Dosen Pengampu
Maryatun Kabatiah, M.Pd
DISUSUN OLEH :
YULIA AFRIANI
NIM A1D115010
RUSLAINI
NIM A1D115026
NIM A1D115014
WIDYA ANGGRAINI
NIM A1D115039
MAY SUBANDIYO
NIM A1D115006
NUR AMALINA
NIM A1D115002
ARAHUL ALLAZI
NIM A1D115027
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Pancasila Sebagai
Ideologi serta Pancasila dan Agama ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila kelompok enam.
Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Maryatun Kabatiah, M.Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Pancasila. Kami ucapkan juga
terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga tugas yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak
kekurangan. Kami mengharapkan kritik dari pembaca agar dapat meningkatkan
kualitas makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB I
1.1 Latar Belakang ...................................................................................4
2.1 Rumusan Masalah ..............................................................................4
2.2 Tujuan ................................................................................................4
BAB II
2.1 Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia .......................................6
2.2 Hubungan pancasila dan agama ..........................................................7
2.2.1 Makna ketuhanan Yang Maha Esa ...........................................10
2.2.2 Kontroversi pancasila dengan agama .......................................12
BAB III
3.1 Kesimpulan .........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pancasila
merupakan
dasar
negara
dan
pemersatu
bangsa
Jika kita melihat semua kejadian di atas, kejadian-kejadian itu bersumber pada
kurangnya pemahaman tentang ideologi Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia dengan ideologi yang mereka anut. Dengan kata lain mereka yang
melakukan perbuatan atas dasar keyakinan akan prinsip yang mereka anut adalah
yang paling baik, khususnya bagi orang-orang yang berlatar belakang prinsip
agama.
Berdasarkan Latar Belakang permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk
menulis makalah yang berjudul HUBUNGAN PANCASILA DAN AGAMA.
Dan Mengapa banyak orang yang menetang pancasila dengan alasan agama.
Masalah pokoknya adalah kurangnya pemahaman mereka tentang ideologi
pancasila dan juga kesalahan merekadalam menafsirkan pelajaran pelajaran atau
ilmu agama yang mereka dapatkan. atau mungkin juga mereka mudah di
pengaruhi dan di hasut dengan alasan agama atau kebebasan.dengandemikian
sangat mudah bagi orang orang yang ingin menghancurkan negri ini
memanfaatkan mereka.
1.2Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos yang berati ilmu. Kata idea barasal dari kata bahasa
Yunani eidos yang berarti bentuk. Di samping itu ada kata idein yang artinya
melihat. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita
yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga
cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar,pandangan atau paham.
Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat
merupakan kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas suatu landasan, asas atau dasar
yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian
tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. (Kaelan, 2014: 111-112)
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta
nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi
(bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.
ruang publik
hampa
Yang
Maha
Esa
mengandung makna
bahwa
manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan, yaitu Tuhan Yang Maha
Esa dan
mengalahkan ilah-ilah
atau
Tuhan-Tuhan
lain
yang bisa
dalam negara.
Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus
sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama normanorma Hukum positif maupun norma moral baik moral agama maupun
moral para penyelenggara negara.
10
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara untuk melaksanakan amanat negara dari rakyat, negara
bagi rakyat, dan negara oleh rakyat. Ini berarti, Ketuhanan Yang Maha Esa
harus menjadi landasan dalam melaksanakan pengelolaan negara dari rakyat,
negara bagi rakyat, dan negara oleh rakyat.
Ketiga, Seminar Pancasila ke-1 Tahun 1959 di Yogyakarta juga
berkesimpulan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa harus dibaca sebagai satu
kesatuan dengan sila-sila lain dalam Pancasila secara utuh. Hal ini dipertegas
dalam kesimpulan nomor 8 dari seminar tadi bahwa: Pancasila adalah (1)
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia (berkebangsaan) yang berkerakyatan dan yang berkeadilan
sosial; (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan Yang Maha
Esa, yang berpersatuan Indonesia (berkebangsaan), yang berkerakyatan dan yang
berkeadilan sosial (3) Persatuan Indonesia (kebangsaan) yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan dan
berkeadilan sosial (4) Kerakyatan, yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan
yang
adil
dan
beradab,
yang
berpersatuan
Indonesia
11
Keempat, Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa juga harus
dimaknai bahwa negara melarang ajaran atau paham yang secara terang-terangan
menolak Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti komunisme dan atheisme. Karena itu,
Ketetapan MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang Larangan Setiap Kegiatan untuk
Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme
Leninisme masih tetap relevan dan kontekstual. Pasal 29 ayat 2 UUD bahwa
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing bermakna bahwa negara hanya menjamin kemerdekaan untuk
beragama. Sebaliknya, negara tidak menjamin kebebasan untuk tidak beragama
(atheis). Kata tidak menjamin ini sudah sangat dekat dengan pengertian tidak
membolehkan, terutama jika atheisme itu hanya tidak dianut secara personal,
melainkan juga didakwahkan kepada orang lain.
2.2.3 Kontrovensi Pancasila dan Agama
Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama
islam, maka Pancasila sendiri sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa lepas
dari pengaruh agama yang tertuang dalam sila pertama yang berbunyi sila
Ketuhanan yang Maha Esa. yang pada awalnya berbunyi dengan kewajiban
menjalankan syariat islam bagi pemeluknya yang sejak saat itu dikenal sebagai
Piagam Jakarta. Namun
ada
dua ormas
Islam
terbesar
saat
itu
yang
menentang bunyi sila pertama tersebut, karena dua ormas Islam tersebut
menyadari bahwa jika syariat Islam diterapkan maka secara tidak langsung
akan menjadikan.Indonesia sebagai negara Islam yang utuh maka hal tersebut
dapat memojokkan umat beragama lainnya. Yang lebih buruk lagi adalah akan
memecah belah bangsa ini khususnya bagi provingsi-provingsi yang sebagian
besar penduduknya nonmuslim. Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang berarti bahwa Pancasila mengakui
12
Kristen,
pada
itu.
Di
akses
atika.blogspot.co.id/2014/11/pancasila-dan-agama.html
BAB III
PENUTUP
13
dari
http://suraya-
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang dipaparkan, dapat disimpulkan :
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada
pandangan hidup dan budaya bangsa. Pancasila juga bukan hanya
merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya
memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan
Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga
Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa
secara menyeluruh.
2. Makna Pancasila sendiri sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa
lepas dari pengaruh agama yang tertuang dalam sila pertama yang
berbunyi sila Ketuhanan yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA
14
15
16