia sudah tidak punya ayah karena orangtuanya telah berpisah sehingga Erik

dibesarkan oleh ibunya. Mereka pindah ke Karlsruhe lalu ibunya menikah dengan dr.

Homburger yang berkebangsaan Jerman, Erik tidak dapat menyelesaikan sekolah dengan baik

karena ketertarikannya pada berbagai bidang khususnya seni dan pengetahuan bahkan ia

sempat berpetualang sebagai artis dan ahli pikir di Eropa tahun 1920-1927.

Pada tahun 1927 sampai tahun 1933, Erikson bergabung dengan lembaga pendidikan

Psikoanalisis Sigmund Freud’s untuk mengajar anak sehingga ia berkenalan dengan

psikoanalisa Frued melalui Ana Freud. Tahun 1929 Erik menikah dengan gadis Kanada, Joan

Serson. Karena ketertarikannya pada dunia anak dan pendidikan, Erikson melanjutkan studi

non-formal sampai akhirnya menjadi profesor dan mengajar tetap di California sejak 1939. Ia

mendirikan klinik analisis anak, menekuni dunia pendidikan, serta menulis buku-buku.kemudian ia
meninggal pada

tahun 1994.

8.Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih kepada saudari moderator.

Nama saya Sukma permata sari, saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Sinta Amalia.
Pertanyaannya adalah bagaimana Pola asuh yang dilakukan orang tua yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak dimasa dewasa?

Keluarga merupakan lingkungan pertama dimana anak dapat berinteraksi, keluarga juga memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadian. Salah satu faktor
dalam keluarga yang memiliki peran dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian anak adalah
Pola asuh yang diterapkan orang tua.

Banyak orang tua yang tidak mengerti perannya sangat penting bagi pembentukan dan perkembangan
kepribadian anak di masa depannya nanti. Tidak hanya kebutuhan materi dan fisik saja yang diberikan
kepada anak, yang terpenting adalah kebutuhan psikis, seperti pemberian sentuhan, kasih sayang dan
perhatian kepada anak.

Pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya juga menentukan perilaku sosial dan tingkat
kecerdasan anak.

Secara umum Pola asuh orang tua terdiri dari 3 pola yaitu:

1. Pola asuh otoriter

Pola asuh ini ditandai dengan cara mengasuh anak dengan cara yang ketat dan terkadang memaksakan
anak untuk mengikuti atau harus berprilaku seperti dirinya (orang tua) karena orang tua beranggapan
apapun yang dilakukannya selalu benar sedangkan anak tidak. Orang tua jarang mengajak anak
berkomunikasi dan bertukar pikiran, dan anak juga harus mengikuti peraturan yang dibuat orang tuanya
dan jika melanggar maka ia akan Mendapat hukuman.

Jika pola asuh seperti ini diterapkan maka anak akan menjadi penakut, seperti takut mengutarakan
pendapat, mengatakan keinginannya, dan anak selalu merasa apa yang dilakukannya salah meskipun
yang dilakukannya sebenarnya benar. Pola asuh yang seperti ini, biasanya dilakukan orang tua yang
kurang pengetahuannya terhadap bagaimana cara mendidik anak dengan benar atau mungkin ada
trauma dimasa lalu sehingga ketika memiliki anak, orang tua menjadi fanatik terhadap anak-anaknya.

2. Pola asuh persuasif

Pola asuh ini orang tua tidak terlalu memperdulikan perkembangan anak. Orang tua yang menerapkan
pola asuh yang seperti ini lebih mementingkan kebahagiaan yang dirasakan oleh anak meskipun
orangtua tau yang dilakukan oleh anak salah tetapi ia tetap membiarkan anak melakukan itu untuk
menghindari anak menangis dan mengamuk. Membiarkan apapun yg dilakukan anak sesuai
keinginannya, dan tidak memberikan pengawasan yang ketat terhadap anak.

Pola asuh yang seperti ini akan menghasilkan anak yang manja, ketergantungan pada orangtua dan
tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

3. Pola asuh demokratis

Pola asuh ini penerapannya gabungan dari pola asuh otoriter dan pola asuh persuasif.

Dimana pola asuh ini orang tua membiarkan anak berkembang sesuai dengan perkembangan nya.
Membiarkan anak bebas memilih apa yang diinginkannya, menerima apa yang dikatakannya dan
merangsang atau lebih menstimulus bakat apa yang ada pada anak tetapi dalam pengawasan orang tua
dan tidak sampai merugikan anak.

Oleh Sabab itu, orang tua yang memiliki pengetahuan cara mendidik anak yang baik dan benar, tentu
akan menerapkan pola asuh dengan cara demonstrasi karena dengan pola asuh ini, anak akan
berkembang secara optimal dan baik.
9. Baiklah disini saya selaku moderator akan menjawab pertanyaan dari risky assingkily dan
pertanyaannya yaitu : Pada tahap perkembangan dewasa, apakah seseorang sudah mampu menemukan
"jati dirinya"? Dan bagaimana orang fase dewasa awal menyikapi diri sendiri dengan bijak dalam
menghadapi masalah?

Yang saya ketahui mengenai pertanyaan tersebut adalah :

Masa remaja adalah masa dimana mereka melalui proses pencarian jati diri, kerap diartikan sebagai
identitas diri, pada masa itu para remaja dituntut untuk memiliki rasa percaya diri. Jati diri adalah
kepribadian yang muncul pada diri seseorang secara alami dengan kronologi tertentu. Menurut
psikologi anak dan remaja dari Empati Development Center, Dra. Roslina Verauli, MPsi, “Identitas diri
sebetulnya cara bagaimana seseorang melihat dirinya, identitas diri juga dikenal dengan istilah konsep
diri.”

Agar remaja dapat memahami jati dirinya dengan benar dan menemukan hakikat yang didambakannya
serta tercerahkan dalam sistem pendidikan yang tepat, maka hendaknya ia memperhatikan hal-hal
berikut ini :

1. Belajar.

2. Berfikir.

3. Iman.

4. Berbuat baik

Dengan bertambahnya usia, semakin bertambah pula masalah-masalah yang menghampiri. Dewasa
awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-hara, kemasa yang menuntut tanggung jawab. Tidak
bisa dipungkiri bahwa banyak orang dewasa awal mengalami masalah-masalah dalam
perkembangannya.

Masalah-masalah itu antara lain:

1. Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas. Dewasa awal merupakan kelanjutan dari masa
remaja. Penemuan identitas diri adalah hal yang harus pada masa ini. Jika masa ini bermasalah,
kemungkinan individu akan mengalami kekaburan identitas.

2. Kemandirian vs tidak mandiri.

3. Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang pendidikan dan karir.
4. Menikah vs tidak menikah (lambat menikah).

5. Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri.

Masalah sebenarnya tidak bisa dihindari, karena saat kita menghindari satu masalah maka akan muncul
masalah baru yang setingkat atau bahkan lebih berat. Jadi, masalah sebaiknya dihadapi, apapun
konsekuensi yang didapatkan karena itu merupakan langkah pendewasaan. Dan dalam fase masa
dewasa awal dalam menyikapi diri sendiri menghadapi masalah nya adalah sebagai berikut :

1. Mencari orang terdekat yang dapat dipercaya. Emang tidak mudah mencari seseorang yang dapat kita
percaya dalam hidup kita untuk bisa menyimpan rahasia ataupun cerita dalam permasalahan dihidup
kita. Tetapi sejatinya manusia juga saling membutuhkan satu sama lain, dan oleh sebab itu kita juga
perlu mencari seseorang yang dipercaya untuk bisa mendengar curhatan dari masalah didiri kita dan
orang tersebut juga dapat memberikan arahan ataupun nasihat untuk kita menyelesaikan masalah
tersebut.

2. Jangan pernah lari dari masalah. Mau itu masalahnya besar ataupun biasa saja diri sendiri harus tetap
bisa menyelesaikan masalah tersebut karena kalau melarikan diri dari masalah akan lebih menambah
masalah yang baru.

3. Harus berani. Berani melewati semua masalah masalah yang terjadi, sebagai contoh jikalau kesalahan
dalam berbohong diri sendiri harus berani mengakui dan jujur bahwasanya saat itu dia pernah
berbohong, harus berani berkata apa adanya dan mengatakan yang sebenarnya benarnya mengapa dia
bisa berbohong.

4. Sabar. Setiap manusia pasti sudah memiliki takaran permasalahannya masing2, dan oleh sebab itu
apapun yang telah terjadi didalam hidupnya jangan pernah mudah berputus asa dan tetaplah harus
menjadi manusia yang sabar, tidak boleh menyalahkan keadaan ataupun takdir karena seperti yang
selalu di dengar " Allah tidak akan memberikan cobaan melewati batas kemampuan setiap umatnya".

5. Berdoa. Kita sebagai manusia sebagaimana mestinya memiliki kewajiban untuk beribadah, dan dalam
beribadah pasti kita selalu meminta permohonan kepada Yang Maha Kuasa, maka dari itu tetaplah kita
libatkan Allah kedalam masalah kita, meminta petunjuk dan pertolongan nya agar masalah tersebut bisa
kita selesaikan, InsyaAllah Allah selalu menolong umatnya yang mau meminta pertolongan kepada-Nya.

10. Baik saya disini akan menjawab pertanyaan dari saudari liza

Jadi untuk membimbing dan mengarahkan supaya remaja dapat mengambil langkah yang tepat dengana
kondisinya tau lebih tepat nya menerima kondisinya, jadi kita sebagai guru bk,kita dapat membimbing
remaja tsb memberi pengertian pemahaman tentang kehidupan perkembangan yang saat ini dialami
nya, dan juga disini keluarga sangat berperan penting untuk membina anak remaja ts, karena
lingkungan keluarga adalah lingkungan yang terdekat dan sangat berpengaruh untuk perkembangan
anak kedepan nya.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan saya kembalikan kepada moderator

11. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari saudari nada . Banyak hal hal positif yang dapat dilakukan
pada masa pubertas diantaranya :

Mengikuti organisasi-organisasi positif untuk mengasah soft skills.

Memperbanyak teman-teman yang memiliki dampak positif.

Mengikuti ajang-ajang perlombaan guna menambah pengalaman hidup.

Memperdalam ilmu agama.

Menjauhi obat-obatan terlarang dan narkoba.

Dan munculnya jerawat dimuka itu sering timbul bukan hanya dimasa pubertas saja. Dimasa puber
timbul nya jerawat karena perubahan hormon. Dan ini merupakan penyebab yang sering dikaitkan
dengan tumbuhnya jerawat pada masa pubertas.

Paradokter menyebutkan peningkatan hormon testosteron pada masa pubertas menyebabkan


peningkatan produksi minyak di kulit. Hal ini dapat memicu munculnya jerawat karena pori-pori kulit
tersumbat.

Keadaan inilah yang menyebabkan bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) berkembang biak, dan
menyebabkan peradangan pada kulit yang disebut jerawat.

Sekian dan terimakasih

13. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari saudari riski handayani. Contoh perkembangan kognitif
pada masa remaja ialah :

1. pemikiran operasional formal

2. perkembangan pengambil keputusan

3.perkembangan orientasi masa depan

4.perkembangan kognisi sosial

5.perkembangan pemahaman agama

14. Saya akan menambahkan sedikit jawaban pertanyaan dari saudari fuji yang pertanyaan nya sebutkab
fase masa pubertas menurut hurlock, yaitu:

Masa pra-pubertas (12 – 13 tahun)


Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak
perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi perubahan
yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-
organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja.

Di samping itu, perkembangan intelektualitas yang sangat pesat jga terjadi pada fase ini. Akibatnya,
remaja-remaja ini cenderung bersikap suka mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering
diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai
orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai “hero” atau pujaannya. Perilaku ini
akan diikuti dengan meniru segala yang dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara,
sampai dengan kebiasaan hidup pujaan tersebut.

Selain itu, pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani mengutarakan keinginan hatinya, lebih
berani mengemukakan pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin. Hal
ini yang sering ditanggapi oleh orang tua sebagai pembangkangan. Remaja tidak ingin diperlakukan
sebagai anak kecil lagi. Mereka lebih senang bergaul dengan kelompok yang dianggapnya sesuai dengan
kesenangannya.

Mereka juga semakin berani menentang tradisi orang tua yang dianggapnya kuno dan tidak/kurang
berguna, maupun peraturan-peraturan yang menurut mereka tidak beralasan, seperti tidak boleh
mampir ke tempat lain selepas sekolah, dan sebagainya. Mereka akan semakin kehilangan minat untuk
bergabung dalam kelompok sosial yang formal, dan cenderung bergabung dengan teman-teman
pilihannya. Misalnya, mereka akan memilih main ke tempat teman karibnya daripada bersama keluarga
berkunjung ke rumah saudara.

