Anda di halaman 1dari 72

MBTI

Myers Briggs Type Indicator


 Dibuat oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers (mereka
adalah ibu & anak)
 Katharine Cook Briggs memulai penelitiannya pada tahun 1917, ketika
mulai mengamati bahwa kepribadian calon menantunya berbeda
dengan anggota keluarganya.
 Ia kemudian mulai membaca berbagai biografi dan mengembangkan
tipologi kepribadian, yang disebutnya sebagai empat (4) temperamen
yaitu: meditative (thoughtful), spontaneous, executive, social.
 Setelah ia membaca buku Carl G. Jung (Psychological Types), maka
mulai merujuk pada teori Jung.
 Isabel Briggs Myers kemudian melanjutkan penelitian ibunya dengan
mengembangkan ide tipologi kepribadian di dalam novel misteri
(Murder yet to come) yang ia tulis pada tahun 1929.
 Katharine Cook Briggs maupun Isabel Briggs Myers sama sekali tidak
memiliki latar belakang pendidikan ilmu Psikologi, namun kemudian
mempelajari sendiri tentang psychometric testing.
 Secara khusus Myers kemudian mempelajari konstruksi tes, skoring,
validitas, dan metode statistik dari Edward N. Hay (personnel manager
Philadelphia Bank).
 Selama masa perang dunia II, Briggs dan Myers menciptakan indikator
tipologi kepribadian, dengan suatu keyakinan bahwa pengetahuan
tentang kecenderungan kepribadian akan membantu perempuan pada
masa itu untuk mencari pekerjaan yang paling nyaman dan efektif
untuk diri mereka sendiri.
 Pada tahun 1944, “The Briggs Myers Type Indicator Handbook”,
diterbitkan.
 Pada tahun 1956 mengalami perubahan nama menjadi “Myers-Briggs Types
Indicator”.
 Pada tahun 1962, MBTI manual diterbitkan, dengan pendanaan (sponsor)
dari Educational Testing Service yang saat itu dipimpin oleh Henry Chauncey.
 MBTI selanjutnya mendapatkan banyak dukungan antara lain dari Donald W.
MacKinnon  direktur Institute of Personality and Social Research (IPSR) di
University of California, Berkeley; W. Harold Grant  profesor di Michigan
State University dan Auburn University; Mary H. McCaulley dari University of
Florida.
 Pada tahun 1975, publikasi MBTI dilakukan oleh Consulting Psychologist Press
(CPP); dan di tahun yang sama, Center for Applications of Psychological Type
(CAPT) didirikan  sebagai pusat penelitian.
 Pada bulan Mei 1980, Myers meninggal; Mary H. McCaulley kemudian
memperbaharui MBTI manual.
 Pada tahun 1985 MBTI manual 2nd ed. diterbitkan, untuk MBTI manual 3rd ed.
di tahun 1998.
 Teori Carl G. Jung tentang personality types  klasifikasi psikologis
dari perbedaan tipe individu (perbedaan yang sifatnya kualitatif).
 Melalui metode observasi pada diri sendiri dan pasiennya, Jung
mengidentifikasi dimensi kepribadian  yang kemudian disebut
sebagai personality types.
 Dimensi yang pertama (attitudes/orientasi) = ekstraversi dan
introversi.
 Ekstraversi dan introversi merupakan dua kutub yang berbeda, dan
cenderung berlawanan; namun individu mungkin menunjukkan
keduanya.
 Seiring dengan perkembangan manusia, satu attitude akan
berkembang lebih dominan dibanding lainnya.
 Attitude yang sifatnya non-dominan kemudian akan menjadi materi
unconscious, yang akan berpengaruh pada individu melalui cara-cara
yang unconscious pula.
 Jung kemudian beranggapan bahwa attitudes introversi-ekstraversi,
terlalu sederhana/kurang adekuat dalam menjelaskan perbedaan
individual.
 Jung lalu mengembangkan empat (4) psychological functions: thinking,
feeling, sensing, dan intuition.
 The “rational” functions: thinking dan feeling, yang digunakan dalam
membuat/memberikan penilaian (judgments).
 The “irrational” functions: sensing dan intuition, yang digunakan dalam
merasakan/merespon stimulus. Fungsi irasional tidak terkait dengan
evaluasi dan membuat keputusan.
 Keempat fungsi tersebut, yang kemudian terbagi menjadi rational dan
irrational functions, juga bersifat polaritas.
 Setiap individu akan dapat menunjukkan keempatnya, namun
fungsi yang berkembang paling kuat disebut dengan superior
function (dominant-conscious).
 Fungsi yang berkembang berikutnya adalah auxiliary function, yang
akan menggantikan superior function ketika tidak sedang
“digunakan”.
 Fungsi yang kurang berkembang  inferior function (repressed-
unconscious), yang biasanya muncul dalam mimpi dan
fantasi/khayalan.
 Bila rational function (thinking atau feeling) merupakan superior
function, maka irrational function (sensing atau intuition)
merupakan auxiliary.
 Dua (2) attitudes dan empat (4) functions kemudian berkombinasi
menjadi delapan (8) psychological types.
INTROVERTED EXTRAVERTED
THINKING Berorientasi pada pemikiran mereka Memusatkan pada dunia luar dengan
sendiri, dalam interaksi sosial atau memaksakan idenya pada orang lain. Misalnya
membuat perencanaan cenderung pada individu yang bekerja di bidang
melibatkan pemikiran abstrak. matematika dan sains, menggunakan cara
berpikir mereka untuk memecahkan masalah.

