Anda di halaman 1dari 8

Topik 1 : Mendorong si Introvert dan Mengontrol si Ekstrovert

Introvert

Introvert adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif
secara mental dalam menjalani kehidupannya(C.G Jung). Kepribadian introvert cenderung
menyukai kondisi yang tenang, senang menyendiri, reflektif terhadap apa yang mereka
lakukan. Mereka memiliki kecenderungan untuk menjauhi interaksi dengan hal-hal baru.

Seseorang introvert sangat senang untuk melakukan aktivitas yang


bersifat soliter (dapat di lakukan sendirian tanpa bantuan orang lain). Kegiatan tersebut seperti
menulis, membaca, mengoperasikan komputer, menonton film, memancing dan lain
sebagainya. Banyak dari seniman, komposer lagu, penulis novel, atau penemu biasanya
memiliki kepribadian introvert. Mereka lebih menyukai menikmati waktu yang dihabiskan
sendirian, karena menurut mereka, sendirian adalah hal yang menyenangkan. Selain itu,
introvert juga memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melakukan analisa hal-hal rumit.
Mereka lebih mudah untuk berkonsentrasi saat memecahkan masalah.

Dari beberapa informasi yang terkumpul, berikut ini ada 10 ciri tipe orang introvert::

1. Pendiam dan suka menyendiri.


2. Introvert tidak menyukai pembicaraan yang ringan.
3. Introvert tidak menyukai dering handphone.
4. Introvert tidak langsung membalas pesan dari seseorang
5. Introvert merasa keramaian membuatnya gila.
6. Introvert lebih nyaman untuk [hang out] dengan sedikit orang.
7. Introvert suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat.
8. Introvert cenderung suka menulis.
9. Introvert cukup jago dalam menebak karakter orang.
10. Introvert akan banyak berpikir sebelum berbicara.

Ekstrovert

Extrovert adalah kebalikan dari introvert. Jika introvert lebih senang menyendiri, maka
seseorang extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif. Mereka cukup antusias dalam
hal baru dan senang bergaul. Hal itu disebabkan karena seorang extrovert lebih didominasi
dengan sifat, kondisi atau kebiasaan yang menyenangkan dari luar diri mereka sendiri. Bagi
mereka, aktivitas sosial, berinteraksi dengan orang lain, bertukar informasi dengan banyak
orang dan senang bergaul adalah hal yang menyenangkan. Sebaliknya jika mereka berada
dalam keadaan sendiri bagi mereka adalah sesuatu yang membosankan.
Jika kita selalu bersemangat ketika teman kita mengajak main, mengajak kumpul
bareng dan selalu mendominasi perbincangan, kita cenderung berkepribadian extrovert.
Seorang extrovert cenderung menjadi lebih bersemangat untuk melakukan banyak hal jika
mereka berada di lingkungan yang interaktif. Seorang extrovert biasanya adalah seorang ice
breaker atau pencair suasana. Mereka yang extrovert biasanya lebih bisa menyesuaikan diri
dan bekerja sama dengan baik dalam sebuah komunitas atau organisasi sosial.

Berikut ini ciri-ciri dan penjelasan seseorang dengan kepribadian extrovert:

1. Selalu antusias dan semangat


2. Senang berinteraksi dan bersosialisasi
3. Mudah dalam bergaul
4. Cenderung spontan dalam bertindak / berbicara
5. Pandai mencairkan suasana
6. Menyukai popularitas dan senang menjadi pusat perhatian
7. Senang jadi pembicara daripada pendengar
8. Extrovert selalu tampil percaya diri
9. Terkesan sigap dan tegas
10. Senang bekerja kelompok dan tidak suka kesendirian
Cara mendorong kepribadian Introvert (Opini)

1. Melakukan Pembicaraan dengan Sedikti Fokus pada Apa yang Introvert suka

Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa pada dasarnya Introvert adalah kepribadian
penyendiri yang menikmati kenikmatan serta punya hobi tertentu pada suatu hal. Untuk
mendorong kepribadian Introvert untuk mulai aktif berbicara adalah dengan melakukan
pembahsan sesuai dengan yang mereka sukai. Dengan melakukan pembahasan terbatas pada
apa yang mereka suka, maka kepribadian Introvert secara perlahan akan tertarik dengan topik
pembicaraan yang dibuat.

Sebagai contoh, ketika karakter Introvert yang saya kenal adalah seorang pecinta anime,
maka saya akan mencoba melakukan pembahasan pada awalnya hanya pada ruang lingkup
anime saja. Hal ini dilakukan untuk membangun kedekatan secara tidak langsung dan mulai
mengenal lebih dalam seseorang yang berkepribadian Introvert.

2. Mengenalkan Dunia yang Lebih Luas

Salah satunya penyebab seseorang menjadi Introvert adalah karena mereka menikmati
hobinya sendiri dan tidak berniat berbagi atau mengembangkan hobinya dengan orang lain.
Dengan mengenalkan mereka (minimal) pada ruang lingkup hobinya (menulis, main game,
computer) akan membantu mereka berinteraksi dengan orang yang sehobi dengannya. Selain
itu, mengenalkan lingkungan yang lebih luas kepada karakter Introvert akan membantunya
mengembangkan diri kearah yang lebih baik serta mengasah apa yang mereka sukai.
Metode ini dapat dilakukan dengan mengajak sang Introvert untuk bergabung ke sebuah
klup hobi, misalnya klub menulis,klub film, dan lain-lain. Pada awal masuknya Introvert harus
dibantu dulu untuk mengenal orang-orang yang sehobi dengannya. Selain itu, si Introvert harus
dibantu juga dalam melakukan perbincangan awal. Ketika si Introvert sudah masuk kedalam
topik yang dia sukai maka secara tidak langsung dia akan menikmati topik pembahsan. Pada
pertemuan dan obrolan selanjutnya, maka kecanggungan di awal dan akan lebih mudah bagi
seorang Introvert untuk ikut campurdalam pembicaraan.

Cara mendorong Kepribadian Ekstrovert (Opini)

1. Memberikan Pengetahuan tentang Hal-hal Besar Apa yang Bisa Ia Lakukan

Ekstrovert secara sederhana dapat diartikan sebagai kepribadian yang aktif.


Kepribadian ini sangat bermanfaat dalam pengembangan diri, terutama di area kampus.
Namun, kadang kepribadian Ekstrovert kurang tahu betapa besar manfaat yang dapat diambil
dari kemampuannya. Sebagai contoh, seorang Ekstrovert yang tidak menyalurkan
kemampuannya di organisasi mungkin saja hanya melakukan hal- hal diluar kampus yang bisa
saja berdampak negative.

Ketidaktahuan akan kemampuannya bisa diatasi dengan memberi tahukan padanya


tentang hal-hal apa saja yang bisa Ia lakukan dengan kemampuannya. Yang harus kita lakukan
adalah menjelaskan padanya tentang keunggulan dan kelebihan yang dimilikinya, selain itu
juga kita memberi tahu betapa besar manfaat yang bisa orang ambil dari kemampuannya.
Misalnya dalam ruang lingkup organisasi, seorang Ekstrovert dapat berperan aktif dalam
Forum dan memberikan usulan-usulan yang kreatif yang disukai banyak orang. Selain itu,
karena Ekstrovert adalah seseorang yang bisa dengan mudah beradaptasi dan bekerjasama,
menempatkannya pada lingkungan organisasi juga dapat membantunya untuk melatih
perilaku-perilaku pengembangan diri yang baik.

2. Memberikan Ruang pada si Ekstrovert

Karena karakter Ekstrovert aktif, maka Ia butuh sebuah panggung untuk dirinya tampil
dan menjadi pusat perhatian. Hal yang kita bisa lakukan untuk mendorong bakatnya sebagai
Ekstrovert adalah dengan memberikan ia kesempatan-kesempatan untuk mengembangkan
dirinya. Menjadikan Ia sebagai pembawa acara di sebuah pesta kecil misalnya. Dengan
pembiasaan ini, karakter Ekstrovert akan sangat terbantu dalam pengembangan dirinya.

Hal ini juga menunjukan sisi sebaliknya yang harus kita pahami, yaitu kewaspadaan
kita untuk tidak membatasi berlebihan kemampuan Ekstrovert. Hal yang bisa kita lakukan
adalah dengan memberikan peran-peran yang cocok ada Ekstrovert, misalnya dengan
memberikannya peran yang lebih dominan di depan panggung, serta menghindari berbagai
peran yang lebih memprioritaskan untuk pekerjaan sendiri dan mendorongnya untuk tidak
berinteraksi dengan orang lain.

Kesimpulannya, sebelum kita berangkat untuk mencoba mendorong Kepribadian seseorang,


kita harus mengklasifikasi terlebih dahulu orang tersebut kemudian memberikan tindakan yang
tepat dan cocok sesuai kepribadian masing-masing.
Sumber referensi :

- https://psyline.id/ciri-ciri-introvert-extrovert-dan-ambivert/
Topik 2 : Kerjasama dalam Suatu Tim Kerja

Kerjasama adalah suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya
manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan
orang lain. Kerja sama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan
memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama guna mencapai
kepentingan mereka.
Dalam sebuah lembaga ataupun perusahaan biasanya kerja sama tim telah menjadi
suatu kebutuhan untuk mewujudkan keberhasilan dalam mencapai tujuannya. Kerja sama tim
bisa menjadi sebuah dorongan sebagai energi ataupun motivasi bagi setiap individu yang
tergabung dalam tim kerja tersebut. Apabila kerja sama tim bisa berjalan baik, maka kelancaran
dalam komunikasi dan rasa tanggung jawab setiap individu dalamm tim akan dapat terbentuk.
Metode Peningkatan Performa Kerja sama (opini)

1. Menyatukan hati dan tujuan


Kerja sama pada dasarnya dilakukan atas tujuan tertentu. Biasanya dalam pelaksanaan
kegiatan bekerja sama, masih ada perbedaan di dalam tujuan dapat menghalangi performa
maksimal dalam bekerjasama. Contohnya ketika dalam suatu kelompok tugas di suatu mata
perkuliahan, sebagian orang ingin mendapatkan hasil tugas dan yang maksimal dan sebagian
lagi menginginkan hasil tugas yang sederhana dan cepat. Dalam kedua kelompok tersebut,
tentu hasil yang dicapai tidak akan maksimal, dimana hasil tersebut tidak akan bagus dan juga
tidak akan cepat diselsesaikan. Oleh karena itu, butuh kerelaan dari setiap anggota pelaku kerja
sama untuk menyatukan hati dan pikirannya untuk satu tujuan yang sama.
Salah satu cara untuk menyatukan pikiran adalah dengan berdiskusi dan
bermusyawarah dengan semua anggota kelompok tanpa terkecuali. Dimana dalam hal ini
semua orang dilibatkan dan diberikan hak suara yang sama untuk menyampaikan pendapat
sehingga tercapainya tujuan yang benar-benar diinginkan oleh semua kelompok.
2. Pembagian tugas dalam Kerja Sama
Dalam hal ini tujuan yang sama tidak mengharuskan pembagian kerja yang sama,
kadang semua orang bekerja di bidang yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan bersama. Sebagai contoh dalam sebuah kepantitiaan, ada pembagian divisi-divisi
dan bidang-bidang tertentu, kemudia semua bidang dan divisi punya satu tujuan yang sama,
yaitu mengsukseskan acara yang dilaksanakan.
Yang pertama dipelukan dalam pembagian kerja adalah identifikasi acara atau kegiatan
yang dilaksanaka. Pengidentfikasian berarti mendefinisikan pekerjaan yang kita lakukan serta
apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sebagai contoh, dalam kerja
sama pembersihan ruangan kelas, tujuan dari pekerjaan tersebut adalah untuk menciptakan
kelas yang bersih dan dibutuhkan kegiatan bersih-bersih untukmencapainya.
Yang kedua diperlukan adalah pengumuman tujuan yang akan dicapai kepada semua
anggota kerja sama. Dengan semua anggota tahu tentang apa tujuan dari kerja sama tersebut,
maka diharapkan semua orang yang berpartisipasi melakukan kerja maksimal untuk
mencapainya.
Yang terakhir adalah pembagian kerja. Dari hasil identifikasi seharusnya diketahui
mengenai hal-hal apa saja yang diperlukan. Keperluan-kepeluan tersebut kemudian dibagikan
sesuai dengan kriteria kesamaan masing-masing. Sebagai contoh lagi, dalam pembersihan
kelas maka akan dibagi tugas-tugas yang perlu dilaksanakan, seperti tugas menyapu, mengelap,
mengepel, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dirasa penting.
3. Meningkatkan Harmonisasi dalam Tim Kerja Sama
Harmoni berasal dari Bahasa Yunani, yaitu berarti terikat secara sesuai atau serasi atau
lebih mudah dipahami adalah “seia sekata”. Menignkatakan harmonisasi dalam tim kerja sama
berarti usaha untuk meningkatkan keserasian dalam tim kerja sama dengan tuuan
meningkatkan persatuan antar pelaku kerja.
Dalam melakukan kerja sama keadaan harmonis sangatlah berperan penting dalam
membantu meningkatkan performa dari tim kerja sama. Dengan semakin tingginya
harmonisasi dalam tim kerja sama , maka pencapaian kerja yang diinginkan diharapkan akan
lebih baik kedepannya. Cara utama untuk meningkatkan harmonisasi adalah dengan semakin
mempererat hubungan sesame anggota melalui semakin seringnya pertemuan, semakin
terbukanya anggota, dan juga terbukanya informasi bagi semua anggota.
Kesimpulan, dalam meningkatkan kemampuan kerja sama tim, diperlukan peran dari
semua elmen tim dan tidak terpatok pada ketua tim saja, pembagian tugas dan juga harmonisasi
kelompok dapat membantu tercapainya kinerja kerja kelompok yang lebih baik lagi.

Sumber Referensi :

- https://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-kerja-
sama.html
- http://www.rfinancindoberjangka.com/ciri-ciri-kerjasama-tim-yang-
efektif/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Harmoni
Topik 3 : Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang)

Mahasiswa ‘kupu-kupu’ adalah mereka yang lebih memilih untuk


fokus berkuliah saja, enggan terlibat kegiatan organisasi lantaran khawatir tidak bisa membagi
waktu. Khawatir kuliahnya terbengkalai. Jadilah masa kuliahmu diisi dengan hanya fokus
belajar dan mungkin sesekali kongkow bareng teman-teman. Karena dari awal kamu sudah
berkomitmen dengan dirimu sendiri untuk fokus meraih IPK yang cemerlang dan lulus tepat
waktu, kegiatan berorganisasi hanya tampak sebagai distraksi.
Bagi mahasiswa kupu-kupu, berorganisasi lewat UKM-UKM yang ada di kampus
hanya terlihat berpotensi memberikan dampak negatif pada IPK yang akan diraih. Maka dari
itu, tempat beredar dari mahasiswa kupu-kupu hanya terbatas di kampus, rumah atau kos, dan
kampus lagi. Tak ayal jika teman-teman menjuluki mahasiswa ini sebagai mahasiswa kuliah-
pulang-kuliah-pulang atau ‘kupu-kupu’.
Alasan seseorang menjadi Mahasiswa Kupu-kupu (Opini)

1. Keinginan untuk mendapatkan IPK yang tinggi.


Alasan ini adalah alasan yang paling utama kenapa seseorang menjadi mahasiswa kupu-
kupu. Tuntutan yang diberikan oleh orang tua tentang nilai etika yang tinggi memberikan
tekanan pada mahasiswa untuk benar-benar memprioritaskan nilai IPnya dibangingkan halhal
lain di luar bidang akademik yang dapat membantu mengembangkan diri. Selain tuntutan, ada
juga kesalaha persepsi dari beberapa orang bahwa IPK tinggi menjamin perolehan pekerjaan
di masa depan. Persepsi ini tidaklah salah pada dasarnya, namun ada indikatro lain yang wajib
diperhatikan, seperti pengalaman berorganisasi, dan prestasi lain diluar akademik kampus.
2. Tidak Pernah mulai Mencoba
Alasan kedua dari seseorang menjadi mahasiswa kupu-kupu karena mereka sama sekali
tidak pernah mencoba untuk mengikuti satupun kegiatan. Biasanya langkah pertama untuk
mencoba mengikuti kegiatan kampus akan mendorong keaktifan mahasiswa di perkuliahan.
Hal ini bisa disebabkan karena mahasiswa tersebut sama sekali tidak punya teman baik untuk
mengajak aktif di kampus. Karena lingkungan yang stagnan yang dia hadapi dan juga teman-
teman yang mahasiswa kupu-kupu, seseorang bisa tetap di posisinya dan tidak pernah
melakukan perencaanaan untuk berubah kearah yang lebih baik.
3. Kebiasaan
Bisa jadi sebelum masuk ke dunia kuliah, seseorang tersebut memang sudah menjadi
karakter diri yang pasif dan tidak terlalu suka untuk aktif dalam suatu kegiatan. Hal ini juga
tentu dipertimbangkan sebagai salah satu indicator utama dari kenapa seseorang menjadi
mahasiswa kupu-kupu.
Kerugian menjadi mahasiswa kupu-kupu (Opini)

1. Kurangnya Pengalaman Sewaktu Kuliah


Ketika sudah lulus kuliah tentu akan banyak hal yang diingat bagi mahasiswa yang aktif
di dunia perkuliah. Lantas bagaimana dengan mahasiswa kupu-kupu ? Tentu bagi mahasiswa
kupu-kupu akan lebih sedikit hal yang dapat dia jadikan kenangan di dunia perkuliahan. Karena
sedikitnya pengalaman berorganisasi juga seorang mahasiswa kupu-kupu akan sulit
mencantumkan riwayat keorganisasian yang pernah dia alami di CV lamaran kerjanya. Hal ini
dapat berakibat pada penurunan kemungkinan penerimaan kerjanya mesikipun dengan IPK
yang relative tinggi.
2. Sedikitnya Relasi
Di Dunia setelah lulus perkuliahan nanti, tentu diperlukan banyak sekali informasi
mengenai lapangan kerja yang tersedia di masyarakat. Pada umumnya karena mahasiswa kupu-
kupu cenderung punya jumlah teman yang lebih sedikit, makai Ia akan lebih kesuliatan dalam
mencari informasi. Hal ini karena informasi yang ia dapat hanyalah terbatas pada informasi
yang dia cari saja, tidak pada informasi yang diberikan Cuma-Cuma dari luar.
3. Mudah sekali Jatuh Stress
Dampak negative ini secara tidak langsung memang berhubungan. Bayangkan di dunia
kerja, seorang mahasiswa kupu-kupu yang menerima tekanan dari banyak pekerjaan akan
merasa berat karena merupakan pengalaman pertama. Berbeda dengan mahasiswa yang aktif,
yang umumnya sudah terbiasa pada tekanan dari pekerjaan dari kegaitan yang dia lakukan.
Tekanan yang diterima oleh mahasiswa kupu-kupu tersebut perlahan akan
mendorongnya kearah mental yang lebih buruk, stress. Selain itu, karena mahasiswa kupu-
kupu cenderung punya relasi yang lebih sedikit, makai Ia lebih kesulitan untuk menanyakan
solusi yang tepat dari apa yang dia hadapi.
Kesimpulan, menjadi mahasiswa kupu-kupu pada masa kini ,yang memperhatikan tidak hanya
kemampuan akademik namun juga kemampuan interpersonal, haruslah dijadikan indicator
utama yang harus diperhatikan di dunia perkuliahan. Hal ini bermanfaat bagi seseorang di
dunia kerja nanti.

Sumber Referensi :

- https://www.hipwee.com/sukses/belajar-terus-tanpa-berorganisasi-jadi-perkara-
saat-menulis-cv-8-penyesalan-mahasiswa-kupu-kupu/

Anda mungkin juga menyukai