PENDAHULUAN
nasional.
4. Mengetahui lebih jauh tentang Pendidikan dan Pembangunan di Indonesia
5. Untuk menambah wawasan dan pengalaman kami sebagai mahasiswa dan
mahasiswi
BAB II
PEMBAHASAN
GBHN,
hakekat
pembangunan
nasional
adalah
dipandang
sebagai
subjek
pembangunan
karena
dengan
segenap
b.
non-formal mengalami
Sistem pendidikan
karena hanya manusia yang dapat dididik dan harus selalu dididik.
Menurut Drijarkara : Manusia digambarkan sebagai makhluk yang selalu
meng-ada artinya manusia itu adalah makhluk yang selalu mencari yang
belum ada karena sasaran yang ada sudah dibosani. Mencari dan
mengadakan yang belum ada berarti berkreasi.
- Menurut Max Scheller : Manusia digambarkan sebagai hewan yang sakit.
Persoalan pendidikan dapat dilihat segaia persoalan nasional karena
pendidikan berhubungan dengan masa depan bangsa. Dan untuk
menyongsong suasana hidup yang makmur dan maju, maka diperlukan
sistem pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an
agent of social change (agen perubahan sosial) tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
b. Wujud pembangunan system pendidikan.
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama
lain
zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya kebutuhan
akan penyempurnaan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan-kebutuhan baru tersebut saling terkait, yaitu aspek filosofis dan
keilmuan, yuridis, struktur, dan kurikulum.
1.
filosofis menjadi landasan, tetapi tidak harus diartikan bahwa setiap terjadi
perubahan filosofis dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek
yang lain secara total.
2. Aspek filosofis keilmuan
Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasioanal pendidikan.
Rumusan tujuan pendidikan nasional yang tentunya memberikan peluang
bagi pengembanga hakikat manusia yang kodrati yang berartipula bersifat
wajar. Bagi kita pengembangan sifat kodrati manusia itu pararel dengan
jiwa Pancasila.
3. Aspek Yuridis
Kemajuan. Jelasnya sistem pendidikan perlu disempurnakan, dan
tugas ini hanya dapat dilakukan dengan mendasarkan diri pada UndangUndang Pendidikan.
a.) Isi UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SPN) lebih komprehensif, dalam arti bahwa UU No. 2 Tahun 1989
ini mencakup semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
b.) Sifat UU RI No. 2 Tahun 1989 lebih fleksibel dari pada UU No.
4/1950 dan UU No. 22/61. Fleksibilitas ini terlihat dalam hal-hal
seperti :
(1) Masih memberi peluang untuk dilengkapi dengan peraturanperaturan pemerintah dan keputusan menteri.
(2) Adanya badan pertimbangan pendidikan nasional
(3) Adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,
dan keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan sehingga
pendidikan dapat mengarah kepada keserasian pemenuhan tujuan
negara di satu pihak dan kepentingan rakyat banyak di pihak yang
lain pada masa mendatang.
c.) Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tidak hanya bersifat
mengatur (seperti UU Pendidikan yang lalu), tetapi juga
memiliki kekuatan hukum yang bersifat memaksa.
d.) UU No. 2 Tahun 1989 lebih memperhatikan prospek masa depan.
3. Aspek struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada
upaya
pembenahan
struktur
pembangunan
pendidikan
yang
Aspek kurikulum
Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan
kurikuler berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan
tersebut dapat berupa materinya, orientasinya, pendekatannya
maupun metodenya.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun
manusianya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi
sumber daya pembangunan. Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran
lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan social yaitu diri manusia itu
sendiri.
Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan maka
diharapkan lingkungannya akan terbangun dengan baik.Sumbangan pendidikan
terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya, lingkungan pendidikan,
jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan. Secara khusus sumbangan pendidikan
terhadap pembangunan adalah pembangunan atas penyempurnaan sistem
pendidikan itu sendiri.
III.2 Saran
a.) Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Mudyahardjo, Redja, 2008, Pengantar Pendidikan, Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-Dasar
Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta : Grafindo.
Diakses di : http://breinkeys.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pendidikan-danpembangunan.html