KOMUNIKASI BISNIS
HUMAN / MANUSIA
KOMUNIKASI
Berasal dari kata persona
Kata persona merujuk pada topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering
dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk
menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. yang biasa digunakan
para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti
bagaimana seseorang tampak pada orang lain
PENGERTIAN
• Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa
adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan,
keterampilan dan sebagainya.
• Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau
kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara
wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang
sempurna.
• Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat
menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak
menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila
memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami
kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap
optimistik.
• Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang
dihadapinya.
• Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak,
mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
Kepribadian yang sehat :
• Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat
menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau
konstruktif , tidak destruktif (merusak)
• Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap
aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang
(rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan
dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan
keterampilan.
• Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang
lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah
lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai
orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain,
tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan
mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
• Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan
memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
• Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup
yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
• Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung
oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan),
dan affection (kasih sayang)
JENIS KEPRIBADIAN MANUSIA
Introvert (Introversion)
Extrovert (Extraversion)
adalah kepribadian manusia yang
lebih berkaitan dengan dunia dalam
pikiran manusia itu sendiri. Jadi Ambievert (Ambiversion)
manusia yang memiliki sifat kebalikan dari Introvert. Manusia
introvert ini lebih cenderung dengan kepribadian extrovert lebih
menutup diri dari kehidupan luar. berkaitan dengan dunia di luar
manusia tersebut. Jadi manusia Ambievert atau Ambiversion adalah
Mereka adalah manusia yang lebih kepribadian manusia yang memiliki
banyak berpikir dan lebih sedikit yang memiliki sifat extrovert ini
lebih cenderung membuka diri 2 kepribadian, yaitu Introvert dan
beraktifitas. Mereka juga orang- Extrovert. Manusia dengan
orang yang lebih senang berada dengan kehidupan luar. Mereka
adalah manusia yang lebih banyak kepribadian ambievert dapat
dalam kesunyian atau kondisi yang berubah-ubah dari introvert
tenang, daripada di tempat yang beraktifitas dan lebih sedikit
berpikir. Mereka juga orang-orang menjadi extrovert, atau sebaliknya.
terlalu banyak orang
yang lebih senang berada dalam
keramaian atau kondisi dimana
terdapat banyak orang, daripada di
tempat yang sunyi.
Introvert (Introversion)
Ciri-ciri Introvert:
•Senang menyendiri
•Pemikir
•Pemalu
•Pendiam
•Lebih senang bekerja sendirian
•Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1
interaction)
•Susah bergaul (kuper)
•Senang berimajinasi
•Jarang bercerita, lebih suka mendengarkan orang bercerita
•Senang dengan kegiatan yang tenang (membaca, bermain komputer,
memancing, bersantai dsb)
•Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
•Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
Extrovert (Extraversion)
Ciri-ciri Extrovert:
1.Senang bersama orang
2.Percaya diri (Kadang bisa berlebihan)
3.Aktif
4.Lebih senang bekerja kelompok
5.Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang sekaligus
6.Gampang bergaul (supel)
7.Senang beraktifitas
8.Lebih senang bercerita, daripada mendengarkan orang bercerita
9.Senang dengan kegiatan dengan banyak orang (jalan-jalan, pergi ke
konser, nongkrong, berpesta dsb)
10.Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
11.Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata
Ambievert (Ambiversion)
MODEL KEPRIBADIAN
Model Kepribadian
1. Ekstraversi. Dimensi ini menampilkan level
kenyamanan didalam hubungan. Ektrover cenderung
ekspresif, percaya diri dan mampu bersosialisasi. Selain
itu mereka juga pemalu, penakut dan tenang.
Anda tidak akan lagi memaksakan pemikiran maupun pendapat Anda agar
disetujui oleh orang yang memiliki tipe kepribadian berlawanan dengan
Anda.
Anda akan menemukan cara baru untuk mendekati masalah dan mencari
solusinya. Misalnya, Anda termasuk orang yang mudah panik dan cemas.
Mengetahui kekurangan ini, Anda tentu bisa mempelajari cara untuk
menenangkan diri agar dapat mengatasi situasi tersebut dengan baik.
Selain itu, Anda juga tahu kelebihan yang Anda miliki. Anda bisa
mengembangkan kelebihan ini menjadi sebuah potensi, contohnya
memperluas koneksi dengan orang banyak karena Anda orang yang
cukup supel dan bisa menghidupkan suasana.
Manfaat mengenal lebih dalam tipe
kepribadian dalam diri
Setiap orang memiliki hal yang disukai dan tidak yang berbeda-beda.
Contohnya, Anda tidak menyukai suasana yang berisik atau bertemu
banyak orang. Bila Anda mengetahui hal ini, tentu Anda akan menghindari
hal yang bisa membuat Anda risih dan terganggu.
Perkara suka dan tidak suka tidak hanya meliputi hal itu saja. Ini akan
menjadi pertimbangan Anda dalam membuat keputusan, misalnya dalam
memilih pekerjaan. Memilih pekerjaan yang sesuai dengan keinginan akan
membuat Anda lebih puas dan bahagia. Ini secara langsung berdampak
dengan produktivitas dan kesehatan mental Anda.
1. Tarik napas dalam-dalam