Masa pubertas (14 – 16 tahun)

Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja
sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia
memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari
perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat
muncul pada masa ini.
Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pris
ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal
ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar
tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya
dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak
diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini.

Masa akhir pubertas (17 – 18 tahun)

Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima
kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka
dianggap menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada remaja putri, masa
ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria, sehingga proses kedewasaan remaja putri lebih cepat
dicapai dibandingkan remaja pria. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah tercapai
sepenuhnya. Namun kematangan psikologis belum tercapai sepenuhnya.

Periode remaja Adolesen (19 – 21 tahun)

Pada periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna, baik segi fisik, emosi,
maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam hal yang abstrak dan mulai
memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dari pikiran mereka. Mereka mulai menyadari bahwa
mengkritik itu lebih mudah daripada menjalaninya. Sikapnya terhadap kehidupan mulai terlihat jelas,
seperti cita-citanya, minatnya, bakatnya, dan sebagainya. Arah kehidupannya serta sifat-sifat yang
menonjol akan terlihat jelas pada fase ini.

15. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Fani

Remaja mencapai pola yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai
dengan keyakinan dan etika moral. Jadi seorang remaja harus sudah bisa menempatkan dirinya sesuai
jenis kelamin seperti dalam pergaulan contohnya.

Juga mempersiapkan diri untuk mencapai karirnya.

Sekian penjelasan dari saya

Terima kasih🙏🏻
16. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Monica Febi FC Putri yang pertanyaannya : Usia
berapakah anak dapat dipulihkan, melihat perkembangan jaman sekarang?

Jadi, Menurut Pendapat para ahli sangat beragam. Ada yang dibagi masa remaja menjadi 3 bagian, yaitu
remaja awal, remaja menengah, dan remaja akhir dengan kisaran usia 12-18 tahun. Ada pula yang
menambahkan tanda-tanda awal dapat muncul di usia 9-10 tahun, khususnya yang membahas dengan
fisik dan pubertas. WHO bahkan mengumumkan masa remaja tak hanya berakhir pada usia 19 tahun
namun hingga usia 24 tahun. Pernyataan ini didasari oleh kenyataan tentang usia kerja, persetujuan
dengan pasangan, dan menikah juga sudah bergeser. Intinya, untuk menjawab usia yang tergolong
remaja, kita harus melihat dari banyak aspek yang pertumbuhan fisik dan hormonal, aspek kognitif,
evolusi, moral, dan juga sosial.sekian yang dapat saya sampaikan. Saya kembalikan kepada moderator.

17. Baik disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Haura,

Dari pertanyaan yang dilontarkan saudari Hauara saya mengambil initinya

Jadi maksud anda kan tadi bagaimana caranya untuk menasehati sepupu anda tersebut atau anak
remaja tsb lebih tepat nya,

Jadi gini anak remaja atau yang ada tujukan tadi sekitar umur 12 tahun dia masih berada pada usian
yang sangat muda atau bisa disebut baru beranjak dari masa anak" ,jadi wajara aja kalau dia itu masih
belum bisa jadi teladan untum adik-adiknya, kalau masalah dia disuruh sholat atau belajar dia tidak mau
atau melawan dan lebih suka bermain pada gadget nya, itu kembali lagi kepada orang tua nya sekalu
pelaku pengaruh yang berperan penting dalam pembentukan sikap anak, jadi untuk mengatasi nya,
karena harus nya anak usia 12 tahun itu masih bisa di bina diperbaiki sikapnya jadi orang tua harus lebih
tegas dalam mengatur nya sebagai pengaruh yang berperan penting dalam perkembangan nya.

Semoga dapat dipahami

18. A. Orang tua

Karena orang tua adalah tempat terdekatnya pak, jadi tugas orang tua tersebut memberikan solusi
kepada anak yg memiliki masalah tadi.

14. Saya akan menambahkan sedikit jawaban pertanyaan dari saudari fuji yang pertanyaan nya sebutkab
fase masa pubertas menurut hurlock, yaitu:

Masa pra-pubertas (12 – 13 tahun)

Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak
perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi perubahan
yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-
organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja.

Di samping itu, perkembangan intelektualitas yang sangat pesat jga terjadi pada fase ini. Akibatnya,
remaja-remaja ini cenderung bersikap suka mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering
diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai
orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai “hero” atau pujaannya. Perilaku ini
akan diikuti dengan meniru segala yang dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara,
sampai dengan kebiasaan hidup pujaan tersebut.

Selain itu, pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani mengutarakan keinginan hatinya, lebih
berani mengemukakan pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin. Hal
ini yang sering ditanggapi oleh orang tua sebagai pembangkangan. Remaja tidak ingin diperlakukan
sebagai anak kecil lagi. Mereka lebih senang bergaul dengan kelompok yang dianggapnya sesuai dengan
kesenangannya.

Mereka juga semakin berani menentang tradisi orang tua yang dianggapnya kuno dan tidak/kurang
berguna, maupun peraturan-peraturan yang menurut mereka tidak beralasan, seperti tidak boleh
mampir ke tempat lain selepas sekolah, dan sebagainya. Mereka akan semakin kehilangan minat untuk
bergabung dalam kelompok sosial yang formal, dan cenderung bergabung dengan teman-teman
pilihannya. Misalnya, mereka akan memilih main ke tempat teman karibnya daripada bersama keluarga
berkunjung ke rumah saudara.

Masa pubertas (14 – 16 tahun)

Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja
sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia
memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari
perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat
muncul pada masa ini.

Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pris
ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal
ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar
tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya
dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak
diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini.

Masa akhir pubertas (17 – 18 tahun)

Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima
kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka
dianggap menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada remaja putri, masa
ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria, sehingga proses kedewasaan remaja putri lebih cepat
dicapai dibandingkan remaja pria. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah tercapai
sepenuhnya. Namun kematangan psikologis belum tercapai sepenuhnya.

Periode remaja Adolesen (19 – 21 tahun)

Pada periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna, baik segi fisik, emosi,
maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam hal yang abstrak dan mulai
memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dari pikiran mereka. Mereka mulai menyadari bahwa
mengkritik itu lebih mudah daripada menjalaninya. Sikapnya terhadap kehidupan mulai terlihat jelas,
seperti cita-citanya, minatnya, bakatnya, dan sebagainya. Arah kehidupannya serta sifat-sifat yang
menonjol akan terlihat jelas pada fase ini.

15. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Fani

Remaja mencapai pola yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai
dengan keyakinan dan etika moral. Jadi seorang remaja harus sudah bisa menempatkan dirinya sesuai
jenis kelamin seperti dalam pergaulan contohnya.

Juga mempersiapkan diri untuk mencapai karirnya.

Sekian penjelasan dari saya

Terima kasih🙏🏻

16. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Monica Febi FC Putri yang pertanyaannya : Usia
berapakah anak dapat dipulihkan, melihat perkembangan jaman sekarang?
Jadi, Menurut Pendapat para ahli sangat beragam. Ada yang dibagi masa remaja menjadi 3 bagian, yaitu
remaja awal, remaja menengah, dan remaja akhir dengan kisaran usia 12-18 tahun. Ada pula yang
menambahkan tanda-tanda awal dapat muncul di usia 9-10 tahun, khususnya yang membahas dengan
fisik dan pubertas. WHO bahkan mengumumkan masa remaja tak hanya berakhir pada usia 19 tahun
namun hingga usia 24 tahun. Pernyataan ini didasari oleh kenyataan tentang usia kerja, persetujuan
dengan pasangan, dan menikah juga sudah bergeser. Intinya, untuk menjawab usia yang tergolong
remaja, kita harus melihat dari banyak aspek yang pertumbuhan fisik dan hormonal, aspek kognitif,
evolusi, moral, dan juga sosial.sekian yang dapat saya sampaikan. Saya kembalikan kepada moderator.

17. Baik disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Haura,

Dari pertanyaan yang dilontarkan saudari Hauara saya mengambil initinya

Jadi maksud anda kan tadi bagaimana caranya untuk menasehati sepupu anda tersebut atau anak
remaja tsb lebih tepat nya,

Jadi gini anak remaja atau yang ada tujukan tadi sekitar umur 12 tahun dia masih berada pada usian
yang sangat muda atau bisa disebut baru beranjak dari masa anak" ,jadi wajara aja kalau dia itu masih
belum bisa jadi teladan untum adik-adiknya, kalau masalah dia disuruh sholat atau belajar dia tidak mau
atau melawan dan lebih suka bermain pada gadget nya, itu kembali lagi kepada orang tua nya sekalu
pelaku pengaruh yang berperan penting dalam pembentukan sikap anak, jadi untuk mengatasi nya,
karena harus nya anak usia 12 tahun itu masih bisa di bina diperbaiki sikapnya jadi orang tua harus lebih
tegas dalam mengatur nya sebagai pengaruh yang berperan penting dalam perkembangan nya.

Semoga dapat dipahami

18. A. Orang tua

Karena orang tua adalah tempat terdekatnya pak, jadi tugas orang tua tersebut memberikan solusi
kepada anak yg memiliki masalah tadi.

19.Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Lailan Maharani (0303192074) akan menjawab


pertanyaan dari saudari Putri Evita, yang pertanyaannya adalah "bagaimana cara mengemukakan peran
lingkungan dalam interaksi faktor bawaan-lingkungan ?"

Para ahli genetika percaya bahwa ada cara lain mengemukakan peran lingkungan dalam interaksi faktor
bawaan-lingkungan,yaitu dengan

memperhatikan pengalaman remaja dalam keluarga yang juga dialami oleh


remaja lain dalam keluarga yang sama, selain pengalaman yang tidak sama sama mereka alami. Ahli
genetika perilaku Robert Plomin percaya bahwa cara

pengasuhan yang sama, atau lingkungan yang sama, memberikan pengaruh

yang kecil terhadap variasi perbedaan kepribadian atau minat remaja. Dengan

kata lain, meskipun dua remaja tinggal serumah dengan orang tua yang sama,

kepribadian mereka kerap kali berbeda.

a.PengaruhLingkunganTerbagi(sharedenvironmentalinfluences)

Merupakan pengalaman remaja yang juga dialami oleh orang lain

dilingkungannya, misalnya kepribadian dan orientasi intelektual orangtua

mereka, kelas sosial keluarga, dan lingkungan tetangga sekitar tempat

tinggal mereka.

b.Pengaruh LingkunganTak-Terbagi

Merupakan pengalaman unik remaja yang di alaminya sendiri, baik

di dalam maupun diluar lingkungan keluarga, yang tidak dialami oleh kakak

atau adiknya.

20. Assalamu'alaikum wr.wb.

Terima kasih kepada moderator yang telah memberi kesempatan kpd saya untuk menjawab pertanyaan,

Nama : Siti Zaurah Ritonga (0303193073),

Baiklah disini saya akan menjawah pertanyaan dari saudara @⁨Ilham Kosma Bki2⁩

Pertanyaan nya :
" Dari berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja tsb, jelaskan faktor manakah yang
lebih mendominasi perkembangan remaja tsb, baik itu fisik dan psikis nya ? Serta jika salah satu dari
faktor tsb tdk terpenuhi, maka apakah dampak yang di akibat kan terhadap perkembangan remaja tsb?

Sebenarnya kedua faktor sangat mendominasi Perkembangan suatu remaja, karena jika salah satu dari
kedua nya tidak ada, maka sama saja perkembangan remaja tersebut tidaklah sempurna. Dua faktor ini
sangat berkaitan,jika salah satunya tidak terpenuhi maka Sudah bisa dipaskitan remaja akan mengalami
gangguan-gangguan,dan gangguannya tergantung dengan faktor mana yang tidak terpenuhi.

21. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Haura hazima (0303192069) akan menjawab


pertanyaan dari @⁨Niken⁩, yang pertanyaannya adalah "Bagaimana Individu Berhubungan dengan
Lingkungan?"

Jawabannya

Allport merumuskan kepribadian manusia itu sebagai berikut “kepribadian adalah organisasi dinamis
dari sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan”.

Dari rumusan tersebut jelas bahwa kepribadian manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas
individu saja tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan lingkungannya. Totalitas individu itu baru
disebut kepribadian apabila keseluruhan sistem psikofisiknya, termasuk pembawaan, bakat, kecakapan,
dan ciri-ciri kegiatannya, menyatakan diri dengan khas dalam menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya.

