Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN IDEOLOGI NEGARA DI DUNIA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Rutin Mata Kuliah Pendidikan Pancasila


Dosen Pengampuh: Andrianus bawamenewi,MH

Nama : Agung Harapan Harefa


Nim : 212124002
Kelas/semester : A/1(Satu)
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI
TAHUN AKADEMIK. 2021/2022
KATA PENGATAR

Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga Saya
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Perbandingan Ideologi Negara di Dunia.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikantugas
yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuanpara
mahasiswa khususnya bagi penulis.Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini
dengan baik, namun penulispun menyadari bahwa saya memiliki akan adanya keterbatasan
saya sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik
dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka saya memohon maaf dan kritikserta saran
dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kamiuntuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Gunungsitoli, 28 Oktober 2020

Edieli Nazara
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ideologi Pancasila


2. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi di Dunia

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pancasila  merupakan dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pemersatu bangsa dari segala bentuk perbedaan yang ada di Indonesia.
Dengan keaneka ragaman Indonesia mulai dari bahasa, adat istiadat, kebudayaan, suku,
agama, ras, asal daerah dan lain sebagainya, pancasila berperan sebagai pandangan hidup
dimana semua perbedaan itu bersatu di dalamnya. Seperti semboyan Negara Indonesia
“BHINEKA TUNGGAL IKA” yang bermakna walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.

Pancasila bukanlah sesuatu yang asing bagi bangsa Indonesia, karena sejak dulu nenek
moyang kita telah menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini ,
terutama di era reformasi , membicarakan Pancasila dianggap sebagai keinginan untuk
kembali ke kejayaan masa Orde Baru . Bahkan , sebagian orang memandang sinis terhadap
Pancasila sebagai sesuatu yang salah . Kecenderungan demikian wajar oleh karena Orde Baru
menjadikan Pancasila sebagai legitimasi ideologis dalam rangka mempertahankan dan
memperluas kekuasaannya secara masif . Akibatnya , Pancasila ikut terdeskreditkan
bersamaan dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru . Pancasila ikut disalahkan dan
pantas menanggung beban akibat kesalahan sebuah kekuasaan politik .

Selain itu terdapat paham-paham besar di dunia yang mendegradasi jati diri bangsa Indonesia
seperti paham kapitalis, paham liberal, paham komunis dan lain sebagainya.Semua itu
memiliki banyak perbedaan dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan
membahas berbagai perbedaan ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang
berkembang didunia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.    Apa pengertian ideologi pancasila?

2.    Apa bedanya antara ideologi Pancasila dengan ideologi Sosialis, Komunis dan  Liberal ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.    Untuk mengetahui sejauh mana Pancasila cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia

2.    Untuk mengetahui berbagai macam ideologi yang ada

3.    Makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata kuliah Pendidikan
Pancasila.

4.    Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan antara
Pancasila dengan Ideologi lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ideologi Pancasila

Secara etimologis, istilah Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita, pemikiran, dan kata “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal
dari bahasa Yunani, yaitu “edos” yang berarti bentuk.Pengertian ideologi secara umum dapat
dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan.

Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide".Ideologi dapat kita artikan sebagai suatu gagasan dan
buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun sistematis untuk
mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.

Bangsa Indonesia telah menikmati kemerdekaan selama kurang lebih 69 tahun. Untuk
memperoleh kemerdekaan tersebut banyak hal dan usaha yang telah dilakukan oleh para
tokoh kemerdekaan kita. Kemudian setelah merebut kekuasaan dan menjadikan bangsa
Indonesia ini bebas dari penjajahan Belanda dan Jepang munculah masalah baru yang sama
rumitnya, yaitu menyusun dasar negara.

Suatu dasar negara atau ideologi sangat vital bagi suatu negara. Ideologi adalah sistem
gagasan yang mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis
dan sosial.Menyusun suatu dasar negara bukanlah hal yang sepele. Hal itu karena dasar
negara merupakan paham atau patokan utama yang digunakan untuk mengatur kehidupan
bangsa itu sendiri. Memilih Pancasila sebagai dasar Negara tentu sudah melalui proses yang
panjang dan tidak mudah . Oleh karena itu, untuk menyusunnya harus mempertimbangkan
seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia sehingga nantinya tidak ada satupun dari anggota
negara kita ini yang nantinya teraniaya oleh peraturan, kebijakan, dan hal yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan.
Pancasila sebagai sumber dasar filsafah serta ideologi bangsa dan negara Indonesia tidak
terbentuk mendadak dan diciptakan oleh seseorang begitu saja berdasarkan pertimbangan
dan pemikirannya sendiri seperti yang terjadi pada ideologi-ideologi yang berlaku di negara
lain di dunia. Pancasila dibuat dan diciptakan dari kesepakatan beberapa tokoh nasional
pemerjuang kemerdekaan berdasarkan pertimbangan tertentu. Hal itu dikarenakan Pancasila
merupakan suatu sumber nilai yang nantinya akan dianut oleh rakyat Indonesia dalam
menjalani kehidupannya dan juga dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak terkecuali
dalam bergaul dengan duniainternasional.

Pancasila terdiri atas 5 sila, tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV dan
diperuntukan sebagai dasar negara Republik Indonesia . Meskipun di dalam Pembukaan UUD
1945 tersebut tidak secara eksplisit disebutkan kata Pancasila , namun sudah dikenal luas
bahwa 5 sila yang dimaksud adalah pancasila untuk dimaksudkan sebagai
dasar negara .Pancasila yang terdiri atasatas lima sila merupakan dasar
NegaraKesatuan Republik Indonesia yangdiproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 . Melalui
perjalanan panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga saat ini, Pancasila ikut berproses
pada kehidupan bangsa Indonesia .

Dewasa ini , terutama di era reformasi , membicarakan Pancasila dianggap sebagai keinginan
untuk kembali ke kejayaan masa Orde Baru .Bahkan,sebagian orang memandang sinis
terhadap Pancasila sebagai sesuatu yang salah . Kecenderungan demikian wajar oleh karena
Orde Baru menjadikan Pancasila sebagai legitimasi ideologis dalam rangka mempertahankan
dan memperluas kekuasaannya secara masif . Akibatnya , Pancasila ikut terdeskreditkan
bersamaan dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru . Pancasila ikut disalahkan dan
pantas menanggung beban akibat kesalahan sebuah kekuasaan politik .

Namun , Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai – nilai yang
terkandung dalam Pancasila menjadi dasar  atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara .
Nilai – nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai – nilai filsafati yang sifatnya
mendasar .Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang – undangan
merupakan pencerminan dari nilai – nilai Pancasila . Penyelenggaraan bernegara mengacu
dan memiliki tolok ukur , yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai – nilai Ketuhanan , nilai
kemanusiaan , nilai persatuan , nilai kerakyatan , dan nilai keadilan .

Selain sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila juga memiliki kedudukan lain . Kedudukan


dan fungsi pancasila dapat dibagi sebagai berikut:

1.    Sebagai sebuah pandangan hidup bangsa Indonesia, maka rumusan isi pancasila sudah
mencerminkan apa yang menjadi jiwa bangsa dan kepribadian hidup bangsa Indonesia.

2.    Sebagai sebuah ideologi dalam ketetapan MPR RI no VVIII/MPR/1998 Pasal I,


menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 adalah dasar NKRI
yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

3.    Sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. ( Kaelan, MS, 2003)

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa
Indonesia dan setiap warga negara harus mengakui adanya Tuhan. Oleh karena itu, setiap
orang dapat menyembah Tuhan-nya sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Segenap
rakyat Indonesia mengamalkan dan menjalankan agamanya namun tetap saling menghormati
satu sama lain. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing, untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Negara Indonesia
adalah satu negara yang ber-Tuhan. Dengan demikian, segenap agama yang ada di Indonesia
mendapat tempat dan perlakuan yang sama .

