Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERKEMBANG PESERTA DIDIK

“PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN INDIVIDU”

Dosen Pengampu: Dra. Risma Sitohang, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Kelompok 5

1. Dhea Nanda Lazuarni 1222411008


2. Imel Fitaloca Tambunan 1223111022
3. Grace Elizabeth Manullang 1223111024
4. Raiga Yesica Br Manalu 1223111021

Kelas D Reguler 2022

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dari
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik yang berjudul "Perkembangan Kepribadian Individul" dengan tepat waktu Dari
penulisan makalah yang berjudul "Perkembangan Kepribadian Individul" saya berharap dapat
dijadikan bahan referensi bagi pembaca, selain itu saya juga berharap pembaca mendapatkan
sudut pandang yang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah yang berjudul "Perkembangan Kepribadian Individul" belum


sepenuhnya sempurna pada setiap bagian isinya, oleh karena itu saya menerima segala bentuk
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, saya mohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Akhir kata
saya ucapkan terimakasih.

Medan, 25 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. Pengertian Kepribadian Individu .................................................................................... 6
B. Perkembangan Pola Kepribadian .................................................................................... 6
C. Tipe Kepribadian ............................................................................................................ 7
D. Pembentuk Kepribadian .................................................................................................. 8
E. Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ....................................................................... 9
F. Beberapa Penentu Kepribadian yang Penting ............................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Individu yang berkualitas sebagai makhluk yang paling menakjubkan dan paling
tinggi derajatnya diantara para makhluk Allah serta mempunyai perkembangan yang
optimal dari empat dimensi kemanusiaan, yaitu dimensi keindividualan, dimensi
kesosialan, dimensi kesusilaan dan dimensi keberagamaan itulah yang disebut
manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya mampu menciptakan dan mampu
memperoleh kesenangan dan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan lingkungannya
berkat pengembangan optimal segenap potensi yang ada pada dirinya (dimensi
keindividualan), seiring dengan pengembangan suasana kebersamaan dengan
lingkungan sosialnya (dimensi kesosialan), sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
berlaku (dimensi kesusilaan), dan segala sesuatunya itu dikaitkan dengan
pertanggungjawaban atas segenap aspek kehidupannya di dunia terhadap kehidupan
di akhirat kelak kemudian hari (dimensi keberagamaan). Setiap individu tumbuh dan
berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa periode atau fase-fase
perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas
perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab
kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat
tidak baik pada kehidupan fase berikutnya. Sebaliknya keberhasilan dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah penegertian dari Perkembangan Kepribadian Individul ?


2. Apakah jenis-jenis Perkembangan Kepribadian Individu?
3. Bagaimana karaktersitik belajar Perkembangan Kepribadian Individu

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa memahami pengertian dan Perkembangan Kepribadian Individu


2. Mahasiswa mengetahui karakteristik belajar Perkembangan Kepribadian Individu
3. Mahasiswa dapat mengetahui karaktersitik belajar Perkembangan Kepribadian
Individu
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian Individu


Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin ”persona” yang berarti
”topeng”. Pada masa Yunani Kuno para aktor memakai topeng untuk
menyembunyikan identitas mereka dan untuk memungkinkan mereka memerankan
tokoh dalam drama. Teknik drama ini kemudian diambil alih oleh bangsa Roma dan
dari merekalah kita mendapatkan istilah ”personality” atau kepribadian.

Bagi bangsa Roma, persona berarti ”bagaimana seseorang tampak pada orang
lain”, bukan diri sebenarnya. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum
mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain
diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam
keseluruhan ”make up” psikologi seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui
perilaku. Karena itu, kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik,
melainkan merupakan kualitas perilaku total seseorang.

Terdapat banyak definisi istilah “kepribadian”, kebanyakan diantaranya


mengikuti definisi Allport. Karena definisi ini yang paling luas cakupannya. Menurut
definisi tersebut kepribadian adalah susunan sistem-sistem psiko fisik yang dinamis
dalam diri suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap
lingkungan. Istilah ”dinamis” menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian,
menekankan bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang.
”Susunan” mengandung arti bahwa kepribadian tidak dibangun dari berbagai ciri yang
satu ditambahkan pada yang lain begitu saja, melainkan ciri-ciri ini saling berkaitan.
Keterkaitan itu berubah: beberapa ciri menjadi bertambah dominan dan yang lain
berkurang, sejalan dengan perubahan yang terjadi pada anak dan dalam lingkungan.

B. Perkembangan Pola Kepribadian


Dahulu orang beranggapan bahwa pola kepribadian yang dimiliki anak
merupakan produk heriditas dan anak merupakan ”sepotong kecil dari balok kayu
tua” (a chip of the old block). Sekarang terdapat banyak bukti bahwa pola kepribadian
merupakan hasil pengaruh hereditas dan lingkungan. Thomas dan kawan-kawan
menyatakan ”kepribadian dibentuk oleh tim peramen dan lingkungan yang terus
menerus saling mempengaruhi”. Mereka selanjutnya menerangkan bahwa jika kedua
pengaruh itu harmonis, orang dapat mengharap perkembangan anak yang sehat, jika
tidak harmonis masalah perilaku hampir pasti akan muncul.

Studi mengenai perkembangan pola kepribadian telah berhasil


mengungkapkan bahwa ada tiga faktor yang menentukan perkembangan kepribadian
anak: faktor bawaan, pengalaman awal dalam keluarga, dan pengalaman-pengalaman
dalam kehidupan selanjutnya. Pola tersebut sangat erat hubungannya dengan
kematangan ciri fisik dan mental. Ciri-ciri ini menjadi landasan bagi struktur pola
kepribadian yang dibangun melalui pengalaman belajar.

Melalui proses belajar, sikap terhadap diri dan metode khas untuk menanggapi
orang dan situasi, sifat-sifat kepribadian tersebut didapatkan melalui pengulangan dan
kepuasan yang diberikannya. Pengalaman belajar diperoleh dari berbagai lingkungan
di antaranya lingkungan sekolah.

C. Tipe Kepribadian
Beberapa tipe kepribadian Para ahli psikologi juga telah melakukan beberapa
riset ilmiah berhubungan dengan keinginan untuk menguak kepribadian seorang
manusia. Para ahli psikologi tersebut masing-masing mengemukakan teori mengenai
jenis atau isi kepribadian seorang manusia. Diantara para ahli tersebut adalah:

1. Gregory (Sjarkawi, 2008) membagi tipe gaya kepribadian menjadi 12 tipe yaitu:
a. Kepribadian yang mudah menyesuaikan diri
b. Kepribadian yang berambisi
c. Kepribadian yang mempengaruhi
d. Kepribadian yang berprestasi
e. Kepribadian yang idealis
f. Kepribadian yang sabar
g. Kepribadian yang mendahului
h. Kepribadian yang perseptif
i. Kepribadian yang peka
j. Kepribadian yang berketetapan
k. Kepribadian yang ulet
l. Kepribadian yang berhati-hati
2. Immanuel Kant (Sumadi, 2001) memberikan gambaran mengenai kepribadian
sebagai berikut:
a. Tipe sanguin: memiliki banyak kekuatan, semangat, dan dapat membuat
lingkungannya gembira atau senang.
b. Tipe plegmatis: pribadi yang cenderung tenang, dapat menguasi dirinya
dengan baik, dan mampu melihat permasalahan secara baik dan mendalam.
c. Tipe melankolik: pribadi yang mengedepankan perasaan, peka, sensitif
terhadap keadaan dan mudah dikuasai oleh mood.
d. Tipe kolerik: pribadi yang cenderung berorientasi pada tugas, disiplin dalam
bekerja, setia dan bertanggung jawab.
e. Tipe asertif: pribadi yang mampu menyatakan ide, pendapat, gagasan secara
tegas, kritis, tetapi perasaannya halus sehingga tidak menyakiti perasaan orang
lain.

3. Cattel, Eysenk, dan Edward (Sumadi, 2001) menyatakan bahwa kepribadian


manusia terdiri dari sifat-sifat yang sudah ada (dari Tuhan) dan kepribadian adalah
dinamika dari setiap sifat-sifat yang ada tersebut. Sifat-sifat positif yang dimaksud
seperti: sabar, suka menolong, suka berprestasi, suka berpetualang, suka
mengikuti aturan, suka bergaul, suka menerima pendapat orang lain dan lainnya.
Selain itu tentunya ada pula sifat-sifat negatif yang muncul yang merupakan anti
dari sifat-sifat positif.

D. Pembentuk Kepribadian
Pembentuk Kepribadian Menurut Sobur dalam jurnal Hubungan Tipe
Kepribadian dengan Perilaku Asertif Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang mengungkapkan bahwa kepribadian adalah “suatu kesatuan
aspek jiwa dan badan, yang menyebabkan adanya kesatuan dalam tingkah laku dan
tindakan seseorang, hal ini disebut integrasi. Integrasi dari pola-pola kepribadian yang
dibentuk oleh seseorang dan pola tersebut terjadi melalui proses interaksi dirinya
sendiri, dengan pengaruh-pengaruh dari lingkungan luar”.

Murray mengungkapkan bahwa “faktor genetika dan pematangan memiliki


peranan penting pada perkembangan kepribadian. Proses genetik pematangan terjadi
selama masa perkembangan manusia. Masa kanak-kanak, adolesen, dan masa dewasa
awal disebut masa pertama. komposisi struktural baru muncul dan bertambah banyak.
Rekomposisi konservasif dialami pada masa usia setengah baya. Sedangkan Selama
pada masa terakhir, usia lanjut, kapabilitas untuk membentuk komposisi baru semakin
berkurang. Sebaliknya, atrofi dari bentuk dan fungsi yang ada menjadi meningkat.
Pada setiap fase dikontrol secara genetis sehingga diperoleh banyak peristiwa tingkah
laku dan pengalaman yang berlangsung di bawah bimbingan proses pematangan”.
Proses pembentuk kepribadian anak juga dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam
perkembangan anak sifat-sifatnya tertuju pada lingkungan. Atas dasar sifat tersebut
lingkungan kemudian memperlihatkan reaksinya. Sehingga lingkungan berubah dan
memberikan rangsangan kepada anak terhadap perkembangan pembentukan
kepribadian.

E. Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian


Perubahan kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, akan tetapi melalui
pengalaman, rentang usia, dan tekanan dari lingkungan sosial. Faktor yang
mempengaruhi kepribadian seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
yaitu:

1. Pengalaman awal: Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya id yaitu


kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya terdapat naluri bawaan.
2. Pengaruh Budaya: anak mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan
standar yang ditentukan budayanya.
3. Kondisi Fisik: kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
kepribadian seseorang. Diantara Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian
anak yaitu kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, dan penyakit menahun.
4. Nama: nama memiliki pengaruh terhadap konsep diri, karena nama mempunyai
asosiasi yang akan mewarnai penilaiannya orang terhadap dirinya.
5. Kesuksesan dan kegagalan: kegagalan akan berpengaruh pada konsep diri, yaitu
dapat merusak konsep diri, dan kesuksesan akan menunjang konsep diri itu.

6. Pengaruh keluarga: pengaruh lingkungan keluarga sangat mempengaruhi


kepribadian anak, karena waktu terbanyak adalah bersama keluarga sehingga
ditanamkan dasar-dasar kepribadian.
F. Beberapa Penentu Kepribadian yang Penting
Beberapa penentu kepribadian (determinants of personality) mempunyai
pengaruh terbesar pada inti pola kepribadian; pengalaman awal; pengaruh budaya;
ciri-ciri fisik; kondisi fisik; daya tarik; intelegensi; emosi; keberhasilan dan
kegagalan; penerimaan sosial serta pengaruh sekolah. Sekolah mempunyai pengaruh
perkembangan kepribadian anak dalam pengembangan sifat-sifat dan pembentukan
konsep diri. Dalam lembaga sekolah pengaruh guru lebih dominasi baik secara
langsung maupun tidak langsung; suasana emosional ruang kelas; disiplin yang
digunakan di sekolah; penyampaian nilai budaya; prestasi akademik dan prestasi
sosial.

Dengan demikian dari pergantian, perkembangan dan beberapa penentu


kepribadian yang penting pribadi/individu tersebut memiliki keunikan. Dari keunikan
pribadi tersebut diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif.
Oleh karena itu pendidik atau guru hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan
menemukan bakat-bakat siswanya serta dapat memfasilitasi dan mengembangkannya
secara optimal.

Agar peserta didik dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan
tujuan yang telah digariskan dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka
dibutuhkan sekali adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun
dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

Pada tiap orang ada kecenderungan atau pendorong untuk mewujudkan


potensinya; untuk mewujudkan dirinya, dorongan untuk berkembang dan menjadi
matang; dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas
seseorang. Di samping itu anak memiliki pula sikap, minat, penghargaan dan cita-cita
tertentu. Motif, sikap, minat dan sebagainya di atas akan mendorong seseorang
berbuat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh sebab itu tugas guru adalah
menimbulkan motif yang akan mendorong anak berbuat untuk mencapai tujuan
belajar.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepribadian (personality) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang
membedakannya dengan orang lain. Integrasi karakteristik dari struktur, pola
tingkahlaku, minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang.

Beberapa masalah dalam kepribadian seseorang yang sering terjadi misalnya:


sifat pemalu, dengki, angkuh, sombong, kasar, melawan aturan dan lainnya. Sebagai
sesuatu yang memiliki sifat kedinamisan, maka karakter kepribadian seseorang dapat
berubah dan berkembang sampai batas kematangan tertentu. Perkembangannya
sejalan dengan perkembangan kemampuan cara berpikir seseorang. Perkembangan
kemampuan cara berpikir ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seseorang yang
mengkristal sebagai pengalaman dan hasil belajar.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya seringkali kepribadian itu


menemukan suatu permasalahan dalam proses pembentukannya. Terdapat faktor-
faktor yang selalu mempengaruhi perkembangan yang terjadi dalam pembentukan
kepribadian seorang manusia. Oleh karena itu, kepribadian seharusnya menjadi hal
yang tidak mutlak! Kepribadian dapat dibentuk dan diusahakan terwujud sesuai
dengan bentuk kepribadian yang normal dan adaptif.

B. Saran
Agar lebih dapat memahami mengenai Pekembangan Individu, diharapkan
pembaca lebih banyak mencari referensi bacaan dikarenakan kepribadian ini luas
pengeahuannya. Terlebih sebagai seorang pelajar diharapkan juga agar lebih bijak
dalam mempositifkan kepribadian yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA

Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2008), hal. 52

Daviq Chairilsyah “Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini”, educhild Vol. 01
No.1, 2012, hal 4

Chairilsyah, Daviq. 2012. Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini. Jurnal
EDUCHILD. Vol.01, No.1, Hal : 1-7

Fitriani, Aries. 2011. Pendekatan 4 P Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal
Cendikia. Vol 9, No. 1, Hal : 55-64

Anda mungkin juga menyukai