NIM:210402501031
MANIFESTASI
Manifestasi Prilaku Belajar
Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi didalam diri organisme, manusia atau
hewan, yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut. Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dengan belajar kita akan mengalami sebuah
perubahan-perubahan yang tentunya yang akan membawa kita ke arah yang lebih baik.
didalam Al-Quran banyak sekali ayat yang menerangakan tentang esensi daripada
belajar.Perwujudan atau manifestasi dari perilaku-perilaku belajar seorang siswa atau individu
biasanya lebih sering tampak didalam perubahan-perubahan sebagai berikut: 1) kebiasaan; 2)
ketrampilan; 3) pengamatan; 4) berpikir asosiatif dan daya ingat; 5) berpikir rasional dan kritis;
6) sikap; 7) inhibisi; 8) apresiasi; dan 9) tingkah laku efektif. Tetapi diantara kesembilan tersebut
kami hanya memaparkan hanya sampai manifestasi berfikir rasional dan kritis dikarenakan
dibatasi oleh tema yang sudah dibagi.
1. Manifestasi Kebiasaan
Setiap individu atau siswa yang sudah mengalami proses belajar, biasanya kebiasaan-
kebiasaan yang dia lakukan setiap waktu akan tampak berubah pada dirinya, seperti halnya
seorang siswa yang sedang beristiqomah dengan belajar seperti hukum joss, yakni belajar satu
jam di setiap hari (1X7).
Contohnya misalkan ada seorang siswa yang belajar bahasa berkali-kali menghindari
kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, akhirnya akan terbiasa dengan
penggunaan bahasa yang secara baik dan benar.
2. Manifestasi Keterampilan
Keterampilan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan urat-urat saraf dan otot-otot
(neuromuscular) yang lazimnya tampak di dalam kegiatan jasmaniah seperti halnya menulis,
mengetik, membaca, menggambar dan sebagainya.
Menurut Rebber (1988), keterampilan ialah suatu kemampuan untuk melakukan suatu pola-
pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan tentunya sesuai dengan
keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
3. Manifestasi Pengamatan
Pengamatan biasanya di maknai dengan cara mengenal objek dengan cara melihat,
mendengar, membau ataupun mengecap[5], tetapi didalam pembahasan kali ini bukan arti itu
yang di maksud. Pengamatan adalah suatu proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indera.
Sujanto (1985:21) menyatakan bahwa pengamatan adalah suatu proses mengenal dunia luar
dengan menggunakan indra.
Syah (1996:118) juga menyatakan bahwa pengamatan artinya suatu proses menerima,
menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti lidah, mata
dan telinga.
Contohnya lagi misalkan ada seorang anak kecil yang sedang mendengarkar sebuah
radio, dia pasti mengira bahwa didalam radio tersebut ada seorang penyiar yang sedang
menyiarkan di dalamnya, tetapi melalui proses belajar lambat laun akan diketahuinya bahwa
yang ada didalam radio tersebut hanyalah suaranya saja, sedangkan penyiarnya berada jauh di
studio pemancar.
4. Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat
Berpikir Asositif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang
lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan
dengan respons.
Contohnya misalkan ada seorang siswa yang mampu menjelaskan arti penting tanggal
12 robi’ul awwal, kemampuannya didalam mengasosiasikan tanggal bersejarah itu dengn
lahirnya baginda Nabi Muhammad SAW. Hanya bisa didapat apabila dia mempelajari tentang
riwayat hidup beliau.
sedangkan yang dimaksud dengan daya ingat adalah suatu perwujudan belajar, karena
merupakan unsur unsur daripada pokok dalam berpikir asosiatif.
Sedangkan Frustasi adalah keadaan dimana satu masalah hidup atau kesulitan tidak bisa
terpecahkan dan satu kebutuhan tidak terpenuhi atau terpuaskan dan orang gagal mencapai
tujuan yang ingin dia gapai.
Pada dasarnya psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku, jadi sejarah intelegensi dalam
psikologi jika dikaitkan dengan istilah inteligensi maka ada tingkah laku yang membutuhkan
banyak inteligensi dan tingkah laku yang membutuhkan sedikit inteligensi.
Inteligensi kreatif – Yaitu kemampuan untuk menciptakan yang biasanya dimiliki oleh
para inventor barang – barang yang baru atau merupakan suatu terobosan atau inovasi.
Inteligensi eksekutif – Berupa kemampuan untuk melihat pikiran orang lain dan pada
umumnya dimiliki oleh tiap orang.
Inteligensi teoritis – Inteligensi ini dipunyai oleh para sarjana, mahasiswa dan para ahli
teori pada umumnya.
Inteligensi praktis – Berupa kemampuan untuk bertindak secara cepat dan tepat dalam
melakukan satu pekerjaan tertentu.
DEPRESI
Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang
dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak
berharga.
Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan
terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial , hingga munculnya
keinginan untuk bunuh diri.
Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita. Depresi pada wanita sering dikaitkan
dengan perubahan hormonal, termasuk menstruasi, kehamilan, setelah kehamilan, atau
menopause. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang memastikan penyebab lebih
seringnya depresi terjadi pada wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2011. Al-Quran dan Terjemahannya. Solo. PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suryabrata Sumardi. 2015. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Abuddin Nata, 1996, Akhlak Tasawuf, Persada Jakarta, PT. Raja Grafindo
http://ainunnajib1994.blogspot.in/2016/04/makalah-proses-belajar.html
http://ahqorulbaroya.blogspot.com/2013/04/the-self-dan-frustrasi.html
Razzak, H., Harbi, A., Ahli, S. (2019). Depression: Prevalence and Associated Risk
Factors in the United Arab Emirates. Oman Medical Journal, 34 (4), pp. 274-282.
Albert, PR. (2015). Why is Depression MorePrevalent in Women? Journal of
Psychiatry & Neuroscience, 40 (4), pp. 219-221.
WHO (2020). Mental Health. Depression.
NIH (2018). National Institute of Mental Health. Depression.
https://dosenpsikologi.com/sejarah-intelegensi-dalam-psikologi