Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MID PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Nama: Andi Ahdinar A.Pananrang

NIM:210402501031

MANIFESTASI
Manifestasi Prilaku Belajar
Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi didalam diri organisme, manusia atau
hewan, yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut. Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dengan belajar kita akan mengalami sebuah
perubahan-perubahan yang tentunya yang akan membawa kita ke arah yang lebih baik.
didalam Al-Quran banyak sekali ayat yang menerangakan tentang esensi daripada
belajar.Perwujudan atau manifestasi dari perilaku-perilaku belajar seorang siswa atau individu
biasanya lebih sering tampak didalam perubahan-perubahan sebagai berikut: 1) kebiasaan; 2)
ketrampilan; 3) pengamatan; 4) berpikir asosiatif dan daya ingat; 5) berpikir rasional dan kritis;
6) sikap; 7) inhibisi; 8) apresiasi; dan 9) tingkah laku efektif. Tetapi diantara kesembilan tersebut
kami hanya memaparkan hanya sampai manifestasi berfikir rasional dan kritis dikarenakan
dibatasi oleh tema yang sudah dibagi.

1.      Manifestasi Kebiasaan
Setiap individu atau siswa yang sudah mengalami proses belajar, biasanya kebiasaan-
kebiasaan yang dia lakukan setiap waktu akan tampak berubah pada dirinya, seperti halnya
seorang siswa yang sedang beristiqomah dengan belajar seperti  hukum joss, yakni belajar satu
jam di setiap hari (1X7).
Contohnya misalkan ada seorang siswa yang belajar bahasa berkali-kali menghindari
kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, akhirnya akan terbiasa dengan
penggunaan bahasa yang secara baik dan benar.

2.      Manifestasi Keterampilan
Keterampilan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan urat-urat saraf dan otot-otot
(neuromuscular) yang lazimnya tampak di dalam kegiatan jasmaniah seperti halnya menulis,
mengetik, membaca, menggambar dan sebagainya. 
Menurut Rebber (1988), keterampilan ialah suatu  kemampuan untuk melakukan suatu pola-
pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan tentunya sesuai dengan
keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
3.      Manifestasi Pengamatan
Pengamatan biasanya di maknai dengan cara mengenal objek dengan cara melihat,
mendengar, membau ataupun mengecap[5], tetapi didalam pembahasan kali ini bukan arti itu
yang di maksud. Pengamatan adalah suatu proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indera.
Sujanto (1985:21) menyatakan bahwa pengamatan adalah suatu proses mengenal dunia luar
dengan menggunakan indra.

Syah (1996:118) juga menyatakan bahwa pengamatan artinya suatu proses menerima,
menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti lidah, mata
dan telinga. 

Contohnya lagi misalkan ada seorang anak kecil yang sedang mendengarkar sebuah
radio, dia pasti mengira bahwa didalam radio tersebut ada seorang penyiar yang sedang
menyiarkan di dalamnya, tetapi melalui proses belajar lambat laun akan diketahuinya bahwa
yang ada didalam radio tersebut hanyalah suaranya saja, sedangkan penyiarnya berada jauh di
studio pemancar.
4.      Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat
Berpikir Asositif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang
lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan
dengan respons. 
Contohnya misalkan ada seorang siswa yang mampu menjelaskan arti penting tanggal
12 robi’ul awwal, kemampuannya didalam mengasosiasikan tanggal bersejarah itu dengn
lahirnya baginda Nabi Muhammad SAW. Hanya bisa didapat apabila dia mempelajari tentang
riwayat hidup beliau. 
sedangkan yang dimaksud dengan daya ingat adalah suatu perwujudan belajar, karena
merupakan unsur  unsur daripada pokok dalam berpikir asosiatif.

5.      Manifestasi Berfikir Rasional dan Kritis


Berfikir secara rasional dan kritis merupakan suatu perwujudan perilaku-periaku
belajar yang terutama yang bertaian dengan pemecahan terhadap suatu masalah
Contohnya misalkan ada seorang siswa yang mendapat suatu masalah yakni kartu untuk
mengikuti UASnya di tahan oleh salah satu guru ketika  UAS akan di laksanakan 15 menit lagi. 

THE SELF DAN FRUSTASI


Menurut James the self adalah diri yang akhirnya berkembang ialah komposisi fikiran
dan perasaan yang menjadi kesadaran seseorang mengenai eksitensi individualitasnya,
pengamatannya tentang apa yang merupakan miliknya, pengertiannya mengenai siapakah dia
itu, dan perasaannya tentang sifat sifatnya, kualitasnya, dan segala miliknya.

Sedangkan Frustasi adalah keadaan dimana satu masalah hidup atau kesulitan tidak bisa
terpecahkan dan satu kebutuhan tidak terpenuhi atau terpuaskan dan orang gagal mencapai
tujuan yang ingin dia gapai.

SENSASI DAN PERSEPSI DALAM PSIKOLOGI


 Dalam arti sempit kedua istilah ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan
dua proses yang melibatkan pengamatan. Tetapi, secara fungsional kedua fungsi psikis ini
sangat berbeda. Beberapa bentuk emosi bisa memengaruhi persepsi. Misalkan seorang anak
yang takut berada di kamar yang gelap akan mempersepsi kamar tersebut banyak sesuatu
yang menakutkan. Kecintaan kita pada seseorang pun menjadikan diri kita lupa untuk
mengetahui kekurangan yang ada pada orang yang kita cintai. Begitu juga dengan kebencian
pada seseorang menyebabkan kita hanya memerhatikan kejelekannya saja tanpa melihat
kebaikannya. Rasulullah saw mengisyaratkan bahwa semua dorongan dan emosi yang terdapat
dalam diri kita dapat menghalangi persepsi dan pikiran secara benar. Sabda Rasulullah saw
yang artinya: Cinta kepada dunia merupakan pangkal setiap kesalahan dan cintamu kepada
sesuatu akan menjadikan dirimu buta dan tuli. Diriwayatkan oleh Anas ra. Hadits ini
mengisyaratkan bahwa kecintaan kepada dunia dapat memperlambat cara berpikir yang benar
dan menghalangi persepsi kita secara tepat. Mencintai sesuatu secara berlebihan dapat
menyebabkan buta dan tuli karena panca indera dan cara berpikir cenderung akan keliru.
Dikehidupan kita sehari-hari kita selalu menggunakan indra kita untuk mengetahui apa yang
kita rasakan, tanpa alat-alat indra kita tidak bisa merasakan kehidupan di dunia ini. Dalam
makalah ini akan membahas sensasi dan persepsi, seperti yang kita ketahui didalam sensasi
indra kita ada dua stimuli (rangsang), yang pertama stimuli eksternal dan stimuli internal.
kemudian bagaimana sensasi dalam dimensi pengindraan dan ambang pengindraan. dalam
makalah ini juga akan membahas bagaimana alat-alat indra kita merasakan sesuatu atau
rangsang.
INTELEGENSI PSIKOLOGI
Menurut pengertian istilah, inteligensi berarti kecerdasan yaitu kemampuan seseorang dalam
berfikir dan belajar, menemukan pemecahan masalah, caranya memproses sesuatu hal, dan
kemampuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Di dalam ilmu
psikologi dikenal adanya istilah inteligensi yang dapat menggantikan berbagai istilah yang
berhubungan dengan kecerdasan manusia.

Pada dasarnya psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku, jadi sejarah intelegensi dalam
psikologi jika dikaitkan dengan istilah inteligensi maka ada tingkah laku yang membutuhkan
banyak inteligensi dan tingkah laku yang membutuhkan sedikit inteligensi.

Para ahli mengklasifikasikan inteligensi dalam beberapa macam yaitu:

 Inteligensi kreatif –  Yaitu kemampuan untuk menciptakan yang biasanya dimiliki oleh
para inventor barang – barang yang baru atau merupakan suatu terobosan atau inovasi.
 Inteligensi eksekutif  – Berupa kemampuan untuk melihat pikiran orang lain dan pada
umumnya dimiliki oleh tiap orang.
 Inteligensi teoritis – Inteligensi ini dipunyai oleh para sarjana, mahasiswa dan para ahli
teori pada umumnya.
 Inteligensi praktis – Berupa kemampuan untuk bertindak secara cepat dan tepat dalam
melakukan satu pekerjaan tertentu.

DEPRESI
Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang
dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak
berharga.
Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan
terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial , hingga munculnya
keinginan untuk bunuh diri.
Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita. Depresi pada wanita sering dikaitkan
dengan perubahan hormonal, termasuk menstruasi, kehamilan, setelah kehamilan, atau
menopause. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang memastikan penyebab lebih
seringnya depresi terjadi pada wanita.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2011.  Al-Quran dan Terjemahannya. Solo. PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suryabrata Sumardi. 2015.  Psikologi pendidikan. Jakarta:  PT Raja Grafindo Persada.
Abuddin Nata, 1996, Akhlak Tasawuf, Persada Jakarta, PT. Raja Grafindo
http://ainunnajib1994.blogspot.in/2016/04/makalah-proses-belajar.html
http://ahqorulbaroya.blogspot.com/2013/04/the-self-dan-frustrasi.html

Razzak, H., Harbi, A., Ahli, S. (2019). Depression: Prevalence and Associated Risk
Factors in the United Arab Emirates. Oman Medical Journal, 34 (4), pp. 274-282.
Albert, PR. (2015). Why is Depression MorePrevalent in Women? Journal of
Psychiatry & Neuroscience, 40 (4), pp. 219-221.
WHO (2020). Mental Health. Depression.
NIH (2018). National Institute of Mental Health. Depression.

https://dosenpsikologi.com/sejarah-intelegensi-dalam-psikologi

Anda mungkin juga menyukai