FEELING Menyimpan perasaan dengan kuat, Sering mengekspresikan perasaannya pada


diekspresikan melalui cara yang orang lain, namun terlihat sociable dan
terkesan dipaksakan. Misalnya friendly.
seniman yang mengekspresikan
perasaannya pada karya mereka.
SENSING Individu yang fokus pada persepsi Mengalami sensasi dan berpartisipasi dalam
mereka tentang dunia luar, yang aktivitas yang membangkitkan sensasi (mis:
mereka rasakan melalui sensasi mendaki gunung), mereka menyukai data-data
psikologis. yang praktis dan realistis.
INTUITION Mengalami kesulitan dalam Menikmati hal-hal baru, namun kesulitan
mengkomunikasikan insight dan untuk mempertahankan minat tertentu.
intuisinya.
Memberi informasi untuk memahami diri sendiri, orang
lain, dan perilaku manusia.
Memberikan penghargaan terhadap perbedaan
individu.
Memperbaiki pemecahan masalah dan komunikasi.
Membantu dalam pemilihan karir dan pengembangan
keahlian.
Meningkatkan kerja sama kelompok.
Menolong penyelesaian konflik.
The MBTI does not measure….

IQ STRESS
PSYCHIATRIC
DISTURBANCES
MATURITY

TRAUMA
EMOTION

NORMALCY LEARNING 10
“TYPE” is helpful in
understanding yourself and
other people

BUT REMEMBER……

Everyone is
An Individual !!!
11
EXTRAVERSION & INTROVERSION
Adalah 2 sikap yang saling melengkapi
dalam menghadapi dunia

E
Orang ekstravert pada dasarnya tertarik
terhadap manusia, benda-benda dan hal-
hal lain di sekitarnya
I
Orang introvert merasa lebih tertarik pada
apa yang sedang bergolak dalam
pemikirannya, ide, konsep atau pun
12
perenungan terhadap suatu hal
EXTRAVERSION INTROVERSION

Merasa tertarik
Merasa tertarik
terhadap hal-hal
terhadap peristiwa yang terjadi di
yang terjadi di luar dalam dirinya dan
dirinya sekelilingnya
13
EXTRAVERSION INTROVERSION

