Anda di halaman 1dari 5

RESUME GORDON ALLPORT

Oleh Kelompok 9 :
1. Aqil Zaenulmillah (125120300111064)
2. BQ Uyun E.A (1251203011110 )
3. Livianinda Nur M (125120300111016 )
4. Nopri Purba (1251203011110 )
5. Vania Kirana N (1251203000110 )













PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
Biografi
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di Montezuma, Indiana, anak
keempat dan bungsu dari John E. Allport dan Nellie Wise Allport.
Di musim gugur tahun 1915, Allport masuk Harvard.
Menghabiskan tahun akademis 1919 1920 di Eropa dengan mengajarkan bahasa
Inggris dan sosiologi di Robert College di Istanbul.
Ketika tinggal di Turki, Allport ditawari beasiswa untuk program pascasarjana di
Harvard.
Tinggal di Wina bersama kakaknya. Bertemu pertama kali dengan Sigmund Freud dan
sangat mempengaruhi pengembangan ide-ide Allport berikutnya tentang kepribadian.
Pada tahun 1924, dia kembali lagi ke Harvard untuk mengajar, salah satunya adalah
kuliah psikologi kepribadian.
Pada tahun 1925, Allport menikahi Ada Lufkin Gould, yang ditemuinya ketika masih
menjadi mahasiswa pascasarjana.
Allport memiliki seorang putra, Robert, yang menjadi dokter anak, dan membuat Allport
berada di antara dua generasi dokter.
Pada 1939, dia dipilih sebagai presiden American Psychological Association (APA).
Pada 1963, dia menerima Gold Medal Award dari APA. Pada 1964, dia memenangkan
pengharagaan Distinguished Scientific Contribution Award dari APA.
Pada 1966, mendapat penghargaan Richard Clarke Cabot Professor of Social Ethics yang
pertama kali diadakan di Harvard.
Pada 9 Oktober 1967 Allport seorang perokok berat, dan meninggal karena kanker paru-
paru.

Definisi Kepribadian Menurut Gordon Allport

Allport adalah seorang yang eklektis, membenarkan dan menerima ide-ide dari
berbagai sumber. Menurutnya, definisi kepribadian adalah organisasi dinamis dari
sistem psikofisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan
pikirannya. Maksudnya adalah pengorganisasian dinamis dalam diri individu di mana
system psikofisiknya menentukan perilaku dan pikirannya.
Istilah organisasi yang dinamis menunjukkan bahwa kepribadian merupakan
sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Akan tetapi, organisasi ini bukan merupakan
organisasi yang statis, sehingga digunakan kata dinamis karena kepribadian terus
menerus berkembang dan berubah. Istilah psikofisik menekankan pada pentingnya
aspek psikologis maupun aspek fisik dari kepribadian. Istilah menentukan
memberikan gagasan bahwa kepribadian adalah sesuatu dan melakukan sesuatu,
maksudnya adalah kepribadian tidak hanya sekedar topeng yang kita kenakan atau
hanya sekedar perilaku. Namun, kepribadian merujuk pada individu di balik tampilan
luarnya, manusia di balik tindakannya. Istilah karakteristik ditandai dengan ukiran
khas atau tanda pada tiap kepribadian individu, agar membuat mereka berbeda dengan
yang lainnya. Istilah perilaku dan pikiran merujuk pada apapun yang dilakukan oleh
manusia tersebut, seperti kata-kata dan tindakan.

