DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
Kelompok 3
FAKULTAS PSIKOLOGI
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Psikologi Umum Dasar & Lanjutan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kepribadian dan
kaitannya bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Sri Hartini, S.Psi., M.Si. selaku guru Psikologi Umum Dasar &
Lanjutan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
3.1. KESIMPULAN.................................................................................. 64
3.2. SARAN............................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
melewati atau melanggar ketentuan norma dan hukum yang telah menjadi pranata
bergantung pada orang lain. Jika tidak, dapat dipastikan disamping tidak dapat
memenuhi kebutuhan yang lebih fatal lagi, dia dapat menderita dan kemudian
mengalami kematian.
lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu
hidup dengan orang lain. Menurut kodratnya, manusia dilahirkan untuk menjadi
bagian dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan
bagian dari suatu kelompok sosial. Perhatikan kehidupan sehari-hari, hampir semua
kegiatan manusia dilakukan dalam kaitannya dengan orang lain dan dalam kehidupan
organisasi dinamis di dalam system psikis dan fisik individu yang menentukan
berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam bentuk perilaku
agresif (Larsen & Buss, 2005). Mischel (1968; dalam Friedman, 2008)
menyimpulkan bahwa kepribadian itu terdiri dari struktur, antara lain trait dan tipe
(type). Trait adalah konsistensi respon individu dalam situasi yang berbeda-beda.
konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besar
dibandingkan trait.
Kepribadian juga merupakan pola sifat yang menetap pada individu dan ciri
ditunjukkan seseorang (Roberts & Mrcezek dalam Feist el al., 2017). Kepribadian
tingkah laku individu, bersifat khas dalam membedakan individu dengan individu
(Alwisol, 2009). Terdapat berbagai teori terkait jenis kepribadian, di mana di setiap
waktu yang lama, dan stabilitas perilaku pada berbagai situasi yang dihadapi (Feist et
al., 2017). Salah satu sifat kepribadian yang dapat dimiliki individu adalah social
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu pendirian
yang berbeda yang dimiliki tiap manusia. Beserta dengan emosional yang
berhubungan dengan pendirian tiap manusia. Hingga apa yang tertulis tentang
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah berupa ilmu pengetahuan yang
kami harap bermanfaat khusus bagi tiap orang yang membaca makalah ini.
Mempelajari tentang pendirian, tipe, hingga aspek aspek yang menyangkut tentang
pendirian, ada juga tentang gangguan beserta aksi yang bisa kita lakukan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin ”persona” yang berarti
”topeng”. Pada masa Yunani Kuno para aktor memakai topeng untuk
tokoh dalam drama. Teknik drama ini kemudian diambil alih oleh bangsa Roma dan
Bagi bangsa Roma, persona berarti ”bagaimana seseorang tampak pada orang
lain”, bukan diri sebenarnya. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum
mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain
diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam
keseluruhan ”make up” psikologi seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui
perilaku. Karena itu, kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik,
mengikuti definisi Allport. Karena definisi ini yang paling luas cakupannya. Menurut
definisi tersebut kepribadian adalah susunan sistem-sistem psiko fisik yang dinamis
dalam diri suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap
4
5
”Susunan” mengandung arti bahwa kepribadian tidak dibangun dari berbagai ciri
yang satu ditambahkan pada yang lain begitu saja, melainkan ciri-ciri ini saling
berkaitan. Keterkaitan itu berubah: beberapa ciri menjadi bertambah dominan dan
yang lain berkurang, sejalan dengan perubahan yang terjadi pada anak dan dalam
lingkungan.
hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya
Menurut George Herbert Mead kepribadian ialah tingkah laku pada manusia yang
2. Theodore M. Newcomb
3. Robert Sutherland
psiologis, biologis dan sosiologis yang didasari dengan perilaku individu itu sendiri.
5. M. A .W.Brower
Menurut M. A. W.Brower kepribadian ialah corak tingkah laku social individu yaitu
6. Yinger
Menurut Yinger kepribadian ialah keseluruhan tingkah laku dari seseorang dengan
7. Koentjaraningrat
seseorang secara lahir, konsisten dan konsukuen. Setiap manusia melakukan proses
sosialisasi.
8. Atkinson
Menurut Atkinson kepribadian ialah pola perilaku dan cara berfikir yang khas yang
kepribadian umum yang dapat diamati oleh orang lain dan kepribadian dari pikiran
Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis yang disadari atau pun
Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan
Pada masa konsepsi, seluruh bawaan hereditas individu dibentuk dari 23 kromosom
dari ibu, dan 23 kromosom dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-
ribu gen yang mengandung sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan
potensi-potensi hereditasnya. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang mampu
Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak secara langsung, karena yang
Lebih lanjut dapat dikemukakan, bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan
(1) sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi, dan
temperamen
mengembangkan “self concept” yang tidak nyaman, jika dia berkembang dalam
dengan wanita yang wajahnya kurang, dia akan merasa rendah diri apabila berada
dalam lingkungan yang sangat menghargai wanita dari segi kecantikan fisiknya.
Faktor Lingkungan
Keluarga
Alasannya adalah
identifikasadalah
kepribadian anak.
Baldwin dkk. (1945), telah melakukan penelitian tentang pengaruh pola asuh orang
tua terhadap kepribadian anak. Pola asuh orang tua itu ternyata ada yang demokratis
dan juga authoritarian. Orang tua yang demokratis ditandai dengan prilaku
kepribadian: labih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri, dan lebih
Kebudayaan
dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak disadari. Kebudayaan
mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang telah dibuat
muncul pertanyaan: Bagaimana tipe dasar kepribadian masyarakat itu terjadi? Dalam
hal ini Linton (1945) mengemukakan tiga prinsip untuk menjawab pertanyaan
Sekolah
• Disiplin.
• Prestasi belajar.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor
genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan
pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki oleh salah satu dari kedua
orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang
tuanya. Oleh karena itu, sering kita mendengar istilah “ buah jatuh tidak akan
jauh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah yang dimiliki oleh sang ayah
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor
sampai dengan pengaruh dari barbagai madia audiovisual seperti TV, VCD dan
internet, atau media cetak seperti koran, majalah dan lain sebagainya.
yaitu yang dialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini
erat hubungannya dengan fungsi dan peranan seseorang dalam masyarakat. Misalnya,
12
sebagai laki-laki atau wanita seseorang mempunyai hak dan kewajiban tertentu.
Beberapa dari peran itu dipilih sendiri oleh orang yang bersangkutan tetapi masih
tua, saudara, media massa dan lain-lain) tidaklah sama pula pada setiap orang. Setiap
orang tua atau media massa mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri sehingga
orang-orang yang menerima pandangan dan pendapat yang berbeda-beda itu akan
dirinya sendiri.
yaitu yang khusus dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak tergantung pada
membentuk dalam dirinya suatu stuktur kepribadian yang tetap (permanen). Proses
Proses pembentukan identitas diri harus melalui berbagai tingkatan. Salah satu
tingkat yang harus dilalui adalah identifikasi, yaitu dorongan untuk menjadi identik
(sama) dengan orang lain, misalnya dengan ayah, ibu, kakak, saudara, guru, dan
ayahnya, bintang film kesayangannya, tokoh politik favoritnya dan sebagainya. Kalau
kekaburan akan peranan sosial ini tidak dapat dihapuskan sampai remaja itu menjadi
kejiwaan pada masa dewasanya. Karena itu penting sekali diusahakan agar remaja
Ada empat teori kepribadian utama yang satu sama lain tentu saja berbeda, yakni
kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu sama lain.
Konflik dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut menciptakan energi psikis
individu. Energi dasar ini menjadi kebutuhan instink individu yang menuntut
impuls biologis; ego mematuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai bisa
dicapai dengan cara yang diterima masyarakat, dan superego (hati nurani;suara hati)
memiliki standar moral pada individu. Jadi jelaslah bahwa dalam teori psikoanalisis
Freud, ego harus menghadapi konflik antara id ( yang berisi naluri seksual dan agresif
yang selalu minta disalurkan) dan super ego (yang berisi larangan yang menghambat
datang dari ketidak sadaran kolektif (yang berisi naluri-naluri yang diperoleh dari
pengalaman masa lalu dari masa generasi yang lalu) dan ketidaksadaran pribadi yang
Bagi erikson, misalnya meskipun ia mengakui adanya id, ego, dan superego,
menurutnya, yang terpenting bukannya dorongan seks dan bukan pula koflik antara id
dan superego. Bagi Erikson, manusia adalah makhluk rasional yang pikiran, perasaan,
dan perilakunya dikendalikan oleh ego. Jadi ego itu aktif, bukan pasif seperti pada
teori freud, dan merupakan unsur utama dari kepribadian yang lebih banyak
Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teori tipe (type theories) yang menekankan aspek
kepribadian yang bersifat relatif stabil atau menetap. Tepatnya, teori-teori ini
menyatakan bahwa manusia memiliki sifat atau sifat-sifat tertentu, yakni pola
kecenderungan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Sifat-sifat yang stabil ini
pribadi (personal disposition). Sifat umum adalah dimensi sifat yang dapat
sebagai pola atau konfigurasi unik sifat-sifat yang ada dalam diri individu. Dua orang
mungkin sama-sama jujur, namun berbeda dalam hal kejujuran berkaitan dengan sifat
lain. Orang pertama, karena peka terhadap perasaan orang lain, kadang-kadang
menceritakan “kebohongan putih” bagi orang ini, kepekaan sensitivitas adalah lebih
tinggi dari kejujuran. Adapun orang orang kedua menilai kejujuran lebih tinggi, dan
mengatakan apa adanya walaupun hal itu melukai orang lain. Orang mungkin pula
memilki sifat yang sama, tetapi dengan motif berbeda. Seseorang mungkin berhati-
16
hati karena ia takut terhadap pendapat orang lain, dan orang lain mungkin hati-hati
tidak dapat digolongkan dalam tipe ini atau tipe itu. Akan tetapi, setidak-tidaknya
seseorang memiliki tiga komponen fisik yang berbeda menurut derajat dan
Menurut Sheldom ada tiga komponen atau dimensi temperamental adalah sebagai
berikut :
a. Viscerotonia. Individu yang memiliki nilai viscerotonia yang tinggi, memiliki sifat-
sifat, antara lain suka makan enak, pengejar kenikmatan, tenang toleran, lamban,
aktivitas fisik yang menantang, agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain,
tertutup dan senang menyendiri, tidak menyukai keramaian dan takut kepada orang
17
lain, serta memiliki kesadaran diri yang tinggi. Bila sedang di rundung masalah, Ia
tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku,
melainkan tempat kedudukan atau suatu poin yang faktor-faktor lingkungan dan
bawaan yang khas secara bersama-sama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang
Bagi Skinner, studi mengenai kepribadian itu ditujukan pada penemuan pola yang
khas dari kaitan antara tingkah laku organisme dan berbagai konsekuensi yang
diperkuatnya.
Misalnya, beberapa dari kita menutup mulut untuk menghindari diri dari
bentuk lain, seperti berjalan menjauhi seseorang yang tealh menghina ita agar tidak
tidak dinginkan. Misalnya, pengendara truk meminum obat perangsang agar tidak
mengatuk saat menempuh perjalanan jauh. Bantuan fisik bisa juga digunakan untuk
memudahkan perilaku tertentu, yang bisa dilihat pada orang yang memiliki masalah
Misalnya, orang yang berkelebihan berat badan menyisihkan sekotak permen dari
Skinner menyatakan terkadang kita mengadakan perubahan emosional dalam diri kita
Menurut Skinner, kita juga sering menahan diri dari melakukan perilaku yang
membawa hukuman dengan melakukan hal lain. Misalnya, untuk menahan diri agar
tidak menyerang orang yang sangat tidak kita sukai, kita mungkin melakukan
Salah satu teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku menurut Skinner,
adalah positive self-reinforcement. Kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang
patut dihargai. Misalnya, seorang pelajar menghadiahi diri sendiri karena telah belajar
keras dan dapat mengerjakan ujian dengan baik, dengan menonton film yang bagus.
Akhirnya, seseorang mengkin menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan
diri sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa menghukum dirinya sendiri karena gagal
melakukan ujian dengan baik dengan cara menyendiri dan belajar kembali dengan
giat.
Menurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat dikatakan berawal dari pandangan
manusia tidak sekadar mengandalkan diri pada apa yang diterima dari
dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan selanjutnya dijadikan awal dari suatu
perilaku.
20
tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam
lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan
lagi, karena keduanya termasuk dalam kognisi manusia. Bahkan, dengan teori ini
Berikut ini telah merangkum jenis-jenis kepribadian seperti apa yang dimiliki setiap
pembawaan ceria, aktif dan optimis. Biasanya pribadi seperti ini sangat mudah
juga dikenal sebagai orang yang percaya diri dan dapat dipercaya.
Selain itu, sanguinis juga memiliki sifat yang mudah bosan dan terkesan
Kemampuan alami sanguinis juga baik jika memilih pekerjaan yang berhubungan
pembawaan emosional, logis dan keras kepala. Biasanya pribadi seperti ini banyak
dipilih menjadi pemimpin. Hal ini karena koleris memiliki kepribadian yang keras
Selain itu, koleris memiliki kepribadian yang fokus dan mandiri serta berani
Namun sifat korelis yang keras kepala dan mudah emosi bisa menjadi sifat
orang yang memiliki banyak pembicaraan serius. Kemampuan alami koleris akan
baik jika ditempatkan pada pekerjaan yang terkait dengan teknologi, statistik, teknik
pembawaan yang serius dan tekun sehingga dalam membuat perencanaan akan
dilakukan secara detail. Selain itu, melankolis juga tipe yang mencintai keluarga dan
berjiwa sosial.
22
dengan apa yang akan terjadi pada hidup. Kepribadian melankolis juga cenderung
yang santai dan cinta damai. Biasanya pribadi seperti ini memiliki hubungan yang
Selain itu kepribadian plegmatis dikenal sebagai seorang yang sabar dan
lembut sehingga sangat baik jika ikut dalam acara amal atau bakti sosial.
Namun sifat buruk seorang plegmatis ialah sering memendam masalah karena
tidak enak dengan orang lain sehingga merugikan hidupnya. Sifat plegmatis juga
cenderung lama dalam mengambil keputusan karena selalu mementingkan orang lain
terlebih dahulu.
Kepribadian alami plegmatis akan baik jika ditempatkan pada suatu pekerjaan
Secara umum, Pengertian Personal Aspek atau Kepribadian adalah corak tingkah laku
sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang
23
melekat pada seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu
keadaan.
a. Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, teguh tidaknya
c. Sikap, yaitu sambutan terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan
Seperti tampaknya sifat pribadi yang tertutup ataupun terbuka dan kemampuan
Beberapa faktor membentuk kebiasan, sikap, dan sifat yang khas. Faktor tersebut
adalah:
24
Seorang anak berada dalam kandungan selama sembilan bulan sepuluh hari. Selama
Penyakit yang diderita ibunya bisa memengaruhi pertumbuhan dari sang bayi
kepribadian.
Faktor biologis
positif dari lingkungan. Secara biologis terdapat tiga faktor yang mendasar, yaitu:
Setiap manusia memiliki ciri fisik berbeda yang diwarisi dari orang tuanya. Ada
orang yang berbadan tinggi dan gagah, namun ada yang berbadan kecil dan pendek.
o Ciri psikologis
25
Sebagian dari sifat dasar yangh diwariskan orang tua adalah faktor kejiwaan atau
psikologis. Unsur kejiwaan terdiri dari temperamen, emosi, nafsu, dan kemampuan
belajar.
o Tingkat kecerdasan
Salah satu bagian kepribadian yang diwarisi dari orang tua adalah kemampuan belajar
Faktor geografis
Faktor geografis ini mampu membentuk kepribadian seseorang dalam hal ketekunan,
segala sesuatu yang ada di sekitar, baik keadaan fisik, sosial, maupun budaya. Berikut
penjelasannya:
o Lingkungan fisik
Lingkungan fisik termasuk dalam iklim, tipografi, dan sumber daya alam. Hal ini
orang yang tinggal di pantai berbicara dengan nada keras, karena suasana laut yang
riuh.
Sedangkan, yang tidak tinggal di pantai tidak akan berbicara dengan suara keras.
o Lingkungan sosial
Faktor lingkungan sosial bersifat dinamis, yang artinya faktor tersebut tidak bersifat
lingkungan sosialnya.
Hal seperti ini menyebabkan kepribadian yang muncul pada setiap individu
juga berbeda-beda.
Selain itu, dapat menyebabkan perbedaan cara yang dilakukan oleh setiap
Sejak dari lahir hingga dewasa, seseorang mengalami proses sosialisasi melalui
Tahap meniru
Menjadi tahap pemulaan di mana seorang bayi menanggapi orang lain sebagai bentuk
imitasi atau peniruan. Mereka mengikutu perilaku tertentu tanpa mengetahui maksud
Tahap bermain
Pada tahap ini anak-anak sudah mulai belajar dalam mengambil peran orang yang
Seorang anak mulai mengurangi proses peniruan. Mereka secara langsung berani
dengan menempatkan diri pada posisi orang lain juga meningkat. Dalam tahap ini,
Tahap penerimaan
Pada tahap ini, seorang anak memasuki jenjang yang lebih matang. Mereka mampu
berinteraksi dengan orang lain karena telah memahami perananya sendiri serta peran
28
orang lain yang telah menjadi pasangan interaksinya. Di tahap ini seorang manusia
dengan yang lainnya. Tetapi secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut.
Fase Pertama
Fase pertama dimulai sejak anak berusia satu sampai dua tahun, ketika anak mulai
mengenal dirinya sendiri. Pada fase ini, kita dapat membedakan kepribadian
merupakan sifat dasar dari manusia yang telah dimiliki sebagai warisan biologis
dari orangtuanya.
Fase Kedua
29
Fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan mengembangkan
bakat-bakat yang ada pada diri seorang anak. Fase ini diawali dari usia dua sampai
tiga tahun. Fase ini merupakan fase perkembangan di mana rasa aku yang telah
dimiliki seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan
yang ada di lingkungannya, termasuk struktur tata nilai maupun struktur budayanya.
1. Dorongan-dorongan (drives).
Unsur ini merupakan pusat dari kehendak manusia untuk melakukan suatu aktivitas
kehendak yang terdorong oleh kebutuhan biologis, misalnya naftsu makan, secksual,
2. Naluri (instinct).
Naluri adalah suatu dorongan yang bersifat kodrati yang melekat dengan hakikat
makhluk hidup. Misalnya seorang ibu mempunyai naluri yang kuat untuk mempunyai
anak, mengasuh, dan membesarkan hingga dewasa. Naluri ini dapat dilakukan pada
30
setiap makhluk hidup tanpa harus belajar terlebih dahulu seolah-olah telah menyatu
Emosi atau getaran hati adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi sumber perasaan
manusia. Emosi dapat menjadi pengukur segala sesuatu yang ada pada jiwa manusia,
4. Perangai.
Perangai adalah perwujudan dari perpaduan antara hati dan pikiran manusia yang
tampak dari raut muka maupun gerak-gerik seseorang. Perangai ini merupakan salah
satu unsur dari kepribadian yang mulai riil, dapat dilihat, dan diidentifikasi oleh orang
lain.
5. Intelegensi (IQ).
Intelegensi adalah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh seseorang. Sesuatu
sosialisasi.
6. Bakat (talent).
Bakat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abstrak yang diperoleh seseorang
karena warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya, seperti bakat seni, olahraga,
berdagang, berpolitik, dan lainnya. Bakat merupakan sesuatu yang sangat mendasar
31
orang memiliki bakat yang berbeda-beda, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang
sama.
Fase Ketiga
Pada proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini merupakan fase terakhir
yang ditandai dengan semakin stabilnya perilaku-perilaku yang khas dari orang
tersebut. Pada fase ketiga terjadi perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan
kuat untuk menerapkan nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya sebagai hasil
apabila terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan perlakuan
terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada di dalam masyarakat. Tipe
ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri yang sangat tinggi dan dapat
orang lain. Situasi ini sering terjadi pada anak tunggal, anak yang sejak kecil
32
tipe kepribadian yang relatif labil di mana ciri khas dari prinsip-prinsip dan
misalnya karena proses perkawinan atau karena situasi tertentu hingga mereka
Kepribadian terlahir dari suatu kebiasaan, dan kebiasaan bermula pada kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus. Kepribadian adalah pola tingkah laku, kebiasaan, dan
sehari – hari (Ahmadi, Sholeh, 2005, h.158), suatu kepribadian dapat dipengaruhi
oleh bebrapa hal seperti lingkungan dan keluarga, kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan dan merupakan awal dari pembentukan kepribadian dari seorang individu.
kelompok yaitu, kelompok A dimana individu bersifat dan eksentrik, pada kelompok
B yaitu kategori individu yang dramatis dan emosional, mereka yang ada dalam
tersembunyi dan ditafsirkan sebagai orang yang jahat. Orang yang mengalami
orang lain tanpa dasar, ragu akan kepercayaan terhadap orang lain, memiliki sifat
menginginkan adanya interaksi sosial dan hubungan intim serta memiliki sifat acuh
Seorang individu dengan gangguan skizoid lebih suka menghabiskan waktu sendiri
dibandingkan dengan oranglain, mereka sering tampak terisolasi secara sosial dan
Gangguan ini dapat diobati dengan cara intervensi atau mengubah prilaku penderita
memiliki pola fikir yang khas sehingga dapat merusak komunikasi dan interaksi yang
tengah berlangsung.
pertama, memiliki sifat paranoid dan cenderung mencurigai orang lain, kategori ke
dua adalah referensi ide, dimana mereka menganggap kejadian yang ada disekitar
berkaitan langsung dengannya, kategori ketiga adalah magical think and odd beliefs,
dimana individu mempercayai suatu keyakinan terhadap sihir dan hal yang aneh,
Dalam DSM – IV skizotipal memiliki beberapa tanda seperti; tidak dapat menikmati
dengan pengalaman seksual, tidak memiliki teman dekat, dan tidak mempedulikan
tidak memperhatikan hak orang lain. Dalam DSM – IV dijelaskan ada beberapa
hukum, agresi, sering berbohong, tidak peduli pada keselamatan orang lain dan diri
sendiri, kurang memiliki rasa penyesalan atas tindakannya, dan masih banyak lagi.
memiliki kecenderungan tidak stabil dalam berhubungan dan juga mood. Dalam
yang tidak stabil, gangguan identitas, mood yang mudah berubah – ubah, karena itu
menjadi terlalu dramatis dan mencari perhatian, dalam DSM – IV juga dipaparkan
ketika dia tidak menjadi pusat perhatian, memiliki sifat provokatif dalam
berhubungan seksual, emosi yang mudah berubah, menggunakan fisik untuk menarik
memiliki kecenderungan dimana individu takut akan suatu kritikan, penolakan dari
orang lain sehingga lebih memilih untuk tidak memiliki hubungan, kecuali ketika
fokus pada detil, sehingga dapat menghambat proses kerja dan terhambatnya suatu
mengganggu, dan lainnya. Dalam menilai seseorang tidak boleh mencakup prilaku
yang mencerminkan kebiasaan, yang secara budaya tidak menjadi masalah ditempat
budaya tersebut, dan masyarakat tersebut tidak diidentifikasi sebagai orang yang
yang mengalami gangguan tersebut akan sulit menentukan suatu pilihan dan
pilihan. Penderita gangguan kepribadian dependen bisa menjadi terlalu manja karena
mereka benci erpisah dengan apa/siapa yang paling dekat dengan dirinya. Mereka
37
dapat merasakan ketakutan hebat ketika berpikir bahwa mereka dapat kehilang
seseorang yang mereka andalkan. Penderita gangguan kepribadian ini tidak percaya
diri dan tidak tertarik untuk mencoba hal baru. Ketika sebuah hubungan asmara
secara khusus melainkan tentang jiwa. Menurut Jung dalam syamsu dkk menjelaskan
bahwa "psyche embrace all thought, feeling and behavior, concious and unconcious"
atau kepribadian ini adalah seluruh pemikiran, perasaan dan perilaku nyata yang
Dimensi kesadaran
1) Fungsi Jiwa
38
Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas yang secara teori tidak berubah dalam
lingkungan yang berbeda-beda. Jung membedakan empat fungsi jiwa pokok. Pikiran
dan perasaan adalah fungsi jiwa yang rasional. Pikiran dan perasaan bekerja dengan
penilaian. Penilaian menilai atas dasar benar dan salah. Adapun perasaan yang
menilai atas dasar menyenangkan dan tidak menyenangkan. Kedua fungsi jiwa yang
irrasional yaitu pendirian dan intuisi tidak memberikan penilaian, melainkan hanya
indra. Adapun intuisi yang mendapatkan pengamatan secara tidak sadar melalui
naluri. Pada dasarnya manusia memiliki keempat fungsi jiwa itu, akan tetapi biasanya
hanya salah satu fungsi saja yang paling berkembang (dominan). Fungsi yang paling
orangnya. Jadi ada tipe pemikir, tipe perasa, tipe pendirian dan tipe intuitif.
2) Sikap Jiwa
Sikap Jiwa ialah arah dari energi psikis atau libido yang menjelma dalam bentuk
orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energi psikis itu dapat keluar
ataupun kedalam diri individu. Begitu juga arah orientasi manusia terhadap dunianya,
dapat keluar ataupun kedalam dirinya. Tiap orang mengadakan orientasi terhadap
sekelilingnya berbeda satu sama lain. Berdasarkan atas sikap jiwanya, manusia dapat
Dimensi Ketidaksadaran
lingkaran yaitu :
a. ketidaksadaran pribadi
ketidaksadaran pribadi berisi hal yang diperoleh individu selama hidupnya namun
tertekan dan terlupakan. Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman yang disadari
tetapi kemudian ditekan, dilupakan, dan diabaikan serta pengalaman yang terlalu
lemah untuk menciptakan kesan sadar pada pribadi seseorang. Ketidaksadaran pribadi
berisi hal yang teramati, terpikirkan dan terasakan dibawah ambang kesadaran.
ingatan yang terdapat dalam ketidaksadaran pribadi. Kompleks memiliki inti yang
b. Ketidaksadaran kolektif
Ketidaksadaran kolektif atau transpersonal adalah gudang bekas ingatan laten yang
diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang. Ketidaksadaran kolektif adalah sisa
psikis perkembangan evolusi manusia yang menumpuk akibat dari pengalaman yang
a. Specific response, yaitu tindakan atau respon yang terjadi pada suatu keadaan atau
b. Habitual response mempunyai corak yang lebih umum dari Specific response, yaitu
c. Trait, yaitu sementara habitual respon yang paling berhubungan satu sama lain
d. Type, yaitu organisasi di dalam individu yang lebih umum, lebih mencakup lagi.
Jadi, jika ditarik kesimpulan bahwa Jung tidak membahas struktur kepribadian
struktur kepribadian secara khusus akan tetapi yang dibahas adalah pengertian
tentang jiwa. Selain itu menurut Eysenck bahwa struktur kepribadian terdiri dari
empat bagian yaitu Specific response, Habitual response, Trait dan Type
Pembagian kepribadian manusia ke dalam dua jenis ini pertama kali dilakukan oleh
Gustav Jung dalam buku Tipe Kepribadian (Syamsu Yusuf, 2011). Jung (baca: yung)
adalah seorang psikolog asal Swiss yang pada awalnya kagum dengan
A. Introvert
dunia dalam, cenderung menyendiri, pendiam atau tidak ramah, bahkan antisosial.
Seseorang juga mengamati dunia luar, tetapi mereka melakukannya secara selektif
gugup, rendah diri, mudah melamun, sukar tidur. Intelegensia relatif tinggi,
umumnya teliti tapi lambat, mereka agak kaku, dan kurang suka lelucon terlebih
mengenai seks.
Ciri-ciri orang dengan tipe introvert adalah sulit bergaul, hatinya tertutup, sulit
berhubungan dengan orang lain dan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar
kurang baik. Hal ini akan menyebabkan seseorang sulit menyesuaikan diri dengan
lingkungan rumah sakit, dimana orang dihadapkan pada berbagai macam tindakan
keperawatan dan orang yang tidak dikenal, seperti dokter, perawat dan pasien
lainnya.
B. Ekstrovert
dan ramah. Ciri-ciri tipe ekstrovert adalah mudah bergaul, suka pesta, mempunyai
42
banyak teman, membutuhkan teman untuk bicara, dan tidak suka membaca atau
menentang bahaya, berperilaku tanpa berpikir terlebih dahulu, dan biasanya suka
menurutkan kata hatinya, gemar akan gurau-gurauan, selalu siap menjawab, dan
biasanya suka akan perubahan, riang, tidak banyak pertimbangan (easy going),
optimis, serta suka tertawa dan gembira, lebih suka untuk tetap bergerak dalam
semua perasaannya tidak disimpan dibawah kontrol, dan tidak selalu dapat dipercaya
(Aiken, 1993 : 86 – 87). Selain itu orang-orang yang ekstrovert intelegensia mereka
tetap pada pendirian, umumnya mereka cepat namun tidak teliti, mereka tidak begitu
kaku, dan mereka menyukai lelucon terlebih mengenai seks. (Suryabrata, 2002).
Kepribadian Muslim terdiri dari dua kata, yaitu “kepribadian” dan “Muslim”. Kata
sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
Jadi kepribadian merupakan suatu hal yang urgen dimiliki oleh setiap
manusia.Kepribadian adalah suatu tampilan sikap pribadi atau ciri khas yang
sedangkan dalam bahasa latin kepribadian disebut dengan persona yang mempunyai
arti kedok atau topeng, yang berarti tutup muka yang biasa dipakai oleh pemain-
(jasmani-rohani) seseorang atau individu yang menentukan perilaku dan pikiran yang
berciri khusus.
dari seseorang. Kwalitet itu akan tampak dalam cara-cara berbuat, berfikir,
kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta
berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai
Islam.
atas dapat digambarkan bahwa kepribadian seseorang memiliki skup (ruang batas)
yang lebih luas daripada sekedar karakter ataupun temperamen yang ada dalam diri
seseorang.Di samping itu setiap orang mempunyai perilaku lahiriyah dan ruhaniyah
yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Kepribadian bisa terbentuk melalui
perpaduan antara faktor dasar (fitrah) dan faktor ajar (lingkungan atau pendidikan)
yang dialami oleh manusia, dan hal itu akan memberikan corak khusus pada
kepribadian seseorang.
sesuai dengan konsep Islam adalah merupakan individu yang telah memiliki
kepribadian Muslim yang utuh. Hal tersebut berarti bahwa seluruh individu diarahkan
pada pembentukan pribadi dan memiliki pandangan hidup yang sama walaupun
definisi yang memberikan gambaran lebih luas tentang kepribadian itu. Akan tetapi
identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas keseluruhan sebagai seorang
Muslim baik yang ditampilkan dalam tingkah laku lahiriyah maupun tingkah laku
hingga setiap orang dituntut untuk menampilkan kepribadian tersebut sesuai dengan
sangat penting. Kepribadian Muslim inilah yang merupakan ciri-ciri khas pada
seseorang manusia yang beragama Islam yang merupakan hasil dari proses
pendidikan Islam, sehingga menjadi manusia Muslim dengan kepribadian yang baik.
Muslim adalah kepribadian yang patuh dan berserah diri kepada Allah SWT.
membedakan satu orang dengan orang lain, menjadikan kepribadian setiap orang
tidak ada yang sama persis. Perbedaan kepribadian tersebut terletak pada kualitas
dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari unsur-unsur yang bersifat fisik-materi dan
non fisik- non materi. Karenanya manusia merupakan makhluk dwi dimensi. Dimensi
fisik-materi manusia adalah al-Jism dan dimensi non fisik- non materi adalah al-Ruh.
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa manusia memiliki potensi yang
siap dibentuk menjadi kepribadian yang Islami. Hal ini berarti potensi manusia
tersebut baik yang bersifat materi dan non materi bisa dikembangkan dengan faktor
Aspek-aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang tampak dari luar,
lebih abstrak.
Hal yang senada dengan pendapat di atas Harun Nasution sebagaimana yang dikutip
Pertama, daya-daya fisik atau jasmani seperti mendengar, melihat, merasa, mencium
dan sebaginya. Kedua, daya gerak seperti kemampuan untuk menggerakkan tangan,
kepala, kaki dan sebagainya dan kemampuan untuk berpindah tempat.Sementara itu
47
melakukan penalaran yang disebut al-Aql yang berpusat di kepala, Kedua, daya
merasa dan memahami yang disebut al-Qalb yang berpusat di dada, dan Ketiga, daya
terdiri atas aspek materi atau fisik dan non materi atau non fisik.kedua aspek ini
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kedua aspek tersebut akan
melahirkan nilai-nilai yang dapat meresap ke dalam kepribadian seseorang dan telah
menjadi bagian yang mendarah daging dalam kepribadian, serta mengarahkan dan
memberi corak pada seluruh kehidupan seseorang. Bagi orang-orang yang beragama,
aspek aspek ini menuntunnya ke arah kebahagiaan, bukan saja di dunia tetapi juga di
secara keseluruhan.
Karakter dasar atau natur al-Ruh adalah suci dan cenderung pada dimensi
spritualitas, sebab ia memang berasal dari alam suci yang Maha Tinggi (alam
Ilahiyah). Sedangkan karakter dasar al-Jism adalah rendah dan cenderung pada
Rasyidin di atas menjelaskan bahwa ruh yang ditiupkan kepada manusia adalah The
Spirit Of God (Ruh Ilahi). Ruh ini bersifat metafisis dan dinamis.Dengan sifatnya
48
kehendak bebas (The Freedom Of Will) untuk mendekatkan diri ke kutub “ruh ilahi”
atau kekutub “tanah”. Dari keterangan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
kepribadian.
Jismsehingga lahir dan muncul tingkah laku.Dari sisi ini dapat dinyatakan bahwa al-
atau kehendaknya.Aktualisasi daya-daya al-Ruh yakni nafs, qalb, dan ‘aql merupakan
(mafahim), pola rasa (Zawq), pola tingkah laku (‘amal) dan pola ‘ibadah yang dapat
yang mengarahkan manusia untuk memilih dan melakukan suatu perilaku dan
dan al-Ruhdua unsur yang saling mendukung satu sama lain. al-Ruh tidak dapat
alam materi, maka tingkah laku yang ditampilkan seseorang adalah tingkah laku yang
yaitu potensi yang dibawa seseorang sejak lahir, baik dalam bentuk fisik dan non
fisik.Kedua, faktor lingkungan yaitu segala sesuatu di luar potensi yang dibawa sejak
lahir.
50
Menurut Ali Syari’ati, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses
Faktor ibu yang memberi struktur dan dimensi keruhanian yang penuh dengan
kehidupan manusia.
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa faktor individu sangat mempengaruhi
faktor masyarakat pada umumnya. Ibu dan ayah ataupun keluarga adalah lembaga
pendidikan yang pertama dan utama dalam proses pendidikan dan pembentukan
kepribadian yang Islami. Pembentukan kepribadian Muslim dari setiap individu akan
Menurut Marcel A. Boesard, ada tiga aspek pokok yang memberi corak
khusus bagi kepribadian seseorang: Pertama, adanya wahyu Tuhan yang memberi
ketetapan kewajiban pokok yang harus dilaksanakan seorang Muslim. Kedua, praktik
ibadah yang harus dilaksanakan dengan aturan-aturan yang pasti dan teliti.Ketiga,
yang dikutip oleh Al Rasyidin bahwa perilaku yang ditampilkan seseorang itu dilatari
oleh dua faktor utama. Pertama, persepsi atau pemahaman yang ada pada seseorang
sebagai hasil proses berfikirnya terhadap suatu fakta. Kedua, Kecenderungan yang
terdapat dalam jiwa seseorang terhadap suatu fakta. Faktor pertama berhubungan
dengan aktivitas intelektual atau penalaran terhadap fakta, dan faktor kedua berkaitan
dengan sikap jiwa manusia, yaitu cara seseorang berbuat untuk memuaskan segala
faktor dasar (potensi) manusia dan faktor ajar (lingkungan) yang melingkupinya,
yang percaya adanya Tuhan) atau disebut juga Homoreligious artinya makhluk yang
beragama. Dalam pandangan Islam, sejak lahir manusia telah mempunyai jiwa
agama, jiwa yang mengakui adanya zat yang Maha Pencipta dan Maha Mutlak yaitu
Allah SWT.Sejak di dalam ruh, manusia telah mempunyai komitmen bahwa Allah
adalah Tuhannya.
memerlukan proses dalam waktu yang relatif panjang dan berangsur-angsur. Ada
Tazkiyah Al-Nafs
pendidikan yang dilalui beliau menjadi cermin baginya dalam mendidik umatnya.
Dengan kejadian pembelahan dan pembersihan hati beliau, kemudian diisi dengan
ilmu dan keimanan, seringnya beliau mengasingkan diri di gua hira dengan tujuan
untuk mensucikan diri dan menghindar dari pengaruh negatif kemaksiatan. Tentunya
semua itu bertujuan untuk proses Tazkiyah al-Nafs yang mengantarkan beliau pada
dalam membentuk kepribadian Muslim yang sebenarnya harus diawali dengan proses
Tazkiyah al-Nafs, yaitu proses pensucian diri dan hati manusia dari segala kotoran,
penyakit, dan sebagainya. Dengan demikian ilmu atau pendidikan dapat dilakukan
dengan mudah, sebab manusia tersebut telah bersih dan sehat dari berbagai bentuk
diri agar menjadi kepribadian seorang Muslim adalah al-Nur (cahaya, kebenaran,
hidayah Allah). Agar al-Nur, al-Haq atau al-Huda tersebut tertanam dan bersemi
dalam diri seseorang Muslim sehingga terbentuk kepribadian Islami, maka nafs, qalb,
ditanamkan dan bersemi dalam diri dan menghantarkan seseorang pada kepribadian
Islami, manakala nafs, qalb, ‘aql, dan jasad-nya masih kotor atau dicemari oleh dosa
dan maksiat. Karenanya, langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses
pensucian (tazkiyah) ruh dan jasad dari berbagai sifat dan perilaku maksiat, baru
kemudian pengisian nafs, qalb, dan ‘aql dengan keimanan dan al-‘ilm (‘aqidah wa al-
nur).
diri dari segala kotoran dan kemaksiatan, karena ilmu Allah dilambangkan dengan al-
54
Nur dan al-Nur Allah tidak akan dapat bersemi di hati dan diri manusia yang penuh
dengan kemaksiatan.
Proses Pembiasaan
shalat lima waktu yang dapat dikontrol, baik gerakan-gerakan maupun bacaan-bacaan
yang dilakukan. Dengan pembiasaan, akan diperoleh hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan, misalnya anak akan melakukan shalat dengan gerakan dan bacaan yang
benar. Jadi, tujuan utama dari pembiasaan ini adalah menanamkan kecakapan-
kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu, agar cara-cara yang tepat dapat
Alat-alat langsung, yaitu alat-alat yang segaris dan searah dengan maksud
Alat-alat tidak langsung, bersifat mencegah dan menekan hal-hal yang akan
Pembiasaan ini tepat dilakukan pada masa anak-anak (usia 0 – 2 tahun), masa kanak-
Pada masa anak-anak dan kanak-kanak dibiasakan untuk hidup teratur dan senang
kebersihan, sedangkan masa sekolah (intelek) sudah dapat dibiasakan untuk shalat
dan berpuasa.
dan sebagian sudah dikenalkan pada tahap pertama, yaitu tahap pembiasaan. Dengan
pembentukan pengertian, apa yang sudah biasa dikerjakan dapat dipahami oleh si
kesusilaan yang berkaitan dengan masalah kepercayaan. Misalnya rukun iman dan
rukun Islam harus diajarkan dengan pengertian dan pemahaman, dengan menggunaan
tenaga kejiwaan.
Dengan pembentukan pengertian, sikap, dan minat akan diperoleh hal-hal sebagai
berikut:
didapatkan sesuatu yang dapat mendorong untuk mengerjakan amalan yang baik
minat kepada hal-hal yang baik, dan selanjutnya minat itu dapat mendorong
Ketiga hasil di atas akan menjurus ke arah keyakinan dengan sadar (bukan ikut-
pada tahap ini, tetapi lebih ditekankan pada kesadaran sang anak itu sendiri.
Pada tahap kedua ini dititikberatkan pada perkembangan akal, minat, dan sikap
latihan cara berfikir yang baik, penanaman minat yang kuat, dan sikap (pendirian
yang tepat).
pendidikan Islam pengarahan itu sudah jelas, yaitu kea rah terbentuknya
kepribadian Muslim.
Pembentukan pengertian, sikap dan minat ini dilaksanakan pada masa sekolah
(umur 7-13 tahun), masa remaja (umur 13-21 tahun), masa permulaan dewasa
57
segala yang ada dalam pikiran seseorang yang dipilih dan diputuskannya, serta
Pada tahap ini proses yang ada tepat disebutkan dengan “pendidikan diri
sendiri” Budi menjadi tenaga yang sangat diperlukan dalam pembentukan tahap ini.
Budi yang dapat bekerja dengan baik akan mengarahkan akal dan menekan tenaga-
tenaga yang lebih rendah. Apabila budi seseorang bekerja dengan baik maka hasil
ditanamkan pada masa ini adalah kepercayaan yang terdiri dari rukun iman yang
diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya
dengan orang lain Sedangkan dalam Emotional Intellegence Goleman (dalam Uno)
suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir,
intelektual atau IQ selama ini sering dijadikan tolak ukur kesuksesan seseorang
khususnya dalam karir. Kecerdasan lain yaitu SQ atau kecerdasan spiritual juga tidak
kalah pentingnya. Selain kecerdasan tadi ada hal lain yang tak kalah penting yaitu
untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan termasuk cara tepat untuk
emosional yang dianggap paling berperan dalam keberhasilan suatu pekerjaan ada
b. Menerapkan disiplin
dan batasan diri. Seseorang yang memiliki kesadaran pada diri sendiri dapat
mudah untuk mendengar, menerima, dan menjalankan kritik dari orang lain.
o Self Regulation: Mampu mengontrol emosi dan tindakan dengan baik sehingga
jauh dari tindakan impulsif yang merugikan. Seseorang dengan self regulation
o Motivation: Seseorang yang cerdas secara emosional adalah orang yang dapat
memotivasi dirinya sendiri. Motivasi dalam melakukan sesuatu akan datang pada
sendirinya.
60
dengan orang lain secara emosional. Anda juga akan peduli dan tulus dalam
o Social Skill: Skill bernegosiasi tentu sangat penting dalam dunia pekerjaan.
Goleman (2005):
Kesadaran Diri
Kesadaran diri yaitu mengetahui apa yang kita rasakan suatu saat dan
menggunakannya untuk mengambil keputusan dari diri sendiri; kemampuan diri dan
kepercayaan diri yang kuat. Terdiri dari: kesadaran emosi diri, percaya diri.
Pengaturan Diri
Pengaturan diri
Pengaturan diri yakni menangani emosi kita sedemikian rupa sehingga berdampak
positif terhadap pelaksaan tugas; peka terhadap kata hati dan sanggup menunda
kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran; mampu pulih kembali dari tekanan
61
emosi. Terdiri dari: pengendalian diri, dapat dipercaya, waspada, adaptif, dan
inovatif.
Motivasi
tidak termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya, maka dari itu pendidik
teori motivasi, salah satu yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi
siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow (dalam Slameto) ia percaya bahwa
Empati
Empati yaitu merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami perspektif
Keterampilan sosial
dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial; berintraksi
sama dan bekerja dalam tim. Terdiri dari: pengaruh, komunikasi, kepemimpinan,
62
Dengan komunikasi yang efektif, Anda dapat mencapai kerja tim yang jauh lebih
Besarnya tekanan di dunia pekerjaan membuat orang kehilangan emosinya dan dapat
memiliki self awareness yang tinggi akan lebih mudah mengatur tingkat stres yang
dialami.
Kritik tentunya sangat penting agar seseorang menjadi lebih berkembang. Seseorang
yang cerdas EQ nya, dapat menerima kritik dengan baik tanpa melakukan pembelaan
diri.
Kehidupan yang semakin kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk
63
proses pembelajaran di sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang akan
menghasilkan lulusan yang tidak hanya andal dan unggul di bidangnya tetapi juga
memiliki sikap dan perilaku yang beretika. Upaya ke arah itu dilakukan dengan cara
pemberian mata kuliah character building yang dirangkum melalui mata kuliah
terhimpun dalam unit kegiatan mahasiswa atau himpunan mahasiswa program studi.
oleh guru sebagai pendidik di sekolah menurut Nugraha dan Rachmawati, antara lain:
meliputi semua aspek perkembangan dan semua pihak yang terkait dalam proses
semua beban psikologisnya agar mendapatkan respon, kritik, atau persetujuan orang
aktualisasi diri, mengungkapkan gagasan, pendapat, dan sikap bahkan dalam bentuk
Menurut Goelman ada faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada
✓ Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang. Setiap manusia akan
memiliki otak emosional yang didalamnya terdapat sistem saraf pengatur emosi atau
lebih dikenal dengan otak emosional. Otak emosional meliputi keadaan amigdala,
neokorteks, sistem limbik, lobus prefrontal, dan keadaan lain yang lebih kompleks
✓ Faktor eksternal adalah faktor pengaruh yang berasal dari luar diri seseorang.
Faktor eksternal kecerdasan emosi adalah faktor yang datang dari luar dan
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kepribadian merupakan elemen yang tidak dapat terpisahkan dari seorang manusia.
Disamping itu juga ada gangguan dari kepribadian seperti gangguan paranoid,
schizoid, skizotipal dan lain lain. Demikian juga, kepribadian memiliki strukturnya
seperti dimensi kesadaran, dan ketidak sadaran. Selanjutnya, kepribadian juga ada
yang begitu santer kita dengar belakangan ini seperti introvert dan ekstrovert.
kepribadian kita, kepribadian orang lain yang membantu kita dalam pembelajaran
psikologis hingga siap terjun menjadi salah satu anggota masyarakat yang dewasa.
3.2. SARAN
Pelajaran tentang kepribadian merupakan salah satu bagian dari psikologi, dengan
pembelajaran tentang kepribadian kita dapat memahami diri kita sendiri, keluarga,
orang disekitar kita hingga masyarakat luas. Hingga kita memahami perasaan, hingga
64
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujanto, dkk, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 11.
https://pip.unpad.ac.id/postdetail/Ternyata-Kecerdasan-Emosional-Memegang-Peran-
Penting-dalam-Kesuksesan-Seseorang
https://jurnal.stituwjombang.ac.id/index.php/ilmuna/article/download/108/73/243
https://hedisasrawan.blogspot.com/2013/02/tahap-tahap-perkembangan-
kepribadian.html
https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/05/05/4-jenis-kepribadian-manusia-kalau-
kamu-yang-mana/
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/513/8/UNIKOM_51914154_Rafli%20Fadillah
%20Akbar%20S_11.BAB%202.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/Dependent_personality_disorder
https://moraref.kemenag.go.id/posts/announcement/98077985952879351
https://m.merdeka.com/sumut/4-tipe-kepribadian-manusia-menurut-psikologi-mulai-
dari-melankolis-hingga-plegmatis-kln.html?page=all
https://psikologi.ustjogja.ac.id/index.php/2015/11/05/teori-kepribadian-sigmund-
freud/#:~:text=Dalam%20teori%20psikoanalisis%2C%20kepribadian
%20dipandang,berkaitan%20serta%20membentuk%20suatu%20totalitas.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/160000869/faktor-dan-tahap-
pembentuk-kepribadian?
newnavbar=1&page=all&jxconn=1*weaiqf*other_jxampid*dFhDUGlVb1JJbW94Yk
VZNlVtYnZsdW9GcUlwNWhHb1l2c3RMcW1kVF83T1pfdTluTi1TSkNJYmw3blN
lanBhaA..#page2
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://atpsikologi.blogspot.com/2010/02/teori-teori-
kepribadian-ada-empat-teori.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwiF8a-
Rt7jyAhXHXSsKHQJqC5cQFnoECBQQAQ&usg=AOvVaw2DkOPDUz0cfN3o6F
Q0SEh7&cshid=1629218743376
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/cendekia/article/download/864/676
Web dibuat pada:2011 oleh Aries Fitriani
https://dosenpsikologi.com/pengertian-kepribadian
Web dibuat pada:6 Agustus 2020 oleh Ivana Afilah
https://www.gurupendidikan.co.id/tipe-kepribadian/
Penulis:Aris kurniawan,Ditulis pada 20juli 2021