Bersemangat karena
pemikiran dan ide yang
Bersemangat
dipikirkan dan karena
dalam pengalaman penghayatan
perjumpaannya atas suatu konsep atau 14
dengan orang lain pemikiran
EXTRAVERSION INTROVERSION

Bertindak dulu baru Berpikir dulu baru


memikirkannya mengambil
tindakan 15
EXTRAVERSION INTROVERSION

Seringkali
Ramah, banyak
menahan diri,
bicara dan mudah tenang dan agak
dipahami sulit dipahami 16
EXTRAVERSION INTROVERSION

Mudah Cenderung
mengungkapkan menyimpan
perasaannya perasaannya
17
EXTRAVERSION INTROVERSION

Membutuhkan Cenderung
hubungan dengan menyendiri
orang lain
18
EXTRAVERSION INTROVERSION

Memberi pandangan Memberikan


yang luas dalam pemahaman yang
kehidupan mendalam terhadap
kehidupan 19
EXTRAVERSION INTROVERSION

Bagi I, pemahaman Bagi E, orang


orang ekstrovert introvert tampak
tampak dangkal selalu menarik diri
20
EXTRAVERSION INTROVERSION

Perlu keseimbangan Perlu keseimbangan


introversi ekstroversi

21
EXTRAVERSION INTROVERSION
Giat Merenung
Memandang Keluar Memandang dalam diri
Ramah Menahan diri
Kumpulan Orang Sendiri
Ekspresif Sedikit
Luas, ekstensif Tenang
Dalam, Intensif
22
SENSING & INTUITION
Adalah cara untuk menyerap informasi

S
Fungsi sensing untuk menyerap
informasi dengan memakai panca indra:
melihat, mendengar, merasakan,
membaui dan meraba.

N
Fungsi intuition untuk menyerap informasi
melalui “indra ke-6”: firasat/intuisi
23
SENSING INTUITION

Cenderung untuk Cenderung untuk


memperhatikan memperhatikan
setiap bagian pola hubungan
secara rinci secara keseluruhan
24
SENSING INTUITION

Memandang ke
Menikmati hidup masa depan dan
“saat ini” mengantisipasi
yang mungkin 25
akan terjadi
SENSING INTUITION

Lebih senang Lebih senang


menangani hal-hal membayangkan
praktis kemungkinan-
kemungkinan 26
SENSING INTUITION

Menghendaki Menyenangi
segala sesuatunya kesempatan untuk
pasti, jelas dan melakukan sesuatu
terukur yang baru & inovatif 27
SENSING INTUITION

Memulai sesuatu Memulai dimana suka


dari awal & dan tahapan dapat
menyelesaikannya dilompati
secara bertahap 28
SENSING INTUITION

Mengerjakan Terlebih dahulu


secara langsung mempelajari totalitas
desain agar dapat
dan dari bagian-
memahami bagaimana
bagian kecil bagian-bagian tersebut 29
menjadi totalitas terangkai satu sama lain
SENSING INTUITION

Lebih menyukai Menyenangi


prosedur dan perubahan dan variasi
aturan yang baku 30
SENSING INTUITION

Bagi orang N, orang S Bagi orang S, orang N


terlihat sebagai orang terlihat sebagai orang
yang materialistis dan yang tidak praktis dan
tidak mempunyai daya sering berubah-ubah 31
imajinasi
SENSING INTUITION

Untuk Untuk keseimbangan


keseimbangan memerlukan sensing
32
memerlukan intuisi
Kata Kunci
SENSING INTUITION
Terperinci Global
Sekarang Masa Depan
Praktis Imajinasi
Fakta Inovasi
Bertahap/berurutan Acak
Arah Firasat
Pengulangan Variasi
Menikmati Antisipasi
Kerja Keras Inspirasi/Ilham 33
Mempertahankan Perubahan
THINKING & FEELING
Adalah cara untuk mengambil keputusan atau
kesimpulan

T
Thinking adalah fungsi pengambilan keputusan
atau kesimpulan yang berdasarkan logika dan
pertimbangan objektif

F
Feeling adalah fungsi pengambilan
keputusan atau kesimpulan berdasarkan nilai 34
pribadi dan subjektif
THINKING FEELING

Memutuskan dengan Memutuskan


menggunakan dengan
‘kepala’ menggunakan ‘hati’ 35
THINKING FEELING

Melakukan sesuai Melakukan sesuai


dengan logika dengan pendirian
pribadi yang
36
diyakini
THINKING FEELING

Berkepentingan Berkepentingan
akan kebenaran akan hubungan
dan keadilan baik dan harmoni
37
THINKING FEELING

Bertindak sebagai Bertindak sebagai


pengamat dan melihat peserta dalam
suatu kejadian dari luar mengamati suatu
kejadian dan mencoba
merasakan dengan ikut 38
terlibat di dalamnya
THINKING FEELING

Memperhatikan Dengan segera


secara jangka memberikan
panjang pandangan pribadi
39
THINKING FEELING

Dengan cepat
menemukan Dengan spontan
kekurangan-kekurangan memberikan
dan melontarkan kritik penghargaan 40
secara spontan
THINKING FEELING

Mahir dalam Memahami orang


menganalisa rencana dengan baik 41
THINKING FEELING

Bagi orang F, orang T Bagi orang T, orang F


terasa dingin dan terasa membingungkan,
sebab tidak jelas dan 42
meremehkan orang lain
emosional
THINKING FEELING

Untuk Untuk
keseimbangan keseimbangan
memerlukan memerlukan
Feeling (F) Thinking (T)
43
Kata Kunci
THINKING FEELING
Kepala Hati
Objektif Subjektif
Adil Harmoni
Dingin Penuh perhatian
Mengambil jarak Secara pribadi
Kritis Menghargai
Analisa Memahami
Cermat Membujuk
Prinsip Nilai 44
JUDGMENT & PERCEPTION
Adalah dua gaya hidup yang saling
melengkapi

J
Judgment (penilai) adalah gaya hidup
yang tegas, terencana dan teratur

P
Perceptive (persepsi) adalah gaya hidup yang
mencerminkan fleksibilitas, adaptif dan
spontan
45
JUDGMENT PERCEPTION

Menyukai gaya Menyukai gaya hidup


hidup yang teratur yang fleksibel

46
JUDGMENT PERCEPTION

Menginginkan Mengikuti apa saja


segala sesuatunya yang terjadi
jelas dan teratur

47
JUDGMENT PERCEPTION

Senang apabila dapat Lebih suka


mengendalikan dan menikmati apa saja
mengatur hidupnya yang terjadi dalam
kehidupan

48
JUDGMENT PERCEPTION

Menikmati gaya Menikmati rasa


hidup yang tegas keingintahuannya,
dan menikmati dalam
mendapatkan
kejutan-kejutan

49
JUDGMENT PERCEPTION

Menyukai batasan-
batasan dan Menginginkan
kebebasan untuk
kriteria yang jelas
melakukan eksplorasi
tanpa batasan

50
JUDGMENT PERCEPTION

Merasa senang bila Lebih senang untuk


dapat memberikan menjaga situasi tetap
kepastian akhir terbuka
JUDGMENT PERCEPTION

Menangani batas
waktu dengan Memenuhi batas
perencanaan yang waktu secara
lebih awal tergesa-gesa pada
saat terakhir

52
JUDGMENT PERCEPTION

Bagi orang P, orang J


Bagi orang J, orang P
terasa kaku, terlalu terasa tidak teratur,
menuntut dan selalu kacau balau dan kurang
gelisah bertanggung jawab

53
JUDGMENT PERCEPTION

Memerlukan P untuk
Memerlukan J untuk
keseimbangan
keseimbangan

54
Kata Kunci
JUDGMENT PERCEPTION
Teratur Fleksibel
Terstruktur Mengalir
Terkendali Mengalami
Tegas Ingin tahu
Berhati-hati Spontan
Kepastian Keterbukaan
Rencana Menunggu
Batas Waktu Penemuan baru
Produktif Menerima apa adanya 55
Introvert, Sensing, Thinking, Judging.

Mempunyai sifat serius, tenang, penuh


konsentrasi dan logis.

Bertanggung jawab penuh dalam pekerjaannya.

Segala tugasnya dikerjakan dengan praktis


berdasarkan fakta yang ada.
• Introvert, Sensing, Feeling, Judging.

• Mempunyai sifat tenang, ramah, bertanggung


jawab, teliti, setia, dan baik budi.

• Tipe ISFJ, ia seorang yang tekun bekerja untuk


menyelesaikan tugas-tugasnya.
• Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving.

• Mempunya sifat tenang, pendiam, dan analitis.

• Melaksanakan tugasnya dengan serius dan teliti.


• Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving.

• Mempunyai sifat malu, sangat ramah, sensitif,


dan rendah hati.

• Pekerja yang setia, tidak suka berdebat, dan


sering mengerjakan tugasnya dengan rileks.
• Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving.

• Mempunyai sifat tidak tergesa gesa, penerima,


dan tidak sensitif.

• Tipe yang tidak


"ngoyo”(berlebihan/memaksakan diri) dalam
pekerjaan.
• Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving.

• Mempunyai sifat ramah, tidak suka repot,


humoris, dan mudah beradaptasi.

• Dalam bekerja, ia lebih mengutamakan fakta


daripada teori dalam pekerjaannya.
• Extrovert, Sensing, Thinking, Judging.

• Mempunyai sifat praktis, realistis, dan tidak suka


berkhayal.

• Tidak tertarik pada hal hal yang tidak berguna,


senang berorganisasi, dan melakukan segala
aktivitas.
• Extrovert, Sensing, Feeling, Judging.

• Mempunyai sifat ramah, suka bicara, populer,


teliti, dan memimpin.

• Dalam melakukan pekerjaannya, ia memerlukan


keharmonisan, dan dukungan semangat.

• Ia tertarik pada pemikiran yang abstrak.


• Introvert, Intuitive, Feeling, Judging.

• Mempunyai sifat sering memaksa, teliti, sering


ikut campur, tekun.

• Tekun bekerja, terkenal dengan idenya yang


cemerlang.
• Introvert, Intuitive, Thinking, Judging.

• Mempunyai sifat ragu-ragu, kritis, bebas, dan


keras kepala.

• Dapat menyalurkan ide dan pikirannya yang


cemerlang dalam pekerjaannya
• Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving.

• Mempunyai sifat senang mempelajari sesuatu


yang baru, ramah, dan mudah dipercaya.

• Senang bekerja.
• Introvert, Intuitive, Thinking, Perceiving.

• Mempunyai sifat tenang, pendiam, dan apatis.

• Senang melakukan tugasnya berdasarkan teori.


• Ekstrover, Intuitive, Feeling, Perceiving.

• Bersifat antusias, bersemangat tinggi, banyak


akal, dan imajinatif.

• Mampu melakukan banyak hal.

• Ia dapat membantu memecahkan problem


perusahaan.
• Ekstrover, Intuitive, Thinking, Perceiving.

• Bersifat cepat, dan banyak akal.

• Senang berdebat, dan mengabaikan tugas yang


dianggapnya rutin.
• Ekstrovert, Intuitive, Feeling, Judging.

• Tipe ini bersifat ramah, populer, dan sensitif


terhadap pujian maupun kritik.

• Tipe orang yang mau mendengarkan pendapat,


dan merasakan kesulitan orang lain.
• Ekstrovert, Intuitive, Thinking, Judging.

• Tipe ini bersifat ramah, berterus terang, tegas,


dan berjiwa pemimpin.

• Tipe orang yang menghargai suatu alasan yang


tepat dan masuk akal
SEKIAN

72

Anda mungkin juga menyukai