Menurut Woodworth, cara-cara individu itu berhubungan dengan lingkungannya dapat dibedakan
menjadi 4 macam :

1) Individu bertentangandengna lingkungannya,

2) Individu menggunakan lingkungannya,

3) Individu berpartisipasi dengan lingkungannya,

4) Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sebenarnya, keempat macam cara hubungan individu dengan individu dapat kita rangkum menjadi satu
saja, yakni individu itu senantiasa berusaha untuk “menyesuaikan diri” (dalam arti luas) dengan
lingkungannya.

Dalam arti yang luas menyesuaikan diri itu berarti:

1) Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan (penyesuaian diri autoplastis).


2) Mengubah lingkungan sesuai dengan kehendak atau keiinginan diri pribadi (penyesuaian diri
alloplastis).

Pada umumnya, tiap-tiap individu didalam kehidupannya menggunakan kedua cara penyesuain diri
tersebut dalam usaha mengembangkan dirinya dan dalam interaksinya dengan lingkungannya.

22. Terimakasih kepada moderator

Nama : Nur Alfi Ramadani

Nim : 0303192063

Saya akan menambahi jawaban dari saudari haura.

Bagaimana hubungan pembawaan dan lingkungan?

Perkembangan manusia itu bergantung pada bawaan dan lingkungan keduanya tidak dapat dipisahkan
dan berhubungan karena merupakan faktor penting dari perkembangan manusia. Bergantung pada
bawaan itu, contoh nya bakat anak yang diturunkan dari orang tuanya sedangkan bergantung pada
lingkungan itu contohnya lingkungan daerah dimana manusia itu tinggal.

Pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan,pembawaan atau bakat


terkandung dalam sel benih,yaitu seluruhan kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh
keturunan.

Lingkungan (environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita ,pertumbuhan,perkembangan atau life process kita kecuali
gen-gen.

Jadi, Antara pembawaan dan lingkungan saling berhubungan. Bekerja sama untuk menghasilkan
kecerdasan,tempramen,tinggi badan,berat badan,kemampuan melempar bola, kecakapan membaca
dan sebagainya.

Terimakasih semoga dapat diterima.🙏

23. Assalamualaikum wr wb

Terimakasih kepada moderator..

Disini saya akan menambahkan jawaban dari saudari haura

Nama : Nurul Liza


Nim : 0303192052

Pertanyaan nya adalah bagaimana hubungan pembawaan dan lingkungan?

pembawaan ialah seluruh kemungkinan yang terkandung dalam sel-benih yang akan berkembang
mencapai perwujudannya. Pembawaan (yang dibawa anak sejak lahir) adalah potensi-potensi yang aktif
dan pasif, yang akan terus berkembang hingga mencapai perwujudannya.

Lingkungan ialah kondisi dalam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen. Bahkan, gen-gen dapat pula

dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.

Jadi Hubungan pembawaan dengan lingkungan yaitu keseluruhan kemungkinan-kemungkinan yang


ditentukan oleh keturunan, inilah yang dalam arti terbatas kita namakan pembawaan, keadaan sekeliling
saja Karena kata environment (lingkungan hidup) mencakup semua faktor di luar diri manusia yang
mempunyai arti bagi dirinya, dalam arti memungkinkan untuk memberikan reaksi pada diri manusia
tersebut.

Terimakasih..

24. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Miranda Firdika Rully (0303192072) akan menjawab pertanyaan dari saudari VERA YULIZA, yang
pertanyaannya adalah " *BAGAIMANA KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK REMAJA, DAN
BAGAIMANA APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN?*"

Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja.

Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan
remaja telah cukup luas. Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris)
kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang
lain).Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan
mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam
keluarganya.

·          Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan.
Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping
harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa
depan untuk memilih teman hidup.

·         Pada masa remaja berkembang ”social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain.
Ramaja memahami orang lain sebagi individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat,nilai-nilai,
maupun perasaannya.

·         Menurut “Erick Erison” Bahwa masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri. Dia
berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan menurut
Freud, Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan seksual.

·         Pada masa ini juga berkembang sikap ”conformity”, yaitu kcenderungan untuk menyerah atau
megikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman sebaya).

Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral dan
agama dapat dipertanggungjawabkan maka kemungkinan besar remaja tersebut akan menampilkan
pribadinya yang baik. Sebaliknya, apabila kelompoknya itu menampilkan sikap dan perilaku yang
melecehkan nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja akan melakukan perilaku seperti
kelompoknya tersebut.

·         Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Remaja
sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya.

·         Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok, baik kelompok besar
maupun klelompok kecil.

Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran
kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari
orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang
berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga, lingkungan, dan pekerjaan.
Dan aplikasi dalam pendidikannya,

Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya
maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan
perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok,
baik yang membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal ini dilakukan agar
peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling menghormati dan
betanggung jawab.

25. Assalamualaikum nama saya nada afifah saya ingin menambahkan sedikit jawaban pertanyaan dari
saudari vera yg pertanyaannya Bagaimana karakteristik perkembangan sosial anak remaja, dan
bagaimana aplikasinya dalam pendidikan! Yaitu

Karakteristik perkembangan sosial pada remaja cukup signifikan karena pada masa ini remaja
dihadapkan oleh dunia yang serba mempengaruhi tumbuh kembangnya dari lingkungan. Oleh karna itu
applikasi dalam pendidikan perlu ditingkatkan adanya pelajaran tentang nilai kehidupan dan sosial
budaya untuk melatih perkembangan sosial dan mental.

Terimah kasih🙏

26. Assalamualaikum

Terimakasih kepada moderator..

Disini saya akan menambahkan jawaban dari saudari srihartati yang pertanyaannya dari saudari Rizka

Nama : Nurul Liza

Nim : 0303192052

1. Mengapa konteks sosial sangat berperan dalam perkembangan psikologi remaja?

Jawabannya : karena Hubungan sosial itu mula mula dimulai dari lingkungan rumah sendiri kemudian
berkembang ke lingkungan sekolah dan dilanjutkan kepada lingkungan yang lebih luas lagi yaitu tempat
berkumpulnya teman sebaya. Namun kenyataannya, yang sering terjadi adalah bahwa hubungan sosial
anak dimulai dari rumah, kemudian dilanjutkan dengan teman sebaya, baru kemudian dengan teman
temannya di sekolah.
2. apakah lingkungan juga sangat berpengaruh akan terjadinya kenakalan remaja?Jika iya, Mengapa kita
sering dengar bahwa segala sesuatu itu tergantung pada diri kita sendiri?

Jawabannya : iya, sebenarnya faktor kenakalan remaja itu disebabkan oleh dua faktor penting yaitu
lingkungan keluarga dan lingkungan pertemanan. Dua faktor ini memiliki peran penting pada
perkembangan pemikiran dan kehidupan seorang remaja untuk masa depannya. Orang tua tentunya
harus benar-benar memperhatikan perkembangan anaknya dalam kehidupan ini, terutama saat
remaja.dan lingkungan perteman atau Lingkungan tempat tinggal juga bisa menjadi faktor penyebab
kenakalan remaja. Jika lingkungan tempat tinggal kamu banyak pelaku buruk seperti mabuk-mabukan,
judi, pencurian, narkoba dan lain-lain, bisa jadi remaja akan terpengaruh. dan kalau lingkungan tempat
tinggal nya banyak yang memberikan perilaku yg baik maka remaja akan menjadi pribadi yang baik juga..

Jadi Pergaulan dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.

Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Di usia labil ini tidak luput dari pergaulan
cenderung bergaul dengan teman sebaya nya dalam kondisi ini para remaja sering kali bergaul, adanya
bergaul individu lebih dibilang mengikuti zaman. Adanya proses adaptasi membuat individu perlu
dengan pergaulan dengan individu lain, hal ini karena individu sering terpengaruh dengan dunianya,
pemikirannya yang masih labil, dan tidak punya pendirian.

Terimakasih..

27. Nama : Anggun puspita

Nim : 0303193199

Mengapa konteks sosial sangat berperan dalam perkembangan psikologis remaja, dan apakah
lingkungan juga sangat berpengaruh akan terjadinya kenakalan remaja, jika iya mengapa kita sering
dengar bahwa segala sesuatu itu tergantung pada diri kita sendiri. baik menurut saya Lingkungan itu
amat sangat berperan aktif dalam perkembangan psikologis remaja, berdasarkan pengalaman saya yg
telah melewati atau sedang dalam fase tersebut, rekan sebaya atau teman bergaul itu memang sangat
mempengaruhi terhadap tingkah laku, maupun aspek prkembngan lainnya, contoh: saat saya lebih
sering bersama dengan teman" yg aktif baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah, yg
cenderung punya pola pikir yg luas dan maju, maka tidak hanya perkembangan psikologis tetapi juga
kognitif saya akan brkembang dengan baik, begitu pula sebaliknya, Dan ketika di hadap kan dengan
teman yg negatif, tidak semua orang bisa mengendalikan diri nya terutama jikalau org tersebut tidak
memiliki iman yg kuat, Demikian yg dapat saya sampaikan terima kasih
28. Assalamualaikum wr.wb

Perkenalkan nama saya Nikene Sampin (0303192076), disini saya akan menjawab pertanyaan dari
saudari Anjani Farras Arifany.

Ketiga perkembangan penting dari autonomy (menetapkan rasa yang nyaman dalam ketidak
ketergantungan) bagus yaitu:

1. Mengurangi ikatan emosional dengan orang tua.

2. Mampu untuk mengambil keputusan secara mandiri.

3. Membentuk "tanda personalnya" dari nilai dan moral.

Karena remaja berusaha membentuk dirinya menjadi tidak tergantung tetapi berusaha untuk
menemukan dirinya dengan kaca mata dirinya sendiri dan orang lain. Hal ini merupakan suatu proses
yang sulit, tidak hanya bagi remaja tetapi juga bagi orang lain disekitarnya. Sebab pada masa remaja itu
diperlukan untuk nembentuk/melatih pribadi dirinya agar kelak dewasa nanti tidak selalu bergantungan
kepada orang tua maupun orang lain disekitarnya.

29. Assalamualaikum saya lila madani Monthana(0303192078)akan menjawab pertanyaan dari saudari
lilis sartika.

Skizofrenia paranoid merupakan jenis skizofrenia yang paling umum terjadi di masyarakat. Skizofrenia
sendiri merupakan penyakit gangguan otak yang menyebabkan penderitanya mengalami kelainan dalam
berpikir, serta kelainan dalam merasakan atau mempersepsikan lingkungan sekitarnya. Prinsip
singkatnya, penderita skizofrenia memiliki kesulitan dalam menyesuaikan pikirannya dengan realita yang
ada

Paranoid Schizophrenia - alodokter

Pada dasarnya, paranoid merupakan salah satu gejala yang dapat muncul pada penderita skizofrenia.
Oleh karena itu, beberapa institusi tidak memisahkan antara skizofrenia dan skizofrenia paranoid. Meski
demikian, tidak semua penderita skizofrenia mengalami paranoid.

-Cara mengatasi gangguan skizophrenia


Dalam kasus tersebut, pengidap mungkin memerlukan perawatan inap. Berikut obat-obatan dan terapi
yang mungkin dijalani pengidap skizofrenia paranoid.

1.Obat-Obatan

Obat bagi pengidap skizofrenia paranoid disebut antipsikotik. Obat ini membantu meringankan gejala
utama seperti delusi dan halusinasi. Cara kerjanya dengan mengendalikan dopamin di otak. Berikut
contoh obat antipsikotik:

Chlorpromazine (Thorazine).

Fluphenazine (Modecate).

Haloperidol (Haldol).

Perphenazine (Trilafon).

Pengidap butuh waktu untuk menemukan obat dan dosis yang paling sesuai. Bagi sebagian orang,
konsumsi obat mungkin memerlukan waktu hingga 12 minggu unt

24. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Miranda Firdika Rully (0303192072) akan menjawab pertanyaan dari saudari VERA YULIZA, yang
pertanyaannya adalah " *BAGAIMANA KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK REMAJA, DAN
BAGAIMANA APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN?*"

Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja.

Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan
remaja telah cukup luas. Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris)
kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang
lain).Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan
mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam
keluarganya.

·          Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan.
Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping
harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa
depan untuk memilih teman hidup.
·         Pada masa remaja berkembang ”social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain.
Ramaja memahami orang lain sebagi individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat,nilai-nilai,
maupun perasaannya.

·         Menurut “Erick Erison” Bahwa masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri. Dia
berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan menurut
Freud, Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan seksual.

·         Pada masa ini juga berkembang sikap ”conformity”, yaitu kcenderungan untuk menyerah atau
megikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman sebaya).

Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral dan
agama dapat dipertanggungjawabkan maka kemungkinan besar remaja tersebut akan menampilkan
pribadinya yang baik. Sebaliknya, apabila kelompoknya itu menampilkan sikap dan perilaku yang
melecehkan nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja akan melakukan perilaku seperti
kelompoknya tersebut.

·         Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Remaja
sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya.

·         Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok, baik kelompok besar
maupun klelompok kecil.

Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran
kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari
orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang
berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga, lingkungan, dan pekerjaan.

Dan aplikasi dalam pendidikannya,


Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya
maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan
perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok,
baik yang membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal ini dilakukan agar
peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling menghormati dan
betanggung jawab.

25. Assalamualaikum nama saya nada afifah saya ingin menambahkan sedikit jawaban pertanyaan dari
saudari vera yg pertanyaannya Bagaimana karakteristik perkembangan sosial anak remaja, dan
bagaimana aplikasinya dalam pendidikan! Yaitu

Karakteristik perkembangan sosial pada remaja cukup signifikan karena pada masa ini remaja
dihadapkan oleh dunia yang serba mempengaruhi tumbuh kembangnya dari lingkungan. Oleh karna itu
applikasi dalam pendidikan perlu ditingkatkan adanya pelajaran tentang nilai kehidupan dan sosial
budaya untuk melatih perkembangan sosial dan mental.

Terimah kasih🙏

26. Assalamualaikum

Terimakasih kepada moderator..

Disini saya akan menambahkan jawaban dari saudari srihartati yang pertanyaannya dari saudari Rizka

Nama : Nurul Liza

Nim : 0303192052

1. Mengapa konteks sosial sangat berperan dalam perkembangan psikologi remaja?

Jawabannya : karena Hubungan sosial itu mula mula dimulai dari lingkungan rumah sendiri kemudian
berkembang ke lingkungan sekolah dan dilanjutkan kepada lingkungan yang lebih luas lagi yaitu tempat
berkumpulnya teman sebaya. Namun kenyataannya, yang sering terjadi adalah bahwa hubungan sosial
anak dimulai dari rumah, kemudian dilanjutkan dengan teman sebaya, baru kemudian dengan teman
temannya di sekolah.

2. apakah lingkungan juga sangat berpengaruh akan terjadinya kenakalan remaja?Jika iya, Mengapa kita
sering dengar bahwa segala sesuatu itu tergantung pada diri kita sendiri?
Jawabannya : iya, sebenarnya faktor kenakalan remaja itu disebabkan oleh dua faktor penting yaitu
lingkungan keluarga dan lingkungan pertemanan. Dua faktor ini memiliki peran penting pada
perkembangan pemikiran dan kehidupan seorang remaja untuk masa depannya. Orang tua tentunya
harus benar-benar memperhatikan perkembangan anaknya dalam kehidupan ini, terutama saat
remaja.dan lingkungan perteman atau Lingkungan tempat tinggal juga bisa menjadi faktor penyebab
kenakalan remaja. Jika lingkungan tempat tinggal kamu banyak pelaku buruk seperti mabuk-mabukan,
judi, pencurian, narkoba dan lain-lain, bisa jadi remaja akan terpengaruh. dan kalau lingkungan tempat
tinggal nya banyak yang memberikan perilaku yg baik maka remaja akan menjadi pribadi yang baik juga..

Jadi Pergaulan dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.

Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Di usia labil ini tidak luput dari pergaulan
cenderung bergaul dengan teman sebaya nya dalam kondisi ini para remaja sering kali bergaul, adanya
bergaul individu lebih dibilang mengikuti zaman. Adanya proses adaptasi membuat individu perlu
dengan pergaulan dengan individu lain, hal ini karena individu sering terpengaruh dengan dunianya,
pemikirannya yang masih labil, dan tidak punya pendirian.

Terimakasih..

27. Nama : Anggun puspita

Nim : 0303193199

Mengapa konteks sosial sangat berperan dalam perkembangan psikologis remaja, dan apakah
lingkungan juga sangat berpengaruh akan terjadinya kenakalan remaja, jika iya mengapa kita sering
dengar bahwa segala sesuatu itu tergantung pada diri kita sendiri. baik menurut saya Lingkungan itu
amat sangat berperan aktif dalam perkembangan psikologis remaja, berdasarkan pengalaman saya yg
telah melewati atau sedang dalam fase tersebut, rekan sebaya atau teman bergaul itu memang sangat
mempengaruhi terhadap tingkah laku, maupun aspek prkembngan lainnya, contoh: saat saya lebih
sering bersama dengan teman" yg aktif baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah, yg
cenderung punya pola pikir yg luas dan maju, maka tidak hanya perkembangan psikologis tetapi juga
kognitif saya akan brkembang dengan baik, begitu pula sebaliknya, Dan ketika di hadap kan dengan
teman yg negatif, tidak semua orang bisa mengendalikan diri nya terutama jikalau org tersebut tidak
memiliki iman yg kuat, Demikian yg dapat saya sampaikan terima kasih
28. Assalamualaikum wr.wb

Perkenalkan nama saya Nikene Sampin (0303192076), disini saya akan menjawab pertanyaan dari
saudari Anjani Farras Arifany.

Ketiga perkembangan penting dari autonomy (menetapkan rasa yang nyaman dalam ketidak
ketergantungan) bagus yaitu:

1. Mengurangi ikatan emosional dengan orang tua.

2. Mampu untuk mengambil keputusan secara mandiri.

3. Membentuk "tanda personalnya" dari nilai dan moral.

Karena remaja berusaha membentuk dirinya menjadi tidak tergantung tetapi berusaha untuk
menemukan dirinya dengan kaca mata dirinya sendiri dan orang lain. Hal ini merupakan suatu proses
yang sulit, tidak hanya bagi remaja tetapi juga bagi orang lain disekitarnya. Sebab pada masa remaja itu
diperlukan untuk nembentuk/melatih pribadi dirinya agar kelak dewasa nanti tidak selalu bergantungan
kepada orang tua maupun orang lain disekitarnya.

29. Assalamualaikum saya lila madani Monthana(0303192078)akan menjawab pertanyaan dari saudari
lilis sartika.

Skizofrenia paranoid merupakan jenis skizofrenia yang paling umum terjadi di masyarakat. Skizofrenia
sendiri merupakan penyakit gangguan otak yang menyebabkan penderitanya mengalami kelainan dalam
berpikir, serta kelainan dalam merasakan atau mempersepsikan lingkungan sekitarnya. Prinsip
singkatnya, penderita skizofrenia memiliki kesulitan dalam menyesuaikan pikirannya dengan realita yang
ada

Paranoid Schizophrenia - alodokter

Pada dasarnya, paranoid merupakan salah satu gejala yang dapat muncul pada penderita skizofrenia.
Oleh karena itu, beberapa institusi tidak memisahkan antara skizofrenia dan skizofrenia paranoid. Meski
demikian, tidak semua penderita skizofrenia mengalami paranoid.

-Cara mengatasi gangguan skizophrenia

Dalam kasus tersebut, pengidap mungkin memerlukan perawatan inap. Berikut obat-obatan dan terapi
yang mungkin dijalani pengidap skizofrenia paranoid.
1.Obat-Obatan

Obat bagi pengidap skizofrenia paranoid disebut antipsikotik. Obat ini membantu meringankan gejala
utama seperti delusi dan halusinasi. Cara kerjanya dengan mengendalikan dopamin di otak. Berikut
contoh obat antipsikotik:

Chlorpromazine (Thorazine).

Fluphenazine (Modecate).

Haloperidol (Haldol).

Perphenazine (Trilafon).

Pengidap butuh waktu untuk menemukan obat dan dosis yang paling sesuai. Bagi sebagian orang,
konsumsi obat mungkin memerlukan waktu hingga 12 minggu unt

30. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Nama saya : Vera Yuliza

Nim : 0303192080

Saya akan menjawab pertanyaan dari Wahyu.

Faktor kecemasan pada remaja

Beberapa Faktor yang Menyebabkan Gangguan Kecemasan Pada Remaja, Genetik, Zat Kimia di Otak,


Kepribadian, dan Kejadian Besar Dalam Hidup.

Yustinus Semiun (2006:321) membagi beberapa dampak dari

kecemasan kedalam beberapa simtom, antara lain :

a. Simtom suasana hati

b. Simtom kognitif
Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab depresi pada remaja di antaranya adalah:

Faktor genetik

Perubahan hormon

Faktor biologis, depresi karena faktor biologis terjadi jika neurotransmitter yang merupakan bahan kimia
otak alami terganggu

Trauma yang terjadi saat masa kanak-kanak, seperti pelecehan fisik atau emosional, kehilangan
orangtua

Kebiasaan berfikir negatif

Dampak depresi bagi remaja:

kehilangan nafsu makan, kesulitan tidur, kesulitan konsentrasi, kesulitan mengingat, apatis, merasa
sedih, cemas, putus asa, cenderung melakukan hal negatif, bahkan memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Faktor skizofrenia pada remaja:

faktor lingkungan dan genetika.

Dampaknya:

ekspresi wajah kosong, tidak bisa tersenyum atau mengeskpresikan emosi, melamun, tidak bersemangat
melakukan apa pun, gerakan fisik tampak kikuk, perubahan mood, mudah marah, dan sangat cemas.

Faktor Gangguan Psikosomatik pada remaja :

Faktor mental atau psikologis 

Dampaknya:

jantung berdebar-debar (palpitasi)

Denyut jantung menjadi lebih cepat

mual atau terasa ingin muntah

tubuh gemetar / tremor


berkeringat

mulut kering

sakit dada

Pengobatan

 Memberi pendidikan terhadap jiwa

Pendidikan terhadap jiwa yang dimaksud adalah bimbingan yang diberikan pada waktu

kecil, seperti adab sopan santun, adab budi pekerti yang baik, mengenal tata tertib, memahami

pengertian agama secara lengkap, mengetahui norma-norma yang berlaku dan sebagainya.

 Memberi pendidikan di lingkungan keluarga

Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian sehingga perkembangan remaja dapat

berjalan normal. Remaja juga harus diberikan kepercayaan dalam melakukan sesuatu selama itu

tidak bertentangan dengan norma-norma. Antar keluarga harus saling perhatian dam bertukar

pendapat tentang masalah-masalah apapun. Sering ajak remaja berkomunikasi bagaimana


kegiatan-kegiatannya di sekolah, apa yang sudah remaja lakukan sepanjang hari. Hal ini akan

memicu rasa kenyamanan mereka sehingga mereka akan selalu menceritakan apapun

masalahnya terhadap keluarga

 Mengembangkan pendidikan di sekolah

Disamping sekolah membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan intelektual

mereka, sekolah juga harus membina kepribadian seorang remaja sehingga mereka dapat tumbuh

dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua, sekolah dan masyarakat.

Itulah tadi penjelasan mengenai gangguan psikologis pada remaja. Selain itu Ciri-Ciri

Bipolar Disorder yang merupakan perubahan suasana hati yang berlangsung lama bahkan lebih

dari dua minggu juga merupakan gejala remaja mengalami gangguan psikologis. Untuk

menghindari gangguan psikologis yang mungkin dialami oleh seorang remaja hendaknya mereka

diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mengarah pada minat, bakat dan kemampuannya.

31. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Rey Rizky Damanik


Nim: 0303192079

Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Fuji AIDA lestari

Tidak semua remaja memiliki kasus psikososial yg sama, dan Dampak dari kasus tersebut yaitu

Terdapat temuan baru pada faktor

pembentukan identitas remaja, faktor gender

dan faktor etnis dan budaya saat ini cenderung

tidak memberikan banyak dampak pada

tercapainya identitas seorang remaja dengan

latar belakang etnis campuran Jawa dan

Tionghoa. Faktor yang cenderung sangat

berperan adalah faktor keluarga, lingkungan

teman sebaya, dan media teknologi informasi

dan komunikasi dan faktor pengalaman masa

lalu remaja tersebut. Dan cara mengatasi nya yaitu

Dengan cara mendidik mereka dengan baik. Mereka memerlukan peran orang tua yang sangat penting.
Karena kalau orang tua lengah dalam mendidik anak mereka, maka akan terjerumus kedalam hal-hal
yang tidak baik. Cara mengatasinyapun cukup dengan memberi nasihat dan juga memberikan contoh
yang baik.

Contohnya:

1. Mengajak mereka untuk lebih terbuka terhadap orang tua

2. Lebih giat mengikuti eskul sekolah

3. Perhatikan teman-temannya

4. Ajari kepada mereka, yang mana yang baik dan buruk. Terima kasih

32. Assalamualaikum Wr.Wb

Nama : Rizky Handayani Nasution

Nim : 0303192077

Disini Saya akan menjawab pertanyaan Dari Saudari Nurin Syahfitri, Yang

Pertanyaanya adalah

Jika seorang anak remaja tidak dapat mengontrol emosinya saat dia marah atau merasa kesal terhadap
sesuatu di lingkungannya, maka bagaimana cara untuk pencegahan dalam mengatasi seorang anak
remaja yg tidak dapat mengontrol emosinya dan bagaimana cara kita agar supaya anak remaja tersebut
tidak lagi suka emosi.

1.) Tenangkan anak

Jika anak bersifat agresif dengan memukul temannya saat bermain, ajaklah anak menjauh atau
menghindar dari temannya. Ajak anak ke tempat yang tenang, kemudian tanyakan kenapa dia memukul
temannya. Kemudian berikan penjelasan, pengarahan, bimbingan kepada anak. Katakan padanya bahwa
marah itu boleh akan tetapi tidak boleh memukul atau menyakiti orang lain.

2.) Rajin mendengarkan cerita anak

Banyak sekali orang tua yang mengabaikan atau meremehkan apa yang sedang anak ceritakan atau
bicarakan. Akibatnya anak-anak merasa diacuhkan orang tuanya. Mereka merasa tidak penting bagi
orang tuanya, sehingga hal ini menyebabkan anak melampiaskan perasaan kesal terhadap orang tuanya
dengan memukul atau membanting benda di sekitarnya. Jadi, sebaiknya jangan mengabaikan atau
menyepelekan ucapan dan curhatan anak. Anak-anak juga perlu teman untuk berkeluh kesah dan
bahkan anak juga memerlukan saran dan pendapat dari orang tuanya.

3.) Membangun komunikasi dengan anak

Jika orang tua sering berkomunikasi dengan anak, saling mendengarkan apa yang anak keluhkan, tentu
orang tua dapat memberikan anak nasihat dan saran yang baik untuknya. Selain itu, anak merasa aman
dan nyaman ketika mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Jadi, bangunlah komunikasi dengan anak
sejak dini, bahkan sejak anak masih bayi. Hal ini harus orang tua lakukan agar orang tua mengerti apa
yang anak inginkan dan rasakan.

4.) Peluklah anak sesering mungkin

Pada umumnya anak tidak mengetahui bagaimana cara mendapatkan perhatian yang tepat dari orang
tua ataupun orang lain. Anak akan melakukan hal-hal yang bisa membuatnya menjadi pusat perhatian
orang banyak dengan kenakalannya. Cara ini tentunya sangat tidak disukai oleh banyak orang. Bahkan
kebanyakan dari anak-anak memukul temannya untuk mendapatkan perhatian.

Untuk menghindari terjadinya hal ini, orang tua harus bisa mencari cara, salah satunya dengan lebih
sering memeluk anak. Peluklah anak sesering mungkin, usap lembut kepala dan punggungnya dan
katakan bahwa Anda sangat mencintai dan menyayanginya. Katakan pada anak jika ia harus menjadi
anak yang pintar, anak yang baik dan selalu melakukan hal-hal terpuji. Dengan demikian anak akan lebih
tenang dan tidak menjadi anak yang agresif.

5.) Berikan contoh yang baik pada anak

Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya, dan rumah adalah sekolah pertama bagi mereka.
Sebagai guru yang baik, Anda dan pasangan harus mengajarkan hal-hal yang baik. Sangat penting bagi
orang tua untuk mengajarkan sifat terpuji bagi putra putrinya. Ucapkanlah kata-kata yang baik untuk
anak, agar anak mengucapkan kata-kata yang baik pula saat berbicara dengan orang lain. Begitu juga
dengan perlakuan dan sikap. Tunjukan perlakuan atau sikap yang baik pada anak, agar dia juga
melakukan sesuatu yang baik pada orang tuanya dan orang lain.

6.) Jangan pernah memukul anak

Tak jarang, saat emosi orang tua akan memukul anaknya ketika anaknya nakal atau rewel. Orang tua
sebenarnya ingin memperlihatkan kepada lingkungannya bahwa orang tua tidak memanjakan anaknya
bahkan terkesan menghukum anaknya. Sesungguhnya sikap orang tua tersebut tidaklah salah, namun
bukan zaman lagi orang tua memperlakukan anak dengan cara menyakiti fisik anak. Karena anak tidak
mengerti akan kesalahan yang diperbuatnya. Akan lebih baik jika orang tua memberikan pengertian
namun tegas untuk anak.

7.) Carilah penyebabnya

Mendidik dan mengarahkan anak memang tidak selalu mudah. Banyak hal yang orang tua harus pelajari.
Menghadapi sikap temperamen anak, sebaiknya orang tua memperhatikan atau mencari apa yang
menjadi pemicunya. Dengan mencari dan tahu penyebabnya, orang tua akan lebih mudah mencari
solusi serta mengatasinya.

8.) Mintalah dukungan keluarga atau ahli

Jika sikap anak sudah terlalu mengkhawatirkan dan orang tua tidak dapat mengatasinya, sebaiknya
orang tua meminta bantuan keluarga atau bahkan bantuan ahli.

Banyak hal yang dapat orang tua lakukan untuk membuat anak kita lebih mudah di atur dari
sebelumnya. Ajarkan anak bicara dengan sopan. Berikan pengertian pada anak, jika memukul adalah
perbuatan tidak terpuji alias jelek. Katakan pada anak jika kita sebagai manusia harus saling menyayangi
satu sama lain.

9.) Jangan membandingkan anak dengan teman atau saudaranya


Terkadang untuk memberi contoh yang baik, orangtua membandingkan anak dengan teman atau
saudaranya yang berprilaku manis. Meski maksudnya baik, tapi hal ini akan membuat anak minder dan
tersisih. Anak merasa tak berharga, dan bahkan bisa menambah sikap agresifnya. Maka, lebih baik
nasihati dia perlahan. Perlakukan dia dengan lembut dan penuh kasih sayang. Katakan padanya, bahwa
Anda sangat bangga padanya jika ia bersikap baik.

10.) Jangan biarkan anak menonton acara televisi yang menunjukkan adegan kekerasan

Dampingi anak saat menonton televisi. Jangan biarkan anak menonton acara televisi yang
mempertontonkan adegan kekerasan, seperti memukul, memaki atau adegan negatif lainnya. Bagi usia
kanak-kanak hal ini akan direkam dalam otaknya dan mempengaruhi mentalnya kelak. Maka bersikaplah

33. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh terimakasih kepada moderator yg telah memberi


kesempatan kepada saya untuk menambahkan sedikit jawaban dari saudari rizky yaitu pertanyaan dari
saudari nurin.

Jadi bagaimana cara untuk mengatasi anak remaja yang tidak dapat mengontrol emosi nya.

1. Bagi kita umat islam suruh lah mereka untuk Segeralah berwudu, karena dengan berwudhu dapat
menyegarkan anggota badan tertentu dan tentu dengan mengingat Allah. Serta mernyegarkan fikiran
kita kembali. Dan ini juga dapat mencegah emosi

 2. Mengawasi perilakunya Bukan membatasi dan mengatur namun lebih kepada mengawasi.

 3. Mengatasi akar masalahnya yaitu dengan cara memberikan nasihat atau masukan untuk mereka agar
bisa mengatasi akar masalah yang menyebabkan mereka menjadi emosi.

 4. Introspeksi diri caranya yaitu Pertama kita harus menanamkan karakter bahwa di balik rasa emosi
yang diluapkan oleh mereka maka para remaja harus instrospeksi diri. Siapa tahu kejadian dan masalah
tersebut memang terjadi karena kesalahan mereka. Kedua,coba untuk jelaskan pada para remaja bahwa
bentuk penyelesaian masalah tidak harus menggunakan emosi karena dengan rasa tersebut pikiran tidak
akan bisa jernih dan akan sulit menemukan solusi. 

Dan cara yg kita lakukan agar anak remaja tsb tidak lagi suka emosi adalah:

1. Memberikan nasihat secara tegas, namun dengan perkataan yang lembut.

2. Hindari kekerasan, karena dengan tindakan kekerasan itu membuat mereka menjadi trauma.

3. Beri perhatian kecil yg bisa membuat mereka menjadi lebih nyaman.


4. Tanyakan apa yg mereka butuhkan

5. Melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan cara berdiskusi

34. Assalamualaikum wr.wb. baiklah disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Azur Aini
Harahap.

Nama saya : *Rindi Antika*

Nim              : *0303192075*

Pertanyaanya adalah..

 Apa saja yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk membina kepribadian siswa remaja dalam upaya
mencegah gangguan - gangguan pada psikologis remaja tsb

Baikalah, yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk membina kepribadian siswa remaja dalam upaya
mencegah gangguan2 psikologis itu adalah dengan cara memberikan bimbingan kepada siswa tersebut.
Memberikan penyuluhan tentang cara-cara yang dapat mencegah gangguan psikologis pada remaja.
Karena untuk mencegahnya adalah dengan membimbing siswa agar tidak salah dalam berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan psikologis pribadi siswa.

Mengembangkan pendidikan disekolah, Disamping sekolah membantu siswa dalam meningkatkan


kemampuan intelektual

mereka, sekolah juga harus membina kepribadian seorang remaja sehingga mereka dapat tumbuh

dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua, sekolah dan masyarakat.

Iya mungkin itu jawaban yang dapat saya berikan.

35. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh terimakasih kepada moderator yang telah


memberikan saya waktu..

Saya Nur Alfi Ramadani (0303192063) saya ingin menambahi jawaban pertanyaan saudari aini
Kemampuan yang harus dimiliki pihak sekolah ,tiap individu guru harus memiliki kemampuan yang
profesional untuk membangun kepribadian siswa remaja dan mencegah gangguan gangguan pada
psikologis yaitu mampu melakukan langkah-langkah :

1.Mengumpulkan data tentang siswa

2.Mengamati tingkah laku siswa

3.Mengenal siswa yang memerlukan bantuan khusus

4.Mengadakan komunikasi dengan orang tua siswa

5.Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga yang terkait untuk membantu memecahkan masalah
siswa.

6.Membuat catatan pribadi siswa

Guru membuat catatan pribadi siswa yang berkenaan dengan perkembangan kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa yang tertuang pada buku pribadi siswa

7.Menyelenggarakan bimbingan kelompok ataupun individual

8.Bekerjasama dengan guru bk dalam menyusun program bimbingan sekolah

9.Meneliti kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah

Itu saja menurut saya Terimakasih🙏 semoga dapat membantu

36. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh terima kasih moderator telah memberikan saya
waktu untuk menjawab saya putri purnama sari (0303193196) akan menjawab pertanyaan dari saudari
helvi yang pertanyaannya

Bagaimanakah pengaruh perkembangan moral terhadap perkembangan anak dalam belajar ?

Perkembangan moral peserta didik dengan perkembangan dalam belajar terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi. Bagi peserta didik yang memeiliki moral yang baik maka dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolah akan baik karena peserta didik tersebut dalam kesehariannya bermoral baik.
Begitu dengan anak yang moralnya tidak baik dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah,
peserta didik tersebut akan malas – malasan. Dan tidak semangat dalam melaksanakan pembelajaran.
Itu akan mempengaruhi prestasi belajar anak tersebut. Untuk meningkatkan prestasi peserta didik
dalam pembelajaran di sekolah, ditentukan oleh moral peserta didik itu sendiri. Peranan orang tua dan
pendidik harus mencerminkan moral yang baik, karena anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar
akan mencoba apa yang mereka lihat dalam kehidupan sehari – hari.
Pendidikan moral di sekolah juga sangat diperlukan. Pada tahun 1928-1930 Harshorne dan May dalam
penelitiannya tersebut ditemukan hal-hal berikut :

Pendidikan watak atau karakter dan pengajaran agama di kelas tidak mempengaruhi perbaikan perilaku
moral

Pendidikan etika yang dilakukan dengan cara pengklarifikasian nilai, yakni pengajaran tentang aturan-
aturan berperilaku benar dan baik di sekolah sedikit berpengaruh terhadap pembentukan moral
sebagimana yang dikehendaki.

Lalu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan moral pada anak, yaitu sebagai berikut :

Kurang tertanamnya jiwa agama pada setiap orang masyarakat

Keadaan masyarakat yang kurang stabil

Banyaknya tulisan dan gambar yang tidak mengindahkan dasar moral

Tidak terlaksananya pendidikan moral yang baik

Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan moral dasar sejak dini

Banyaknya orang melalaikan budi pekerti

Suasana rumah tangga yang kurang baik

Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang

Maka dari itu, kita sebagai orangtua supaya lebih menerapkan nilai moral untuk anak kita supaya anak
kita memiliki moral yang baik di masyarakat. Karena semua perilaku yang ada pada diri anak juga
menyangkut kepribadian anak dan juga faktor bagimana bimbingan dan peran dari orangtua. Jiwa
agama itu penting bagi anak karena agama juga sangat dibutuhkan anak. jika anak mempunyai moral
yang baik dan tidak memiliki ilmu agama seperti kurang lengkap. Jika anak mempunyai nilai agama yang
baik dan mempunyai morl yang tidak baik pastinya juga tidak akan baik. Maka dari itu tanamkan nilai
moral dan nilai agama untuk anak supaya menjadi seperti yang kita inginkan.

Dari beberapa faktor diatas merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan moral pada anak,
supaya moral anak menjadi baik, kita harus menanamkan nilai-nilai agama, budi pekerti dan lebih
memberikan bimbingan pada anak jika anak memiliki waktu luang. Di sisi lain suasana rumah tangga dari
ayah dan ibu juga harus baik, jangan sampai ada masalah di dalam rumah tangga supaya tidak
mempengaruhi pada anak. karena memang anak usia dini membutuhkan bimbingan yang baik untuk
dapat menerapkan nilai moral serta ilmu agama untuk kebaikan anak.
37. Baik La Di sini Saya Nama : Monica febi Fatricia putri

Nim:0303193203

Akan menjawab Pertanyaan dari saudari Lailan yang pertanyaan nya adalah Dampak psikologis seperti
apa yang terjadi kepada si anak jika kedua orang tua nya tidak konsisten dalam mendidik anak nya.

Jawabannya adalah

Menurut psikolog mellissa Grace menyebutkan beberapa kemungkinan yg Muncul Jika kedua Orang tua
nya tidak konsisten Dalam mendidik anaknya yaitu :

1. Anak menjadi bingung antara harus (atau tidak harus) melakukan perilaku yang diinginkan muncul
(appropriate behavior).

2. Anak menjadi kurang respect kepada salah satu (atau kedua) orang tua.

3. Anak mempelajari perilaku manupulatif, yaitu memanipulasi orang lain untuk memperoleh apa yang
diinginkan.Jika menginginkan sesuatu dari Mama makan akan bersikap manis ke Mama, dan begitu juga
ke Papa.

4. Anak memberontak (rebel) dengan salah satu atau kedua orang tua) karena merasa "toh akan selamat
dari konsekuensi" oleh salah satu orang tua).

5. Perilaku anak pun menjadi tidak konsisten (kadang muncul, kadang tidak), sehingga nilai tidak
terbentuk.

Itu dia kemungkinan dampak yang muncul jika orang tua punya pola asuh yang berbeda.

Terima kasih 🙏

37. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama : Fuji Ayda Lestari Saragih (0303193198)

Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudara Wahyu.

*Contoh Perkembangan Moral*

1. Tingkat Pra Konvensional

Pada tingkat ini anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya dan terhadap ungkapan-ungkapan budaya
mengenai baik dan buruk, benar dan salah. Akan tetapi hal ini semata ditafsirkan dari segi sebab akibat
fisik atau kenikmatan perbuatan (hukuman, keuntungan, pertukaran dan kebaikan). Tingkatan ini dapat
dibagi menjadi dua tahap:
Tahap 1: Orientasi hukuman dan kepatuhan

Akibat-akibat fisik suatu perbuatan menentukan baik buruknya, tanpa menghiraukan arti dan nilai
manusiawi dari akibat tersebut. Anak hanya semata-mata menghindarkan hukuman dan tunduk kepada
kekuasaan tanpa mempersoalkannya. Jika ia berbuat “baik’, hal itu karena anak menilai tindakannya
sebagai hal yang bernilai dalam dirinya sendiri dan bukan karena rasa hormat terhadap tatanan moral
yang melandasi dan yang didukung oleh hukuman dan otoritas

Tahap 2: Orientasi Relativis-instrumental

Perbuatan yang benar adalah perbuatan yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan
kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia
dipandang seperti hubungan di pasar (jual-beli). Terdapat elemen kewajaran tindakan yang bersifat
resiprositas (timbal-balik) dan pembagian sama rata, tetapi ditafsirkan secara fisik dan pragmatis.
Resiprositas ini merupakan tercermin dalam bentuk: “jika engkau menggaruk punggungku, nanti juga
aku akan menggaruk punggungmu”. Jadi perbuatan baik tidaklah didasarkan karena loyalitas, terima
kasih atau pun keadilan.

2. Tingkat Konvensional

Pada tingkat ini anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau bangsa. Anak memandang
bahwa hal tersebut bernilai bagi dirinya sendiri, tanpa mengindahkan akibat yang segera dan nyata.
Sikapnya bukan hanya konformitas terhadap harapan pribadi dan tata tertib sosial, melainkan juga loyal
(setia) terhadapnya dan secara aktif mempertahankan, mendukung dan membenarkan seluruh tata-
tertib atau norma-norma tersebut serta mengidentifikasikan diri dengan orang tua atau kelompok yang
terlibat di dalamnya. Tingkatan ini memiliki dua tahap :

Tahap 3: Orientasi kesepakatan antara pribadi atau orientasi “anak manis”

Perilaku yang baik adalah yang menyenangkan dan membantu orang lain serta yang disetujui oleh
mereka. Pada tahap ini terdapat banyak konformitas terhadap gambaran stereotip mengenai apa itu
perilaku mayoritas atau “alamiah”. Perilaku sering dinilai menurut niatnya, ungkapan “dia bermaksud
baik” untuk pertama kalinya menjadi penting. Orang mendapatkan persetujuan dengan menjadi “baik”.
Tahap 4 : Orientasi hukuman dan ketertiban

Terdapat orientasi terhadap otoritas, aturan yang tetap dan penjagaan tata tertib/norma-norma sosial.
Perilaku yang baik adalah semata-mata melakukan kewajiban sendiri, menghormati otoritas dan
menjaga tata tertib sosial yang ada, sebagai yang bernilai dalam dirinya sendiri

3. Tingkat Pasca-Konvensional (Otonom/Berlandaskan Prinsip)

Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki
keabsahan dan dapat diterapkan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada
prinsip-prinsip itu dan terlepas pula dari identifikasi individu sendiri dengan kelompok tersebut. Ada dua
tahap pada tingkat ini:

Tahap 5: Orientasi kontrak sosial Legalitas

Pada umumnya tahap ini amat bernada semangat utilitarian. Perbuatan yang baik cenderung
dirumuskan dalam kerangka hak dan ukuran individual umum yang telah diuji secara kritis dan telah
disepakati oleh seluruh masyarakat. Terdapat kesadaran yang jelas mengenai relativitas nilai dan
pendapat pribadi sesuai dengannya. Terlepas dari apa yang telah disepakati secara konstitusional dan
demokratis, hak adalah soal “nilai” dan “pendapat” pribadi. Hasilnya adalah penekanan pada sudut
pandangan legal, tetapi dengan penekanan pada kemungkinan untuk mengubah hukum berdasarkan
pertimbangan rasional mengenai manfaat sosial (jadi bukan membekukan hukum itu sesuai dengan tata
tertib gaya seperti yang terjadi pada tahap 4). Di luar bidang hukum yang disepakati, maka berlaku
persetujuan bebas atau pun kontrak. Inilah “ moralitas resmi” dari pemerintah dan perundang-
undangan yang berlaku di setiap negara.

Tahap 6 : Orientasi Prinsip Etika Universal

Hak ditentukan oleh keputusan suara batin, sesuai dengan prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri dan
yang mengacu pada komprehensivitas logis, universalitas, konsistensi logis. Prinsip-prinsip ini bersifat
abstrak dan etis (kaidah emas imperatif kategoris) dan mereka tidak merupakan peraturan moral
konkret seperti kesepuluh Perintah Allah. Pada hakikat inilah prinsip-prinsip universal keadilan,
resiprositas dan persamaan hak asasi manusia serta rasa hormat terhadap manusia sebagai pribadi
individual.

Menurut saya bisa diubah, tp kembali ke pribadi (diri masing-masing) harus ada kesadaran setiap orang
dalam menyelesaikan permasalahan yang tidak biasa ini. Yaitu dengan mengetahui penyebab utamanya
yang kemudian diadakan usaha secara bersama dalam mencari solusinya. Salah satu solusinya adalah
dengan penanaman akhlak yang mulia dimanapun anak berada. Baik di rumah, sekolah, masyarakat.
Misalnya di keluarga, orang tua mengajarkan akan keimanan, ketakwaan dan sopan santun. Di sekolah
bisa dilakukan dengan mengajarkan peserta didik akhlak kepada guru, buku dan temannya. Islam
merupakan agama yang sangat memperhatikan setiap urusan manusia, salah satunya yaitu tata cara
dalam menjalani kehidupan ini.

*Dampak dari faktor-faktor yg mempengaruhi perkembangan moral remaja*

Dampak positif

1.Jika orang tua konsisten dalam mendidik maka si anak akan menuruti apa perkataan org tua, tidak
melawan

2. Sikap orang tua ke anak jika baik maka anak itu akan mengikuti nya, karna pada dasarnya sikap orang
tua akan mempengaruhi perkembangan moral anak melalui proses peniruan (imitasi)

3. Orang tua sebagai panutan (hal-hal yg positif), misalnya dalam ajaran agama, nilai-nilai agama dll.

Dampak negatif.

Terlihat pada sikap remaja yang mengikuti perkembangan mode dunia yg secara berlebihan, mulai dari
fashion, gaya rambut, casing handphone, pakaian, cara makan, cara bertutur kata yang lebih sering
menggunakan “ loe gue” dari pada “aku atau saya, kamu”. Bahkan itu pun mereka ucapkan pada saat
berbicara kepada orang yang lebih tua. Padahal menurut budaya timur, harusnya kita harus sopan jika
berbicara dengan orang yang lebih tua.

38. Baiklah ,terima kasih kepada saudari moderator. Disini saya Intan Khoiriah Sitorus(0303193201) akan
menjawab pertanyaan dari saudari vera yang pertanyaannya sebagai berikut:

Trimakasih kepada moderator yg telah memberikan saya kesempatan untuk bertanya

Nama saya Vera Yuliza


Nim 0303192080

Saya ingin bertanya kepada kelompok 7,yang Pertanyaan saya

Apa sih Akibatnya dari Perubahan Masa Puber Pada Sikap dan Perilaku Ingin Menyendiri,dan bagaimana
cara mengatasi nya sikap dan perilaku anak tersebut?

Trimakasih

JAWABAN..

Contoh akibat perubahan masa puber pada seorang remaja yaitu melingkupi sifat dan perilaku seperti
Mudah sekali bosan, Ingin menyendiri, Inkoordinasi, Antagonisme sosial, hilangnya rasa percaya diri,
dan emosi yang meninggi.

Seperti perilaku seorang anak yang ingin menyendiri. Umumnya ketika dalam masa puber anak-anak
akan mencoba untuk menarik diri dari berbagai kegiatan keluarga, teman-teman dan tidak jarang sering
ada pertengkaran di antara mereka. Selain itu anak puber juga akan suka melamun, kadang mereka
merasa bahwa dirinya selalu tidak dimengerti dan diperlakukan dengan baik. Adapun mereka juga akan
mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala menarik diri ini mencakup ketidak inginan
berkomunikasi dengan oranglain. Gejala menarik diri pada masa puber seperti ini sebenarnya juga
berbahaya, mengapa? sebab dengan posisi mental dan psikologisnya yang masih labil ini terkadang bisa
membuat anak lupa, sehingga kurang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Cara mengatasi sikap anak yang selalu menyendiri adalah sebagai berikut:

1. Memerhatikan interaksi di kelas. Seorang ibu dapat berkoordinasi dengan sekolah dan menyediakan
waktu sehari untuk mengobservasi Si Kecil di kelasnya. Perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan
teman sekelasnya, serta teman seperti apa yang membuat ia nyaman.

2. Mempertemukan dengan teman yang cocok. Jika ia terlihat cocok dengan satu atau beberapa teman,
ibu dapat menjadwalkan acara main bersama dengan teman-teman ini. Apabila Si Kecil dapat bermain
akrab dengan teman-teman yang dirasa cocok dengannya, diharapkan ia dapat lebih mudah beradaptasi
dengan teman-temannya yang lain.

3. Mengamati seluruh kegiatan sehari-hari. Apakah ia menghabiskan makanannya? Apakah ia tidur


cukup? Apakah tugas-tugasnya di sekolah selesai? Apakah ia berinteraksi dengan teman-temannya?
Kurang terpenuhinya kebutuhan tersebut dapat memengaruhi anak. Begitu juga jika ia tidak mau makan
karena sakit atau karena kesulitan belajar di sekolah.

4. Membantu untuk lebih tenang

Beberapa anak dapat memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dari teman-temannya yang lain.
Tetapi seorang dapat membantunya agar lebih tenang. Misal, jika anak lebih merasa cemas ketika
datang terlambat ke sekolah, ibu dapat mengantarnya lebih awal agar ia dapat lebih mempersiapkan
diri.

5. Memberi dukungan. Anak mungkin akan menarik diri jika ibunya berkomentar seperti, “Mengapa
kamu tidak mencari teman?” Jika anak mau, ibu dapat mendorong anak untuk memperluas area
pertemanannya dengan mendaftarkannya bergabung dalam klub olahraga atau kursus yang disukainya.

6. Menyediakan lingkungan yang tepat. Jika anak memilih bermain sendiri karena teman-temannya tidak
disukai ibunya, maka ibunya dapat memulai dialog dengan anak. Misalnya dengan membicarakan efek
buruk yang mungkin muncul jika anak mengikuti kebiasaan buruk teman-temannya.

7. Melakukan refleksi diri. Hati-hati,

39. Tingkat pra konvensional

Tahap 1: orientasi pada kepatuhan dan hukuman ->anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah
dan tidak mendapatkan hukuman

Tahap 2: relativistik hedonism-> anak tidak lagi secara mutlak tetgantung aturan yang ada. Mereka mulai
menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative dan lebih beeorientasi pada prinsip kesenangan

Menurut mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat individualistis, egosentris dan konkrit.

Tingkat konvensional ( moralitas konvensional berfokus pada kebutuhan sosial ( konformitas)

Tahap 3 : orientasi mengenai anakyang baik-> anak memperlihatkan perbuatan baik yang dapat di nilai
orang lain

Tahap 4: mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas-> menyadari kewajiban untuk melakukan
norma yang ada dan mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat hidul secara
harmonis , kelompok sosial haris menerima peraturan yang lebih si sepakati bersama dan
melaksanakannya.

Tingkat post konvensional ( moralitas post konvensional): individu mendasarkan penilain moral pada
prinsip yang benar secara intern
Tahap 5 : orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya-> pada tahap ini ada
hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan sosialnya, artinya bila seseorang
mrlaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntunan norma sosial, maka ia berharap akan
mendapatkan perlindungan dari masya rakat.

Tahap 6 : prinsil universal -> pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat
subjektif.artinya antara hubungan individu dengan masyarakat ada unsur subjektif yang menilai apakah
suatu perbuatan itu baik atau tidak baik.

Disini di butuhkan unsur etik/ norma etik yang bersifat universal sebagai sumber untuk menentukan
suatu perilaku yang berhubunagan dengan moralitas.

40. Baik pertanyaan terakhir, yg seharusnya di jawab oleh saudara Fahmi, tetapi fahmi lagi berhalangan
hadir sehingga tidak bisa bergabung di room chatt ini, maka saya sendiri yg mengambil alih untuk
menjawab pertanyaan dari saudara @⁨Ilham Kosma Bki2⁩

Assalamu'alaikum wr.wb.

Terima kasih kepada moderator yang telah memberi kesempatan kpd saya untuk bertanya,

Nama saya ilham hamzah hasibuan (0303193164),

"Menurut Hurlock (1980), bahaya psikologis yang dialami oleh remaja ketika pubertas adalah:

1. Konsep diri yang kurang baik,

2. Prestasi rendah,

3. Kurangnya persiapan untuk menghadapi perubahan di masa pubertas,

4. Penyimpangan dalam pematangan seksual.

Pertanyaan nya:

"Seperti apa yang di maksud konsep diri yabg kurang baik? dan beri contoh nya! Serta apa yang dapat di
lakukan agar tidak terjadi ke empat poin tersebut?
Jawab:

Konsep diri yg buruk

Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang benar-benar tidak teratur, dia tidak memiliki
perasaan kestabilan dan keutuhan diri. Dia benar-benar tidak tahu siapa dia, apa kekuatan dan
kelemahannya, atau apa yang dihargai dalam hidupnya.

Cara mengatasinya:

Ada beberapa cara agar konsep diri positif dapat tumbuh. Yaitu:

a. Hindari labeling yang negatif.

b. Jangan mengancam dan menghukum secara psikologis.

c. Berikan motivasi bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan kekuatan yang berbeda.

d. Pupuk perasaan berarti bagi siswa.

e. Hargai setiap usaha siswa di kelas. Setiap usaha sekecil apapun akan

mewarnai identitas diri siswa.

41. NAMA : RIZKI ASSINGKILY

NIM : 0303193197

Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Sukma, dan pertanyaan nya

Jelaskanlah kesulitan-kesulitan apa yang dialami anak dalam mempelajari serta memenuhi perilaku
sosial anak (remaja) di sekolah! Dan bagaimana cara mengatasi hal-hal tersebut.

Terima kasih🙏🏻

Jenis-jenis Permasalahan Anak

Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat


digolongkan menjadi tiga, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan

keadaan fisik, psikis, sosial, serta kesulitan belajar.

1. Fisik

Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan

kemampuan fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakan-

gerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan mengontrol

pembuanga. Anak yang mengalami hambatan dalam hal-hal tersebut

dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Lebih lanjut

permasalahan-permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut.

Gangguan fungsi pancaindera

b. Cacat tubuh

c. Kegemukan (obesitas)Gangguan gerak peniruan (stereotipik

e. Kidal
f. Gangguan Kesehatan (penyakit)

g. Hiperaktif

h. Neuropati

i. Ngompol (enuresis)

j. Buang air besar di sembarang tempat (encopresis)

k. Gagap

l. Gangguan perkembangan bahasa

2. Psikis

Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis

yang dimilikinya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya dalam

kondisi yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang seringkali

dialami anak adalah sebagai berikut.


a. Gangguan konsentrasi

b. Inteligensi (baik tinggi maupun rendah)

c. Berbohong

d. Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain)

3. Sosial

Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan

anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau

lingkungan pergaulan yang lebih luas. Dengan demikian, permasalahan

anak dalam bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau

hubungan sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut.

Psikis

Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis

yang dimilikinya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya dalam


kondisi yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang seringkali

dialami anak adalah sebagai berikut.

a. Gangguan konsentrasi

b. Inteligensi (baik tinggi maupun rendah)

c. Berbohong

d. Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain)

3. Sosial

Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan

anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau

lingkungan pergaulan yang lebih luas. Dengan demikian, permasalahan

anak dalam bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau

hubungan sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut.

a. Tingkah laku agresif


b. Daya suai kurang

c. Pemalu

d. Anak manja

e. Negativisme

f. Perilaku berkuasa

g. Perilaku merusak

Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar pada anak dapat dimaknai sebagai

ketidakmampuan anak dalam mencapai taraf hasil belajar yang sudah

ditentukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program

kegiatan belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa

indicator dan jenis kesulitan belajar yang mungkin dialami anak adalah

sebagai berikut.
a. Lower level

b. Underachiever

c. Slow learner

C. Faktor Penyebab Permasalahan Anak

Terdapat beberapa faktor penyebab permasalahan pada anak, baik

yang bersifat intrinsik (berasal dari diri anak sendiri) maupun ekstrinsik

(berasal dari luar diri anak). Secara umum, faktor-faktor tersebut adalah:

1. pembawaan, yakni anak dengan semua keadaan yang ada pada

dirinya;

2. lingkungan keluarga, mencakup pola asuh orang tua, keadaan sosial

ekonomi keluarga, dan lain-lain;

3. lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses belajar


mengajar, alat bantu, kurikulum, dan lain-lain);

4. masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat, dan lain-lain.

D. Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak

Mengidentifikasi permasalahan anak diartikan sebagai upaya

menemukan gejala-gejala yang tampak pada penampilan dan perilaku

anak dalam memperkirakan penyebab masalah hingga bentuk bantuan

yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Berbagai cara dapat dilakukan orang tua dan guru untuk

mengetahui apakah anak mengalami permasalahan atau tidak. Cara-cara

tersebut secara umum dibagi dua, yakni melalui tes dan non tes.

Tes

Tes merupakan salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan

untuk mengidentifikasi permasalahan anak yang bersifat standar/baku.


Bentuk tes ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas –tugas

yang harus dijawab atau dikerjakan anak serta dibatasi oleh waktu. Di

antara beragam jenis tes yang banyak dipergunakan, di antaranya adalah:

a. tes bakat;

b. inteligensi;

c. prestasi;

d. diagnostik;

e. dan lain-lain.

2. Non-tes

Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi

permasalahan anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku

anak dalam aktivitas kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel

bila dibandingkan dengan teknik tes. Di samping itu, dipergunakan pula


kumpulan hasil karya dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu.

Beberapa macam teknik non-tes yang populer, di antaranya adalah:

a. observasi;

b. wawancara;

c. angket;

d. portofolio;

e. catatan anekdot;

f. daftar cek;

g. skala penilaian;

h. sosiometri;

i. angket;

j. tugas kelompok;
k. dan lain-lain.

Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah

1. Langkah-langkah Penanganan masalah

Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut.

a. Identifikasi kasus, yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang

diperkirakan mengalami masalah.

b. Identifikasi masalah, yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang

dihadapi anak.

c. Diagnosis, merupakan langkah untuk mengidentifikasi karakteristik

serta faktor penyebab masalah yang dialami anak.

d. Prognosis, merupakan langkah untuk merumuskan alternatif upaya

bantuan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami.


e. Treatment, merupakan upaya pemberian bantuan itu sendiri.

f. Tindak lanjut, dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya

pemberian bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan

penggunaan langkah-langkah berikutnya.

2. Teknik Penanganan Masalah

Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk

menangani permasalahan anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu

teknik akan bergantung kepada karakteristik anak, jenis permasalahan,

kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor feasibilitas-

nya.

Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru

untuk membantu menangani permasalahan anak adalah sebagai berikut.

a. Latihan
b. Permainan

c. Saran dan nasihat

d. Pengkondisian (conditioning)

e. Model dan peniruan (modeling and imitation) Syarat Menangani Permasalahan Anak

Orang tua dan guru merupakan model bagi anak. Untuk dapat

membantu menangani permasalahan anak dengan tepat, orang tua dan

guru diharapkan memiliki beberapa karakteristik sebagai persyaratannya.

Beberapa karakteristik di bawah ini setidaknya dapat membantu

mempermudah orang tua dan guru dalam menangani permasalahan yang

dihadapi anak.

1. Kesabaran

2. Penuh kasih sayang


3. Penuh perhatian

4. Ramah

5. Toleransi terhadap anak

6. Empati

7. Penuh kehangatan

8. Menerima anak apa adanya

9. Adil

10. Dapat memahami perasaan anak

11. Pemaaf terhadap anak

12. Menghargai anak

13. Memberi kebebasan terhadap anak

14. Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak

G. Penutup
Setiap permasalahan tentu memiliki solusi. Demikian pula

permasalahan yang dihadapi anak, merupakan suatu cara bagi orang tua

dan guru untuk belajar memberikan solusi yang terbaik bagi proses

tumbuh kembang anak-anak mereka.

42. Nama: Afni khoiriyah lubis

Nim: 0303192060

Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari alfi.

Konsep diri merupakan aspek yang sangat penting untuk dipahami dalam kehidupan, karena konsep diri
adalah gambaran tentang diri sendiri melalui hubungan dengan orang lain (Fernanda & Sano, 2012).
Konsep diri bukan bawaan dari lahir atau faktor keturunan, karena ketika lahir anak belum memiliki
konsep diri, tidak memiliki pengetahuan bahkan belum bisa menilai dirinya sendiri. Walaupun demikian
konsep diri mulai berkembang sejak individu lahir, dimana setiap anak yang baru lahir bisa membedakan
antara penginderaan dan perasaan. Pengalaman awal tentang kesenangan dan kesakitan, kasih sayang
dan penolakan, dapat membentuk konsep diri seseorang di masa yang akan datang. Apabila konsep diri
seseorang bersifat positif maka ia yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah, merasa setara
dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, peka terhadap perasaan orang lain, dan sanggup
merubah aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi. Sebaliknya seseorang yang mempunyai konsep
diri negatif maka ia akan peka terhadap kritik, sangat responsif terhadap pujian, cenderung bersikap
hiperkritis, cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain, dan pesimis terhadap kompetisi.
Seseorang yang mengembangkan konsep diri negatif, maka seseorang memiliki pandangan dan
pengetahuan yang buruk tentang dirinya, tidak memiliki kestabilan diri dan tidak dapat menerima
kritikan dari orang lain mengenai dirinya.

