Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

DISUSUN OLEH :

1. Egayanti. S

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN BISNIS

GRAHA ANANDA PRODI D – III KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Pujisyukurdiucapkankehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidaklupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telahberkontribusidenganmemberikansumbanganbaikpikiranmaupunmaterinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bias pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kamisebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR................................................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL.....................3

2.2 FUNGSI PERAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL..........4

2.4 DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN


MASYARAKAT .........................................................................................................................12

BAB III PENUTUP......................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Hakekat manusia pada umumya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Makhluk sosial diartikan sebagai hidup bermasyarakat atau berdampingan dengan
manusia lainnya dalam sebuah lingkungan masyarakat atau yang sering di sebut dengan
bersosialisasi, saling berinteraksi satu sama lainnya mulai dari hal-hal yang sifatnya kecil
hingga yang besar. Seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan
sosialnya, bahkan seseorang tidak dapat berkembang baik tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial. Dalam proses berinteraksi manusia ada beberapa hakekat yang menjadikan individu
sebagai makhluk sosial. Makhluk yang tidak pernah bisa lepas atau melepaskan diri dari
lingkungan maupun aktifitas sosial. Hal ini tentunya berkaitan pula dengan peran manusia
yang juga sebagai makhluk individu. Makhluk yang mempunyai cipta, rasa dan karsa. Taufik
(2012 : 41) empati merupakan suatu aktifitas untuk memahami apa yang sedang dipikirkan
dan dirasakan orang lain, serta apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang yang berempati
kepada individu lain terhadap kondisi yang sedang dialami orang lain, tanpa yang
bersangkutan kehilangan kontrol dirinya. 2 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
perilaku empati perlu di miliki oleh setiap individu, karena empati sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari–hari agar kita bisa mengerti dan memahami keadaan orang lain. Empati
juga sangat mempengaruhi perkembangan sosial siswa, karena apabila dalam proses
sosialnya siswa tidak memiliki empati maka siswa tidak bisa melihat dan merasakan keadaan
orang lain dan berfikir tentang orang lain. Empati bertujuan agar seseorang mampu
memasuki dunia orang lain melalui ungkapan-ungkapan yang menyentuh perasaan. Dengan
demikian orang lain akan terbuka dan mau mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya
baik dalam bentuk perasaan, pengalaman, dan pikiran. Goleman (dalam Taufik, 2012:92)
mengatakan bahwa “Empati mungkin lebih penting daripada intelegensi, karena empati lebih
kompleks dan lebih diperlukan dalam kehidupan”. Berinteraksi dalam satu keluarga, individu
yang dapat berempati dengan salah satu anak dari keluarga itu maka ia akan dapat menerima
keberadaan anggota keluarga lainnya. Hal itu juga berlaku dalam lingkup yang lebih luas.
Orang tua dan guru ketika menanamkan nilai–nilai empati kepada anak dan siswa–siswanya,
siswa lebih suka mengadopsi nilai–nilai empati itu dengan cara mencontoh perilaku orang tua
saat dirumah dan sang guru saat disekolah, dan kemudian siswa yang menerapkan nilai–nilai
empati yang di ajarkan. 3 Sikap empati memberikan kontribusi terhadap perkembangan
moral dan karakter siswa. Merasakan empati berarti beraksi terhadap perasaan orang lain
dengan respons emosional yang mirip dengan perasaan orang lain tersebut (Taufik, 2012).
Berempati lebih dari sekedar bersimpati kepada orang lain. Dalam menanamkan nilai–nilai
empati di lingkungan keluarga, keluarga selalu berusaha menciptakan kondisi lingkungan
yang baik, keluarga selalu berinteraksi dengan anak–anaknya, berkomitmen memberikan
pendidikan yang baik. Oleh karena itu empati sangat dibutuhkan oleh siswa dan di harapkan
dengan empati ini siswa bisa melihat dan menerima dari sudut yang berbeda, memiliki
kepekaan terhadap orang lain dan mampu mendengarkan orang lain. Tetapi pada kenyataan
masih banyak siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo yang empatinya
rendah. Rendahnya empati ini ditunjukan dengan siswa kurang menghargai perasaan orang
lain, saling mengejek, dan bertengkar dalam kelas. Berdasarkan latar belakang, maka peneliti
tertarik untuk melakukan satu penelitian yang di formulasikan dalam judul “Hubungan
Antara Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di ambil beberapa identifikasi masalah
dalam penelitian ini, sebagai berikut.
1. Kurang menghargai perasaan orang lain.
2. Siswa yang saling mengejek.
3. Bertengkar dalam kelas.

1.3 Rumusan Masalah


Hasil yang di identifikasi dari latar belakang dapat di rumuskan masalahnya yaitu “Apakah
Terdapat Hubungan antara lingkungan keluarga dengan perilaku empati siswa kelas X SMA
Negeri 1 Tibawa ?“. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
“Hubungan antara lingkungan keluarga dengan perilaku empati siswa kelas X SMA Negeri 1
Tibawa Kabupaten Gorontalo”.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 HakikatManusiaSebagaiMakhlukIndividu dan Sosial

 Manusiasebagaimakhlukindividu

     Individuberasaldari kata in dan devided .Dalambahasainggris in mengandung arti


tidak ,sedangkan devided berartiterbagi . Jadi individuartinyatidakberbagi ,atausatukesatuan .
Dalambahasalatinindividuberasaldari kata individium yang berarti yang
takberbagi ,jadimerupakansuatusebutan yang dapatdipakaiuntukmenyatakansuatukesatuan yang
paling kecil dan takterbatas . Manusiasebagaimakhlukindividumemiliki  unsurjasmani dan rohani
, unsurfisik dan psikis , unsur raga dan jiwa .
Seseorangdikatakansebagaimanusiaindividumanakalaunsur-unsurtersebutmenyatu pada dirinya .
Jika
unsurtersebutsudahtidakmenyatulagimakaseseorangtidakdisebutsebagaimakhlukindividu .Setiap
manusiamemilikikeunikan dan cirikhastersendiri ,takada yang samapersis .
Seorangindividuadalahperpaduanantarafaktorfenotip dan
genotip .Faktorgenotipadalahfaktoryamgdibawaindividusejaklahir ,iamerupakanfaktorketurunan .
Kalauseorangindividumemilikiciripisikataukaraktersifat yang
dibawasejaklahir ,iajgaakanmemilikicirifisikataukaraktersifat yang dipengaruhi oleh
faktorlingkungan (faktorfenotip). Karakterisristik yang
khasdariseseorangdapatkitasebutdengankepribadian .

 Manusiasebagaimakhluksosial

      Menurutkodratnyamanusiaadalahmakhliuksosialataumakhlukbermasyarakat ,selainitu juga


diberikan yang berupaakalpikiran yang berkembangsertadapatdikembangkan .
Dalamhubungannyadenganmanusiasebagaimakhluksosial ,manusiaselaluhidupbersamadenganma
nusialainnya . Doronganmasyarakat yang
dibinasejaklahirakanselalumenampakkandirinyadalamberbagaibentuk ,karenaitudengansendiriny
amanusiaakanselalubermasyarakatdalamkehidupannya . Manusiadikatakansebagaimakhluksosial
juga karena pada dirimanusiaadadorongan dan kebutuhanuntukberhubungan (interaksi) dengan
orang lain ,manusia juga tidakakanbisahidupsebagaimanusiakalautidakhidup di tengah-
tengahmanusia .
Dapatdisimpulkanmanusiadikatakansebagaimakhluksosial ,karenabeberapaalasan , yaitu :

1. manusiatunduk pada aturan ,normasosial


2. perilakumanusisamengharapkansuatupenilaiandari orang lain
3. manusiamemilikikebutuhanuntukberinteraksidengan orang lain
4. potensimanusiaakanberkembangbilaiahidup di tengah-tengahmanusia

 
2.2 FungsperananManusiaSebagaiMakhlukIndividu dan Sosial
 
Manusiadianugerahihidupbukanhanyasekedaruntukhidup .Iamemilikivisi dan misi yang
sebenarnyaharusdikerjakanbaikdalamkehidupan di
dalamlingkunganmasyarakatmaupunnegara .Manusiasebagaimakhlukindividu dan
sosialmemilikiperanandiantaranyamenjagakelestarianalam ,hubunganantarmanusia ,
sertahubungandengan sang pencipta .

 Perananmanusiasebagaimakhlukindividu

        Perbedaan yang adasepertiras ,suku , keyakinan , lingkungan , dan


golongantidakmeniadakanpersamaanakan Harkat dan Martabatmanusia .
Manusiasebagaimakhlukindividuakanberusaha :

1. menjaga dan mempertahankan Harkat dan Martabatnya


2. mengupayakanterpenuhihak-hakdasarnyasebagaimanusia
3. merealisasikansegenappotensidiri ,baiksisijasmanimaupunrohani
4. memenuhikebutuhan dan kepentingandiri demi kesejahteraandirinya

 Perananmanusiasebagaimakhluksosial

          Manusia  sebagaipribadiadalahberhakikatsosial . Kebutuhanakan orang lain dan


interaksisosialmembentukkehidupanberkelompok pada
manusia .Dalamkehidupannyamanusiamembutuhkannorma-
normasosialsebagaipatokandalambertingkahlaku ,norma-normatersebutadalah :

1. norma agama ataureligi ;norma yang bersumberdariTuhan yang berisiperintah agar


dipatuhi dan menjauhilarangan-Nya . norma agama adadalamajaran-ajaran agama
2. normakesusilaanataumoral ;norma yang bersumberdarihatinuranimanusiauntukmengajak
pada kebaikan dan menjauhikeburukan
3. normakesopananatauadat ;norma yang bersumberdarimasyarakat dan berlakuterbatas
pada lingkunganmasyarakat yang bersangkutan
4. normahukum ;norma yang dibuatmasyarakatsecararesmi (negara) yang
pemberlakuannyadapatdipaksakan , berisiperintah dan larangan . bersifattertulis dan
mempunyasangsi yang tegas dan mengikat

sebagaimakhlukindividuberartimakhluk yang tidakdapatdibagi-bagi, tidakdapatdipisah-


pisahkanantarajiwa dan raganya. Individubukanberartimanusiasebagaisuatukeseluruhan yang
takdapatdibagimelainkansebagaikesatuan yang terbatas,
yaitusebagaimanusiaperorangan.Manusiasebagaimakhlukindividu, tidakhanyadalam arti
makhlukkeseluruhanjiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwatiap-tiap orang
itumerupakanindividu yang khasmenurutcorakkepribadiannya, termasukkecakapan-
kecakapansertakelemahan-kelemahannya. Individuadalahseorangmanusia yang
tidakhanyamemilikiperanan yang khas di dalamlingkungansosialnya, melainkan juga
memilikikepribadiansertapolatingkahlakuspesifikdirinya. Untukmenjadisuatuindividu yang
mandiriharusmelalui proses yang panjang. Yang pertama, melalui proses pemantapanpergaulan
yang dilakukan di lingkungankeluarga.
Sebagaimakhlukindividumanusiaberperanuntukmewujudkanhal-halsebagaiberikut :
a.Menjaga dan mempertahankanharkat dan martabatnya.
b.Mengupayakanterpenuhinyahak-hakdasarnyasebagaimanusia.
c.Merealisasikansegenappotensidiribaiksisijasmanimaupunrohani.
d.Memenuhikebutuhan dan kepentingandiri demi kesejahteraanhidupnya.
e.Perananmanusiasebagaimakhluk social.
Manusiasebagaiindividuternyatatidakmampuhidupsendiri.
Iaakanmembuktikankehidupannyaakansenantiasabersama dan bergantung pada
manusialainnya. Manusiaadalahmakhluksosial yang membutuhkan orang lain dan dibutuhkan
oleh orang lain dalamkehidupan. Iaakanbergabungdenganmanusia lain
untukmembentukkelompok-kelompokdalamrangkamemenuhikebutuhan dan
tujuanhidPadausiabayiiasudahmenjalinhubungandengan ayah dan ibu, dalambentukgerakan,
senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahuniamulaiberhubungandenganteman-temansebaya dan
melakukankontaksocial.Padausia-usiaselanjutnyaiaberhasildengannorma-
normapergaulandenganlingkungan yang semakinluas. Manusiahidupdalamlingkungansosialnya.

manusiadapatdikatakansebagaimakhluk social karenabeberapaalasan, yaitu:


1.Manusia tunduk pada norma social, aturan.
2.Perilaku manusiamengharapkanpenilaiandari orang lain.
3.Manusia memilikikebutuhanuntukberinteraksidengan orang lain.
4.Potensi manusiaakanberkembangbilaiahidupditengah-tengahmanusia.
Allah sendiri, sebagaipenciptamanusiasebagaimakhluk social itu,
menyerumerekasemuadenganfirman-NyaArtinya : "Hai manusia, sesungguhnya kami
menciptakankamudariseoranglaki-laki dan seorangperempuan dan menjadikankamuberbangsa-
bangsa dan bersuku-sukusupayakamusalingkenalmengenal. Sesungguhnya yang paling
muliadiantarakamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwadiantarakamu. Sesungguhnya Allah
MahaMengetahuilagiMahaMengenal" (Q.S al-Hujurat ayat:13).
Adapun yang menyebabkanmanusiaselalubermasyarakatantara lain
karenaadanyadorongankesatuanbiologis yang terdapatdalamnalurimanusia, misalnya :
a.Hasratuntukmemenuhikeperluanmakanan dan minuman.
b.Hasratuntukmembeladiri.
c.Hasratuntukmemilikiketurunan.
Hal inidinyatakansemenjakmanusialahir yang dinyatakanuntukmempunyaiduakeinginanpokok,
yaitu :
a.Keinginanuntukmenjadisatudenganmanusiadisekelilingnya.
b.Keinginanuntukmenjadisatudengansuasanaalamsekelilingnya.
Keberadaanmanusiasebagaimakhluk social menjadikanmanusiamelakukanperan-
peransebagaiberikut :
a.Melakukaninteraksidenganmanusia lain atauberkelompok.
b.Membentukkelompok-kelompok social.
c.Menciptakannorma-norma social sebagaipengaturan tata tertibkehidupanmanusia.

Sebagaimana yang dijelaskandalamfirman Allah swt:Artinya : "Hai sekalianmanusia,


bertakwalahkepadatuhan-mu yang telahmenciptakankamudariseorangdiri dan daripadanya Allah
menciptakanistrinya. Dan dari pada keduanyaallahmemperkembangbiakkanlaki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalahkepada Allah dengan (mempergunakan)
namanyakamusalingmemintasatusama lain dan peliharalahhubungansilaturahim. Sesungguhnya
Allah selalumenjaga dan mengawasikamu." (QS An-Nisa:1)

2.3 Dinamikainteraksisosial
Interaksisosialdapatdiartikansebagaihubungan-hubungansosial yang dinamis. Hubungansosial
yang dimaksuddapatberupahubunganantaraindividu yang satudenganindividulainnya,
antarakelompok yang satudengankelompoklainnya, maupunantarakelompokdenganindividu.
Dalaminteraksi juga terdapatsimbol, di mana simboldiartikansebagaisesuatu yang
nilaiataumaknanyadiberikankepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

A.   Pengertian Interaksi sosial


Proses Interaksisosialmenurut Herbert Blumer adalah pada
saatmanusiabertindakterhadapsesuatuatasdasarmakna yang dimilikisesuatutersebutbagimanusia
Karp dan Yoelsmenunjukkanbeberapahal yang
dapatmenjadisumberinformasibagidimulainyakomunikasiatauinteraksisosial.
SumberInformasitersebutdapatterbagidua, yaituCiriFisik dan Penampilan. CiriFisik,
adalahsegalasesuatu yang dimilikiseorangindividusejaklahir yang meliputijeniskelamin, usia, dan
ras. Penampilan di sinidapatmeliputidayatarikfisik, bentuktubuh, penampilanberbusana, dan
wacana.
Interaksisosialmemilikiaturan, dan aturanitudapatdilihatmelaluidimensiruang dan
dimensiwaktudari Robert T Hall dan DefinisiSituasidari W.I. Thomas. Hall
membagiruangandalaminteraksisosialmenjadi 4 batasanjarak, yaitujarakintim, jarakpribadi,
jaraksosial, dan jarakpublik. Selainaturanmengenairuang Hall juga menjelaskanaturanmengenai
Waktu. Pada dimensiwaktuiniterlihatadanyabatasantoleransiwaktu yang
dapatmempengaruhibentukinteraksi. Aturan yang terakhiradalahdimensisituasi yang
dikemukakan oleh W.I. Thomas.
Definisisituasimerupakanpenafsiranseseorangsebelummemberikanreaksi. Definisisituasiinidibuat
oleh individu dan masyarakat.
Dalamkamus Bahasa Indonesia
Interaksididefinisikansebagaihalsalingmelalkukanakasi ,berhubunganatausalingmempengaruhi.
Dengandemikian  interaksiadalahhubungan timbal balik (sosial)
berupaaksisalaingmempengaruhiantaraindividudenganindividu, antaraindividudankelompok dan
antarakelompokdengandengankelompok.
Gillinmengartikanbahwainteraksisosialsebagaihubungan-hubungansosialdimana yang
menyangkuthubunganantarandividu ,individu dan kelompok  antauantarkelompok. Menurut
Charles P. loomissebuahhubunganbisadisebutinteraksijikamemilikiciri-cirisebagaiberikut :
1. jumlahpelakunyadua orang ataulebih
2. adanyakomunikasiantarpelakudenganmenggunakansimbulatau lambing-lambang
3. adanyasuatudemensiwaktu yang meliputi ,asalalu, masa kini, dan masa yang akandatang .
4. adanyatujuan yang hendakdicapai. 

Jadi Interaksisosialdapatdiartikansebagaihubungan-hubungansosial yang dinamis.


Hubungansosial yang dimaksuddapatberupahubunganantaraindividu yang
satudenganindividulainnya, antarakelompok yang satudengankelompoklainnya,
maupunantarakelompokdenganindividu. Dalaminteraksi juga terdapatsimbol, di mana
simboldiartikansebagaisesuatu yang nilaiataumaknanyadiberikankepadanya oleh mereka yang
menggunakannya.
B.     Faktor-faktor yang mendasariberlangsungnyainteraksisosialyaitu :
1.Imitasi
Imitasiyaitutindakanmeniru orang lain. Faktorimitasimempunyaiperanan sangat pentingdalam
proses interaksisosial. Salah
satusegipositifnyaadalahbahwaimitasidapatmembawaseseoranguntukmematuhikaidah – kaidah
yang berlaku. Faktorinitelahdiuraikan oleh Gabriel Tarde yang
beranggapanbahwaseluruhkehidupansosialitusebenarnyaberdasarkan pada faktorimitasisaja.
 2. Sugesti 
Sugestiiniberlangsungapabilaseseorangmemberikanpandanganatausikap yang dianutnya,
laluditerima oleh orang lain. Biasanyasugestimunculketikasipenerimasedangdalamkondisi yang
tidaknetralsehinggatidakdapatbewrfikirrasional.
Biasanyasugestiberasaldari orang-orang sebagaiberikut:

 orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruhterhadap yang


disugesti, misalnya orang tua, ulama, dsb.
 Orang yang memilikikedudukanlebihtinggidari pada yang disugesti.
 Kelompokmayoritasterhadapminoritas.
 Reklameatauiklan media masa.
-
Identifikasiyaitumerupakankecenderunganataukeinginanseseoranguntukmenjadisamadenganpiha
k lain (menirusecarakeseluruhan).
-Simpatiyaitumerupakansuatu proses dimanaseorangmerasatertarikkepadapihaklain. Melalui
proses simpati orang merasadirinyaseolah-olahdirinyaberasadalamkeadaan orang lain.
-Empatiyaitumerupakansimpati yang menfdalam yang dapatmempengaruhikejiwaan dan
fisikseseorang.

C.     Syaratterjadinyainteraksiadalah :

1.      Adanyakontak social
Kata kontakdalambahasainggrisnya “contack”, daribahasa lain “con” atau “cum” yang
artinyabersama-sama  dan “tangere” yang artinyamenyentuh . Jadi kontakberartisama-
samamenyentuh.Kontak social initidakselalumelaluiinteraksiatauhubunganfisik, karena orang
dapatmelakuankontak social tidakdenganmenyentuh, misalnyamenggunakan HP, telepondsb.
Kontaksosialmemilikisifat-sifatsebagaiberikut :
a.         Kontaksosialbisabersifatpositif dan bisa negative. Kalaukontak social mengarah pada
kerjasamaberartipositif, kalaumengarah pada suatupertentanganataukonflikberarti negative.
b.        Kontak social dapatbersifat primer dan bersifatskunder. Kontak social primer terjadi 
apabilapesertainteraksi  bertemumukasecaralangsung. Misanyakontakantara guru dengan murid
dsb. Kalaukontakskunderterjadiapabilainteraksiberlangsungmelaluiperantara. Missal
percakapanmelaluitelepon, HP dsb.
           2.      Komunikasi
Komunikasiadalahsuatu proses penyampaianinformasidarisatupihakkepihak yang lain
dalamrangkamencapaitujuanbersama.
Ada lima unsurpokokdalamkomunikasiyaitu :
a.       Komunikatoryaitu orang yang menyampaikaninformasiataupesanatauperasaanataupemikiran
pada pihaklain.
b.      Komunikanyaitu orang atausekelompok orang yang dikirimipesan, pikiran, informasi.
c.       Pesanyaitusesuatu yang disampaikan oleh komunikatorkepadakomunikan.
d.      Media yaitualatuntukmenyampaiaknpesan
e.       Efek/feed backyaitutanggapanatauperubahan yang diharapkanterjadi pada
komunikansetelahmendapatpesandarikomunikator.
Ada tigatahapanpentingdalamkomunikasi:
a.       Encoding
Pada tahapinigagssaanatau program yang
akandikomunikasikandiwujudkandalamkalimatataugambar.
dalamtahapinikomunikatorharusmemilih kata atauistilah, kalimat dan gambar yang
mudahdipahami oleh komunikan. Komunikatorharusmenghindaripenggunaankode-kode yang
membingungkankomunikan.

b.      Penyampaian
Pada tahapiniistilahataugagasan yang telahdiwujudkandalambentukkalimat dan
gambardisampaiakan .Penyampaiandapatberupalisan dan dapatberupa tulisan
ataugabungandariduanya.

c.         Decoding
Pada tahapinidilakukan proses mencernafdanmemahamikalimatsertagambar yang
diterimamenuruypengalaman yang dimiliki.
D.    Bentuk-bentukInteraksiSosial
Bentuk-bentukinteraksisosial yang berkaitandengan proses
asosiatifdapatterbagiatasbentukkerjasama, akomodasi, dan asimilasi.
Kerjasamamerupakansuatuusahabersamaindividudenganindividuataukelompok-
kelompokuntukmencapaisatuataubeberapatujuan.
Bentukinteraksi yang berkaitandengan proses
disosiatifinidapatterbagiatasbentukpersaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Untuktahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp
menjelaskantahapaninteraksisosialuntukmendekatkan dan untukmerenggangkan.
Tahapanuntukmendekatkanmeliputitahapanmemulai (initiating), menjajaki (experimenting),
meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan (bonding).
Sedangkantahapanuntukmerenggangkanmeliputimembeda-bedakan (differentiating), membatasi
(circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan
(terminating).
Pendekataninteraksilainnyaadalahpendekatandramaturgimenurut Erving Goffman.
Melaluipendekatanini Erving Goffman menggunakanbahasa dan
khayalanteateruntukmenggambarkanfaktasubyektif dan obyektifdariinteraksisosial. Konsep-
konsepnyadalampendekataninimencakuptempatberlangsungnyainteraksisosial yang
disebutdengan social establishment, tempatmempersiapkaninteraksisosialdisebutdengan back
region/backstage, tempatpenyampaianekspresidalaminteraksisosialdisebut front region, individu
yang melihatinteraksitersebutdisebut audience, penampilandaripihak-pihak yang
melakukaninteraksidisebutdengan team of performers, dan orang yang
tidakmelihatinteraksitersebutdisebutdengan outsider.
Erving Goffman juga menyampaikankonsep impression management
untukmenunjukkanusahaindividudalammenampilkankesantertentu pada orang lain. Konsep
expression untukindividu yang membuatpernyataandalaminteraksi. Konsepiniterbagiatas
expression given untukpernyataan yang diberikan dan expression given off untukpernyataan
yang terlepas. Serta konsep impression untukindividu lain yang
memperolehkesandalaminteraksi.
Gillin dan Gillinmengadakanpenggolongan yang lebihluaslagi. Menurutmereka,
adaduamacam proses sosial yang timbulsebagaiakibatadanyainteraksisosial :
1.      Proses-proses yang Asosiatif
a.    Kerja Sama (Cooperation)
Suatuusahabersamaantara orang
peroranganataukelompokmanusiauntukmencapaisuatuataubeberapatujuanbersama.
Bentukkerjasamatersebutberkembangapabila orang
dapatdigerakanuntukmencapaisuatutujuanbersama dan harusadakesadaranbahwatujuantersebut di
kemudianharimempunyaimanfaatbagisemua.
Kerjasamatimbulkarenaorientasi orang-peroranganterhadapkelompoknya (yaitu in-group-
nya) dan kelompoklainya (yang merupakan out-group-nya).
Kerjasamaakanbertambahkuatjikaadahal-hal yang menyinggunganggota / peroranganlainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasamatimbulapabila orang
menyadaribahwamerekamempunyaikepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang
bersamaanmempunyaicukuppengetahuan dan
pengendalianterhadapdirisendiriuntukmemenuhikepentingan-kepentingantersebut;
kesadaranakanadanyakepentingan-kepentingan yang sama dan
adanyaorganisasimerupakanfakta-faktapentingdalamkerjasama yang berguna”

Macam - macambentukkerjasama :
1.      Bargaining, Yaitupelaksanaperjanjianmengenaipertukaranbarang-barang dan jasa-jasaantara 2
organisasiataulebih
2.      Kooptasi (cooptation), yaknisuatu proses penerimaanunsur-
unsurbarudalamkepemimpinanataupelaksanaanpolitikdalamsuatuorganisasisebagai salah
satucarauntukmenghindariterjadinyakegoncangandalamstabilitasorganisasi yang bersangkutan
3. Koalisi (coalition), yaknikombinasiantaraduaorganisasiataulebih yang
mempunyaitujuan-tujuan yang sama. Koalisidapatmenghasilkankeadaan yang
tidakstabiluntuksementarawaktukarenaduaorganisasiataulebihtersebutkemungkinanmempunyaist
ruktut yang tidaksamaantarasatudenganlainnya. Akan tetapi,
karenamaksudutamaadalahuntukmencapatsatuataubeberapatujuanbersama,
makasifatnnyaadalahkooperatif.
              2.      Akomodasi (Accomodation)
IstilahAkomodasidipergunakandalamduaarti :menujuk pada suatukeadaan
dan Untukmenujuk pada suatu proses. Akomodasimenunjuk pada keadaan,
adanyasuatukeseimbangandalaminteraksiantara orang-peroranganataukelompok-
kelompokmanusiadalamkaitannyadengannorma-normasosial dan nilai-nilaisosial yang
berlakudalammasyarakat. Sebagaisuatu proses akomodasimenunjuk pada usaha-
usahamanusiauntukmeredakansuatupertentanganyaituusaha-
usahamanusiauntukmencapaikestabilan.
Bentuk-bentukAkomodasi:
1.      Corecion, suatubentukakomodasi yang prosesnyadilaksanakankarenaadanyapaksaan,
2.      Compromise, bentukakomodasidimanapihak-pihak yang terlibatsalingmengurangituntutannya
agar tercapaisuatupenyelesaianterhadapperselisihan yang ada.
3.      Arbitration, Suatucarauntukmencapai compromise apabilapihak-pihak yang
berhadapantidaksanggupmencapainyasendiri
4.      Conciliation, suatuusahauntukmempertemukankeinginan-keinginandaripihak-pihak yang
berselisih demi tercapainyasuatupersetujuanbersama.
5.      Toleration, merupakanbentukakomodasitanpapersetujuan yang formal bentuknya.
6.      Stalemate, suatuakomodasidimanapihak-pihak yang bertentangankarenamempunyaikekuatan
yang seimbangberhenti pada satutitiktertentudalammelakukanpertentangannya.
7.    Adjudication, Penyelesaianperkaraatausengketa di pengadilan
Proses Disosiatif
Proses disosiatifseringdisebutsebagai oppositional proccesses, yang
persishalnyadengankerjasama, dapatditemukan pada setiapmasyarakat, walaupunbentuk dan
arahnyaditentukan oleh kebudayaan dan sistemsosialmasyarakatbersangkutan.
Oposisidapatdiartikansebagaicaraberjuangmelawanseseorangatausekelompokmanusiauntukmenc
apaitujuantertentu. Pola-polaoposisitersebutdinamakan juga sebagaiperjuanganuntuktetaphidup
(struggle for existence). Untukkepentingananalisisilmupengetahan, oposisi proses-proses yang
disosiatifdibedkandalamtigabentuk, yaitu :
1.      Persaingan (Competition)
Persainganatau competition dapatdiartikansebagaisuatu proses
sosialdimanaindividuataukelompokmanusia yang bersaingmencarikeuntunganmelaluibidang-
bidangkehidupan yang pada suatu masa tertentumenjadipusatperhatianumum
(baikperseoranganmaupunkelompokmanusia)
dengancaramenarikperhatianpublikataudenganmempertajamprasangka yang
telahadatanpamempergunakanancamanataukekerasan.
2.      Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnyamerupakansuatubentuk proses sosial yang
beradaantarapersaingan dan pertentanganataupertikaian. Bentukkontraversimenurut Leo von
Wiese dan Howard Becker ada5 : yang umummeliputiperbuatansepertipenolakan, keenganan,
perlawanan, perbuatanmenghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan,
pengacauanrencana, yang sederhanasepertimenyangkalpernyataan orang lain di mukaumum,
memaki-maki melaluisuratselebaran, mencerca, memfitnah, melemparkanbebanpembuktian pada
pihaklain, dst. yang intensif, penghasutan, menyebarkandesasdesus yang
mengecewakanpihaklain, yang rahasia, mengumumkanrahasian orang, berkhianat. yang taktis,
mengejutkanlawan, mengganggu dan membingungkanpihaklain.
3.      Pertentangan (Pertikaianatau conflict)
Pertentangandapat pula menjadisaranauntukmencapaikeseimbanganantarakekuatan-
kekuatandalammasyarakat. Timbulnyapertentanganmerupakanpertandabahwaakomodasi yang
sebelumnyatelahtercapai.
Pertentanganmempunyaibeberapabentukkhusus:
a.       Pertentanganpribadi,
b.      PertentanganRasial :dalamhalini para
pihakakanmenyadaribetapaadanyaperbedaanantaramereka yang menimbulkanpertentangan,
c.       Pertentanganantarakelas-kelassosial :disebabkankarenaadanyaperbedaankepentingan,
d.      Pertentanganpolitik :menyangkutbaikantaragolongan-golongandalamsatumasyarakat,
maupunantara negara-negara yang berdaulat,
e.       Pertentangan yang bersifatinternasional :disebabkanperbedaan-perbedaankepentingan yang
kemudianmerembeskekedaulatan Negara. Akibat-akibatbentukpertentangan:
a.       Tambahnyasolidaritas in-group.
Apabilapertentanganantaragolongan-golonganterjadidalamsatukelompoktertentu,
akibatnyaadalahsebaliknya, yaitugoyah dan retaknyapersatuankelompoktersebut.
b.      Perubahankepribadian para individu.
c.       Hancurnyahartabenda dan jatuhnya korban manusia.
d.       Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satupihak.
2.4. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN
MASYARAKAT
Dilemaantarakepentinganindividu dan kepentinganmasyarakatadalah pada pertanyaan
manayangharussayautamakan,kepentingansayaselakuindividuataukepentinganmasyarakattempats
ayahidupbersama?
Persoalanpengutamaankepentinganindividuataumasyarakatinimemunculkanduapandangan yang
berkembangmenjadipaham/aliranbahkanideologi yang dipegang oleh suatukelompokmasyarakat.
      1.      PandanganIndividualisme
Individualismeberpangkaldarikonsepbahwamanusiapadahakikatnyaadalahmakhlukindiviu
yang bebas. Paha mini memandangmanusiasebagaimakhlukpribadi yang utuh dan
lengkapterlepasdarimanusia yang lain.
Pandanganindividualismeberpendapatbahwakepentinganindidulah yang harusdiutamakan.
Yang menjadisentralindividualismeadalahkebebasanseorangindividuuntukmerealisasikandirinya.
Pahamindividualismemenghasilkanideologiliberalisme. Pahaminibisadisebut juga
ideologiindividualisme liberal.
Pahamindividualisme liberal muncul di Eropa Barat (bersamapahamsosialisme) pada
abadke 18-19. Yang dipelopori oleh Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobben, John
Locke, Rousseau, dan Montesquieu. Beberapaprinsip yang
dikembangkanideologiliberalismeadalahsebagaiberikut.
a.       Penjaminanhakmilikperorangan. Menurutpahamini ,pemilikansepenuhnyaberada pada pribadi
dan tidakberlakuhakmilikberfungsisosial,
b.      Mementingkandirisendiriataukepentinganindividu yang bersangkutan,
c.       Pemberiankebebasanpenuh pada individu,
d.      Persainganbebasuntukmencapaikepentingannya masing-masing.
Kebebasandalamrangkapemenuhankebutuhandiribisamenimbulkanpersaingan dan
dinamikakebebasanantarindividu. Menurutpahamliberalisme,
kebebasanantarindividutersebutbisadiaturmelaluipenerapanhukum. Jadi, negara yang
menjaminkeadilan dan kepastianhukummutlakdiperlukandalamrangkamengelolakebebasan agar
tetapmenciptakantertibnyapenyelenggaraanhidupbersama.

      2.      PandanganSosialisme
Pahamsosialismeditokohi oleh Robert Owen dariInggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan
Proudhon. Pandanganinimenyatakanbahwakepentinganmasyarakatlah yang diutamakan.
Kedudukanindividuhanyalahobjekdarimasyarakat. Menurutpandangansosialis, hak-
hakindividusebagaihakdasarhilang. Hak-
hakindividutimbulkarenakeanggotaannyadalamsuatukomunitasataukelompok.
Sosialismeadalahpaham yang mengharapkanterbentuknyamasyarakat yang adil, selaras, bebas,
dan sejahterabebasdaripenguasaanindividuatashakmilik dan alat-alatproduksi.
Sosialismemunculdenganmaksudkepentinganmasyarakatsecarakeseluruhanterutama yang tersisih
oleh system liberalisme, mendapatkeadilan, kebebasan, dan kesejahteraan.
Untukmeraihhaltersebut, sosialismeberpandanganbahwahak-
hakindividuharusdiletakkandalamkerangkakepentinganmasyarakat yang lebihluas.
Dalamsosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme)
carauntukmeraihhalituadalahdenganmenghilangkanhakpemilikan dan penguasaanalat-
alatproduksi oleh perorangan. Paham  marxisme/komunismedipelopori oleh Karl Marx (1818-
1883).
Pahamindividualisme liberal dan
sosialismesalingbertolakbelakangdalammemandanghakikatmanusia. Dalam Declaration of
Independent Amerika Serikat 1776, orientasinyalebihditekankan pada
hakikatmanusiasebagaimakhlukindividu yang bebasmerdeka, manusiaadalahpribadi yang
memilikiharkat dan martabat yang luhur. Sedangkandalam Manifesto Komunisme Karl Marx
dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikatmanusiasebagaimakhluksosialsemata.
Menurutpahaminimanusiasebagaimakhlukpribadi yang tidakdihargai.
Pribadidikorbankanuntukkepentingan negara.
Dari keduapahamtersebutterdapatkelemahannya masing-masing. Individualisme liberal
dapatmenimbulkanketidakadilan, berbagaibentuktindakantidakmanusiawi, imperialisme, dan
kolonialisme, liberalismemungkinmembawamanfaatbagikehidupanpolitik,
tetapitidakdalamlapanganekonomi dan sosial.  Sosialismedalambentuk yang ekstrem,
tidakmenghargaimanusiasebagaipribadisehinggabisamerendahkansisikemanusiaan. Dalam
negara komunismungkinterjadikemakmuran, tetapikepuasanrohanimanusiabelumtentuterjamin.
Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan  Pancasila,
hakikatmanusiadipandangmemilikisifatpribadisekaligussosialsecaraseimbang.
Manusiabukanlahmakhlukindividu dan sosial,
tetapimanusiaadalahmakhluk  individusekaligusmakhluksosial. Frans MagnisSuseno, (2001)
menyatakanbahwamanusiaadalahindividu yang secarahakikibersifatsosial dan
sebagaiindividumanusiabermasyarakat.
Bung Karnomenerangkantentangseimbangnyaduasifattersebutdenganungkapan
“Internasianalismetidakdapathidupsuburkalautidakberakardalambuminyanasionalisme.
Nasionalismetidakhidupsubur  kalautidakhidupdalamtamansarinyainternasionalisme”
(RisalahSidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoniantaraindividu dan sosialdalamdiribangsa
Indonesia diungkapdalamsilakedua dan ketiga Pancasila. Bangsa Indonesia
memilikiprinsipmenempatkankepentinganbersama di ataskepentinganpribadi dan golongan.
Namun demi kepentinganbersamatidakdenganmengorbankanhak-hakdasarsetiapwarga negara.
4 DilemaantaraKepentinganIndividu dan Mayarakat
Setiap yang disebutmanusiaselaluterdiridariduakepentingan, yaitukepentinganindividu yang
termasukkepentingankeluarga, kelompokataugolongan dan kepentinganmasyarakat yang
termasukkepentinganrakyat .Dalamdirimanusia, keduakepentinganitusatusama lain
tidakdapatdipisahkan. Apabila salah satukepentingantersebuthilangdaridirimanusia,
akanterdapatsatumanusia yang tidakbisamembedakansuatukepentingan, jikakepentinganindividu
yang hilangdiamenjadilupa pada keluarganya, jikakepentinganmasyarakat yang
dihilangkandaridirimanusiabanyaktimbulmasalahkemasyarakatancontohnyakorupsi. Inilah yang
menyebabkankebingunganataudilemamanusiajikamerekatidakbisamembagikepentinganindividu
dan kepentinganmasyarakat.

Dilemaanatarakepentinganindividu dan kepentinganmasyarakatadalah pada pertanyaan mana


yang harusdiutamakan,
kepentinganmanusiaselakuindividuataukepentinganmasyarakattempatsayahidupbersama?
Persoalanpengutamaankepentinganindividuataumasyarakatinimemunculkanduapandangan yang
berkembangmenjadipaham/aliranbahkanideologi yang dipegang oleh suatukelompokmasyarakat.
1. PandanganIndividualisme

Individualismeberpangkaldarikonsepbahwamanusia pada hakikatnyaadalahmakhlukindividu


yang bebas. Pahaminimemandangmanusiasebagaimakhlukpribadi yang utuh dan
lengkapterlepasdarimanusia yang lain.
Pandanganindividualismeberpendapatbahwakepentinganindividulah yang harusdiutamakan.
Yang menjadisentralindividualismeadalahkebebasanseorangindividuuntukmerealisasikandirinya.
Pahamindividualismemenghasilkanideologiliberalisme. Pahaminibisadisebut juga
ideologiindividualisme liberal.

Pahamindividualisme liberal muncul di Eropa Barat (bersamapahamsosialisme) pada abadke 18-


19. Yang dipelopori oleh Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobben, John Locke,
Rousseau, dan Montesquieu. Beberapaprinsip yang
dikembangkanideologiliberalismeadalahsebagaiberikut.

1. Penjaminanhakmilikperorangan. Menurutpahamini ,pemilikansepenuhnyaberada pada


pribadi dan tidakberlakuhakmilikberfungsisosial,
2. Mementingkandirisendiriataukepentinganindividu yang bersangkutan.
3. Pemberiankebebasanpenuh pada individu
4. Persainganbebasuntukmencapaikepentingannya masing-masing.
Kebebasandalamrangkapemenuhankebutuhandiribisamenimbulkanpersaingan dan
dinamikakebebasanantarindividu. Menurutpahamliberalisme,
kebebasanantarindividutersebutbisadiaturmelaluipenerapanhukum. Jadi, negara yang
menjaminkeadilan dan kepastianhukummutlakdiperlukandalamrangkamengelolakebebasan agar
tetapmenciptakantertibnyapenyelenggaraanhidupbersama.

2.        PandanganSosialisme

Pahamsosialismeditokohi oleh Robert Owen dariInggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan


Proudhon. Pandanganinimenyatakanbahwakepentinganmasyarakatlah yang diutamakan.
Kedudukanindividuhanyalahobjekdarimasyarakat. Menurutpandangansosialis, hak-
hakindividusebagaihakdasarhilang. Hak-
hakindividutimbulkarenakeanggotaannyadalamsuatukomunitasataukelompok.

Sosialismeadalahpaham yang mengharapkanterbentuknyamasyarakat yang adil, selaras, bebas,


dan sejahterabebasdaripenguasaanindividuatashakmilik dan alat-alatproduksi.
Sosialismemunculdenganmaksudkepentinganmasyarakatsecarakeseluruhanterutama yang tersisih
oleh system liberalisme, mendapatkeadilan, kebebasan, dan kesejahteraan.
Untukmeraihhaltersebut, sosialismeberpandanganbahwahak-
hakindividuharusdiletakkandalamkerangkakepentinganmasyarakat yang lebihluas.
Dalamsosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme)
carauntukmeraihhalituadalahdenganmenghilangkanhakpemilikan dan penguasaanalat-
alatproduksi oleh perorangan. Paham  marxisme/komunismedipelopori oleh Karl Marx (1818-
1883).

Pahamindividualisme liberal dan


sosialismesalingbertolakbelakangdalammemandanghakikatmanusia. Dalam Declaration of
Independent Amerika Serikat 1776, orientasinyalebihditekankan pada
hakikatmanusiasebagaimakhlukindividu yang bebasmerdeka, manusiaadalahpribadi yang
memilikiharkat dan martabat yang luhur. Sedangkandalam Manifesto Komunisme Karl Marx
dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikatmanusiasebagaimakhluksosialsemata.
Menurutpahaminimanusiasebagaimakhlukpribadi yang tidakdihargai.
Pribadidikorbankanuntukkepentingan negara.
Dari keduapahamtersebutterdapatkelemahannya masing-masing. Individualisme liberal
dapatmenimbulkanketidakadilan, berbagaibentuktindakantidakmanusiawi, imperialisme, dan
kolonialisme, liberalismemungkinmembawamanfaatbagikehidupanpolitik,
tetapitidakdalamlapanganekonomi dan sosial.  Sosialismedalambentuk yang ekstrem,
tidakmenghargaimanusiasebagaipribadisehinggabisamerendahkansisikemanusiaan. Dalam
negara komunismungkinterjadikemakmuran, tetapikepuasanrohanimanusiabelumtentuterjamin.
3.        Kehidupan di Indonesia

Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan  Pancasila,


hakikatmanusiadipandangmemilikisifatpribadisekaligussosialsecaraseimbang.
Manusiabukanlahmakhlukindividu dan sosial, tetapimanusiaadalahmakhluk
individusekaligusmakhluksosial. Frans MagnisSuseno, (2001)
menyatakanbahwamanusiaadalahindividu yang secarahakikibersifatsosial dan
sebagaiindividumanusiabermasyarakat.

Bung Karnomenerangkantentangseimbangnyaduasifattersebutdenganungkapan
“Internasianalismetidakdapathidupsuburkalautidakberakardalambuminyanasionalisme.
Nasionalismetidakhidupsubur  kalautidakhidupdalamtamansarinyainternasionalisme”
(RisalahSidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoniantaraindividu dan sosialdalamdiribangsa
Indonesia diungkapdalamsilakedua dan ketiga Pancasila. Bangsa Indonesia
memilikiprinsipmenempatkankepentinganbersama di ataskepentinganpribadi dan golongan.
Namun demi kepentinganbersamatidakdenganmengorbankanhak-hakdasarsetiapwarga negara.

Akan tetapi pada masyarakat Indonesia


sekaranglebihcondongkearahliberalismebagaimanatidak ?
seorangpejabatpemerintahbisamengkorupsi uang pajakuntukrakyatsampaibermiliyar – miliyar
rupiah itu yang torbongkar, belumlagi yang tidakterbongkar. Dari yang
terkecilsepertipremanisme juga mengakar pada budayakita.
Semuaitutidakdipungkirimasalahekonomi Indonesia yang kurangbaik, banyaksuapdimana –
mana ,darijalanrayasampaigedungbertingkat, ada juga nipotisme yang masihbanyakterjadibanyak
orang yang tidakberkompetenmenjadiketuaorganisasikarenasaudaranyaseorangpejabatpublik,
akantetapijikasesorangituahlidibidangnya dan mendaptkanpekerjaaan di
bidangnyakarenasaudaranyamalahdianjurkan.

Banyak juga orang yang mementingkanmasyarakatdari pada dirisendirisepertipekerjasosial yang


lupa pada keluarganyasehinggaterlantar. Hal inilah yang
harusdibenahikitaharuskembalimenengokkepadapancasila yang benar – benarmemandang 
sifatpribadisekaligussosialsecaraseimbang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia sebagaiIndividu ternyata tidak mampu hidup sendiri.Ia akan membuktikan
kehidupannyaakansenantiasabersama dan bergantung pada
manusialainnya. Manusiaadalahmakhluksosial yang membutuhkan orang lain dan dibutuhkan
oleh orang lain dalamkehidupan. Iaakanbergabungdenganmanusia lain
untukmembentukkelompok-kelompokdalamrangkamemenuhikebutuhan dan
tujuanhidPadausiabayiiasudahmenjalinhubungandengan ayah dan ibu, dalambentukgerakan,
senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahuniamulaiberhubungandenganteman-temansebaya dan
melakukankontaksocial.Padausia-usiaselanjutnyaiaberhasildengannorma-
normapergaulandenganlingkungan yang semakinluas.
DAFTAR PUSTAKA
Http://siat.ung.ac.id

Anda mungkin juga menyukai