Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pancasila sebagai ideologi negara dan aktualisasi nilai pancasila di era modern” dengan tepat
waktu. Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak A A Ngurah Roy Sumardika, S.H., M.H selaku dosen Pendidikan Pancasila yang
telah bersedia memberikan bantuan baik berupa ilmu maupun materi pembelajaran. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan penyelesaian makalah ini.
Makalah ini ditulis guna memaparkan materi mengenai bagaimana Pancasila sebagai
Ideologi Negara serta bagaimana pengimplementasiannya dalam lingkungan kampus.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap
makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat untuk penulis maupun pembaca serta dapat
memberi pemahaman dan pengetahuan mengenai Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai ideologi adalah ajaran, gagasan, doktrin, teori, atau ilmu
pengetahuan yang diyakini kebenarannya Pancasila, sebagai pedoman hidup bangsa
Indonesia dan sebagai jalan pemecahan masalah yang dihadapi negara dan bangsa
Indonesia dimaksudkan untuk dijadikan pedoman. Oleh karena itu, Ideologi Pancasila
adalah ajaran, doktrin, teori, atau ilmu pengetahuan tentang cita-cita (gagasan) bangsa
Indonesia yang benar, disusun secara sistematis dan Petunjuk- petunjuk yang diberikan
dengan pelaksanaan yang jelas. Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
Pancasila dapat dijelaskan sebagai ideologi. Karena dalam Pancasila ajaran, gagasan, dan
doktrin bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya diatur secara sistematis dan diberi
petunjuk pengamalannya. Selain itu, Pancasila berfungsi sebagai ideologi terbuka Dalam
arti ini Ideologi Pancasila berisfat fleksibel dalam memperlakukan waktu. Pancasila
sebagai ideologi dapat berinteraksi dengan kondisi yang berbeda tanpa mengubah makna
esensial atau nilai yang dikandungnya. Sifat keterbukaan ini sangat unik dalam menghadapi
masyarakat yang berubah secara dinamis
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai ideologi di Indonesia
2. Mengetahui bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan bernegara
3. Mengetahui bagaimana implementasi aktualisasi nilai Pancasila dikalangan mahasiswa
pada era modern
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahun dan pengalaman bagi penulis
selama melakukan penulisan. Banyak hal baru yang penulis ketahui dan pelajari mengenai
pemahaman lebih lanjut mengenai pendekatan Pancasila sebagai ideologi negara.
Makalah ini juga diharapkan dapat menambah wawasan juga pelajaran baru kepada
pembaca. Adapun hal-hal yang belum diketahui oleh pembaca seperti bagaimana
eksistensi Pancasila dan peran Pancasila sebagai ideologi negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Surat perintah tersebut telah menjadi alat legitimasi yang sangat efektif bagi Soeharto
untuk membubarkan PKI. Pada tahun 1967, MPRS mencabut mandat Soekarno sebagai
Presiden sekaligus mendudukkan Soeharto sebagai Presiden. Rezim baru yang tampil di
atas keruntuhan demokrasi terpimpin disebut sebagai ‘Orde Baru’. Pemerintah Orde Baru
bertekad untuk mengoreksi penyimpangan politik yang terjadi pada era Orde Lama dengan
memulihkan tertib politik berdasarkan Pancasila. Pemerintahan Orde Baru berhasil
mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sekaligus berhasil
memberantas paham komunis di Indonesia. Akan tetapi, implementasi dan aplikasinya
sangat mengecewakan. Beberapa tahun kemudian, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
ternyata tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan ditafsirkansesuai kepentingan kekuasaan
pemerintah sehingga tertutup bagi pendapat yang lain. Presiden Soeharto menggunakan
Pancasila sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaannya. Dalam sistem
pemerintahannya, Presiden Soeharto melakukan beberapa penyelewengan dalam
penerapan Pancasila, yaitu dengan diterapkannya demokrasi sentralistik atau sistem
demokrasi yang berpusat pada pemerintah. Selain itu, Presiden Soeharto juga memegang
kendali terhadap lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif sehingga peraturan yang
dibuat harus sesuai dengan persetujuannya. Presiden Soeharto juga melemahkan aspek-
aspek demokrasi. Penyelewengan lainnya yang menyimpang dari nilai-nilai luhur
Pancasila adalah bahwa Presiden Soeharto melanggengkan Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN). Puncaknya adalah saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter di tahun
1997 yangmenyebabkan perekonomian Indonesia anjlok sehingga memicu gerakan besar-
besaran untuk menggulingkan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden
Soeharto. Selama rezim Orde Baru berkuasa, terdapat beberapa tindakan penguasa yang
melenceng dari nilai-nilai luhur Pancasila, antara lain yaitu: melanggengkan Presiden
Soeharto berkuasa selama 32 tahun, terjadi penafsiran sepihak terhadap Pancasila melalui
program P4, serta adanya pembatasan dalam berekspresi sehingga orang-orang yang
mempunyai gagasan kreatif dan kritis menjadi takut bersuara.
2.3 Implementasi aktualisasi nilai Pancasila dikalangan mahasiswa pada era modern
Bangsa Indonesia telah menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidupnya dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila menjadi falsafah dan ideologi bangsa yang harus dihormati dan dijunjung tinggi
oleh seluruh rakyatnya. Masa depan bangsa berada ditangan generasi muda. Generasi muda
itu adalah kita para pelajar dan mahasiswa. Generasi muda merupakan pondasi suatu
bangsa. Sebagai agen of change, mahasiswa diharapkan mampu mewujudkan cita-cita
bangsa dalam memajukan Indonesia menjadi lebih baik lagi. Sebagai seorang mahasiswa
yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change'. Mahasiswa harus dapat menerapkan dan
menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam masyarakat dan kehidupan
akademik. Selain itu mahasiswa juga diharapkan tetap terus melatih dirinya menjadi
pribadi-pribadi yang memiliki intelektual luas, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki
hubungan sosial yang baik dan semangat tinggi untuk berkontribusi dalam masyarakat,
bangsa dan negara. Sebagai mahasiswa tentunya memiliki lingkungan yang tepat untuk
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, karena mahasiswa berperan penting dalam
kemajuan suatu bangsa. Implementasi nilai-nilai Pancasila yang bisa dilakukan oleh
mahasiswa, antara lain :
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan
meningkatkan sikap saling toleransi sesama mahasiswa.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Dan
mahasiswa harus berani membela kebenaran dan keadilan.
3. Mahasiswa harus memiliki jiwa Nasionalisme yang ditujukan untuk menciptakan rasa
mencintai tanah air, bangsa, dan negara, serta dapat menjalin rasa kebersamaan antar
mahasiswa.
4. Sebagai mahasiswa, kita harus mengedepankan sikap suka bermusyawarah ketika ingin
mengambil keputusan bersama dan bijak dalam mengutarakan pendapat agar dapat
menghasilkan keputusan yang baik, Serta mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat.
5. Mahasiswa harus mampu bersikap adil terhadap sesama. Menghormati hak-hak orang
lain. Menolong sesama dan menghargai orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai nilai-nilai, yaitu nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai kemasyarakatan, nasionalisme dan keadilan sosial. Pertama, konsep
Ketuhanan ini tidaklah mengarah atau memihak kepada salah satu agama saja. Konsep
Ketuhanan ini dimaksudkan yaitu Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai
universal yang bersifat keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dalam hal
penerapannya dapat diwujudkan seperti : nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, kejujuran,
kepercayaan, dan lainnya. Nilai Pancasila Kedua yaitu Nilai Kemanusiaan yang
mempunyai bahwa Pancasila dapat memposisikan manusia tetap sebagai makhluk yang
memiliki hak-hak dasar yang melekat, yaitu; hak untuk hidup, hak untuk memperoleh
pendidikan, hak berkarya, bersikap, dan mengembangkan potensi. Konsep Pancasila
lainnnya yakni Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, Serta Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Nilai- nilai Pancasila yang memuat terkait kemasyarakatan ini
merupakan sebuah peran Pancasila sebagai ideologi dalam proses kehidupan bernegara.
Akan tetapi kehidupan bernegara tersebut tidak semata-mata terbatas untuk negara, namun
juga diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat yang didasarkan atas prinsip keadilan
dalam suatu negara.
3.2 Saran
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan pedoman bagi setiap arah dan kegiatan
bangsa Indonesia dalam segala bidang. Dengan demikian, setiap warga negara hendaknya
selalu melaksanakan setiap kegiatan dalam kehidupan bernegara sesuai dengan nilai-nilai
yang telah terkandung dalam Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Putri Haliza. 2021. Implementasi Nilai-nilai Pancasila Pada Mahasiswa sebagai
Agent of Change dalam mewujudkan Bangsa Indonesia yang lebih baik. Kompasiana.com
Diakses daring pada16 Januari 2023
Komaruddin, H., dan Azyumardi, A. 2012. Pancasila Demokrasi, HAM, dan Masyarakat
Madani. Jakarta: Kencana.
Moh. Mahfud M.D. 2012. Politik Hukum di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Subandi Al, M. 2003. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta:
Rajawali Pers.