Struktur Kepribadian Menurut Gordon Allport
Trait adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip,
suatu struktur neuropsikis yang memiliki kemampuan untuk menjadikan banyak stimuli
berfungsi ekuivalen, dan memulai serta membimbing bentuk-bentuk tingkah laku yang
adaptif dan ekspresif.
Trait ada dua, yaitu Trait umum (sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang)
dan Trait individual (manifestasi trait umum pada diri seseorang).
Trait individu memiliki tingkat generalitas yang berbeda-beda, yaitu: Disposisi
Kardinal (sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang), Disposisi Sentral
(kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, yang menjadi titik pusat tingkah
lakunya), dan Disposisi Sekunder (Trait yang tidak umum dan kurang penting untuk
menggambarkan kepribadian, tidak menyolok, jarang dipakai atau hanya dipakai pada
kesempatan yang sangat khusus).
Proprium adalah perilaku dan karakteristik sesuatu yang dianggap manusia sebagai
bagian yang hangat, sentral dan privat dari kehidupan kita.
Delapan aspek proprium yang kemudian berkembang bertahap mulai bayi sampai
dewasa.
Pada usia 0-3 tahun
1. Aspek diri fisik
2. Aspek identitas diri yang berkesinambungan
3. Aspek bangga diri
Pada usia 4-6 tahun
1. Aspek perluasan diri
2. Aspek gambaran diri
Pada usia 6-12 tahun
1. Aspek penguasaan rasional
Pada usia remaja
1. Aspek berusaha memiliki
Pada usia dewasa
1. Diri sebagai si tahu (self as knower)
Motivasi, kebanyakan orang temotivasi oleh dorongan yang dirasakannya daripada
dengan kejadian yang terjadi di masa lalu, serta menyadari apa yang mereka lakukan dan
mempunyai pengetahuan atas alasan mengapa mereka melakukannya.
Ciri teori motivasi dari Allport adalah : Penolakannya terhadap masa lalu sebagai
elemen penting motivasi dan pendapatnya yang kuat mengenai pentingnya proses
kognitif seperti tujuan (intention) dan rencana (planning) dari motivasi orang dewasa.
Syarat teori motivasi agar adekuat: Kontemporer (kekinian), pluralistik (kompleks),
melibatkan proses kognitif, dan kongkrit dan nyata.
Allport berpendirian bahwa teori mengenai motif yang tidak berubah, tidak cukup
lengkap karena hanya membatasi pembahasan pada perilaku reaktif.
Allport menekankan pentingnya motivasi sadar, namun tidak mengabaikan eksistensi
dan pentingnya proses tak sadar.
Individu yang sehat, kesadaran mengontrol tingkah laku-nya sehingga proses tak
sadar dalam tingkah laku sangat kecil.
Otonomi fungsional menurut Allport merupakan setiap sistem motivasi yang
diperoleh ketika terdapat tekanan di dalamnya, tidak sama dengan tekanan terdahulu
pada sistem yang dapat berkembang.
Jika motif otonom secara fungsional, maka motif tersebut menjadi penjelasan dari
sebuah perilaku, dan seseorang tidak perlu mencari lebih jauh penyebab lain yang lebih
utama atau tersembunyi.
Tingkatan otonomi fungsional ada dua, yaitu : Otonomi Fungsional yang bersifat
memelihara (kecenderungan suatu pengalaman mempengaruhi pengalaman berikutnya)
dan otonomi yang bersifat sentral (individu memiliki gambaran diri yang lebih esensial).
Karakteristik Pribadi yang Sehat menurut Gordon Allport
Perluasan perasaan diri, pribadi yang matang terus mencari untuk dapat
mengidentifikasi diri dan berpartisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka.
Hubungan yang hangat dengan orang lain, mereka mempunyai kapasitas untuk
mencintai orang lain dalam cara-cara yang intim dan simpatik dengan orang lain.
Keamanan emosional atau penerimaan diri, pribadi yang matang menerima diri
mereka apa adanya, dan memiliki keseimbangan emosional.
Persepsi yang realistis mengenai lingkungan di sekitarnya, mereka tidak hidup di
dalam dunia fantasi atau membelokkan kenyataan agar sesuai dengan harapan mereka.
Insight dan humor, pribadi yang matang mengenal dirinya sendiri, juga mempunyai
selera humor yang tidak kasar.
Filosofi kehidupan yang integral, mereka mempunyai pandangan yang jelas mengenai
tujuan hidup mereka.

Kritik terhadap Allport
Teori kepribadian Allport lebih berdasarkan spekulasi filosofis dan logika awam
daripada investigasi ilmiah.
Dalam kriteria apakah teori ini telah menghasilkan penelitian, teori Allport mendapatkan
nilai sedang.
Dalam kriteria kemampuan untuk dikaji ulang, teori Allport harus mendapatkan nilai
yang rendah. Kebanyakan gagasan-gagasan Allport berada di luar kemampuan ilmu sains
untuk menentukan apakah penjelasan lain dapat saja sama pantasnya dengan yang
dimiliki oleh Allport.
Dalam kriteria teori yang bermanfaat menyediakan suatu sistem organisasi dari hasil
observasi, teori Allport dikatakan hanya memberikan organisasi dari hasil observasi yang
bermanfaat untuk motif orang dewasa yang sempit.

Anda mungkin juga menyukai