DISUSUN OLEH :
1. Egayanti. S
Pujisyukurdiucapkankehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidaklupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telahberkontribusidenganmemberikansumbanganbaikpikiranmaupunmaterinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bias pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kamisebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Manusiasebagaimakhlukindividu
Manusiasebagaimakhluksosial
2.2 FungsperananManusiaSebagaiMakhlukIndividu dan Sosial
Manusiadianugerahihidupbukanhanyasekedaruntukhidup .Iamemilikivisi dan misi yang
sebenarnyaharusdikerjakanbaikdalamkehidupan di
dalamlingkunganmasyarakatmaupunnegara .Manusiasebagaimakhlukindividu dan
sosialmemilikiperanandiantaranyamenjagakelestarianalam ,hubunganantarmanusia ,
sertahubungandengan sang pencipta .
Perananmanusiasebagaimakhlukindividu
Perananmanusiasebagaimakhluksosial
2.3 Dinamikainteraksisosial
Interaksisosialdapatdiartikansebagaihubungan-hubungansosial yang dinamis. Hubungansosial
yang dimaksuddapatberupahubunganantaraindividu yang satudenganindividulainnya,
antarakelompok yang satudengankelompoklainnya, maupunantarakelompokdenganindividu.
Dalaminteraksi juga terdapatsimbol, di mana simboldiartikansebagaisesuatu yang
nilaiataumaknanyadiberikankepadanya oleh mereka yang menggunakannya.
C. Syaratterjadinyainteraksiadalah :
1. Adanyakontak social
Kata kontakdalambahasainggrisnya “contack”, daribahasa lain “con” atau “cum” yang
artinyabersama-sama dan “tangere” yang artinyamenyentuh . Jadi kontakberartisama-
samamenyentuh.Kontak social initidakselalumelaluiinteraksiatauhubunganfisik, karena orang
dapatmelakuankontak social tidakdenganmenyentuh, misalnyamenggunakan HP, telepondsb.
Kontaksosialmemilikisifat-sifatsebagaiberikut :
a. Kontaksosialbisabersifatpositif dan bisa negative. Kalaukontak social mengarah pada
kerjasamaberartipositif, kalaumengarah pada suatupertentanganataukonflikberarti negative.
b. Kontak social dapatbersifat primer dan bersifatskunder. Kontak social primer terjadi
apabilapesertainteraksi bertemumukasecaralangsung. Misanyakontakantara guru dengan murid
dsb. Kalaukontakskunderterjadiapabilainteraksiberlangsungmelaluiperantara. Missal
percakapanmelaluitelepon, HP dsb.
2. Komunikasi
Komunikasiadalahsuatu proses penyampaianinformasidarisatupihakkepihak yang lain
dalamrangkamencapaitujuanbersama.
Ada lima unsurpokokdalamkomunikasiyaitu :
a. Komunikatoryaitu orang yang menyampaikaninformasiataupesanatauperasaanataupemikiran
pada pihaklain.
b. Komunikanyaitu orang atausekelompok orang yang dikirimipesan, pikiran, informasi.
c. Pesanyaitusesuatu yang disampaikan oleh komunikatorkepadakomunikan.
d. Media yaitualatuntukmenyampaiaknpesan
e. Efek/feed backyaitutanggapanatauperubahan yang diharapkanterjadi pada
komunikansetelahmendapatpesandarikomunikator.
Ada tigatahapanpentingdalamkomunikasi:
a. Encoding
Pada tahapinigagssaanatau program yang
akandikomunikasikandiwujudkandalamkalimatataugambar.
dalamtahapinikomunikatorharusmemilih kata atauistilah, kalimat dan gambar yang
mudahdipahami oleh komunikan. Komunikatorharusmenghindaripenggunaankode-kode yang
membingungkankomunikan.
b. Penyampaian
Pada tahapiniistilahataugagasan yang telahdiwujudkandalambentukkalimat dan
gambardisampaiakan .Penyampaiandapatberupalisan dan dapatberupa tulisan
ataugabungandariduanya.
c. Decoding
Pada tahapinidilakukan proses mencernafdanmemahamikalimatsertagambar yang
diterimamenuruypengalaman yang dimiliki.
D. Bentuk-bentukInteraksiSosial
Bentuk-bentukinteraksisosial yang berkaitandengan proses
asosiatifdapatterbagiatasbentukkerjasama, akomodasi, dan asimilasi.
Kerjasamamerupakansuatuusahabersamaindividudenganindividuataukelompok-
kelompokuntukmencapaisatuataubeberapatujuan.
Bentukinteraksi yang berkaitandengan proses
disosiatifinidapatterbagiatasbentukpersaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Untuktahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp
menjelaskantahapaninteraksisosialuntukmendekatkan dan untukmerenggangkan.
Tahapanuntukmendekatkanmeliputitahapanmemulai (initiating), menjajaki (experimenting),
meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan (bonding).
Sedangkantahapanuntukmerenggangkanmeliputimembeda-bedakan (differentiating), membatasi
(circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan
(terminating).
Pendekataninteraksilainnyaadalahpendekatandramaturgimenurut Erving Goffman.
Melaluipendekatanini Erving Goffman menggunakanbahasa dan
khayalanteateruntukmenggambarkanfaktasubyektif dan obyektifdariinteraksisosial. Konsep-
konsepnyadalampendekataninimencakuptempatberlangsungnyainteraksisosial yang
disebutdengan social establishment, tempatmempersiapkaninteraksisosialdisebutdengan back
region/backstage, tempatpenyampaianekspresidalaminteraksisosialdisebut front region, individu
yang melihatinteraksitersebutdisebut audience, penampilandaripihak-pihak yang
melakukaninteraksidisebutdengan team of performers, dan orang yang
tidakmelihatinteraksitersebutdisebutdengan outsider.
Erving Goffman juga menyampaikankonsep impression management
untukmenunjukkanusahaindividudalammenampilkankesantertentu pada orang lain. Konsep
expression untukindividu yang membuatpernyataandalaminteraksi. Konsepiniterbagiatas
expression given untukpernyataan yang diberikan dan expression given off untukpernyataan
yang terlepas. Serta konsep impression untukindividu lain yang
memperolehkesandalaminteraksi.
Gillin dan Gillinmengadakanpenggolongan yang lebihluaslagi. Menurutmereka,
adaduamacam proses sosial yang timbulsebagaiakibatadanyainteraksisosial :
1. Proses-proses yang Asosiatif
a. Kerja Sama (Cooperation)
Suatuusahabersamaantara orang
peroranganataukelompokmanusiauntukmencapaisuatuataubeberapatujuanbersama.
Bentukkerjasamatersebutberkembangapabila orang
dapatdigerakanuntukmencapaisuatutujuanbersama dan harusadakesadaranbahwatujuantersebut di
kemudianharimempunyaimanfaatbagisemua.
Kerjasamatimbulkarenaorientasi orang-peroranganterhadapkelompoknya (yaitu in-group-
nya) dan kelompoklainya (yang merupakan out-group-nya).
Kerjasamaakanbertambahkuatjikaadahal-hal yang menyinggunganggota / peroranganlainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasamatimbulapabila orang
menyadaribahwamerekamempunyaikepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang
bersamaanmempunyaicukuppengetahuan dan
pengendalianterhadapdirisendiriuntukmemenuhikepentingan-kepentingantersebut;
kesadaranakanadanyakepentingan-kepentingan yang sama dan
adanyaorganisasimerupakanfakta-faktapentingdalamkerjasama yang berguna”
Macam - macambentukkerjasama :
1. Bargaining, Yaitupelaksanaperjanjianmengenaipertukaranbarang-barang dan jasa-jasaantara 2
organisasiataulebih
2. Kooptasi (cooptation), yaknisuatu proses penerimaanunsur-
unsurbarudalamkepemimpinanataupelaksanaanpolitikdalamsuatuorganisasisebagai salah
satucarauntukmenghindariterjadinyakegoncangandalamstabilitasorganisasi yang bersangkutan
3. Koalisi (coalition), yaknikombinasiantaraduaorganisasiataulebih yang
mempunyaitujuan-tujuan yang sama. Koalisidapatmenghasilkankeadaan yang
tidakstabiluntuksementarawaktukarenaduaorganisasiataulebihtersebutkemungkinanmempunyaist
ruktut yang tidaksamaantarasatudenganlainnya. Akan tetapi,
karenamaksudutamaadalahuntukmencapatsatuataubeberapatujuanbersama,
makasifatnnyaadalahkooperatif.
2. Akomodasi (Accomodation)
IstilahAkomodasidipergunakandalamduaarti :menujuk pada suatukeadaan
dan Untukmenujuk pada suatu proses. Akomodasimenunjuk pada keadaan,
adanyasuatukeseimbangandalaminteraksiantara orang-peroranganataukelompok-
kelompokmanusiadalamkaitannyadengannorma-normasosial dan nilai-nilaisosial yang
berlakudalammasyarakat. Sebagaisuatu proses akomodasimenunjuk pada usaha-
usahamanusiauntukmeredakansuatupertentanganyaituusaha-
usahamanusiauntukmencapaikestabilan.
Bentuk-bentukAkomodasi:
1. Corecion, suatubentukakomodasi yang prosesnyadilaksanakankarenaadanyapaksaan,
2. Compromise, bentukakomodasidimanapihak-pihak yang terlibatsalingmengurangituntutannya
agar tercapaisuatupenyelesaianterhadapperselisihan yang ada.
3. Arbitration, Suatucarauntukmencapai compromise apabilapihak-pihak yang
berhadapantidaksanggupmencapainyasendiri
4. Conciliation, suatuusahauntukmempertemukankeinginan-keinginandaripihak-pihak yang
berselisih demi tercapainyasuatupersetujuanbersama.
5. Toleration, merupakanbentukakomodasitanpapersetujuan yang formal bentuknya.
6. Stalemate, suatuakomodasidimanapihak-pihak yang bertentangankarenamempunyaikekuatan
yang seimbangberhenti pada satutitiktertentudalammelakukanpertentangannya.
7. Adjudication, Penyelesaianperkaraatausengketa di pengadilan
Proses Disosiatif
Proses disosiatifseringdisebutsebagai oppositional proccesses, yang
persishalnyadengankerjasama, dapatditemukan pada setiapmasyarakat, walaupunbentuk dan
arahnyaditentukan oleh kebudayaan dan sistemsosialmasyarakatbersangkutan.
Oposisidapatdiartikansebagaicaraberjuangmelawanseseorangatausekelompokmanusiauntukmenc
apaitujuantertentu. Pola-polaoposisitersebutdinamakan juga sebagaiperjuanganuntuktetaphidup
(struggle for existence). Untukkepentingananalisisilmupengetahan, oposisi proses-proses yang
disosiatifdibedkandalamtigabentuk, yaitu :
1. Persaingan (Competition)
Persainganatau competition dapatdiartikansebagaisuatu proses
sosialdimanaindividuataukelompokmanusia yang bersaingmencarikeuntunganmelaluibidang-
bidangkehidupan yang pada suatu masa tertentumenjadipusatperhatianumum
(baikperseoranganmaupunkelompokmanusia)
dengancaramenarikperhatianpublikataudenganmempertajamprasangka yang
telahadatanpamempergunakanancamanataukekerasan.
2. Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnyamerupakansuatubentuk proses sosial yang
beradaantarapersaingan dan pertentanganataupertikaian. Bentukkontraversimenurut Leo von
Wiese dan Howard Becker ada5 : yang umummeliputiperbuatansepertipenolakan, keenganan,
perlawanan, perbuatanmenghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan,
pengacauanrencana, yang sederhanasepertimenyangkalpernyataan orang lain di mukaumum,
memaki-maki melaluisuratselebaran, mencerca, memfitnah, melemparkanbebanpembuktian pada
pihaklain, dst. yang intensif, penghasutan, menyebarkandesasdesus yang
mengecewakanpihaklain, yang rahasia, mengumumkanrahasian orang, berkhianat. yang taktis,
mengejutkanlawan, mengganggu dan membingungkanpihaklain.
3. Pertentangan (Pertikaianatau conflict)
Pertentangandapat pula menjadisaranauntukmencapaikeseimbanganantarakekuatan-
kekuatandalammasyarakat. Timbulnyapertentanganmerupakanpertandabahwaakomodasi yang
sebelumnyatelahtercapai.
Pertentanganmempunyaibeberapabentukkhusus:
a. Pertentanganpribadi,
b. PertentanganRasial :dalamhalini para
pihakakanmenyadaribetapaadanyaperbedaanantaramereka yang menimbulkanpertentangan,
c. Pertentanganantarakelas-kelassosial :disebabkankarenaadanyaperbedaankepentingan,
d. Pertentanganpolitik :menyangkutbaikantaragolongan-golongandalamsatumasyarakat,
maupunantara negara-negara yang berdaulat,
e. Pertentangan yang bersifatinternasional :disebabkanperbedaan-perbedaankepentingan yang
kemudianmerembeskekedaulatan Negara. Akibat-akibatbentukpertentangan:
a. Tambahnyasolidaritas in-group.
Apabilapertentanganantaragolongan-golonganterjadidalamsatukelompoktertentu,
akibatnyaadalahsebaliknya, yaitugoyah dan retaknyapersatuankelompoktersebut.
b. Perubahankepribadian para individu.
c. Hancurnyahartabenda dan jatuhnya korban manusia.
d. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satupihak.
2.4. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN
MASYARAKAT
Dilemaantarakepentinganindividu dan kepentinganmasyarakatadalah pada pertanyaan
manayangharussayautamakan,kepentingansayaselakuindividuataukepentinganmasyarakattempats
ayahidupbersama?
Persoalanpengutamaankepentinganindividuataumasyarakatinimemunculkanduapandangan yang
berkembangmenjadipaham/aliranbahkanideologi yang dipegang oleh suatukelompokmasyarakat.
1. PandanganIndividualisme
Individualismeberpangkaldarikonsepbahwamanusiapadahakikatnyaadalahmakhlukindiviu
yang bebas. Paha mini memandangmanusiasebagaimakhlukpribadi yang utuh dan
lengkapterlepasdarimanusia yang lain.
Pandanganindividualismeberpendapatbahwakepentinganindidulah yang harusdiutamakan.
Yang menjadisentralindividualismeadalahkebebasanseorangindividuuntukmerealisasikandirinya.
Pahamindividualismemenghasilkanideologiliberalisme. Pahaminibisadisebut juga
ideologiindividualisme liberal.
Pahamindividualisme liberal muncul di Eropa Barat (bersamapahamsosialisme) pada
abadke 18-19. Yang dipelopori oleh Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobben, John
Locke, Rousseau, dan Montesquieu. Beberapaprinsip yang
dikembangkanideologiliberalismeadalahsebagaiberikut.
a. Penjaminanhakmilikperorangan. Menurutpahamini ,pemilikansepenuhnyaberada pada pribadi
dan tidakberlakuhakmilikberfungsisosial,
b. Mementingkandirisendiriataukepentinganindividu yang bersangkutan,
c. Pemberiankebebasanpenuh pada individu,
d. Persainganbebasuntukmencapaikepentingannya masing-masing.
Kebebasandalamrangkapemenuhankebutuhandiribisamenimbulkanpersaingan dan
dinamikakebebasanantarindividu. Menurutpahamliberalisme,
kebebasanantarindividutersebutbisadiaturmelaluipenerapanhukum. Jadi, negara yang
menjaminkeadilan dan kepastianhukummutlakdiperlukandalamrangkamengelolakebebasan agar
tetapmenciptakantertibnyapenyelenggaraanhidupbersama.
2. PandanganSosialisme
Pahamsosialismeditokohi oleh Robert Owen dariInggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan
Proudhon. Pandanganinimenyatakanbahwakepentinganmasyarakatlah yang diutamakan.
Kedudukanindividuhanyalahobjekdarimasyarakat. Menurutpandangansosialis, hak-
hakindividusebagaihakdasarhilang. Hak-
hakindividutimbulkarenakeanggotaannyadalamsuatukomunitasataukelompok.
Sosialismeadalahpaham yang mengharapkanterbentuknyamasyarakat yang adil, selaras, bebas,
dan sejahterabebasdaripenguasaanindividuatashakmilik dan alat-alatproduksi.
Sosialismemunculdenganmaksudkepentinganmasyarakatsecarakeseluruhanterutama yang tersisih
oleh system liberalisme, mendapatkeadilan, kebebasan, dan kesejahteraan.
Untukmeraihhaltersebut, sosialismeberpandanganbahwahak-
hakindividuharusdiletakkandalamkerangkakepentinganmasyarakat yang lebihluas.
Dalamsosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme)
carauntukmeraihhalituadalahdenganmenghilangkanhakpemilikan dan penguasaanalat-
alatproduksi oleh perorangan. Paham marxisme/komunismedipelopori oleh Karl Marx (1818-
1883).
Pahamindividualisme liberal dan
sosialismesalingbertolakbelakangdalammemandanghakikatmanusia. Dalam Declaration of
Independent Amerika Serikat 1776, orientasinyalebihditekankan pada
hakikatmanusiasebagaimakhlukindividu yang bebasmerdeka, manusiaadalahpribadi yang
memilikiharkat dan martabat yang luhur. Sedangkandalam Manifesto Komunisme Karl Marx
dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikatmanusiasebagaimakhluksosialsemata.
Menurutpahaminimanusiasebagaimakhlukpribadi yang tidakdihargai.
Pribadidikorbankanuntukkepentingan negara.
Dari keduapahamtersebutterdapatkelemahannya masing-masing. Individualisme liberal
dapatmenimbulkanketidakadilan, berbagaibentuktindakantidakmanusiawi, imperialisme, dan
kolonialisme, liberalismemungkinmembawamanfaatbagikehidupanpolitik,
tetapitidakdalamlapanganekonomi dan sosial. Sosialismedalambentuk yang ekstrem,
tidakmenghargaimanusiasebagaipribadisehinggabisamerendahkansisikemanusiaan. Dalam
negara komunismungkinterjadikemakmuran, tetapikepuasanrohanimanusiabelumtentuterjamin.
Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila,
hakikatmanusiadipandangmemilikisifatpribadisekaligussosialsecaraseimbang.
Manusiabukanlahmakhlukindividu dan sosial,
tetapimanusiaadalahmakhluk individusekaligusmakhluksosial. Frans MagnisSuseno, (2001)
menyatakanbahwamanusiaadalahindividu yang secarahakikibersifatsosial dan
sebagaiindividumanusiabermasyarakat.
Bung Karnomenerangkantentangseimbangnyaduasifattersebutdenganungkapan
“Internasianalismetidakdapathidupsuburkalautidakberakardalambuminyanasionalisme.
Nasionalismetidakhidupsubur kalautidakhidupdalamtamansarinyainternasionalisme”
(RisalahSidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoniantaraindividu dan sosialdalamdiribangsa
Indonesia diungkapdalamsilakedua dan ketiga Pancasila. Bangsa Indonesia
memilikiprinsipmenempatkankepentinganbersama di ataskepentinganpribadi dan golongan.
Namun demi kepentinganbersamatidakdenganmengorbankanhak-hakdasarsetiapwarga negara.
4 DilemaantaraKepentinganIndividu dan Mayarakat
Setiap yang disebutmanusiaselaluterdiridariduakepentingan, yaitukepentinganindividu yang
termasukkepentingankeluarga, kelompokataugolongan dan kepentinganmasyarakat yang
termasukkepentinganrakyat .Dalamdirimanusia, keduakepentinganitusatusama lain
tidakdapatdipisahkan. Apabila salah satukepentingantersebuthilangdaridirimanusia,
akanterdapatsatumanusia yang tidakbisamembedakansuatukepentingan, jikakepentinganindividu
yang hilangdiamenjadilupa pada keluarganya, jikakepentinganmasyarakat yang
dihilangkandaridirimanusiabanyaktimbulmasalahkemasyarakatancontohnyakorupsi. Inilah yang
menyebabkankebingunganataudilemamanusiajikamerekatidakbisamembagikepentinganindividu
dan kepentinganmasyarakat.
2. PandanganSosialisme
Bung Karnomenerangkantentangseimbangnyaduasifattersebutdenganungkapan
“Internasianalismetidakdapathidupsuburkalautidakberakardalambuminyanasionalisme.
Nasionalismetidakhidupsubur kalautidakhidupdalamtamansarinyainternasionalisme”
(RisalahSidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoniantaraindividu dan sosialdalamdiribangsa
Indonesia diungkapdalamsilakedua dan ketiga Pancasila. Bangsa Indonesia
memilikiprinsipmenempatkankepentinganbersama di ataskepentinganpribadi dan golongan.
Namun demi kepentinganbersamatidakdenganmengorbankanhak-hakdasarsetiapwarga negara.