Anda di halaman 1dari 16

Perhatikan Tugas Anda sebagai Calon konselor Pendidikankarakter.

com
1. Baca materi ini dengan baik, mungkin hanya butuh 10 menit saja
2. Kerjakan test nya sesuai instruksi
3. Temukan pola Anda, Misal: ISTJ, INTJ dll.
4. Nanti dikelas kita akan belajar tools yang lain lagi dan mempelajari pola kepribadian.
5. Tugas tidak dikumpulkan, tetapi akan dibahas dikelas.

TES MBTI
Saya akan menggunakan tes kepribadian MBTI untuk mempermudah mengenali diri kita sebelum
membantu orang lain mengenali dirinya. Ada banyak tes kepribadian, tetapi yang akan saya pakai
adalah tes kepribadian MBTI, nanti dikelas BPC kita akan bahas lebih dalam lagi.
Bagi sebagian orang, nama ini mungkin terdengar asing, tetapi beberapa orang mungkin
pernah mengikuti tesnya. Kenapa saya pilih tes ini? Karena telah terbukti sangat berguna dalam
memetakan kepribadian seseorang, bahkan bisa membuat kita tahu cara berelasi dengan orang
yang berbeda kepribadian. Saya sering menggunakannya dalam konseling, dan sudah sering
melihat bagaimana suami-istri, orangtua-anak, atasan-bawahan, mertua-menantu yang tadinya
tidak connect karena punya kepribadian yang berbeda, dapat berinteraksi dan berkomunikasi
dengan lebih baik.

Sejarah MBTI
MBTI adalah singkatan dari Myers Briggs Type Indicator, diambil dari nama kedua
penemunya Katharine Cook Briggs dan anaknya Isabel Briggs Myers pada tahun 1943 di Amerika.
Awalnya Katharine mengamati bahwa calon suami putrinya, Clarence Myers, mempunyai
perbedaan dengannya dan putrinya dalam cara memandang dunia. Terdorong rasa ingin tahu, ia
mengadakan penelitian literatur mengenai perbedaan temperamen. Dari sana ia menemukan
kemiripan antara teorinya dan teori tipe kepribadian Carl Jung.

“Apa pun keadaan Anda, dengan mengerti tipekepribadian, Anda akan punya persepsi,
penilaian yang lebih jelas, dan hidup sesuai kerinduan terdalam.”
Isabel Briggs Myers

Menurut Jung, manusia mempunyai perbedaan dalam cara memandang dunia, menyerap
informasi, dan membuat keputusan. Berdasarkan teori ini, Briggs dan Myers mengembangkan
suatu set kuesioner yang bisa membantu orang mengerti diri dan sesama. Mereka percaya bahwa
dengan memahami diri sendiri akan membantu seseorang dalam memasuki dunia kerja di bidang
industri, terutama kaum wanita (saat itu merupakan masa pasca-Perang Dunia II, di mana industri
mulai menggeliat).
Tipe Kepribadian Manusia Menurut MBTI
MBTI membagi kepribadian manusia menjadi empat pasang berdasarkan caranya mendapat
energi (ExtrovertIntrovert), menerima dan mengolah informasi (SensingIntuition), mengambil
keputusan (Thinking-Feeling), dan gaya hidup (Judging-Perceiving). Sebelum membahas masing-
masing pasangan tersebut, ada beberapa hal yang mesti diingat:
1. MBTI menunjukkan kecenderungan dasar
Ini bukan tes bakat atau keterampilan. Tes ini menunjukkan kecenderungan seseorang.
Setiap orang, siapa pun ia, memiliki KEEMPAT pasang elemen kepribadian yang sudah
disebutkan di atas, tetapi dengan kadar yang berbeda-beda. Nah, lewat tes ini, akan terlihat
empat elemen apa saja yang dominan.
2. Tipe kepribadian dipengaruhi lingkungan
Pada dasarnya, tipe kepribadian seseorang tidak bisa berubah. Seorang Introvert akan
cenderung seperti itu. Namun, bisa dipengaruhi lingkungan sehingga seakan-akan “berubah”.
Misal, orang Introvert yang tidak suka berdiri di depan umum, lama-lama terbiasa berbicara
di depan massa karena pekerjaan menuntutnya melakukan public speaking setiap minggu. Ia
mungkin terlihat lebih Extrovert, tapi apakah ia benar-benar berubah? Tidak. la hanya terbiasa
untuk lebih terbuka, tetapi tipe kepribadiannya tetap. Perilakunya berubah, tapi tidak dengan
tipe kepribadiannya. Seorang Introvert tidak akan pernah berubah menjadi seorang Extrovert,
begitu pula sebaliknya.
3. Setiap orang punya kecenderungan ke arah elemen kepribadian tertentu
Setiap orang selalu punya kecenderungan ke arah satu elemen dalam skala tertentu.
Contoh, ada orang yang persentasenya 70% Extrovert dan 30% Introvert atau 60% Extrovert
dan 40% Introvert. Hal yang sama berlaku untuk pasangan elemen lainnya. Jadi, tidak ada
orang yang 100% Extrovert, 100% Sensing, 100% Thinking atau 100% Judging. Setiap kita
akan memiliki kecenderungan di antara kedua pasangan tersebut.
Apa jadinya bila seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan tipe
kepribadiannya? Akan terasa sangat tidak nyaman. Ia bisa saja melakukannya, tetapi mungkin
hasilnya tidak maksimal, membutuhkan latihan keras, dan sangat melelahkan. Karena itulah sangat
penting mengetahui tipe kepribadian dan hidup sesuai dengannya.
Empat Pasang Kecenderungan Dasar Manusia Menurut MBTI
1. Extrovert (E) dan Introvert (I)
Untuk mengetahui seseorang Extrovert atau Introvert bukan dilihat dari berapa banyak
bicara, keras tidak suaranya, atau bahkan dari kesupelannya, tetapi dari caranya
mendapatkan energi. Orang Extrovert mendapatkan energi dari luar dirinya sendiri, sedang-
kan orang Introvert mendapatkan energi dari dalam dirinya.
Contoh paling jelas adalah saat seseorang sedang low-bat alias marah, kesal, stres, bete,
bad mood, dan hal-hal lain yang menguras energinya. Saat hal itu terjadi, apakah ia mencari
orang untuk bercerita? Berarti ia orang Extrovert. Atau sebaliknya, ia memilih menyendiri
untuk introspeksi? Berarti ia orang Introvert.
Perbedaan orang Extrovert dan Introvert:
a. Orang Extrovert senang berbicara karena dari situlah ia mendapatkan energi. Sedangkan
orang Introvert senang mengamati dengan cermat.
b. Orang Extrovert senang bersosialisasi karena itulah sumber energinya. Orang Introvert
lebih senang menyendiri karena dalam kesendiriannya ia seperti di-charge.
c. Orang Extrovert berpikir sambil berbicara, sedangkan orang Introvert berpikir dulu baru
bicara. Jadi kalau orang Extrovert ditanya mendadak, “Mau liburan ke mana?” Ia mungkin
akan menjawab, “Ke Bali. Eh, tapi tiketnya mahal, ya. Mending ke Jakarta aja, deh. Tapi
bosan juga ke sana terus. Ke Bogor kali, ya. Tapi Bogor juga hujan aja. Udah, di Bandung
aja.”
Bagaimana kalau orang Introvert yang ditanya begitu? Ia mungkin akan diam dulu.
Agak lama, baru menjawab, “Di Bandung aja.” Karena berpikir dulu sebelum menjawab,
ia terlihat “telmi” (telat mikir) dan bisa jadi sumber keributan dengan orang Extrovert kalau
tidak saling memahami.
d. Orang Extrovert senang pada banyak hal, tetapi tidak mendalam. Orang Introvert kalau
sudah senang pada sesuatu, ia akan menekuninya sampai ahli.
2. Sensing (S) dan Intuition (N)
Kalau Extrovert dan Introvert berhubungan dengan energi, Sensing dan Intuition
berhubungan dengan cara mendapatkan atau mengolah informasi. Orang Sensing
mendapatkan dan mengolah informasi lewat panca inderanya, sedang Intuition dengan “indera
keenamnya” alias insting atau intuisi.
Gambar apakah ini?

Kalau kita menjawab “kotak”, “kotak yang disusun”, atau “tujuh kotak yang dirangkai”,
besar kemungkinan kita orang S (Sensing). Orang Intuition mungkin akan menjawab “anjing”,
“kuda”, atau bahkan “dinosaurus”.
Kenapa begitu? Karena orang Sensing cenderung melihat yang ada di depan mata apa
adanya. Sesuatu yang konkret atau nyata. Sementara orang Intuition lebih imajinatif,
membayangkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dipikirkannya. Maka dari itu, banyak
orang Sensing sering bingung ketika sedang mengobrol dengan orang Intuition, karena
sepertinya tidak “nyambung”.
Perbedaan orang Sensing dan Intuition:
a. Orang Sensing itu detail dan lengkap. Sebaliknya, orang Intuition lebih global dan
menyeluruh. Jadi kalau ditanya, “Bagaimana seminar kemarin?” Orang Sensing akan
menjawab, “Saya datang jam setengah tujuh. Pembicaranya memakai baju batik,
pesertanya ada 32 orang, topiknya membahas tentang dsb.” Semua ia ceritakan. Sedang
kalau orang Intuition mungkin akan menjawab dengan sangat singkat, “Bagus”, “Jelek”,
“Boring.”

b. Orang Sensing hati-hati dan tidak suka ambil risiko, orang Intuition sebaliknya. Karena itu,
tipe Sensing butuh informasi lengkap sebelum bertindak, sementara orang Intuition
langsung bertindak begitu mendapat informasi, sekalipun baru sedikit.
c. Orang Sensing kalau punya ide akan didasarkan pada pengalaman dan pengamatan. Beda
dengan orang Intuition yang idenya kadang out of the box. Misalnya, kalau ditanya
bagaimana supaya perusahaan maju, orang Sensing akan menjawab, “Bikin promosi. Buy
one get one. Perusahaan lain juga begitu.” Sedang orang Intuition akan menjawab, “Bikin
program liburan ke Eropa saja.” “Uangnya dari mana?” “Ga tau, yang penting ini
menarik.”
d. Orang Sensing menyukai kestabilan dan kemapanan. Tidak senang mengambil risiko.
Orang Intuition senang variasi. Kalau diibaratkan, orang Sensing seperti mobil, sedangkan
orang Intuition seperti rollercoaster. Dalam berbisnis, orang Sensing akan memilih bisnis
yang pastipasti saja, tetapi orang Intuition akan memilih yang keuntungannya mungkin
naik turun.
e. Orang Sensing sangat realistis dan praktis. Sedangkan orang Intuition imajinatif dan
abstrak. Misalnya, ketika masuk sebuah ruangan dan ditanya mengenai keadaan ruangan
tersebut, orang Sensing akan menjawab apa yang dilihatnya. Ada meja, komputer, AC.
Namun, orang Intuition mungkin akan memberikan jawaban “ngawur”, misalnya, “Si anu
tinggal di mana, ya?” Apa hubungannya? Ternyata ketika masuk, ia melihat komputer dan
ingat si anu yang dulu membelinya.
3. Thinking (T) dan Feeling (F)
Thinking dan Feeling berkaitan dengan pengambilan keputusan. Apakah keputusan
itu diambil dengan menggunakan logika atau melibatkan emosi. Bukan berarti Feeling itu
pasti wanita dan Thinking pasti pria. Banyak wanita yang ternyata orang Thinking dan pria
yang orang Feeling.
Perbedaan orang Thinking dan Feeling:
a. Orang Thinking akan berbicara apa adanya, sedang orang Feeling sebisa mungkin tidak
menyinggung. Misal, ketika ditanya apa pendapatnya tentang sebuah barang, tipikal orang
Feeling akan menjawab, “Ya, lumayan.” Sementara orang Thinking akan lebih jelas, kalau
memang bagus ya bagus, kalau jelek ya jelek.
b. Orang Thinking menyampaikan isi hatinya dengan jelas, tetapi terkesan kasar, tak
berperasaan, ceplas-ceplos, tidak memikirkan perasaan orang lain. Sementara orang
Feeling berhati-hati saat berbicara demi menjaga hubungan baik dengan orang lain, tetapi
lawan bicaranya jadi harus menebak-nebak apa yang dimaksudkannya itu benar atau
sekadar lip service.
c. Orang Thinking cenderung mengkritik, sementara orang Feeling cenderung memuji dulu
baru mengoreksi dengan halus. Dalam perusahaan, kalau atasannya orang Thinking, ia akan
berkata begini pada bawahannya, “Laporan kamu jelek!
Banyak salahnya, perbaiki lagi!” Sementara orang Feeling akan berkata, “Laporan kamu
sebenarnya bagus, tapi kurang...”
d. Orang Thinking tegas dalam membuat keputusan. Orang Feeling banyak toleransi karena
lebih mementingkan menjaga hubungan.
e. Orang Thinking fokus pada tindakan, sementara orang Feeling fokus pada orangnya.
Misalnya, si A meminjam uang pada si B, setelah lewat waktu yang disepakati, si A belum
juga membayar, malah ingin meminjam lagi. Kalau si B orang Thinking, jangan harap akan
diberi. Namun, kalau si B orang Feeling, mungkin akan diberi dengan pertimbangan
sahabat, relasi, dll.
4. Judging (J) dan Perceiving (P)
Pasangan kecenderungan yang terakhir ini berkaitan dengan gaya hidup. Apakah gaya
hidupnya teratur, rapi, dan terencana atau fleksibel, menyesuaikan dengan keadaan. Cara
termudah melihat seseorang tipe Judging atau Perceiving adalah dengan melihatmeja
kerjanya. Kalau rapi dan semua barang ada pada tempatnya, kemungkinan ia orang Judging.
Tetapi kalau meja kerjanya selalu berantakan dan Bering kesulitan mencari barang, bisa jadi
ia orang Perceiving.

Perbedaan orang Judging dan Perceiving:


a. Orang Judging selalu mengatur lingkungannya, jadi lingkungan harus sesuai dengan
keinginannya. Sedangkan orang Perceiving menyesuaikan terhadap lingkungannya,
mengalir mengikuti situasi.
b. Orang Judging itu goal oriented, tujuannya harus jelas. Sedangkan bagi orang Perceiving
yang penting prosesnya.
c. Orang Judging itu teratur, kalau menaruh barang, selalu di tempat yang sama. Sedang orang
Perceiving kurang teratur. Kalau menaruh barang, ia menaruhnya di mana saja ia mau.
d. Orang Judging begitu ada tugas, akan secepat mungkin menyelesaikannya. Sedangkan
orang Perceiving kalau sudah menjelang deadline baru jalan.
e. Prinsip orang Judging adalah: “Nanti bagaimana?” Sedangkan orang Perceiving
prinsipnya: “Bagaimana nanti saja.”
Mana yang Paling Baik?
Setelah membaca penjelasan tentang empat pasang kecenderungan dasar manusia versi
MBTI di atas, mana yang paling baik? Apakah Introvert? Ataukah Extrovert? Atau mungkin
Thinking? Atau yang lain?
Jawabannya, semua baik. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, tidak ada yang
lebih baik atau lebih buruk. Kita perlu semuanya dan belajar saling melengkapi satu sama lain.
Misal, tanpa orang Intuition kita mungkin tidak kenal pesawat atau lampu. Merekalah orang-orang
yang berpikir out of the box sementara orang-orang di zamannya puas dengan keadaan pada masa
itu. Namun, tanpa orang Sensing yang mau mengerjakan percobaan pembuatan pesawat atau bola
lampu dengan detail, ide-ide mereka mungkin tidak akan menjadi kenyataan dan akan tetap jadi
impian belaka.
Bagaimana jadinya kalau semua orang di dalam satu tim kerja cenderung Introvert? Bisa-
bisa timnya tidak jalan. Atau bagaimana kalau semua orangnya Extrovert? Bisa-bisa ribut terus
karena masing-masing mengutarakan pendapatnya. Namun, kalau keduanya disatukan dalam tim,
akan tercipta harmoni.
Orang Thinking dan Feeling, mana yang lebih baik? Sama-sama baik. Kadang kita perlu
menjadi orang Thinking dan kadang perlu juga memelihara hubungan dengan orang lain dalam
mengambil keputusan. Orang Thinking perlu belajar menahan diri dalam berkata-kata. Sebaliknya,
orang Feeling perlu sedikit lebih tegas dalam berbicara.
Kita juga butuh kombinasi orang Judging dan Perceiving. Misal, kalau semua staf dalam
perusahaan adalah orang Perceiving yang terlalu ikut flow, tidak punya perencanaan detail,
bagaimana jadinya perusahaan itu? Kalau kebanyakan orang Judging, semuanya terasa kaku dan
terkekang. Namun, kalau ada kombinasi orang Judging dan Perceiving di posisi yang tepat,
perusahaan itu pasti bisa maju.

Dengan memahami tipe kepribadion, kita akin lebih mudah berelasi dengan orang lain

Mengetahui tipe MBTI memiliki banyak manfaat. Karena itu, saya ingin mendorong kita
semua untuk mencari tahu tipe kepribadian kita. Bukan sekadar mengetahui, tetapi benar-benar
memahami kelemahan dan kelebihannya sehingga kita bisa berfungsi dengan maksimal sesuai
dengan desain hidup kita.
Di bawah ini saya lampirkan sebuah tes sederhana untuk mengetahui tipe MBTI. Cara
mengerjakannya pun cukup mudah. Baca baik-baik setiap pernyataan yang tertulis di tabel,
lalu ceklis salah satu yang paling menggambarkan diri kita. Pilihlah dengan spontan, tanpa
berpikir terlalu lama. Kalau sudah, hitung skornya. Jumlah skor yang paling banyak
menunjukkan kecenderungan kepribadian kita.
Selamat mengisi dan menemukan tipe MBTI.
INTROVERT √
Reflektif. Senang berkonsentrasi
Tenang, menahan diri, senang mengamati, dan sulit dipahami
Menyembunyikan perasaan
Membutuhkan privasi/menyendiri
Senang hal tertentu tapi mendalam
Mempelajari hidup
Berpikir panjang sebelum mengambil tindakan
Pertemuan dengan orang lain dan beraktivitas sosial melelahkan
Berorientasi pada pemikiran atau ide
Lebih memilih berkomunikasi secara tidak langsung (tulisan)
Jika ide/pemikirannya sudah matang baru dibicarakan
Total Skor

EXTROVERT √
Ekspresif. Senang bertindak
Ramah, senang berbicara, dan mudah dipahami
Mengekpresikan perasaan
Membutuhkan hubungan dengan orang lain
Senang banyak hal tapi tidak mendalam
Menghidupi hidup
Bertindak dulu baru berpikir
Bertemu orang lain dan beraktivitas sosial membuat semangat
Berorientasi pada kegiatan atau orang
Lebih memilih berkomunikasi secara langsung (lisan)
Membangun ide/pemikiran sambil dibicarakan
Total Skor

Jadi, saya cenderung EXTROVERT/INTROVERT *) *) pilih salah satu


SENSING √
Melihat fakta, detail, dan terperinci
Menyukai hal praktis
Perhatian utama pada masa kini
Menyukai hal yang konkret/nyata
Menghendaki segala sesuatu jelas dan terukur
Senang melakukan sesuatu dengan berurutan
Kontinuitas dan stabilitas lebih diutamakan
Bertindak berdasarkan pengalaman
Menyukai fakta dan realita yang jelas
Prosedural dan tradisional
Menarik kesimpulan dengan lama dan hati-hati
Total Skor

INTUITION √
Memperhatikan pola hubungan keseluruhan (global) dan konsep
Senang memikirkan konsep dan kreativitas
Perhatian utama pada masa depan
Menyukai hal yang abstrak
Menyukai kesempatan untuk berinovasi, dan melakukan sesuatu
yang baru
Senang melakukan sesuatu secara acak
Perubahan dan variasi lebih diutamakan
Bertindak berdasarkan firasat/intuisi
Menyukai kemungkinan-kemungkinan yang belum terjadi
Bebas dan dinamis
Menarik kesimpulan dengan cepat sesuai naluri
Total Skor

Jadi, saya cenderung SENSING/ INTUITION *) *) pilih salah satu


THINKING √
Mengambil keputusan berdasarkan logika atau aturan main
Objektif
Mementingkan kebenaran dan keadilan
Berorientasi pada tugas dan pekerjaan
Tidak dipengaruhi perasaan
Tampak dingin
Menganalisis
Diyakinkan dengan penjelasan yang masuk akal
Menghargai seseorang karena kemampuan dan faktor teknis
Yang penting tujuan tercapai
Cepat melihat kekurangan dan melontarkan kritik secara spontan
Total Skor

FEELING √
Mengambil keputusan berdasarkan perasaan pribadi dan kondisi
orang lain
Subjektif
Mementingkan hubungan yang baik dan keharmonisan
Berorientasi pada orang dan hubungan
Dipengaruhi perasaan terhadap diri dan orang lain
Hangat, peduli terhadap orang lain
Berempati
Diyakinkan dengan penjelasan yang menyentuh perasaan
Menghargai seseorang karena sifat dan perilakunya
Yang penting situasi harmonis terjaga
Dengan spontan memberi penghargaan
Total Skor

Jadi, saya cenderung THINKING/FEELING *) *) pilih salah satu


JUDGING √
Terencana dan memiliki deadline yang jelas
Menyukai bentuk, batasan, dan kriteria yang jelas
Merasa senang bila dapat memberikan kepastian akhir
Memperhatikan struktur
Berorientasi pada tujuan
Mementingkan pemenuhan deadline
Senang melakukan sesuatu dengan tepat sesuai rencana
Menyukai gaya hidup yang teratur
Mementingkan perencanaan
Yang penting tugas selesai
Memulai lebih awal
Total Skor

PERCEIVING √
Spontan, fleksibel dan tidak terikat waktu
Menginginkan kebebasan untuk melakukan eksplorasi tanpa
batasan
Lebih senang menjaga situasi tetap terbuka
Memperhatikan fungsi
Berorientasi pada proses
Mementingkan penemuan-penemuan baru
Senang melakukan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan
menikmati yang ada
Menyukai gaya hidup yang mengalir sesuai kondisi
Mementingkan tindakan
Yang penting memulai sesuatu
Memulai pas-pasan
Total Skor
Jadi, saya cenderung JUDGING/PERCEIVING *) *) pilih salah satu
Kalau digambarkan dalam bentuk grafis, maka hasilnya sebagai berikut:
S S N N
I ISTJ ISFI INFJ INTP J
I ISTP ISFP INFP INTP P
E ESTP ESFP ENFP ENTP P
E ESTJ ESFJ ENFJ ENTJ J
T F F T

Dari gambar di atas, diketahui ada 16 kombinasi tipe kepribadian seseorang. Tentu saja,
bukan berarti tipe kepribadian manusia terbatas hanya ada 16. Kepribadian manusia jauh lebih
banyak daripada itu polanya. Namun, dari 16 tipe ini saja, bisa terlihat sekilas seperti apa desain
kita dan bisa digunakan sebagai dasar untuk menemukan dan mengenali pola tujuan hidup.
Di bawah ini adalah ke-16 tipe kepribadian manusia menurut MBTI disertai penjelasan
tentang karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya.

Tipe Karakteristik
ISTJ Paling bertanggung jawab
ISTP Paling praktis
ESTP Paling spontan
ESTJ Paling senang mengatur
ISFJ Paling loyal
ISFP Paling artistik
ESFP Paling murah hati
ESFJ Paling senang membantu
INFJ Paling inspiratif
INFP Paling idealis
ENFP Paling optimis
ENFJ Paling ahli meyakinkan orang
INTJ Paling mandiri
INTP Paling konseptual
ENTP Paling senang menemukan hal baru
ENTJ Pemimpin alamiah (hanya 2% dari penduduk dunia)

Tipe Kelebihan
ISTJ Bisa diandalkan
ISTP Berani mencoba sesuatu yang baru
ESTP Team player yang baik
ESTJ Sistematis, terencana
ISFJ Penuh dedikasi
ISFP Senang seni (segala jenis seni)
ESFP Senang menolong
ESFJ Tidak suka konflik
INFJ Punya banyak ide
INFP Selalu memikirkan kesejahteraan orang lain
ENFP Senang sosialisasi
ENFJ Ramah, hangat, bersahabat
INTJ Percaya diri
INTP Penuh ide dan konsep
ENTP Inovatif
ENTJ Tegas, kritis

Tipe Kekurangan
ISTJ Sulit mengekspresikan diri
ISTP Cenderung kaku dan dingin
ESTP Kurang terencana
ESTJ Konservatif, kaku
ISFJ Tidak bisa berkata “tidak”
ISFP Moody, sensitif
ESFP Sensitif
ESFJ Selalu berusaha menyenangkan orang
INFJ Kurang detail
INFP Kurang terorganisir
ENFP Kurang tegas
ENFJ Peka dan sensitif
INTJ Kurang peka dengan orang lain
INTP Cenderung skeptis dan pesimis
ENTP Kurang konsisten
ENTJ Perfeksionis

Anda mungkin juga menyukai