Baldwin dan Homes; Calhoun dan Acocella; Pardede (2008: 147) menyebutkan bahwa: “Terdapat empat
faktor dalam pembentukan konsep diri remaja yaitu: (1) orangtua, orang tua merupakan tempat awal
melakukan interaksi yang kemudian dari interaksi tersebut akan terbentuk konsep diri remaja (2) teman
sebaya, teman sebaya mempunyai pebgaruh dalam pembentukan konsep diri karena pada usia remaja
ini cenderung melakukan kegiatan secara berkelompok (3) masyarakat, dimana masyarakat melakukan
penilaian kemudian penilaian yang diberikan oleh masyarakat itu akan menjadi konsep diri (4) belajar,
dimana konsep diri terbentuk akibatnya p

43. Assalamu'alaikum wr.wb.

Nama : ilham hamzah hasibuan

Nim : 0303193164

Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari saudari siti maimunah tambak, yang pertanyaan nya :

Didalam makalah saya membaca mengenai

_Perilaku sosial siswa berkaitan dengan konformitas_

Siswa menampilkan suatu perilaku sesuai dengan perilaku kelompok karena takut mendapat celaan atau
dikucilkan dari pergaulan.

Pertanyaan nya iyalah: bagaimana dengan siswa yang tidak pernah ikut bergabung dengan suatu
kelompok, ia lebih memilih menyendiri, bagaimana perkembangan perilaku anak tersebut?

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perilaku sosial siswa di sekolah berkaitan dengan
konformitas tergolong dalam kategori kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata konformitas
siswa 29,26 (60,95%).

Menurut saya, tidak semua orang memiliki pendapat bahwa mengikuti sebuah kelompok itu sangat
bagus, malah justru bagi sebahagian orang itu hanya akan memberat kan nya, karena seperti yang
terdapat di makalah terkadang seseorang itu terpaksa melakukan sesuatu hanya karena takut di kucil
kan, di ejek dsb, atau pun dia merasa terpaksa mengerjakan nya karena bertentangan dengan hati
nurani nya.(

Namun bagi sebahagian orang malah itu menjadi sebuah faktor pendorong bagi nya untuk berkembang,
dan dapat meningkat kan kepercayaan diri nya dalam berbagai hal. (Santrok : 2003 ;215)
Dan mengenai perkembangan siswa (remaja) yang cenderung menyendiri tanpa mau bergabung dengan
kelompok tertentu adalah : dia akan tetap mengalami perkembangan, karena faktor yang menunjang
perkembangan seseorang itu tidak hanya berasal dari kontak sosial (kelompok) , namun masih banyak
faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan nya. Meskipun ia akan sedikit merasa di kucilkan
katena teman-teman nya yang lain akan lebih jarang berkomunikasi dengan nya dikarenakan kondisi
tersebut. Dan terkadang memang seseorang itu lebih menyukai kesendirian karena ia menganggap
dengan adanya kelompok tersebut hanya akan menyia nyiakan waktunya...

Mohon maaf apabila ada salah dalam jawaban yang saya lontarkan dan berharap rekan-rekan sekalian
mampu menambah kan dan kepada bapak dosen pengampu mata kuliah saya berharap dapat
meluruskan dan memperbaiki serta menyempurnakan jawaban saya🙏🏻

Terima kasih...

Wassalam...

44. Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Terima kasih kepada modrator, nama saya Rizka Zakia Ulfa (0303192058) saya ingin menambahkan
jawaban dari pertanyaan saudari imay

Jadi, Menurut Ali Nugraha (2005 1.14) dalam perkembangan sosial, terdapat pula istilah individu yang
introvert dan extrovert. Jadi siswa yg tidak ingin bergabung dengan suatu kelompok,dan lebih senang
menyendiri termasuk Individu introvert karena ia menarik diri dari lingkungan sosial. Individu introvert
adalah seseorang yang cenderung untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Anak-anak yang cenderung introvert biasanya pendiam dan tidak membutuhkan orang lain karena
merasa seolah-olah kebutuhannya bisa

dipenuhi sendiri tanpa bantuan orang lain.

Syamsu yusuf menyatakan bawa bila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi


perkembangan anak secara positif maka anak akan dapat mencapai

perkembangan sosial secara matang. Sebaliknya, apabila lingkungan sosial itu

kurang kondusif anak akan cenderung menampilkan perilaku maladjustment

seperti minder, senang mendominasi orang lain, egois (selfish), senang

menyendiri, kurang memiliki perasaan tenggang rasa, dan kurang

memperdulikan norma dalam berperilaku.

Menurut Hurlock (2000: 256) perkembangan sosial anak dipengaruhi

oleh lingkungan keluarga dan lingkungan luar rumah.

45. 44.Baiklah disini saya Anjani Farras Arifany (0303193202) akan menjawab pertanyaan dari Fuji Ayda
Lestari Saragih.

IMPLIKASI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DALAM PENDIDIKAN

Masa remaja merupakan masa yang sangat krusial dalam kehidupannya karena

keberhasilan dalam menatapi masa depannya juga dipengaruhi oleh keberhasilan remaja

dalam menjalani perkembangannya. Oleh karena itu diperlukan perhatian yang lebih dari para pendidik
(baik orangtua maupun guru). Implikasi dalam pendidikan perlu

memperhatikan perkembangan yang terjadi pada masa remaja tersebut. Misalnya perlu
pendidikan seks yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Selain itu agar perkembangan fisiknya
dapat optimal, maka pemenuhan gizi harus mendapat perhatian dari orangtuanya agar tidak
menimbulkan efek yang bisa berakibat kurangnya dalam penerimaan sosial. Pada saat remaja memasuki
tahap perkembangan kognitif, yaitu operasioal formal,

maka dalam pendidikan sangat dibutuhkan adanya stimulasi dari lingkungan baik guru

maupun orangtua untuk mengembangkan rasa keingintahuan mereka dengan memberikan

kesempatan untuk melakukan eksplorasi.

Ø Remaja yang dapat memenuhi tugas perkembangannya yaitu memperluas hubungan antara pribadi
dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan, maka
ia dapat menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Bila relasi tersebut diwarnai oleh orientasi pada
dunia pendidikan, maka ia akan termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar bersama teman-
temannya.

Ø Besarnya minat remaja pada kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan.
Bila ia berharap mendapatkan pekerjaan yang baik maka ia akan belajar dengan sungguh-sungguh.
Dengan demikian bila remaja yang bersangkutan ingin memenuhi salah satu tugas perkembangannya
(memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan) maka ia akan belajar maksimal untuk mendapatkan
nilai yang baik agar dapat diterima bekerja di tempat kerja/pekerjaan yang ia inginkan.

Ø Salah satu peranan sosial remaja di masyarakat adalah peranan sebagai pelajar. Oleh karena itu bila ia
ingin memenuhi salah satu tugas perkembangannya, yaitu memperoleh peranan sosial, maka ia harus
menjadi pelajar dan melakukakan kegiatan belajar.

Ø Tugas perkembangan yang berisi mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
dalam kaitannya dengan kegiatan belajar adalah remaja mampu memutuskan sendiri jurusan
pendidikan yang diinginkannya, sesuai dengan minat dan kemampuannya. Tanpa tergantung kepada
orang lain (teman maupun orang tua).
Ø Tugas perkembangan yang berisi menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
berkaitan dengan kegiatan belajar adalah, kebutuhan dalam hal ”gaya belajar”. Setiap orang memiliki
gaya belajar yang berbeda-beda. Dengan menerima gaya belajar yang paling sesuai dengannya untuk
belajar maka kegiatan belajar akan berjalan dengan lancar dan lebih mudah bagi individu yang
bersangkutan.

Ø Proses belajar yang diperoleh di jenjang pendidikan universitas akan menghasilkan lulusan sarjana.
Dengan lulus sarjana mereka akan berusaha mendapat pekerjaan sehingga mandiri secara ekonomi.

45. Baiklah,

Terima kasih kepada moderator yang telah mengizinkan saya untuk menambahkan jawaban.

Nama: Miranda Firdika Rully

Nim: 0303182072.

Sekolah maupun perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan non
akademis melalui berbagai perkumpulan yang ada di sekolah, seperti perkumpulan penggemar olah raga
sejenis, kesenian dan lain-lain.Apabila ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan
jenis kelaminnya, mereka perlu diberi bantuan melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga, apabila
seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh perhatiannya menjadi
seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima peranannya
sebagai wanita.Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba  dalam
kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalaui mata pelajaran biologi dan ilmu
kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga
diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.Pemberian bantuan
kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai
dengan sistim kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang
bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh
semua personil sekolah, terutama petugas bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau
konselor sekolah.Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum
muatan lokalPendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan social
kemasyarakatan yang perlu dilakukan.  Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis melalui
organisasi sekolah,  pertemuan berkala dengan orang tua/wali murid dan pemantapan pendidikan
agama baik didalam maupun diluar sekolah.
46. Baiklah,

Terima kasih kepada moderator yang telah mengizinkan saya untuk menambahkan jawaban.

Nama: Miranda Firdika Rully

Nim: 0303182072.

Sekolah maupun perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan non
akademis melalui berbagai perkumpulan yang ada di sekolah, seperti perkumpulan penggemar olah raga
sejenis, kesenian dan lain-lain.Apabila ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan
jenis kelaminnya, mereka perlu diberi bantuan melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga, apabila
seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh perhatiannya menjadi
seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima peranannya
sebagai wanita.Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba  dalam
kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalaui mata pelajaran biologi dan ilmu
kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga
diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.Pemberian bantuan
kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai
dengan sistim kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang
bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh
semua personil sekolah, terutama petugas bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau
konselor sekolah.Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum
muatan lokalPendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan social
kemasyarakatan yang perlu dilakukan.  Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis melalui
organisasi sekolah,  pertemuan berkala dengan orang tua/wali murid dan pemantapan pendidikan
agama baik didalam maupun diluar sekolah.

50 Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Terima kasih kepada moderator

Baik disini saya

Anggun puspita sebagai pemakalah dari kelompok 8 akan menjawab pertanyaan dari saudara Wahyu yg
pertanyaan nya adalah jelaskan makna dari ketiga point perilaku remaja dan berikan contohnya
disekolah serta apa pengaruh nya siswa dan berikan solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Point a. Yaitu Perilaku sosial siswa di sekolah berkaitan dengan agresi


Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perilaku sosial siswa di sekolah berkaitan dengan agresi
tergolong dalam kategori kurang baik. Agresi siswa terjadi karena adanya hal-hal yang tidak disenangi
oleh seorang siswa terhadap siswa lain, adanya ejekan dari siswa lain, dan lain sebagainya. Contohnya
yaitu : seorang siswa korban bullying maka akan berpengaruh terhadap psikogis serta mental anak
tersebut, cara mengatasi nya bisa dengan: pihak sekolah menghimbau untuk seluruh siswa disekolag
agar lebih bekerja sama dan menghindari yg namanya bullying atau memberikan sanksi trhadap pelaku
bullying.

Point b. Yaitu perilaku sosial siswa berkaitan dengan konformitas adalah Siswa menampilkan suatu
perilaku sesuai dengan perilaku kelompok karena takut mendapat celaan atau dikucilkan dari pergaulan.
Dengan demikian siswa terpaksa melakukan hal yang sebenarnya bertentangan dengan dirinya sendiri,
contoh nya yaitu siswa" yg berada di ruang lingkup pertemanan seperti berkubu-kubu(geng) maka ketika
anak tersebut berada pada lingkup pertemanan yg demikian dan teman" sebaya nya tidak sesuai dengan
kepribadian nya maka akan berpengaruh pada prilaku sosial yg menyimpang dikarenakan ada tekanan
mental yg apabila si anak tidak melakukan hal demikian ia akan di kucilkan oleh teman kelompok nya,
cara mengatasi nya yaitu dengan cara remaja lebih berhati" dalam memilah dan memilih teman baik itu
di lingkungan sekolah maupun luar dan dapat belajar menyesuaikan diri di lingkungan tersebut tetapi
tidak menghilangkan jati diri sendiri.

Point c yaitu prilaku sosial siswa berkaitan dengan komunikasi non verbal adalah Setiap siswa telah
menampilkan komunikasi nonverbal dalam interaksinya dengan teman-teman di sekolah. Meskipun
tergolong kurang baik, namun dari komunikasi nonverbal yang ditampilkan kita bisa mengetahui apa
pesan yang disampaikan oleh siswa tersebut. Contoh nya seperti : gambar, simbol", atau semacamnya,
biasanya siswa seperti ini memiliki kepribadian introvert sehingga berpengaruh pada ungkapan perasaan
nya yg sulit di ungkapkan scra langsung sehingga dia membuat hal" teesebut untuk meluapkan perasaan
nya, solusi untuk itu yaitu bisa dengan cara memberikan pemahaman atau seorang konselor mngajak
nya berbicara tentang apa hal" yg dirasakan nya. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai