Anda di halaman 1dari 13

KERAGAMAN INDIVIDU (INDIVIDUAL DIVERSITY) –

INTELLEGENSI, GAYA BELAJAR DAN KEPRIBADIAN


MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu
Nila Zaimatus Septiana, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Rachmad Ramdani Ali (21205093)
2. M. Fendi Saputra (21205094)
3. Hani Zahrotul Farida (21205095)

SEMESTER 1
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
SEPTEMBER 2021

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kelancaran
dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Pancasila”
dalam bentuk makalah, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan yang
terbatas, maka makalah yang berjudul “KERAGAMAN INDIVIDU (INDIVIDUAL
DIVERSITY)-INTELLEGENSI,GAYA BELAJAR DAN KEPRIBADIAN” ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini, kami harap dari makalah yang kami susun ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Aamiin
Wassalamualikum Wr.Wb
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
1. LATAR BELAKANG .........................................................................................
2. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................
3. TUJUAN..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN . .................................................................................................
1. INDIVIDUAL . ...................................................................................................
2. INTELEGENSI . .................................................................................................
3. GAYA BELAJAR . .............................................................................................
4. KEPRIBADIAN . ................................................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................


KESIMPULAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan
perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain.
Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual.
Intelegensi/Kecerdasan adalah istilah yang sulit untuk didefinisikan, dan dapat berarti
banyak hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. Bahkan, hal tersebut telah membagi
komunitas ilmiah selama puluhan tahun dan masih kontroversial atas definisi yang tepat dan
bentuk pengukuran.Kecerdasan didefinisikan secara umum keterampilan kognitif dalam
pemecahan masalah. Sebuah kemampuan mental yang terlibat dalam penalaran, hubungan
mengamati dan analogi, menghitung, belajar cepat. Kecerdasan juga suatu kemampuan untuk
belajar tentang, belajar dari, memahami, dan berinteraksi dengan lingkungan seseorang.

Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku
psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar merasa
saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (NASSP dalam Ardhana dan
Willis, 1989 : 4).Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan
panduan pada penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya belajar
didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam belajar bahasa baru
atau mempelajari berbagai mata pelajaran.

Psikologi kepribadian adalah studi ilmiah yang bertujuan untuk memahami pribadi
individu sebagai makhluk individu yang memiliki keunikan sifat dengan orang lain. Keunikan
itu bisa terlihat dari perilaku, pemikiran, perasaan, dan motivasi yang ada dalam diri setiap
orang.

2. RUMUSAN MASALAH
 Apa yang di maksut dengan individualis..?
 Apa yang kamu ketahui tentang intelegensi…?
 Jelaskan tentang pengertian gaya belajar…?
 Apa yang di maksut tentang kepribadian…?

3. TUJUAN
 Agar kita bisa mengetahui apa yang di maksut dengan individualis.
 Agar kita bisa mengetahui apa yang di maksut dengan intelegensi.
 Agar kita bisa mengetahui apa yang di maksut dengan gaya belajar.
 Agar kita bisa mengetahui apa yang di maksut dengan kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN

1. INDIVIDUAL

A. PENGERTIAN INDIVIDU
Individu adalah satu organisme tunggal yang hidupnya berdiri sendiri dan secara
fisiologis bersifat bebas, serta tidak memiliki hubungan organik dengan sesamanya.Dalam
sosiologi, pengertian individu adalah unit terkecil pembentuk suatu masyarakat yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam hal ini, individu adalah
manusia perseorangan yang memiliki kepribadian dan tingkah laku spesifik serta memiliki
peranan di lingkungan sosialnya.
Secara etimologis, kata “individu” diadaptasi dari bahasa Inggris yang berasal dari
bahasa Yunani “individium”, dimana artinya “tidak terbagi”. Istilah tersebut merujuk pada
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Sehingga dalam hal ini, individu merupakan
suatu kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan.

Menurut H. Hartomo, terdapat 3 aspek yang melekat pada individu dan saling
berhubungan satu dengan lainnya, yaitu;

1. Aspek organik jasmaniah


2. Aspe psikis-rohaniah
3. Aspek social

Suatu masyarakat merupakan latar belakang keberadaan identitas individu. Pada


perkembangannya, individu tersebut mengalami sejumlah bentuk sosialisasi sehingga
dapat mengembangkan tiga aspek individu (organik jasmaniah, psikis-rohaniah, sosial) di
dalam dirinya.

B. PENGERTIAN INDIVIDU MENURUT PARA AHLI

1. Martin Luther King Jr.


Menurut Martin Luther, pengertian individu adalah satuan kecil yang tidak dapat
dibagi lagi, yaitu manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk
ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang
meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

2. Soediman Kartohadiprodjo
Menurut Soediman Kartohadiprodjo (dalam Soerjono Soekanto, 2003), arti
individu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras, dan rukun. Individu merupakan unit
terkecil pembentuk masyarakat.
3. Abdul Syani
Menurut Abdul Syani (2002: 25), kata individu berasal dari bahasa Yunani
“individum” yang artinya satuan terkecil yang tidak dapat dibagi lagi

4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Menurut KBBI, pengertian individua adalah orang seorang; pribadi orang (terpisah
dari yang lain); organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi ia bersifat
bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya)

C. CIRI-CIRI INDIVIDU SECARA UMUM

Pada dasarnya setiap individu memiliki ciri-ciri yang unik dan berbeda satu dengan
lainnya. Mengacu pada pengertian individu, adapun ciri-ciri individu adalah sebagai
berikut:

 Individu memiliki raga atau jasmani yang khas yang membedakan satu dengan lainnya,
meskipun memiliki ciri umum yang sama sebagai manusia.
 Individu memiliki pikiran, perasaan, kehendak, dan hasrat, sehingga dapat menetapkan
kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya.
 Individu memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda satu dengan yang lainnya.

D. KARAKTERISTIK INDIVIDU

Manusia sebagai individu memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-beda. Menurut
John, Donahue, dan Kentle, terdapat 5 karakteristik individu, yaitu:

1. Openness to Experience: yaitu karakteristik individu yang terbuka terhadap


pengalaman baru, baik berupa ide maupun imajinasi. Umumnya individu yang
memiliki karakter ini suka berpikir secara mendalam, cerdik, kreatif, artistik, memiliki
rasa penasaran tinggi, inovatif, dan sering merefleksikan diri.
2. Conscientiousness: yaitu karakteristik individu yang sangat berhati-hati dan penuh
pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan. Umumnya individu dengan karakter
ini memiliki disiplin yang tinggi, rajin, dapat diandalkan, bertanggungjawab, serta
bekerja dengan cermat dan terperinci.
3. Extraversion: yaitu karakteristik individu yang terbuka dan nyaman bila berinteraksi
dengan orang lain. Umumnya individu dengan karakter ini senang bergaul, ramah,
antusias, mudah bersosialisasi, dan tegas.
4. Agreeableness: yaitu karakter individu yang kooperatif dan selalu ingin menghindari
konflik terbuka dengan orang lain. Umumnya individu dengan karakter ini suka
menolong, tidak egois, bisa dipercaya, penuh perhatian, dan tidak menyukai
perselisihan.
5. Neocritism: yaitu karakteristik individu yang terbuka terhadap tekanan dan menilai
kemampuan seseorang dalam menahan stress.
2. INTELLEGENSI
Inteligensi dalam Ilmu Psikologi
Menurut pengertian istilah, inteligensi berarti kecerdasan yaitu kemampuan
seseorang dalam berfikir dan belajar, menemukan pemecahan masalah, caranya
memproses sesuatu hal, dan kemampuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Di dalam ilmu psikologi dikenal adanya istilah inteligensi yang dapat
menggantikan berbagai istilah yang berhubungan dengan kecerdasan manusia.
Pada dasarnya psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku, jadi sejarah intelegensi dalam
psikologi jika dikaitkan dengan istilah inteligensi maka ada tingkah laku yang
membutuhkan banyak inteligensi dan tingkah laku yang membutuhkan sedikit inteligensi.

A. Faktor dalam Inteligensi

Dua faktor yang terdapat dalam inteligensi menurut Spearman adalah:


1) General Inteligensi - Faktor ini terdapat pada semua inteligensi secara umum
dengan tingkat tertentu dalam sejarah inteligensi dalam psikologi, misalnya bakat
tertentu yang didapatkan sejak lahir. Karakteristik dari faktor general ini antara
lain:
 Berupa kemampuan umum yang dibawa oleh seseorang sejak lahir.
 Sifatnya konstan
 Digunakan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh individu.

2) Specific Inteligensi – Faktor ini hanya terdapat pada hal – hal tertentu saja,
misalnya pada seseorang yang unggul dalam bidang tertentu. Faktor ini
berhubungan dengan syaraf otot, ingatan, dan latihan serta pengalaman.
Karakteristik dari faktor spesifik adalah:
 Diperoleh dan dipelajari dari lingkungan.
 Faktor spesifik bervariasi dari kegiatan yang satu dan lainnya dalam
individu yang sama
 Jumlah kandungan faktor spesifik dalam tiap orang berbeda – beda.
Menurut Spearman, segi genetis lebih banyak mempengaruhi faktor general dan faktor
spesifik lebih banyak didapatkan melalui latihan dan pendidikan yang dilakukan.
Keduanya terkadang dapat menjadi tumpang tindih dan terlihat berbeda dalam sejarah
inteligensi dalam psikologi, namun sangat penting untuk melihat bagaimana kemampuan
dari seseorang ketika berpindah dari situasi yang satu ke situasi lainnya.

B. Macam-Macam Inteligensi

Para ahli mengklasifikasikan inteligensi dalam beberapa macam yaitu:

 Inteligensi kreatif -Yaitu kemampuan untuk menciptakan yang biasanya dimiliki


oleh para inventor barang – barang yang baru atau merupakan suatu terobosan
atau inovasi.

 Inteligensi eksekutif - Berupa kemampuan untuk melihat pikiran orang lain dan
pada umumnya dimiliki oleh tiap orang.

 Inteligensi teoritis - Inteligensi ini dipunyai oleh para sarjana, mahasiswa dan
para ahli teori pada umumnya.

 Inteligensi praktis - Berupa kemampuan untuk bertindak secara cepat dan tepat
dalam melakukan satu pekerjaan tertentu.

C. Ciri-Ciri Perbuatan Inteligensi

Inteligensi tidak dapat diamati secara langsung melainkan harus disimpulkan dari
berbagai tindakan nyata sebagai perwujudan dari proses berpikir yang dilakukan secara
rasional. Sejarah inteligensi dalam psikologi dapat dilihat dari ciri – cirinya berikut ini:

 Inteligensi berupa kemampuan mental yang dilakukan oleh seseorang secara


rasional

 Inteligensi akan terlihat dari tindakan yang mengarah kepada penyesuaian diri
terhadap lingkungan dan juga kemampuan untuk memecahkan masalah yang
timbul daripada penyesuaian tersebut.

 Perbuatan yang mengandung aspek inteligensi sifatnya mempunyai tujuan dengan


mencari jalan keluar yang paling praktis.

Perbedaan inteligensi dikemukakan oleh para ahli berupa dua pandangan yaitu
perbedaan kualitatif yang berpendapat bahwa secara kualitatif inteligensi satu individu
dengan lainnya berbeda, dan pandangan kuantitatif yang menyatakan bahwa perbedaan
inteligensi antara individu ada karena perbedaan materi yang diterima.
D. Pendekatan Umum Inteligensi

Sejarah inteligensi dalam psikologi dapat dipahami dengan empat pendekatan umum
yang dikemukakan Maloney dan Ward (1976) antara lain:
 Pendekatan Teori Belajar, Inti dari pendekatan macam ini adalah mengenai
letak hakikat inteligensi yaitu pada pemahaman mengenai hukum dan prinsip
umum yang digunakan oleh individu untuk memperoleh satu bentuk perilaku
baru.
 Pendekatan Neurobiologis, Dasar anggapan dari pendekatan ini bahwa
inteligensi memiliki fondasi anatomis dan biologis, sehingga dapat ditelusuri
dasar – dasar neuro-anatomis dan neuro-fisiologisnya.
 Pendekatan Teori Perkembangan, Pusat studi inteligensi pada pendekatan ini
yaitu pada masalah perkembangan inteligensi secara kuantitatif atau berorientasi
pada jumlah dan dalam hubungannya dengan tahap pada perkembangan biologis
individu.
Inteligensi adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar
siswa selain macam – macam gaya belajar anak dan juga macam – macam
kecerdasan yang dimiliki anak dan merupakan bekal potensial yang akan memudahkan
siswa dalam belajar, dan dapat memberikan hasil yang optimal.
Keberhasilan tersebut ditunjukkan dalam berbagai indikator antara lain melalui nilai
rapor dan lain sebagainya. Dengan demikian, inteligensi berhubungan dengan
bidang psikologi pendidikan.

3. GAYA BELAJAR
1. DEFINISI GAYA BELAJAR

Gaya belajar dapat didefinisikan sebagai cara seseorang dalam menerima hasil belajar
dengan tingkat penerimaan yang optimal dibandingkan dengan cara yang lain. De Porter
dan Hernacki (2003) menyatakan bahwa “gaya belajar merupakan kombinasi dari
bagaimana Anda menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi”.

Setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Pengenalan gaya belajar sangat
penting. Bagi guru dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa maka guru dapat
menerapkan tekhnik dan strategi yang tepat baik dalam pembelajaran maupun dalam
pengembangan diri. Hanya dengan penerapan yang sesuai maka tingkat keberhasilannya
lebih tinggi.

2. GAYA BELAJAR EFEKTIF

Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Banyak
gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, artikel berikut menjelaskan
tujuh gaya belajar yang mungkin beberapa diantaranya bisa di terapkan pada anak
didik kita :
1. Belajar dengan kata-kata.
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain
dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat
menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-
hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.
2. Belajar dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan
cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan
berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga
didapatkan hasil akhir atau kesimpulan.
3. Belajar dengan gambar.
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang,
melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa
memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam
membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.

4. Belajar dengan musik.


Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau
selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam
informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai
ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal
dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya
mencari informasi yang berkaitan dengan musik.
5. Belajar dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk
mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka
yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah
kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah
mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti
menari atau berolahraga.
4. KEPRIBADIAN
Psikologi kepribadian adalah studi ilmiah yang bertujuan untuk memahami pribadi
individu sebagai makhluk individu yang memiliki keunikan sifat dengan orang lain. Keunikan
itu bisa terlihat dari perilaku, pemikiran, perasaan, dan motivasi yang ada dalam diri setiap
orang.

a) Kontribusi psikologi kepribadian dalam kehidupan nyata


Psikologi kepribadian adalah disiplin ilmu yang yang dapat menyumbangkan
berbagai manfaat dalam kehidupan manusia, antara lain:

 Mengembangkan pakem mengenai kontribusi keunikan seseorang dalam kehidupan


masyarakat
 Memprediksi perilaku seseorang berdasarkan karakteristik yang ditunjukkannya
 Menemukan sudut pandang individu yang unik mengenai kepribadiannya sendiri

Dalam tataran personal, psikologi kepribadian dapat membantu Anda memahami sifat
maupun karakteristik diri sendiri. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan hubungan
sosial dengan teman, keluarga, maupun rekan kerja.
b) Penyimpangan kepribadian
Ilmu psikologi kepribadian juga mempelajari cara mengidentifikasi orang yang
mengalami penyimpangan kepribadian. Penyimpangan kepribadian biasanya ditandai
dengan kelainan mental kronis yang memengaruhi pemikiran, perilaku, hingga hubungan
interpersonal seseorang hingga dalam taraf yang serius.

Wajar jika Anda merasa takut atau cemas ketika divonis memiliki penyimpangan
setelah menjalani tes psikologi kepribadian. Namun, ada berbagai perawatan bersama
psikolog yang dapat Anda jalani untuk mengontrol ketidaknyamanan yang Anda rasakan
akibat penyimpangan kepribadian tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Individu adalah satu organisme tunggal yang hidupnya berdiri sendiri dan secara fisiologis
bersifat bebas, serta tidak memiliki hubungan organik dengan sesamanya.
 Individu memiliki raga atau jasmani yang khas yang membedakan satu dengan lainnya,
meskipun memiliki ciri umum yang sama sebagai manusia.
 Individu memiliki pikiran, perasaan, kehendak, dan hasrat, sehingga dapat menetapkan
kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya.
 Individu memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Menurut pengertian istilah, inteligensi berarti kecerdasan yaitu kemampuan seseorang


dalam berfikir dan belajar, menemukan pemecahan masalah, caranya memproses sesuatu hal, dan
kemampuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Gaya belajar dapat didefinisikan sebagai cara seseorang dalam menerima hasil belajar
dengan tingkat penerimaan yang optimal dibandingkan dengan cara yang lain. De Porter dan
Hernacki (2003) menyatakan bahwa “gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana Anda
menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi”.

Psikologi kepribadian adalah studi ilmiah yang bertujuan untuk memahami pribadi
individu sebagai makhluk individu yang memiliki keunikan sifat dengan orang lain. Keunikan itu
bisa terlihat dari perilaku, pemikiran, perasaan, dan motivasi yang ada dalam diri setiap orang.
DAFTAR PUSTAKA

M.Prawiro.“PENGERTIAN INDIVIDU” https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-


individu.html (diakses pada 23/10/2019 )

Devita Retno.”sejarah intelegensi dalam psikologi lengkap” https://dosenpsikologi.com/sejarah-


intelegensi-dalam-psikologi

Herman Firdaus”MAKALAH PSIKOLOGI GAYA BELAJAR”


https://www.blogbarabai.com/2014/09/makalah-psikologi-gaya-belajar-peserta.html (diakses
pada 25 november 2017)
Dr.karina_lestari.”MENGENAL_PSIKOLOGI_KEPRIBADIAN”
https://www.sehatq.com/artikel/psikologi-kepribadian-ternyata-mempelajari-hal-unik-ini
(diakses pada 29 sep 2020)

Anda mungkin juga menyukai