Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Konsep Dasar Biologi

Dosen Pengampu : Lala Jelita Ananda, S.Pd. , M.Pd

DISUSUN OLEH

NAMA MAHASISWA : Raiga Yesica Br Manalu

NIM : 1223111021

KELAS : D-PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................................................ 3
SISTEM PENCERNAAN .................................................................................................................. 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
SISTEM PERNAFASAN.......................................................................................................................... 4
BAB III ...................................................................................................................................................... 4
SISTEM SARAF ..................................................................................................................................... 4
BAB IV...................................................................................................................................................... 5
SISTEM PEREDARAN DARAH ............................................................................................................... 5
BAB V....................................................................................................................................................... 6
SISTEM REPRODUKSI ........................................................................................................................... 6
BAB VI...................................................................................................................................................... 9
SISTEM EKSKRESI ................................................................................................................................. 9
BAB VII................................................................................................................................................... 10
SISTEM INDRA ................................................................................................................................... 10
BAB VIII.................................................................................................................................................. 11
SISTEM KEKEBALAN ATAU IMUN ...................................................................................................... 11
BAB IX .................................................................................................................................................... 12
SISTEM LIMFATIK .............................................................................................................................. 12
BAB X ..................................................................................................................................................... 12
SISTEM RANGKA................................................................................................................................ 12
BAB XI .................................................................................................................................................... 14
SISTEM ENDOKRIN ............................................................................................................................ 14
BAB XII ................................................................................................................................................... 15
SISTEM OTOT .................................................................................................................................... 15
BAB I

SISTEM PENCERNAAN

A. Proses Sistem Pencernaan

Proses pencernaan melibatkan banyak organ. Tahapan proses pencernaan dimulai


dari :

1. Mulut
Mulut merupakan organ pencernaan yang menjadi „gerbang‟ masuknya
makanan. Makanan dikunyah pada mulut menjadi bagian yang lebih kecil
sehingga lebih mudah dicerna.
2. Tenggorokan
Setelah ditelan makanan masuk ke tenggorokan, dari sini makanan masuk ke
kerongkongan atau tabung penelan.
3. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan tabung berotot yang menghubungkan faring dengan
lambung. Pada kerongkongan terjadi gerak peristaltic (meremas) guna untuk
mengirim makanan ke lambung.
4. Lambung
Lambung merupakan organ berongga yang berfungsi menampung dan
mengolah makanan. Dalam lambung terdapat enzim dan asam yang berguna
memecah makanan. Dan juga terdapat getah lambung yang berguna untuk
mematikan mikroorganisme yang tertelan sehingga mencegah infeksi.
5. Usus halus
Usus halus akan menyelesaikan pekerjaan lambung yang belum usai, yaitu
memecah makanan dengan enzim yang diproduksi pancreas, empedu dan hati.
6. Kantong empedu
Kantong empedu berfungsi untuk menyimpan dan memberikan cairan empedu
dari hati. Cairan ini berguna untuk membantu usus halus sekaligus mencerna
lemak.
7. Usus besar
Pada usus besar terjadi penyerapan seluruh cairan yang ada di dalam makanan
sehingga sisa makanan memiliki bentuk yang lebih padat. Sisa makanan
tersebut akan disimpan dalam usus sigmoid, yang memiliki waktu 36jam agar
kotoron bisa melewati usus besar. Usus besar juga merupakan penghubung
antara usus kecil dengan rectum.
8. Dubur
Dubur atau rectum merupakan ruangan berukuran 20cm yang menghubungkan
usus besar ke anus. Fungsi utamanya adalah menerima kotoran dari usus
besar. Saat kotoran masuk ke dalam dubur, aka nada sensor yang dikirim ke
otak, dan otak akan memutuskan kotoran akan dikeluarkan atau ditahan.
9. Anus
Anus merupakan organ terakhir dari proses pencernaan sebelum kotoran
dikeluarkan dari tubuh.

BAB II
SISTEM PERNAFASAN

A. Organ dan proses sistem pernafasan

Organ yang termasuk dalam system pernapasan meliputi hidung dan rongga
hidung, sinus, mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan (laring), trakea, diafragma,
paru-paru, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan pembuluh kapiler.

Proses pernapasan meliputi :

1. Pertama terjadi proses inhalasi (menarik napas melalui rongga hidung).


2. Udara akan masuk ke trakea melalui hidung dan rambut-rambut halus yang
berfungsi sebagai penyaring udara.
3. Dari trakea udara masuk ke paru-paru melalui cabang di paru-paru, yang
dikenal sebagai bronkus dan bronkiolus.
4. Setelah itu, udara masuk ke alveolus untuk melakukan pertukaran oksigen
dan karbon dioksida.
5. Setelah itu, otot diafragma dan tulang rusuk akan kembali rileks seperti
semula
6. Udara yang mengandung zat beracun seperti karbon dioksida akan terlepas
kembali masuk ke udara.

BAB III
SISTEM SARAF

A. Sistem saraf
System saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen
sel saraf (neuron). System saraf berfungsi untuk menerima, mengolah dan
menyampaikan rangsangan dari seluruh organ.
Bagian system saraf terdiri atas :

1. System saraf pusat


Berfunngsi menerima informasi dari semua tubuh, kemudia
mengkoordinasikan semuanya untuk menghasilkan respons tubuh. Organ
tubuh yang termasuk system saraf pusat adalah :
 Saraf otak, terdiri atas cerebrum (otak besar), brainstem,
diencephalon, otak kecil.
 Sel saraf neuron, terdiri atas dendrit, badan sel, akson
 Sum-sum tulang belakang
2. System saraf tepi
Fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon sistem saraf pusat ke
organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh. Bagian-bagian system saraf tepi :
a) Sistem saraf somatic, bekerja dengan mengontrol semua hal yang
di sadari dan secara sadar memengaruhi respon tubuh.
b) Sistem saraf otonom, mengontrol aktivitas yang Anda lakukan
secara tak sadar atau tanpa perlu memikirkannya. Ada dua bagian
system saraf otonom, yaitu :
 System simpatik, ini mengatur respons perlawanan dari
dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri Anda.
 Sistem parasimpatik, ini gunanya menjaga fungsi tubuh
normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri Anda

BAB IV
SISTEM PEREDARAN DARAH

Proses sistem peredaran darah manusia secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Sistem Peredaran Darah Sistemik

Peredaran darah dimulai ketika darah mengalir dari bilik jantung bagian atas ke
ventrikel atau dua bilik jantung bagian bawah. Kemudian, berlangsung periode ejeksi,
yaitu ketika kedua ventrikel memompa darah ke pembuluh darah arteri besar.
Dalam peredaran darah sistemik, ventrikel kiri memompa darah kaya oksigen ke
arteri utama (aorta). Lalu, darah mengalir dari aorta ke arteri yang lebih besar dan
lebih kecil, kemudian masuk ke jaringan kapiler.

Selanjutnya, di dalam jaringan kapiler, darah akan melepaskan nutrisi, oksigen,


dan zat-zat penting lainnya. Melalui proses ini, darah juga mengambil karbondioksida
dan sisa hasil metabolisme tubuh, dan dibawa kembali ke jantung melalui serambi
kanan.

2. Sistem Peredaran Darah Pulmonal

Sistem peredaran darah yang satu ini juga sering disebut peredaran darah kecil.
Cara kerjanya dengan memompa darah dari ventrikel kanan. Darah yang memiliki
kadar oksigen rendah dipompa menuju arteri pulmonalis. Lalu, aliran darah akan
bercabang menuju arteri dan kapiler yang lebih kecil.

Di sini, karbondioksida dilepaskan dari darah ke dalam vesikel paru, dan oksigen
segar masuk ke aliran darah. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui vena paru
dan atrium kiri, menuju ventrikel kiri. Lalu, detak jantung berikutnya memulai siklus
baru sirkulasi sistemik.

3. Sistem Peredaran Darah Koroner

Sistem peredaran darah koroner berfungsi untuk mengalirkan darah kaya


oksigen. Dalam sistem peredaran darah ini, darah yang dialirkan untuk memasok otot
jantung. Darah kaya oksigen dialirkan ke otot jantung, agar jantung bisa bekerja
dengan baik.

BAB V
SISTEM REPRODUKSI

A. SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA


Pada pria terdapat dua bagian utama alat reproduksi, yaitu bagian luar dalam.

1. Penis
Penis adalah organ seks pria yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pangkal
(radix), batang (corpus), dan kepala (glans). Pada umumnya, organ ini akan
mencapai ukuran maksimal selama masa puber.

Pada ujung kepala penis, terdapat uretra yang merupakan saluran untuk
mengeluarkan urine dari tubuh. Saluran ini juga berfungsi untuk mengeluarkan
cairan mani ketika mencapai klimaks (orgasme).
Pada sepanjang batang penis, terdapat jaringan yang dinamakan korpus
kavernosum. Saat jaringan ini dipenuhi darah, penis akan menjadi kaku dan
mengalami ereksi.

2. Skrotum

Skrotum merupakan sebuah kantong kulit yang longgar dan menggantung di


belakang penis. Di dalam skrotum, terdapat sepasang organ sekaligus kelenjar
yang disebut testis.

Selain melindungi testis, skrotum juga mendukung fungsi testis dalam


memproduksi sperma. Otot-otot khusus pada dinding skrotum memungkinkan
testis untuk menjaga suhu optimal bagi produksi sperma.

3. Testis

Testis merupakan organ berbentuk oval di dalam kantung sebelah kanan dan
kiri bagian belakang penis. Fungsinya untuk memproduksi dan menyimpan
sperma.

Organ yang biasa disebut buah zakar ini juga berperan dalam produksi hormon
testosteron. Fungsi testosteron yaitu menghasilkan sperma dan memberi
perubahan pada tubuh selama pubertas.

4. Epidimis

Epididimis merupakan saluran yang terletak di belakang testis. Fungsinya


membawa sperma dari testis menuju vas deferens (saluran panjang untuk
menyalurkan sperma matang), untuk kemudian dikeluarkan melalui uretra.

5. Alat reproduksi bagian luar

Organ dan struktur yang terlibat sebagai berikut :

 Vas deferens: saluran yang berfungsi sebagai jalur keluarnya sperma.


 Vesikula seminalis: kantong yang menempel pada vas deferens dengan
fungsi memproduksi air mani dan membantu proses ejakulasi.
 Saluran ejakulasi (ejaculatory ducts): saluran gabungan antara vesikula
seminalis dan vas deferens.
 Uretra: saluran untuk mengeluarkan air mani yang telah bercampur
sperma ketika ejakulasi.
 Kelenjar prostat: kelenjar dengan fungsi memproduksi cairan yang
melindungi dan menutrisi sel sperma.
 Kelenjar bulbouretral: kelenjar yang memproduksi cairan untuk
melumasi uretra dan menetralkan keasaman sisa urine di dalamnya.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA

1. Vulva

Vulva adalah bagian luar dari alat reproduksi wanita yang bisa Anda lihat dengan
mata telanjang. Bagian depan vulva yang ditumbuhi rambut kemaluan disebut mons
pubis. Selain itu, terdapat klitoris, bukaan uretra, serta labia yang terbagi menjadi dua.

 Labia mayora atau bibir besar: bagian ini mengandung banyak kelenjar keringat
dan minyak. Usai pubertas, labia mayora akan ditutupi rambut-rambut halus.
 Labia minora atau bibir kecil: berada di dalam labia mayora, mengelilingi lubang
vagina dan uretra.

Sementara itu, klitoris merupakan tonjolan kecil yang berada di dalam labia
minora. Klitoris dikelilingi banyak saraf sehingga sangat sensitif terhadap rangsangan
dan bisa menegang (ereksi).

2. Vagina

Vagina merupakan saluran yang menghubungkan serviks (leher rahim) ke


bagian luar tubuh. Letak vagina tepatnya di belakang kandung kemih, agak lebih
rendah dari rahim.

Beberapa fungsi vagina meliputi:

A. jalan lahir bayi saat persalinan,


B. tempat keluarnya darah saat menstruasi, dan
C. jalur akses sperma untuk menuju Rahim

3. Rahim (uterus)

Rahim merupakan organ kecil berongga yang berada di antara kandung kemih
dan dubur. Organ dengan bentuk seperti buah pir ini memiliki banyak fungsi
penting dalam proses reproduksi. Selama siklus menstruasi normal, lapisan rahim
(endometrium) akan menebal. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mempersiapkan
kehamilan.
Jika terjadi pembuahan, rahim akan menjadi rumah bagi embrio untuk tumbuh
dan berkembang. Namun, jika tidak ada pembuahan, lapisan rahim akan keluar
dari vagina saat menstruasi.

4. Ovarium

Ovarium merupakan sepasang kelenjar kecil berbentuk oval di sisi kanan dan
kiri rongga panggul, bersebelahan dengan bagian rahim atas. Fungsi organ
reproduksi wanita ini ialah menghasilkan sel telur. Selain itu, ovarium juga
menghasilkan hormon seks seperti estrogen dan progesteron.

5. Tuba valopi
Tuba falopi merupakan dua saluran panjang yang membentang pada bagian
atas rahim ke ujung masing-masing ovarium. Fungsi organ ini sebagai saluran
bagi sel telur untuk bergerak dari ovarium menuju rahim. Konsepsi, alias
pembuahan sel telur oleh sperma, terjadi di saluran tuba falopi. Nantinya, sel telur
yang berhasil dibuahi di saluran tuba falopi akan bergerak menuju rahim.

BAB VI

SISTEM EKSKRESI

A. SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi pada manusia adalah melakukan proses pembuangan zat-zat
beracun sisa metabolisme tubuh kamu dan menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh.
1. Sistem ekskresi paru-paru
Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air
saat bernapas melalui hidung atau mulut. Ketika menghirup udara, paru-paru
akan memasukkan oksigen, kemudian mengeluarkan karbondioksida beserta uap
air. Udara yang masuk melalui hidung akan masuk menuju trakea melalui
tenggorokan dan dari sana udara akan dipilah ke saluran-saluran udara (bronkus)
dan memasuki paru-paru kamu.Udara yang kamu hirup akan dipilah lagi ke
dalam bronkiolus menuju kantung udara (alveolus). Di sini terjadi pertukaran
antara oksigen dan karbon dioksida. Oksigen dalam alveolus kemudian akan
diserap oleh pembuluh darah disalurkan ke jantung. Oksigen kemudian dipompa
oleh jantung menuju sel-sel tubuh.
2. System ekskresi hati
Hati merupakan sistem ekskresi yang menjadi pusat sortasi zat-zat. Zat yang
akan disaring berasal dari sistem pencernaan. Sistem ekskresi hati berfungsi
memilah zat-zat mana saja yang masih berguna bagi tubuh, yang harus dibuang,
dan harus diolah lagi.
Sistem ekskresi hati memisahkan nitrogen dari asam amino yang kemudian
bergabung dengan zat lain. Nitrogen kemudian diubah menjadi NH3 bersama
amonia yang diubah lagi menjadi urea. Zat urea ini kemudian masuk ke ginjal
untuk kemudian dibuang bersama urin.
3. System ekskresi ginjal
Dalam sistem ekskresi tubuh, ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa
metabolisme dalam darah, terutama dari hati. Ginjal juga berfungsi mengolah
zat-zat beracun tersebut menjadi cairan bernama urin. Urin ini kemudian akan
disalurkan melalui ureter ke kandung kemih dan akan dikeluarkan melalui
uretra. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk membuang gula darah yang
melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar garam, asam, dan
basa dalam tubuh kamu.
4. Sistem ekskresi kulit
Kulit berfungsi sebagai sistem ekskresi karena mampu mengeluarkan cairan
berupa keringat. Keringat ini dikeluarkan oleh kulit melalui kelenjar keringat
(glandula sudorifera) yang terletak di lapisan dermis kulit. Kelenjar keringat
akan mengeluarkan 5–10% cairan dari seluruh sisa metabolisme tubuh. Serabut
saraf yang ada di pangkal kelenjar keringat berfungsi merangsang kelenjar
keringat menyerap air (H20), mineral (Na+, Cl-), dan produk buangan
metabolisme seperti asam amino, urea, dan asam laktat dari kapiler darah.
Semua zat tersebut akan bercampur dan menjadi keringat yang akan dikeluarkan
ke permukaan kulit

BAB VII

SISTEM INDRA

A. INDRA PENGECAP (LIDAH)


Indra pengecap adalah lidah. Pada lidah terdapat 4 jenis rasa kecap yaitu daerah
manis, asin, asam, dan pahit. Manusia memiliki 2.000 hingga 4.000 indera perasa.
Kebanyakan titik rasa berada di bagian lidah, tetapi ada juga yang melapisi bagian
belakang tenggorokan, epiglotis, rongga hidung dan kerongkongan. Sel-sel sensorik
pada kuncupnya membentuk kapsul yang berbentuk seperti kuncup bunga atau
bertekstur seperti jeruk. Pangkal kuncup ini memiliki pori-pori yang bekerja seperti
corong dengan rambut-rambut kecil. Protein pada rambut mengikat bahan kimia ke
sel untuk menerjemahkan rasa yang dicicipi.
B. INDRA PENGLIHATAN (MATA)
Indra penglihatan melalui mata merupakan suatu proses yang kompleks. Cahaya
memantulkan sebuah objek ke dalam mata. Lapisan kornea yaitu lapisan luar
transparan mata membelokkan cahaya yang melewati lubang pupil. Iris yang
merupakan bagian berwarna pada mata berfungsi seperti rana kamera, menarik untuk
meredupkan cahaya atau membuka lebar untuk menerima lebih banyak cahaya ke
mata kita. Lensa mata kemudian membelokkan cahaya dan memfokuskan ke bagian
retina yang penuh dengan sel-sel saraf.
C. INDRA PERABA (KULIT)
Indera peraba atau sentuhan dianggap sebagai indera pertama yang dikembangkan
manusia. Sentuhan di kulit memiliki beberapa sensasi berbeda yang diterjemahkan ke
otak melalui neuron khusus di kulit. Merasakan suhu, sentuhan ringan, tekanan,
getaran, rasa sakit, dan sensasi lainnya adalah bagian dari indera peraba dan
sekitarnya dikaitkan dengan reseptor yang berbeda di kulit.Indera peraba atau
sentuhan juga dapat mempengaruhi cara manusia dalam mengambil keputusan.
Sebuah tekstur dapat dikaitkan dengan konsep abstrak, dan menyentuh sesuatu
dengan tekstur dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat seseorang.
D. INDRA PENDENGAR (TELINGA)
Indra pendengar atau telinga bekerja melalui labirin kompleks yang ada di telinga
manusia. Suara disalurkan dari telinga luar ke saluran pendengaran eksternal.
Selanjutnya, gelombang suara mencapai membran timpani, atau gendang telinga.
Gendang telinga merupakan lembaran tipis jaringan ikat yang bergetar ketika
gelombang suara menghantarkan suara.Getaran merambat ke dalam telinga tengah,
bagian tulang-tulang pendengaran (3 (tiga) tulang kecil yang disebut maleus (palu),
inkus (landasan), dan stapes (sanggurdi)) merasakan getaran. Tulang stapes
mendorong struktur yang disebut jendela oval masuk dan keluar, mengirimkan
getaran ke organ Corti). Organ berbentuk spiral dalam telinga merupakan organ
penerima pendengaran. Sel-sel berbentuk rambut kecil pada organ Corti menangkap
getaran menjadi impuls listrik yang kemudian berjalan ke otak melalui saraf sensorik.
Telinga bagian dalam terhubung ke saraf vestibulocochlear menjadi penghantar
informasi suara dan keseimbangan ke otak. Kemudian kompleks vestibular pada
bagian telinga dalam memiliki peran penting untuk keseimbangan, karena
mengandung reseptor yang dapat mengatur rasa keseimbangan.
E. INDRA PENCIUMAN (HIDUNG)
Manusia menghirup udara melalui lubang penciuman yang disalurkan di atap
rongga hidung, di sebelah bagian otak yang dapat menangkap signal “bau”, bola
penciuman dan fossa. Ujung saraf di celah penciuman mengirimkan signal bau atau
penciuman ke otak.

BAB VIII
SISTEM KEKEBALAN ATAU IMUN

A. SISTEM IMUN

Sistem imun atau system kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis
lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme
untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan
membunuh patogen. Sementara itu, respons kolektif dan terkoordinasi dari sistem
imun tubuh terhadap pengenalan zat asing disebut respons imun. Agar dapat
berfungsi dengan baik, sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh
biologis luar seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan
zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang
sehat agar tetap berfungsi secara normal.
System imun dibagi menjadi dua, yaitu :
a. System imun bawaan
Sistem imun bawaan merupakan sistem dominan pertahanan tubuh
pada kebanyakan organisme. Mikroorganisme atau racun yang berhasil
memasuki organisme akan berhadapan dengan mekanisme sistem imun
bawaan. Respons bawaan biasanya dijalankan ketika mikrob teridentifikasi
oleh reseptor pengenal pola (pattern recognition receptor, PRR) yang
mengenali komponen yang disebut pola molekuler terkait patogen
(pathogen-associated molecular pattern, PAMP), atau pola molekuler
terkait kerusakan (damage-associated molecular pattern, DAMP). Sistem
ini tidak memberikan perlindungan yang bertahan lama terhadap serangan
patogen, sehingga diperlukan sistem imun lainnya.

b. System imun adaptif


Sistem imun adaptif berevolusi pada vertebrata awal dan membuat
adanya respons imun yang lebih kuat serta terbentuknya memori
imunologi, yaitu tiap patogen "diingat" oleh pengenal antigen. Respons
imun adaptif bersifat spesifik terhadap antigen tertentu dan membutuhkan
pengenalan antigen non-self tertentu selama proses yang disebut presentasi
antigen. Spesifisitas antigen memungkinkan produksi respons yang
disesuaikan pada patogen tertentu atau sel tertentu yang terinfeksi patogen.
Kemampuan tersebut dipelihara di tubuh oleh "sel memori". Sel-sel
memori ini akan segera memusnahkan dengan cepat patogen-patogen yang
menginfeksi sel kembali di kemudian hari.

BAB IX

SISTEM LIMFATIK

A. SISTEM LIMFATIK
Tersusun atas cairan (limfe), pembuluh limfatik yang mentransport cairan limfe,
sejumlah struktur dan organ yang mengandung jaringan limfatik (lymphocytes within
a filtering tissue), dan sumsum tulang merah. Sistem limfatik bekerja dalam cairan
tubuh yang bersirkulasi untuk membantu pertahanan tubuh melawan agen penyebab
penyakit. Kebanyakan komponen plasma darah tersaring pada dinding kapiler darah
menuju cairan interstisial masuk ke pembuluh limfe [cairan limfe]. Perbedaan utama
cairan intertisial dengan limfe adalah lokasinya: cairan Interstitial berada diantara sel,
dan limfe berlokasi dalam pembuluh limfatik dan jaringan limfatik. Jaringan
lymphatic adalah suatu jaringan ikat retikular yang tersusun khusus yang mengandung
banyak limfosit.

BAB X
SISTEM RANGKA
A. SISTEM RANGKA
System rangka adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk
tubuh manusia. Dengan adanya system ini, manusia dapat bergerak dan berbagai
organ penting didalam tubuh pun dapat terlindungi. System rangka terbagi menjadi
dua bagian, yaitu :

1. Kerangka aksial

 Tulang dada

Tulang dada terdiri dari 12 pasan tulang rusuk dan sternum yang
berfungsi untuk melindungi jantung, paru-paru, dan organ vital lainnya.
Bagian rangka manusia yang satu ini melekat dengan otot dan berperan
penting dalam pernapasan serta pergerakan lengan.

 Tulang belakang

Tulang belakang terdiri dari 24 tulang, sakrum, dan tulang ekor.


Tulang ini terletak dari dasar tengkorak memanjang ke bawah hingga
panggul. Tulang belakang dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti
tujuh tulang vertebra leher, 12 tulang vertebra torax, lima tulang vertebra
lumbar, sakrum, dan tulang ekor.

 Tulang telinga

Tulang di telinga yang termasuk sebagai rangka aksial pada manusia


adalah auditory osicles yang disebut juga sebagai tulang kecil. Tulang ini
terletak di telinga bagian tengah dan merupakan tulang terkecil di tubuh.
Tulang kecil terdiri dari dua tulang maleus, dua tulang incus, dan dua
tulang stapes.

2. Kerangka apendikular

Ada total sekitar 126 tulang di dalam kerangka apendik. Dalam sistem
rangka manusia, tulang ini terbentuk dari lengan, kaki, serta tulang yang
menempel pada kerangka aksial, yaitu:

 Tulang selangka,
 Tulang belikat,
 Tungkai atas,
 Tulang panggul,
 Tulang paha femur, dan
 Tulang kaki.

Sedangkan jenis tulang pada rangka apendik adalah tulang pipih, tulang
panjang, tulang pendek, dan juga tulang tidak beraturan.
BAB XI

SISTEM ENDOKRIN

A. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin terdiri dari sekumpulan kelenjar dan organ yang berfungsi untuk
memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam tubuh manusia. Fungsi utama sistem
endokrin adalah untuk memproduksi dan melepaskan hormon. Kemudian, hormon
akan masuk ke aliran darah guna mencapai sel, jaringan, atau organ tubuh lainnya.

Berbagai jenis hormon membantu mengendalikan sejumlah fungsi tubuh, seperti:

 proses metabolisme,
 pertumbuhan dan perkembangan,
 emosi dan suasana hati,
 fungsi seksual dan reproduksi,
 siklus tidur, hingga
 detak jantung dan tekanan darah.

Sistem endokrin juga mengatur seberapa banyak hormon yang dilepaskan. Hal ini
bergantung pada kadar hormon atau zat lain dalam aliran darah, seperti kalsium.
Sejumlah kondisi lain juga memengaruhi kadar hormon, termasuk stres, infeksi, efek
samping obat-obatan, hingga perubahan cairan dan mineral dalam darah.
Ketidakseimbangan hormon, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit, bisa
menyebabkan kenaikan berat badan, hipertensi, perubahan mood, dan berbagai
gangguan kesehatan.

KELENJER PENGHASIL HORMON

1. Kelenjer hipotalamus
Fungsi utama hipotalamus ialah mempertahankan homeostasis, yakni
kemampuan tubuh untuk tetap stabil saat lingkungan sekitarnya mengalami
perubahan.Hal ini dilakukan dengan melepaskan hormon untuk memberi tahu
kelenjar pituitari (hipofisis) kapan harus melepaskan hormon lainnya.
2. Kelenjer pituitary (hipofisis)
Hormone yang dihasilkan kelenjer ini berfungsi mengontrol kelenjer lain.
Hormone yang dihasilkan kelenjer ini adalah :

 Hormon pertumbuhan (GH): mengatur pertumbuhan dan metabolisme.


 Hormon adrenokortikotropik (ACTH): merangsang kelenjar adrenal
untuk mengeluarkan hormon streoid.
 Hormon perangsang tiroid: merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan
hormon tiroid.
 Hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH):
merangsang produksi hormon seks pada ovarium atau testis.
 Hormon perangsang melanosit (MSH): merangsang produksi melanin
pada kulit.
 Hormon antidiuretik (ADH): menjaga kadar air dan tekanan darah.
 Oksitosin: merangsang kontraksi rahim selama persalinan.
 Prolaktin: merangsang produksi ASI pada kelenjar susu.

3. Kelenjer pineal
Kelenjar pineal terletak jauh di dalam otak manusia. Bagian ini
menghasilkan hormon melatonin yang mengatur jam biologis (ritme sirkadian)
dan jadwal tidur tubuh manusia. Melatonin dilepaskan lebih banyak saat
kondisi lingkungan di sekitarnya gelap. Hormon ini akan merangsang rasa
kantuk sehingga juga sering disebut hormon tidur.

4. Kelenjer tiroid
Kelenjar tiroid terletak pada bagian depan leher, tepatnya di bawah jakun.
Tiroid terdiri dari dua bagian yang berbentuk mirip sayap kupu-kupu.
Terdapat dua jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

 Tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3): mengatur tingkat


metabolisme, mengendalikan fungsi jantung, perkembangan otak, dan
pertumbuhan tulang.
 Kalsitonin: mengatur kadar kalsium dan fosfat di dalam aliran darah

5. Kelenjer paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar pada sistem endokrin yang
berukuran sebesar kacang polong. Sebagian besar orang memiliki empat
kelenjar paratiroid. Dua kelenjar terletak tepat di belakang kedua sayap
kelenjar tiroid. Kelenjar ini mengeluarkan hormon paratiroid yang mengontrol
kadar kalsium dalam darah. Hormon paratiroid berfungsi mendukung
kekuatan tulang, serta menjaga sistem saraf dan otot agar bekerja dengan baik.

BAB XII

SISTEM OTOT

A. OTOT LURIK
Otot lurik biasa disebut juga sebagai otot rangka, karena otot ini biasanya melekat
pada rangka. Disebut lurik karena jika dilihat memakai mikroskop, akan tampak
terlihat garis gelap terang pada serabut otot ini. Otot lurik merupakan bagian dari
sistem otot yang memiliki kaitan erat dengan sistem muskuloskeletal. Otot rangka
adalah jaringan otot yang melekat pada tulang manusia. Otot rangka menjadi satu-
satunya jaringan otot yang bisa dikendalikan secara sadar.
B. OTOT JANTUNG
Sel otot jantung memiliki garis-garis terang dan gelap yang disebut lurik. Susunan
serat protein di dalam sel menyebabkan pita terang dan gelap ini. Sel otot jantung
berbentuk silindris memanjang, dengan satu inti sel di tengah. Kontraksi dari otot
jantung umumnya dikendalikan oleh alam bawah sadar, tapi cukup kuat, dan memiliki
irama. Saat otot jantung berkontraksi, darah akan dipompa keluar, sementara saat otot
jantung relaksasi, darah akan kembali masuk ke jantung setelah bersirkulasi ke
seluruh tubuh.

C. OTOT POLOS
Otot polos adalah jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti
gelendong yang bagian ujungnya cenderung meruncing. Otot polos dapat ditemukan
di dinding organ dalam seperti pembuluh darah, saluran pencernaan, saluran
pernapasan, kandung kemih, hingga rahim. Tak hanya itu, otot polos juga dapat
ditemukan pada mata. Pada organ yang digunakan untuk melihat ini, otot polos
berfungsi untuk mengubah ukuran iris atau selaput pelangi dan mengubah bentuk
lensa mata. Otot polos pada kulit juga dapat menyebabkan bulu kuduk berdiri saat
menghadapi cuaca dingin atau rasa takut yang menghampiri. Namun, pada sistem otot
manusia, mekanisme kerja otot polos ini dikendalikan oleh sistem saraf otomatis.
Artinya, otot ini bisa bergerak dan dikendalikan oleh alam bawah sadar otak, tanpa
perlu Anda kendalikan dengan pikiran sadar

Anda mungkin juga menyukai