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa
kita memiliki Indonesia Merdeka yang berada pula lingkungan kekeluargaan bangsa-bangsa.
Prinsip Internasionalisme dan Kebangsaan Indonesia adalah Internasionalime yang berakar
di dalam buminya Nasionalisme, dan Nasionalisme yang hidup dalam taman sarinya
Internasionalisme. Bahwa, akan dihargai dan dijunjung tinggi hak-hak asasi manusia.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


Sila Persatuan Indonesia (Kebangsaan Indonesia) dalam Pancasila pada prinsipnya
menegaskan bahwa bangsa Indonesia merupakan Negara Kebangsaan. Bangsa yang memiliki
kehendak untuk bersatu, memiliki persatuan perangai karena persatuan nasib, bangsa yang
terikat pada tanah airnya.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan.

Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan (mufakat atau demokrasi) dalam Pancasila pada prinsipnya
menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan semangat
bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam perwakilan. Bangsa Indonesia akan tetap
memelihara dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Bangsa Indonesia akan memelihara
serta mengembangkan kearifan dan kebijaksanaan dalam bermusyawarah.

5. Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Kesejahteraan) dalam Pancasila pada
prinsipnya menegaskan bahwa seyogyanya tidak akan ada kemiskinan dalam
Indonesia merdeka. Bangsa Indonesia bukan hanya memiliki demokrasi politik, tetapi juga
demokrasi ekonomi. Indonesia harus memiliki keadilan politik dan keadilan ekonomi
sekaligus. Indonesia harus memiliki kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat
Indonesia.

2.Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Besar di Dunia.

Pada awalnya bersumber dari nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu adat
istiadat , serta dalam agama-agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa. Oleh
karena itu, nilai-nilai Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa yangtelah
diyakini kebenarannya kemudian diangkat oleh bangsa Indonesia sebagai dasar filsafat
negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan negara. Oleh karena itu, Pancasila ada
pada kehidupan bangsa dan kelangsungan hidup bangsa dalam bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara.  Sebelum era reformasi di Indonesia, dalam proses perjuangan melawan 
kolonialisme terjadi penyerapan berbagai wawasan ideologi lain yang tidak sejalan dengan
Pancasila yang telah disepakati para pemimpin gerakan kebangsaan Indonesia. Berbagai
ideologitersebut antara lain sebagai berikut:
1.Ideologi Sosialis

Telah lama berkembang sejak ratusan tahun yang lalu. Sosialisme sendiri berasal dari bahasa
Latin yakni socius (teman). Sosialisme merupakan suatu paham yang menjadikan
kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia dan mengutamakan segala aspek kehidupan
bersama manusia . Negara harus slalu campur tangan dalam segala kehidupan , demi
tercapainya tujuan negara . Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan
persamaan / pemerataan derajat antar masyarakatnya. Sosialisme mencita-citakan sebuah
masyarakat yang didalamnya semua orang hidup dan dapat bekerja sama dalam kebebasan
dan solidaritas dengan hak-hak, yang sama. Tujuannya ialah mengorganisir buruh dan
menjamin pembagian merata hasil-hasil yang dicapai, memberikan ketenteraman dan
kesempatan bagi semua orang. Jadi sosialis merujuk kepada pengaturan atas dasar prinsip
pengendalian modal , produksi dan kekayaan olehkelompok .

Istilah sosialisme pertama kali dipakai di Perancis pada tahun 1831 dalam sebuah artikel
tanpa judul oleh Alexander Vinet. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk
pembedaan dengan indvidualisme, terutama oleh pengikut-pengikut Saint-Simon, bapak
pendiri sosialisme Perancis. Saint-Simon lah yang menganjurkan pembaruan pemerintahan
yang bermaksud mengembalikan harmoni pada masyarakat.

2.Ideologi Komunis

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia.Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik
yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848.Dalam Komunisme perubahan sosial
harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dariburuh, namun
pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal
abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah
bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi,
dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara
penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan
cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan
apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata yang paling utama pula Komunis sangat membatasi demokrasi pada
rakyatnya sehingga Komunis juga disebut anti liberalisme. Parahnya Komunis sangat
membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama  membuat orang berangan-angan
yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Ideologi Komunis bersifat
absolutisasi dan determinisme, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada
kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu serta hak milik pribadi tidak diberi tempat
dalam Negara Komunis.Masyarakat Komunis bercorak internasional . Artinya, masyarakat
yang dicita-citakan komunisme adalah masyarakat dunia, tanpa nasionalisme. Komunisme
bercita – cita menciptakan masyarakat tanpa kelas .

Ciri-ciri ideologi komunisme:

1.    Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat


kekuasaan.

2.    Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara merata.

3.    Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya.

4.    Komunisme juga disebut anti liberalisme.

5.    komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap
candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang
rasional dan nyata.

3.Ideologi Liberal

Ideologi liberal merupakan suatu paham liberalisme yang berkembang dari akar-akar
rasionalisme yang merupakan sumber kebenaran tertinggi serta memberikan kebebasan yang
seluas-luasnya kepada individu dalam segenap bidang kehidupannya .Liberalisme adalah
sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman
bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Dengan kata lain liberalisme merupakan
paham yang memberikan penekanan kebebasan individu sehingga kesejahteraan bukan
menjadi tanggung jawab Negara. Pada awalnya paham ini berkembang di Eropa pada abad
pertengahan, Negara Inggris memulai timbulnya liberalisme. Liberalisme memandang
manusia sebagai makhluk bebas yang kebebasannya melalui unsur rasionalisme ,
materialisme , dan individualisme merupakan milik yang sangat tinggi dan berharga . Ajaran
liberalisme juga bertitik tolak pada hak asasi manusia yang dimiliki sejak lahirdan tidak
dapat  di ganggu siapapun(mutlak) , setiap individu memiliki kesempatan dan kebebasan
dalam mengejar kebahagiaan lahir dalam melimpahnya kekayaan material. Urusan agama
dipisahkan dari negara sedangkan segenap permasalahan , ketentuan hukum , dan
perundangan menjadi kewenangan serta kesepakatan individu.Secara umum, liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Paham liberal menolak adanya pembatasan khususnya dari pemerintah dan agama.

Namun paham liberalisme tidak sesuai dengan pancasila yang memandang manusia sebagai
makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat
wajib menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan kewajibannnya terhadap masyarakat.

Ciri-ciri ideologi liberalisme:

1.    Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

2.    Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan


berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

3.    Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang


dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan diri
sendiri.

4.    Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

5.    Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar
individu berbahagia.

6.    Hak-hak tertantu  tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan
manapun.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara, mempunyai kedudukan penting dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai
– nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman bagi penyelenggaraan
bernegara . Seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara
Indonesiatermasuk peraturan perundang – undangan hendaknya merupakan pencerminan
dari nilai – nilai Pancasila .Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan dasar bagi semua
peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Selain itu, Pancasila menjadi
dasar bagi perilaku aparatur negara dan pemerintah Indonesia. Penyelenggaraan bernegara
mengacu dan memiliki tolok ukur , yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai – nilai Ketuhanan ,
nilai kemanusiaan , nilai persatuan , nilai kerakyatan , dan nilai keadilan .Sebagai sarana
persatuan bangsa Indonesia, Pancasila berfungsi sebagai pengikat seluruh bangsa dalam
bidang ideologi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan bagi penduduk
Indonesia.Bangsa Indonesia memerlukan ideologi Pancasila demi kelangsungan hidup bangsa
dan negara kesatuan republik Indonesia. Ideologi asing seperti Liberalis, Komunis, Sosialis
tidak cocok diterapkan di Indonesia karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan
bangsa Indonesia sendiri.

 Saran

Selalu amalkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari , terlebih
saat ini banyak dari nilai tersebut yang mulai hilang tergerus globalisasi dan
kecanggihan teknologi . Amalkanlah nilai – nilai Pancasila yang sekiranya belum
diamalkan. Untukmengamalkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila,
diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya kita harus memiliki rasa 
nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang
keras guna mewujudkan negara Indonesia yang aman, makmur dan nyaman
bagi setiap orang yang berada di dalamnya.Pembaca kritis dalam membaca
makalah ini dan menambah referensi lain agar ruang lingkup pengetahuan
menjadi luas.

Daftar Pustaka

Latif, Yudi, 2011. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Jakarta: MPR RI

Winarno, 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :PT Bumi Aksara

Pandji Setijo, 2011. Pendidikan Pancasila Perspektif Perjuangan Bangsa Ed-4

. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

www.queenachun.blogspot.com/2012/06/perbedaan-idelogi-pancasila-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai