Anda di halaman 1dari 17

SISTEM KOORDINASI

KELOMPOK 5
1.ALDI POENAMO
2.FIDELIS RAYMUNDUIS BOBO GADI
3.ANGRI SELAN
A. Sistem Saraf

Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penerima dan penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh serta memberikan

tanggapan terhadap rangsang. Tersebut Sel saraf yang menerima rangsang disebut reseptor Reseptor dapat dibedakan menjadi

eksteroseptor dan interoseptor.

Rangsang yang berasal dari luar tubuh dapat berupa bau, rasa (pahit manis), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan atau gaya berat.

Rangsang dari dalam tubuh berupa rasa lapar, kenyang, sakit, dan lelah Sel saraf yang mengirimkan tanggapan rangsang disebut

efektor
B. Bagian Bagian Sel Neuron (Sel Saraf).

a. Badan sel, berwarna kelabu terdiri atas membran sel

(sitoplasma), nucleus, nucleolus, dan retikulum endoplasma RE yang mengelompok pada sel saraf disebut badan nissi.

b. Dendrit (serabut pendek neuron), lanjutan/ percabangan badan sel saraf.

Dendrit berfungsi menerima impuls dan kemudian membawanya ke badan sel saraf.

c. Neurit (akson), dise!ut juga serabut panjang neuron. Berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke saraf-saraf

lain.

Bagian badan sel saraf yang berhubungan dengan akson berbentuk segitiga disebut akson hillock. neurit terbungkus oleh

selubung myelin, selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Selubung ini berfungsi sebagai isolator.
Bagian neurit yang tidak berselubung mielin disebut nodus ranvier yang berfungsi mempercapat jalannya impuls. Ujung neurit

disebut terminal percabangan yang bertemu dengan ujung dendrit sel neuron yang lain. pertemuan sel neuron yang berbeda

disebut sinapsis.

 Neuron sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat.

 Neuron konektor Berfungsi menghantarkan impuls dari neuron sensorik keneuron motorik.

 Neuron motrorik berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
C. Sistem Saraf Sadar

 Sistem saraf sadar terbagi menjadi 2 yaitu :

 Sistem saraf pusat : berfungsi mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi.

 Sistem saraf tepi: berfungsi menyampaikam informasi ke pusat pengatur


D. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum. Bagian luar otak dan sumsum diselubungi oleh selaput meninges. Selaput meninges tersusun atas :

a. Duramater : Selaput terluar yang kuat dan melekat pada tulang tengkorak dalam.

b. Arakhnoid : lapisan ini menyerupai sarang laba- laba Fungsinya sebagai bantalan untuk melindungi otal dari bahaya kerusakan mekanik.

c. piamater : lapisan tipis dan paling dalam dari selaput meninges dan banyak mengandung sel darah. Fungsinya memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut baha

metabolism.

d. Ruang Subarakhnoid : ruang yang berisi cairan pelingdung yang disebut serebrospinal yang berfungsi untuk menghantarkan zat makanan ke jaringan sistem saraf p

menahan goncangan, dan menjaga agar bagian otak mempunyai tekanan yang sama.
E. Otak

 otak terdiri atas 5 bagian yaitu :

a. otak Besar (serebrum), : Bagian otak yang menentukan dasar dasar ke kerdasan berwarna abu abu pada bagian korteks (luar), karena banyak

mengandung badan sel saraf yang disebut substansi grissea, bagian dalam berwarna putih karena banyak mengandung dendrit dan akson yang disebut

substansi alba. Serebrum terdiri atas beberapa lobus. Celah diantara bagian dahi dengan ubun- ubun pada sereberum disebut fisura Rolando,lobus dahi

dan lobus pelipis dipisahkan oleh fisura silvius

b. otak tengah (Mesensefalon), : terletak di depan otak kecil (serebelum, dan jembatan varol. Berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot.
F. otak Depan (Diensefasion), : terdiri atas lobus yaitu

 Thalamus : berfungsi menerima semua rangsang dari reseptor (kecuali bau) ke area sensorik serebrum, serta

melakukan persepsi rasa sakit dan senang

 Hipothalamus : pusat koordinasi sistem saraf tepi (otonom). Berfungsi mengatur suhu tubuh, mengatur rasa lapar,

mengatur emosi, kadar air dalam tubuh, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.
G. otak Kecil

 otak Kecil (Serebelum) : terletak dibagian belakang di bawah otak besar. Berfungsi mengkoordinasikan kerja otot, tonus otot, keseimbangan, dan posisi

tubuh.

 Jembatan varol (ponds varolii) : serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, menghuungkan otak besar dengan sumsum

tulang belakang. Berfungsi mengahantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.


H.Sumsum

 Sumsum terbagi menjadi 2 bagiana

a. spinalis berwarna putih disebut substansi alba, bagian dalam berwarna abu-abu disebut substansi grissea. Medulla spinalis dibedakan menjadi sayap ventral dan

Sumsum lanjutan (Medula oblongata): bagian paling belakang dari otak. Sumsum lanjutan paling atas disebut jembatan varol. Sumsum lanjutan berfungsi

mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah, dan pernapasan.

b. Sumsum tulang Belakang (Medula Spinalis) : lanjutan dari sumsum lanjutan, dan terus berlanjut sampai ke tulang belakang kedua. Bagian tengah berkas

sarafnya mengandung cairan serebrospinal, dan salurannya disebut kanal sentral. Medula spinalis berfungsi menghubungkan rangsang dari dan menuju otak.

Medulla sayap dorsal. Sayap ventral yaitu bagian yang mengarah ke perut dan banyak mengandung badan neuron motorik. Sayap dorsal yaitu bagian yang

mengarah ke punggung dan banyak mengandung badan neuron sensorik. Impuls akan masuk ke sayap dorsal dan keluar memalui sayap ventral.
I. penghantaran mpuls Melalui Sinapsis

jika impuls telah sampai di membran prasinapsis, vesikel-vesikel akan menuju membran prasinapsis karena pengaruh Ca2+ yang masuk ke

bonggol sinapsis. Selanjutnya, vesikel vesikel terse!ut akan melepaskan zat neurotransmitter. Zat ini berfungsi menghantarkan impuls ke ujung dendrit

neuron berikutnya.

Ada beberapa macam neurotransmitter, yaitu asetilkolin (terdapat padas inapsis di seluruh tubuh), noradrenalin (yang terdapat pada saraf

simpatetik), dan serotonin (yang terdapat pada saraf pusat dan otak), Neurotransmiter menerima impuls dan akan Berdifusi melewati celah sinapsis.

Selanjutnya, neurotransmiter akan berikatan dengan protein khususatau reseptor yang berada di membran pascasinapsis. ikatan antara

neurotransmiter dengan reseptor ini mengakibatkan impuls dapat diteruskan ke saraf lainnya.
J. Berdasarkan tempat konektornya refleks dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Refleks tulang Belakang (Refleks Spinalis),: konektor terdapat di sumsum tulang belakang contoh : gerakan menarik tangan saat menyentuh benda

panas.

b. Refleks otak (Refleks Kranialis), : konektornya terdapat di otak contoh: gerakan mata terpejam karena kilat .
K. Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah

untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang

selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar

ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Berdasarkan sifat kerjanya, Kelenjar endokrin dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu:

 Kelenjar endokrin yang ekerja sepanjang hidup. Contoh: kelenjar yang

 Kelenjar endokrin yang bekerja pada saat tertentu. contoh kelenjar gonad (pada saat proses reproduksi).

 Kelenjar yang !ekerja hanya pada saat tertentu. Contoh: kelenjar timus (pada saat pertumbuhan)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai