Anda di halaman 1dari 4

3.3.

Gaya belajar Introvet


3.3.1 Pengertian Gaya Belajar Introvert
Dalam proses pembelajaran guru harus memahami gaya belajar yang

dimiliki peserta didik, salah satu gaya belajar yag dimiliki peserta didik yaitu gaya

belajar introvet. Gaya belajar introvert adalah gaya belajar yang dimiliki peserta

didik yang kebiasaannya adalah peserta didik cenderung pendiam dan tidak

menyukai pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik yang memiliki gaya

belajar introvert lebih mereflesikan pemikirannya dalam bentuk tugas bukan

dalam bentuk diskusi dengan peserta didik lain (Garner, O. Dan Harrison. 2013).

Sedangkan menurut Introver adalah suatu orientasi ke dalam diri sendiri. Orang

introver cenderung menarik diri dari kontak sosial. Menurut Jung dalam Naisaban,

perilaku introver sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-

kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di

tengah kerumunan banyak orang (Naisaban, 2003).

3.3.1 Ciri-ciri kepribadian Introvert

Peserta didik yang memiliki gaya belajar introvert bisa dilihat dari ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Peseta didik cenderung pendiam dan suka menyendiri b. Introvert tidak

menyukai pembicaraan yang ringan. c. Introvert tidak menyukai

dering handphone. d. Introvert tidak langsung membalas pesan dari seseorang e.

Introvert merasa keramaian membuatnya gila. f. Introvert lebih nyaman untuk

[hang out] dengan sedikit orang. g. Introvert suka mengamati keadaan sekitar

dengan sangat cermat. h. Introvert cenderung suka menulis. i. Introvert cukup jago

dalam menebak karakter orang. j. Introvert akan banyak berpikir sebelum


berbicara (Firdaus, dkk). Hall dan Lindzey (1998) menambahkan bahwa

karakteristik introver adalah pemalu, introspektif, menyukai buku-buku daripada

manusia, suka menyendiri dan tidak ramah kecuali pada teman dekatnya. Dia

cenderung merencanakan segala sesuatu dengan berhati-hati sebelum melangkah

dan tidak mudah percaya kata hati. Dia tidak menyukai kegembiraan/keramaian,

menanggapi semua masalah dalam hidup dengan serius, dan menyukai kehidupan

yang teratur. Dia selalu menyembunyikan perasaannya, jarang bertingkah agresif

dan tidak mudah kehilangan kesabaran. Dia orang yang dapat dipercaya, agak

pesimis. Baik individu yang ekstrover maupun orang introver tidak berbeda dalam

tingkat aktivitas intelektualnya. Tipe kepribadian ekstrover dan introver

merupakan dua kelompok sikap yang berbeda, yang dimiliki individu sehingga

menjadi ciri khas individu tersebut yang tampak dalam aktivitas (activity),

kesukaan bergaul (sociability), keberanian mengambil risiko (risk taking),

penurutan dorongan hati (impulsiveness), pernyataan perasaan (expressiveness),

kedalaman berpikir (reflec-tiveness), dan tanggung jawab (responsibitliy)

(Eysensk & Wilson, 1980).

3.4 Gaya Belajar Ekstrovert


3.4.1 Pengertian Gaya Belajar Ekstrovert
Menurut Jung (dalam Lefrancus, 1979:421) berpendapat bahwa ekstrovert

ditandai dengan mudah bergaul, terbuka dan mudah membuat hubungan dengan

orang lain. Dikemukakan oleh Eysenck (dalam Fransella, 1981:84) karakteristik

ekstroversi ditandai oleh sosiabilitas, bersahabat, aktif berbicara, impulsif,

menyenangkan, aktif dan spontan. Jung mengatakan (dalam Hall dan Lindzey,

1978:125) bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh dunia


objektif, orientasinya terutama tertuju keluar. Hal tersebut adalah kebalikan dari

pendapat Jung tentang introvert. Dalam teorinya Eysenck juga mengatakan bahwa

ekstrovert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi - ekstroversi

dengan karakteristik watak peramah, suka bergaul, menurutkan kata hati dan

senang mengambil resiko (Pervin, 1993:302).

Ekstrover adalah suatu kecenderungan yang mengarahkan kepribadian

lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik ekstrovert adalah

banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi

tempat baru, aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak

suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002).

3.4.2 Ciri-ciri Kepribadian Ekstovert

Ciri-ciri Ekstrovert Menurut (Larsen, 2002). Tertarik dengan apa yang

terjadi disekitar mereka. Sering membandingkan pendapat mereka dengan orang

lain. Seringkali banyak bicara. Tertarik dengan orang-orang baru. Menghargai

berbagai hubungan. Mudah beradaptasi dalam berbagai lingkungan. Menurut Hall

dan Lindzey (1998), orang ekstrover itu mudah bersosialisasi, senang hura-hura,

mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk diajak bicara, tidak suka

membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan, berani ambil risiko, selalu

mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa dipikir dulu, menurutkan kata hati

(impulsif), suka melawak, selalu mempunyai jawaban yang segar dan umumnya

menyukai perubahan, periang, supel, optimis,dan senag tertawa. Dia lebih suka

bergerak dan melakukan kegiatan, cenderung agresif, mudah kehilangan


kesabaran. Secara keseluruhan, perasaanya sulit untuk dijaga dan dia tidak selalu

dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai